Anda di halaman 1dari 121

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN
DASAR

Bidang Kesehatan
Buku Panduan
Keterampilan Dasar Kader
Bidang Kesehatan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


2023
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga “Buku Panduan Keterampilan
Dasar Kader Bidang Kesehatan” dapat terselesaikan dengan baik.

Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang
mendukung lancarnya penyusunan buku ini mulai penulisan hingga proses
cetak.

Adapun tujuan dari buku ini adalah sebagai bahan pendukung dalam
pelatihan bagi kader Posyandu sesuai acuan Panduan Pengelolaan
Posyandu dan Kurikulum Modul Keterampilan Dasar Bagi Kader
Posyandu. Dengan buku ini, diharapkan membantu fasilitator Puskesmas,
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota, Balai
Pelatihan Kesehatan, dan Politeknik Kesehatan sebagai bahan ajar dan
dapat menjadi materi pembelajaran mandiri bagi kader Posyandu.

Dalam buku ini tertulis bagaimana keterampilan dasar kader yang perlu
dikuasai sesuai siklus hidup, mulai dari Keterampilan Dasar Ibu hamil dan
ibu menyusui, Keterampilan Dasar Bayi dan Balita, Keterampilan Dasar
Usia Sekolah dan Usia Remaja, Keterampilan Dasar Usia Dewasa dan
Lanjut Usia, serta Keterampilan Dasar Pengelolaan Posyandu.

drg Widyawati, MKM Pembinaan teknis kader tidak berhenti pada pelatihan, selanjutnya kader
Plt. Direktur Promosi Kesehatan melaksanakan pelayanan Posyandu dan tenaga kesehatan menilai
dan Pemberdayaan Masyarakat keterampilan kader, dilanjutkan pemberian Tanda Kecakapan Kader
(TKK). Kader yang memiliki TKK dengan jumlah cukup, akan dilombakan
mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat Provinsi (minimal Kader
Purwa) dan pemenangnya akan disampaikan pada saat Jambore Kader.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami harapkan saran dan kritik yang membangun.
Daftar Keterampilan Pengelolaan Posyandu

Keterampilan Bayi dan Balita


09

23

Keterampilan Ibu Hamil dan Menyusui 55

Keterampilan Usia Sekolah dan Remaja 71

Keterampilan Usia Dewasa dan


84
Lanjut Usia
1.

Transformasi Layanan Primer fokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan
dan penguatan promosi serta pencegahan bagi sasaran seluruh siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan wilayah
setempat

Posyandu merupakan lembaga yang mendukung Puskesmas untuk mendekatkan akses layanan kesehatan dasar kepada
masyarakat. Pembinaan kader posyandu dimulai dengan peningkatan kapasitas kader Posyandu untuk memiliki 25 keterampilan
dasar bidang kesehatan, pemberian tanda kecakapan kader (purwa, madya, utama) dan apresiasi bagi pemenang Lomba Kader
dan Posyandu Berprestasi bidang kesehatan yang akan diumumkan pada Jambore Kader pada Hari Kesehatan Nasional

TRIMESTER 1 TRIMESTER 2 TRIMESTER 3


Orientasi 25 Keterampilan Penilaian Kader Pemberian Penghargaan
Dasar Kader Berprestasi dalam Jambore Kader

Penilaian Keterampilan
dan Pemberian Tanda
Kecakapan Kader

Penyaringan peserta

atau atau

Kader berprestasi
atau

Tanda Kecakapan Kader Tingkat Kecakapan Kader


Posyandu berprestasi
2.

Alur Tanda Keterampilan Kader (TKK)


1. PENINGKATAN 2. PRAKTIK LAPANGAN 3. PEMBERIAN TANDA 4. PEMBERIAN SERTIFIKAT &
KAPASITAS KADER KECAKAPAN KADER (TKK) TINGKATAN KETERAMPILAN
Sasaran : Kader KADER
Sasaran : Kader Fasilitator: Tenaga Sasaran : Kader Sasaran : Kader
Fasilitator: Tenaga Kesehatan Kesehatan Pemberi TKK : Kepala Desa/ Pemberi : Tenaga Kesehatan
Puskesmas/ Puskesmas Lurah/ Ketua PKK/ Kepala Puskesmas / Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Puskesmas
a. Melalui pelatihan terakreditasi
Pada saat kader melakukan Kader yang lulus uji Pemberian sertifikat dan tingkatan
Pengetahuan dan
Keterampilan Mata
Wawasan pelayanan atau praktik mendapat Tanda keterampilan kader dapat diberikan
Mata Pelatihan Dasar:
Pelatihan Inti:
1. - Kebijakan
lapangan, tenaga kesehatan Kecakapan Kader (TKK), bersama dengan pemberian TKK
1. Layanan Dasar
Posyandu bagi Ibu - Transformasi menguji keterampilan kader yang diberikan ketika
Hamil, Ibu Menyusui - Layanan Primer
di Posyandu menggunakan Daftar Tilik Musrenbang/ Mini Kader yang dinyatakan lulus setelah
2. Layanan Dasar
Posyandu bagi Bayi
Mata Pelatihan Lokakarya Puskesmas/ mengikuti pelatihan terakreditasi
Penunjang:
dan Balita
- Bina suasana
Pertemuan Posyandu/ dan praktik lapangan, akan
3. Layanan Dasar - Rencana Tindak Lanjut Forum pertemuan lainnya mendapat sertifikat yang disahkan
Posyandu bagi Anak
Usia Sekolah dan oleh Direktorat Peningkatan Mutu
Remaja Daftar Tilik dapat Tenaga Kesehatan sekaligus pin
4. Layanan Dasar diakses di tingkatan Kader Utama
Posyandu bagi
Masyarakat Usia Scan barcode ini
Dewasa dan Lanjut Usia
SERTIFIKAT
5. Komunikasi Efektif
6. Pengelolaan Posyandu
Metode:
Ceramah, Simulasi,
Bermain Peran, dan
Praktek Lapangan

b. Melalui workshop/orientasi Kader yang dinyatakan lulus


Pengetahuan dan Keterampilan Mata Pelatihan Inti:
setelah mengikuti
4. Layanan Dasar
workshop/orientasi dan praktik
1. Layanan Dasar
Posyandu bagi Ibu Posyandu bagi lapangan, akan diberikan pin
Masyarakat Usia
Hamil, Ibu Menyusui
Dewasa dan Lanjut Usia tingkatan Keterampilan Kader
2. Layanan Dasar Jika kader dinilai belum Purwa/Madya/ Utama sesuai
Posyandu bagi Bayi 5. Komunikasi Efektif
dan Balita 6. Pengelolaan Posyandu memenuhi, diberi bimbingan dan jumlah TKK yang dipenuhi
3. Layanan Dasar
dinilai kembali menggunakan
Posyandu bagi Anak Daftar Tilik hingga nilai terpenuhi atau atau
Usia Sekolah dan
Remaja
3.

Tingkatan Kader berdasarkan 25


Keterampilan dasar kader

atau atau atau

Kader Purwa:
Mampu melakukan 3 kelompok keterampilan :
1. Wajib menguasai 2 keterampilan dasar
Pengelolaan Posyandu dan Layanan Bayi
dan Balita
2. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain
pilihan (layanan ibu hamil & menyusui atau
usia sekolah & remaja atau usia dewasa
A A A & lanjut usia)

Kader Madya:
Mampu melakukan 4 kelompok keterampilan :
1. wajib menguasai 3 keterampilan dasar
sesuai pada tingkatan Purwa
2. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain
pilihan layanan ibu hamil & menyusui atau usia
sekolah & remaja atau usia dewasa & lanjut usia)

Kader Utama:
Wajib menguasai seluruh
keterampilan kader 5
kelompok keterampilan
4.

TANDA KECAKAPAN KADER BERDASARKAN


25 KETERAMPILAN DASAR BIDANG KESEHATAN

Keterampilan Keterampilan Keterampilan


Pengelolaan Bayi dan Balita Ibu Hamil, Menyusui
Posyandu
Menjelaskan Penggunaan
Buku KIA bagian balita Menjelaskan Penggunaan
Buku KIA bagian ibu hamil,
Menjelaskan paket nifas
layanan posyandu Melakukan penyuluhan ASI
untuk seluruh siklus Eksklusif, MP ASI Kaya
Protein Hewani sesuai umur Melakukan penyuluhan Isi
hidup Piringku Ibu Hamil dan
Melakukan penimbangan, Ibu Menyusui
Melakukan pengukuran panjang/
pencatatan dan tinggi badan dan lingkar Menjelaskan Pemeriksaan
pelaporan kepala, lengan atas Ibu Hamil dan Ibu Nifas

Melakukan Menjelaskan hasil pengukuran Menjelaskan bahwa ibu


kunjungan rumah berat dan tinggi badan hamil perlu memantau berat
normal, kurang dan tindak badan, lingkar lengan dan
Melakukan lanjutnya
komunikasi efektif tekanan darah dengan
kurva Buku KIA
A Menjelaskan stimulasi
perkembangan, vitamin A
dan obat cacing sesuai umur Menjelaskan anjuran minum
TTD setiap hari selama
Menjelaskan layanan hamil
imunisasi rutin lengkap dan
PD3I (Hepatitis, Difteri, Menjelaskan pemantauan
Campak, Rubela, Diare) tanda bahaya ibu hamil,
ibu nifas
Menjelaskan pemantauan
tanda bahaya bayi dan balita
5.

TANDA KECAKAPAN KADER BERDASARKAN


25 KETERAMPILAN DASAR BIDANG KESEHATAN

Keterampilan Keterampilan
Usia Sekolah Usia Dewasa & Lansia
& Remaja
Melakukan penyuluhan
Germas (isi piringku, aktivitas
Melakukan fisik dan cek kesehatan)
penyuluhan isi
piringku dan
aktivitas fisik Menjelaskan penyakit
terbanyak (obesitas,
Menjelaskan hipertensi, diabetes, stroke,
program kanker, PPOK, TBC, diare,
pencegahan kesehatan jiwa, Geriatri)
anemia (TTD dan
skrining Hb remaja Melakukan deteksi dini usia
putri) dewasa dan lansia dengan
pengukuran lingkar perut,
Melakukan tekanan darah (obesitas,
penyuluhan hipertensi)
bahaya merokok
dan NAPZA, dan Melakukan deteksi dini usia
kehamilan remaja dewasa dan lansia dengan
kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan
diabetes)

Melakukan penyuluhan
keluarga berencana
6.

Paket layanan di posyandu untuk mendukung


upaya promosi, pencegahan dari beban
penyakit terbanyak

Ibu Hamil Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader


1. Isi Piringku Ibu Hamil, Ibu Hamil Kurang Energi Pemantauan
Ibu Menyusui Kronik (KEK) Buku KIA
berat badan
a. Lingkar lengan atas
2. Pemeriksaan kehamilan dan Isi Piringku Pemantauan
(LiLA)
nifas di fasilitas kesehatan Tablet Tambah
b. Berat badan
Pemeriksaan Darah (TTD)
3. Kepatuhan minum Tablet
Masalah kehamilan, kesehatan Pemantauan
Tambah Darah (TTD)
nifas dan bayi baru tanda bahaya
lahir (anemia, 4. Pemantauan tanda bahaya
hipertensi, Berat
Badan Lahir
Rendah-BBLR)
Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader
Bayi, Balita
dan Anak 1. ASI, Isi Piringku Kaya Protein
Hewani Balita 6 – 59 bulan
1. Balita risiko gagal tumbuh
Buku KIA A Vitamin A,
Pra Sekolah
a. Timbangan kurang Obat Cacing
b. Timbangan mendatar Stimulasi
2. Penimbangan, pengukuran c. Balita lingkar lengan atas perkembangan
panjang/ tinggi badan, lingkar Isi Piringku
kurang
kepala, lingkar lengan atas Imunisasi,
Penimbangan, Penyakit yang
3. Stimulasi perkembangan anak pengukuran
2. Balita risiko stunting Dapat Dicegah
Manfaat imunisasi, obat cacing, a. Panjang/ tinggi badan Dengan Imunisasi
4. Ploting Berat
vitamin A kurang (PD3I)
Badan, Tinggi
Badan, Lingkar Pemantauan
Masalah kurang gizi 5. Penyakit dapat dicegah dengan 3. Balita risiko mikro/ Kepala
makrosefali tanda bahaya
Penyakit yang Dapat imunisasi (Hepatitis, Difteri,
Dicegah Dengan Campak, Rubela, Diare) a. Lingkar kepala kurang/
Imunisasi (PD3I) lebih
6. Pemantauan tanda bahaya
7.

Paket layanan di posyandu untuk mendukung


upaya promosi, pencegahan dari beban
penyakit terbanyak

Usia sekolah
& Remaja

Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader


1. Isi Piringku 1. Remaja risiko gangguan
Isi Piringku, aktivitas fisik,
Aktivitas fisik pertumbuhan
2. cek kesehatan
a. Timbangan
3. Pemeriksaan anemia b. Tinggi badan
di sekolah c. Lingkar perut Program pencegahan
anemia remaja putri
4. Kepatuhan minum Tablet 2. Remaja risiko gangguan
Tambah Darah (TTD) indera Bahaya Rokok, NAPZA,
remaja puteri kehamilan remaja
a. Tes berbisik
5. Bahaya rokok, NAPZA, b. Tes melihat jari tangan
kehamilan remaja
3. Remaja risiko gangguan
psikososial
a. Kuesioner

4. Remaja puteri risiko


Infeksi Enterik
anemia

Kelainan Mental
a. Rapid Hemoglobin Test
menggunakan Hb Meter
Infeksi Pernapasan
dan Tuberkulosis (TBC)
Penyakit Tidak
Menular Lainnya
8.

Paket layanan di posyandu untuk mendukung


upaya promosi, pencegahan dari beban
penyakit terbanyak

Usia Dewasa
& Lansia Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader
1. Isi Piringku 1. Skrining obesitas
Isi Piringku, aktivitas ,
2. Aktivitas fisik a. Lingkar perut cek kesehatan
3. Cek kesehatan teratur
2. Skrining hipertensi Deteksi dini obesitas
4. Pencegahan penyakit a. Tekanan darah dan hipertensi
terbanyak (Obesitas,
Hipertensi, Diabetes, Kanker, 3. Skrining diabetes melitus
Stroke, TBC, Gangguan Deteksi dini risiko penyakit
(DM) paru, TBC, kesehatan
Indera, Kesehatan Jiwa,
Masalah Lansia) a. Rapid test gula darah jiwa, kesehatan lanjut
(tenaga kesehatan) usia, kesehatan indera
5. Kepatuhan minum obat dan
kontrol teratur bagi 4. Skrining Penyakit Paru Penyuluhan keluarga
penderita Obstruktif Kronis (PPOK) berencana bagi usia
a. Kuesioner dewasa
Penyakit
Kardiovaskular 5. Skrining Tuberkulosis (TBC)
Diabetes Penyuluhan risiko penyakit
a. Kuesioner terbanyak (Obesitas,
Kanker Hipertensi, Diabetes,
6. Skrining kesehatan jiwa
Penyakit a. Kuesioner
Stroke, Kanker, TBC,
Pernapasan Kronis Keswa, Lansia)
Tuberkulosis (TBC) 7. Skrining indera
a. Tes berbisik, tes jari tangan
Kesehatan
mental
Masalah kesehatan
lansia lainnya
9.

Posyandu
Keterampilan Pengelolaan

Menjelaskan paket Melakukan Melakukan Melakukan


layanan posyandu pencatatan dan kunjungan komunikasi
untuk seluruh siklus pelaporan rumah efektif
hidup
10.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Ibu Hamil/Nifas/Menyusui
11.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Bayi, Balita dan Anak Usia Pra Sekolah
12.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Anak Usia Sekolah dan Remaja
13.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Usia Dewasa dan Lansia
14.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 2: Penimbangan dan pengukuran


Kader menimbang berat
badan dan mengukur
tinggi badan, lingkar perut,
Kader mengukur
tekanan darah pada usia
Lingkar lengan atas
sekolah dan remaja
dan menimbang berat
badan ibu hamil

Kader menggunakan alat


antropometri (timbangan Kader menimbang
berat badan, alat ukur berat badan dan
lingkar kepala,, panjang mengukur tinggi
dan tinggi badan) untuk badan, lingkar
mengukur bayi dan balita perut, tekanan
darah pada usia
dewasa dan lansia
15.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 3: Pencatatan
Hasil penimbangan dan pengukuran di plotting dalam Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Kartu Bantu
Pemeriksaan di Posyandu untuk disimpulkan dalam batas
normal atau kurang atau lebih dari standart

Kartu Bantu Pemeriksaan


di Posyandu dapat
diakses disini
16.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

Langkah 4: Pelayanan kesehatan

Memberikan TTD Memberikan imunisasi, Memeriksa Hemoglobin (Hb) dan Memeriksan rapid test gula
kepada ibu, makanan vitamin A, obat cacing, dan memberikan Tablet Tambah darah, pemeriksaan gangguan
tambahan lokal pemberian makanan Darah (TTD) pada remaja putri, indera, skrining TBC, skrining
kepada ibu hamil KEK tambahan pangan lokal kaya pemeriksaan gangguan indera, PUMA untuk PPOK, skrining
protein hewani untuk bayi skrining TBC bagi anak ≥ 15 kesehatan jiwa, dan skrining
dan balita dengan berat tahun, dan skrining kesehatan lansia pada sasaran usia dewasa
badan kurang/tidak naik jiwa pada ≥ 18 tahun dan lanjut usia

Pelayanan skrining dengan kuisioner melekat pada Kartu Bantu


Pemeriksaan di Posyandu. Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu
dapat diakses disini:
17.

Menjelaskan Paket Layanan Posyandu


untuk seluruh siklus hidup

5: Penyuluhan kesehatan

Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan
menggunakan Buku KIA, yang menggunakan Buku KIA, yang terkait isi piringku, aktivitas terkait aktivitas fisik,
berfokus pada: cara memantau berfokus pada: cara memantau fisik, pencegahan anemia, Germas, risiko penyakit
tanda bahaya, isi piringku, tanda bahaya, isi piringku, rokok, NAPZA, dan risiko terbanyak (obesitas,
pemantauan pemberian pemantauan pemberian kehamilan bagi sasaran usia hipertensi, stroke, kanker,
Pemberian Makanan Tambahan Pemberian Makanan Tambahan sekolah dan remaja PPOK, TBC, diare,
(PMT) bagi ibu hamil Kurang (PMT) bagi balita bermasalah
Energi Kronis (KEK) aktivitas fisik, kesehatan jiwa, geriatri),
berat badan, ASI dan makanan
pemberian ASI, dan Keluarga dan edukasi Keluarga
pendamping ASI, imunisasi,
Berencana (KB) kepada ibu Berencana (KB)
vitamin A, obat cacing, stimulasi,
hamil/nifas/menyusui perkembangan, dan aktivitas fisik
bagi bayi dan balita
18.
Pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat dan
perkembangan di setiap Posyandu setiap bulan

Pencatatan pada Buku KIA Pencatatan pada Kartu Bantu Kader dapat menerapkan Kader mencatat secara digital di
Pemeriksaan di Posyandu pencatatan digital chatbot Whatsapp, melingkupi:
Kader mencatat di Buku
menggunakan Aplikasi identitas anak, hasil pengukuran
Kesehatan Ibu dan Anak Kader mencatat pada Kartu
Sehat IndonesiaKu (ASIK) antropometri, riwayat pemberian
(Buku KIA) bagi ibu, bayi, Bantu Pemeriksaan di Posyandu
secara name by address ASI eksklusif, pemberian makanan
dan balita untuk sasaran ibu, bayi, balita,
(NIK) tambahan (PMT), serta riwayat
usia sekolah, remaja, usia dewasa,
pemberian vitamin A. Grafik
dan lanjut usia pada langkah 1 Yang dicatat: imunisasi, pertumbuhan dan rekomendasi
hingga langkah 5 saat hari buka Penyakit Tidak Menular sesuai status gizi secara otomatis
Posyandu (PTM), dan lembar akan muncul. Data-data yang
Kader mencatat pada Ceklis posyandu bayi dan balita diinput melalui chatbot Whatsapp
Kunjungan Rumah saat (fitur lainnya akan juga terintegrasi dengan
melaksanakan kunjungan ditambahkan secara pencatatan melalui Aplikasi Sehat
rumah bertahap) IndonesiaKu (ASIK), yang dapat
Buku KIA, Kartu Bantu Pemeriksaan di dimonitor di dalam dashboard
Posyandu, dan Ceklis Kunjungan Rumah dan berbasis website di tingkat
diakses disini: Puskesmas
19.

Melakukan
kunjungan rumah

Persiapan
Tanda pengenal Kader Posyandu
Buku percakapan Kader

1 2 Folder ceklis kunjungan rumah


Form Data keluarga dan anggota keluarga
Checklist ibu hamil
Checklist ibu bersalin dan nifas
Checklist bayi (0-6 bulan)
Checklist balita dan anak prasekolah (6-71 bulan)
Checklist usia sekolah dan remaja (≥6 - <18 tahun)
Checklist usia dewasa (≥18 - 59 tahun)
Checklist lanjut usia (≥ 60 tahun)
Checklist pengendalian penyakit menular (TBC)
Kader mengumpulkan Kader membagi tugas Rekapitulasi hasil kunjungan rumah
Data Sasaran (Jumlah KK) kunjungan rumah
Buku KIA, media edukasi kesehatan
3 4 Kit Kader (digunakan jika sasaran pada
suatu keluarga memiliki masalah kesehatan)
Alat ukur suhu tubuh (termometer)
Alat ukur tekanan darah (tensimeter)
Pengukur lingkar lengan atas
Pengukur lingkar perut

ETER
ANOM
GMOM
SPHY

Ceklis Kunjungan Rumah dapat diakses melalui :


Kader Menyusun jadwal Kader menyiapkan alat https://link.kemkes.go.id/BahanBacaanKader2023
kunjungan rumah dan dan bahan
kesepakatan dengan
sasaran
20.

Melakukan
kunjungan rumah

Pelaksanaan Kunjungan Rumah

Kader datang ke rumah dan


melakukan wawancara terhadap
sasaran dengan memperhatikan
rekapitulasi hasil pemeriksaan
sasaran di Posyandu

Form kunjungan rumah diisi dan


diperlihatkan sesuai sasaran yang
diwawancarai kader
Kader melakukan rekapitulasi hasil
kunjungan rumah dan melaporkan
ke Pustu setiap minggu
21.

Melakukan komunikasi efektif

Komunikasi efektif dapat dilakukan dengan “SAJI”


1 Salam 2 Ajak Bicara

3 Jelaskan & Bantu 4 Ingatkan


22.

Pemberian Tanda Kecakapan


Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan

Scan barcode ini

QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:

Scan sekarang
23.

Keterampilan

Bayi dan
Balita A

Menjelaskan Melakukan Melakukan Menjelaskan hasil Menjelaskan Melakukan Menjelaskan


penggunaan penyuluhan ASI penimbangan dan pengukuran berat stimulasi layanan imunisasi pemantauan
Buku KIA Eksklusif dan MP pengukuran dan tinggi badan perkembangan, rutin lengkap dan tanda bahaya
bagian balita ASI Kaya Protein panjang/ tinggi normal, kurang, vitamin A dan Penyakit yang bayi dan balita
Hewani sesuai badan, lingkar dan tindak obat cacing Dapat Dicegah
umur kepala, serta lanjutnya sesuai umur Dengan
lingkar lengan atas Imunisasi / PD3I
(Hepatitis,
Difteri, Campak,
Rubela, Diare)
24.

Pelayanan Posyandu pada Sasaran Bayi dan Balita

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

Kader melakukan Kader melakukan penimbangan berat badan Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan
pendaftaran bayi dan bayi dan balita, pengukuran panjang/tinggi dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu
balita menggunakan Kartu badan menggunakan alat antropometri, serta Pemeriksaan di Posyandu dan Buku KIA
Bantu Pemeriksaan di pengukuran lingkar lengan atas dan lingkar
kepala bayi dan balita menggunakan pita ukur. Kader menjelaskan kesimpulan
Posyandu dan Buku KIA dan tindaklanjutnya
Hasil penimbangan dan pengukuran dicatat
pada Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu
dan Buku KIA

Langkah 4 Langkah 5
Tenaga kesehatan menindaklanjuti
Kader menyuluh kesehatan
kesimpulan hasil penimbangan dan
balita menggunakan buku kia
pengukuran
atau media lainnya:
memantau tanda bahaya, ASI,
Tenaga kesehatan melakukan makanan pendamping ASI
pelayanan kesehatan berupa (MP ASI) kaya protein hewani,
pemberian imunisasi. Selain itu, pentingnya imunisasi, vitamin
kader memberikan vitamin A, A, obat cacing, stimulasi
obat cacing, Pemberian Makanan perkembangan, serta
Tambahan (PMT) pangan lokal lingkungan, sehat, dan aman
untuk pemulihan pada bayi
dengan masalah berat badan
25.

Menjelaskan penggunaan
Buku KIA bagian balita

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku


KIA) yang menjadi perhatian adalah
petunjuk penggunaan buku KIA,
penimbangan, pengukuran, plotting,
hasil dan tindak lanjut, stimulasi
perkembangan, jadwal dan jenis
imunisasi sesuai usia dan Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I), tanda bahaya bayi
dan balita, obat cacing, ASI eksklusif,
Makanan Pendamping (MP) ASI bayi
dan balita, dukungan anak dengan
disabilitas, dan kesehatan lingkungan
26.

Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif,


MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur

Atau menggunakan makanan


Kader melakukan penyuluhan ASI dan MP ASI
atau menggunakan Buku Kesehatan Ibu penyuluhan (Food Model)
dengan menggunakan poster ASI Eksklusif dan
dan Anak (Buku KIA) sesuai poster MP ASI
poster Isi Piringku Makanan Pendamping ASI (MP
ASI) bagi bayi dan balita
27.

Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif,


MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur

Bayi Usia 6-8 Bulan


Jenis Makanan Pendamping ASI (MP ASI) pada bayi usia 6-8 bulan
terdiri dari makanan pokok, lauk hewan, lemak, sayur, dan buah yang
perlu diberikan tepat waktu, dimulai saat bayi usia 6 bulan dengan
memperhatikan kebersihan dan diberikan secara terjadwal dan
menyenangkan kepada bayi. Kebutuhan MP ASI adalah 30% dengan
kebutuhan ASI adalah 70%. MP ASI perlu cukup kandungan gizi dengan
kebutuhan ± 200 kalori, yang diberikan 2-3 kali sebagai makanan
utama dan 1-2 kali sebagai makanan selingan
28.

Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif,


MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur

Bayi Usia 9-11 Bulan


Jenis Makanan Pendamping ASI (MP ASI) pada bayi usia 9-11 bulan
terdiri dari makanan pokok, lauk hewan, lemak, sayur, dan buah
dengan memperhatikan kebersihan dan diberikan secara terjadwal
dan menyenangkan kepada bayi. Kebutuhan MP ASI adalah 50%
dengan kebutuhan ASI adalah 50%. MP ASI perlu cukup kandungan
gizi dengan kebutuhan ± 300 kalori, yang diberikan 3-4 kali sebagai
makanan utama dan 1-2 kali sebagai makanan selingan
29.

Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif,


MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur

Bayi Usia 12-23 Bulan


Jenis Makanan Pendamping ASI (MP ASI) pada bayi usia 12-23 bulan
terdiri dari makanan pokok, lauk hewan, lemak, sayur, dan buah
dengan memperhatikan kebersihan dan diberikan secara terjadwal
dan menyenangkan kepada bayi. Kebutuhan MP ASI adalah 70%
dengan kebutuhan ASI adalah 30%. MP ASI perlu cukup kandungan
gizi dengan kebutuhan ± 550 kalori, yang diberikan 3-4 kali sebagai
makanan utama dan 1-2 kali sebagai makanan selingan
30.

Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif,


MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur

Balita Usia 2-5 Tahun


Prinsip makanan pada balita usia 2-5 tahun terdiri dari makanan
pokok, lauk hewan, lauk nabati, lemak, sayur, dan buah dengan
memperhatikan kebersihan, cukup kandungan gizi, dan cukup cairan
(5-7 gelas/hari). Pemberian makan untuk balita usia 2-5 tahun
diberikan 3-4 kali sebagai utama dan 1-2 kali sebagai makanan
selingan
31.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala, serta
lingkar lengan atas

Alat ukur berat badan Alat ukur panjang badan


bayi (s) dan balita (infantometer/length
board)

Alat ukur tinggi badan


(stadiometer)

Alat ukur lingkar lengan


atas dan lingkar kepala

Pita lingkar lengan atas


32.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala, serta
lingkar lengan atas

Penimbangan
Berat Badan Bayi

1 2 3 4

Berat badan
00.00 bayi adalah
4,87 kg
04.87

Bayi memakai pakaian Kader meletakkan bayi di Kader menekan Kader mencatat berat
seminimal mungkin (tidak atas mangkok timbangan tombol UNIT HOLD, badan bayi dalam satuan
memakai popok atau topi) bayi hingga angka berat tunggu hingga tulisan kg dengan ketelitian dua
dan tidak memegang badan muncul pada layar “HOLD” pada display angka di belakang koma
sesuatu serta tidak memakai timbangan berhenti berkedip (ketelitian 10 gram) dan plot
sepatu / alas kaki untuk mendapatkan hasil penimbangan berat
berat bayi badan pada grafik
pertumbuhan sesuai jenis
kelamin dan usia
33.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala,
serta lingkar lengan atas

Penimbangan Berat Badan Balita

1 2 3 4

Berat badan
balita adalah
18,03 kg

00.00 18.03 18.03

Kader memastikan balita Balita berdiri tepat di Kader berdiri di depan Kader mencatat berat
memakai pakaian seminimal tengah timbangan saat layar baca timbangan badan balita dalam
mungkin (tidak memakai angka pada layar untuk membaca hasil satuan kg dengan
popok atau topi ), tidak timbangan menunjukkan penimbangan ketelitian dua angka di
memegang sesuatu. dan tidak angka 0,00 kg, serta belakang koma
memakai sepatu/alas kaki tetap berada di atas (ketelitian 10 gram) dan
timbangan sampai plot hasil penimbangan
angka berat badan berat badan pada grafik
muncul pada layar pertumbuhan sesuai jenis
timbangan dan sudah kelamin dan usia
tidak berubah
34.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala,
serta lingkar lengan atas

Langkah-Langkah Pengukuran Panjang Bayi:


Prinsip pengukuran panjang badan usia 0-23 bulan diukur secara telentang/ berbaring

1 2 3 4

Kader melepaskan Bayi dibaringkan Dua kader melakukan Kader utama membaca hasil
sepatu/alas kaki, kaus telentang pada papan pengukuran. Pengukur utama pengukuran dalam satuan cm
kaki, hiasan rambut, tutup dengan puncak kepala memegang dan menekan lutut dengan ketelitian satu angka
kepala, dan aksesoris menempel pada panel balita agar tungkai bawah lurus di belakang koma (ketelitian 1
lainnya pada bayi yang bagian kepala (yang dengan permukaan alat ukur. mm) dan kader mencatat dan
dapat menghambat tetap) Asisten pengukur memastikan plot hasil pengukuran panjang
proses pengukuran kepala anak menempel pada badan balita pada grafik
papan kepala dan kader utama pertumbuhan sesuai umur dan
menggerakkan papan geser jenis kelamin
kaki ke arah telapak kaki balita
hingga posisi telapak kaki tegak
lurus menempel pada papan
geser kaki
35.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala,
serta lingkar lengan atas

Langkah-Langkah Pengukuran Tinggi Balita :


Bila pengukuran panjang badan balita usia di bawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil
pengukuran yang diperoleh ditambahkan 0,7 cm

1 2 3

Lepaskan sepatu/alas Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Posisi kepala balita dipastikan
kaki, kaus kaki, hiasan Pengukur utama memposisikan balita berada dalam garis imajiner
rambut, tutup kepala, berdiri tegak membelakangi tiang ukur. yang ditarik dari liang telinga
dan aksesoris lainnya ke batas bawah mata
pada balita Asisten pengukur memastikan bagian
tubuh balita menempel di 5 titik pada
tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala,
punggung, bokong, betis dan tumit
36.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala,
serta lingkar lengan atas

Langkah-Langkah Pengukuran Tinggi Balita :


4 5

Prinsip pengukuran tinggi badan


balita usia ≥ 24 bulan diukur secara
berdiri

Untuk plotting di Grafik


Tangan kiri pengukur utama Pengukur utama membaca pertumbuhan PB/U atau TB/U
memegang dagu balita dan angka pada jendela baca
melihat skala ukur. Pastikan dalam satuan cm dengan Bila pengukuran tinggi badan balita
pandangan balita lurus ke ketelitian satu angka di
depan. belakang koma (ketelitian 1 usia ≥ 2 tahun dilakukan secara
mm) dan catat dan plot hasil telentang/berbaring, maka hasil
Pengukur utama menarik pengukuran tinggi badan balita pengukuran yang diperoleh
papan geser kepala pada pada grafik pertumbuhan
dikurangi 0,7 cm
stadiometer sampai menyentuh sesuai umur dan jenis kelamin
puncak kepala balita.
37.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala, serta
lingkar lengan atas

Langkah-Langkah Pengukuran Lingkar Kepala :

1 2 3 4

47
48
49
50
51
52

53

54

55
Kader melepaskan tutup Kader melingkarkan alat Kader membaca angka Kader mencatat hasil
kepala, hiasan/aksesoris pengukur pada kepala yang tertera pada ujung pengukuran lingkar kepala
rambut yang dikenakan balita balita melewati dahi, pita yang terlihat balita dalam satuan cm
di atas alis mata, di atas dengan ketelitian 1 angka
kedua telinga, dan di belakang koma (1 mm)
bagian belakang kepala dan plot hasil pengukuran
yang menonjol, tarik pada grafik pertumbuhan
agak kencang sesuai usia dan jenis
kelamin
38.

Melakukan penimbangan dan pengukuran


panjang/ tinggi badan, lingkar kepala, serta
lingkar lengan atas

Langkah-Langkah Pengukuran Lingkar Lengan Atas :

1 2 3

Kader menentukan titik tengah lengan Kader meluruskan lengan Kader melingkarkan
atas dengan cara: anak, tangan santai, alat ukur/pita LiLA di
sejajar dengan badan titik tengah yang sudah
Tekuk lengan balita hingga Ukur panjang antara kedua titik ditandai
membentuk sudut 90 , telapak tersebut dan bagi dua untuk
tangan menghadap ke atas mendapatkan nilai tengah

Cari titik ujung bahu dan Tandai titik tengah dengan


ujung siku lengan menggunakan pena/spidol
39.
Melakukan penimbangan dan pengukuran
panjang/ tinggi badan, lingkar kepala, serta
lingkar lengan atas

Langkah-Langkah Pengukuran Lingkar Lengan Atas :

4 5

Kader memastikan alat Kader membaca dan


ukur/pita LiLA menempel catat hasil pengukuran
rata sekeliling kulit dan dalam satuan cm dengan
tidak terlalu ketat atau ketelitian 1 angka di
terlalu longgar belakang koma (1 mm)
40.

Menjelaskan hasil penimbangan berat


dan pengukuran tinggi badan normal, kurang dan
tindak lanjutnya

Status Pertumbuhan dan Tindak Lanjut


Berat Badan Tidak Naik (T)

Berat Badan Naik Tidak Adekuat Berat Badan Tetap Berat Badan Turun

Tindak lanjut :
Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan Berat Badan
Tidak Naik (T) ke Tenaga Kesehatan
41.

Menjelaskan hasil penimbangan berat


dan pengukuran tinggi badan normal, kurang dan
tindak lanjutnya

Status Pertumbuhan dan Tindak Lanjut


Bawah Garis Merah (BB Kurang) Atas Garis Oranye (Risiko BB Lebih)

Bawah Garis Merah (Berat Atas Garis Oranye (Risiko


Badan Kurang) Berat Badan Lebih)

Tindak lanjut :
Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan Berat Badan di Bawah Garis Merah
(BB Kurang) atau Berat Badan di Atas Garis Oranye (Risiko BB Lebih) ke Tenaga Kesehatan
42.

Menjelaskan hasil penimbangan berat


dan pengukuran tinggi badan normal, kurang dan
tindak lanjutnya

Interpretasi Status Pertumbuhan

BB naik melebihi garis oranye ,


artinya Pertumbuhan tidak baik

BB naik tapi tidak memadai :


BB turun : Pertumbuhan Tidak baik
Pertumbuhan
tidak baik

BB naik mengikuti garis


pertumbuhan, artinya BB tetap / mendatar :
Pertumbuhan baik Pertumbuhan Tidak baik
43.

Menjelaskan hasil penimbangan berat


dan pengukuran tinggi badan normal, kurang dan
tindak lanjutnya

Hasil Pengukuran dan Plotting Grafik Panjang/


Tinggi Badan Menurut Umur

Tindak lanjut:
Kader menginformasikan balita
dengan masalah pertumbuhan
ke Tenaga Kesehatan

Contoh Plotting
Panjang Badan
anak Laki-laki
dengan umur 12
bulan dan
Panjang Badan
70,0 cm

Tenaga Kesehatan memplotting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pekaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
44.

Menjelaskan hasil penimbangan berat


dan pengukuran tinggi badan normal, kurang dan
tindak lanjutnya

Stimulasi Perkembangan

Kader menjelaskan cara pengisian Kader menjelaskan cara


ceklis perkembangan sesuai usia melakukan stimulasi
perkembangan sesuai usia

Kader menjelaskan tindak lanjut


atas hasil pengisian ceklis
perkembangan
45.

A
Menjelaskan stimulasi perkembangan,
vit A dan obat cacing sesuai umur

Pemberian Kapsul Vitamin A dan Obat Cacing


Sesuai Umur Anak

Manfaat Vitamin A Pemberian obat cacing pada anak


untuk meningkatkan bermanfaat dalam pencegahan dan
pengobatan infeksi cacingan sehingga
kesehatan mata dan dampak cacingan pada tubuh dapat
pertumbuhan anak dicegah. Selain itu PHBS dapat
menjaga anak terhindar dari infeksi
cacingan
46.
Menjelaskan layanan imunisasi rutin
lengkap dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(hepatitis, TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio, diare)
dengan fokus di Buku KIA

Layanan Imunisasi Rutin Lengkap


Dengan menggunakan buku KIA, kader diharapkan mampu memberikan
edukasi kepada orang tua atau pengasuh bayi tentang :

Pengertian imunisasi Jadwal Imunisasi Bayi Jadwal Imunisasi


rutin lengkap Baduta (Lanjutan)

Manfaat Imunisasi

Imunisasi lanjutan merupakan ulangan Imunisasi


Manfaat Imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat kekebalan
lanjutan dan untuk memperpanjang masa perlindungan
anak yang sudah mendapatkan Imunisasi dasar
47.
Menjelaskan layanan imunisasi rutin
lengkap dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(hepatitis, TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio, diare)
dengan fokus di Buku KIA

Layanan Imunisasi Rutin Lengkap


a. Menjelaskan pengertian Imunisasi Rutin Lengkap
Seorang anak dinyatakan mendapatkan
imunisasi rutin lengkap jika anak tersebut
telah lengkap mendapatkan :

Imunisasi bayi (0 – 11 Imunisasi lanjutan baduta Imunisasi Anak Usia Sekolah


bulan) lengkap (12 – 23 bulan) lengkap (SD/MI sederajat) lengkap

Anak Sekolah
Bayi usia 0-11 bulan Anak usia 18 - 24 bulan Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
Sudah mendapatkan Sudah mendapatkan Sudah mendapatkan
imunisasi dasar: imunisasi lanjutan: imunisasi lanjutan:
HB 0 1 dosis Campak Rubella dan DT
DPT-HB-Hib 1 dosis
BCG 1 dosis pada anak kelas 1 SD/MI
Campak Rubella 1 dosis
DPT-HB-Hib 3 dosis dan
Polio tetes (OPV) 4 dosis
Polio suntik (IPV) 1 dosis Td pada kelas 2 dan 5
Campak Rubella 1 dosis SD/MI
48.
Menjelaskan layanan imunisasi rutin
lengkap dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(hepatitis, TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio, diare)
dengan fokus di Buku KIA

Layanan Imunisasi Rutin Lengkap


Layanan imunisasi rutin lengkap pada balita diberikan
dengan jadwal berikut :
Jadwal Imunisasi Jadwal Imunisasi
Bayi (0-11 bulan) Lanjutan Baduta

Umur Jenis Umur Jenis


<24 jam Hepatitis B (HBO) 12 bulan PCV3

<1 bulan BCG, OPV1 DPT-HB-Hib 4


18-23
bulan
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV2, Campak-Rubella 2
RV1, PCV1

3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV3,


RV2, PCV2

4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV4,


RV3, PCV1

9 bulan Campak-Rubella 1, IPV 2

10 bulan JE** *) untuk daerah


endemis
49.
Menjelaskan layanan imunisasi rutin
lengkap dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(hepatitis, TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio, diare)
dengan fokus di Buku KIA

Layanan imunisasi rutin lengkap pada anak usia sekolah


diberikan untuk peserta didik tingkat sekolah dasar (SD/MI sederajat)
Jadwal Imunisasi Anak Usia Sekolah (SD/MI sederajat)
Kelas Jenis Vaksin Bulan Pemberian

Campak-Rubella/MR Agustus 1 kali


Kelas 1
DT November 1 kali

Td November 1 kali
Kelas 2

Td November 1 kali
Kelas 5
HPV dosis 1 Agustus 1 kali

Kelas 6 HPV dosis 2 Agustus 1 kali

Imunisasi Campak-Rubela/MR untuk mencegah penyakit Campak dan Rubela


Imunisasi DT dan TD untuk mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
Imunisasi HPV untuk peserta didik perempuan untuk mencegah penyakit Kanker Serviks
50.
Menjelaskan layanan imunisasi rutin
lengkap dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(hepatitis, TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio, diare)
dengan fokus di Buku KIA

Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah


Dengan Imunisasi (PD3I)

Imunisasi OPV, Imunisasi Campak Rubella


Imunisasi HBO Imunisasi BCG
IPV (measles rubella/mr)

Hepatitis Tuberkulosis Polio Campak Sindrom


(Batuk Darah) Kongenital Rubela

Imunisasi PCV Imunisasi DPT – HB - HIB Imunisasi HPV

Difteri Pertusis atau Tetanus Hepatitis B Hemofilus


Pneumokokus batuk rejan Neonatorum Influenza Tipe B Kanker Leher
Rahim
51.

Menjelaskan pemantauan tanda bahaya


bayi dan balita
52.

Menjelaskan pemantauan tanda bahaya


bayi dan balita

Pemantauan Tanda Bahaya Bayi


53.

Menjelaskan pemantauan tanda bahaya


bayi dan balita

Pemantauan Tanda Bahaya Balita


54.

Pemberian Tanda Kecakapan


Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan

Scan barcode ini

QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:

Scan sekarang
55.

Keterampilan

Ibu Hamil dan


Menyusui
Menjelaskan Melakukan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
penggunaan penyuluhan Isi pemeriksaan ibu bahwa ibu hamil anjuran minum pemantauan
Buku KIA Piringku ibu hamil hamil dan nifas perlu memantau Tablet Tambah tanda bahaya ibu
bagian ibu dan menyusui berat badan, Darah (TTD) hamil dan nifas
hamil dan nifas lingkar lengan , setiap hari
dan tekanan selama hamil
darah dengan
kurva Buku KIA
56.

Pelayanan Posyandu pada Sasaran Ibu

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan
pendaftaran ibu hamil lingkar lengan atas (LiLA) dan dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu
dan ibu menyusui berat badan ibu. Hasil dicatat Pemeriksaan di Posyandu dan Buku KIA
menggunakan Kartu pada Kartu Bantu Pemeriksaan di
Posyandu dan Buku KIA Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya
Bantu Pemeriksaan di
Posyandu dan Buku KIA

Langkah 4 Langkah 5
Tenaga kesehatan menindaklanjuti Kader menyuluh kesehatan ibu
kesimpulan hasil penimbangan dan menggunakan buku kia atau
pengukuran media lainnya: memeriksakan
kehamilan ke fasilitas
Tenaga kesehatan melakukan pelayanan pelayanan kesehatan,
kesehatan berupa pemberian Tablet memantau tanda bahaya, isi
Tambah Darah (TTD) kepada ibu dan piringku ibu hamil dan ibu nifas,
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ASI, aktivitas fisik, dan KB
pangan lokal kepada ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK)
57.

Menjelaskan penggunaan Buku KIA bagian


ibu hamil dan nifas

Petunjuk Penggunaan Buku KIA


Buku KIA harus dibaca dan dimengerti ibu dan keluarga, ditunjukan pada petugas
kesehatan dimanapun pelayanan kesehatan diberikan, untuk dicatatkan
tindakan yang diberikan. Informasi tentang kesehatan dan catatan khusus
bilamana ada kelainan pada ibu serta anak harus dicatat di dalam Buku KIA

Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA untuk kehamilan tunggal dan
mendapat tambahan satu Buku KIA lagi untuk anak yang lain pada kehamilan
kembar. Selalu bawa Buku KIA ketika berkunjung ke Posyandu, Kelas Ibu Hamil,
Fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan jaringannya, Klinik, Praktik Dokter, Praktik
Bidan dan Rumah Sakit)

Menjelaskan isi dan penggunaan buku KIA


kepada ibu/ keluarga

Mengecek pemahaman ibu dengan mencentang


kotak pada lembar informasi kesehatan

Mengecek kelengkapan pelayanan kesehatan ibu

Mengecek kelengkapan konsumsi Tablet Tambah


Darah (TTD), Kelas Ibu Hamil, dan amanat
persalinan
58.

Menjelaskan penggunaan Buku KIA bagian


ibu hamil dan nifas

Pencatatan Pelayanan Kesehatan Ibu


59.

Menjelaskan penggunaan Buku KIA bagian


ibu hamil dan nifas

Edukasi Kesehatan Ibu


60.

Menjelaskan penggunaan Buku KIA bagian


ibu hamil dan nifas

Ikuti Kelas Ibu Hamil

Dengan mengikuti kelas ibu hamil akan diperoleh informasi


tentang kehamilan, persalinan, perawatan masa nifas dan
perawatan bayi baru lahir serta kebutuhan dan pemenuhan gizi
dan pelayanan kesehatan yang diterima. Ibu harus mengikuti
kelas ibu hamil dan minimal 1 kali diikuti oleh suami
61.

Melakukan penyuluhan Isi Piringku


ibu hamil dan menyusui

Pengaturan Makan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Gizi


Informasi Penting
Awal hingga 20 minggu pertama kehamilan Setelah dua minggu kehamilan adalah proses
merupakan proses membangun tinggi badan membangun berat badan potensial, dengan fokus
potensial, dengan fokus makanan yang banyak makanan yang banyak mengandung magnesium,
mengandung protein dan gizi mikro (asam folat, vitamin B komplek, asam lemak, serta omega 3 dan 6
vitamin B12, seng, iodium)
Makanan sehari-hari yang dapat dikonsumsi adalah:
Makanan sehari hari yang dapat dikonsumsi adalah: karbohidrat seperti nasi; sayuran hijau; buah-buahan
karbohidrat seperti nasi dan kentang; lauk seperti seperti alpukat dan pisang; lauk seperti ikan, tempe,
telur, daging ayam dan sapi, tiram, dan kepiting; dan telur; serta konsumsi susu
sayuran seperti tomat dan kacang kacangan,
buah-buahan seperti jeruk; serta konsumsi susu dan
garam secukupnya

Kader menjelaskan ke ibu Atau menggunakan Buku atau menggunakan makanan


hamil dan menyusui melalui Kesehatan Ibu dan Anak penyuluhan (Food Model)
poster isi piringku (Buku KIA)
62.

Melakukan penyuluhan Isi Piringku


ibu hamil dan menyusui

Jenis makanan pada ibu hamil perlu bervariasi, termasuk kaya

Isi Piringku Ibu Hamil protein hewani untuk tumbuh kembanh janin. Porsi makan lebih
banyak, dengan sering dikonsumsi dalam jumlah sedikit-sedikit.
Ibu hamil juga perlu mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
sebanyak 1 butir/hari selama kehamilan. Selain itu, konsumsi air
putih sebanyak 8-12 gelas/hari perlu dilakukan untuk mencegah
dehidrasi dan melancarkan pencernaan.
Lembar Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
63.

Melakukan penyuluhan Isi Piringku


ibu hamil dan menyusui

Isi Piringku Ibu Menyusui Jenis makanan pada Isi Piringku memerlukan porsi makan lebih
banyak dan bervariasi, termasuk lauk bersumber protein hewani,
dengan membatasi konsumsi gula, garam, lemak, kopi, dan teh.
Konsumsi air putih sebanyak 14 gelas/hari pada 6 bulan pertama
dan 12 gelas/hari pada 6 bulan kedua perlu dilakukan untuk
mencegah dehidrasi

Lembar Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)


64.

Menjelaskan pemeriksaan
ibu hamil dan nifas

Pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas


Kader melaksanakan penyuluhan
Bila pemeriksaan pada ibu hamil dan
kepada suami dan keluarga ibu
hamil untuk memeriksakan
ibu nifas belum lengkap
kehamilan di fasilitas pelayanan
kesehatan

Kader Kader mengingatkan ibu dan keluarga untuk


menganjurkan: melengkapi pelayanan kesehatan saat masa
hamil dan nifas, serta memberikan edukasi
Ibu memeriksakan kehamilannya
manfaat pemeriksaan tersebut
sedikitnya 6X dan 2X di antaranya
untuk diperiksa oleh dokter,
termasuk pemeriksaan USG dan
laboratorium untuk mengetahui
ada/tidaknya masalah/penyakit Kader menganjurkan
pada ibu hamil ibu nifas untuk:

Pemeriksaan dengan USG pada Mendapatkan pelayanan kesehatan 4X oleh


kunjungan 1 dan 5 tenaga kesehatan

Dengan memiliki BPJS, Menggunakan alat kontrasepsi langsung


pemeriksaan gratis sesudah melahirkan sampai 42 hari setelah
melahirkan
Jika suatu saat perlu pelayanan
gawat darurat, ibu tidak perlu
khawatir terkait pembiayaan
65.

Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu


memantau berat badan, lingkar lengan , dan
tekanan darah dengan kurva Buku KIA

Hal yang Perlu Diperhatikan

Lembar ini adalah kurva


berat badan, tekanan
darah, dan kondisi janin
yang harus diisi oleh
tenaga kesehatan

Kader menjelaskan pada


ibu dan keluarga untuk
memantau kondisi melalui
kurva tersebut. Jika
belum diisi, kader dapat
mengarahkan ibu untuk
Tenaga kesehatan
meminta tenaga mencatat hasil
kesehatan agar penimbangan berat
melengkapinya badan dalam grafik
66.

Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu


memantau berat badan, lingkar lengan , dan
tekanan darah dengan kurva Buku KIA

Pentingnya Pemantauan Kesehatan Ibu

Penimbangan Berat Pengukuran Tekanan


Pengukuran LiLA
Badan Darah

Mengetahui status gizi ibu Pengukuran Lingkar Lengan


hamil selama kehamilan Atas (LiLA) bagi ibu hamil, Sebagai skrining awal
agar ibu lebih waspada jika utamanya pada ibu kondisi terjadinya hipertensi dalam
terdapat peningkatan berat Kurang Energi Kronis (KEK) kehamilan
badan yang tidak sesuai
kurva

Deteksi lebih awal => penanganan tepat => ibu sehat => pertumbuhan
dan perkembangan janin optimal => bayi lahir sehat dan selamat
67.

Menjelaskan anjuran minum Tablet Tambah


Darah (TTD) setiap hari selama hamil

Tablet Tambah Darah (TTD)


Jenis Tablet Tambah Darah (TTD)
standart untuk ibu hamil adalah

Ta erro c Ac Salu
tablet/kapsul yang mengandung zat

F oli t
bl us F id 0 t G
Bagaimana cara minum tablet

F able

et um ,4 ula
T

Ta ar mg
besi dan asam folat

m ate
tambah darah agar khasiatnya

ba - F
h e6
Da 0
ra mg
optimal dalam mencegah

h
Ta erro c Ac Salu
F oli t
bl us F id 0 t G
F able

et um ,4 ula
Berapa banyak tablet anemia/kurang darah

Ta ar mg
m ate
ba - F
tambah darah diberikan?

h e6
Da 0
ra mg
60 h

h
g
e ra
m
g - F Da
Ta erro c Ac Salu
Barengi dengan asupan

F oli t
bl us F id 0 t G
F able

et um ,4 ula
a 4 m te h
T

Ta ar mg
0, ara ba
Tablet tambah darah diminum tinggi vitamin C

m ate
ba - F
A Fu am

h e6
selama hamil (sejumlah hari hamil)

Da 0
lic us t T
m

ra mg
h
Fo erro le
Jangan minum dengan asupan
F b

lu id
Ta erro c Ac Salu

ul
Ta
F oli t

Sa c
bl us F id 0 t G

tG
F able

et um ,4 ula

berkafein seperti teh, kopi, soda,


T

Ta ar mg
m ate

et
ba - F

Kapan sebaiknya meminum bl cokelat, dll. Selain itu, jangan


h e6
Ta
Da 0
ra mg

tablet tambah darah?


h

mengonsumsinya dengan susu,


obat maag, dan tablet kalk
karena bisa menghambat
Sebaiknya diminum malam hari, penyerapan zat besi
untuk mengurangi efek samping
seperti mual muntah
Hindari minum tablet tambah
darah saat perut kosong
Apa saja efek samping
minum tablet tambah Karena salah 1 Efek tablet
darah? tambah darah untuk ibu hamil
terkadang menyebabkan perut
Mual, BAB hitam, perih dan nyeri ulu hati
gigi bernoda dll
68.

Menjelaskan pemantauan tanda bahaya


ibu hamil dan nifas

Pemantauan Tanda Bahaya Ibu Hamil

Pemantauan dilakukan oleh


ibu/ keluarga

Pemantauan setiap minggu

WASPADA JIKA
TERJADI TANDA
BAHAYA
Segera hubungi tenaga kesehatan
atau fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat
Diberi tanda ceklis pada kolom
kondisi sesuai keadaan ibu
Apabila ditemukan kondisi ibu hamil/ ibu
Nifas pada kolom merah, maka rujuk ke
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
69.

Menjelaskan pemantauan tanda bahaya


ibu hamil dan nifas

Pemantauan Tanda Bahaya Ibu Nifas

Pemantauan dilakukan oleh


ibu/ keluarga
Pemantauan setiap hari (0-42 hari
sesudah melahirkan)

WASPADA JIKA
TERJADI TANDA
BAHAYA
Segera hubungi tenaga kesehatan
atau fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat

Diberi tanda ceklis pada kolom


kondisi sesuai keadaan ibu
Apabila ditemukan kondisi ibu hamil/ ibu
nifas pada kolom merah, maka rujuk ke
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
70.

Pemberian Tanda Kecakapan


Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan

Scan barcode ini

QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:

Scan sekarang
71.

Keterampilan

Usia Sekolah
dan Remaja
Melakukan Menjelaskan Melakukan
penyuluhan isi program penyuluhan
piringku dan pencegahan bahaya merokok,
aktivitas fisik anemia (TTD dan NAPZA, dan
skrining Hb kehamilan remaja
remaja putri)
72.

Pelayanan Posyandu pada Usia Sekolah dan Remaja


Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan
pendaftaran sasaran berta badan, tinggi badan, dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu
usia sekolah dan remaja lingkar perut, dan tekanan darah Pemeriksaan di Posyandu
menggunakan Kartu pada sasaran usia sekolah dan
Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya
Bantu Pemeriksaan di remaja. Hasil dicatat pada Kartu
Posyandu Bantu Pemeriksaan di Posyandu

Langkah 4 Langkah 5
Tenaga kesehatan melakukan pelayanan Kader menyuluh kesehatan
kesehatan berupa memeriksa Hemoglobin terkait Isi Piringku, aktivitas fisik,
(Hb) dan memberikan Tablet Tambah pencegahan anemia, bahaya
Darah (TTD) pada remaja putri, gangguan merokok, NAPZA, dan kehamilan
indera, skrining TBC bagi anak ≥15 tahun, remaja pada sasaran usia
dan skrining kesehatan jiwa pada ≥18 tahun sekolah dan remaja

Tenaga kesehatan menindaklanjuti


kesimpulan hasil penimbangan dan
pengukuran
73.

Melakukan penyuluhan isi piringku


dan aktivitas fisik

Permenkes 41 Tahun 2014


tentang Pedoman Gizi Seimbang

Pilar 1
Proporsi makanan dalam Isi Piringku
Mengonsumsi Pangan setiap kali makan:
Beraneka Ragam
2/3 bagian dari setengah 1/3 bagian dari setengah
piring masing-masing untuk piring masing-masing
makanan pokok dan untuk untuk lauk-pauk dan
sayuran, untuk buah
Pilar 4
Pilar 2 Mempertahankan dan
Membiasakan Memantau Berat Bdan
Perilaku Hidup Sehat Normal Makanan sumber protein
dan zat besi

Hati Daging Sapi Sayuran Hijau


Pilar 3
Melakukan Aktivitas
Fisik

Kacang-kacangan Ikan
74.

Melakukan penyuluhan isi piringku


dan aktivitas fisik

Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan yang menggunakan otot tubuh

Perbedaan Aktivitas Fisik


dan Olahraga

Aktivitas Fisik Olahraga

Dapat dilakukan Umumnya terencana dan


menggunakan alat-alat memerlukan alat khusus
yang ditemukan Contoh: berenang,
sehari-hari jogging, senam,
Contoh: naik-turun bersepeda, bermain
tangga, menyapu, bola, dll.
mencuci, mengepel,
berkebun, dll
75.

Melakukan penyuluhan isi piringku


dan aktivitas fisik

Aktivitas fisik

Manfaat Aktivitas Fisik Rekomendasi Aktivitas Fisik untuk


untuk Anak Anak Usia Sekolah dan Remaja

Menjaga berat badan ideal dan Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan selama
mencegah kegemukan saat dewasa kurang lebih 60 menit secara terus-menerus /
kontinyu
Melancarkan aliran darah dan
menjaga kesehatan jantung Lakukan aktivitas + 60 menit dengan
intensitas sedang hingga cukup berat
Menstimulasi pertumbuhan dan setiap hari
kepadatan tulang
Beraktivitas >60 menit memberikan manfaat
Meningkatkan kekebalan tubuh tambahan bagi kesehatan
Mencerahkan suasana hati dan Lakukan latihan penguatan tulang & otot
mengatasi kebosanan saat setidaknya 3 kali dalam seminggu
belajar

Contoh Aktivitas fisik untuk Anak


Usia Sekolah dan Remaja:
Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) Optimalisasi 4L (lompat, lari,
lempar, loncat) melalui permainan
Gerakan peregangan pada rakyat dan olahraga tradisional
pergantian jam pelajaran pada jam istirahat
76.

Menjelaskan program pencegahan


anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri)

Pencegahan Anemia Untuk Remaja Putri

Definisi Anemia Penyebab Anemia Dampak Anemia


Kondisi ketika kadar Hemoglobin Defisiensi vitamin dan mineral Penurunan kekebalan tubuh,
dalam darah lebih rendah dari normal (termasuk zat besi, dan vita A, B12 dan konsentrasi, prestasi belajar,
folat), kebugaran remaja dan
Hemoglobin adalah protein kaya zat produktivitas
besi yang memberikan warna merah Infeksi parasit (malaria, TB, cacing)
darah. protein ini membantu sel-sel 5L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah,
darah merah membawa oksigen dari Inflammatory disorders atau penyakit Lalai)
paru-paru ke seluruh tubuh bawaan terkait struktur Hb (Talasemia,
defisiensi, G6 PD) Mudah mengantuk
Anemia diketahui melalui pemeriksaan Sulit konsentrasi
kadar Hemoblobin (Hb) di bawah 12g/ Sering pusing, mata
dl pada wanita tidak hamil yang berkunang-kunang
berusia > 15 tahun
Pucat pada wajah, kelopak
mata, bibir, kulit, kuku,
telapak tangan

Di Asia Tenggara sekitar 45% kasus Remaja putri yang anemia berisiko lebih Perdarahan, kematian ibu, bayi prematur,
anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi tinggi akan menjadi calon ibu yang anemia bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
77.

Menjelaskan program pencegahan


anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri)

Pencegahan Anemia Untuk Remaja Putri


Pencegahan anemia bisa dilakukan dengan cara berikut:

Ta erro Ac Salu
F olic t
ble us id 0 t G
F able

t TFum ,4 m ula
T

am ara g
ba te - F
h e
Da 60
ra mg
h
Ta erro Ac Salu
F olic t
Skrining

ble us id 0 t G
F able

t TFum ,4 m ula
T

am ara g
Makan-makanan bergizi

ba te - F
h e6
Da 0
Minum satu Tablet Tambah

ra mg
60 ah

h
g
m
seimbang, terutama:

Fe ar
Hemoglobin (Hb) oleh
Ta erro Ac Salu

m te - D
F olic t
ble us id 0 t G
F able
Darah (TTD) yang mengandung
h t TFum ,4 m ula
T

0 a ba
am ara g
ba te - F
m m
ula ,4 ra
g h e6
a

Da 0
lic us t T
zat besi dan asam folat secara
ra mg
t S Ac Fu

h
Fo erro le

tenaga kesehatan
F b

alu id
Ta erro Ac Salu

Ta
F olic t
ble us id 0 t G

tG
F able

t TFum ,4 m ula
T

teratur setiap minggu


am ara g

le
ba te - F

b
h e6
Ta
Da 0
ra mg

Tinggi protein,
h

kaya zat besi


Terdapat keluhan 5L (Lemah, Letih, Lesu,
Lelah, Lunglai) dan riwayat Talasemia di
keluarga

Tanda fisik : konjungtiva mata dan


Jangan lupa telapak tangan pucat
buah dan sayur Melakukan Cuci Tangan
kaya vitamin C, Aktifitas Fisik dengan Sabun Perlu pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
E dan A
Minum Air Putih
8 Gelas Setiap
Hari

Tidak anemia (Hb ≥ 12gr/dl)


78.

Melakukan penyuluhan bahaya merokok,


NAPZA, dan kehamilan remaja

ASEM ASETIK SODIUM HIDROKSIDA


Pembersih lantai mengandung Yang pernah menggunakan
asam asetik, ROKOK JUGA penghilang bulu ketek atau kaki
niscaya didera panas dan perih
dalam obat itu terkandung
sodium hidroksido, zat ini
tertanam pula pada ROKOK
NAPTALIN
Bola bola pewangi pakaian mengandung
zat beracun Naptalin ROKOK JUGA
FORMALIN
Bahan ini biasa digunakan untuk mengawetkan
kodok kupu kupu. berjenis- jenis serangan
ASENTANISOL hingga jenazah formalin ada dalam ROKOK
Parfum mengandung zat kimia asentanisol.
Di mana lagi zat ini ada? Ya, dalam ROKOK

Kandungan zat HIDROGEN SIANIDA


Racun tikus dapat membunuh
GERANOL
Geranol adalah zat aktif dalam pestsida.

berbahaya
karena ada kandungan Hidrogen Zat mematikan ini juga ada dalam ROKOK
Sianida. ROKOK mengandung
bahan ini juga

dalam rokok ASETON


Aseton Kita kenal sebagai
cairan penghilang kuteks.
Zat kimia berbahaya ini TOLUENE
terdapat juga pada ROKOK Bensin bermanfaat untuk menjalankan mobil.
manusia tidak minum bensin sebab bensin jelas
beracun. salah satu zatnya bernama Toluene,
yang juga terdapat pada dinamit dan ROKOK
KADMIUM
Baterai berguna untuk menjalankan berbagai
jenis mainan. tapi anda bisa bergerak
tanpa baterai. kadmium adalah zat beracun
yang terdapat pada baterai
juga bersemayam di ROKOK
HIDRASIN
Persamaan antara pesawat bermesin roket dan
ROKOK adalah sama sama mengandung hidrasin

METANOL
Metanol, zat yang bisa
digunakan sebagai bahan CINNAMALDE HYDE
bakar terdapat pada ROKOK Mengapa anjing dan kucing tidak
merokok? sebab rokok mengandung
cinnamalde hyde, bahan yang ada
di racun anjing dan kucing
POLONIUM - 210
Seorang bekas mata-mata
Rusia membunuh dengan
UREA
Urea adalah zat yang terdapat
cara langka, yaitu menggunakan air seni, yang berguna untuk tinta,
isotop radioaktif polonium -210. cat, pupuk, dan banyak lagi.
zat ini juga terdapat pada ROKOK Urea juga terdapat pada ROKOK
79.

Melakukan penyuluhan bahaya merokok,


NAPZA, dan kehamilan remaja

Jenis NAPZA Berdasarkan Efek Ke Tubuh


Jenis NAPZA Dampak
STIMULAN Medis
Kokain, Amphetamine, Masalah kesehatan fisik Masalah kesehatan psikis
Shabu-shabu, Ekstasi
Jenis NAPZA yanh merangsang fungsi Infeksi dan kegagalan fungsi organ Skizofrenia
tubuh dan meningkatkan gairah kerja. (gangguan sistem saraf atau serangan Depresi dan kecemasan
NAPZA golongan ini membuat pengguna jantung) Menimbulkan ketergantungan
menjadi aktif, segar, dan bersemangat
dan mengubah perilaku
Mengantuk, kelelahan, serta penurunan
DEPRESAN fungsi kognitif dan memori Bunuh diri
Morfin, Heroin (Putaw), Alkohol
Jenis NAPZA yang menyebabkan Mengubah fungsi saraf panca indera
pengguna mengurangi aktivitas
fungsional tubuh sehingga membuat
pengguna menjadi tenang dan tertidur Sosial Ekonomi
hingga tak sadarkan diri Pertengkaran dengan pasangan, Terjadi penurunan produktivitas,
perkelahian, perilaku keerasan dalam kehilangan pekerjaan, atau
HALUSINOGEN rumah tangga, dan perilaku merusak kehilangan kepercayaan dalam
Tanaman ganja dan inhalan lainnya pekerjaan
Golongan NAPZA yang membuat penggu-
nanya berhalusinasi dengan sifat merubah
perasaan dan pikiran sehingga perasaan
Hukum
dapat terganggu Terlibat permasalahan kriminalitas
hingga tertangkap oleh petugas/polisi
BAHAN ADIKTIF LAIN
Nikotin pada rokok, kafein pada kopi,
teh, beberapa obat, dan alkohol
80.

Melakukan penyuluhan bahaya merokok,


NAPZA, dan kehamilan remaja

Kenali Pengguna Narkoba

Tahap Tahap Tahap Tahap


Coba-Coba Pemula Berkala Ketergantungan
Tahap selanjutnya, pemakai
Hanya karena ingin tahu, Sudah melewati tahap Setelah beberapa kali
Narkoba serinng memakai
pengaruh teman dan coba-coba, mulai memakai memakai secara insidentil,
narkoba disertai dengan dosis
pergaulan. Pada saat ini secara insidentil karena pemakai narkoba akan
yang semakin bertambah. Bila
masih sulit untuk mengenali sudah merasakan terdorong untuk memakai
tidak ia akan mengalami
gejala. Gejala yang mungkin kenikmatannya. Gejala lebih sering lagi dan teratur
penderitaan dan tidak bisa
dapat terlihat dari seperti: misal setiap malam minggu,
melakukan apa-apa.
orang-orang terdekatnya sebelum belajar, sebelum
Gejala seperti:
seperti: tampil dll. Gejal seperti:
Sikap menjadi tertutup
Jiwanya resah, gelisah, Sulit bergaul dengan teman
Perubahan sikap dan Sulit bergaul dengan teman baru, Menjadi lebih tertutup,
perilaku, kurang tenang dan baru, Menjadi lebih
lebih sensitive, mudah tersinggung, malas,
Lebih sensitive, tertutup, sensitif, mudah sering bangun siang, lebih
Tampak sering resah Hubungan dengan tersinggung, Bangun siang,
keluarga renggang, menyukai hidup malam,
dan gelisah, agak malas, gemar Pandai berbohong, gemar
Merasa berdosa, Hanya memiliki satu berbohong, Keakraban
atau beberapa teman menupu, mencuri atau
bersalah dan bingung dengan orang tua dan merampas
akrab keluarga sangat kurang Demi mendapatkan narkoba
rela menjadi pelacur, bandar,
merampok dll
81.

Melakukan penyuluhan bahaya merokok,


NAPZA, dan kehamilan remaja

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA


kepada Masyarakat
Memberikan Edukasi kepada Masyarakat Umum
Pencegahan Terhadap
Melalui kegiatan ceramah, seminar, media Gangguan Penggunaan
sosial cetak dan elektronik
Memberikan Edukasi dan Keterampilan
NAPZA
kepada Orang Tua
Mampu melakukan Mampu mengajarkan
deteksi dini adanya
perubahan emosi dan
perilaku pada remaja
konsekuensi atas suatu
perbuatan CERIA
Penanaman disiprlin dan
Dialog yang berkelanjutan membuat kesepakatan Cerdas intelektual, emosional dan spiritual
antara orang tua dan anak
Mampu mengajarkan teknik Empati dalam berkomunikasi efektif
Selalu memberi pemecahhan masalah yang
contoh pada anak efektif Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan
Melibatkan diri pada Doakan anak I nteraksi yang bermanfaat bagi kehidupan
aktivitas anak
Miliki jadwal kebersamaan Asah, Asih dan Asuh Tumbuh Kembang
dalam Keluarga & Masyarakat
Jika anak terpapar NAPZA, maka: tetap tenang, jangan
menghakimi anak, dan cari bantuan profesional
82.

Melakukan penyuluhan bahaya merokok,


NAPZA, dan kehamilan remaja

Kehamilan Remaja
Dampak
Perkawinan pada usia sekolah dan remaja Hubungan seksual suami istri di bawah usia 20
menghilangkan kesempatan tumbuh tahun meningkatkan risiko kanker leher rahim,
kembang optimal hepatitis B, dan HIV
untuk menjadi dewasa yang matang
Kehamilan dan persalinan di bawah usia 19 tahun berisiko
Perkawinan pada usia sekolah dan 3-7X lebih rentan terjadi masalah kesehatan yang
remaja memiliki hubungan erat dengan mengancam jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya
terputusnya pendidikan
Perkawinan usia sekolah dan remaja akan berdampak
Perkawinan pada usia sekolah dan buruk bukan hanya untuk anak atau generasinya tetapi
remaja berkontribusi pada juga untuk generasi selanjutnya. Anak yang lahir dari ibu
keberlanjutan rantai kemiskinan di bawah 19 tahun lebih berisiko untuk lahir prematur,
khususnya perempuan berat lahir rendah, gagal mendapat ASI dan rentan
Perkawinan pada usia sekolah dan terhadap berbagai penyakit
remaja meletakkan anak pada risiko
dan kerentanan yang lebih besar Perkawinan usia sekolah dan remaja memberikan dampak
terhadap kekerasan negatif pada perempuan dan laki-laki, walaupun dari sisi
kesehatan berdampak lebih besar pada perempuan
Perkawinan di bawah 18 tahun
menyebabkan belum matang
secara psikologis, pendidikan Cara Pencegahan
rendah, keuangan belum mandiri,
rentan konflik, gangguan mental
1 Menyelesaikan pendidikan
dengan baik dan meraih
2 Buka wawasan seluas mungkin,
mengikuti berbagai kegiatan
3 Dapatkan dan akses pendidikan
kesehatan reproduksi yang komprehensif
hingga perceraian
mimpi dan cita-cita. Pikirkan positif, serta bentuk nilai dan agar mengetahui dampak kehamilan usia
pendidikan dahulu sebelum prinsip diri yang kuat sekolan dan remaja pada kesehatan
menikah
83.

Pemberian Tanda Kecakapan


Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan

Scan barcode ini

QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:

Scan sekarang
84.

Keterampilan

Usia Dewasa
dan Lanjut Usia
Melakukan Menjelaskan Melakukan deteksi Melakukan deteksi Melakukan
penyuluhan penyakit terbanyak dini usia dewasa dini usia dewasa penyuluhan
Germas (isi (obesitas, dan lansia dengan dan lansia dengan keluarga
piringku, aktivitas hipertensi, pengukuran lingkar kuesioner (PPOK, berencana
fisik dan cek diabetes, stroke, perut, tekanan TBC, kesehatan
kesehatan) kanker, PPOK, TBC, darah (obesitas, jiwa, geriatri dan
kesehatan jiwa, hipertensi) diabetes)
geriatri)
85.

Pelayanan Posyandu pada Sasaran Usia Dewasa


dan Lanjut Usia
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3

Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan dan
pendaftaran usia berat badan, tinggi badan, lingkar pengukuran pada Kartu Bantu Bantu Pemeriksaan
dewasa dan lanjut usia perut, dan tekanan darah pada di Posyandu
menggunakan Kartu sasaran usia dewasa dan lanjut
usia. Hasil dicatat pada Kartu Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya
Bantu Pemeriksaan di
Posyandu Bantu Pemeriksaan di Posyandu

Langkah 4
Tenaga kesehatan melakukan Langkah 5
pelayanan kesehatan berupa Kader menyuluh kesehatan
pemeriksaan rapid test gula darah, terkait aktivitas fisik, Germas,
gangguan indera, skrining TBC, cek kesehatan, risiko penyakit
skrining PUMA, skrining kesehatan terbanyak (obesitas,
jiwa, dan skrining lansia pada sasaran hipertensi, stroke, kanker,
usia dewasa dan lansia PPOK, TBC, diare, kesehatan
jiwa, dan geriatri), dan
Tenaga kesehatan menindaklanjuti edukasi keluarga berencana
kesimpulan hasil penimbangan dan bagi usia dewasa dan lansia
pengukuran
86.

Melakukan penyuluhan Germas (isi piringku,


aktivitas fisik dan cek kesehatan)

Jenis makanan yang dibutuhkan oleh usia dewasa dan lansia bervariasi.
Per harinya, usia dewasa dan lansia membutuhkan makanan pokok
(seperti: nasi, kentang, dan jagung) 3-4 porsi, sayuran (seperti: sayuran
hijau, jamur, dan wortel) 3-4 porsi, lauk pauk (seperti: telur, ikan, daging
sapi, dan ayam) 2-4 porsi, dan buah buahan (seperti: pisang, semangka,
dan apel) 2-3 porsi, Selain itu, cuci tangan pakai sabun, aktivitas fisik 30
menit perhari, dan minum air 8 gelas setiap hari juga perlu dilakukan

Anjuran Konsumsi Gula, Garam dan Lemak per Hari


Sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan
Lemak serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan
Pangan Siap Saji

Kader melakukan edukasi ke usia dewasa


G4 G1 L5
menggunakan poster isi piringku

Gula 4 sendok makan Garam 1 sendok teh (sdt) Lemak 5 sendok makan
/orang /hari /orang /hari /orang /hari
(50 gram/orang/hari (5 gram/orang/hari) (67 gram/orang/hari)
87.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Penyakit Jantung Koroner Cara Pencegahan


Periksa tekanan darah secara teratur
Gejala & Tanda:
Jangan dan berhenti merokok, serta hindari asap rokok.
Jika tidak bisa melakukan berhenti merokok, , maka
Keringat
dingin
kurangi jumlah rokok yang dihisap karena rokok
mengandung racun-racun yang sangat berbahaya
Rasa
Periksa kadar glukosa darah, apakah mengidap penyakit
terbakar
diabetes atau tidak, karena penyakit diabetes adalah
salah satu tangga menuju jantung koroner

Menjaga bentuk badan agar tetap ideal. Jantung


Rasa berat koroner biasa menyerang orang-orang yang memiliki
Nyeri dada di dada kelebihan berat badan atau obesitas
Tertekan Lakukan diet rendah kolesterol dan hindari makanan
di daerah yang memiliki kadar lemak jenuh
dada
Berpikir positif dan hindari stres atau kecemasan yang

Jantung Koroner
Rasa mual atau berlebih
nyeri ulu hati
Olahraga yang teratur
Adalah gangguan fungsi jantung
akibat otot jantung kekurangan Perlu melakukan check up kesehatan yang teratur
untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan
darah karena penyumbatan atau
penyempitan pada pembuluh Konsumsi makanan yang sehat, yang mengandung
darah koroner akibat kerusakan omega 3 dan serat yang berlimpah, serta ayur dan
buah yang melancarkan pencernaan
lapisan dinding pembuluh darah
(Aterosklerosis) Mulai perbaiki pola hidup mejadi lebih sehat dengan
tidak terlalu sering konsumsi makanan yang
berpengawet
88.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg DAN / ATAU tekanan
darah diastolik ≥ 90 mmhg

Cara Pencegahan
Hipertensi sering terjadi tanpa gejala,
sehingga penderita tidak merasa sakit Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1
sendok teh/hari)

Gejala & Tanda:


Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki
3 km atau olahraga 30 menit/hari minimal
Sakit kepala 5x/minggu)

Kelelahan
Tidak merokok dan menghindari asap rokok
Mual dan muntah
Sesak napas Diet dengan gizi seimbang
Napas pendek (terengah-engah)
Gelisah Mempertahankan berat badan ideal
Pandangan menjadi kabur
Mata berkunang-kunang Menghindari konsumsi alkohol

Mudah marah
Telinga berdengung
Sulit tidur
Rasa berat di tengkuk
89.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Diabetes Melitus Gejala Tambahan


Gejala Utama (klasik)
Diabetes Melitus
adalah suatu penyakit Berat badan menurun Kesemutan Gatal di daerah Penglihatan
menahun yang ditandai oleh cepat tanpa penyebab
yang jelas
kemaluan wanita
dan keputihan
kabur

kadar glukosa darah yang Sering kencing Cepat Lapar Sering Haus
(Poliuri) (Polifagia) (Palidipsi)
melebihi nilai normal secara
menahun
Cara Pencegahan Bisul yang hilang Cepat lelah Luka sulit Mudah
timbul sembuh mengantuk

Menjaga berat badan ideal mengingat obesitas


merupakan faktor penyebab utama dari diabetes
10:3

83
8A
M
Menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin,
dan serat serta menghindari, makanan yang tinggi lemak seperti keju dan gorengan; makanan dan minuman
mg kemasan; makanan tinggi natrium seperti mie instan; serta makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana
/dL
seperti jajanan manis, kue kering, dan permen

Menjaga porsi makan dengan menggunakan piring yang lebih kecil untuk mewujudkan porsi makan yang relatif lebih
kecil pula

Rutin melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya

Berhenti merokok, mengingat diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok karena
kandungan nikotin dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin, sehingga meningkatkan risiko
diabetes.

Banyak konsumsi air putih sehingga membantu mengontrol gula darah dan kadar insulin dalam tubuh
90.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Stroke Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak. Definisi


menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana
ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat
berupa defisit neurologik fokal dan global, yang dapat
memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih
dan atau dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vascular

Sumbatan Perdarahan

Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak


mengalami penyumbatan atau pecah.
Akibatnya sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah
yang membawa oksigen yang diperlukan sehingga mengalami
kematian sel/jaringan
91.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Kanker

TUMOR

Sel yang tumbuh


tidak normal pada KANKER
beberapa bagian
tubuh, dapat tumbuh Istilah untuk penyakit di mana
jinak atau ganas dan sel abnormal membelah tak
tumbuhnya tidak terkendali dan dapat menyerang
dipengaruhi oleh jaringan di sekitarnya. Sel-sel
jaringan sekitranya kanker juga dapat menyebar ke
bagian tubuh lain melalui sistem
Kamus Besar Bahasa Indonesia peredaran darah dan kelenjar
getah bening

National Cancer Institute

Kanker dapat menyebar ke


jaringan sekitarnya dan ke
bagian tubuh lain sedangkan
tumor tidak
92.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Kanker Payudara


Cara Pencegahan
Gejala Kanker Payudara Menerapkan pola makan sehat
yang mengandung karbohidrat,
protein, vitamin, mineral dan
Tidak merokok
serat dan menghindari makanan
dan terhindar
tinggi lemak, rendah serat,
dari asap rokok
serta mengandung
zat pengawet/pewarna
Waspada ketika
Teraba benjolan Kulit payudara Luka di bagian menopause (berhenti
di payudara mengerut seperti payudara yang haid) setelah umur Kalender Menstruasi Waspada jika haid
kulit jeruk tidak sembuh 50 tahun pertama berumur
<12 tahun

Tidak melahirkan
anak pertama setelah
umur 35 tahun Memberikan
Air Susu Ibu (ASI)
Keluar cairan Adanya cekungan kepada bayi
Waspada jika pernah
dari puting atau tarikan melalui menyusui
mengalami operasi
di kulit payudara pada payudara karena
kelainan tumor jinak
Deteksi riwayat
maupun ganas
keluarga dengan
kanker payudara
93.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Deteksi Dini Kanker Payudara


Bisa dilakukan dengan:

SADARI
Pemeriksaan
Payudara SENDIRI & SADANI
Pemeriksaan
Payudara KLINIS

Bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda


lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan
tindakan secepatnya

Sekecil apapun benjolan yang ditemukan


segera konsultasikan diri anda ke dokter
Menunda berarti memberi kesempatan sel kanker berkembang
dan mengurnagi kesempatan untuk sembuh
94.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Kanker Leher Rahim


Cara Pencegahan

Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks Tidak menikah/mulai aktivitas seksual
di usia muda <20 tahun
Kanker Serviks Stadium IIB adalah keganasan yang terjadi pada
Jaringan Kanker jaringan leher rahim yang merupakan Waspada dan obati Infeksi Menular
Pendarahan bagian terendah dari leher rahim dan Seksual (IMS) di daerah kelamin atau
menonjol ke puncak liang senggama radang panggul

Deteksi riwayat keluarga dengan


kanker leher rahim
Pendarahan
Tidak melakukan hubungan seks dengan
pria/wanita yang sering bergonta-ganti
Tanda & Gejala: pasangan
Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
Nyeri Nyeri saat
berhubungan Tidak melahirkan banyak anak bagi perempuan
panggul
seksual
Tidak merokok dan menghindari asap rokok
Haid Pendarahan spontan Menjaga kebersihan alat kelamin
tidak teratur tidak pada masa haid
atau diantara menstruasi Menindaklanjuti hasil deteksi dini kader leher
rahim diri sendiri yang abnormal
Keputihan atau keluar
cairan encer putih Pendarahan pada
kekuningan bercampur masa menopause Tindak lanjut perubahan kekebalan tubuh
darah seperti nanah
95.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Kanker Leher Rahim


Deteksi Dini
Dengan metode Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat (IVA) atau Metode Pap Smear

Tes ini perlu dilakukan oleh wanita yang sudah


melakukan hubungan seksual terutama pada
usia 30-50 tahun

Bertujuan untuk menemukan lesi prakanker


dan mengetahui adanya perubahan sel
leher rahim

Tes IVA
Dimana? Kapan?
Puskesmas/Rumah Sakit Setiap saat
Setiap 3-5 tahun sekali
Oleh Siapa?
Bidan/Dokter
96.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Cara Pencegahan
Penyakit paru obstruktif kronik
atau sering disingkat PPOK adalah
istilah yang digunakan untuk sejumlah
penyakit yang menyerang paru-paru
untuk jangka panjang

Tidak
merokok Memakai masker
untuk menghindari
polusi udara
Penyakit ini menghalangi
aliran udara dari dalam
paru-paru sehingga
pengidap akan
mengalami kesulitan
dalam bernapas Waspada Waspada jika
saat berusia keluarga terdapat
35-40 tahun riwayat kesehatan
berupa masalah
PPOK
97.

Menjelaskan penyakit terbanyak


(obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker,
PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri)

Edukasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Gejala PPOK

Batuk Kronik
dengan/tanpa dahak Mengi atau sesak
Makin sering napas disertai
yang tidak kunjung
tersengal-sengal, bunyi
sembuh
bahkan saat melakukan
aktivitas fisik yang ringan
seperti memasak atau
mengenakan pakaian

Lemas
(kehilangan
kemampuan, Rasa berat Penurunan
produktivitas) di dada berat badan
98.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan pengukuran lingkar perut,
tekanan darah (obesitas, hipertensi)

Kartu Bantu
Deteksi Dini Hipertensi Pemeriksaan
Usia Dewasa
dan Lansia

Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan


pengukuran darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu

Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-VII 2003

Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)


Normal <120 dan <80
Pra-hipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 atau 90-99
Kader mengukur tekanan darah usia Hipertensi tingkat 2 >160 atau >100
dewasa dan lansia dalam keadaan duduk Hipertensi Sistolik Terisolasi >140 dan <90
90 derajat dan tangan 360 derajat
Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation and Treatment or
High Pressure VII/JNC-VII 2003
99.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan pengukuran lingkar perut,
tekanan darah (obesitas, hipertensi)

Deteksi Dini Obesitas

Kartu Bantu
Pemeriksaan
Usia Dewasa
dan Lansia

>90 Laki-Laki >80 Perempuan

Kekurangan berat badan


Sangat Kurus <17,0
tingkat berat

Kekurangan berat badan


Kurus 17-18,5
tingkat ringan
Normal 18,5-25,0
Kader menimbang berat badan usia dewasa dan Kekurangan berat badan
mengukur tinggi badan usia dewasa dan lansia Gemuk (Overweight) tingkat ringan 25,0-27,0
kemudian dimasukkan ke kartu bantu posyandu
untuk dicek IMTnya dan lingkar perutnya Kekurangan berat badan
Obese tingkat berat >27,0
100.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini PPOK

Sasaran ≥ 40 Tahun dan Merokok

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah


penyakit yang umum, dapat dicegah dan
diobati ditandai dengan gejala respirasi yang
persisten dan obstruksi saluran napas
disebabkan karena kelainan pada saluran
napas dan/atau alveolar yang biasanya akibat
dari pajanan partikel atau gas berbahaya.

Hasil dari instrumen ini ditulis di kartu bantu


pemeriksaan posyandu bagian PUMA

Skor < 6 : Risiko rendah PPOK


Skor > 6 : Risiko tinggi PPOK,
lakukan pemeriksaan spirometri
101.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Penyakit Tuberculosis (TBC)

Siapa Saja Yang Perlu


Diberi Obat Pencegahan TBC?

Checklist Kunjungan Rumah - Pengendalian Penyakit Menular (TBC)


Kontak Serumah

Mengapa Terapi Pencegahan


TBC (TPT) Penting?
Terapi Pencegahan TBC diperlukan
diberikan untuk mencegah terjadinya
sakit TBC. Jika kita dapat mencegah
terjadinya sakit TBC. Maka akan
mengurangi sumber penularan dan
Orang dengan Orang dengan mencegah penularan selanjutnya
HIV/AIDS (ODHA) faktor risiko
102.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Instrumen Self Reporting


Questionnaire (SRQ-20)

Untuk mengetahui adanya gangguan mental emosional seperti


gejala depresi, gejala ansietas, gejala kognitif, gejala somatic dan
gejala penurunan energi

Validitas yang cukup baik dalam hal sensitivitas dan


spesifitasnya

Terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi langsung atau


melalui wawancara

Dapat diidentifkasi gejala-gejala gangguan mental emosional


seperti gejala depresi, gejala ansietas, gejala kognitif, gejala
somatik dan gejala penurunan energi
103.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Interpretasi Hasil:
Bila terdapat > 6 jawaban Ya maka ada indikasi mengalami masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan
pemeriksaan lanjutan wawancara psikitrik untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan jiwa

Pertanyaan no 17, jika pertanyaan dijawab “YA” meskipun skor total < 6, maka ada indikasi mengalami
masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, yang dimana hasil ditulis di kartu
bantu posyandu
104.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Geriatri

Tujuannya:
Memudahkan kader mengetahui
dengan cepat kondisi kesehatan lansia
di wilayah kerjanya sehingga dapat
merencanakan perawatan lanjutan
agar dapat memperlambat atau
mencegah penurunan kapasitas
intrinsik dan kemampuan fungsional

Deteksi dini dilakukan pada setiap


lansia yang kontak pertama kali
dengan kader/petugas Kesehatan
dan dilakukan minimal 1 tahun sekali
dengan menggunakan kartu rekap
Posyandu, bagian AKS dan SKILAS
105.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Geriatri

Hasil pemeriksaan skrining Aktifitas Hasil pemeriksaan skrining Lansia


Kehidupan Sehari-hari/AKS Sederhana (SKILAS):

Jika ditemukan lansia mandiri dan lansia dengan ketergantungan Jika ditemukan satu atau lebih penurunan kapasitas intrinsik atau
ringan, maka diberikan edukasi salah satu yang dicentang pada instrument SKILAS, dirujuk ke
petugas kesehatan baik di puskesmas atau di pustu untuk dilakukan
Jika ditemukan lansia dengan ketergantungan sedang berat atau skrining lanjutan sesuai penurunan kapasitas intrinsik yang dialami
total, dapat dirujuk ke petugas kesehatan untuk dilakukan tindak oleh lansia
lanjut sesuai tingkat ketergantungannya

Hasil deteksi dini dapat ditulis di kartu bantu posyandu (bold tabel AKS dan SKILAS)
106.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Geriatri

Aktifitas Kehidupan
Sehari-hari/AKS

Skor Penilaian ADL dengan Instrumen


Indeks Barthel Modifikasi:

20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5 – 8 : Ketergantungan berat (C)
0- 4 : Ketergantungan total (C)
107.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Geriatri


Skrining Lansia Sederhana (SKILAS)

Keterangan
jika ditemukan salah satu penurunan kapasitas intriksik (jika ada salah satu atau lebih yang dicentang), maka
skrining dilanjutkan oleh petugas di puskesmas berdasarkan penurunan kapasitas intrinsik yang ditemui sesuai
alur asuhan lanjutan.
108.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Diabetes Melitus


Dilakukan oleh tenaga kesehatan

Pengertian Sasaran
Penyakit menahun yang ditandai oleh kadar Usia 15 - < 40 tahun dengan faktor risiko PTM
gula darah melebihi nilai normal (riwayat obesitas dan atau obesitas sentral dan atau
tekanan darah tinggi) Usia ≥ 40 tahun

Kriteria Gula darah sewaktu (mg/dl) Gula darah puasa (mg/dl)

Diabetes* > 200 > 126

Prediabetes 140-199 100-125

Normal <100 <100

Alat & Bahan

Alat pemeriksaan
Test strip ALCOHOL Alkohol Handscoon Safety Box
kadar gula darah
gula darah PAD Swab
(Gluko Meter)
Lancet
109.

Melakukan deteksi dini usia dewasa dan


lanjut usia dengan kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)

Deteksi Dini Diabetes Melitus

Masukkan tes strip gula daah, Bersihkan ujung jari (jari Tusukkan lancet/autoclix pada
bila gambar strip tes muncul manis/jari tengah/telunjuk) ujung jari secara tegak lurus,
dengan alckohol swab, cepat dan tidak terlalu dalam
keringkan

Usap dengan kapas Setelah darah keluar. Baca hasil


steril kering Sentuhkan satu/dua glukosa darah
tetes darah ke tes strip
110.

Melakukan penyuluhan keluarga berencana

Keluarga Berencana (KB)


Keluarga Berencana (KB) adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak Tujuan:
dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan melalui promosi,
perlindungan dan bantuan sesuai Menunda kehamilan (usia <20 tahun,
dengan hak reproduksi untuk atau anda yang memiliki masalah
mewujudkan keluarga yang kesehatan)
berkualitas
Mengatur jarak kehamilan (minimal 2
tahun) pada usia 20-35 tahun
Sasaran: Yang berusia lebih dari 35 (tiga puluh
lima) tahun diharapkan tidak hamil
Pasangan Usia
lagi
Subur (PUS)
Mengatur jumlah anak yaitu anda
yang telah menikah anak >2,
diharapkan tidak hamil lagi
111.

Melakukan penyuluhan keluarga berencana

Keluarga Berencana (KB)

Metode Alat dan Obat Kontrasepsi

Non - Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Kondom,merupakan selubung/sarung AKDR Copper adalah suatu rangka plastik yang


karet yang berbentuk silinder dengan lentur dan kecil dengan lengan atau kawat
muaranya berpinggir tebal, dipasang Copper (tembaga) di sekitarnya
pada penis saat hubungan seksual
Implan merupakan batang plastik berukuran
Pil yang mengandung hormon kecil yang lentur, seukuran batang korek api,
berdosis rendah seperti hormon yang melepaskan menyerupai hormon alami di
alami pada tubuh perempuan tubuh perempuan
dan pil harus diminum setiap
hari.diharapkan tidak hamil lagi MOW merupakan bedah sukarela untuk
menghentikan kesuburan secara permanen
Suntik mengandung hormon berdosis pada perempuan yang tidak ingin anak lagi
rendah seperti hormon alami pada
tubuh perempuan dan suntik ada 2 MOP adalah tindakan memotong dan mengikat
macam, yaitu : suntik 1 bulanan dan 3 saluran sperma tanpa menggunakan pisau
bulanan bedah, dengan tujuan memutuskan aliran
sperma dari testis
112.

Pemberian Tanda Kecakapan


Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan

Scan barcode ini

QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:

Scan sekarang
113.

Daftar
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Buku Monitoring Faktor Risiko Penyakit
Tidak Menular.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Buku Rapot Kesehatanku.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku Pegangan Kader Posyandu Kunjungan
Rumah.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku Percakapan Kader dalam Kunjungan
Rumah.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Kurikulum Pelatihan Keterampilan Dasar
Bagi Kader Posyandu.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Panduan Pengelolaan Posyandu Bidang
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Undang Undang No 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan.
114.

Pengarah:
dr. Maria Endang Sumiwi, MPH (Direktur Jenderal
Kesehatan Masyarakat)

Penanggung Jawab:
drg. Widyawati, MKM (Plt. Direktur Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat)

Tim Tim Penyusun:


dr Ni Made Diah, PLD. MKM
Inriza Yuliandari, SKM
Kontributor :
Sakri Sab'atmaja, SKM, M.Si
Theresia Rhabina, SKM, MKM
Heni Rudiyanti, SKM., MKes dr Marti Rahayu Diah Kusumawati
Ilvalita, SKM, MKM Dr Nindya Savitri, MKM
Woro Sandra Aryani, SKM, MKM Dian Kurnia Rabbani, SKM., M.Epid
dr Nita Mardiah, MKM dr Widyawati
Dra. Herawati, MA Desi Agustini, S.Tr, Gz
Sinansari, SKM, MKM Nadia Nursyavidha Putrie, SKM
Luci Fransisca Situmorang, S.Kep., NS, M.Kep Ika Permatasari, SKM, MKM
Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH Maya Raiyan, S.Psi, M.Psi
Evi Nilawaty, SKM
Aulia Herdiningsih, S.Gz
Desain & Layout: Irmawati Pasaribu, SE, M.Si
Priti Syafira T, S.Sn Nabila Salsabila, SKM
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai