KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
BUKU PANDUAN
KETERAMPILAN
DASAR
Bidang Kesehatan
Buku Panduan
Keterampilan Dasar Kader
Bidang Kesehatan
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang
mendukung lancarnya penyusunan buku ini mulai penulisan hingga proses
cetak.
Adapun tujuan dari buku ini adalah sebagai bahan pendukung dalam
pelatihan bagi kader Posyandu sesuai acuan Panduan Pengelolaan
Posyandu dan Kurikulum Modul Keterampilan Dasar Bagi Kader
Posyandu. Dengan buku ini, diharapkan membantu fasilitator Puskesmas,
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota, Balai
Pelatihan Kesehatan, dan Politeknik Kesehatan sebagai bahan ajar dan
dapat menjadi materi pembelajaran mandiri bagi kader Posyandu.
Dalam buku ini tertulis bagaimana keterampilan dasar kader yang perlu
dikuasai sesuai siklus hidup, mulai dari Keterampilan Dasar Ibu hamil dan
ibu menyusui, Keterampilan Dasar Bayi dan Balita, Keterampilan Dasar
Usia Sekolah dan Usia Remaja, Keterampilan Dasar Usia Dewasa dan
Lanjut Usia, serta Keterampilan Dasar Pengelolaan Posyandu.
drg Widyawati, MKM Pembinaan teknis kader tidak berhenti pada pelatihan, selanjutnya kader
Plt. Direktur Promosi Kesehatan melaksanakan pelayanan Posyandu dan tenaga kesehatan menilai
dan Pemberdayaan Masyarakat keterampilan kader, dilanjutkan pemberian Tanda Kecakapan Kader
(TKK). Kader yang memiliki TKK dengan jumlah cukup, akan dilombakan
mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat Provinsi (minimal Kader
Purwa) dan pemenangnya akan disampaikan pada saat Jambore Kader.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami harapkan saran dan kritik yang membangun.
Daftar Keterampilan Pengelolaan Posyandu
23
Transformasi Layanan Primer fokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan
dan penguatan promosi serta pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat
Posyandu merupakan lembaga yang mendukung Puskesmas untuk mendekatkan akses layanan kesehatan dasar kepada
masyarakat. Pembinaan kader posyandu dimulai dengan peningkatan kapasitas kader Posyandu untuk memiliki 25 keterampilan
dasar bidang kesehatan, pemberian tanda kecakapan kader (purwa, madya, utama) dan apresiasi bagi pemenang Lomba Kader
dan Posyandu Berprestasi bidang kesehatan yang akan diumumkan pada Jambore Kader pada Hari Kesehatan Nasional
Penilaian Keterampilan
dan Pemberian Tanda
Kecakapan Kader
Penyaringan peserta
atau atau
Kader berprestasi
atau
5. Komunikasi Efektif
6. Pengelolaan Posyandu
Scan barcode ini
Metode:
Ceramah, Simulasi,
Bermain Peran, dan
QR CODE
Praktek Lapangan
TKK saja
3.
Keterampilan Keterampilan
Usia Sekolah Usia Dewasa & Lansia
& Remaja
Melakukan penyuluhan
Germas (isi piringku, aktivitas
Melakukan fisik dan cek kesehatan)
penyuluhan isi
piringku dan
aktivitas fisik Menjelaskan penyakit
terbanyak (obesitas,
Menjelaskan hipertensi, diabetes, stroke,
program kanker, PPOK, TBC, diare,
pencegahan kesehatan jiwa, Geriatri)
anemia (TTD dan
skrining Hb remaja Melakukan deteksi dini usia
putri) dewasa dan lansia dengan
pengukuran lingkar perut,
Melakukan tekanan darah (obesitas,
penyuluhan hipertensi)
bahaya merokok
dan NAPZA, dan Melakukan deteksi dini usia
kehamilan remaja dewasa dan lansia dengan
kuesioner (PPOK, TBC,
kesehatan jiwa, geriatri dan
diabetes)
Melakukan penyuluhan
keluarga berencana
5.
Kader Purwa:
Mampu melakukan 3 kelompok keterampilan :
1. Wajib menguasai 2 keterampilan dasar
Pengelolaan Posyandu dan Layanan Bayi
dan Balita
2. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain
pilihan (layanan ibu hamil & menyusui atau
usia sekolah & remaja atau usia dewasa
A A A & lanjut usia)
Kader Madya:
Mampu melakukan 4 kelompok keterampilan :
1. wajib menguasai 3 keterampilan dasar
sesuai pada tingkatan Purwa
2. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain
pilihan layanan ibu hamil & menyusui atau usia
sekolah & remaja atau usia dewasa & lanjut usia)
Kader Utama:
Wajib menguasai seluruh
keterampilan kader 5
kelompok keterampilan
6.
Usia sekolah
& Remaja
Kelainan Mental
a. Rapid Hemoglobin Test
menggunakan Hb Meter
Infeksi Pernapasan
dan Tuberkulosis (TBC)
Penyakit Tidak
Menular Lainnya
8.
Usia Dewasa
& Lansia Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader
1. Isi Piringku 1. Skrining obesitas
Isi Piringku, aktivitas ,
2. Aktivitas fisik a. Lingkar perut cek kesehatan
3. Cek kesehatan teratur
2. Skrining hipertensi Deteksi dini obesitas
4. Pencegahan penyakit a. Tekanan darah dan hipertensi
terbanyak (Obesitas,
Hipertensi, Diabetes, Kanker, 3. Skrining diabetes melitus
Stroke, TBC, Gangguan Deteksi dini risiko penyakit
(DM) paru, TBC, kesehatan
Indera, Kesehatan Jiwa,
Masalah Lansia) a. Rapid test gula darah jiwa, kesehatan lanjut
(tenaga kesehatan) usia, kesehatan indera
5. Kepatuhan minum obat dan
kontrol teratur bagi 4. Skrining Penyakit Paru Penyuluhan keluarga
penderita Obstruktif Kronis (PPOK) berencana bagi usia
a. Kuesioner dewasa
Penyakit
Kardiovaskular 5. Skrining Tuberkulosis (TBC)
Diabetes Penyuluhan risiko penyakit
a. Kuesioner terbanyak (Obesitas,
Kanker Hipertensi, Diabetes,
6. Skrining kesehatan jiwa
Penyakit a. Kuesioner
Stroke, Kanker, TBC,
Pernapasan Kronis Keswa, Lansia)
Tuberkulosis (TBC) 7. Skrining indera
a. Tes berbisik, tes jari tangan
Kesehatan
mental
Masalah kesehatan
lansia lainnya
9.
Posyandu
Keterampilan Pengelolaan
Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Ibu Hamil/Nifas/Menyusui
11.
Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Bayi, Balita dan Anak Usia Pra Sekolah
12.
Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Anak Usia Sekolah dan Remaja
13.
Langkah 1: Pendaftaran
Kartu Usia Dewasa dan Lansia
14.
Langkah 3: Pencatatan
Hasil penimbangan dan pengukuran di plotting dalam Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Kartu Bantu
Pemeriksaan di Posyandu untuk disimpulkan dalam batas
normal atau kurang atau lebih dari standart
Memberikan TTD Memberikan imunisasi, Memeriksa Hemoglobin (Hb) dan Memeriksan rapid test gula
kepada ibu, makanan vitamin A, obat cacing, dan memberikan Tablet Tambah darah, pemeriksaan gangguan
tambahan lokal pemberian makanan Darah (TTD) pada remaja putri, indera, skrining TBC, skrining
kepada ibu hamil KEK tambahan pangan lokal kaya pemeriksaan gangguan indera, PUMA untuk PPOK, skrining
protein hewani untuk bayi skrining TBC bagi anak ≥ 15 kesehatan jiwa, dan skrining
dan balita dengan berat tahun, dan skrining kesehatan lansia pada sasaran usia dewasa
badan kurang/tidak naik jiwa pada ≥ 18 tahun dan lanjut usia
5: Penyuluhan kesehatan
Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan
menggunakan Buku KIA, yang menggunakan Buku KIA, yang terkait isi piringku, aktivitas terkait aktivitas fisik,
berfokus pada: cara memantau berfokus pada: cara memantau fisik, pencegahan anemia, Germas, risiko penyakit
tanda bahaya, isi piringku, tanda bahaya, isi piringku, rokok, NAPZA, dan risiko terbanyak (obesitas,
pemantauan pemberian pemantauan pemberian kehamilan bagi sasaran usia hipertensi, stroke, kanker,
Pemberian Makanan Tambahan Pemberian Makanan Tambahan sekolah dan remaja PPOK, TBC, diare,
(PMT) bagi ibu hamil Kurang (PMT) bagi balita bermasalah
Energi Kronis (KEK) aktivitas fisik, kesehatan jiwa, geriatri),
berat badan, ASI dan makanan
pemberian ASI, dan Keluarga dan edukasi Keluarga
pendamping ASI, imunisasi,
Berencana (KB) kepada ibu Berencana (KB)
vitamin A, obat cacing, stimulasi,
hamil/nifas/menyusui perkembangan, dan aktivitas fisik
bagi bayi dan balita
18.
Pencatatan dan pelaporan informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat dan
perkembangan di setiap Posyandu setiap bulan
Pencatatan pada Buku KIA Pencatatan pada Kartu Bantu Kader dapat menerapkan Kader mencatat secara digital di
Pemeriksaan di Posyandu pencatatan digital chatbot Whatsapp, melingkupi:
Kader mencatat di Buku
menggunakan Aplikasi identitas anak, hasil pengukuran
Kesehatan Ibu dan Anak Kader mencatat pada Kartu
Sehat IndonesiaKu (ASIK) antropometri, riwayat pemberian
(Buku KIA) bagi ibu, bayi, Bantu Pemeriksaan di Posyandu
secara name by address ASI eksklusif, pemberian makanan
dan balita untuk sasaran ibu, bayi, balita,
(NIK) tambahan (PMT), serta riwayat
usia sekolah, remaja, usia dewasa,
pemberian vitamin A. Grafik
dan lanjut usia pada langkah 1 Yang dicatat: imunisasi, pertumbuhan dan rekomendasi
hingga langkah 5 saat hari buka Penyakit Tidak Menular sesuai status gizi secara otomatis
Posyandu (PTM), dan lembar akan muncul. Data-data yang
Kader mencatat pada Ceklis posyandu bayi dan balita diinput melalui chatbot Whatsapp
Kunjungan Rumah saat (fitur lainnya akan juga terintegrasi dengan
melaksanakan kunjungan ditambahkan secara pencatatan melalui Aplikasi Sehat
rumah bertahap) IndonesiaKu (ASIK), yang dapat
Buku KIA, Kartu Bantu Pemeriksaan di dimonitor di dalam dashboard
Posyandu, dan Ceklis Kunjungan Rumah dan berbasis website di tingkat
diakses disini: Puskesmas
19.
Melakukan
kunjungan rumah
Persiapan
Tanda pengenal Kader Posyandu
Buku percakapan Kader
ETER
ANOM
GMOM
SPHY
Melakukan
kunjungan rumah
QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:
Scan sekarang
23.
Keterampilan
Bayi dan
Balita A
Kader melakukan Kader melakukan pengukuran lingkar kepala Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan
pendaftaran bayi dan bayi dan balita, penimbangan berat badan bayi dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu
balita menggunakan Kartu dan balita, serta pengukuran panjang/tinggi Pemeriksaan di Posyandu dan Buku KIA
Bantu Pemeriksaan di badan menggunakan alat antropometri. Hasil
dicatat pada Kartu Bantu Pemeriksaan di Kader menjelaskan kesimpulan
Posyandu dan Buku KIA dan tindaklanjutnya
Posyandu dan Buku KIA
Menjelaskan penggunaan
Buku KIA bagian balita
Penimbangan
Berat Badan Bayi
1 2 3 4
Berat badan
00.00 bayi adalah
4,87 kg
04.87
Bayi memakai pakaian Kader meletakkan bayi di Kader menekan Kader mencatat berat
seminimal mungkin (tidak atas mangkok timbangan tombol UNIT HOLD, badan bayi dalam satuan
memakai popok atau topi) bayi hingga angka berat tunggu hingga tulisan kg dengan ketelitian dua
dan tidak memegang badan muncul pada layar “HOLD” pada display angka di belakang koma
sesuatu serta tidak memakai timbangan berhenti berkedip (ketelitian 10 gram) dan plot
sepatu / alas kaki untuk mendapatkan hasil penimbangan berat
berat bayi badan pada grafik
pertumbuhan sesuai jenis
kelamin dan usia
29.
1 2 3 4
Berat badan
balita adalah
18,03 kg
Kader memastikan balita Balita berdiri tepat di Kader berdiri di depan Kader mencatat berat
memakai pakaian seminimal tengah timbangan saat layar baca timbangan badan balita dalam
mungkin (tidak memakai angka pada layar untuk membaca hasil satuan kg dengan
popok atau topi ), tidak timbangan menunjukkan penimbangan ketelitian dua angka di
memegang sesuatu. dan tidak angka 0,00 kg, serta belakang koma
memakai sepatu/alas kaki tetap berada di atas (ketelitian 10 gram) dan
timbangan sampai plot hasil penimbangan
angka berat badan berat badan pada grafik
muncul pada layar pertumbuhan sesuai jenis
timbangan dan sudah kelamin dan usia
tidak berubah
30.
1 2 3 4
Kader melepaskan Bayi dibaringkan Dua kader melakukan Kader utama membaca hasil
sepatu/alas kaki, kaus telentang pada papan pengukuran. Pengukur utama pengukuran dalam satuan cm
kaki, hiasan rambut, tutup dengan puncak kepala memegang dan menekan lutut dengan ketelitian satu angka
kepala, dan aksesoris menempel pada panel balita agar tungkai bawah lurus di belakang koma (ketelitian 1
lainnya pada bayi yang bagian kepala (yang dengan permukaan alat ukur. mm) dan kader mencatat dan
dapat menghambat tetap) Asisten pengukur memastikan plot hasil pengukuran panjang
proses pengukuran kepala anak menempel pada badan balita pada grafik
papan kepala dan kader utama pertumbuhan sesuai umur dan
menggerakkan papan geser jenis kelamin
kaki ke arah telapak kaki balita
hingga posisi telapak kaki tegak
lurus menempel pada papan
geser kaki
31.
1 2 3
Lepaskan sepatu/alas Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Posisi kepala balita dipastikan
kaki, kaus kaki, hiasan Pengukur utama memposisikan balita berada dalam garis imajiner
rambut, tutup kepala, berdiri tegak membelakangi tiang ukur. yang ditarik dari liang telinga
dan aksesoris lainnya ke batas bawah mata
pada balita Asisten pengukur memastikan bagian
tubuh balita menempel di 5 titik pada
tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala,
punggung, bokong, betis dan tumit
32.
1 2 3 4
47
48
49
50
51
52
53
54
55
Kader melepaskan tutup Kader melingkarkan alat Kader membaca angka Kader mencatat hasil
kepala, hiasan/aksesoris pengukur pada kepala yang tertera pada ujung pengukuran lingkar kepala
rambut yang dikenakan balita balita melewati dahi, pita yang terlihat balita dalam satuan cm
di atas alis mata, di atas dengan ketelitian 1 angka
kedua telinga, dan di belakang koma (1 mm)
bagian belakang kepala dan plot hasil pengukuran
yang menonjol, tarik pada grafik pertumbuhan
agak kencang sesuai usia dan jenis
kelamin
34.
1 2 3
Kader menentukan titik tengah lengan Kader meluruskan lengan Kader melingkarkan
atas dengan cara: anak, tangan santai, alat ukur/pita LiLA di
sejajar dengan badan titik tengah yang sudah
Tekuk lengan balita hingga Ukur panjang antara kedua titik ditandai
membentuk sudut 90 , telapak tersebut dan bagi dua untuk
tangan menghadap ke atas mendapatkan nilai tengah
4 5
Berat Badan Naik Tidak Adekuat Berat Badan Tetap Berat Badan Turun
Tindak lanjut :
Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan Berat Badan
Tidak Naik (T) ke Tenaga Kesehatan
37.
Tindak lanjut :
Kader menginformasikan balita dengan masalah pertumbuhan Berat Badan di Bawah Garis Merah
(BB Kurang) atau Berat Badan di Atas Garis Oranye (Risiko BB Lebih) ke Tenaga Kesehatan
38.
Tindak lanjut:
Kader menginformasikan balita
dengan masalah pertumbuhan
ke Tenaga Kesehatan
Contoh Plotting
Panjang Badan
anak Laki-laki
dengan umur 12
bulan dan
Panjang Badan
70,0 cm
Tenaga Kesehatan memplotting hasil pengukuran dan menatalaksana segera sesuai Orangtua, kader kesehatan memantau
Permenkes Standar Antropometri Anak dan Pedoman Pekaksanaan SDIDTK pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
40.
Stimulasi Perkembangan
A
Menjelaskan stimulasi perkembangan,
vit A dan obat cacing sesuai umur
Manfaat Imunisasi
Anak Sekolah
Bayi usia 0-11 bulan Anak usia 18 - 24 bulan Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
Sudah mendapatkan Sudah mendapatkan Sudah mendapatkan
imunisasi dasar: imunisasi lanjutan: imunisasi lanjutan:
HB 0 1 dosis Campak Rubella dan DT
DPT-HB-Hib 1 dosis
BCG 1 dosis pada anak kelas 1 SD/MI
Campak Rubella 1 dosis
DPT-HB-Hib 3 dosis dan
Polio tetes (OPV) 4 dosis
Polio suntik (IPV) 1 dosis Td pada kelas 2 dan 5
Campak Rubella 1 dosis SD/MI
44.
Menjelaskan layanan imunisasi rutin
lengkap dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(hepatitis, TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio, diare)
dengan fokus di Buku KIA
Td November 1 kali
Kelas 2
Td November 1 kali
Kelas 5
HPV dosis 1 Agustus 1 kali
QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:
Scan sekarang
51.
Keterampilan
Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan
pendaftaran ibu hamil lingkar lengan atas (LiLA) dan dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu
dan ibu menyusui berat badan ibu. Hasil dicatat Pemeriksaan di Posyandu dan Buku KIA
menggunakan Kartu pada Kartu Bantu Pemeriksaan di
Posyandu dan Buku KIA Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya
Bantu Pemeriksaan di
Posyandu dan Buku KIA
Langkah 4 Langkah 5
Tenaga kesehatan melakukan pelayanan Kader menyuluh kesehatan
kesehatan berupa pemberian Tablet menggunakan Buku KIA,
Tambah Darah (TTD) kepada ibu dan memantau tanda bahaya, Isi
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Piringku, Pemberian Makanan
pangan lokal kepada ibu hamil Kurang Tambahan (PMT) bagi ibu
Energi Kronis (KEK) hamil Kurang Energi Kronis
(KEK), aktivitas fisik, ASI, dan
Tenaga kesehatan menindaklanjuti Keluarga Berencana (KB)
kesimpulan hasil penimbangan dan kepada ibu
pengukuran
53.
Setiap ibu hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA untuk kehamilan tunggal dan
mendapat tambahan satu Buku KIA lagi untuk anak yang lain pada kehamilan
kembar. Selalu bawa Buku KIA ketika berkunjung ke Posyandu, Kelas Ibu Hamil,
Fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan jaringannya, Klinik, Praktik Dokter, Praktik
Bidan dan Rumah Sakit)
Isi Piringku Ibu Hamil protein hewani untuk tumbuh kembanh janin. Porsi makan lebih
banyak, dengan sering dikonsumsi dalam jumlah sedikit-sedikit.
Ibu hamil juga perlu mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
sebanyak 1 butir/hari selama kehamilan. Selain itu, konsumsi air
putih sebanyak 8-12 gelas/hari perlu dilakukan untuk mencegah
dehidrasi dan melancarkan pencernaan.
Lembar Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
59.
Isi Piringku Ibu Menyusui Jenis makanan pada Isi Piringku memerlukan porsi makan lebih
banyak dan bervariasi, termasuk lauk bersumber protein hewani,
dengan membatasi konsumsi gula, garam, lemak, kopi, dan teh.
Konsumsi air putih sebanyak 14 gelas/hari pada 6 bulan pertama
dan 12 gelas/hari pada 6 bulan kedua perlu dilakukan untuk
mencegah dehidrasi
Menjelaskan pemeriksaan
ibu hamil dan nifas
Deteksi lebih awal => penanganan tepat => ibu sehat => pertumbuhan
dan perkembangan janin optimal => bayi lahir sehat dan selamat
63.
Ta erro c Ac Salu
tablet/kapsul yang mengandung zat
F oli t
bl us F id 0 t G
Bagaimana cara minum tablet
F able
et um ,4 ula
T
Ta ar mg
besi dan asam folat
m ate
tambah darah agar khasiatnya
ba - F
h e6
Da 0
ra mg
optimal dalam mencegah
h
Ta erro c Ac Salu
F oli t
bl us F id 0 t G
F able
et um ,4 ula
Berapa banyak tablet anemia/kurang darah
Ta ar mg
m ate
ba - F
tambah darah diberikan?
h e6
Da 0
ra mg
60 ah
h
g
m
Fe ar
Ta erro c Ac Salu
Barengi dengan asupan
m te - D
F oli t
bl us F id 0 t G
F able
et um ,4 ula
a ah
T
Ta ar mg
Tablet tambah darah diminum tinggi vitamin C
m mb
m ate
ba - F
h e6
Gu 0, ar
g
a
selama hamil (sejumlah hari hamil)
Da 0
lic us t T
ra mg
la 4
t S Ac Fu
h
Fo erro le
Jangan minum dengan asupan
F b
ut id
Ta erro c Ac Salu
Ta
F oli t
bl us F id 0 t G
F able
et um ,4 ula
Ta ar mg
al
m ate
le
ba - F
WASPADA JIKA
TERJADI TANDA
BAHAYA
Segera hubungi tenaga kesehatan
atau fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat
Diberi tanda ceklis pada kolom
kondisi sesuai keadaan ibu
Apabila ditemukan kondisi ibu hamil/ ibu
Nifas pada kolom merah, maka rujuk ke
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
65.
WASPADA JIKA
TERJADI TANDA
BAHAYA
Segera hubungi tenaga kesehatan
atau fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat
QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:
Scan sekarang
67.
Keterampilan
Usia Sekolah
dan Remaja
Melakukan Menjelaskan Melakukan
penyuluhan isi program penyuluhan
piringku dan pencegahan bahaya merokok,
aktivitas fisik anemia (TTD dan NAPZA, dan
skrining Hb kehamilan remaja
remaja putri)
68.
Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan
pendaftaran sasaran berta badan, tinggi badan, dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu
usia sekolah dan remaja lingkar perut, dan tekanan darah Pemeriksaan di Posyandu
menggunakan Kartu pada sasaran usia sekolah dan
Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya
Bantu Pemeriksaan di remaja. Hasil dicatat pada Kartu
Posyandu Bantu Pemeriksaan di Posyandu
Langkah 4 Langkah 5
Tenaga kesehatan melakukan pelayanan Kader menyuluh kesehatan
kesehatan berupa memeriksa Hemoglobin terkait Isi Piringku, aktivitas fisik,
(Hb) dan memberikan Tablet Tambah pencegahan anemia, bahaya
Darah (TTD) pada remaja putri, gangguan merokok, NAPZA, dan kehamilan
indera, skrining TBC bagi anak ≥15 tahun, remaja pada sasaran usia
dan skrining kesehatan jiwa pada ≥18 tahun sekolah dan remaja
Pilar 1
Proporsi makanan dalam Isi Piringku
Mengonsumsi Pangan setiap kali makan:
Beraneka Ragam
2/3 bagian dari setengah 1/3 bagian dari setengah
piring masing-masing untuk piring masing-masing
makanan pokok dan untuk untuk lauk-pauk dan
sayuran, untuk buah
Pilar 4
Pilar 2 Mempertahankan dan
Membiasakan Memantau Berat Bdan
Perilaku Hidup Sehat Normal Makanan sumber protein
dan zat besi
Kacang-kacangan Ikan
70.
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan yang menggunakan otot tubuh
Aktivitas fisik
Menjaga berat badan ideal dan Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan selama
mencegah kegemukan saat dewasa kurang lebih 60 menit secara terus-menerus /
kontinyu
Melancarkan aliran darah dan
menjaga kesehatan jantung Lakukan aktivitas + 60 menit dengan
intensitas sedang hingga cukup berat
Menstimulasi pertumbuhan dan setiap hari
kepadatan tulang
Beraktivitas >60 menit memberikan manfaat
Meningkatkan kekebalan tubuh tambahan bagi kesehatan
Mencerahkan suasana hati dan Lakukan latihan penguatan tulang & otot
mengatasi kebosanan saat setidaknya 3 kali dalam seminggu
belajar
Di Asia Tenggara sekitar 45% kasus Remaja putri yang anemia berisiko lebih Perdarahan, kematian ibu, bayi prematur,
anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi tinggi akan menjadi calon ibu yang anemia bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
73.
Ta erro Ac Salu
F olic t
ble us id 0 t G
F able
t TFum ,4 m ula
T
am ara g
ba te - F
h e
Da 60
ra mg
h
Ta erro Ac Salu
F olic t
Skrining
ble us id 0 t G
F able
t TFum ,4 m ula
T
am ara g
Makan-makanan bergizi
ba te - F
h e6
Da 0
Minum satu Tablet Tambah
ra mg
60 ah
h
g
m
Fe ar
seimbang, terutama: Hemoglobin (Hb) oleh
Ta erro Ac Salu
m te - D
F olic t
ble us id 0 t G
F able
Darah (TTD) yang mengandung
h t TFum ,4 m ula
T
0 a ba
am ara g
ba te - F
m m
ula ,4 ra
g h e6
a
Da 0
lic us t T
zat besi dan asam folat secara
ra mg
t S Ac Fu
h
Fo erro le
tenaga kesehatan
F b
alu id
Ta erro Ac Salu
Ta
F olic t
ble us id 0 t G
tG
F able
t TFum ,4 m ula
T
le
ba te - F
b
h e6
Ta
Da 0
ra mg
Tinggi protein,
h
berbahaya
karena ada kandungan Hidrogen Zat mematikan ini juga ada dalam ROKOK
Sianida. ROKOK mengandung
bahan ini juga
METANOL
Metanol, zat yang bisa
digunakan sebagai bahan CINNAMALDE HYDE
bakar terdapat pada ROKOK Mengapa anjing dan kucing tidak
merokok? sebab rokok mengandung
cinnamalde hyde, bahan yang ada
di racun anjing dan kucing
POLONIUM - 210
Seorang bekas mata-mata
Rusia membunuh dengan
UREA
Urea adalah zat yang terdapat
cara langka, yaitu menggunakan air seni, yang berguna untuk tinta,
isotop radioaktif polonium -210. cat, pupuk, dan banyak lagi.
zat ini juga terdapat pada ROKOK Urea juga terdapat pada ROKOK
75.
Kehamilan Remaja
Dampak
Perkawinan pada usia sekolah dan remaja Hubungan seksual suami istri di bawah usia 20
menghilangkan kesempatan tumbuh tahun meningkatkan risiko kanker leher rahim,
kembang optimal hepatitis B, dan HIV
untuk menjadi dewasa yang matang
Kehamilan dan persalinan di bawah usia 19 tahun berisiko
Perkawinan pada usia sekolah dan 3-7X lebih rentan terjadi masalah kesehatan yang
remaja memiliki hubungan erat dengan mengancam jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya
terputusnya pendidikan
Perkawinan usia sekolah dan remaja akan berdampak
Perkawinan pada usia sekolah dan buruk bukan hanya untuk anak atau generasinya tetapi
remaja berkontribusi pada juga untuk generasi selanjutnya. Anak yang lahir dari ibu
keberlanjutan rantai kemiskinan di bawah 19 tahun lebih berisiko untuk lahir prematur,
khususnya perempuan berat lahir rendah, gagal mendapat ASI dan rentan
Perkawinan pada usia sekolah dan terhadap berbagai penyakit
remaja meletakkan anak pada risiko
dan kerentanan yang lebih besar Perkawinan usia sekolah dan remaja memberikan dampak
terhadap kekerasan negatif pada perempuan dan laki-laki, walaupun dari sisi
kesehatan berdampak lebih besar pada perempuan
Perkawinan di bawah 18 tahun
menyebabkan belum matang
secara psikologis, pendidikan Cara Pencegahan
rendah, keuangan belum mandiri,
rentan konflik, gangguan mental
1 Menyelesaikan pendidikan
dengan baik dan meraih
2 Buka wawasan seluas mungkin,
mengikuti berbagai kegiatan
3 Dapatkan dan akses pendidikan
kesehatan reproduksi yang komprehensif
hingga perceraian
mimpi dan cita-cita. Pikirkan positif, serta bentuk nilai dan agar mengetahui dampak kehamilan usia
pendidikan dahulu sebelum prinsip diri yang kuat sekolan dan remaja pada kesehatan
menikah
79.
QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:
Scan sekarang
80.
Keterampilan
Usia Dewasa
dan Lanjut Usia
Melakukan Menjelaskan Melakukan deteksi Melakukan deteksi Melakukan
penyuluhan penyakit terbanyak dini usia dewasa dini usia dewasa penyuluhan
Germas (isi (obesitas, dan lansia dengan dan lansia dengan keluarga
piringku, aktivitas hipertensi, pengukuran lingkar kuesioner (PPOK, berencana
fisik dan cek diabetes, stroke, perut, tekanan TBC, kesehatan
kesehatan) kanker, PPOK, TBC, darah (obesitas, jiwa, geriatri dan
kesehatan jiwa, hipertensi) diabetes)
geriatri)
81.
Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan dan
pendaftaran usia berat badan, tinggi badan, lingkar pengukuran pada Kartu Bantu Bantu Pemeriksaan
dewasa dan lanjut usia perut, dan tekanan darah pada di Posyandu
menggunakan Kartu sasaran usia dewasa dan lanjut
usia. Hasil dicatat pada Kartu Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya
Bantu Pemeriksaan di
Posyandu Bantu Pemeriksaan di Posyandu
Langkah 4
Tenaga kesehatan melakukan Langkah 5
pelayanan kesehatan berupa Kader menyuluh kesehatan
pemeriksaan rapid test gula darah, terkait aktivitas fisik, Germas,
gangguan indera, skrining TBC, cek kesehatan, risiko penyakit
skrining PUMA, skrining kesehatan terbanyak (obesitas,
jiwa, dan skrining lansia pada sasaran hipertensi, stroke, kanker,
usia dewasa dan lansia PPOK, TBC, diare, kesehatan
jiwa, dan geriatri), dan
Tenaga kesehatan menindaklanjuti edukasi keluarga berencana
kesimpulan hasil penimbangan dan bagi usia dewasa dan lansia
pengukuran
82.
Jenis makanan yang dibutuhkan oleh usia dewasa dan lansia bervariasi.
Per harinya, usia dewasa dan lansia membutuhkan makanan pokok
(seperti: nasi, kentang, dan jagung) 3-4 porsi, sayuran (seperti: sayuran
hijau, jamur, dan wortel) 3-4 porsi, lauk pauk (seperti: telur, ikan, daging
sapi, dan ayam) 2-4 porsi, dan buah buahan (seperti: pisang, semangka,
dan apel) 2-3 porsi, Selain itu, cuci tangan pakai sabun, aktivitas fisik 30
menit perhari, dan minum air 8 gelas setiap hari juga perlu dilakukan
Gula 4 sendok makan Garam 1 sendok teh (sdt) Lemak 5 sendok makan
/orang /hari /orang /hari /orang /hari
(50 gram/orang/hari (5 gram/orang/hari) (67 gram/orang/hari)
83.
Jantung Koroner
Rasa mual atau berlebih
nyeri ulu hati
Olahraga yang teratur
Adalah gangguan fungsi jantung
akibat otot jantung kekurangan Perlu melakukan check up kesehatan yang teratur
untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan
darah karena penyumbatan atau
penyempitan pada pembuluh Konsumsi makanan yang sehat, yang mengandung
darah koroner akibat kerusakan omega 3 dan serat yang berlimpah, serta ayur dan
buah yang melancarkan pencernaan
lapisan dinding pembuluh darah
(Aterosklerosis) Mulai perbaiki pola hidup mejadi lebih sehat dengan
tidak terlalu sering konsumsi makanan yang
berpengawet
84.
Edukasi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg DAN / ATAU tekanan
darah diastolik ≥ 90 mmhg
Cara Pencegahan
Hipertensi sering terjadi tanpa gejala,
sehingga penderita tidak merasa sakit Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1
sendok teh/hari)
Kelelahan
Tidak merokok dan menghindari asap rokok
Mual dan muntah
Sesak napas Diet dengan gizi seimbang
Napas pendek (terengah-engah)
Gelisah Mempertahankan berat badan ideal
Pandangan menjadi kabur
Mata berkunang-kunang Menghindari konsumsi alkohol
Mudah marah
Telinga berdengung
Sulit tidur
Rasa berat di tengkuk
85.
kadar glukosa darah yang Sering kencing Cepat Lapar Sering Haus
(Poliuri) (Polifagia) (Palidipsi)
melebihi nilai normal secara
menahun
Cara Pencegahan Bisul yang hilang Cepat lelah Luka sulit Mudah
timbul sembuh mengantuk
83
8A
M
Menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin,
dan serat serta menghindari, makanan yang tinggi lemak seperti keju dan gorengan; makanan dan minuman
mg kemasan; makanan tinggi natrium seperti mie instan; serta makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana
/dL
seperti jajanan manis, kue kering, dan permen
Menjaga porsi makan dengan menggunakan piring yang lebih kecil untuk mewujudkan porsi makan yang relatif lebih
kecil pula
Rutin melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya
Berhenti merokok, mengingat diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok karena
kandungan nikotin dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin, sehingga meningkatkan risiko
diabetes.
Banyak konsumsi air putih sehingga membantu mengontrol gula darah dan kadar insulin dalam tubuh
86.
Sumbatan Perdarahan
Edukasi Kanker
TUMOR
Tidak melahirkan
anak pertama setelah
umur 35 tahun Memberikan
Air Susu Ibu (ASI)
Keluar cairan Adanya cekungan kepada bayi
Waspada jika pernah
dari puting atau tarikan melalui menyusui
mengalami operasi
di kulit payudara pada payudara karena
kelainan tumor jinak
Deteksi riwayat
maupun ganas
keluarga dengan
kanker payudara
89.
SADARI
Pemeriksaan
Payudara SENDIRI & SADANI
Pemeriksaan
Payudara KLINIS
Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks Tidak menikah/mulai aktivitas seksual
di usia muda <20 tahun
Kanker Serviks Stadium IIB adalah keganasan yang terjadi pada
Jaringan Kanker jaringan leher rahim yang merupakan Waspada dan obati Infeksi Menular
Pendarahan bagian terendah dari leher rahim dan Seksual (IMS) di daerah kelamin atau
menonjol ke puncak liang senggama radang panggul
Tes IVA
Dimana? Kapan?
Puskesmas/Rumah Sakit Setiap saat
Setiap 3-5 tahun sekali
Oleh Siapa?
Bidan/Dokter
92.
Cara Pencegahan
Penyakit paru obstruktif kronik
atau sering disingkat PPOK adalah
istilah yang digunakan untuk sejumlah
penyakit yang menyerang paru-paru
untuk jangka panjang
Tidak
merokok Memakai masker
untuk menghindari
polusi udara
Penyakit ini menghalangi
aliran udara dari dalam
paru-paru sehingga
pengidap akan
mengalami kesulitan
dalam bernapas Waspada Waspada jika
saat berusia keluarga terdapat
35-40 tahun riwayat kesehatan
berupa masalah
PPOK
93.
Gejala PPOK
Batuk Kronik
dengan/tanpa dahak Mengi atau sesak
Makin sering napas disertai
yang tidak kunjung
tersengal-sengal, bunyi
sembuh
bahkan saat melakukan
aktivitas fisik yang ringan
seperti memasak atau
mengenakan pakaian
Lemas
(kehilangan
kemampuan, Rasa berat Penurunan
produktivitas) di dada berat badan
94.
Kartu Bantu
Deteksi Dini Hipertensi Pemeriksaan
Usia Dewasa
dan Lansia
Kartu Bantu
Pemeriksaan
Usia Dewasa
dan Lansia
Interpretasi Hasil:
Bila terdapat > 6 jawaban Ya maka ada indikasi mengalami masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan
pemeriksaan lanjutan wawancara psikitrik untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan jiwa
Pertanyaan no 17, jika pertanyaan dijawab “YA” meskipun skor total < 6, maka ada indikasi mengalami
masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, yang dimana hasil ditulis di kartu
bantu posyandu
100.
Tujuannya:
Memudahkan kader mengetahui
dengan cepat kondisi kesehatan lansia
di wilayah kerjanya sehingga dapat
merencanakan perawatan lanjutan
agar dapat memperlambat atau
mencegah penurunan kapasitas
intrinsik dan kemampuan fungsional
Jika ditemukan lansia mandiri dan lansia dengan ketergantungan Jika ditemukan satu atau lebih penurunan kapasitas intrinsik atau
ringan, maka diberikan edukasi salah satu yang dicentang pada instrument SKILAS, dirujuk ke
petugas kesehatan baik di puskesmas atau di pustu untuk dilakukan
Jika ditemukan lansia dengan ketergantungan sedang berat atau skrining lanjutan sesuai penurunan kapasitas intrinsik yang dialami
total, dapat dirujuk ke petugas kesehatan untuk dilakukan tindak oleh lansia
lanjut sesuai tingkat ketergantungannya
Hasil deteksi dini dapat ditulis di kartu bantu posyandu (bold tabel AKS dan SKILAS)
102.
Aktifitas Kehidupan
Sehari-hari/AKS
20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5 – 8 : Ketergantungan berat (C)
0- 4 : Ketergantungan total (C)
103.
Keterangan
jika ditemukan salah satu penurunan kapasitas intriksik (jika ada salah satu atau lebih yang dicentang), maka
skrining dilanjutkan oleh petugas di puskesmas berdasarkan penurunan kapasitas intrinsik yang ditemui sesuai
alur asuhan lanjutan.
104.
Pengertian Sasaran
Penyakit menahun yang ditandai oleh kadar Usia 15 - < 40 tahun dengan faktor risiko PTM
gula darah melebihi nilai normal (riwayat obesitas dan atau obesitas sentral dan atau
tekanan darah tinggi) Usia ≥ 40 tahun
Alat pemeriksaan
Test strip ALCOHOL Alkohol Handscoon Safety Box
kadar gula darah
gula darah PAD Swab
(Gluko Meter)
Lancet
105.
Masukkan tes strip gula daah, Bersihkan ujung jari (jari Tusukkan lancet/autoclix pada
bila gambar strip tes muncul manis/jari tengah/telunjuk) ujung jari secara tegak lurus,
dengan alckohol swab, cepat dan tidak terlalu dalam
keringkan
QR CODE
Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu
saat mendampingi pelayanan Posyandu
dapat sekaligus melaksanakan penilaian
keterampilan pengelolaan posyandu
pada kader sehingga selanjutnya dapat
diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai
acuan penilaian adalah sebagai berikut:
Scan sekarang
109.
Daftar
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Buku Monitoring Faktor Risiko Penyakit
Tidak Menular.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Buku Rapot Kesehatanku.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku Pegangan Kader Posyandu Kunjungan
Rumah.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Buku Percakapan Kader dalam Kunjungan
Rumah.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Kurikulum Pelatihan Keterampilan Dasar
Bagi Kader Posyandu.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Panduan Pengelolaan Posyandu Bidang
Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2023. Undang Undang No 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan.
110.
Pengarah:
dr. Maria Endang Sumiwi, MPH (Direktur Jenderal
Kesehatan Masyarakat)
Penanggung Jawab:
drg. Widyawati, MKM (Plt. Direktur Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat)