: 1 Registrasi
Kegiatan Rapat
2 Pembukaan
3 Safety Briefing
4 Mendengarkan Lagu Indoneisa Raya
5 Pembacaan Do'a
6 Sambutan Kepala Puskesmas
7 Penyampaian materi Kesehatan Jiwa
8 Penyampaian materi Kesehatan Jiwa
9 Pemaparan Data dan Permasalahan Keswa di Wilayah Puskesmas
10 Penutup
1. Kata Sambutan : Sambutan Kepala Puskesmas Mulia Baru Sekaligus Membukaan acara Kegiatan
2. Pembahasan :
A. Sambutan Kepala Puskesmas Mulia Baru Sekaligus Membukaan acara
Kegiatan dengan ini di wakilkan oleh Prastyo Heri C.A. Md. Kep
1 Dasar Pelaksanaan
1 ) Permenkes No. 43 tahun 2019 Tentang Puskesmas
2 ) Permenkes No. 44 tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
3) SK Kepala Puskesmas Mulia Baru Tentang Penunjukan Panitia
Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Kader jiwa dan Napza
2 Tujuan
1) Membahas Kesehatan Jiwa di Masyarakat
2) Membahas Tentang Kader Kesehatan Jiwa
3) Pemaparan Data dan Permasalahan Keswa di Wilayah Puskesmas
3 Waktu dan tempat
1. ) Kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Kader Jiwa dan Napza ini dilaksanakan
selama 1 hari pada tanggal 21 September 2022
2.) Tempat di Aula Puskesmas Mulia Baru JalanKepala Pulau Mangku Negeri Kel.
Mulia Baru Kec. Delta Pawan Ketapang
4 Peserta
Peserta Pembentukan dan Pembinaan Kader yang kami undang sebanyak 38 orang
( 30 orang dari linsek, 8 orang dari Staf Puskesmas Mulia Baru, )
2 Misi :
a. Mewujudkan Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dan
hidup dalam lingkungan yang sehat,
b. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat,
c. Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang bermutu,
berkesinambungan bagi masyarakat,
d. Menyediakan sumber daya manusia yang profesional
3 Isi Kegiatan
Pembukaan
A. Oleh Moderator
Penyampaian Materi Upaya Pencegahan dan pengendalian PTM terpadu di FKTP
dalam rangka Promotif, Preventif dan deteksi dini oleh ibu Miya Susilawati, S. Kep.
Ners serta Diskusi Pertama yang dimoderatori Parini, Amd. Kep
> PENYAKIT TIDAK MENULAR
adalah penyakit yang tidak menular dan bukan di sebabkan oleh infeksi kuman,
mempunyai faktor resiko utama dan mengakibatakan kecacatan dan kematian,
tetapi merupakan penyakit yang dapat di cegah bila faktor resiko dikendalikan.
dukungan kebijakan lokal dan program pengendalian PTM menjadi bagian sistem
-
kesehatan merupakan kesuksesan upaya pencegahan PTM di masyarakat
- Intensifikasi aktivitas advokasi kepada seluruh stakeholder
Dengan posbintu PTM kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap akses
- kesehatan diharapkan semakin meningkat
> Mari menuju masa muda sehat hari tua nikmat dengan perilaku CERDIK
> Jika kita terkena PTM harus PATUH
DISKUSI :
Kader :
1 Diharapkan adanya inovasi khusus kader untuk dapat menggratiskan kader jika berobat ke
puskesmas
KESIMPULAN
- Peran kader PTM dalam pelaksanaan Posbintu PTM di mulai dari Wawancara,
Pengukuran, dan Pemeriksaan
- Kader PTM dapat melakukan pengukuran faktor resiko PTM yaitu :
• Penimbangan BB
• Pengukuran Tinggi Badan
• Pengukuran Lingkar Perut
• Pemeriksaan Tekanan Darah
• Pemeriksaan Gula Darah