Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN KEGIATAN REFRESING KADER KESEHATAN

UPT PUSKESMAS TALAGAMORI


TAHUN 2019

Hari Tanggal : Rabu, 18 Desember 2019


Tempat : Gedung Posynadu Desa Talagamori
Moderator : Ruwia Dahlan, SKM
Notulen : Santi Hi Dayan

Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 WIT


 Susunan acara :
1. Pembukaan
2. Sambuatan Kepala Puskemas
3. Penyampaian Materi
4. Diskusi
5. Penutup

 Sambutan Kepala Puskemas


Kepala Puskesmas menyampaiakan ucapan terimah kasih ke narasumber dan peserta
yang sudah hadir mengikuti kegiatan ini, kegiatan ini bagaimana melatih bapak ibu kader
kesehatan untuk survey mawas bertujuan untuk mengetahui dang mengenali masalah
kesehatan apa saja yang ada di desa bapak ibu sekalian. Kader kesehatan adalah
perpanjngan tangan kami dari puskesmas untuk membantu melaksanakan program
kesehatan yang ada di desa.
 Penyampaian Materi
 Bapak Ridwan Yamko, SKM, MKes (Staf Yankes)

Bapak Ridwan Yamko Menyampaikankan materi tentang SMD, MMD dan juga desa
siaga . SMD adalah kegiatan pengenalan masalah kesehatan serta potensi sumber daya
yang terkait dengan pengembangan Desa Siaga Aktif.
Survey ini dilakukan oleh kader yang di dampingi oleh bidan desa dan petugas
puskesmas.tujunannya untuk mengenali masalah kesehatan yang ada di desa, setelah
survey kader dan petugas membantu untuk merekap hasil survey, setelah itu hasil survey
yang telah dilakukan oleh bapak ibu sekalian akan di bahas nanti dikegiatan yang
namanya Musyawarah masyarakat Desa (MMD).
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) MMD adalah pertemuan perwakilan
warga desa, Tim Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Desa dan Tim Desa dan
Kelurahan Desa Siaga Aktif Tingkat Kecamatan. Pertemuan ini membahas hasil SMD
dan merencanakan pemecahan masalah kesehatan serta langkah-langkah kegiatan yang
disesuaikan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Kegiatan MMD ini nntinya dari masalah yang bapak ibu dapatakan di survey
mawas diri disampaiakn di saat MMD, nantinya hasil survey ini di jadikan usulan
kegiatan di tahun berikutnya kalau bisa di buat menggunakan dana kelurga itu sendiri,
kalau tidak diusulkan menggunakan dana desa selajutnya kalau masalah itu bisa
diselesaikan oleh puskesmas berarti puskesmas yang akan membuat kegiatan itu.
Semua masalah kesehatan ini kalau forum desannya aktif itu bagus, karena
permaslahan kesehatan sudah di bahas di saat pertemuan forum desa siaga. Desa Siaga
adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah &
mengatasi masalah-masalah kesehatan (bencana & kegawat – daruratan kesehatan secara
mandiri.
Pertemuan desa siaga ini tidak harus formal perkumpulam beberapa orang
bersama dengan pemerintah desa untuk membahas masalah kesehatan yang ada di desa.
Contoh kader posyandu ketika psoyandu ada maslah kesehatan yang ada di desa
mengenai dengan kunjungan posyandu atau ada yng stunting dan juga gizi kurang
dilaporkan ke pemerintah desa dan mencari solusi terhadap permsalahan yang dihadapi
itu sudah termasuk pembahsan forum.

 Nurbani Sangaji, S.ST (Kasie Kesga)


Materi yang disampaiak oleh ibu Nurbani sangaji yaitu tentang Stunting.
Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan umur, hal ini di
sebabkan karena anak itu kekurangan gizi kronis atau kekurangan zat gizi dalam jangka
waktu yang lama. Selain itu juga status imunisasi anak tidak lengkap di berikan ASI Ekslusif,
Tidak menggunnakan air bersih dan jamban juga sangat berpengaruh terhadap stunting.
Stunting ini harus di cegah mulai dari hari 1000 pertama Kehidupan yaitu mulai dari dalam
kandungan sampai anak berumur 2 tahun. Jadi bukan nnti anak itu lahir baru diberikan asupan
tidak ya bapak dan ibu, dari mulai dari dalam kendungan sudah harus di cegah. Apalagi kalau
ada bapak ibu yang punya remaja putri sekarang ini puskesmas setiap bulan remaja putri
sudah mendapatkan tablet tambah darah di sekolah. Jadi bapak ibu juga harus control anak
remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darah tersebut. Karena remaja putri
disepersiapakan nantinya dimasa mendatang remaja putri akan menikah dan menjadi seorang
ibu sehingga ketiaka ibu hamil asupan gizi si ibu bisa terpenuhi nantinya untuk mencegah
stunting ini.
Sebagai kader kesehatan harus tahu informasi kesehatan yang trend skrang apalagi kalau
stunting ini menjadi issu nasioanal. Kalau sudah tahu harus menyampaiakan kepada
masyarakat sehingga masyarakat tahu, mau dan maupul untuk mencegah stunting ini.
Pencegahan stunting dimuali dari dalam kandungan yaitu kalau ketika si ibu hamil
banyak emngonsumsi makanan yang bergizi, rajin periksa hamil menimal periksa hamil
meinimal 4 kali, setelah anak itu lahir harus diberikan IMD oleh bidan setelah itu di berikan
asi Ekslusif selama 0-6 , imunisasi dasar lengkap, setelah 6 bulan di berikan Makanan
pendamping ASI, Selain itu juga harus menggunakan air bersih dan juga menggunakan
jamban sehat. Kalau stunting ini tidak di cegah maka akan berdapak ke masa depan anak yaitu
tingkat IQ anak tersebut rendah dan juga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
 Diskusi
 Suwandi Yakin (Kader Desa Siaga)
Untuk desa siaga di gita jalan tapi opersional tahun ini di kasih ke posyandu
Untuk amdes di gita kadang pakai mobil saya dan juga mobil desa kadang juga
saya juga kadang menjadi sopir kalau ada pasien yang mau bawa ke puskesmas.
 Pak Ridwan Yamko
Bagus sekali kalau begitu pak nnti diusul lagi ke pemerintah desanya, untuk
ambulance desa kalau ada mobil di desa di undang pemilik mobil tersebut dan
dimusyawarahkan sehingga kalau ada yang sakit di desa di anggkut menggunakan
mobil warga tersebut. Kalau dana sehatnya jalan itu lebih bagus.
 Rusni (Kader Posyandu trans)
Kalau di trans tidak ada ambulance desa
 Ramisa Rajab
Kalau desa siaga di toseho belum aktif, untuk stunting ini tong kader deng orang
puskemas so penyuluhan di posyandu
 Ruwia Dahlan (PJ Promkes)
Untuk Di trans ada mobil warga yang dipakai untuk angkut pasien ke puskesmas
bu rusni, jadi ambulance desa tidak harus ditetapkan oleh desa desa tapi kalau ada
mobil warga yang digunakan untuk mengangkut pasien ke puskesmas itu sudah di
hitung ambilance desa karena masyarakat so mandiri tanpa harus ambulance
puskesmas yang jempu masyarakat sudah bisa mengatasi masalaha kesehatan yang
ada di desa ini fungsinya desa siaga. dan juga untuk keaktifan. Untuk keaktifan
forum di toseho ukbmnya jalan setiap bulan dan untuk pertemuan forum itu di baut
sekalian dengan posynadu jadi ketika ada masalah yang di temukan di posyandu
langusng di bahas dan itu yang dimasyukan bidan desa ke resume arapat dan
dilaporkan ke puskesmas.
 Penutup
Kegiatan di tutup oleh kepala puskesmas pada pukul 15.00 WIT

Notulen

Santi Hi Dayan

Anda mungkin juga menyukai