PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perasaan”. Sejalan dengan yang apa yang diungkapkan oleh Tarigan menurut
say, choosing the right words from our vocabulary, putting the words in the
on.”
1
Berdasarkan ketujuh prinsip pembelajaran yang telah disampaikan
belajar bahasa pada intinya belajar berkomunikasi atau terampil bahasa. Oleh
karena itu, proses interaksi atau komunikasi antara guru dan siswa, siswa dan
awal dengan guru bahasa indonesia kelas VIII SMP Negeri 18 Pontianak,
Standar kriteria keberhasilan minimal yang ditetapkan oleh guru dalam mata
2
pelajaran ini adalah 61, sedangkan dari hasil prariset nilai rata-rata siswa
sebanyak 16 siswa dan siswa yang memperoleh nilai ≤61 sebanyak 24 orang.
bersifat konvensonal.
Hal ini Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Wibawa (2003:12)”
3
Menurut Syamsudin dan Damaianti (2006:228) ”penelitian tindakan
partisipatif”. Artinya penelitian ini dapat dilakukan dengan bantuan pihak lain
acara, dalam hal ini kemampuan siswa untuk lebih berimprovisasi, diperlukan
dengan jalan praktik dan banyak latihan”. Berdasarkan dari yang disampaikan
gambaran nyata tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Yang
4
Pemodelan dan pelatihan digunakan dalam pembelajaran
membawakan acara.
tertantang untuk melakukan hal yang sama atau lebih dari apa yang
dilakukan.
B. Masalah Penelitian
acara perpisahan dengan bahasa yang baik, benar, dan santun melalui
pemodelan dan pelatihan pada siswa kelas VIII D semester 2 SMP Negeri 18
5
1) Langkah-langkah pemodelan apa saja yang dilakukan oleh guru dalam
yang baik, benar, dan santun di kelas VIII D SMP Negeri 18 Pontianak
dengan bahasa yang baik, benar, dan santun di kelas VIII D SMP Negeri
bahasa yang baik, benar, dan santun melalui pemodelan dan pelatihan di
perpisahan Sekolah dengan bahasa yang baik, benar, dan santun melalui
pelajaran 2008/2009?
yang baik, benar dan santun di kelas VIII D SMP Negeri 18 Pontianak
6
2) Langkah-langkah pelatihan apa saja yang dilaksanakan oleh guru untuk
dengan bahasa yang baik, benar dan santun di kelas VIII D SMP Negeri 18
dengan bahasa yang baik, benar dan santun melalui pemodelan dan
2008/2009.
perpsahan Sekolah dengan bahasa yang baik, benar, dan santun melalui
pelajaran 2008/2009.
D. Tujuan Penelitian
yang baik, benar, dan santun melalui pemodelan dan pelatihan pada siswa
dengan bahasa yang baik, benar dan santun di kelas VIII D SMP Negeri 18
7
2) Pendeskripsian langkah-langkah pelaksanaan pelatihan yang
acara perpisahan Sekolah dengan bahasa yang baik, benar dan santun di
perpisahan Sekolah dengan bahasa yang baik, benar dan santun melalui
pelajaran 2008/2009.
perpsahan Sekolah dengan bahasa yang baik, benar, dan santun melalui
pelajaran 2008/2009
E. Manfaat Penelitian
a) Bagi siswa:
b) Bagi Guru:
8
dapat meningkatakan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia.
membawakan acara.
F. Penjelasan Istilah
9
4) Membawakan acara (MC) adalah profesi untuk menghantar acara satu
5) Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang cocok dengan situasi
(baku) (Sriyanto, 2009:91). Dalam penelitian ini bahasa yang baik dan
perpisahan.
Dalam penelitian ini bahasa yang santun adalah bahasa yang lebih
dilakukan oleh guru, orang lain (ahli), atau siswa sendiri. Dalam penelitian
ini pemodelan yang ditiru adalah guru menjadi model membawakan acara
penelitian ini proses melatih dilakukan oleh guru bahasa Indonesia untuik
10
dengan bahasa yang baik benar serta santun dengan pemodelan dan pelatihan
pada sisiwa kelas VIII D semester 2 SMP Negeri 18 Pontianak adalah suatu
11
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Keterampilan berbicara
adalah pengalaman berbagi ketika kita berbicara kita memberikan kita juga
12
penulis lakukan karena membawakan acara tergolong berbicara sebagai
performance are:
13
1) Teaching explicitly about the structures and grammatical features
of spoken and written texts
2) Linking spoken and written texts to the cultural context of their
use
3) Designing units of work that focus on developing skills in relation
to whole texts
4) Providing students with guided practice as they develop language
skills for meaningful communication through whole texts
membawakan acara masih sulit dikuasai siswa, hal ini terbukti dari hasil
kemampuan berbicara siswa yang masih rendah dari hasil prariset yang
14
SMP Negeri 18 akan dilakukan dengan pemodelan dan pelatihan sebagai
acara merupakan keterampilan yang diajarkan pada siswa kelas VIII SMP
Tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa masih banyak yang belum
memandu acara dan bertanggug jawab atas lancar dan suksesnya acara.
15
kemudian menurut Wiyanto dan Astuti (dalam Sosiawan, 29 Agustus
2009) “pembawa acara adalah orang yang pertama yang berbicara dalam
profesi yang menuntut keterampilan berbicara yang baik dan benar yag
dengan audien dalam hal ini bisa melalui bahasa yang santun sehingga
audien merasa nyaman dan acara dapat berlangsung dari awal hingga
16
C. Persyaratan Utama Membawakan Acara (Master of Ceremony)
berikut.
hidup di sekelilingnya”.
17
pembawa acara. Memiliki pengetahuan dapat menolong seorang
disampikannya.
2) Cerdas
kecerdasan”.
3) Rasa Humor
bagi audien.
4) Sabar
18
Sifat sabar haruslah dimiliki seorang pembawa acara, untuk
baik.
5) Imajinasi
dituntut untuk kreatif, agar acara yang biasa-biasa saja bisa menjadi
6) Antusiasme
19
7) Rendah Hati
audiennya”.
8) Kemampuan Bekerjasama
sebagainya”.
20
D. Jenis Acara
1) Acara resmi
3) Acara Hibura
4) Acara Eksibisi
mengenai jenis acara yang kedua yaitu acara semi hiburan, hal ini penulis
dalam acara semi hiburan. Menurut Aryati (2007:43) “acara semi hiburan
memiliki karakteristik yaitu perpaduan antara sifat formal acara resmi dan
21
Untuk kalangan usaha, biasanya adalah launching produk.atau bisa
juga merupakan acara peluncuran perdana buku, film atau bahkan
suatu kegiatan sosial.
(c) Acara Pisah Sambut
Diselenggarakan perusahaan untuk acara perpisahaan dengan
pejabat yang akan dipindah tugaskan atau pensiun, dan sekaligus
juga merupakan acara perkenalan dengan pejabat baru yang
menggantikan.
(d) Acara Pernikahan
Acara resepsi pernikahan termasuk dalam acara semi hiburan,
sebab karakteristik acaranya perpaduan antara khidmat dan meriah.
Meskipun ada juga tuntutan suasana khidmat di dalamnya. Selain
itu suasana acaranya juga berbeda.
Karakteristik acara ini merupakan perpaduan antara sifat formal
acara resmi dan sifat meriah acara hiburan.
cara bicara, bahasa Indonesia, bahasa tubuh, dan penampilan”. Untuk lebih
Ceremony) suara merupakan senjata dan alat komunikasi yang paling vital.
Setiap orang memiliki karaktristik suara yang berbeda, sebab produk suara
terbentuk dari susunan tulang atau gigi, pita suara, rongga mulut dan
(b) Alto yaitu suara wanita dengan nada rendah, terdengar lebih berat.
22
(c) Tenor yaitu suara pria dengan nada tinggi, kesannya ringan.
(d) Bass yaitu suara pria dengan nada rendah dan terkesan berat.
mengandalakan pada suara dan cara bicara, suara merupakan aset yang
2) Bahasa Indonesia
acara resmi adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar, sopan,
komunikatif.
23
Menurut Sriyanto (2009:91) “bahasa Indonesia yang benar adalah
sebagainya. Selain itu, bahasa baku harus taat asas pada kaidah
Indonesia adalah ragam bahasa yang relatif bebas dari atau sesedikit
3) Bahasa Tubuh
24
4) Penampilan Pembawa Acara (Master of Ceremony)
pembawa acara (Master of Ceremony) meliputi tata busana dan tata rias,
karakteristik acaranya”.
F. Teknik Berbicara
25
Berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh Lusypascha, dapat diketahui
Aryati (2007:68) “selain teknik pembentukan suara yang baik, pada saat
berbicara ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan cara
berbicara yang lebih baik dalam membawakan acara yaitu intonasi, artikulasi,
stressing, dan phrasing”. Untuk memperjelas apa yang dijelaskan oleh Aryati,
a) Intonasi
b) Artikulasi
26
tersebut dimaksudkan untuk meminimal kesalahan dalam pengucapan
kata-kata.
c) Stressing
d) Phrasing
hal ini dilakukan dengan tujuan mudah dimengerti oleh lawan bicara. Jeda
penyederhanaan dari kedua tori yang penulis pakai. Keempat aspek yang
27
diterapkan pada siswa SMP kelas VIII dalam penelitian ini dapat
1) Intonasi
panjang-pendek nada, dan tinggi rendah nada. Aspek ini didapatkan dari
2) Artikulasi
3) Stressing
dan penekanannya yang baik. Aspek ini didapatkan dari buku Aryati
28
4) Phrasing
pemutusan kalimat yang tepat. Aspek ini didapatkan dari buku Aryati
benar, dan santtun. Peneliti melakukan ini dengan maksud tidak terlalu
berat untuk diterapkan pada siswa SMP dan adanya standar yang
teori yang telah dimuat dan juga memperhatikan kondisi objek yang
akan diambil yaitu siswa SMP. Teori yang lain tetap peneliti
membawakan acara dengan bahasa yang baik, benar dan santun yaitu
1) Pemodelan
29
siswa di sekolah. Oleh karena itu, peran guru sangat sangat berpengaruh
sedang terjadi.
siswa kurang diberi ruang dan waktu, dan guru belum melakukan variasi
juni 2009)
30
Menurut Afitri dalam artikel yang dtulisnya pada sebuah situs internet
Afitri dalam sebuah artikel yang ditulisnya pada sebuah situs internet
adalah agar peserta didik mempunyai gambaran nyata tentang apa yang
yang perlu ditiru. Pemodelan dapat dilakukan oleh guru, orang lain (ahli),
diinginkan peran siswa yang lebih besar, dan proses pembelajaran lebih
31
Indonesia yaitu ibu Hamsyi dapatlah dijabarkan hal-hal yang harus
(b) Setelah perhatian seluruh siswa tertuju padanya dan suasana tenang
perpisahan.
berurutan, yaitu:
(1) Pembukaan.
(2) Sambutan.
(4) Hiburan.
(5) Penutup.
(f) Guru membawakan acara dengan suara yang jelas (bulat) terdengar
tepat.
32
(g) Guru mengunakan bahasa yang baik, benar dan santun ketika
membawakan acara.
2) Pelatihan
(a) Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di
mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki
ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari. (Roestiyah N.K,1985:125).
(b) Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan
melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
(Zuhairini, dkk, 1983:106).
(c) Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-
ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu
asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi
permanen. (Shalahuddin,dkk, 1987: 100).
metode drill (latihan siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
dengan Jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari
33
(latihan siap) adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan
2006:6) dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latihan siap)
bahwa tujuan dari metode drill (latihan siap) adalah untuk melatih
Yusuf dan Syaifiil Anwar (dalam Muradi, 2006:8) kebaikan metode drill
(a) Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan.
34
(b) Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan
lancar.
(c) Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri,
melatih diri belajar mandiri.
sehingga dapat menjadi kekayaan bagi siswa itu sendiri yang paling
karena apa yang diharapkan oleh guru kepada siswa terkadang tidak
demikian dalam hal ini dapat penulis katakan pelatihan adalah suatu
35
(a) Menumbuhkan kemampuan siswa dalam membawakan acara dalam
36
lebih spontan, tidak tertekan. Selain itu juga memberikan kesan
yang baik.
rendah.
konsonannya.
baik.
berkelompok.
37
bahasa yang baik benar dan santun dan acuannya adalah apa yang
menjadi seorang pembawa acra yang baik, benar, dan santun. Dalam
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
38
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
guru dan dapat dilakukan dengan bantuan pihak lain atau berkolaborasi
dilakukan oleh guru dan mahasisiwa sejalan dengan apa yang diungkapkan
(2003:11)
39
dan evaluasi yang biasanya disebut dengan suatu siklus, menurut
Mashudismada (2009)
diketahui bahwa di dalam PTK terdapat suatu siklus yang ]merupakan ciri
“secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Namun
Menurut Sulipan berdasarkan sebuah artikel yang dituksnya dalam sebuah situs
internet (Sulipan@yahoo.com, 29 juni 2009) maka didapatlah Gambar Alur
Penelitian Tindakan Kelas dengan empat tahap kegiatan
Pelaksanaan
40
Perencanaan Perencanaan
Refleksi Pengamatan
Siklus 1
Pengamatan
Pelaksanaan
Siklus 2
Refleksi
Siklus Selanjutnya
41
1) Tahap Perencanaan tindakan
diteliti.
pengamat (baik oleh orang lain maupun guru sendiri). Seperti telah
kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah "refleksi" dari kata bahasa
42
ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang
belum.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Bentuk Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
C. Prosedur Penelitian
pelaksanaan tindakan melalui dua tahap atau dua siklus sebagai berikut.
44
a) Perencanaan
sebagai berikut.
sebelumnya.
hambatan dan kemudahan apa saja yang telah diperoleh guru dalam
(3) Merumuskan apa saja yang telah diperoleh guru dalam pembelajaran
berikut.
45
sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan yang telah
dilaksanakan.
direncanakan.
rencana.
c) Refleksi
berikut.
hubungan dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan. Dalam hal
46
D. Perencnaan Tindakan
1) Refleksi Awal
Indonesia.
4) Melakukan Pengamatan
5) Melakukan Refleksi
telah dilakukan.
47
Penulis dan guru menyusun rencana tindakan yang berikutnya
1) Data
2) Sumber Data
Indonesia.
48
perpisahan dihubungkan dengan lembar pedoman observasi kemampuan
49
BAB IV
dengan bahasa yang baik, benar, dan santun. Penulis juga menggunakan apa
setelah siswa menjawab salam guru memulai dengan sikap tubuh, pada saat
berbicara guru berdiri dengan sikap tubuh yang baik: badan tegak tetapi
rileks, tidak kaku. Posisi ini benar dilakukan oleh guru bertujuan membuat
suara terdengar lebih spontan, tidak tertekan. Selain itu juga memberikan
kesan yang baik. Setelah dilkukan hal tersebut guru melanjutkan langkah
yaitu:
50
mengenai intonasi yang tepat ketika membawakan acara, guru
siswa.
pemutusan kalimat yang tepat. Tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan
dan penekanan yang baik. Pada tahap ini guru lebih memberikan
penekanan pada suara dengan mengeluarkan suara yang lebih keras pada
keseluruhan yang disampaikan oleh guru telah tepat dan sesuai dengan apa
susunan acara secara umum dengan maksud melatih siswa untuk membuat
51
sebuah kerangka acara dan siswa dapat menunjukkan susunan acara secara
bahasa yang baik, benar, dan santun acuannya adalah apa yang telah
melakukan pelatihan.
pembelajaran dilakukan.
Dari beberapa langkah yang telah penulis dan guru susunan secara
52
pengulangan itu juga guru selalu mencontohkan membawakan acara
yang baik, benar, dan santun. Dari beberapa pelatihan yang telah dilakukan
salam kepada siswa, setelah siswa menjawab salam kemudian guru memulai
dengan sikap tubuh, pada saat berbicara guru berdiri dengan sikap tubuh yang
baik: badan tegak tetapi rileks, tidak kaku. Posisi ini benar dilakukan oleh
guru dengan tujuan membuat suara terdengar lebih spontan, tidak tertekan.
Selain itu juga memberikan kesan yang baik. Setelah dilkukan hal tersebut
53
d) Stressing meliputi suara yang bulat dan penekanan yang baik.
susunan acara secara umum dengan maksud melatih siswa untuk membuat
sebuah kerangka acara dan siswa dapat menunjukkan susunan acara secara
umum.
siswa dilakukan Tanya jawab kepada siswa. Setelah melakukan Tanya jawab
perpisahan dengan bahasa yang baik benar dan santun dan acuannya adalah
apa yang telah dilakukan oleh model. Kemudian guru meminta perwakilan
baik, hasil yang dapat dilihat dari proses pelatihan itu tampak pada rata-rata
nilai yang diperoleh siswa pada kedua siklus yaitu adanya peningkatan yang
54
dirancang, kemudian diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran sudah
berhasil.
dengan tahapan yang teratur. Kedua hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil
yang didapat oleh siswa. Perkembangan dari tiap siklus menunjukkan hal
diperlukan latihan dan waktu yang cukup untuk menjadi seorang pembicara
dengan sangat baik dan memberikan pelatihan yang maksimal kepada siswa,
hal ini juga memberikan gambaran yang seharusnya dilakukan oleh seorang
yang Baik Benar dan Santun pada Siswa Kelas VIII D Melalui
55
Hasil keterampilan membawakan acara perpisahan dengan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan santun melalui pemodelan dan pelatihan telah
tindakan nilai siswa hanya berjumlah 55, nilai tersebut tergolong rendah dan
dapat dilihat pada siklus I dan siklus II. Siklus I nilai rata-rata siswa
sebanyak 17 poin.
bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun melalui pelatihan dan
Tabel IV. 1
perpisahan dengan bahasa yang baik benar dan santun siswa kelas VIII D
1 Andrew Chalsen 69 90
2 Andri 60 90
3 Apriliani R. 92 97
4 Apriliawan B.N. 75 80
5 Atika Fitriani 70 80
6 Awaludin 60 87
7 Dini Khairulisa 56 89
8 Dion Saeptian 70 84
9 Esma Syahwan A. 70 83
10 Harumiah 78 90
11 Heri Mustika 70 90
56
12 Idham Sufriyadi 55 60
13 Imanur Rizky 59 55
14 Ivan Ridwansyah 60 90
15 Kharisma 80 89
16 Kiki Indah Sari 90 95
17 M. Ziqri 58 60
18 Nur Hidayati 70 95
19 Reni Aggreni 57 85
20 Ricky Maulana 70 90
21 Ridwan Sidik 58 90
22 Rina Mauliana 80 87
23 Risky Amelia 75 89
24 Rista Novitasari 65 85
25 Rita Triani 63 90
26 Roni 50 55
27 Rudi Hermawan 80 95
28 Sandi Ganesha 58 85
29 Shanty P.R. 87 88
30 Sherly O. 50 55
31 Siseh 85 92
32 Siti Nurasnawati 80 94
33 Suci Eka W. 90 95
34 Sutiah 70 87
35 Tito Danu Rizky 80 89
36 Wella 60 90
37 Yuli Nurul Suci 65 88
38 Zainur Ridho 58 89
39 Zakiyah 69 90
40 Mirnawati 65 90
Jumlah 2757 3402
Rata-rata 68 85
siswa kelas VIII D membawakan acara perpisahan dengan bahasa yang baik,
benar, dan santun melalui pemodelan dan pelatihan menjadi meningkat. Nilai
rata-rata siklus I berjumlah 68, dengan peincian siswa yang memperoleh nilai ≥
61 atau tuntas belajar berjumlah 26 orang dan siswa yang memperoleh nilai ≤
57
61 berjumlah 14 orang. Dengan rata-rata demikian dapat dikategorikan bahwa
≥ 65 atau tuntas belajar berjumlah 36 orang dan siswa yang memperoleh nilai
membawakan acara perpisahan dengan bahasa yang baik, benar, dan santun
didapat dari empat aspek, keempat aspek itu dapat dilihat nilai rata-ratanya.
Pada siklus I dapat dilihat hasil dari keempat aspek tersebut yaitu
sebagai berikut.
Dari data di atas tampaklah aspek yang masih sulit dikuasi siswa
adalah aspek artikulasi dengan jumlah skor 500 dirata-rata didapat hasil 12,5,
58
sedangkan aspek yang paling dikuasai siswa adalah stressing (penekanan)
dengan jumlah skor 144 dirata-rata didapat hasil 3,6. Untuk itu perlu adanya
sebagai berikut.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa aspek yang masih sulit untuk
dikuasai adalah aspek artikulasi dengan jumlah skor 230 dirata-rata didapat
hasil 5,75. Sedangkan aspek yang paling dikuasai adalah intonasi dengan
aspek artikulasi yang awalnya memiliki rata-rata 12,5 pada siklus pertama
kemudian pada sklus kedua turun menjadi 5,75. Hasil kedua siklus ini
Acara Perpisahan dengan Bahasa yang Baik Benar dan Santun Melalui
perpisahan dengan bahasa yang baik, benar, dan santun melalui pemodelan
59
dan pelatihan, penulis mengadakan pengamatan terhadap respon dari sikap
siswa kelas VIII D. Persentase dari sikap siswa ini terdiri dari dua siklus. Dari
dua siklus yang dilaksanakan terdapat peningkatan sikap siswa yang cukup
tinggi. Pengamatan respon sikap siswa dilakukan dengan melihat sikap siswa
sangat aktif, siswa aktif, siswa cukup aktif, dan siswa yang kurang aktif. Hasil
1) Persentase sikap siswa pada siklus I dilakukan pada tanggal 14, 16, dan 21
April dengan alokasi waktu 6x40 menit dibagi menjadi tiga kali
pertemuan.
Tabel IV. 2
Keterangan:
60
dan santun melalui pemodelan dan pelatihan masih rendah karena siswa yang
motivasi kepada siswa. Hal ini terlihat ketika mengikuti pembelajaran siswa
pertanyaan dari guru juga berusaha mereka jawab, saat kerja kelompok
keempat siswa ini juga terlihat sangat antusias dan berperan aktif dalam
kelompok. Untuk kategori siswa aktif bejumlah tujuh orang, kategori ini
didapat dari hasil pengamatan. Ketujuh siswa ini terlihat aktif memberikan
pertanyaan, saat mengerjakan tugas kelompok juga terlihat aktif, tetapi masih
kategori ketiga yaitu siswa yang cukup aktif juga didapat dari hasil
aktif terlihat 13 siswa ini cukup aktif dalam kelompok mengerjakan tugas
yang dilakukan didapat ada 16 siswa yang kurang aktif. Dikatakan kurang
aktif karena selama pengamatan terlihat 16 siswa ini kurang antusias ketika
61
16 siswa ini juga terlihat kurang aktif. Hasil pengamatan ini dapat
2) Persentase Sikap Siswa pada Siklus II dilakukan pada tanggal 23,5, dan 7
Mei 2009 dengan alokasi waktu 6x40 menit dibagi menjadi tiga kali
pertemuan.
Tabel IV. 3
Sikap Siswa
Siswa yang
Jumlah
Tergolong
Sangat Cukup Kurang
Mengikuti
Siswa Aktif
Pembelajaran
Aktif Aktif Aktif
9 10 15 6 34
40
(22,5%) (25%) (37,5%) (15%) (85%)
peningkatan yaitu berjumlah 85%. Hasil respon sikap siswa pada siklus II
siswa tetap dibagi menjadi empat kategori, kategori siswa yang sangat
siklus I ada penambahan 5 orang siswa yang sangat aktif, kategori siswa
yang aktif juga mengalami peningkatan yaitu ada 10 orang yang berarti
62
berarti ada penambahan 2 orang siswa yang cukup aktif. Kategori siswa
yang kurang aktif pada siklus II mengalami penurunan, siswa yang kurang
aktif pada siklus II berjumlah 6 orang siswa. Pada siklus II ada penurunan
jumlah siswa yang kurang aktif yaitu sebanyak 10 orang siswa. Hasil
dengan intensif.
F. Pembahasan
1) Siklus I
63
bahasa yang baik, benar dan santun melalui pemodelan dan
karena ada tiga kali pertemuan dan alokasi waktu yang digunakan 6
x 40 menit.
64
apa yang dinamakan tindakan yang dilakukan didalam kelas,
65
padanya dan suasana tenang barulah guru memulai acara. Guru
berurutan, yaitu:
(1) Pembukaan.
(2) Sambutan.
(4) Hiburan.
(5) Penutup.
66
memberikan pertanyaan ada 7 siswa yang memberikan interaksi
Hal pertama yang dilakukan guru dimulai dengan sikap tubuh, pada
badan tegak tetapi rileks, tidak kaku. Posisi ini membuat suara
rendah.
(d) Stressing meliputi suara yang bulat dan penekanan yang baik.
67
Guru menyampaikan susunan acara secara umum dengan maksud
kepada siswa dilakukan Tanya jawab kepada siswa. Kali ini siswa
dengan bahasa yang baik benar dan santun dan acuannya adalah
68
apa yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya yaitu akan
untuk berlatih di rumah dan sesuai dengan apa yang telah diajarkan
69
acara perpisahan. Setelah itu barulah guru mengomentari
70
Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2009 pukul
(3) Siswa kurang antusias pada saat sesi Tanya jawab tercatat
(4) Siswa yang aktif hanya siswa yang duduk bagian depan dan
(5) Pada pertemuan kedua juga masih ada siswa yang kurang
71
(6) Terkadang suara siswa yang tampil di depan kurang terdengar
keluar.
(7) Ada gangguan seperti siswa yang izin keluar untuk buang air
pertama sampai ketiga walaupun ada evaluasi kecil pada tiap akhir
22 April 2009.
72
saat guru melaksanakan tindakan dari pertemuan pertama sampai
berikutnya,
sebelumnya.
73
Berdasarkan hasil refleksi di atas, dapat peneliti dan guru
tercapai. Oleh karena itu, peneliti dan guru sepakat untuk melakukan
memperoleh hasil yang lebih baik. Oeh karena itu, perlu adanya
pembelajaran.
74
2) Siklus II
bisa dikatakan berhasil karena nilai siswa belum mencapai target yang
waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, peneliti dan guru sepakat
pada siklus satu baik mulai dari materi sampai perencanaannya, tetapi
padas siklus ini akan ada penekanan khusus terutama pada pemodelan
dan pelatihan, hal ini dilakukan kearena peneliti dan guru telah
kurang dalam belajar juga menjadi prioritas pada siklus II ini. Jadi
diharapkan nilai yang maksimal yang akan sicapai oleh siswa. Siklus
75
tindakan ( Action ), pengamatan ( Observing ), dan refleksi
yang sama pada saat refleksi siklus I, hal ini dilakukan dengan
antara peneliti dan guru yang tidak mau menunda waktu stelah
76
bahasa yang baik, benar, dan santun melalui pemodelan dan
pelatihan.
untuk tiga kali pertemuan. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan
77
Tahap selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran
(1) Pembukaan.
(2) Sambutan.
(4) Hiburan.
(5) Penutup.
78
memeriahkan suasana kelas, kemudian hal yang paling penting
tegak tetapi rileks, tidak kaku. Posisi ini membuat suara terdengar
79
lebih spontan, tidak tertekan. Selain itu juga memberikan kesan
acara yaitu:
rendah.
(d) Stressing meliputi suara yang bulat dan penekanan yang baik.
kepada siswa dilakukan Tanya jawab kepada siswa. Pada tahap ini
dengan bahasa yang baik benar dan santun dan acuannya adalah
apa yang telah dilakukan oleh model. Pada tahapan ini waktunya
80
lebih sedikit dibanding siklus I, dengan pertimbangan telah
acara perpisahan. Pada tahap ini ada 7 orang siswa yang tercatat
untuk berlatih di rumah dan sesuai dengan apa yang telah diajarkan
81
pembelajaran bagi siswa. Setelah itu guru menutup kegiatan belajar
siswa tampil.
82
menjawab salam, tahapan selanjutnya untuk mengingatkan siswa
pembelajaran.
83
adapun hal-hal yang diamati yaitu proses belajar mengajar di kelas
dan guru.
pelatihan.
orang.
(5) Siswa tidak lagi terlalu terpaku pada teks ketika membawakan
lebih berimprovisasi.
terlaksana.
84
(d) Refleksi ( Reflection )
mengajar.
(2) Ketika berada di depan dan membawakan acara, siswa tidak lagi
terpaku pada teks dan sesuai dengan yang diharapkan guru yaitu
melakukan improvisasi.
siklus I.
(7) Peran guru paling penting adalah ketika menjadi model dan
85
Guru dan penulis merasa puas dengan perubahan dan
siklus selanjutnya.
86
BAB V
A. Simpulan
tindakan kelas dan dari rata-rata yang diperoleh, dapat ditarik simpulan
sebagai berikut.
bahasa yang baik, benar, dan santun melalui pemodelan dan pelatihan
Pontianak.
dapat melatih kemampuan siswa dan mengajak siswa kelas VIII D SMP
87
3) Langkah-langkah pemodelan yang dilakukan oleh guru sudah tepat dan
dapat dikatakan berhasil, hal ini penulis dapatkan dari lembar pedoman
bahasa yang baik, benar dan santun siswa kelas VIII D SMP Negeri 18
dengan bahasa yang baik, benar dan santun melalui pemodelan dan
bahasa yang baik, benar dan santun melalui pemodelan dan pelatihan
88
B. Saran
maksimal.
89
DAFTAR PUSTAKA
Hidajat, M.S. 2006. Publik Speaking dan Teknik Presentasi. Jakarta: Graha Ilmu.
Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Lusypascha. 2009. Menjadi Seorang Pembawa Acara. (Online).
(http://adproindonesia. Multiply. Com/ journal/ item/ 74)
90
Rogers, Natalie. 2003. Berani Bicara di Depan Publik. Jakarta: Nuansa.
Sosiawan, Edwi Arif. 2009. Master of Ceremony atau Pembawa Acara. (Online).
(http://edwi. Dosen. Upnyk. Ac. Id, dikunjungi 28 agustus 2009)
91
Lampiran 1
21 April 2009
7 Mei 2009
92
Lampiran 2.
Keterangan
No. Aspek yana diamati
Y T
1. Apakah guru mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. √
2. apakah guru (model) melaksanakan apersepsi √
3. Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan √
perpisahan.
93
a. Pembukaan.
b. Sambutan.
c. Penerimaan hadiah.
d. Hiburan.
e. Penutup.
suasana kelas.
membawakan acara.
5. Apakah guru mengecek pemahaman siswa dengan tanya jawab √
model.
6. Apakah guru melakukan tahapan pelatihan,yaitu: √
94
spontan, tidak tertekan. Selain itu juga memberikan kesan
yang baik.
yaitu:
rendah.
konsonannya.
baik.
secara umum.
berkelompok.
95
5) Secara berkelompok, siswa diminta mendiskusikan cara √
kompetensi.
14. Apakah guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. √
15. Apakah guru mengomentari penampilan siswa √
16. Apakah guru melakukan refleksi pembelajaran dengan √
melibatkan siswa.
17. Apakah guru menutup pembelajaran √
Keterangan :
Y : Ya
T : Tidak
96
Lampiran 3.
Keterangan
No. Aspek yana diamati
Y T
97
1. Apakah guru mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dibuat. √
2. apakah guru (model) melaksanakan apersepsi √
3. Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan √
perpisahan.
a.Pembukaan.
b.Sambutan.
c.Penerimaan hadiah.
d.Hiburan.
e.Penutup.
suasana kelas.
98
dan penekanan yang tepat.
membawakan acara.
model.
6. Apakah guru melakukan tahapan pelatihan,yaitu: √
yang baik.
yaitu:
rendah.
konsonannya.
99
-Stressing meliputi suara yang bulat dan penekanan yang
baik.
secara umum.
berkelompok.
100
pada awal dan akhir pembelajaran.
9. Apakah guru menguasai kelas √
10. Apakah guru memantau kemajuan siswanya. √
11. Apaka guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi √
kompetensi.
14. Apakah guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. √
15. Apakah guru mengomentari penampilan siswa √
16. Apakah guru melakukan refleksi pembelajaran dengan √
melibatkan siswa.
17. Apakah guru menutup pembelajaran √
Keterangan :
Y : Ya
T : Tidak
101
Lampiran 4
Aspek-aspek yang
No. Y T Keterangan
diobservasi
Apakah siswa aktif ketika √ Siswa yang aktif ketika guru
berakhir.
Apakah siswa memperhatikan √ Semua siswa memperhatikan guru
2 guru ketika mulai berperan ketika menjadi model, tetapi ada juga
menjadi model.
4 Apakah siswa memberikan √ Siswa yang memberikan tanggapan
102
tanggapan ketika guru selesai berjumlah 5 orang.
memberikan pelatihan.
Apakah siswa memberikan √ Siswa yang memberikan tanggapan
acara.
Apakah siswa melakukan √ Siswa melakukan diskusi kelompok
orang.
Apakah ada siswa yang tidak √ Siswa hadir semua.
10
hadir.
Apakah siswa sudah √ Siswa belum sepenuhnya termotivasi
telah termotivasi.
Apakah ada siswa yang izin √ Total ada 10 siswa yang izin keluar
103
Lampiran 5
Aspek-aspek yang
No. Y T Keterangan
diobservasi
Apakah siswa aktif ketika √ Siswa yang aktif ketika guru melakukan
menjadi model.
Apakah siswa memberikan √ Siswa yang memberikan tanggapan
menjadi model.
Apakah siswa memberikan √ Siswa yang memberikan tanggapan
memberikan pelatihan.
Apakah siswa memberikan √ Siswa yang memberikan tanggapan
acara.
Apakah siswa melakukan √ Siswa melakukan diskusi kelompok
104
di depan kelas.
orang.
Apakah ada siswa yang tidak √ Siswa hadir semua.
10
hadir.
Apakah siswa sudah √ Siswa sudah sepenuhnya termotivasi.
11
termotivasi
Apakah ada siswa yang izin √ Pengalaman dari siklus pertama banyak
keluar kelas pada saat siswa yang izin, siklus kedua lebih
12
kegiatan pembelajaran sedang diperketat.
berlangsung.
Lampiran 6
105
2. Andri 50
3. Apriliani R. 75 Tuntas
4. Apriliawan B.N. 45
5. Atika Fitriani 70 Tuntas
6. Awaludin 55
7. Dini Khairulisa 50
8. Dion Saeptian 70 Tuntas
9. Esma Syahwan A. 40
10. Harumiah 50
11. Heri Mustika 50
12. Idham Sufriyadi 45
13. Imanur Rizky 50
14. Ivan Ridwansyah 40
15. Kharisma 55
16. Kiki Indah Sari 75 Tuntas
17. M. Ziqri 30
18. Nur Hidayati 65 Tuntas
19. Reni Aggreni 65 Tuntas
20. Ricky Maulana 65 Tuntas
21. Ridwan Sidik 45
22. Rina Mauliana 50
23. Risky Amelia 65 Tuntas
24. Rista Novitasari 65 Tuntas
25. Rita Triani 65 Tuntas
26. Roni 30
27. Rudi Hermawan 50
28. Sandi Ganesha 55
29. Shanty P.R. 45
30. Sherly O. 50
31. Siseh 50
32. Siti Nurasnawati 65 Tuntas
33. Suci Eka W. 70 Tuntas
34. Sutiah 70 Tuntas
35. Tito Danu Rizky 50
36. Wella 45
37. Yuli Nurul Suci 45
38. Zainur Ridho 65 Tuntas
39. Zakiyah 65 Tuntas
40. Mirnawati 70 Tuntas
Jumlah 2210
Rata-rata 55,25
106
Lampiran 7
Komponen Penilaian
No. Nama Peserta
Intonasi Artikulasi Stressing Phrasing Jumlah
107
1 Andrew Chalsen
2 Andri
3 Apriliani R.
4 Apriliawan B.N.
5 Atika Fitriani
6 Awaludin
7 Dini Khairulisa
8 Dion Saeptian
9 Esma Syahwan A.
10 Harumiah
11 Heri Mustika
12 Idham Sufriyadi
13 Imanur Rizky
14 Ivan Ridwansyah
15 Kharisma
16 Kiki Indah Sari
17 M. Ziqri
18 Nur Hidayati
19 Reni Aggreni
20 Ricky Maulana
21 Ridwan Sidik
22 Rina Mauliana
23 Risky Amelia
24 Rista Novitasari
25 Rita Triani
26 Roni
27 Rudi Hermawan
28 Sandi Ganesha
29 Shanty P.R.
30 Sherly O.
31 Siseh
32 Siti Nurasnawati
33 Suci Eka W.
34 Sutiah
35 Tito Danu Rizky
36 Wella
37 Yuli Nurul Suci
38 Zainur Ridho
39 Zakiyah
40 Mirnawati
Rata-rata nilai
108
Guru mata pelajaran
Hamsyi
Lampiran 8
Komponen Penilaian
No. Nama Peserta
Intonasi Artikulasi Stressing Phrasing Jumlah
109
1 Andrew Chalsen
2 Andri
3 Apriliani R.
4 Apriliawan B.N.
5 Atika Fitriani
6 Awaludin
7 Dini Khairulisa
8 Dion Saeptian
9 Esma Syahwan A.
10 Harumiah
11 Heri Mustika
12 Idham Sufriyadi
13 Imanur Rizky
14 Ivan Ridwansyah
15 Kharisma
16 Kiki Indah Sari
17 M. Ziqri
18 Nur Hidayati
19 Reni Aggreni
20 Ricky Maulana
21 Ridwan Sidik
22 Rina Mauliana
23 Risky Amelia
24 Rista Novitasari
25 Rita Triani
26 Roni
27 Rudi Hermawan
28 Sandi Ganesha
29 Shanty P.R.
30 Sherly O.
31 Siseh
32 Siti Nurasnawati
33 Suci Eka W.
34 Sutiah
35 Tito Danu Rizky
36 Wella
37 Yuli Nurul Suci
38 Zainur Ridho
39 Zakiyah
40 Mirnawati
Rata-rata nilai
110
Guru mata pelajaran
Hamsyi
Lampiran 9
(RPP)
111
Sekolah : SMP Negeri 18 Pontianak
Perpisahan.
konteks acara.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membawakan acara perpisahan dengan bahasa yang baik benar
dan santun.
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
1. Tanya Jawab
112
2. Pemodelan.
3. Pelatihan.
4. Pengajaran langsung
D. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan Pertama
(2) Setelah perhatian seluruh siswa tertuju padanya dan suasana tenang
perpisahan.
berurutan, yaitu:
113
-Pembukaan.
-Sambutan.
-Penerimaan hadiah.
-Hiburan.
-Penutup.
tepat.
(7) Guru mengunakan bahasa yang baik, benar dan santun ketika
membawakan acara.
mengenai apa yang telah dilakukan guru sebagai model dan materi yang
yang dilakukan:
berdiri dengan sikap tubuh yang baik: badan tegak tetapi rileks,
114
tidak kaku. Posisi ini membuat suara terdengar lebih spontan,
rendah.
konsonannya.
tepat.
baik.
siswa berkelompok.
115
(5) Secara berkelompok, siswa diminta mendiskusikan
dengan bahasa yang baik benar dan santun dan acuannya adalah
f) Guru memberikan penjelasan kembali dari apa yang telah dilakukan dan
h) Siswa diminta untuk berlatih di rumah dengan teks yang telah ditentukan
oleh guru.
Pertemuan kedua
116
b) Guru kembali berperan sebagai pembawa acara dengan tujuan
mengingatkan siswa.
Pertemuan ketiga
salam.
mengingatkan siswa.
117
d) Guru menentukan siswa yang akan tampil yaitu 20 orang berikutnya
membawakan acara.
E. Sumber Belajar
F. Penilaian
1) Teknik : Penugasan
Lampiran RPP
118
2. Sambutan (kepala sekolah, wakil kelas IX, wakil orang tua)
4. Hiburan
5. Penutup
18 Pontianak tahun 2008. Marilah kta awali acara ini dengan doa
agar apa yang kita lakukan hari ini dapat membawa kebaikan
119
[Dilanjutkan Sambutan wakil siswa kelas IX]
Demikian pesan-pesan dari Bapak Kepala Sekolah. Dalam
setelah alumni SMP Negeri 18 Pontianak agar tetap menjaga nama bak
sambutan almamaternya ….
kepala sekolah
Komentar atas dengarkan suaa hati dari para wisudawan yang akan
murid
Nilai tertinggi tahun ini dicapai oleh teman kita Nia Daniati, dari
Komentar atas kelas IX A. Juara dua dicapai oleh Nonan dari kelas X D, dan
sambutan juara tiga dicapai oleh Nia Jumroh dari kelas X E. Saya
….
120
Beberapa acara telah kita lalui bersama.
Dan sekarang tibalah kita para acara yang kita nantikan, yaitu
Komentar
acara hiburan. Siswa-siswi SMP Negeri 18 Pontianak akan
pemberian
menunjukkan kreasi terbaiknya. Sebagai pembukaan kita sambut
hadiah
Tari Kreasiku yang akan dibawakan dara-dara cantik dari kelas
maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Jayalah terus siswa
Lampiran 10
Format Penilaian
-Irama/lagu
2. Artikulasi 25
-Kejelasan kata
3. Stessing 25
121
-Penekanan
4. Phrasing 25
tepat
diambil dari teknik berbicara yang bersumber dari buku yang ditulis Lies
Hal ini didapa dari berbagagai sumber, untuk aspek-aspek intonasi dan
artikulasi didapat dari format penilaian ujian praktik berbicara mata pelajaran
didapat dari buku yang dikarang oleh Ayati yaitu panduan untuk menjadi MC
professional.
tindakakn kelas yang ditulis oleh Wardhani, dalam buku ini ada yang
122
belajar yang telah dilakukan, bentuk format penilaian itu dapat digambarkan
seperti berikut.
membawakan acara perpisahan dengan bahasa yang baik benar dan santun
melalui pemodelan dan pelatihan. Pada bagian jumlah jawaban yang benar
peneliti ganti menjadi nilai perolehan dan jumlah soal diganti skor maksimal
berbicara dalam hal ini nilai akan didapat dengan cara nilai perolehan dibagi
skor maksimal, skor maksimal yang ditentukan adalah 100 hal ini didapat dari
nilai minimal adalah 61 sesuai dengan standar ketuntasan untuk siswa SMP
penilaian untuk ujian praktek berbicara mata pelajaran bahasa Indonesia dan
hasil diskusi dengan guru mata pelajaran. Dari hal-hal tersebut didapatlah
berikut.
Pedoman penskoran:
123
Nilai = Nilai Perolehan x 100% Nilai:
Skor maksimal
Lampiran 11
124
CONTOH KONSEP UNTUK BERBAGAI JENIS ACARA
Selamat pagi,
125
Bapak Suyoso
Assalamualaikum wr.wb,
senin tanggal 24 Oktober 2002 akan diawali dengan acara pertama, laporan
Utomo.
Sambutan
Sambutan
Suwondo.
Sambutan
Pemukulan Gong
126
Bapak-bapak, ibu-ibu serta hadirin yang terhormat, dengan terdengarnya suara
silakan.
Penyerahan Cinderamata
adalah pembacaan doa yang akan dipimpin oleh Bapak Bakrie, kami silakan.
Pembacaan Doa
sejak hari ini resmi digunakan Gedung Baru PT Gramedia Pustaka Utama.
127
Hadirin, rangkaian melati telah digunting oleh Bapak Gubernur, dengan
demikian sejak hari ini telah resmi digunakan gedung baru PT Gramedia
Akhirnya kami ucapkan terima kasih atas perhatian anda, selamat siang dan
Wassalamualaikum wr.wb.
SANTAP MALAM.
mulai, terlebih dahulu kami persilahkan untuk menikmati santap malam yang
telah disajikan.
Kami mohon kepada Bapak Priyo Utomo (Dirut, Pejabat tertinggi) untuk
128
Santap malam
Gramedia Pustaka Utama Bapak Priyo Utomo beserta Ibu, serta jajaran
selamat datang pada acara Peringatan HUT ke-30 PT Gramdia Pustaka Utama.
Utama.
Nah hadirin, kita mulai saja dengan acara pertama, laporan Ketua Panitia HUT
Sambutan
129
Penyerahan hadiah
Terima kasih, bapak Priyo Utomo, ketua panitia dan para pemenang
kehadirat Tuhan untuk 30 tahun yang telah dilalui dengan baik oleh PT
Gramedia Pustaka Utama, dan untuk kesuksesan kita bersama. Pembacaan doa
Pembacaan doa
yang berbahagia,beberapa acara telah kita lalui, dan sekarang tibalah kita pada
Dan telah siap dipanggung saat ini adalah Surya Kencana Band! Sebagai awal
Acara Hiburan
PENUTUP
Akhirnya tibalah kita pada akhir acara ini. Bukankah tak ada pesta yang tak
Tapi esok, tugas telah menanti kita. Sukses untuk anda semua, sampai jumpa
UTAMA!!
130
oooOooo
PEMBUKAAN MC/PA
Assalamualaikum wr.wb
Bapak-bapak, ibu-ibu serta hadirin yang berbahagia, selamat malam dan apa kabar
anda semua malam hari ini? Semoga semua dalam keadaaan sehat, bahagia dan
sejahtera.
Hadirin, malam ini adalah malam yang paling membahagiakan bagi kita semua
warga kota Metropolitan Jakarta, karena sekali lagi kita berkumpul bersama untuk
memperingati HUT Kota jakarta tercinta yang telah memcapai usia 575.
Kotanya semakin cantik, teratur, bersih dan indah. Diharapkan juga warga kota
semakin tertib, disiplin dan yang paling penting kota ini diharapkan semakin
damai, sehingga sumua warganya dapat hidup dalam suasana yang damai,
Nah warga kota yang berbahagia, marilah kita mulai saja acara malam ini dengan
tari kebanggaan kota ini RONGGENG BETAWI, yang akan dibawakan oleh
Sanggar Khrisma!!
Bapak-bapak, ibu-ibu serta hadirin warga kita tercinta, sebelum kita lanjutkan
acara hiburan, marilah terebih dahulu kita dengarkan sambutan Gubernur DKI
131
Sambutan Gubernur
Terima kasih Bang Yoso, dan Selamat Ulang Tahun Jakarta Tercinta!!
Tepuk Tangan
Lagu
Nah hadirin, sekarang giliran penyanyi dedengkot kota Jakarta, yang sejak usia
belia telah tampil panggung musik indonesia. Inilah wanita kelahiran Gang
Lagu
Warga Jakarta yang berbahagia masih ada lagi warga betawi tercinta yang akan
saya hadirkan kehadapan anda. Berikan tepuk tangan anda yang paling meriah
untuk SAANDRAAA!!!
Lagu
Warga Ibu Kota Tercinta, berbicara tentang Kota Jakarta, jangan lupa dengan
LENONGnya. Kali ini Gabungan Artis Ibu Kota akan tampil dalam atraksi ala
Betawi. Berikan tepuk tangan anda yang paling meriah untuk Desy Taherdian,
Debi Permana Savi, Rotie Tubemu, Amblaskara, Nina Wijaya dan Tonny Valas.
Lenong
Tepuk tangan anda, sekali lagi yang paling meriah untuk mereka!!!!
132
Hadirin, sungguh malam ini pestanya orang Jakarta. Nah, untuk melengkapi
suasana yang sudah semakin menghangat, saya yakin anda setuju kalau kita
goyang panggung ini dengan menghadirkan Iis Lahdia, berikan tepuk tangan yang
Lagu
Warga Jakarta,
Bagaimana kalau sekarang saya mengundang abahnya orang betawi yang kocak,
dan kita semua akan kembali bergoyang bersama. Inilah Abah JAYA
MUKARJAAAA!!!!
Lagu
Hadirin, warga Jakarta yang tercinta, di tengah suasana gembira, dan suka cita ini,
marilah kita akhiri acara ini. Biar kegembiraan ini membuat kita lebih
Selamat malam,
133
Selamat datang dan terima kasih anda telah berkenan meluangkan waktu hadir
pada acara Peresmian Pembukaan Pameran Lukisan di Loby Diash Hotel ini.
Hadirin, setiap karya seni tercipta dari getar rasa estetika pelukisnya. Dan
getar rasa itu pula yang mengilhami para pelukis yang tergabung dalam
Indonesia Kusuma Jaya: Seykat Banjar Asri, Siri Hayadi, Yanyl Yandri, dan
lewat kanvas, dan menandai pemeran ini dengan mengambil tema: Getar
Gelegar Alam.
Hadirin, acara akan diawali dengan perkenalan para pelukis yang akan
Perkenalan Pelukis
dibuka Pameran Lukisan Karya Indonesia Kusuma Jaya dengan tema ”Getar
Gelegar Alam”.
134
Selanjutnya hadirin dipersilakan untuk meninjau pameran lukisaan yang akan
berlangsung dari sejak hari ini, tanggal 20 November sampai dengan tanggal
Jaya. Bagi anda yang terkesan dengan lukisan-lukisan tersebut dan ingin
Hadirin, kami juga telah menyiapkan minuman dan makanan kecil. Sambil
kami.
oooOooo
135