Sukamto
FKIP UNTAN
Komp. Untan Karangan B2 Pontianak
08152227345
Tugas
• Kelompok
1. Logika
2. Akal
3. Pragmatisme
4. Epistimologi
5. Eksistensialisme
6. Ontologi
7. Filsafat Bahasa
5
4. Analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti
kata dan konsep. Jelaskan arti istilah yang digunakan,
fakta-fakta yang dilihat, hubungan antara keduanya
5. Sekumpulan problema-problema yang langsung
mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan
jawabannya. (soal eksistensi manusia)
• Soal kefilsafatan adalah apakah kebenaran itu?
• Apakah bedanya antara yang benar dan yang salah
(keliru)?
9
2. Alat bantu berpikir
a) Logika
b) Metafisika
c) Epistemologi
d) Etika
10
• Metafisik (problem nilai dan agama) pembicaraan tentang
prinsip-prinsip yang paling universal
• Metafisik membicarakan watak yang sangat mendasar
dari benda atas realitas yang berada di belakang
pengalaman langsung
a) Mengkaji pandangan yang komprehensip tentang segala
yang ada
b) Membicarakan hubungan antara akal dan benda
c) Membicarakan hakikat perubahan
d) Membicarakan arti kemerdekaan
e) Membicarakan wujud tuhan
f) Membicarakan kehidupan sesudah mati
11
• Epistemologi
1. Mengkaji sumber-sumber watak dan kebenaran pengetahuan: (a) dari
mana memperoleh pengetahuan, (b)apakah dapat diandalkan, (c)
apakah terbatas pada fakta pengalaman indra.
2. Tiga persoalan pokok epistemologi:
a. Apa sumber pengetahuan, dari mana pengetahuan yang benar itu
datang, bagaimana kita dapat mengetahui (problem asal)
b. Apakah watak dari pengetahuan, adakah dunia riil di luar akal, jika
ada dapatkah kita mengetahui (problem penampilan terhadap realitas)
c. Apakah pengetahuan kita itu benar, bagaimana membedakan yang
benar dan yang keliru (problem mencoba kebenaran)
d. Teori pengetahuan bergantung kepada pemahaman manusia terhadap
dirinya dalam hubungan dengan keseluruhan realitas
filsafat Ilmu
13
Sukamto FKIP UNTAN
1. Prinsip kausalitas, setiap kejadian mempunyai sebab, sebab
yang sama mempunyai efek yang sama
2. Prinsip prediktif uniformatif, sekelompok kejadian akan
menunjukkan derajat hubungan di antara mereka di kemudian
hari, sama dengan apa yang terjadi pada masa sekarang
Filsafat Ilmu
14
Sukamto FKIP UNTAN
• Watak Pengetahuan
1. Subjektifisme objek dan kualitas yang kita ketahui dengan
indra tidak berdiri sendiri. Realitas terdiri atas kesadaran serta
keadaan kesadaran tersebut. Kepercayaan bahwa tidak ada
realitas di luar pengalaman.
2. Objektifisme realitas-realitas berdiri sendiri terpisah dari akal.
Akal merupakan salinan dari benda-benda. Kualitas berada
pada objek-objek fisik terlepas dari persepsi. Dara rasa berada
dalam diri seseorang yang merasakan. Alam realitas lebih baik
dan lebih memadai dari pada asumsi. Asumsi sesuai dengan
pengalaman hidup dan proses pemikiran
Filsafat Ilmu
15
Sukamto FKIP UNTAN
• Etika
• Etika pengkajian soal moralitas
1. Apa yang benar?
2. Apa yang salah dalam hubungan antarmanusia?
3. Etika deskriptif (descriptive ethics)
4. Etika normatif (normative ethics)
5. Etika metaetika (metaethics)
• Etika deskriptif menjelaskan pengalaman moral dengan
cara deskriptif: menyelidiki (motivasi, kemauan, tujuan)
suatu tindakan yang dilakukan manusia, menyelidiki
kelakuan perseorangan, mennyelidiki kelakuan kelompok,
membedakan apa yang ada dan apa yang harus ada.
• Etika normatif menyelidiki apa yang harus ada,
merumuskan pertimbangan yang dapat diterima
• Metaetika menganalisis falsafi apa arti baik, apakah
penilaian moral dapat dibenarkan
20
• Syarat pemikiran
1. Berpangkal pada kenyataan / dalil yang benar (fakta memang
demikian). Perasaan subjektif belum merupakan bukti suatu
kebenaran.
2. Alasan-alasan yang diajukan tepat dan kuat (langkah-langkah dan
alasan perlu dieksplisitkan)
3. Jalan pikiran logis/ lurus (pertalian antara titik pangkal,
alasan(premis-premis) dan kesimpulan
21
• Filsafat menyelidiki sebab-sebab yang paling dalam/ asas terdahulu
‘ada’
• Gerakan otot-otak-hati-kehendak-Tuhan
angin-air-matahari-Tuhan
• Gerakan adalah suatu akibat dari sebab yang mendahuluinya
• Sebab awal adalah Tuhan
• Tuhan adalah pikiran yang berpikir
22
AKAL
Filsafat Ilmu
23
Sukamto FKIP
Watak Akal
Filsafat Ilmu
25
Sukamto FKIP UNTAN
• Akal/ jiwa adalah kesadaran, dan sifatnya berpikir (Descartes)
• Akal substansi yang berdiri sendiri
• Akal tidak dapat dimusnakan kecuali oleh Tuhan
• Badan manusia bagian dari alam materi dan tunduk pada
aturan alam
• Aku berpikir karena itu ada
Filsafat Ilmu
26
Sukamto FKIP UNTAN
• Isi akal manusia kesan-kesan dan ide-ide (David Hume)
• Kesan adalah pengalaman sederhana dan elementer
• Kesan itu jelas dan terang
• Ide merupakan copy-copy kesan
• Akal adalah asosiasi ide-ide dan pengalaman
Filsafat Ilmu
27
Sukamto FKIP UNTAN
Nilai
Filsafat Ilmu
29
Sukamto FKIP UNTAN
• Apakah nilai itu hanya ada dalam akal (imajinatif, pemikiran,
kepentingan, keinginan manusia) nilai adalah subjektif
• Apakah nilai itu diluar akal manusia (nilai itu ada pada objek
yang dinilai) nilai objektif
• Pandangan Yahudi , Nasrani, Islam nilai yang pokok mutlak dan
abadi (nilai yang diberikan Tuhan) tingkah laku benar – salah,
baik – jahat
• Ada pertimbangan benar dan salah (tanpa mempertimbangkan
apa yang dinginkan atau dirasakan manusia) nilai bersifat
mutlak
• Masyarakat yang berubah, dinamis dan kreatif nilai teletak pada
watak manusia (nilai yang pokok adalah harga diri)
perkembangan pribadi manusia/ kehidupan yang baik
• Pertimbangan objektif ada kriteria yang dijadikan dasar
penilaian
• Pertimbangan subjektif mencerminkan keinginan, kepentingan
seseorang
Filsafat Ilmu
30
Sukamto FKIP UNTAN
• Kata estetika (Yunani) ‘merasakan’
• Sensasi / rasa indra, melihat, mendengar, meraba, mencium,
merasa (mencicipi)
• persepsi (saya mempunyai rasa indra “merah”/ sebutir buah
apel)
• Konsep/ ide-ide umum/ universal
• Nilai objektif nilai terdapat di dunia, harus digali
• Kualitas nilai pertimbangan manusia, ada pedoman dasar,
pertimbangan nilai berada dalam objek yang dinilai
• Plato nilai adalah alam yang nyata dan langgeng
• Aristoteles hubungan benda dengan nilainya adalah bagian
yang esensial dari wataknya
• Nilai objektif keindahan dan kebaikan itu dihargai sama oleh
semua pihak
• Nilai subjektif mencerminkan keinginan, kepentingan atau
kemauan seseorang
• Kelompok nilai: agama, moral, estetik, intelektual
Filsafat Ilmu
31
Sukamto FKIP UNTAN
PRAGMATISME
• Pragmatisme suatu sikap yang menekankan akibat-akibat
praktis dari ide, pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran
penetapan nilai kebenaran
• Metode filsafat pragmatisme adalah metode empiris
• Pragmatis adalah pemikiraan yang sedang berlaku dan
ditetapkan oleh maksud-maksud dan rencana-rencana (Kant)
• Yang penting akal praktis (Kant)
• Pragmatisme suatu aliran filsafat yang memuaskan dua
kebutuhan (religius dan empirisme)
• Pragmatisme adalah tindakan melihat terhadap hasil-hasil dan
fakta-fakta bukan terhadap prinsip-prinsip dan kategori.
• Pengalaman, fakta dalam kehidupan sehari-hari sebagai dasar
• Realitas adalah hal yang dialami
• Realitas itu banyak (pluralitas) bukan satu (monistik) atau dua
(dualistik)
Filsafat Ilmu
• Ada stimulus ditambah unsurFKIP
Sukamto interpretatif
UNTAN merupakan realitas 32
• Suatu ide dikatakan benar apabila memberi akibat-akibat yang
memuaskan (W James)
• Kebenaran adalah berhasil dalam berpikir dan bertindak
• Ide, doktrin, teori alat untuk membantu manusia menghadapi
situasi
• Teori buatan manusia untuk menyesuaikan diri dengan
maksud- maksud manusia. Ukuran kebenaran teori jika teori
itu membawa manusua berhasil dan berfaedah
• Hasil adalah kata kunci dalam konsep pragmatisme tentang
kebenaran
• Moralitas kebenaran berkembang dalam kehudupan, sumber
dan otoritas kepercayaan dan tindakan terdapat dalam
pengalaman
• Yang baik adalah sesuatu yang memuaskan kehidupan, yang
jahat adalah sesuatu yang merusak kehidupan
• Usaha manusia untuk memperbaiki dunia adalah berharga dan
berfaedah
Filsafat ilmu
33
Sukamto FKIP UNTAN
• Pengalaman adalah keseluruhan drama yang mencakup segala
proses “saling mempengaruhi” antara organisme yang hidup,
lingkungan sosial dan fisik (John Dewey)
• Pengalaman adalah satu-satunya jalan untuk memasuki rahasia
alam
• Manusia menjadi senang atau sengsara karena perbuatannya
sendiri
• Segi yang menetukan (1) kemauan/ tindakan sesuai dengan
tujuan, (2) (akal), (3) kepercayaan
• Doa menimbulkan ketenangan
Filsafat Ilmu
34
Sukamto FKIP INTAN
Eksistensialisme
• Eksistensialisme pandangan yang menekankan pada eksistensi manudsia
artinya kualitas individu
• Eksistensialisme adalah filsafat yang melukiskan dan mendiagnosa
kedudukan manusia yang sulit
• Eksisitensialisme unsur universal dalam segala pemikiran dan usaha
manusia untuk melukiskan eksisitensinya serta konflik-konflik eksistensi tsb.
Serta upaya mengatasinya
• Keunikan dan kedudukan eksistensi yaitu pengalaman kesadaran dan
langsung
• Mendorong manusia untuk hidup dan diakui sebagai individu dan
memperoleh arti dan makna dalam kehidupan.
• Realitas atau wujud ‘being’ adalah eksistensi yang terdapat dalam ‘I’ bukan
dalam ‘IT’ oleh karena itu pusat pemikiran dan arti adalah dalam eksisitensi
seorang pemikir
• Eksistensi berarti keadaan yang aktual, dalam ruang dan waktu,
• Eksisitensi berarti jiwa atau manusia diakui adanya
• Kelompok eksistensialis mengubah kata tersebut dan mengatakan “ Orang
itu tidak ada, ia hanya hidup. Bagi mereka eksistensi berarti kehidupan
yang penuh,tangkas, sadar, tanggung jawab dan berkembang
35
• Esensi adalah sesuatu yang membedakan antara suatu benda dengan
benda lain. Esensi = benda itu seperti apa adanya, sedangkan eksistensi=
itukah benda itu?
• Jika seseorang telah memahami konsep atau ide esensi suatu benda, ia akan
dapat memikirkan tanpa memperdulikan tentang adanya
• Benda yang saya pegang esensinya adalah pensil
• John Doe partisipasi dalam ide atau bentuk (form) atau esensi, yakni
manusia adalah yang menjadi seseorang itu manusia.
• Eksisitensialis menolak pandangan Plato tsb dan memgatakan bahwa ada
sesuatu hal yang tidak dapat dikonsepsikan, yaitu tindakan pribadi untuk
ada. Eksistensi adalah keadaan yang pertama
• Sartre menerangkan jika kita melihat sebuah pisau kertas, kita tau bahwa
pisau tersebut telah dibuat oleh seseorang yang telah mempunai konsep
pisau
• Manusia ada baru eksistensinya nampak
• Eksisitensialisme berkata tak ada pengetahuan yang terpisah dari subjek
yang mengetahui
• Inti kehidupan manusia dengan keadaan hati, kekhawatiran, dan
keputusannya menjadi pusat perhatian
36
• Eksisitensialis mengatakan kebenaran adalah pengalaman subjek tentang
hidup
• Eksisitensialis menekankan pada aspek yang kongkrit dan intim dari
pengalaman manusia
• Penekanan pada eksisitensi pribadi dan subjektifitas membawa penekanan
terhadap pentingnya kemerdekaan dan rasa tanggung jawab
• Eksisitensialisme menegaskan tentang wujud-wujud pribadi dan
keputusan-keputusan pribadi
• Kemerdekaan adalah suatu realitas yang dialami
• Manusia memounyai kemerdekaan yang sangat besar yang dapat
dimanfaatkan jika ia dapat memahaminya.
• Kemerdekaan akan melaksanakan tuntutan watak inti dari manusia, serta
mengekspresikan jiwa yang riil dan otentik
• Manusia menetapkan keputusan-keputusan serta bertanggung jawab
tentang semua itu
• Menjadi seorang muslim harus memahami islam secara otentik
• Hegel berpendapat pemikiran abstrak akan menghilangkan personalitas
manusia dan membawa kita pada kekafiran tentang arti kehidupan
37
Ontologi
• Pertanyaan-pertanyaan ontologi
1. Apakah hakikat kenyatan itu?
2. Hubungan apakah yang terdapat di antara bagian-bagian
kenyataan
3. Bagaimana cara kenyataan itu berubah
• Ontologi mendekati masalah hakikat kenyataan dari dua sudut
pandang
• Orang dapat mempertanyakan kenyataan itu tunggal atau
jamak (pendekatan kuantitatif)
• Orang dapat mengajukan pertanyaan apa jenis kenyataan itu
(pendekatan kuantitatif)
• Parmenides mengatakan kenyataan itu tunggal adanya,
segenap keanekaragaman, perbedaan serta perubahan bersifat
semu belaka (ontologi monistik)
• Orang yang berpendirian pada dasarnya segala sesuatu sama
hakikatnya (ontologi monisme) kaum idealisme dan kamum 38
Filsafat Ilmu
materialisme Sukamto FKIP UNTAN
• Bidang ontologi penting sekali mengadakan pemilahan antara
yang nyata (the real) dengan yang tidak nyata (the anreal) atau
antara kenyataan dan kenampakan
• Contoh meja, adanya meja tidak tergantung pada sudut
penglihatan terhadapnya. Warna meja situasi gelap, cahaya
lampu, menimbulkan perbedaan persepsi, apalagi yang menilai
seorang seniman, indah atau tidak indah
• Barang sesuatu tidak pernah merupakan sebagaimana
keadaannya yang menampak belaka. Dalam kenyatannya warna
apakah yang dipunyai meja
• Sudut pandang ilmu pengetahuan meja tersebut trdiri dari
atom-atom, dan atom-atom terdiri dari bagian-bagian yang lebih
kecil.
• Kita menyatakan meja tersebut merupakan kesatuan yang tegar
serta seimbang
• Apakah hakikat sebenarnya meja itu, meja yang kita alami
berbeda dengan meja dalam arti kata yang sebenarnya
Filsafat Ilmu 39
• Istilah dasar bidang Ontologi
• Bahasa bertugas membahas segala sesuatu
• Yang ada (being), kenyataan (reality), eksisitensi (existence),
perubahan (change), tunggal (one) dan jamak (many)
1. ‘Yang ada’ , ada senantiasa menunjuk suatu ciri yang melekat
pada apa saja. Ada merupakan sifat yang paling dalam serta
yang paling bersahaja. Cara untuk mengenal maknanya
dengan jalan menghubungkannya dengan ciri-ciri khas atau
menetapkan ukuran penerapannya/ menggambarkan serta
mengadakan klasifikasi
2. Yang sesungguhnya ada, dan yang mungkin ada. Yang ada
segala hal yang dapat diterapi pengertian ada’ dapat dibagi
dua’ (1) yang sesungguhnya ada, dan (2) yang mungkin ada.
Lingkungan yang ada daopat dibagi (1) yang nyata ada (the
real), (2) yang menampakkan ada ( the apparent) atau (3) yang
nyata ada (the real),(4) yang ada dalam pikiran (theconceptual)
Filsafat Ilmu 40
Filsafat Bahasa
• Problema filsafat dapat dijelaskan melalui analisis bahasa
• Problema filsafat menyangkut pertanyaan keadilan, kebaikan,
kebenaran, kewajiban, hakikat ada, dapat dijelaskan melalui
analisis bahasa.
• Tradisi itu disebut filsafat analitik/ metode analitika bahasa
• Hubungan bahasa dengan filsafat sangat erat, tugas utama
filsafat adalah analisis konsep-konsep, konsep terungkap
melalui bahasa
• Metode yang digunakan dalam analisis bahasa disebut
metode dialektis-kritis (Plato, Aristoteles)
• Konsep-konsep filsafat akan menjadi semakin jelas manakala
menggunakan analisis bahasa
• Ferdinand de Saussure meletakkan dasar-dasar filosofis
terhadap linguistik yang meletakkan struktur bahasa yang
bersifat empiris
Filsafat Ilmu 41
A. Pengrtian Filsafat Bahasa
• Bahasa sarana analisis dalam memecahkan , memahami,
menjelaskan konsep-konsep problematika filsafat
• Bahasa sebagai objek materi filsafat dibahas dari segi:
1. Apakah hakikat bahasa sebagai substansi yang merupakan
makna, dapat dipahami, dimengerti,dipikirkan (aliran
tradisional)
2. Apakah hakikat bahasa sebagai substansi dan bentuk bahasa
bermakna dan berstruktur (hakikat bahasa adalah bentuk
empirik sebagai sarana ekspresi manusia)
Filsafat Ilmu 42
B. Hubungan Bahasa dengan Filsafat
• Bahasa sistem simbol, secara empiris urutan bunyi dan
memiliki makna yang sifatnya nonempiris, alat komunikasi
manusia, penuangan emosi, sarana berpikir untuk mencari
hakikat kebenaran dalam kehidupan
• Filsafat suatu aktivitas manusia yang berpangkal pada akal
pikiran untuk menemukan kearifan dalam hidup
• Filsafat berhubungan erat dengan bahasa terutama dalam
bidang semantik
• Dunia fakta dan realitas menjadi objek aktivitas filsafat adalah
dunia simbolik yng diwakili bahasa
• Bahasa mengandung kelemahan (1) kesamaran, (2) ambigu,
(3) tergantung pada konteks, (4) menyesatkan
• Contoh kesamaran “makna yang terkandung dalam suatu
ungkapan bahasa mewakili realitas yang diacu” misalnya
penjelasan secara verbal tentang aneka warna bunga mawar
tidak setepat pengamatan langsung
• Contoh ambigu, orang tua ‘ bapak, ibu’/ orang yang sudah tua,
fungsi emotif, afektif
Filsafat Ilmu 43
C. Hubungan bahasa dengan Metafisika
• Metafisika merupakan cabang filsafat, Aristoteles menamakan
metafisika sebagai filsafat pertama
• Metafisika membahas realitas, kualitas, kesempurnaan,
mencari prinsip-prinsip dasar yang mencakup semua hal
• Metafisika adalah ilmu mengenai yang ada yang bersifat
universal
• Metafisika bahasa Yunani (meta taphysica) ‘dibalik fisika,
dibalik hal-hal yang bersifat fisik’
• Peranan bahasa dalam metafifika sangat sentral
Filsafat Ilmu 44
D. Hubungan Bahasa dengan Epistemologi
• Epistemologi bahasa Yunani (epistema) ‘pengetahuan
• Persoalan epistemologi
1. Apa sumber pengatahuan, dari mana pengetahuan yang benar
itu datang, bagaimana kita dapat mengetahui
2. Apa watak pengetahuan, adakah dunia yang real di luar akal
manusia, jika ada dapatkah manusia mengetahui
3. Apakah pengetahuan kita benar, bagaimana membedakan
yang benar dan yang keliru
• Formula bahasa digunakan untuk mengungkapkan
pengetahuan manusia meliputi pengetahuan apriori , dan
aposteriori
• Contoh apreori: 6x6 = 36
• sudut bertolak belakang sama besarnya
• Pernyataan itu benar berdasarkan definisi atau arti yang
terkandung di dalam pengertian itu
Filsafat Ilmu 45
• Contoh aposteriori
• Dalam epistemologi ada 3 teori kebenaran (1)Kebenaran
koherensi, (2) kebenaran korespondensi, (3) kebenaran
pragmatis
1. Kebenaran koherensi suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koheren dengan pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar
contoh: semua orang pasti akan mati
Aminah pasti akan mati
2. Kebenaran korespondensi, suatu pernyataan dianggap benar
bila materi pengetahuan yang dikandung dalam pernyataan itu
berkorespondensi dengan objek yang diacu pernyataan
tersebut.
Contoh: ibu kota Negara Republin Indonesia adalah Jakarta
3. Kebenaran pragmatis, suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan
manusia
Peranan bahasa sangat menentukan dalam kebenaran
koherensi, korespondensi, dan pragmatis
Filsafat Ilmu 46
E. Hubungan Bahasa dengan Logika
• Bahasa menyertai proses berpikir manusia dalam usaha
memahami dunia baik secara objektif maupun imajinatif
• Bahasa memiliki fungsi komunikatif, kognitif, dan emotif
• Berpikir adalah kegiatan manusia yang terarah.
• Ada berpikir yang tidak menggunakan aturan. Contoh: beli
roti, ambil motor, ke toko.
• Ada berpikir menggunakan aturan-aturan / hukum-hukum atau
disebut bernalar, mempertimbangkan, menganalisis,
membuktikan, menyimpulkan
• Kegiatan berpikir dengan menggunakan aturan-aturan /
hukum-hukum disebut logika
• Peranan bahasa dalam logika menjadi sangat penting
• Kegiatan bernalar: pengertian (konsep), proposisi
(pernyataan), dan penalaran (reasoning)
1. Pengertian sesuatu yang abstrak diwujudkan dalam bentuk
simbol bahasa. Pengertian yang dilambangkan kata disebut
term. Rangkaian pengertian disebut proposisi
Filsafat Ilmu 47
a. Contoh: Ali adalah mahasiswa Untan
Ali penjual buku
Ali mahasiswa Untan yang penjual buku
b. Ada seseorang yang adalah mahasiswa Untan
Ada seseorang yang adalah penjual sepatu
Ada seseorang yang adalah mahasiswa Untan dan
penjual sepatu
c. Kesesatan karena aksen
Tiap pagi pasukan mengadakan apel
Apel itu buah
Tiap pagi pasukan mengadakan buah
d. Kesesatan karena term bermakna ambigu
Sifat abadi adalah sifat Tuhan
Joko mahasiswa abadi
Joko mahasiswa yang memiliki sifat Tuhan
e. Kesesatan karena kalimat
Mahasiswa yang duduk di meja yang paling depan
Filsafat Ilmu 48
• Kebenaran
1. Realisme / kenyataan yang alami dan wajar (benda-benda berada
dalam realitas seperti yang tergambar pada indra manusia)
contoh: Salju itu putih warnanya.
• Pengalaman indra bisa menyesatkan
• Contoh: kayu lurus dimasukkan ke dalam air terlihat lengkung.
Enam ujung pensil yang menyentuh bagian kecil punggung
kita ditangkap indra sebagai hanya satu
2. Persesuaian
Suatu ide yang sesuai dengan objeknya haruslah benar
Contoh: Kantor Gubernur Kalbar terletak di Jalan A. Yani
3. Otoritas/ kewenangan
Opini yang disampaikan oleh orang-orang yang ahli dalam
bidangnya dianggap sebagai suatu bukti yang bisa diterima.
Pernyataan-pernyataan mereka diterima sebagai kriteria kebenaran
49
• Bahan Pemikiran yang keliru
1. Kekeliruan bahasa
2. Kekeliruan pembuktian
50
• Kekeliruan amfibologis (seluruh argumen bersifat mudah terkena
penafsiran ganda)
Contoh: Pertandingan tinju yang bersih dan sopan setiap malam,
kecuali Minggu
• Kekeliruan karena struktur bahasa
Contoh: Satu-satunya bukti yang mampu diberikan bahwa suatu
benda itu tampak adalah karena orang sesungguhnya
melihat benda tersebut.
• Kekeliruan susunan kalimat
Contoh: Suatu orkes yang terdiri dari pemain solo paling terkenal
di dunia akan merupakan grup musik terbaik di dunia.
• Kekeliruan dalam mengurutkan ide
Contoh: California penanam anggur terbaik di dunia, oleh
karenanya anggur California yang saya makan harus
merupakan anggur terbaik dunia.
51
c) Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat logis
sistematis. Paragraf merupakan alat bantu bagi pengarang.
Seperangkat kalimat itu akan memungkinkan pengarang
mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis pula.
d) Kita membangun manusia Indonesia seutuhnya.
e) Kita mengadakan reformasi di segala bidang.
f) Pembangunan pasar Flamboyan dibangun tahun 2008.
g) Perjuangan para pahlawan yang berjuang melawan penjajah patut
kita hargai.
h) Korupsi di Indonesia tidak dapat diberantas karena pemerintah
tidak memiliki undang-undang pemberantasan korupsi.
i) Semua pejabat pemerintah korup.
j) Pembuatan makalah ini dibuat berdasarkan pencarian data mlalui
internet.
52
Bahasa dan otak manusia
• Otak reptil (sama dengan reptilia)
a) Pengetahuan berasal dari pancaindra
b) Insting mempertahankan hidup
c) Dorongan mengembangkan spesies
d) Perhatian pada makanan, tempat tinggal, reproduksi,
perlindungan wilayah
• Sistem limbik (berfungsi emosional dan kognitif)
a) Menyimpan perasaan
b) Pengalaman menyenangkan
c) Memori
d) Kemampuan belajar
e) Mengendalikan biororitme (pola tidur, lapar, haus, tekanan
darag. Detak jantung, gairah seksual, temperatus tubuh, sistem
kkebalan)
f) Panel kontrol utama yang menggunakan informasi dari
pancaindra dan informasi tersebut didistribusikan ke neokorteks.
55