Anda di halaman 1dari 11

Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara

dengan model Lempar Bola Kertas Pintar di kelas V SDN 15 Patamuan Kabupaten
Padang Pariaman

Oleh, Ermani
Guru SDN 15 Patamuan

Abstrak
Penelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia (keterampian berbicara). Siswa kurang mampu mengungkapkan
aktivitas dalam belajar, sehingga siswa kurang beraktivitas dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (keterampian berbicara). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia (keterampian
berbicara). dengan menggunakan model pembelajaran Lempar Bola Kertas Pintar.
Pelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan belajar siswa mengalami peningkatan.
Pada siklus I, sebagian besar siswa masih kurang mampu dalam keberanian, berinisiatif,
menghargai pendapat dan bersikap positif, sehingga dilakukan bimbingan kepada siswa
pada masing-masing langkah pembelajaran model Lempar Bola Kertas Pintar Pada
siklus II, siswa sudah mampu dalam keberanian, berinisiatif, menghargai pendapat dan
bersikap positif. Hasil Belajar Siswa mengalami peningkatan dari 68,00 Siklus I
meningkat menjadi 90,,85,00. Aktivitas siswa meningkat 74,75 siklus I meningkat
92,00 pada siklus II. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Lempar Bola Kertas Pintar dapat meningkatkan
kemampuan berbicara (baca pantun anak dan mengomentari isinya pada siswa kelas V
SD Negeri 15 Patamuan Kabupaten Padang Pariaman.
Kata kunci: aktivitas, hasil belajar, Strategi pembelajaran Lempar Bola Kertas Pintar

I. Pendahuluan
Salah satu keterampilan dalam berbahasa yang harus dimiliki siswa adalah
keterampilan berbicara. Dengan memiliki keterampilan berbicara yang baik siswa, akan
mudah menyampaikan ide dan gagasannya kepada orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2004:24) , tertulis bahwa“ berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa atau
melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan dan sebagainya)”. Sedangkan menurut Saleh
(2006:83) “ berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi dengan
mempergunakan suara yang dihasilkan alat ucap manusia yang di dalamya terjadi
pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat yang lain”. Jadi dapat disimpulkan berbicara
adalah kemampuan mengungkapkan pendapat pikiran dan perasaan kepada seseorang atau
kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh.
Hasil pembelajaran yang penulis lakukan di SDN 15 Patamuan, pada tanggal 1 Maret
2017 pada pembelajaran keterampilan berbicara presentase aktivitas siswa dalam kebernian
untuk tampil 56,2 katagori kurang sekali (KS). Aktivitas berinisiatif dalam pembelajaran
presentase 49,6 katagori kurang sekali (KS). Aktivitas dalam menghargai pendapat teman
61,4 katagori kurang (K) sedangkan aktivitas dalam bersikap selama pembelajaran
berlangsung 56,6 katagori kurang sekali (KS)
Setelah penulis renungkan terungkap bahwa, dalam proses pembelajaran keterampilan
berbicara guru tidak membuat perencanaan dengan matang. Kompetensi yang ingin dicapai
tidak dijelaskan dengan rinci. Sehingga ketika proses pembelajaran berlansung keterampilan
berbicara siswa kurang berkembang. Siswa terlihat kaku dalam berbicara di depan kelas dan
pilihan kata yang digunakan kurang beragam. Penilaian keterampilan berbicara diberikan
kepada siswa tanpa melihat aspek-aspek yang ada dalam keterampilan berbicara seperti lafal,
intonasi, pilihan kata dan aspek lainnya. Tentu dengan keadaan demikian keterampilan
berbicara siswa tidak akan mengalami peningkatan.
Penulis telah beulang-ulang kali mengajak siswa untuk mau tampil berbicara kedepan
kelas tetapi anak-anak banyak yang tidak mau tampil kalau dalam proses pembelajaran siswa
banyak yang tidak aktif hanya mencawan saja sedangkan setelah diberi ulangan banyak yang
tidak dapat menjawab kalau hal ini dibiarkan terus-menerus akan terjadi kegagalan yang total
baik dari anak sebagai penerima pelajaran maupun dari guru sebagai pengajar
Lempar Bola Kertas Pintar akan membuat siswa aktif terhadap proses pembelajaran
yang dilaksanakan, mempunyai keingintahuan yang tinggi, serta membantu mereka
menyampaikan ide gagasan, kepada orang lain. Hal ini tentunya akan meningkatkan
keterampilan berbicara siswa. Penerapan model Lempar Bola Kertas Pintar dilatarbelakangi
oleh metoda pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia
selama ini, dimana guru lebih banyak memberikan waktu untuk keterampilan menulis dan
membaca, sementara itu keterampilan berbicara kurang begitu diperhatikan. Kalaupun ada
porsinya begitu sedikit, sehingga keterampilan berbicara siswa kurang begitu berkembang.

II. Metode Penelitian


Penelitian dilakukan di SDN 15 Patamuan Kabupaten Padang Pariaman. Pada kelas V
semester II tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 10 anak
perempuan dan 10 anak laki-laki. Yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas V SDN
15 Patamuan yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 10 anak perempuan dan 10 anak laki-
laki.mata pelajaran Bahasa Indonesia Keterampilan Berbicara Kelas kelas V semester II
dengan kopetensi dasar menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang
tepat di kelas V SDN 15 Patamuan Kabupaten Padang Pariaman.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pola penelitian tindakan
kelas dilaksanakan 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan tanggal 6 April pada jam Bahasa
Indonesia. Siklus 2 dilaksanakan tanggal 9 April pada jam Bahasa Indonesia. Rancangan
penelitian, Jenis penelitian yang digunakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur Penelitian diawali dengan analisis awal
pembelajaran berupa perenungan awal terhadap proses pembelajaran keterampilan berbicara
di Kelas V SDN tempat penulis mengajar.
Tahap Perencanaan Kegiatan itu dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan
pembelajaran, yaitu dengan kegiatan sebagai berikut : 1)Menyusun rancangan tindakan
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 2)Menyusun indikator dan kriteria pembelajaran
keterampilan berbicara dengan menggunakan model model lempar bola kertas pintar.
3)Menyusun alat perekam data berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi. 4)Melakukan Wawancara dengan guru untuk membuat
perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menggunakan model model lempar bola kertas pintar.
Pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model model
lempar bola kertas pintar sesuai dengan rencana yang telah disusun. seperti : 1)Peneliti
melaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model model
lempar bola kertas pintar sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. 2)Guru melakukan
pengamatan dengan mengunakan format observasi, format catatan lapangan dan alat
perekam. 3)Peneliti dan guru melakukan diskusi terhadap tindakan yang dilakukan, kemudian
melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan
selanjutnya. Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua siklus masing-masing
siklus sebanyak satu kali pertemuan.
Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, wawancara, dan catatan langan dari setiap
tindakan pembelajaran keterampilan berbicara . Sumber Data yang meliputi perencanan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan evaluasi pembelajaran, perilaku guru dan
siswa sewaktu proses belajar mengajar. Instrumen penelitian yang dikumpulkan
menggunakan pencatatan lapangan, observasi, wawancara, foto-foto penelitian dan hasil tes .
Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data perencanaan,
pelaksanaan, maupun data penilaian. Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal
ini dimaksudkan agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada
berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran.
Dengan demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan
tepat pada aspek yang bersan

III. Pembahasan
Siklus I
Perencanaan
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dimulai dengan merancang rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan sebaik mungkin. Dengan memilih metode, alat bantu yang
serta sumber belajar dengan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran model lempar
bola kertas pintar. Penyajian pembelajaran yang dilakukan kali ini diusahakan dengan
menggunakan metoda yang bervariasi. Dengan melaksanakan hal ini diharapkan siswa dapat
melaksanakan kegiatan berbalas pantun sebaik mungkin dan memberikan komentar yang
meningkatkan pelaksanaaan kegiatan berbalas pantun ini
Pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas tiga tahapan yaitu: (1) kegiatan awal, (2)
kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Kegiatan awal terdiri atas kegiatan berikut: (1)
menyiapkan kondisi kelas, (2) berdoa, (3) mengabsen siswa, (4) menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti 1) Membaca Pantu Anak bersama-sama 2) Memajangkan teks Pantu
Anak tersebut sebagai media membaca Pantu Anak 3) Menirukan membaca Pantu Anak
dengan pemodelan di depan kelas. 4) Membagi siswa dalam 4 kelompok 5) Masing-masing
kelompok melakukan lempar bola pintar yang telah disediakan oleh guru selama 10 detik 6)
Setiap kelompok harus mendapatkan dua bola pintar yang berbentuk tugas yang akan
dilakukan dalam kelompok 7) Maisng-masing kelompok mendiskusikan peritah dalam bola
pintar yang akan diperagakan dalam keterampilan berbicara kedepan kelas 8) Kelompok yang
dahuluan siap diminta maju kedepan kelas untuk memperagakan apa yang diperintahkan
dalam bola pintar dan diteruskan dengan kelompok yang lainya. 9) Kelompok yang tidak
tampil diminta untuk memberikan komentar atau penilaian terhadap kelomppok yang tampil
(penilaian kejujuran) lembar penilaian terlampir 10) Setelah semua kelompok tampil siswa
diminta untuk kembali duduk kekursinya masing-masing 11) Siswa bersama guru
memberikan penilaian terhadap kelompok berpenampilan yang terbaik dan memberi riwod
terhadap keberhasilan siswa 12.Meminta kelompok-kelompok terbaik dalam kegiatan
membaca pantun untuk kembali membaca pantun
Pembelajaran pada siklus I diakhiri dengan kegiatan akhir sebagai berikut: 1)
Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran 2) Memberikan evaluasi 3) Memberikan
pesan-pesan moral 4) Tindak lanjut. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran I.
Pelaksanaan
Kegiatan awal difokuskan pada pemusatan perhatian siswa terhadap pembelajaran
keterampilan berbicara yang akan dilaksanakan yaitu membaca pantun anak dan memberikan
komentar dan penilaian tentang pelaksanaan kegiatan membaca pantun anak ini. Kegiatan
diawali dengan mempersiapkan kondisi kelas dengan sebaik-baiknya agar tercapai suasana
yang kondusif, sehingga siswa serius dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru meminta
salah seorang siswa untuk memimpin doa. Setelah doa dilaksanakan kegiatan selanjutnya
adalah mengabsen siswa, hal ini sangat penting dilakukan selain mencek kehadiran siswa,
absensi dilakukan sebagai saran perkenalan guru dengan siswa-siswa yang akan diajarnya.
Kegiatan terakhir yang dilakukan adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan yaitu 1) Siswa dapat menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan
intonasi yang tepat. 2) Siswa mendengarkan pembacaan pantun 3) Siswa menirukan
pembacaan pantun 4) Siswa menjelaskan isi pantun dengan cara menjawab pertanyaan

Pembelajaran pada siklus I diakhiri dengan kegiatan akhir sebagai berikut: 1)


Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran 2) Memberikan evaluasi 3) Memberikan
pesan-pesan moral 4) Tindak lanjut. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran I.
Pengamatan
Pengamatan keberhasilan tindakan dilakukan selama dan sesudah tindakan dilakukan.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran
dilaksanakan pada siklus I. Informasi ini diperoleh dari dialog bersama guru, peserta didik
dan pengamat. Berdasarkan lembaran pengamatan dari aspek guru, bahwa guru telah
melaksanakan semua point-point dalam dalam format pencatatan lapangan, keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada lampiran 4. Begitu juga dari aspek siswa, siswa juga telah
melaksanakan seluruh point-point dalam format pencatatan lapangan keterangan lebih lanjut
dapat dilihat pada lampiran 5.
Selama proses pembelajaran berbicara dengan menerapkan model lempar bola kertas
pintar dengan materi berbalas pantun, siswa terlihat sangat antusias. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa orang siswa ketika proses pembelajaran akan berakhir, ternyata
siswa sangat senang dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa menunggu pembelajaran
berikutnya, siswa belum pernah melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan seperti
yang dilakukan guru dalam sikllus I ini.
Pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model lempar bola kertas
pintar dengan materi membaca pantun sudah berjalan dengan baik. Siswa yang pada saat
awal pembelajaran terlihat malu-malu saat membaca pantun, kini sudah mulai berani tampil
ke depan kelas. Siswa sudah mampu menyampaikan komentar mengenai pelaksanaan
membaca pantun dengan baik. Siswa mampu memilih kelompok terbaik dalam kegiatan
membaca pantun tanpa memandang siapa teman dekatnya. Tapi berdasarkan kemampuan
setiap kelompok dalam membaca pantun. Bahkan guru kewalahan saat semua siswa
berlomba-lomba ingin membaca pantun ke depan kelas. Siswa yang membuat pantun sendiri
pun ingin tampil membacakan pantun yang dibuatnya. Hanya saja siswa agak terganggu
konsentrasinya saat siswa-siswa dari kelas lain melihat mereka melaksanakan kegiatan
berbalas pantun. Sepertinya siswa yang di luar kelas lebih begitu tertarik dengan proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Dilihat dari Aktivitas Keterampilan Berbicara Dengan menerapkan Model Bola Kertas
Pintar keberhasilan guru sudah mencapai 71,25%, Sedangkan Aktivitas Keterampilan
Berbicara Dengan menerapkan Model Bola Kertas Pintar dari aspek siswa sudah mencapai
74,75%, Suatu pencapaian yang tidak pernah dibayangkan oleh guru sebelumnya. Walaupun
demikian guru masih kurang cermat saat membagi kelompok Lempar Bola Kertas Pintar dan
membagikan teks pantun dan bola pintar kepada siswa. Suasana kelas sedikit ribut,
untungnya kondisi kelas dapat segera dikendalikan oleh guru dan proses pembelajaran bisa
berjalan dengan lancar kembali.
Jabaran data dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan Model
Bola Kertas Pintar terdiri data penilaian proses dan data penilaian hasil. Selanjutnya
dilakukan penilaian menyeluruh terhadap semua proses pembelajaran keterampilan berbicara
dengan menerapkan Model Bola Kertas Pintar yang diperoleh masing-masing siswa.
Penilaian proses pembelajaran meliputi keberanian, inisiatif, menghargai pendapat, dan sikap
peserta didik dalam proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran siswa pada siklus I
ini lebih dirinci berdasarkan rata-rata sebagai berikut: (1) keberanian 76,2% katagori (cukup),
(2) inisiatif 69,6% katagori (kurang), (3) menghargai pendapat 81,4% katagoi Baik, dan (4)
sikap 75,6% katagori (cukup). Keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran ini
sebesar 74,75% katagori C belum berhasil perlu dilanjutkan lagi pada siklus II.
Penilaian hasil pada proses pembelajaran berbicara dengan menerapkan Model Lempar
Bola Kertas Pintar meliputi kemampuan siswa dalam membaca pantun dengan menggunakan
pilihan kata dan santun berbahasa serta kemampuan siswa dalam mengomentari pelaksanaan
kegiatan membaca pantun yang dilakukan temannya dengan memperhatikan pilihan kata,
lafal, intonasi, tekanan, dan ekspresi yang tepat. Penilaian hasil saat bicara pada siklus I ini
lebih dirinci berdasarkan rata-rata sebagai berikut: (1) pilihan kata 68,5% katagori (kurang),
(2) lafal 58,75% katagori kurang sekali, (3) intonasi 71,25%, katagori cukup (4) tekanan 65%
katagori kurang, dan (5) ekspresi 73,5% katagori cukup. Keberhasilan peserta didik pada saat
bicara ini sebesar 73,5% katagori cukup.
Penilaian yang menyeluruh terhadap kegiatan proses pembelajaran berbicara dengan
menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar ini meliputi penilaian proses dan penilaian
hasil. Penilaian tersebut lebih dirinci berdasarkan rata-rata sebagai berikut: (1) penilaian
proses 74,75% katagori cukup (C), dan (2) penilaian hasil 73,50%. Keberhasilan siswa dalam
mengikuti seluruh kegiatan proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan
model Lempar Bola Kertas Pintar pada siklus I adalah 69,67% katagori cukup (C), dengan
uraian sebagai berikut:
Sedangkan ketuntasan proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan
model Lempar Bola Kertas Pintar pada siklus I secara klasikal adalah 74,% sedangkan yang
belum tuntas adalah 26%. Jumlah semua siswa yang tuntas adalah 6 orang jadi masih ada 14
orang siswa yang masih belum mencapai ketuntasan.
Perbandingan penilaian hasil proses pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan
berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar sebelum tindakan yang
diperoleh dari guru Kelas V dengan pelaksanaan pada siklus I adalah sebagai berikut: (1)
sebelum tindakan diperoleh rata-rata 55,95%, dan (2) pada siklus I diperoleh rata-rata
74,75%.
Refleksi
Kegiatan refleksi ini akan digunakan sebagai bahan masukan untuk melaksanakan
siklus selanjutnya. Walaupun dari segi rata-rata pembelajaran keterampilan berbicara ini
mengalami sedikit peningkatan, tetapi masih ada 16 orang siswa yang belum mencapai
ketuntasan. Siklus selanjutnya menekankan kemampuan peserta didik dalam membaca
pantun dengan menggunakan pilihan kata, lafal, intonasi, tekanan dan ekspresi. Mampu
memberikan komentar dengan menggunakan pilihan kata dan santun berbahasa. Siswa lebih
berani tampil ke depan kelas, sehingga dengan hal ini kemampuannya dalam berbicara
diharapkan dapat berkembang.
Siklus II
Perencanaan
Penulis bersama guru kelas dan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai
pengamat membuat perencanaan siklus II secara kolaboratif. Standar kompetensi yang
penulis gunakan dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara adalah Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dengan berbalas pantun. Kompetensi dasar yang dikuasai
peserta didik adalah Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat. Indikator yang
akan dicapai peserta didik adalah sebagai berikut: a) Membaca pantun secara berbalasan, b)
Mencatat kata-kata sukar dalam pantun c) Mencari arti kata sukar dalam pantun
menggunakan kamus d) Menjawab pertanyaan tentang isi pantun. Penilaian yang diberikan
adalah, (1) penilaian proses, aspek yang dinilai keberanian, inisiatif, menghargai pendapat
dan sikap, (2) penilaian hasil, aspek yang dinilai yaitu pilihan kata, lafal, intonasi, tekanan
dan ekspresi.
Pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas tiga tahapan yaitu: (1) kegiatan awal, (2)
kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Kegiatan awal terdiri atas kegiatan berikut: (1)
menyiapkan kondisi kelas, (2) berdoa, (3) mengabsen siswa, (4) menyampaikan tujuan
pembelajaran. Kegiatan Inti 5) Membaca Pantu Anak bersama-sama 6). Memajangkan
teks Pantu Anak tersebut sebagai media membaca Pantu Anak 7). Menirukan membaca
Pantu Anak dengan pemodelan di depan kelas. 8). Membagi siswa dalam 4 kelompok 9).
Masing-masing kelompok melakukan lempar bola pintar yang telah disediakan oleh guru
selama 10 detik 10). Setiap kelompok harus mendapatkan dua bola pintar yang berbentuk
tugas yang akan dilakukan dalam kelompok 11). Maisng-masing kelompok mendiskusikan
peritah dalam bola pintar yang akan diperagakan dalam keterampilan berbicara kedepan kelas
12). Kelompok yang dahuluan siap diminta maju kedepan kelas untuk memperagakan apa
yang diperintahkan dalam bola pintar dan diteruskan dengan kelompok yang lainya. 13)
Kelompok yang tidak tampil diminta untuk memberikan komentar atau penilaian terhadap
kelompok yang tampil (penilaian kejujuran) lembar penilaian terlampir 14) Setelah semua
kelompok tampil siswa diminta untuk kembali duduk kekursinya masing-masing 15) Siswa
bersama guru memberikan penilaian terhadap kelompok berpenampilan yang terbaik dan
memberi riwod terhadap keberhasilan siswa 16) Meminta kelompok-kelompok terbaik dalam
kegiatan membaca pantun untuk kembali membaca puisi
Pembelajaran pada siklus I diakhiri dengan kegiatan akhir sebagai berikut: (1) meminta
siswa kembali membaca pantun bersama, (2) membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran dan (3) memberikan pesan-pesan moral kepada siswa. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model
Lempar Bola Kertas Pintar. bagi siswa Kelas IV SDN 10 Enam Lingkung Kabupaten Padang
Pariaman pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 16 April 2017. Dimulai pukul
08.00 s/d 09.00, proses pembelajaran berlangsung selama 95 menit. Proses pembelajarn
keterampilan berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar dilaksanakan
melalui 3 kegiatan yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal difokuskan pada pemusatan perhatian siswa terhadap pembelajaran
keterampilan berbicara yang akan dilaksanakan yaitu membaca pantun dan memberikan
komentar tentang pelaksanaan kegiatan membaca pantun ini. Kegiatan diawali dengan
mempersiapkan kondisi kelas dengan sebaik-baiknya agar tercapai suasana yang kondusif,
sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Setelah itu siswa
berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru kemudian mengabsen siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa akan melakukan kegiatan membaca pantun lagi.
Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pada kegiatan kali ini membaca pantun akan
dilakukan berpasangan, satu orang siswa akan membaca pantun dengan siswa lainnya.
Siswapun bertepuk tangan dan menyebutkan horee. Guru senang karena siswa begitu
menyenangi pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola
Kertas Pintar dengan materi membaca pantun ini.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti yang dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu, : (1)
kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Kegiatan awal terdiri atas kegiatan
berikut: (1) menyiapkan kondisi kelas, (2) berdoa, (3) mengabsen siswa, (4) menyampaikan
tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 5) Membaca Pantu Anak bersama-sama 6).
Memajangkan teks Pantu Anak tersebut sebagai media membaca Pantu Anak 7). Menirukan
membaca Pantu Anak dengan pemodelan di depan kelas. 8). Membagi siswa dalam 4
kelompok 9). Masing-masing kelompok melakukan lempar bola pintar yang telah disediakan
oleh guru selama 10 detik 10). Setiap kelompok harus mendapatkan dua bola pintar yang
berbentuk tugas yang akan dilakukan dalam kelompok 11). Maisng-masing kelompok
mendiskusikan peritah dalam bola pintar yang akan diperagakan dalam keterampilan
berbicara kedepan kelas 12). Kelompok yang dahuluan siap diminta maju kedepan kelas
untuk memperagakan apa yang diperintahkan dalam bola pintar dan diteruskan dengan
kelompok yang lainya. 13) Kelompok yang tidak tampil diminta untuk memberikan komentar
atau penilaian terhadap kelompok yang tampil (penilaian kejujuran) lembar penilaian
terlampir 14) Setelah semua kelompok tampil siswa diminta untuk kembali duduk kekursinya
masing-masing 15) Siswa bersama guru memberikan penilaian terhadap kelompok
berpenampilan yang terbaik dan memberi riwod terhadap keberhasilan siswa 16) Meminta
kelompok-kelompok terbaik dalam kegiatan membaca pantun untuk kembali membaca
pantun kedepan kelas
Pembelajaran pada siklus I diakhiri dengan kegiatan akhir sebagai berikut: (1) meminta
siswa kembali membaca pantun bersama, (2) membimbing siswa menyimpulkan
pembelajaran dan (3) memberikan pesan-pesan moral kepada siswa. Keterangan lebih lanjut
dapat dilihat pada lampiran 10.
Kegiatan yang terakhir pada kegiatan inti adalah Pada kegiatan ini siswa yang
memperoleh juara 1, 2 dan 3 kembali mempertunjukkan kebolehannya dalam membaca
pantun ke depan kelas. Suara mereka terdengar lantang dan jelas. Sehingga menarik perhatian
siswa lain yang kebetulan berada di dekat Kelas V. Mereka memperhatikan dengan asyiknya
siswa ini membaca pantun di depan kelas. Seperti penonton yang sedang memperhatikan
pemain sandiwara yang berada di atas pentas. Kegiatan terakhir pada tahap saat bicara ini
adalah siswa menceritakan isi puisi yang dibacanya. Beberapa siswa ke depan kelas, untuk
menceritakan isi pantun..
Kegiatan akhir pada pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model
Lempar Bola Kertas Pintar ini, dilakukan dengan membaca pantun bersama. Siswa
selanjutnya menyimpulkan pembelajaran di bawah bimbingan guru dan mendengarkan
pesan-pesan moral yang disampaikan guru.
Pengamatan
Dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan
berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar keberhasilan guru sudah
mencapai 91,25% katagori bagus sekai(BS), Sedangkan lembar abservasi akttivitas siswa
dalam pembelajaran dari aspek siswa sudah mencapai 92% katagori bagus sekali(BS),
Pencapaian ini mengalami sedikit peningkatan dari siklus sebelumnya. Tetapi susasana kelas
saat pembagian kelompok masih sedikit gaduh. Guru dengan cepat mengontrol suasana kelas
agar proses pembelajaran dapat dilanjutkan kembali. Untungnya siswa mengerti dan suasana
kelas menjadi tenang kembali.
Jabaran data dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model
Lempar Bola Kertas Pintar terdiri data penilaian proses dan data penilaian hasil. Selanjutnya
dilakukan penilaian menyeluruh terhadap semua proses pembelajaran keterampilan berbicara
dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar yang diperoleh masing-masing siswa.
Penilaian proses pembelajaran meliputi keberanian, inisiatif, menghargai pendapat, dan sikap
peserta didik dalam proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran siswa pada siklus II
ini lebih dirinci berdasarkan rata-rata sebagai berikut: (1) keberanian 86,4% katagori baik
(B), (2) inisiatif 89,4% katagori baik (B), (3) menghargai pendapat 94,8% katagori baik
sekali (BS), dan (4) sikap 92,4% katagori baik sekali (BS). Keberhasilan peserta didik dalam
proses pembelajaran ini sebesar 89,2% katagori baik (B).
Penilaian hasil pada proses pembelajaran berbicara dengan menerapkan model Lempar
Bola Kertas Pintar meliputi kemampuan siswa dalam membaca pantun dengan menggunakan
pilihan kata dan santun berbahasa serta kemampuan siswa dalam mengomentari pelaksanaan
kegiatan membaca pantun yang dilakukan temannya dengan memperhatikan pilihan kata,
lafal, intonasi, tekanan, dan ekspresi yang tepat. Penilaian hasil saat bicara pada siklus II ini
lebih dirinci berdasarkan rata-rata sebagai berikut: (1) pilihan kata 90,5% katagori baik (B),
(2) lafal 91% katagori baik sekali (BS), (3) intonasi 93,5% katagori baik sekali (BS), (4)
tekanan 90,5% katagori baik (B), dan (5) ekspresi 90% katagori baik (B). Keberhasilan
peserta didik pada saat bicara ini sebesar 89,2%.
Penilaian yang menyeluruh terhadap kegiatan proses pembelajaran berbicara dengan
menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar ini meliputi penilaian proses dan penilaian
hasil. Penilaian tersebut lebih dirinci berdasarkan rata-rata sebagai berikut: (1) penilaian
proses 92, dan (2) penilaian hasil 89,2. Keberhasilan siswa dalam mengikuti seluruh kegiatan
proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas
Pintar pada siklus II adalah 90,85, dengan uraian sebagai berikut
Rujukan terhadap taraf keberhasilan ketuntasan tindakan penelitian pada siklus II ini
berpatokan kepada standar ketuntasan belajar minimal menurut BNSP (2006: 12) adalah: 75-
100% = Tuntas 0-69% = Belum Tuntas Ketuntasan proses pembelajaran keterampilan
berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar pada siklus II sudah
mencapai 100% sedangkan yang belum tuntas adalah 0%. Jumlah semua siswa adalah 20
orang
Perbandingan penilaian hasil proses pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan
berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar sebelum tindakan yang
diperoleh dari guru Kelas IV dengan pelaksanaan pada siklus I dan siklus II adalah sebagai
berikut: (1) pada siklus I diperoleh rata-rata 74,35% dan (2) pada siklus II adalah 90,85 Hal
ini memberikan indikasi bahwa hasil penilaian pelaksanaan siklus I dan setelah pelaksanaan
siklus II meningkat,
Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan kolaboratif antara guru dengan pengamat pada akhir proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil kolaborasi ini menunjukkan proses pembelajaran
keterampilan berbicara dengan menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar. Proses
pembelajaran ini masih terkendala oleh susana kelas yang sedikit gaduh dengan pembagian
kelompok.
Pada kegiatan awal guru berusaha mempersiapkan kondisi kelas dengan baik agar
tercapai suasana pembelajaran yang kondusif. Guru mencek kehadiran siswa melalui kegiatan
absensi, dan dilanjutkan dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru
mencoba memotivasi siswa bahwa sebelum memulai pembelajaran keterampilan berbicara
dengan menyampaikan bahwa pada proses pembelajaran kali ini membaca pantun dilakukan
berpasangan. Artinya satu siswa melawan satu siswa lainnya,dengan memperhatikan pilihan
kata, lafal, intonasi, tekanan, dan ekspresi yang tepat. Kegiatan inti dibagi atas 3 tahap
pelaksanaan yaitu: (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir.
Kegiatan akhir dilaksanakan dengan membaca pantun yang terbaik bersama-sama.
Siswa menyimpulkan pembelajaran di bawah bimbingan guru dan mendengarkan guru
menyampaikan pesan-pesan moral.
Penilaian terhadap pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan model
Lempar Bola Kertas Pintar difokuskan pada pilihan kata, lafal, intonasi, tekanan, dan
ekspresi. Pererta didik telah dapat membaca pantun dan mengalami kemajuan dari siklus
sebelumnya. Siswa mampu menyampaikan komentar ke depan kelas tentang membaca
pantun dengan lancar. Tentunya dengan motivasi memutar video. Suasana pembelajaran kali
ini terasa sangat mengasyikkan. Ternyata pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menerapkan model Lempar Bola Kertas Pintar, sangat menunjang kemampuan siswa dalam
berbicara.
IV. Simpulan
1. Pembelajaran keterampilan berbicara salah satunya dapat diterapkan dengan model Model
Lempar Bola Kertas Pintar. Model Lempar Bola Kertas Pintar ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berbicara. Siswalah
yang menjadi pusat utama dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanyalah sebagai
motivator yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada siswa.
2. Pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan Model Lempar Bola Kertas
Pintar. Mengaharapkan agar siswa mampu membaca pantun anak dan mengomentarinya
dengan memperhatikan pilihan kata, lafal, tekan, intonasi dan ekspresi yang tepat, serta
mengomnentari pelaksanaan kegiatan membaca pantun anak dengan menggunakan pilihan
kata dan santun berbahasa.
3. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menerapkan Model Lempar
Bola Kertas Pintar, dapat mengembangkan keterampilan berbicara siswa dengan baik. Ini
terbukti dengan semakin baiknya kemampuan siswa dalam melaksanakan kegiatan
membaca pantun anak dan mengomentarinya dengan memperhatikan pilihan kata, lafal,
intonasi, tekanan dan ekspresi yang tepat. Serta megomentari pelaksanaaan kegiatan
mengomentarinya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
4. Penilaian keterampilan berbicara dengan menerapkan Model Lempar Bola Kertas Pintar,
terbukti dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan
berbicara mereka khususnya dalam menggunakan pilihan kata, lafal, intonasi, tekanan, dan
ekspresi yang tepat.
5. Pembelajaran keterampilan berbicara terasa lebih menyenangkan dan mengasyikkan bagi
siswa, tentunya selalu inovatif dan krearif, sekaligus efektif.

Daftar Pustaka
Aslam Hidayat . 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia dalam
Http://fip.uny.ac.id/pjj/wpcontent/uploads/2008/03/semester_2_inisiasi_2_pembelajar
an_bahasa_Indonesia_sd_2_.pdf, diakses 1 April 2015
Budiman . 2009 . Teknk Analisa Kualitatif. Tersedia dalam
http://js.unikom.ac.id/kualitatif/analisa.html, diakses 1 April 2015
BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan
Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
Haryadi, (2007) Penelitian Tindakan Kelas,Padang UNP
Heru (2008) Kiat Sukses Dalam Pembelajaran, Jakarata Universitas Terbuka
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004) , Keterampilan berbicara untuk anak SD,Jakarta
Universitas Terbuka
Heru (2008) Kiat Sukses Dalam Pembelajaran, Jakarata Universitas Terbuka
Ismail ( 2008) langkah dalam Lempar Bola Kertas Pintar Jakarta, Yudidtira
Nurhayati (2008) Tujuan berbicara, Jakarata, Usaha Iklas
Novia (2008) Evaluasi dalam Pembelajaran,Jakarta Universitas Terbuka
Oemar (20041), Penggolongan aktivitas dalam pembelajaran,Jakarta Gramedia
Puji, (2004) Keterampilan Berbicara di SD, Jakarta Universitas Terbuka
Rhino (2009) Lempar Bola Kertas Pintar, Jakarta, Yudistira
Saleh (2006:83) Hakikat berbicara, Jakarat Universitas Terbuka
Aldon Samosir. 2008 .Pelajaran Berbicara. Tersedia dalam
http://aldonsamosir.wordpress.com/kurikulum/pelajaran-berbicara/,diakses1April
2015

Anda mungkin juga menyukai