Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316052413

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 106226 PADANG BARU

Article  in  ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED · June 2016


DOI: 10.24114/esjpgsd.v5i1.3976

CITATIONS READS

0 1,600

1 author:

Robenhart Tamba
State University of Medan
4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Robenhart Tamba on 09 February 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI
106226 PADANG BARU

Robenhart Tamba
Surel: robenhart@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa
melalui model pembelajaran Time Token di SD Negeri 106226 Padang Baru
Kecamatan Dolok Masihol Kabupaten Deliserdang. Subjek penelitian terdiri
atas 22 orang siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi.
Hasil penelitian pada siklus I pertemuan I terdapat 6 orang siswa yang terampil
berbicara (27,27%) dan 16 siswa yang tidak terampil (72,72%), nilai rata-rata
kelas 58,95. Pada siklus I pertemuan II, terdapat 13 orang siswa terampil
berbicara (59,09%), dan 9 orang siswa tidak (40,90%), nilai rata-rata 69,40.
Siklus II pertemuan I terdapat 15 orang siswa terampil berbicara (68,18%) dan
7 orang siswa tidak terampil berbicara (31,81%), nilai rata-rata 79,18. Siklus II
pertemuan II, terdapat 20 orang siswa terampil berbicara (90,09%) dan 2 orang
siswa tidak terampil (9,09%), nilai rata-rata kelas 88.

Kata kunci : Model Pembelajaran, Keterampilan Berbicara, Time Token

PENDAHULUAN konsep keterampilan berbicara


Di sekolah dasar Bahasa Indonesia dalam suasana
pembelajaran berbicara telah yang aktif dan menyenangkan,
diberikan pada pelajaran Bahasa sehingga siswa merasa bahwa belajar
Indonesia di setiap tingkatan kelas, Bahasa Indonesia itu tidak sulit dan
namun pada kenyataan di lapangan tidak membosankan. Selain itu, guru
pembelajaran berbicara masih kurang dapat memvariasikan cara
mendapat perhatian dari siswa, jika mengajarnya dengan menggunakan
demikian merupakan hal yang wajar model pembelajaran kooperatif.
jikalau siswa Sekolah Dasar belum Model pembelajaran kooperatif
memiliki bekal yang memadai untuk digunakan untuk mempengaruhi
dapat dan terampil dalam berbicara. perhatian siswa agar sepenuhnya
Situasi seperti ini bukan sepenuhnya tertuju pada kegiatan belajar
terjadi karena kesalahan siswa, mengajar sehingga dapat
namun bisa juga terjadi karena meningkatkan hasil belajar siswa.
kurangnya model pembelajaran yang Salah satu alternatif yang
dikuasai guru dalam menerapkan dapat digunakan untuk meningkatkan
materi pembelajaran. keterampilan berbicara siswa kelas V
Oleh karena itu, sudah Sekolah Dasar 106226 Padang Baru
selayaknya dalam kegiatan belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia
mengajar guru harus menanamkan

Dosen PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

27
Robenhart Tamba: Meningkatkan Keterampilan …

yaitu dengan menggunakan model berbicara merupakan suatu


pembelajaran Time Token. keterampilan berbahasa yang
Peneliti sangat tertarik untuk berkembang pada kehidupan anak,
memperbaiki suasana kelas agar lebih yang hanya didahului oleh
aktif dan bersemangat. Maka atas keterampilan menyimak, dan pada
dasar latar belakang tersebut peneliti masa tersebutlah kemampuan
merasa tertarik untuk melakukan berbicara atau berujar dipelajari”.
penelitian dengan judul yang Jadi dapat disimpulkan
diharapkan dapat “Meningkatkan bahwa, keterampilan berbicara
Keterampilan Berbicara Siswa merupakan kemampuan
Dengan Menggunakan Model mengungkapkan pendapat, gagasan
Pembelajaran Time Token pada dan perasaan dalam betuk
Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas pengucapan kalimat-kalimat kepada
V SD Negeri 106226 Padang Baru seseorang atau sekelompok orang,
Tahun Ajaran 2015-2016”. dan keterampilan berbicara
Dalam menyampaikan suatu merupakan keterampilan yang di
pendapat, gagasan, ide atau dahului oleh keterampilan menyimak.
perasaaan, siswa tidak hanya dituntut Istarani (2012:194) menyatakan
untuk mampu “berbicara”, namun bahwa, “Model pembelajaran Time
lebih dari pada itu. Siswa dituntut Token merupakan model
untuk “terampil” dalam pembelajaran yang digunakan dalam
mengeluarkan setiap kata-katanya rangka meningkatkan kemampuan
pada saat berbicara. Hal ini bertujuan siswa untuk berbicara di depan orang
untuk meningkatkan keterampilannya lain atau di depan umum, sehingga ia
dalam menggunakan kosa kata yang memiliki skill atau kemampuan untuk
dimilikinya dalam menyampaikan mengemukakan pendapatnya di
sesuatu. depan orang banyak”. Aris Shoimin
Menurut Arsjad dan Mukti (2014:16) mengatakan bahwa,
U.S, “keterampilan berbicara adalah “model pembelajaran ini (Time
kemampuan mengucapkan kalimat- Token) mengajak siswa aktif
kalimat untuk mengekspresikan, sehingga tepat digunakan dalam
menyatakan, menyampaikan pikiran, pembelajaran berbicara dimana
gagasan dan perasaan.Sedangkan pembelajaran ini benar-benar
menurut Pangeyasa (2004:43) mengajak siswa untuk aktif dan
“keterampilan berbicara adalah belajar berbicara di depan umum,
kemampuan mengungkapkan mengungkapkan pendapatnya tanpa
pendapat atau pikiran dan perasaan harus merasa takut dan malu.”
kepada sesorang atau sekelompok Dengan demikian dapat disimpulkan
orang secara lisan baik berhadapan bahwa model pembelajaran time
ataupun jarak jauh”. Tarigan (2007:3) token merupakan salah satu model
mengatakan bahwa “keterampilan pembelajaran kooperatif yang

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
28
ESJ VOLUME 5, NO. 1, JUNI 2016

digunakan untuk melatih kemampuan dengan menggunakan kupon bicara


berbicara siswa dengan menggunakan tersebut.
kupon waktu agar siswa tidak
mendominasi pembicaraan atau diam METODE PENELITIAN
sama sekali. Penelitian ini merupakan
Time token pada dasarnya penelitian tindakan kelas dengan dua
merupakan sebuah varian diskusi siklus. Penelitian dilakukan pada
kelompok dimana ciri khasnya adalah siswa kelas V SD Negeri No. 106626
setiap siswa diberi kupon bicara ±30 Padang Baru, Kecamatan Dolok
detik waktu berbicara. Apabila siswa Masihul Tahun Ajaran 2015/2016.
telah menghabiskan kuponnya, siswa Penelitian ini dilaksanakan pada
itu tidak dapat berbica lagi. Sudah semester ke II, mulai dari bulan
tentu ini menghendaki agar siswa Januari 2016 (tahap persiapan)
yang masih pegang kupon untuk ikut sampai dengan bulan Maret 2016.
berbicara dalam diskusi itu. Cara ini Subjek dari penelitian ini
menjamin keterlibatan semua siswa. adalah seluruh siswa kelas V SDN
Cara ini juga merupakan upaya yang 106626 Tahun Ajaran 2015/2016
sangat baik untuk meningkatkan yang berjumlah 22 orang. Adapun
tanggung jawab individual dalam Objek dari Penelitian ini adalah
diskusi kelompok. sebagai upaya meningkatkan
Model pembelajaran kooperatif keterampilan berbicara siswa dalam
tipe Time token adalah suatu model pelajaran Bahasa Indonesia melalui
pegajaran guru dengan menggunakan model pembelajaran time token.
pembelajaran kooperatif yang secara Tingkat keberhasilan dalam
tekniknya dapat membantu siswa penelitian ini adalah bila hasil
belajar di setiap mata pelajaran keterampilan berbicara siswa dalam
dimana siswa bekerja dalam pelajaran Bahasa Indonesia
kelompok-kelompok kecil, saling khususnya dalam mengomentari
membantu belajar satu sama lainya permasalahan faktual mengalami
dengan beranggotakan 5-6 siswa atau peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
lebih dengan memberikan kupon hasil tes yang diberikan kepada siswa
bicara pada siswa di masing-masing pada setiap siklusnya. Siswa
kelompok, patokan bicara disini dikatakan tuntas belajar jika
adalah bicara sesuai dengan materi memperoleh nilai 70, pembelajaran
yang dibahas atau mempresentasikan secara klasikal terpenuhi jika
materi, bukan bicara yang asal-asalan persentase ketuntasan mencapai
yang tidak ada hubungannya dengan minimal 80% dari jumlah seluruh
materi. Kemudian secara acak guru siswa Zainal Aqib (2009).
menunjuk salah satu dari kelompok
untuk menjawab pertanyaan atau
mempresentasikan di depan kelas,

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
29
Robenhart Tamba: Meningkatkan Keterampilan …

HASIL DAN PEMBAHASAN mencapai 75% tingkat ketuntasan


Hasil Penelitian Siklus 1 yang ingin dicapai. Pelaksanaan
Berdasarkan observasi awal Siklus 1 Pertemuan II memberikan
yang dilakukan peneliti, dapat hasil keterampilan berbicara siswa
diketahui bahwa keterampilan masih tergolong rendah dengan nilai
berbicara siswa pada mata pelajaran rata-rata 69,40. Dari 22 orang siswa
bahasa Indonesia masih rendah. Hal terdapat 4 orang siswa yang
ini disebabkan karena guru kurang mendapat kategori sangat kurang
memberdayakan model pembelajaran terampil (18,8%), 5 orang siswa yang
yang tepat dalam proses mendapat kategori kurang terampil
pembelajaran. Oleh karena itu, untuk (22,72%), 7 orang siswa yang
mengatasi masalah tersebut peneliti mendapat kategori cukup terampil
menggunakan model pembelajaran (31,81%), 4 orang siswa yang
time token untuk meningkatkan mendapat kategori terampil (14,8%)
keterampilan berbicara siswa pada dan 2 orang siswa yang mendapat
mata pelajaran bahasa Indonesia pada kategori sangat terampil (9,09%).
pokok bahasan mengomentari Hasil yang diperoleh siswa pada
persoalan faktual. Dari hasil siklus I pertemuan II ini belum sesuai
pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 dengan yang diharapkan, persentase
didapat skor persentase observasi keterampilan berbicara siswa baik
keterampilan berbicara siswa masih secara individu maupun klasikal
tergolong rendah dengan nilai rata- masih rendah.
rata 58,95. Dari 22 orang siswa
terdapat 11 orang siswa yang Refleksi Siklus I
mendapat kategori sangat kurang Berdasarkan hasil perolehan
terampil (50%), 5 orang siswa yang data keterampilan berbicara siklus 1,
mendapat kategori kurang terampil dapat dikatakan bahwa hasil yang
(22,72%), dan 3 orang siswa yang diperoleh masih belum memenuhi
mendapat kategori cukup terampil target yang ingin dicapai. Masih
(13,63%), 2 orang siswa yang banyak siswa yang belum mampu
mendapat kategori terampil (9.09%) mengemukakan pendapat mereka
dan 1 orang siswa sangat terampil dengan baik dan benar, penguasaan
(4,54%). kosa kata yang minim, intonasi yang
Hasil yang diperoleh siswa kurang tepat, ketidakberanian siswa
pada siklus 1 pertemuan 1 belum dalam melakukan kontak mata
sesuai dengan yang diharapkan, terhadap lawan bicara mereka pada
persentase keterampilan berbicara saat mengemukakan pendapatnya
siswa baik secara individu maupun serta suasana kelas yang ribut pada
klasikal masih rendah. Dengan kata saat kelompok lain sedang tampil
lain, penelitian dikatakan belum membacakan hasil diskusi di depan
berhasil atau tuntas karena belum kelas. Keterampilan berbicara siswa

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
30
ESJ VOLUME 5, NO. 1, JUNI 2016

yang masih rendah ini terlihat dari Hasil Penelitian Siklus II


hasil persentase keterampilan Dari hasil refleksi siklus I
berbicara yang hendak dicapai belum dapat disimpulkan bahwa
tercapai. Ketuntasan keterampilan pelaksanaan kegiatan belajar
berbicara siswa pada siklus I secara mengajar belum begitu baik sehingga
klasikal diperoleh 13 orang siswa keterampilan berbicara siswa belum
(59,09%). Berdasarkan hal tersebut, meningkat. Perencanaan tindakan
peneliti mencari faktor penghambat yang dilakukan pada siklus II adalah
dan pendukung dari pelaksanaan dengan memperbaiki kekurangan
yang telah dilaksanakan. yang terjadi bersikap tegas terhadap
a. Faktor Penghambat siswa yang malas dan siswa yang
1. Siswa masih belum siap suka ribut di kelas, guru diharapkan
menghadapi situasi selalu mengawasi tingkah laku siswa
pembelajaran yang baru tanpa mengabaikan siswa yang lain.
diterapkan peneliti yaitu dalam Pada tahap ini siklus II tidak
hal menggunakan model berbeda jauh dengan yang dilakukan
pembelajaran time token yang pada siklus I. Perencanaan tindakan
dibantu dengan menggunakan pada siklus II ini dilakukan
kartu kupon berbicara. berdasarkan hasil refleksi dan analisis
2. Sifat kurang percaya diri dan data yang dilakukan pada siklus I.
tidak peduli siswa membuat Adapun kegiatan yang dilakukan
waktu terbuang percuma. pada tahap ini adalah peneliti yang
3. Masih adanya siswa yang suka berperan sebagai guru
curi perhatian, ribut di kelas mengembangkan indikator
dan tidak mau berbicara. pencapaian keterampilan berbicara
4. Kurangnya kosa kata yang siswa, mengembangkan materi
dimiliki siswa dalam pelajaran, meningkatkan motivasi
mengemukakan pendapatnya siswa dalam mengikuti proses
mengenai suatu persoalan, pembelajaran, memperbaiki
yang mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran melalui
pengggunaan kalimat masih model pembelajaran time token,
rendah. menyiapkan silabus, RPP, kartu
b. Faktor Pendukung kupon berbicara, sumber belajar dan
1. Siswa merasa senang karena media pembelajaran yang digunakan
ada guru baru yang mengajar untuk mendukung efektivitas
mereka. pelaksanaan tindakan.
2. Siswa cukup antusias Setelah dilaksanakan siklus II
mengikuti pelajaran karena pertemuan I, maka didapat hasil
melakukan diskusi dengan cara observasi keterampilan berbicara
baru yaitu mengunakan kartu siswa masih tergolong rendah dengan
kupon. nilai rata-rata 79,18%. Dari 22 orang

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
31
Robenhart Tamba: Meningkatkan Keterampilan …

siswa, terdapat 7 orang siswa yang mendapat kategori kurang terampil


mendapat kategori kurang terampil (9,09%), 1 orang siswa mendapat
(31,81%), 4 orang siswa yang kategori cukup terampil (4,54%), 7
mendapat kategori cukup terampil orang siswa mendapat kategori
(18,18%), 5 orang siswa yang terampil (31,81%) dan 12 orang
mendapat kategori terampil (22,72%) siswa mendapat kategori sangat
dan 6 orang siswa yang mendapat terampil (54,54%). Hal ini
kategori sangat terampil (27,27%). menunjukkan bahwa terjadi
Meskipun terjadi peningkatan peningkatan keterampilan berbicara
keterampilan berbicara pada sebagian pada siswa kelas V SDN 106226
siswa, namun hasil yang dicapai pada Padang Baru setelah menggunakan
siklus II pertemuan I ini masih belum model pembelajaran time token.
memenuhi target yang ingin dicapai Peningkatan keterampilan berbicara
peneliti, yaitu ketuntasan 75%. Hasil dapat terlihat baik dari penilaian
ini masih tergolong rendah, baik secara individu maupun penilaian
secara klasikal maupun individu. secara klasikal. Dengan demikian,
Dengan kata lain, peneliti masih penelitian ini dikatakan berhasil atau
belum mencapai hasil yang telah tuntas karena telah mencapai
ditentukan sebelumnya. Oleh karena ketuntasan keterampilan klasikal
itu, peneliti akan melanjutkannya ke sebesar 90%, dari ketuntasan
siklus II pertemuan ke II. keterampilan yang telah ditetapkan
Setelah dilaksanakan siklus II yaitu 75%.
pertemuan II, maka didapat hasil Berikut merupakan
observasi keterampilan berbicara rekapitulasi peningkatan
siswa kelas V SDN 106226 Padang keterampilan berbicara dari mulai
Baru telah meningkat dengan nilai siklus I sampai II seperti pada
rata-rata kelas 88. Dari 22 orang diagram di bawah ini:
siswa, teradapat 2 orang siswa yang

100% 90,90%
81,81%
80% 72,72% 68,18%
59,59%
60%
40,90% Siswa
40% 27,27% 31,81% Terampil
18,18%
20% 9,09%
0%
Kondisi Awal Siklus I Pert. ISiklus I Pert. IISiklus II Pert. ISiklus II Pert. II

Diagram Grafik Rekapitulasi Persentase Peningkatan Keterampilan


Berbicara Siswa

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
32
ESJ VOLUME 5, NO. 1, JUNI 2016

Pembahasan Hasil Penelitian menggunakan model pembelajaran


Secara umum, keterlibatan time token dapat terlihat perubahan
siswa dalam proses pembelajaran dengan meningkatnya persentase
bahasa Indonesia pada pokok bahasan berbicara siswa yang terlihat pada
persoalan faktual pada kelas V SDN tabel di bawah ini:
106226 Padang Baru dengan

Tabel Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus

Pencapaian Siklus I Siklus II


Kondisi
No Keterampilan
Awal Pert I Pert II Pert I Pert II
Berbicara
4 orang 6 orang 13 orang 15 orang 20 orang
Jumlah siswa yang
1 siswa siswa siswa siswa siswa
terampil
(18,18%) (27,27%) (59,09%) (68,18%) (90,90%)
18 orang 16 orang 9 orang 7 orang 2 orang
Jumlah siswa yang
2 siswa siswa siswa siswa siswa
tidak terampil
(81,81%) (72,72%) (40,90%) (31,81%) (9,09%)

Dari tabel tersebut dapat Dengan demikian, dapat disimpulkan


diketahui bahwa siswa yang terampil bahwa terjadi peningkatan keterampi-
dalam berbicara pada siklus I -lan berbicara dengan menggunakan
pertemuan I sebanyak 6 orang siswa model pembelajaran time token pada
(27,27%) dan yang belum terampil siswa kelas V SDN 106226 Padang
sebanyak 16 orang siswa (72,72%), Baru.
pada siklus I pertemuan II sebanyak Hasil observasi awal yang
13 orang siswa (59,09%) yang dilakukan peneliti sebelum
terampil berbicara dan yang belum melakukan tindakan ialah masih
terampil sebanyak 9 orang siswa banyak ditemui siswa yang tidak
(40,90%). Pada siklus II diperoleh terampil dalam berbicara. Hanya 3
hasil keterampilan berbicara siswa, orang siswa saja yang mampu
dimana pada siklus II pertemuan I terampil dalam berbicara, sementara
sebanyak 15 orang siswa (68,18%) 19 orang siswa lainnya masih ragu-
yang dinyatakan terampil dan ragu, malu-malu dan bahkan
sebanyak 7 orang siswa (31,81%) beberapa siswa tidak berani
yang dinyatakan tidak terampil berbicara. Oleh karena itu, peneliti
berbicara. Pada siklus II pertemuan II melakukan suatu model
sebanyak 20 orang siswa (90,09%) pembelajaran, yaitu model
yang dinyatakan terampil dan pembelajaran time token yang
sebanyak 2 orang siswa (9,09%) yang diharapkan penggunanya dapat
dinyatakan tidak terampil berbicara. meningkatkan keterampilan berbicara

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

33
Robenhart Tamba: Meningkatkan Keterampilan …

siswa. Setelah pemberian pelajaran hingga siklus II, penggunaan model


dengan menggunakan model pembelajaran time token yang
pembelajaran time token yaitu dengan diterapkan oleh peneliti secara
cara memberikan kartu kupon klasikal dipandang baik dan dapat
berbicara yang berjumlah 2 buah meningkatkan keterampilan berbicara
kepada setiap siswa dalam mengikuti siswa pada mata pelajaran bahasa
pelajaran bahasa Indonesia pada Indonesia pada materi pokok
materi pokok persoalan faktual di persoalan faktual siswa kelas V SDN
SDN 106226 Padang Baru. Pada 106226 Padang Baru.
siklus I pertemuan I keterampilan
berbicara siswa secara klasikal yaitu KESIMPULAN
(27,27%). Pada siklus I pertemuan II Berdasarkan hasil dan
keterampilan berbicara siswa pembahasan penelitian tindakan kelas
meningkat menjadi (59,09%). ini, maka dapat diambil kesimpulan
Berdasarkan hasil pada siklus bahwa model pembelajaran time
I dalam 2 kali pertemuan, maka token dapat meningkatkan
diperoleh kesimpulan bahwa keterampilan berbicara siswa.
penggunaan model pembelajaran time Keberhasilan yang dilakukan oleh
token dalam meningkatkan peneliti dengan model pembelajaran
keterampilan berbicara siswa yang time token dapat dilihat dari hasil
dilakukan peneliti masih belum penelitian yang didapat oleh peneliti
optimal dalam penggunaanya, maka selama di lapangan:
peneliti perlu melanjutkan ke siklus II 1. Pada kondisi awal jumlah siswa
Siklus II yang merupakan yang terampil berbicara 4 orang
perbaikan dari siklus I melalui dengan persentase (18%) dan
penggunaan model pembelajaran time yang tidak terampil 18 orang
token menunjukkan perubahan hasil dengan persentase 82%.
yang meningkat. Pada siklus II 2. Pada siklus I hasil yang dicapai
pertemuan I, diperoleh tingkat tidak sesuai dengan target
ketuntasan keterampilan berbicara ketercapaian nilai, karena hanya
siswa secara klasikal sebesar (59,09%) siswa yang terolong
(68,18%). Kemudaian dilanjutkan pada kategori tuntas.
pada siklus II pertemuaan II yang 3. Pada siklus II hasil yang
memperoleh hasil ketuntasan diperoleh sudah sangat cukup dan
keterampilan berbicara siswa secara layak, yakni sudah mencapai
klasikal yaitu sebanyak (90,09%). ketuntasan (90,09%). Dan setelah
Dengan demikian, dilakukan tindakan siklus II ini
berdasarkan hasil penelitian yang maka peneliti tidak perlu
telah dilakukan oleh peneliti serta melakukan penelitian pada siklus
observasi yang dilakukan dari siklus I selanjutnya.

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
34
ESJ VOLUME 5, NO. 1, JUNI 2016

Berdasarkan hasil penelitian Dwijastuti, MG. 2015. Peningkatan


yang dilakukan maka peneliti Keterampilan Berbicara
memberi saran sebagai berikut: Menggunakan Model
1. Agar guru menerapkan model Pembelajaran Time Token
pembelajaran time token di dalam Arends di SD Negeri 02
pembelajaran karena terbukti Klodran. Solo: Jurnal
dapat meningkatkan keterampilan Didaktika 3:5.
berbicara siswa.
2. Agar kepala sekolah membuat Istarani. 2012. 58 Model
program pembelajaran dengan Pembelajaran Inovatif.
menggunakan model Medan: Media Persada.
pembelajaran time token di
Muhibbinsyah. 2010. Psikologi
sekolah dasar karena hal ini dapat
Pendidikan. Bandung:
meningkatkan hasil prestasi
Remaja Rosdakarya.
belajar.
3. Pihak sekolah kiranya, perlu Oktavirani, Dewi. 2015. Keefektifan
untuk melengkapi sarana dan Model Time Token pada
prasarana pembelajaran. Serta Pembelajaran Keterampilan
mengadakan pelatihan kepada Berbicara. Jurnal Pendidikan
guru tentang penggunaan model Bahasa dan Sastra
pembelajaran, sehingga dapat Indonesia.4:8
meningkatkan keterampilan
berbicara siswa. Pangeyasa, W. 2004. Peningkatan
Kemampuan Berbicara
DAFTAR RUJUKAN Siswa Kelas 1 MTs Sunan
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Kalijogo Malang Melalui
Tindakan Kelas. Bandung: Strategi Pemetaan Pikiran.
Yrama Widya. Tesis. Malang: Pascasarjana
Universitas Negeri Malang.
Arends, Richard. 2008. Learning to
Teach. Yogyakarta: Pustaka Shoimin, Aris. 2014. 68 Model
Belajar. Pembelajaran Inovatif dalam
Kurikulum 2013.
Arikunto. 2008. Penelitian Tidakan Yogyakarta: Ar- Ruzz
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Media.

Dewi, Rosmala. 2010. Professional Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-


Guru Melalui Penelitian faktor yang
Tindakan Kelas. Medan: Mempengaruhinya. Jakarta:
Pasca Sarjana Unimed. Rineka Cipta.

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747

35
Robenhart Tamba: Meningkatkan Keterampilan …

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative


Learning. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

Tarigan, Guntur. 2008. Berbicara


Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung:
Angkasa Bandung.

Trianto. 2009. Mendesain


Pembelajaran Inovatif
Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Umi, Rafika. 2015. Peningkatan


Keterampilan Berbicara
Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Time Token
SMA Kemala Bhayankari 1
Pontianak. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran. 4:8.

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
36

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai