Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI KELOMPOK 9

1. Pada pegelolaan kelas disesuaikan dengan kecerdasan majemuk siswa, kita mengetahui bahwa
dalam satu kelas pasti terdapat beebagai kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa. Berdasarkan
yang ada di lapangan, bahwasannya guru biasanya akan cenderung menggunakan metode
pembelajaran yang sama setiap harinya. Sehingga hanya satu kecerdasan majemuk pada anak
yang terlihat menonjol. Bagaimana cara anda sebagai seorang calon pendidik dalam pengelolaan
kelas sesuai dengan berbagai kecerdasan majemuk siswa ? (Karien previlya_190611100210)
Jawaban : Junia saptaningrum_190611100225)
Pengelolaan kelas yang cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap harinya
memang tidak bisa efektif tidak diterapkan untuk pengembangan kecerdasan majemuk dalam diri
siswa. Cara pengelolaan kelas yang tepat oleh seorang guru yaitu membuat metode pembelajaran
yang berinovasi setiap harinya sehingga mampu untuk mengembangkan semua kecerdasan
majemuk yang dimiliki siswa. Meskipun tidak dalam satu kali pembelajaran tetapi diharapkan
dengan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi mampu untuk mengembangkan sebagaian
besar kecerdasan majemuk siswa yang ada di kelas.
2. Pembelajaran seperti apa yang cocok digunakan jika di dalam kelas ada lebih dari dua
kecerdasan majemuk siswa yang berbeda. (Auliyah NF_190611100224)
Jawaban : Basyar salim (190611100201)
Pembelajaran yang cocok digunakan jika ada lebih dari dua kecerdasan majemuk. Strategi
tersebut dapat ditempuh dengan tiga cara :
a. memberdayakan beberapa jenis kecerdasan pada setiap pembelajaran. Sebelum melaksanakan
pembelajaran, menyusun rpp dengan kegiatan pembelajaran yang berbasis kecerdasan majemuk.
Kemudian menetapkan pendekatan dan metode pembelajaran yang variatif sehingga dapat
merangsang beberapa kecerdasan yang ada dalam diri siswa.
b. mengoptimalkan muatan pelajaran tertentu berdasarkan kecerdasan yang menonjol pada
masing masing siswa, dalam penerapan tahap ini strategi pembelajaran yang digunakan lebih
bersifat personal atau individual. Siswa yang memiliki kecerdasan linguistic misalnya akan
dioptimalkan pencapaian hasil belajaranya pada mata pelajaran matematika seoptimal mungkin.
Bagi mereka yang memiliki kecerdasan spasial dapat dioptimalkan dengan menggunakan media
visual atau menggunakan peta konsep.
c. mengoptimalkan pengelolaan kelas yang variatif pada tahap ini dapat diaplikasikan melalui
penggunaan metode yang bervariasi, seperti ceramah, Tanya jawab, diskusi, observasi,
wawancara, studi tour,dsb. Kemudian penggunaan media pembelajaran juga harus variatif juga,
misalnya dengan skema, diagram dll. Sistem penilaian tidak cukup hanya menggunakan tes
objektif. Tes yang dikembangkan harus lebih variatif. Tes yang dikembangkan harus lebih
variatif, mulai dari uraian, pengamatan, tugas probadi.
3. Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai metode, lebih baik
lagi bila metode tersebut mampu mencerminkan kecerdasan majemuk siswa, seperti tes tulis, tes
lisan, karya seni, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan guru yang hanya mengambil
penilaian dari tes tulis saja ? karena dilapangan kebanyakan guru hanya berpacu pada nilai
tersebut. (Robi’atul Adawiyah_190611100211)
Jawaban : Izzatul Muslimah M ( 190611100217)
Menurut kelompok kami, jika ada guru yang melakukan kegiatan penilaian hanya dengan tes
tulis saja akan kurang efektif. Hal itu dikarenakan kemampuan siswa tidak hanya dinilai dari
pengetahuan saja, namun juga aspek sikap dan keterampilan. Hal itu dikarenakan siswa tidak
hanya dituntut untuk memperoleh nilai bagus saja, namun juga bersikap sopan dan santun baik
disekolah maupun dilingkungan masyarakat, dan juga terampil dalam kegiatan pembelajaran.
Sebagai contoh, ada siswa yang pintar secara pengetahuan dan selalu mendapatkan nilai 100
dikelas, namun siswa tersebut tidak pernah bersikap sopan dan selalu meremehkan teman-
temanya. Dari contoh tersebut, maka siswa tersebut dapat disimpulkan hanya pintar secara
pengetahuan saja, namun tidak dengan sikap. Padahal seorang siswa sudah seharusnya memiliki
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik.
4. Apakah yang termasuk dalam multiple intelligence? Bagaimana pendekatan sekolah
menggunakan basis multiple intelligence? (Sarifatur rohmah_190611100228)
Jawaban : wahyuni Nur Amma (190611100218)
Seorang pendidik amerika, howard gardner, mengembangkan suatu kriteria untuk mengukur
kecerdasan bukan hanya berdasarkan sebuah standar skor saja. Menurut konsep yang
dikembangkan gardner, kecerdasan tidak hanya meliputi kecerdasan logika dan berbahasa saja.
Ini biasanya diukur hanya berdasarkan tes iq. Dalam kecerdasan majemuk, tidak ada anak yang
dipandang bodoh atau rendah kecerdasannya. Yang ada hanya, anak yang menonjol dalam satu
atau beberapa jenis kecerdasan. Hingga kini, gardner masih terus mengembangkan alat ukurnya.
Kecerdasan majemuk meliputi kecerdasan logika matematika, kecerdasan linguistik, kecerdasan
visual-spesial, kecerdasan gerak tubuh, kecerdasan music, kecerdasan, interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, kecerdasan naturalis, kecerdasan spiritual. Sekolah yang berlandaskan multiple
intelligence biasanya akan sangat mengapresiasi semua aspek perkembangan anak. Program
sekolah juga sifatnya menyeluruh, yaitu tidak berkonsentrasi hanya pada satu jenis kecerdasan
saja.

Anda mungkin juga menyukai