Judul Tugas 2
APIP RISWANDI
030929389
Bahasa dan Sastra Indonesia
UPBJJ Bandung
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tujuan Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik
agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang.
Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa
merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa dianggap sebagai alat
yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai
hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat abstrak (Effendi, 1985 : 5).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang mempelajari
keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat
aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut
untuk mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai
alat untuk berkomunikasi.
Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara,
sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya (Tarigan, 1986 : 6).
Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun
temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara.
Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan
yang intensif.
Pentingnya penguasaan keterampilan berbicara untuk siswa Sekolah Dasar juga
dinyatakan oleh Farris (Supriyadi, 2005:179) bahwa pembelajaran keterampilan
berbicara penting dikuasai siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir,
membaca, menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir mereka akan terlatih ketika
mereka mengorganisasikan, mengonsepkan, mengklarifikasikan, dan menyederhanakan
pikiran, perasaan, dan ide kepada orang lain secara lisan. Akan tetapi, masalah yang
terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai kemampuan berbicara yang
baik. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan sedini
mungkin.
Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah
dipahami oleh penyimaknya dan keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses
kegiatan belajar Bahasa Indonesia di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan
kemampuan berbicara mereka.
Aktifitas siswa dalam berbicara dengan menggunakan Bahasa Indonesia selama
kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
minimnya penguasaan kosa kata, malu untuk mengemukakan pendapat, adanya rasa
takut salah, adanya pengaruh bahasa ibu yang sangat dominan dalam kehidupan
sehari-hari, atau kurang tepatnya guru dalam menentukan metode pendekatan yang
digunakan dalam kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Kurangnya keaktifan dan
partisipasi siswa tersebut sangat berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SDN 020 Long ikis, maka penelitian ini akan
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Time Token dengan kajian dan
refleksi melalui penelitian tindakan kelas, diharapkan hasil penelitian ini akan
memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kualitas keterampilan berbicara
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN 020 long Ikis.
F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan
keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 020
Long Ikis .
2. Bagi Kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat
kebijakan tentang peningkatan kualitas keterampilan berbicara dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SDN 020 Long Ikis.
3. Bagi Siswa, Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berbicara
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 020 Long Ikis.
G. KAJIAN PUSTAKA
1. Keterampilan Berbicara
2. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh guru atau instruktur. Dalam pengertian lain metode adalah teknik
penyajian yang digunakan oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan
digunakan oleh siswa dengan baik.
Metode mengajar merupakan salah satu aspek yang sangat penting oleh guru
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dengan menggunakan metode mengajar
yang tepat diharapkan siswa dapat memahami secara optimal materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru. Menurut Djayadisastra (1985:13) mengemukakan bahwa “berhasil
tidaknya siswa dalam pembelajaran sangat tergantung pada tepat atau tidaknya
metode mengajar yang dipergunakan oleh guru”.
Tyson dan Caroll (1970) mengemukakan bahwa mengajar ialah . a way working
with students ... A process of interaction . the teacher does something to student, the
students do something in return. Dari definisi itu tergambar bahwa mengajar adalah
sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang
sama-sama aktif melakukan kegiatan.