Disusun
Oleh :
APIP RISWANDI
030929389
LAPORAN
TAHUN 2022.1
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Materai
APIP RISWANDI
NIM 030929389
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
APIP RISWANDI
NIM. 030929389
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT. Kepada-Nya kita
menyembah dan kepada- Nyalah kita meminta pertolongan.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda kita
Nabi Muhammad SAW. Beserta kepada keluarganya, para sahabatnya dan
semoga sampai pada kita semua.
Berkat karunia alloh SWT penulis dapat menyelesaikan laporan ini untuk
diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Propesional (PKP) pada program studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Univeresitas Terbuka UPBJJ Bandung. Pada kesempatan ini penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada :
1. Yang Terhormat Kepala UPBJJ UT Bandung Beserta Pengelola Program S1
FKIP Bahasa dan Sastra Indoneisa
2.Yang Terhormat DR. YULIARTI MUTIARSIH, M.Pd Selaku Supervisor 1
Mata Pelajaran PKP
3. Yang Terhormat Kepala SMP ISLAM AL-FADLILLAH Cipatujah, Kab.
Tasikmalaya
4. Yang Terhormat Guru kelas VII Selaku teman sejawat/ supervisor 2
5. Kepada Rekan-Rekan Guru Di SMP ISLAM AL-FADLILLAH Yang Telah
Memberikan MotivasiDan Saran Untuk Kelancaran Pelaksanaan Latihan
Praktek di SMP ISLAM AL-FADLILLAH
6. Rekan Mahasiswa UT Tuweb 08.00-10.00 yang telah memberikan
dukungannya dalam penulisan laporan ini.
5. Pimpinan Umum Pondok Pesantren Thoriqul Huda dan Seluruh dewan Kyai
yang telah memberikan dukungannya dalam penulisan laporan ini.
6. Calon Istri Tercinta dan keluarga yang penulis sayangi yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan mendapat imbalan yang
berlipat dari Alloh SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan
demi perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbang
saran bagi saya khususnya dan semua pihak dapat meluangkan waktu untuk
membaca dan mempelajari laporan ini. Aamiin
Tasikmalaya, Juni 2022
Peniliti
v
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah...................................................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah.......................................................................................................................................... 2
2. Analisis Pemecahan Masalah ............................................................................................................................ 3
3. Prioritas Pemecahan Masalah ............................................................................................................................ 3
B. PERUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 5
C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................................................... 5
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................................. 6
II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................... 7
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN .................................................................................. 17
A. Subjek, Tempat, Dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu. ................................. 17
1. Subjek penelitian ............................................................................................................................................ 17
2. Tempat penelitian ........................................................................................................................................... 17
3. Waktu penelitian ............................................................................................................................................. 17
4. Pihak yang membantu ..................................................................................................................................... 18
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ...................................................................... 18
1. Prosedur/ langkah-langkah Perbaikan Pembelajaran ....................................................................................... 18
a. Pra Siklus ......................................................................................................................................... 19
b. Siklus 1 ............................................................................................................................................. 24
c. Siklus 2 ............................................................................................................................................. 25
C. Teknik Analisis Data ......................................................................................................... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................... 28
A.Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................................................ 28
a. Siklus 1 ............................................................................................................................................. 30
b. Siklus 2 ............................................................................................................................................. 35
B.Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................... 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................... 43
A.KESIMPULAN .................................................................................................................. 43
B. SARAN ............................................................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 44
vi
I. PENDAHULUAN
Penanaman konsep awal pada siswa merupakan hal utama yang harus
dilakukan oleh seorang guru karena hal itu menjadi modal bagi siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya. Untuk itu, dalam belajar Bahasa Indonesia siswa
harus banyak berlatih mengerjakan soal dan diskusi agar lebih memahami konsep
konsep yang ada sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan Guru dalam
mengajarkan Indonesia perlu memiliki strategi pembelajaran yang tepat.
1
Selain itu agar pelajaran Bahasa Indonesia dapat diserap baik oleh siswa
maka seorang guru perlu menerapkan salah satu model atau metode pembelajaran
yang dipandang tepat untuk mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran di
sekolah, dan juga seorang guru dapat membuat program pembelajaran dengan
memanfaatkan media pembelajaran yang tepat sehingga diharapkan dapat
meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam dunia pendidikan,pengajaran yang
efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas sendiri kalaulah dalam pengajaran tradisional asas aktivitas
juga dilaksanakan namun aktivitas tersebut bersifat semu (aktivitas semu).
Pengajaran modern tidak menolak seluruhnya pendapat tersebut namun lebih
menitik beratkan pada asas aktivitas sejati.
1. Identifikasi Masalah
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai siswa. Anak
(siswa) belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan
yang bermakna untuk hidup dimasyarakat. Menurut informasi guru SMP ISLAM
AL-FADLILLAH, hasil belajar siswa pada materi Indonesia masih rendah. Rata-
rata ulangan harian siswa kelas VII tahun pelajaran 2021/2022 masih kurang dari
kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator berdasarkan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) yang diberlakukan di SMP ISLAM AL-
FADLILLAH yaitu 50% siswa atau lebih memperoleh nilai 72 atau lebih. Hal ini
disebabkan siswa kurang menyadari pentingnya memahami dan menguasai materi
yang telah disampaikan, dan juga dalam mengajar guru hanya menyampaikan
materi dan siswa mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan latihan soal.
Dengan kata lain metode yang digunakan hanya bersifat satu arah. Artinya
hanya Guru yang menyampaikan informasi. Siswa yang memiliki gaya belajar ktif
2
akan menjadi sangat bosan dan tidak dapat menerima informasi atau pengetahuan.
dalam pembelajaranpun Siswa menjadi pasif karena hanya mendengar informasi
yang diberikan oleh guru dan cenderung memiliki unsur paksaan untuk
mendengarkan.
3
menunjukkan sikap buruk atau yang sering kita sebut dengan kenakalan anak. Hal
ini berpengaruh pada proses pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia sehingga
mata pelajaran yang tergolong sulit ini mengalami hambatan untuk dipahami
apalagi dikuasai oleh siswa. Pada dasarnya, guru di SMP ISLAM AL-
FADLILLAH sudah mengupayakan perbaikan dalam proses pembelajaran akan
tetapi hasil yang diperoleh masih belum optimal. Untuk mengatasi masalah
tersebut, penulis mengambil langkah yaitu dengan memperbaharui metode
pembelajaran Bahasa Indonesia, metode yang melibatkan keaktifan siswa secara
fisik dan emosional.
Kegiatan interaksi belajar Bahasa Indonesia juga harus selalu ditingkatkan
efektif dan efisiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah,
dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita
waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk
mengatasi kegiatan tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas untuk diskusi
dengan menggunakan media gambar sebagai selingan untuk variasi metode
penyajian. Dalam situs https://www.psikologimultitalent.com/2015/10/metode-
diskusi-dalam-pembelajaran.html Menurut Suryosubroto (1997), metode diskusi
adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan
kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Selain itu siswa juga dapat lebih aktif dalam pembelajaran yaitu melalui
diskusi atau tanya jawab sebagai wujud pertanggungjawaban tugas yang telah
dikerjakan sebelumnya. Untuk itulah peneliti berkeinginan mengadakan penelitian
tindakan kelas di kelas VII dengan materi pokok Bahasa Indonesia dengan tujuan
agar aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat, paling tidak aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas VII lebih baik. Oleh karena itu, judul penelitian yang dipilih
yaitu: “PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN MEMBACA
PEMAHAMAN PUISI RAYAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VII SMP ISLAM AL-FADLILLAH KP.
4
CIHAUR DESA TOBONGJAYA KECAMATAN CIPATUJAH
KABUPATEN TASIKMALAYA “
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut. :
1. Bagaimana Penerapan Metode Diskusi dalam meningkatkan Hasil
belajar siswa kelas VII SMP ISLAM AL-FADLILAH pada pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang keterampilan membaca pemahaman Puisi
Rayat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP ISLAM
AL-FADLILLAH KAMPUNG CIHAUR DESA TOBONGJAYA
KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui Penerapan Metode Diskusi dalam meningkatkan Hasil
belajar siswa kelas VII SMP ISLAM AL-FADLILAH pada
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan membaca
pemahaman Puisi Rayat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VII SMP ISLAM AL-FADLILLAH ?
2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan menerapkan Metode
Diskusi dalam meningkatkan Hasil belajar siswa kelas VII SMP
ISLAM AL-FADLILAH KAMPUNG CIHAUR DESA
TOBONGJAYA KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN
TASIKMALAYA pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang
keterampilan membaca pemahaman Puisi Rayat untuk meningkatkan
5
hasil belajar siswa kelas VII SMP ISLAM AL-FADLILLAH
KAMPUNG CIHAUR DESA TOBONGJAYA KECAMATAN
CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA ?
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat kita petik dari perbaikan ini menjadi dua
bagian, yaitu manfaat secara teoritis dan secara praktis.
1. Manfaat Secara Teoretis
Perbaikan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan Bahasa Indonesia
dan dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dan dapat dijadikan landasan
dalam meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan wawasan dan masukan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti mata
pelajaran matematika.
2) Berkembang daya kreatifitas dan inovasinya.
3) Meningkatnya kemampuan menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
Bahasa Indonesia
4) Dapat meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
5) Terciptanya suasana belajar yang kondusif dan efektif.
b. Bagi Guru
1) Meningkatkan rasa percaya diri
2) Dapat membangun pengetahuan dan pengalaman menjadi suatu teori dalam
praktek tindakan kelas
3) Memberi wawasan bagi seorang guru mengenai pentingnya penggunaan benda
konkret dalam menyampaikan materi pelajaran.
4) Melatih kemandirian dalam menyusun program pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Menjadi kebanggan bagi pihak sekolah telah dipilih untuk diadakan penelitian
6
2) Mengetahui kelebihan dan kekurangan untuk diperbaiki dimasa mendatang
3) Sebagai media promosi untuk menarik siswa
d. Institusi Pendidikan Secara Umum
1) Adanya tambahan perbendaharaan rujukan penelitian
2) Meningkatnya kebutuhan khazanah keilmuan
3) Memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa
II. KAJIAN PUSTAKA
1. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam melaksanakan proses
belajar. Pembelajaran sebaiknya dilaksanakandengan cara menarik yang mampu
membangkitkan minat siswa untuk melaksanakan pembelajaran.
Yamin (dalam Suprihatiningrum, 2013: 281) dalam situs
https://123dok.com/article/metode-pembelajaran-problem-solving-penerapan-
problem-solving-meningkatkan.rz3me78y menyatakan bahwa metode
pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan materi
pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan.
Hal senada jugadiungkapkan oleh Suprihatiningrum (2013: 281) dalam
situs https://123dok.com/article/metode-pembelajaran-problem-solving-
penerapan-problem-solving-meningkatkan.rz3me78y yang menyatakan bahwa
metode pembelajaran adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran, khususnya kegiatan penyampaian materi kepada siswa dan
juga berperan sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran antara siswa
dengan guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk mempermudah proses belajar sehingga kompetensi atau
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
7
a. Metode Problem Solving
Metode problem solving merupakan sebuah cara berpikir secara ilmiah untuk
menemukan pemecahan dari suatu masalah. Metode ini menjadikan siswa berpikir
lebih aktif dan terampil memecahkan masalah.
Djamarah & Zain (2006: 91) dalam situs https://123dok.com/article/metode-
pembelajaran-problem-solving-penerapan-problem-solving-
meningkatkan.rz3me78y menyatakan bahwa metode problem solving (metode
pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga
merupakan suatu metode berpikir. Sebab dalam problem solving dapat
menggunakan metode lainnya yang dimulai dari menarik data sampai menarik
kesimpulan.
Sedangkan menurut Nasution (2008: 170) dalam situs
https://123dok.com/article/metode-pembelajaran-problem-solving-penerapan-
problem-solving-meningkatkan.rz3me78y, memecahkan masalah dapat dipandang
sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah
dipelajarinya lebih dahulu yang digunakannya untuk memecahkan masalah yang
baru. Lebih lanjut Nasution (2008: 170) menyatakan bahwa memecahkan masalah
tidak sekedar menerapkan aturan-aturan yang diketahui, akan tetapi juga
menghasilkan pelajaran baru. Dalam memecahkan masalah pelajar harus berpikir,
mencobakan hipotesis dan bila memecahkan masalah itu ia dapat mempelajari
sesuatu yang baru
Sedangkan menurut Sanjaya (Hermansyach, 2010, http://hermanuny
.blogspot.com/2010/10/metode-pembelajaran-problem-solving.html) metode
problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
pada proses pemecahan masalah secara ilmiah dimana siswa tidak hanya
mendengarkan, mencatat atau menghapal materi tetapi juga mampu berpikir
secara aktif, mengkomunikasikan, mencari dan mengolah data lalu
menyimpulkan..
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
metode problem solving merupakan metode atau cara memberikan pengertian
dengan menstimulasikan anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir
8
secara ilmiah tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisa masalah
tersebut untuk memecahkan masalah.
Pada metode problem solving peserta didik diharapkan dapat
menumbuhkan keterampilan dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Metode pembelajaran probem solving adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah
baik itu masalah masalah untuk dipecahkan sendiri atau dengan cara berdiskusi.
b. Metode Pembelajaran Diskusi
Berdasarkan pendapat Djamarah (2006: 87) dalam situs
https://meenta.net/metode-diskusi-menurut-ahli/ menjelaskan bahwa metode
diskusi merupakan cara pembelajaran yang mana siswa dihadapkan pada suatu
pertanyaan atau pernyataan yang memiliki sifat problematis untuk kemudian
dipecahkan secara bersama-sama. Metode jenis ini sangat erat kaitannya dengan
problem solving atau pemecahan masalah.
Menurut Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor, 2015, hlm. 131 dalam situs
https://www.onesearch.id/Author/Home?author=JUMANTA+HAMDAYAMA
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat,
pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang
yang tergabung dalam kelompok untuk mencari kebenaran. Metode diskusi
merupakan kegiatan tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur
pengalaman secara teratur. Tujuannya ialah untuk memperoleh pengertian
bersama yang lebih jelas dan lebih teliti mengenai sesuatu.
Menurut pendapat Maidar dan Mukti (1991: 37), dalam situs
https://meenta.net/metode-diskusi-menurut-ahli/ pada dasarnya diskusi adalah
metode pembelajaran dalam bentuk tukar pikiran baik dalam suatu kelompok
kecil, maupun dalam suatu kelompok besar dengan tujuan mendapat pengetahuan,
kesepakatan, maupun keputusan dari suatu masalah yang ada.
Senada dangan pernyataan diatas berdasarkan pendapat Syaiful Sagala
(2009: 208) dalam situs https://meenta.net/metode-diskusi-menurut-ahli/ ,
Menjelaskan bahwa metode diskusi merupakan suatu percakapan yang bersifat
ilmiah yang responsif berisi pendapat-pendapat maupun ide-ide dari beberapa
9
orang yang terkumpul dalam kelompok dimana terarah untuk memecahkan suatu
masalah.
Menurut pendapat Wina Sanjaya (2009: 154) dalam situs yang sama,
Menjelaskan bahwa metode diskusi bertujuan untuk memecahkan suatu kasus atau
masalah, menambah maupun memahami pengetahuan, menjawab suatu
pertanyaan, serta bertujuan membuat keputusan.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa metode diskusi adalah salah
satu alternatif metode atau cara yang dapat dipakai oleh seorang guru dikelas
dengan tujuan dapat memecahkan suatu masalah diantaranya materi materi
Bahasa Indoneisa berdasarkan pendapat para siswa
10
Adapun secara umum tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar berdasarkan Permendiknas No. 22/2006 tentang
Standar Isi Kurikulum Nasional sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan tepat
dan efektif dalam berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia
Berdasarkan uraian diatas maka Bahasa Indonesia memiliki peran penting
bagi seluruh siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar di lingkungan
sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun ruang lingkup Bahasa Indonesia sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang SMP meliputi aspek aspek
sebagai berikut:
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
Dari keempat aspek Bahasa Indonesia tersebut harus dapat dikuasai siswa.
Agar tujuan dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang memenuhi keempat aspek
tersebut dapat dicapai dengan baik, maka diperlukan adanya pendekatan
pembelajaran yang tepapat untuk membantu siswa dalam mencapai keeempat
aspek tersebut .
11
Dari ke empat aspek tersebut ada 1 aspek yang paling penting dalam
Pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Membaca , dengan alasan bahwa membaca
adalah langkah awal Peserta didik untuk memahami materi-materi yang diberikan
oleh guru.
d. Membaca
Menurut Nurdjan, dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Makassar: Penerbit Aksara Timur. ISBN 978-602-73433-6-8.dalam situs
https://id.wikipedia.org/wiki/Membaca#cite_note-1 Membaca merupakan
kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara
atau dalam hati.
Senada dengan pernyataan diatas menurut Sultan (2018). Membaca Kritis:
Mengungkap Ideologi Teks dengan Pendekatan Literasi Kritis (PDF). Yogyakarta:
Baskara Media. ISBN 978-602-50306-3-5.
Dalam situs https://id.wikipedia.org/wiki/Membaca#cite_note-1 Membaca
adalah mengungkapkan suatu imajinasi terhadap suatu pembaca yang disukai
khalayak ramai dan juga dimengerti oleh seseorang yang dicintai. Kegiatan
membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring
adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras di depan
umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca
dengan seksama yang dilakukan untuk mengerti dan memahami maksud atau
tujuan penulis dalam media tertulis.
Adapun tujuan utama membaca sendiri untuk mengetahui informasi dari
bahan bacaan yang telah dibaca. Membaca pemahaman diperlukan bila kita ingin
mempelajari dan memahami materi yang kita baca sampai pada hal-hal yang
sangat detail.
e. Membaca Pemahaman
Membaca dapat dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan informasi
yang terkandung dalam teks bacaan untuk memperoleh pemahaman atas bacaan
tersebut. Kemampuan membaca pemahaman merupakan bagian dari keterampilan
12
membaca. Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan
dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
13
meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu
yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai
kemampuan dalam memahami bahan bacaan.
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
membaca pemahaman adalah kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama
dengan tujuan memahaminya secara rinci baik yang tersurat maupun yang tersirat
dari bahan bacaan tersebut untuk mencapai hasil yang optimal dalam
pembelajaran
Dengan demikian, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia murid harus
benar-benar dapat membaca pemahaman dengan baik. Apa lagi dalam membaca
teks yang penuh ma’na seperti dalam membaca Puisi. Hal tersebut dimaksudkan
agar mereka dapat menghayatinya sehingga dapat menumbuhkan pengertian,
penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap
karya Puisi tersebut.
f. MATERI BAHASA INDONESIA TENTANG PUISI
1. PUISI
Pengertian puisi adalah tulisan yang disusun sedemikian rupa menggunakan
susunan kata estetis dan dapat menghasilkan makna multi tafsir yang menggugah
dan menggerakan hati pembacanya dalam bentuk pesan, amanat atau pembentuk
suasana hati semata.
Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Kosasih (2012, hlm. 97) dari
situs https://serupa.id/pengertian-puisi-menurut-para-ahli/ yang menyatakan
bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan
kaya akan makna.
Sementara itu, dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” dalam situs
https://kbbi.web.id/puisi (2022),Puisi adalah 1. ragam sastra yang bahasanya
terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2. gubahan dalam
bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam
kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat
penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Puisi dapat dikelompokan berdasarkan jenis dan jamannya. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai jenis-jenis puisi.
14
1) Puisi Lama
Adalah puisi yang memiliki berbagai aturan kompleks seperti,
jumlah bait dalam suatu puisi, kemudian jumlah kata dalam tiap barisnya,
jumlah suku kata, irama puisi, serta persajakannya. Sebagai contoh seperti
mantra, pantun, seloka dan sebagainya.
2) Puisi Baru
Adalah puisi yang bersifat lebih bebas jika dibandingkan dengan
puisi lama. Secara aturan, puisi baru tidak memiliki aturan tertentu, baik
dari segi jumlah baris, kata dan rima. Contoh puisi baru adalah balada
hime, elegi dan lain sebagainya.
Puisi lama sering juga disebut sebagai puisi rakyat. Puisi rakyat
merupakan jenis sastra lama yang terikat oleh berbagai aturan penulisan. Puisi
rakyat adakah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi
dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan
panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara atau hanya berdasarkan irama.
2. PUISI RAKYAT
Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan
gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi lama
biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis
atau pengarangnya. Puisi lama terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah
kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata
yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima.
Adapaun Jenis Jenis Pusi Rakyat Yaitu :
1. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah
gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau
“perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa
gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut:
15
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan
seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
2. Pantun
Baca Juga Menerima Perbedaan dan Menghargai Keragaman Melalui
Toleransi Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam
masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara,
tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang
memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang
mendidik, bentuk kesantunan. Ciri-ciri pantun yaitu:
a) Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
b) Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
c) Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
d) Baris 1 dan 2 adalah sampiran. 5) Baris 3 dan 4 adalah isi
3. Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa
masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau
istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan
yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti
puisi dalam pengetahuan umum. Dalam perkembangannya syair tersebut
mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi
mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Ciri-ciri syair antara lain:
a) Setiap bait terdiri dari empat baris.
b) Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
16
c) Bersajak a-a-a-a.
d) Semua baris adalah isi.
e) Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Sumber : ( Modul SMP Terbuka Bahasa Indonesia Kelas VII “Puisi Rakyat”) (
PDF) dari situs https://ditsmp.kemdikbud.go.id/puisi-rakyat-warisan-budaya-
yang-melekat/
1. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini, Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VII AMP
ISLAM AL-FADLILLAH Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya tahun
pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 22 siswa terdiri dari 13 siswa lakilaki dan 9
siswa perempuan.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP AL-FADLILLAH yang
beralamat di Desa Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.
3. Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai pukul 07.30 - 09.30 WIB, lama tindakan selama
2 hari. Siklus 1 pada tanggal 12 April 2022 dan siklus 2 pada tanggal 16 Mei
2022, seperti tertuang dalam tabel dibawah ini:
Tabel
Jadwal pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan Metode Diskusi
Kelas VII SMP ISLAM AL- FADLILLAH Kab. Tasikmalaya
No Nama Kegiatan Hari/Tanggal Waktu
1 Pra Siklus Kamis, 7 April 2022 07.30 - 09.30
2 Siklus 1 Selasa, 12 April 2022 07.30 - 09.30
3 Siklus 2 Senin, 16 Mei 2022 07.30 - 09.30
17
4. Pihak yang membantu
Dalam hal penyusunan laporan ini, saya dibantu oleh:
a. Teman Sejawat sebagai Supervisor 2 untuk menilai RPP dengan Lembar
Simulasi Observasi PKP.
b. Teman sejawat sebagai supervisor 2 yang merekam untuk membuat
Photo/video pembelajaran pada siklus 1 dan 2
18
Gambar 1. Desain Siklus Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
https://www.detikpendidikan.id/2020/12/model-dan-jenis-jenis-ptk.html
sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 50%. Dalam
proses perbaikan pembelajaran ini, peneliti mengambil dua siklus, yaitu :
a. Pra Siklus
1. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat RPP prasiklus.
Rancangan tindakan dilakukan dengan membuat rencana pembelajaran dan
membuat lembar observasi. Adapun
hal yang dipersiapkan untuk melaksanakan Pra Siklus
yaitu :
1. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan praktek pembelajaran
19
2. Menyusun RPP Pra Siklus
3. Mempersiapkan Metode yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran
4. Menyusun lembar evaluasi dan format penilaian
20
2. Pelaksanaan
Selama pelaksanaan peneliti diamati oleh teman sejawat yaitu guru kelas VII.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesaia Pra Siklus dilaksanakan sesuai dengan
RPP. Langkah-langkah :
21
Kegiatan awal : Alokasi waktu 10 menit Deskripsi kegiatan
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menyapa siswa, dan mengondisikan siswa agar siap untuk belajar
c. Guru memimpin berdo’a
d. Guru mengecek kehadiran siswa
e. Guru melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok (dengan tingkat kemampuan yang
berbeda)
.2. Kegiatan Inti : Alokasi waktu 60 menit
Deskripsi kegiatan
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi bahan bacaan terkait
materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat ( Mengenal
dan Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat).
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat (
Mengenal dan Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat).
Peserta didik diberi kesempatan untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat ( Mengenal dan
Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta
didik yang lainnya.
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat (
Mengenal dan Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat), Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Selanjutnya Siswa diberi Tes Tulis
22
1. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
dan berdoa
3. Observasi/ pengamatan
Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dan kegiatan guru
selama pembelajaran dan juga melakukan evaluasi untuk mengetahui nilai
siswa, dan pada Pra Siklus pembelajaran masih belum mencapai tujuan
pembelajaran.
1. Sebagian siswa masih belum memahami materi, karena guru terlalu cepat dan
kurang sistematis dalam menerangkan materi
2. Sebagian besar siswa sudah terlihat aktif dalam pembelajaran, namun ada
beberapa siswa yang pasif
3. Sebanyak 11 siswa dari 22 siswa kelas VII dapat mencapai nilai KKM 72.
Sedangkan 11 siswa dari 22 siswa belum mencapai nilai KKM.
4. Persentase siswa kelas VII yang mencapai nilai KKM sebesar 50%
sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 50%
TABEL DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA & LEMBAR OBSERVASI SIMULASI GURU
PADA PRA SIKLUS Kelas VII SMPI al-fadilah Kp. Cihaur Desa Tobongjaya Kecamatan Cipatujah kab.
Tasikmalaya Semester 2 Tahun 2022
23
4. Refleksi
1. Nilai Siswa yang mencapai KKM sebesar 50 % masih dikategorikan
rendah dalam pemahaman materi Mewarisi Nilai Luhur dan
Mengkreasikan Puisi Rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Penggunaan Metode Pembelajaran yang belum optimal, dalam
Pembelajaran di kelas, Peserta didik kurang memahami materi dan masih
kurang dalam kerja sama.
b. Siklus 1
1. Perencanaan
1. Merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 1 dengan
menambahkan point dalam langkah-langkah Perbaikan
pembelajaran.
2. Menggunakan Metode Diskusi dalam perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 sehingga benar-benar epektif dalam
meningkatkan pemahaman materi Mewarisi Nilai Luhur dan
Mengkreasikan Puisi Rakyat
3. Merancang kegiatan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa dan
membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Pelaksanaan
Pada kegiatan awal siklus 1 dilaksanakan sama seperti Pra Siklus. Pada
kegiatan inti perbaikan pembelajaran siklus 1 berbeda dengan Pra Siklus,
Perbedaannya yaituperbaikan pada Metode pembelajaran yang lebih
dioptimalkan dalam pelaksanaannya. Semua siswa dilibatkan dalam
Pelaksanaan Pembelajaran yaitu dengan cara diskusi. Sehingga dapat mudah
memahami Materi melalui Metode tersebut.
Cara guru dalam menerangkan materi pun diperbaiki guru tidak terlalu
cepat dan sistematis dalam menerangkan materi sehingga dapat membantu
siswa memahami Materi pada Menyimpulkan Puisi. Pada kegiatan penutup
perbaikan pembelajaran siklus 1 juga hampir sama dengan Pra Siklus, hanya
24
saja perbaikan lebih ditekankan pada pemberian penguatan untuk memberikan
pemahaman mengenai memahami Struktur dan Kebahasan Puisi Rakyat.
3. Observasi/ pengamatan
1. Sebagian besar siswa sudah bisa memahami isi Puisi Rakyat dan sebagian
siswa sudah terlihat aktif.
2. Sebanyak 14 siswa dari 22 siswa kelas VII dapat mencapai nilai KKM 72
dalam materi Menelaah Struktur dan kebahasaan Puisi Rakyat, sedangkan 8
siswa dari 22 siswa belum mencapai KKM.
3. Persentase siswa kelas VII yang mencapai nilai KKM sebesar 63,63 %
sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 36,36 % Ketiga
hal dari pengamatan tadi di duga karena guru mamaparkan materinya tidak
didukung dengan mengoptimalkan Metode Pembelajaran Diskusi.
4. Refleksi
Guru sudah masih belum mengoptimalkan pemaparan materi dan
penggunaan Metode Diskusi , sehingga diharapkan terjadi peningkatan
kemampuan dan hasil belajar siswa dalam memahami Menyimpulkan dan
menelaah Puisi Rakyat yang diwujudkan dalam RPP 2 dan pelaksanaanya.
c. Siklus 2
1. Perencanaan
1. Merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 dengan
memaksimalkan point dalam langkah-langkah Perbaikan pembelajaran.
2. Mengoptimalkan Metode Diskusi dalam perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 sehingga benar-benar epektif dalam meningkatkan
pemahaman materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi
Rakyat
3. Merancang kegiatan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa dan
membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Pelaksanaan
Pada kegiatan awal siklus 2 dilaksanakan sama seperti Siklus 1. Pada
25
kegiatan inti perbaikan pembelajaran siklus 2 yang lebih mengoptimalkan dalam
menggunakan metode diskusi dalam pelaksanaannya. Semua siswa dilibatkan
dalam Pelaksanaan Pembelajaran yaitu dengan cara diskusi. Sehingga dapat
mudah memahami Materi melalui Metode tersebut.
Cara guru dalam menerangkan materi pun lebih diperbaiki guru tidak
terlalu cepat dan sistematis dalam menerangkan materi sehingga dapat
membantu siswa memahami Materi Puisi Rakyat. Pada kegiatan penutup
perbaikan pembelajaran siklus 2 juga hampir sama dengan Pra Siklus, hanya
saja perbaikan lebih ditekankan pada pemberian penguatan untuk memberikan
pemahaman mengenai memahami Struktur dan Kebahasan Puisi Rakyat.
3. Observasi/ pengamatan
1. Sebagian besar siswa sudah bisa memahami isi Puisi Rakyat dan sebagian
siswa sudah terlihat aktif.
2. Sebanyak 18 siswa dari 22 siswa kelas VII dapat mencapai nilai KKM 72
dalam materi Menelaah Struktur dan kebahasaan Puisi Rakyat, sedangkan 4
siswa dari 22 siswa belum mencapai KKM.
3. Persentase siswa kelas VII yang mencapai nilai KKM sebesar 81,81%
sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 18,18 % . Dari
pengamatan tersebut siswa lebih sedikit yang nilainya dibawah KKM di
duga karena guru dalam mamaparkan materinya lebih Berpokus dalam
mengoptimalkan Metode Pembelajaran Diskusi.
4. Refleksi
Guru sudah mengoptimalkan pemaparan materi dan penggunaan
Metode Diskusi , sehingga diharapkan terjadi peningkatan kemampuan dan
hasil belajar siswa dalam memahami Menyimpulkan dan menelaah Puisi
Rakyat.
26
lembar pengamatan/observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada
Proses Pembelajaran Pra Siklus , Siklus 1 dan Siklus 2.
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran dilakukan pengamatan, dan diketahui
hasil evaluasi siswa pada kegiatan pembelajaran prasiklus mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat , maka
diperoleh data-data sebagai berikut :
TABEL DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA PADA PRA SIKLUS TENTANG
materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Keterangan:
≥72 = tuntas
≤72 = belum tuntas
28
Grafik 1 Persentase Nilai Siswa pra siklus
29
a. Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada hari
Senin, 11 April 2022, dengan mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam
perbaikan pembelajaran yaitu silabus pembelajaran, program pembelajaran, RPP
perbaikan siklus 1, dan mempersiapkan Metode yang akan digunakan dan sesuai
dengan materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat, yaitu
mempersiapkan Metode Diskusi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilakukan dengan pengamatan dari
teman sejawat dan dilaksanakan pada hari Selasa, 12 April 2022 dengan langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut :
30
1. Kegiatan awal : Alokasi waktu 10 menit Deskripsi kegiatan
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menyapa siswa, dan mengondisikan siswa agar siap untuk belajar
c. Guru memimpin berdo’a
d. Guru mengecek kehadiran siswa
e. Guru melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok (dengan tingkat kemampuan yang
berbeda)
.2. Kegiatan Inti : Alokasi waktu 60 menit
Deskripsi kegiatan
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi bahan bacaan terkait
materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat ( Mengenal
dan Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat).
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat (
Mengenal dan Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat).
Peserta didik diberi kesempatan untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat ( Mengenal dan
Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta
didik yang lainnya.
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat (
Mengenal dan Memahami Pantun, Membaca Puisi Rakyat), Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Selanjutnya Siswa diberi Tes Tulis
31
1. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
dan berdoa
3. Observasi/ pengamatan
Observasi/ pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran dilakukan
pada aktifitas guru dan aktifitas siswa dengan bantuan teman sejawat. Berikut ini
data tentang hasil observasi pada aktifitas guru dan aktifitas siswa.
Tabel Hasil Observasi Aktifitas Guru Pada Pembelajaran Memahami
Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat Dengan Metode Diskusi
32
Berdasarkan observasi, terlihat aktivitas guru sudah menunjukkan aktivitas
yang cukup baik dengan menggunakan Metode Diskusi dibanding pada kegiatan
pembelajaran prasiklus.
Permasalahan yang muncul pada perbaikan pembelajaran siklus 1 adalah
masih ada sebagian siswa yang masih belum memahami materi.
Penggunaan Metode Diskusi dalam pembelajaran masih kurang optimal.
Berikut adalah data hasil nilai siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1
:Tabel Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
di kelas VII SMP ISLAM AL-FADLILLAH Kec. Cipatujah Semester 2
Tahun 2022
Keterangan:
≥72 = tuntas
≤72 = belum tuntas
33
KEBERHASILAN KELAS PADA SIKLUS 1
4. Refleksi
Dengan adanya pelaksanaan dan pengamatan pada perbaikan pembelajaran
Bahasa Indonesia materi Puisi Rakyat pada siklus 1 ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran.
34
Kelebihan dari perbaikan pembelajaran siklus 1 aktivitas guru dan
aktivitas siswa sudah mengalami perbaikan dan sudah terlihat adanya keaktifan
dalam pembelajaran.
Kekurangan dalam perbaikan pembelajaran siklus 1 yaitu ;
1. Pemaparan materi dari guru yang terlalu cepat dan kurang sistematis dan
penggunaan Metode diskusi yang belum optimal mengaktipkan semua
siswa untuk terlibat dalam pembelajaran,
2. masih ada siswa yang kurang memahami materi pembelajaran sehingga
pemahaman dan hasil belajar siswa dalam memahami materi masih
rendah.
b. Siklus 2
1. Perencanaan
a. Merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 2
b. Mengoptimalkan Metode Diskusi dalam perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 sehingga benar-benar epektif dalam meningkatkan
kemampuan memahami Materi tentang Puisi Rakyat.
c. Merancang kegiatan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa dan
membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Pelaksanaan
Pada kegiatan awal siklus 2 dilaksanakan sama seperti siklus 1. Pada
kegiatan inti perbaikan pembelajaran siklus 2 juga sama seperti pada siklus 1,
hanya saja perbaikan pada Metode Pembelajaran yang lebih dioptimalkan dalam
penggunaannya. Semua siswa dilibatkan dalam Pelaksanaan Metode Diskusi,
sehingga dapat mudah memahami maksud dari materi yang akan disampaikan.
35
Cara guru dalam menerangkan materipun diperbaiki guru lebih sistematis
dalam menerangkan materi dan tidak terburu-buru sehingga dapat membantu
siswa memahami materi permulaan. Pada kegiatan penutup perbaikan
pembelajaran siklus 2 juga hampir sama dengan siklus 1, hanya saja perbaikan
pada pemberian penguatan dan penekanan tentang hal-hal yang belum dipahami
siswa dan pembimbingan dalam memahami Materi puisi rakyat.
3. Observasi/ pengamatan
Dengan bantuan guru pembimbing/ teman sejawat , observasi dilakukan
pada aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran,dapat diketahui
hasilnya sebagai berikut :
LEMBAR OBSERVASI GURU
Di Kelas VII SMP ISLAM AL-FADILAH Kp. Cihaur Desa Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Kab.
Tasikmalaya Semester 2 Tahun 2022
36
Berdasarkan pengamatan, Pelaksanaan perbaikan siklus 2 dengan
menggunakan Metode diskusi terlihat aktivitas gurub dan aktivitas siswa sudah
baik, sudah optimal dalam mengaktipkan sebagian besar siswa terlibat pada
pembelajaran.
Berikut ini hasil belajar yang diperoleh siswa pada
perbaikan pembelajaran siklus 2 Kelas VII SMP ISLAM AL-FADILAH Kp.
Cihaur Desa Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Semester Tahun 2022
37
Persentase nilai siklus 2
18,18
81,81 Nilai di atas KKM
Niilai dibawah KKM
Berdasarkan data pada tabel dan grafik tersebut diatas diketahui adanya
peningkatan nilai hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 2
dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran siklus 1. Rata-rata persentase
keberhasilan kelas siklus 1 mencapai 63,63 % sedangkan pada siklus 2 mencapai
81,81%. Dari hasil evaluasi pada siklus 2 diketahui bahwa siswa yang mendapat
nilai 100 sebanyak 7 orang (31,81 %), siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 6
orang (27,2%). siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 orang (22,7%). siswa
yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 orang (9 %). Dan siswa yang mendapat nilai
60 sebanyak 1 orang (4,54%). siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 orang
(4,54%).
Dengan demikian, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 18
orang (81,81%), dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4
orang (18,18 %).
4. Refleksi
Dengan adanya pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bhasa Indonesia
materi Puisi Rakyat pada siklus 2 sudah menunjukkan adanya peningkatan dan
ketercapaian keberhasilan kelas dibanding pada kegiatan pembelajaran siklus 1.
Dengan adanya perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Metode
Pembelajaran diskusi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut aktifitas
guru dan siswa sudah tampak baik. Ketercapaian keberhasilan kelas sudah
38
menunjukkan adanya peningkatan dari kegiatan pembelajaran siklus 1. Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga dapat memahami materi pembelajaran
dan memiliki kemampuan memahami Materi Puisi Rakyat. Ketuntasan nilai siswa
mencapai 81,81 % sudah sesuai target yang diharapkan pada penelitian tindakan
kelas ini. Oleh karena itu, perbaikan pembelajaran tidak perlu dilaksanakan
perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini menggunakan Metode Diskusi dalam perbaikan
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi Puisi Rakyat, penggunaan metode
diskusi dinilai epektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa,
hal tersebut terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa, dengan data-data sebagai
berikut :
Tabel
Rekapitulasi Hasil Nilai Siswa Kelas VII SMPI Al-Fadilah Kp. Cihaur Desa
Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya
Pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus2 :
39
21 WENI IRAWATI 70 60 100
22 YOGI ISKANDAR 100 100 100
Jumlah Nilai 1640 1750 1890
Nilai Tertinggi 100 100 100
Nilai Terendah 60 60 50
Nilai Rata Rata Kelas 74,5 79,5 85,9
Dari tabel tersebut terlihat perbandingan hasil belajar siswa dari mulai
Prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Nilai Setiap siswa mengalami peningkatan di
setiap siklusnya. Ini menandakan jika Metode Pembelajaran yang dipilih peneliti
pada siklus 1 dan 2 optimal dan dapat memberikan dampak yang baik dalam
pembelajaran.
40
Grafik Rekapitulasi Hasil Nilai Siswa Kelas VII SMPI Al-Fadilah Kp. Cihaur Desa
Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya
Pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus2
10
81,8%
8 50 63,6
6 50 36,3
18,1%
2
Nilai di bawah
Grafik Rekapitulasi Rata Rata Nilai Siswa Kelas VII SMPI Al-Fadilah Kp. Cihaur Desa
Tobongjaya Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya Semester 2 Tahun 2022
Pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus2
Rata-rata
nilai
Siklus 85,
2 9
Siklus 79, Rata-rata
1 5 nilai
Prasikl 74,
us 5
2 4 6 8 10
0 0 0 0 0
41
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa setiap
siklus mengalami peningkatan. Sebelum Metode diskusi diterapkan. perolehan
nilai rata-rata siswa adalah 74,5, pada siklus 1 perolehan nilai rata-rata adalah 79,5
dan pada siklus 2 perolehan nilai rata-rata siswa adalah 85,9. Hal ini menunjukkan
metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
42
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penerapan metode diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia
materi puisi rakyat, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemahaman dan hasil belajar memahami Materi Puisi Rakyat siswa kelas
VII SMP ISLAM AL-FADLILLAH pada pelajaran Bahasa Indonesia
meningkat secara signifikan setelah menerapkan metode diskusi.
2. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan
langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan pemahaman dan hasil
belajar siswa dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
B. SARAN
43
b. Saran tindak lanjut untuk orang tua :
Sebaiknya orang tua harus bekerja sama dengan guru untuk meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar peserta didik.
c. Saran dan tindak lanjut untuk lembaga :
Sebaiknya Lembaga melengkapi sarana dan pra sarana untuk
meningkatkan pemahahaman dan hasil belajar Peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
44
Syaiful Sagala (2009: 208) dalam situs https://meenta.net/metode-diskusi-
menurut-ahli/
Menurut Nurdjan, dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Makassar: Penerbit Aksara Timur. ISBN 978-602-73433-6-8.dalam situs
https://id.wikipedia.org/wiki/Membaca#cite_note-1
45
LAMPIRAN – LAMPIRAN
46
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : I (Pertama)
Semester : II
Tema : Puisi Rakyat
Hari/Tanggal : 12 April 2022
I. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan minat belajar diswa dengan menggunakan Metode Diskusi.
II. Identifikasi Masalah
1. Guru kurang maksimal dalam menjelaskan materi.
2. Pembelajaran berpusat kepada guru,
3. Peserta didik tidak aktif dalam pembelajaran
47
yang berkaitan dengan Puisi.
e. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
mengerjakan tugas
f. Siswa diminta menyimpulkan apa yang sudah
dipelajari hari ini
Kegiatan Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman
Penutup Guru Menjelaskan Tentang materi yang akan datang
Guru menutup kelas dengan berdoa.
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus :2
Semester : II
Tema : Puisi Rakyat
Hari/Tanggal : 16 Mei 2022
48
Guru Memberikan Motivasi
Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran, apersepsi
mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya.
Kegiatan inti a. Guru Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
b. Guru Membagi Kelompok yang nantinya disuruh diskusi.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa:
Bagaimana struktur Puisi?
d. Guru dan siswa saling bertanya jawab tentang hal-hal yang
berkaitan dengan Puisi.
e. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengerjakan
tugas
f. Siswa diminta menyimpulkan apa yang sudah dipelajari
hari ini
Kegiatan Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman
Penutup Guru Menjelaskan Tentang materi yang akan datang
Guru menutup kelas dengan berdoa.
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
SKENARIO
PEMBELAJARA
N SIKLUS 1
74
3. Siswa dan guru bertanya jawab
4. Siswa bersama kelompoknya
mencoba menganalisis Puisi.
5. Siswa mempresentasikan Hasil
kerja kelompoknya.
75
SKENARIO PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
76
6. Siswa dan guru bertanya jawab
7. Siswa bersama kelompoknya
mencoba menganalisis Puisi.
8. Siswa mempresentasikan Hasil
kerja kelompoknya.
77
78
79
80
81
82
83
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP
Hari/ Bukti
No. Kegiatan* Hasil Tindak Lanjut
tanggal Pembimbingan
84
Hari/ Bukti
No. Kegiatan* Hasil Tindak Lanjut
tanggal Pembimbingan
85
86