PDGK 4501
DISUSUN OLEH :
NIM : 856445003
( ririsnovitria95gmail.com)
POKJAR : KUANSING
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL
NIM : 856445003
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan Karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari di temukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Riris Novitria
NIM. 856445003
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat hidayahnya dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) mata pelajaran Bahasa Indonesia dikelas I SDN 015Jake sebagai salah satu
persyaratan untuk kelulusan penulis memperoleh gelar sarjana.
Riris Novitria
Nim. 856445003
ABSTRAK
Riris Novitria, 2023, Penerapan model pembelajaran inquiry based learning untuk
meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia pada peserta didik materi perkenalan
diri kelas I SDN 015 Jake
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di SD Negeri 015 Jake terhadap siswa
kelas I didapatkan hasil belajar siswa belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan
Minimun) yang berada pada angka 60 pada pembelajran bahasa indonesia. Guru
menyampaikan materi dengan metode ceramah guru terlihat aktif dibandingkan
siswa yang hanya mendengarkan guru nya saja. Hal ini disebabkan salah satu
faktor yaitu guru tidak mengunakan media pada saat menjelaskan materi
pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan kurang mendengarkan penjelasan
dari guru, yang inilah merupakan salah satu penyebab rendahnya nilai siswa
dalam pembelajaran bahasa indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk penerapan
model pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik materi perkenalan diri SD Negeri 015 jake. Penelitian perbaikan
pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat langkah
penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan(observasi), dan
refleksi.dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pada
siklus 1 dari 20 siswa ditemukan sebanyak 7 orang siswa yang mencapai KKM
dan 10 orang siswa lainnya belum mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II dari
20 orang siswa sudah banyak yang mencapai KKM dilaksanakan. Berdasarkan
data diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media inquiry based learning
pada pelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
kelas I SD Negeri 015 jake.
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................ v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
A. PembelajaranBahasaIndonesia.................................................. 5
B. Hasil Belajar.............................................................................. 6
C. Metode Inquiry.......................................................................... 7
D. Karakteristik.............................................................................. 9
A. Kesimpulan............................................................................... 30
B. Saran.......................................................................................... 30
DAFTAR TABEL
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Hsail Bejar Siswa Siklus I dan Siklus II..... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1..........................................................................................................
Lampiran 2..........................................................................................................
Lampiran 3..........................................................................................................
Lampiran 4..........................................................................................................
Lampiran 5..........................................................................................................
Lampiran 6..........................................................................................................
Lampiran 7..........................................................................................................
Lampiran 8..........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan
seseorang pendidikanlah yang menentukan dan menuntun masa depan dan
arah hidup seseorang. walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu,
namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor wahid. Bakat
dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan.
Pendidikan juga umumnya menjadi tolak ukur kualitas setiap orang. Menurut
Wikipedia pendidikan ialah pembelajaran, peengetahuan, keterampilan serta
pelatihan, sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI),
pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun
kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran
maupun pelatihan.
Menurut Ahmad D. Rimba pendidikan adalah bimbingan yang
dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik dengan tujuan
membentuk kepribadian yang utama secara jasmani dan rohani.Menurut Stella
Van Patten Henderson pendidikan ialah sebuah kombinasi antara pertumbuhan
dan pengembangan diri serta warisan sosial.Pendidikan juga bisa dijalani
melalui dua hal yakni pendidikan formal dan non formal.Pendidikan formal
ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau program
pendidikan yang tersturuktur serta terencana oleh badan pemerintahan
misalnya melalui sekolah atau universitas. Sedangkan pendidikan non formal
ialah pendidikan yang bisa didapat melalui aktivitas kehidupan sehari-hari
terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar melalui
pengalaman orang lain.
Salah satu tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang baik kita akan mudah
mengikuti perkembangan zaman dimasa yang akan datang. Sesuai dengan
perkembangan situasi dan kondisi kehidupan, akan membawa sikap mental
tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan proses yang secara alami
munculnya suatu permasalahan yang baru dalam dunia pendidikan.sehingga
dalam penyampaian materi pelajaran dituntut untuk selalu menyesuaikan
dengan kondisi anak sekarang perlu diketahui bahwa pendidikan
kemaren,sekarang dan yang akan datang banyak perubahan. Guru yang selalu
menggunakan metode yang menoton,artinya dari tahun ke tahun tidak pernah
mengalami perubahan karena adanya perubahan kondisi, mereka akan
mengalami permasalahan yang tidak mereka sadari. Oleh karena itu sebagai
seorang pendidik harus mau tau akan kebutuhan anak didik, terutama dalam
pelayanan dan penyampaian materi pelajaran. Sehingga sangat perlulah
sebagai pendidik mengadakan variasi metode pelajarannya.Manakah yang
lebih tepat untuk menyampaikan materi supaya hasil proses belajar mengajar
berhasil maksimal.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SDN 015 Jake terkait
pembelajaran Bahasa Indonesia keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
masih rendah, kebanyakan siswa kurang aktif sehingga dibutuhkan variasi
metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa.
1. Identifikasi Masalah
Setelah diadakan pelaksanaan pembelajaran adapun permasalahn yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah:
Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar masih rendah
Kebanyakan siswa kurang aktif sehingga dibutuhkan variasi metode
pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa
Lebih suka bermain dan bercerita dengan teman
Peserta didik masih terlihat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran
Peserta didik tidak berani menyampaikan pendapatnya kepada guru
2. Analisis Masalah
Dalam penelitian ini menfokuskan metode pembelajaran Inqury Based
Learning. Selain fokus meningkatkan hasil belajar siswa, penelitian ini juga
menilai sikap siswa khususnya dalam sikap sosial yang berhubungan dengan
metode Inqury Based Learning dan dari hasil perbaikan pembelajaran tersebut
di dapati beberapa hal penyebab rendahnya hasil belajar siswa, yaitu :
Penyampaian materi selalu menggunakan metode ceramah sehingga
kegiatan pembelajaran terlalu monoton/kurang variatif
Kurangnya latihan dan contoh
Guru tidak melakukan apersepsi sehingga penjelasan materi mengambang
Metode yang digunakan tidak bervariasi, sehingga peserta didik merasa
bosan dan tidak tertarik dengan materi yang disampaikan
B. Rumusan Masalah
KAJIAN PUSTAKA
3. Perkenalan Diri
Memperkenalkan Diri
“ Selamat pagi, nama saya Kiyomi. Saya kelas satu. Bapak saya bernama
Irfan. Ibu saya bernama Jenny.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah kegiatan
belajar (Nugraha,2020). Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan
tertentu yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar
dan meliputi keterampilan kognitif, efektif, maupun psikomotor
(Wulandari,2021). Pendapat dari mustakim (2020) hasil belajar adalah segala
sesuatu yang dicapai oleh peserta didik dengan penilaian tertentu yang sudah
ditetapkan oleh kurikulum lembaga pendidikan sebelumnya. Dari beberapa
pendapat diatas hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar
mengajar baik kognotif, efektif, maupun psikomotor dengan penilaian yang
sesuai dengan kurikulum pembeljaran lembaga pendidikan.
C. Metode Inquiry
1. Pengertian Metode Inqury Based Learning
Inqury Based Learning merupakan salah satu metode pembelajaran
yang melibatkan siswa aktif secara penuh dalam proses pembelajaran
(Danielson,dkk 2007 ). Menurut Maab dan Artigue ( 2013 ) bahwa Inqury
Based Learning merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa
dimana siswa meningkatkan pertanyaan, menyelidiki situasi dan
mengembangkan kemampuan untuk mencapai solusi. Kata Inqury berasal dari
bahasa Inggris yang berarti mengadakan penyelidikan, menanyakan
keteerangan, melakukan pemneriksaan ( Hassan 2003 : 323 ). Sumantri ( 1999
: 164 ) menyatakan bahwa metode Inqury adalah cara penyajian pelajaran
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi
dengan atau tanpa bantuan guru.
Orientasi
masalah
Menyimpulk Merumuskan
an pertanyaan
Langkah – langkah
Model Pembelajaran
Inquiry
Menguji Mengajukan
Hipotesis Hipotesis
Mengumpulk
an Informasi
Gambar 1.1 langkah – langkah pembelajaran inquiry
D. Karakteristik
1. Siswa Kelas 1
Pembelajaran kelas 1 dilaksanakan berdasarkan rencana
pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harus
dirancang guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar dan
sistem penilaian sesuai dengan tahapan pengembangan siswa. Hal lain yang
harus dipahami, yaitu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
Dalam hal ini, guru memegang peranan penting dalam menciptakan stimulus
respon agar siswa menyadari kejadian sekitar lingkungannya. Siswa kelas
rendah masih banyak membutuhkan perhatian karena fokus konsentrasinya
masih kurang, perhatian terhadap kecepatan dan aktivitas belajar juga masih
kurang. Hal ini memerlukan kegigihan guru dalam menciptakan proses
belajar yang lebih menarik dan efektif.
BAB III
1. Subjek Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu penelitian
Penelitian terbagi dalam 2 siklus yakni siklus 1 dan siklus 2 dengan jadwal
siklus 1 pertemuan 1 yaitu pada hari kamis 11 mei 2023 09.30 – 10.45 wib,
siklus 1 pertemuan 2 pada hari jumat 12 mei 2023 pukul 09.30 – 10.45 wib
dan siklus ke 2 pertemuan 1 pada hari rabu 17 mei 2023 pada pukul 09.30 –
10.45 wib, siklus ke 2 pertemuan 2 pada hari jumat 19 mei 2023 pada pukul
09.30 – 10.45 wib.
3. Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa
4. Guru menanyakan kabar kepada siswa dan kemudian dilanjutkan
dengan mengabsen siswa
5. Guru memberikana presiasi sebelum pembelajaran dimulai
3. Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
3. Pengamatan
1. A.Pendahuluan
1.Memotivasi siswa
2.Memberikan apersepsi
dengan pertanyaan
Untuk mengetahui
konsep-konsep prasyarat
yang sudah dikuasai oleh
siswa
3.Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
akan dilaksanakan
2. B.Pembelajaran
1 Memberikan
permasalahan terkait
materi yang akan
dipelajari
2.Memberikan penjelasan
singkat tentang prosedur
kerja dalam pembelajaran
dengan pendekatan
inquiry
3.Memberi kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya tentang metode
pembelajaran
4.Guru menyatukan berbagai
macam pendapat dari
siswa.Bersama-sama
menujuk konsep materi
Yang dipelajari
3 C Penutup
1. Membimbing siswa
menyimpulkan seluruh
materi pembelajaran yang
baru saja dipelajari
2.Memberikan
tugas/posttest
Aktivitas guru selama perbaikan di nyatakan berhasil apabila rata – rata
persentase skor yang diperoleh mencapai 90% sedangkan untuk keberhasilan
aktivitas siswa dengan rata – rata persentase di peroleh mencapai 85%.
3. Memiliki keluarga adalah anugrah dari tuhan yang harus kita ...
a. Syukuri
b. Jauhi
c. Sombongkan
Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. A
4. B
5. C
4. Refleksi
P=(F:N)X100%
Keterangan
P = Angka Persentase
F= frekuensi aktivitas (guru/siswa)
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Siklus1
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus 1, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 yang dilaksanakan
pada tanggal 11 Mei 2023 dan 12 Mei 2023, guru melaksanakan
pembelajaran dengan melakukan kegiatan awal, guru mengucapkan salam
dan mengajak anak untukberdoa bersama, kemudian guru mengabsen
siswa dan melakukan apresiasi. Dan masuk lagi ke kegiatan inti yaitu
dengan menjelaskan materi pembelajaran tentang perkenalan diri.
Kemudian siswa maju kedepan untuk memprakltekan cara perkenalan diri
mengerjakan soal-soal tersebut. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian
pembelajaran ditutup dan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan oleh supervisor 2
dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru
dan aktivitas siswa. Berdasarkan lembar observasi tersebut, masih ada
yang belum aspek yang dilakukan oleh guru, yaitu belum menyampaikan
tujuan pembelajaran dan supervisor juga menyampaikan bahwa guru
belum sepenuhnya menguasai kelas. Selain itu pengamatan yang
dilakukan kepada siswa masih kurang focus memperhatikan dan terlihat
masih dalam keadaan ribut, namun siswa sudah mulai aktif dan antusias
pada saat guru memperlihatkan dan menjelaskan pembelajaran bahasa
indonesia dengan perkenalan diri.
1. Penggunaan Metode
Pembelajaran
Ceramah
Menyampaikan apresiasi √
Memotivasi minat belajar √
siswa
Menyampaikan tujuan √
pembelajaran √
Menjelaskan sesuai dengan
indikator
Menguasaimateri
pembelajaran √
Menggunakan Bahasa yang √
baik dan benar
Menyiapkan media √
pembelajaran, alat bantu, dan
alat peraga.
Menjelaskan tugas yang harus √
dilakukan oleh siswa
Memberikan arahan yang √
harus dilakukan siswa
Membagi LKS √
Memberi bantuan kepada √
siswa yang mengalami
kesulitan
2. Tanya Jawab
Mengajukan pertanyaan √
Memberikan kesempatan √
kepada siswa untuk bertanya
Memindahkan giliran √
pertanyaan
Latihan
Memberikan soal Latihan √
Menjelaskan cara pengerjaan √
Latihan
Memberikan lembar soal √
Latihan
Melakukan koreksi dan
√
penilaian
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa masih ada beberapa aspek
yang belum dkuasai oleh guru yaitu belum menyampaikan tujuan
pembelajaran, belum menjelaskan sesuai dengan indikator dan belum
menggunakan Bahasa yang baik dan benar yaitu Bahasa yang digunakan
oleh guru terlalu tinggi jadi siswa susah untuk memahaminya. Jadi,
Aktivitas guru pada siklus I di nyatakan belum berhasil karena rata-rata
persentase skor yang diperoleh oleh guru masih 78 % persen, sedangkan
rata-rata persentase skor yang harus diperoleh 90 %.apabila rata-rata
persentase skor yang di peroleh mencapai 90 %. , kelemahan-kelemahan
ini akan diperbaiki pada siklus II
Adapun aspek penilaian terhadap aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
penyampaian materi
pertanyaan
pembelajaran
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masih ada aspek-aspek yang belum
terpenuhi oleh siswa yaitu siswa masih kurang memperhatikan guru pada
saat meyampaikan materi, siswa tidak aktif menjawab pertanyaan, siswa
tidak aktif dalam mengeluarkan pendapat. Skor persentase untuk
pencapaian aspek-aspek yang harus terpenuhi oleh siswa yaitu 66 %,
sedangkan skor minimal yang harus dipenuhi oleh aktivitas siswa yaitu
85 %. Kelemahan-kelemahan ini akan diperbaiki pada siklus II.
Kemudian Adapun data hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
No Nilai Siklus1
Jumlah Persentase
1. ≥100 - -
2. 90-99 - -
3. 80-89 4 23%
4. 70-79 3 17%
5. 60-69 - -
6. 50-59 7 40%
7. 40-49 3 17%
8. ≤40 - -
Nilai rata-rata 59
Presentase ketuntasan kelas 40%
6
Gambar 4.1 Grafik data hasil perbaikan pembelajaran siklus 1
Dari grafik diatas dapat di lihat dari siklus 1 masih ada siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM yaitu sebanyak7 orang siswa 50-59 dan
3 siswa mendapat nilai rentan 40-49. Maka diputuskan untuk melakukan
perbaikan pada siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkanhasilpengamatandiatas,gurumelakukanrefleksidiridanmemut
uskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan
yangakandilakukanyaitusebagaiberikut:
a. Lebih menyempurnakan penyampaian pembelajaran sesuai dengan
rencanaperbaikanpembelajaran(RPP).
b. Guru akan mengkondisikan kelas yang kondusif sehingga semua
siswa dapatfokusdenganmateripembelajaran.
c. Mengajaksiswalebihaktifdalampembelajaransehinggadapatmeningkat
akan belajar siswa agar tercapai kriteria ketuntasasan (KKM) yaitu
SiklusII
a. Perencanaan
No Nilai Siklus1I
Jumlah Persentase
1. ≥100 - -
2. 90-99 4 23%
3. 80-89 6 35%
4. 70-79 5 29%
5. 60-69 - -
6. 50-59 2 11%
7. 40-49 - -
8. ≤40 - -
Nilairata-rata 76
Presentaseketuntasankelas 87%
1
Gambar 4.2 Grafik data hasil perbaikan siklus II
Darigrafikdiatas,terlihatpadasiklusIIsiswa
0
≥10 90- 80- 70- 60- 50- 40- ≤4
yangmemperolehnilaiKKMyaitusebanyak 15 orang siswa dan yang
mendapatkan nilai dibawah KKM hanya 2orang siswa. Hal ini
membuktikan bahwa ada kenaikan yang signifikan
padaperbaikanpembelajaransiklusII.
a. Refleksi
Setelah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sambal
mengamati kegiatan siswa, kegiatan akhir yang akan dilakukan adalah
refleksi. Guru melakukan pengolahan data yang telah diperoleh baik
dalam proses pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi dan
hasil belajar peserta didik pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran.
Pada siklus II ini hasil refleksi menunjukkan adanya
peningkatan baik dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan
keaktifan peserta didik menunjukkan kearah yang lebih baik.
Berdasarkan hasil tes dan pengamatan guru, ditemukan beberapa
kemajuan yang terjadi pada siklus II, yaitu :
a. Proses pembelajaran yang dilakukan pada saat guru menerangkan
dan melaksanakan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi terlihat lebih efektif dan efiien karena para peserta
didik juga ikut berpartisipasi dalam belajar Bersama dan mampu
mengidentifikasi topik permasalahan.
b. Dibandingkan dengan siklus I, sudah ada kemajuan pada siklus II
ini, karena para peserta didik sudah menunjukkan respon yang
positif pada saat proses pembelajaran. Peserta didik sudah mulai
aktif, mau memperhatikan pelajaran dan termotivasi untuk
mencari pertanyaan dan menemukan jawaban, tidak banyak ribut
di kelas serta mau bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Hal ini lebih baik dibandingkan siklus I yang
telah dilakukan sebelumnya.
c. Lembar pengamatan yang diisi pada saat guru melakukan proses
belajar megajar pada siklus II ini sudah ada kemajuan dan
perbaikan pembelajaran oleh siswa. Persentasi kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia sudah sangat baik.
Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus II ini,
melalui hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru/observer, sudah
menunjukkan kemajuan pada hasil belajar peserta didik di siklus IIini.
Yang dinilai dari hasil evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya
menunjukkan peningkatan nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditentukan oleh
sekolah yaitu 60.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada siklus 1 nilai rata-
rata siswa yaitu 59, jumlah siswa yang tuntas 7 dan persentase ketuntasan
siswa 40%, kemudian pada siklus II nilai rata-rata siswa 76, jumlah siswa
yang tuntas 15 dan persentase ketuntasan 87%.
siklus 1
siklus II
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I masih terdapat 7
(tujuh) orang siswa yang tidak tuntas dan 13 siswa yang tuntas, sedangkan
pada siklus II tidak ada lagi siswa yang tidak tuntas, semua siswa
mendapatkan nilai di atas KKM.
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari kesimpulan diatas ada beberapa hal yang harus dilakukan guru yaitu :
a. dalam kegiatan guru sebaiknya mempunyai media yang menarik untuk
membuat siswa antusias dalam proses pembelajaran
b. Mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran
c. Memberikan motivasi semngat kepada siswa
d. Guru harus menguasai materi dan menyampaikan materi dengan sempurna
DAFTAR PUSTAKA