LAPORAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM
MENENTUKAN KELILING PERSEGI PANJANG
KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 10
PAYARAMAN KECAMATAN PAYARAMAN
KABUPATEN OGAN ILIR
UNIVERSITAS TERBUKA
OLEH
NOVIDA RISYANTI
NIM : 826254633
NIM : 826254633
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Rabu, Tanggal 12 Oktober 2016
ii
PERNYATAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaida, dan etika penulisan karya ilmia.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau bagian PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
NOVIDA RISYANTI
NIM. 826254633
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan pemantapan kemampuan profesional ( PKP ) ini tepat pada waktunya.
Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PKP ) dan penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Ir.Adi Winata,M.Sc.selaku kepala UPBJJ –UT Palembang
2. Ibu Anita Rahmawati,S.Pd,M.Pd selaku tutor pembimbing mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )
3. Bapak Abdul Latief, .A.Ma.Pd, Kepala SDN 10 PAYARAMAN beserta
staf dan dewan guru
4. Seluruh tutor dan Pengelolah UT UPBJJ POKJAR Indralaya
5. Ibu Hj.Elidah, S.Pd., Sebagai teman sejawat
6. Kepala UPTD Kecamatan Payaraman
7. Suami saya Erhanif yang telah mendoakan dan mensuport saya,terima
kasih atas kesetianmu serta nasehat dan motivasi yang telah diberikan.
8. Kedua Orang tua saya, yang selalu mendoakan..
v
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Jadual perbaikan pembelajaran…………………………….... 15
vi
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik 4.1 Hasil pelajaran matematika dari pra siklus – siklus II………25
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Format kesediaan supervisor 2 sebagai pembimbing PKP
2. Perencanaan PTK (Identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif
pemecahan masalah, rumusan masalah )
3. Berkas RPP Pra Siklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II
4. Lembaran observasi/Pengamatan kinerja guru terisi
5. Jurnal pembimbingan dengan supervisor 2
6. hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk persiklus
7. Fhoto kegiatan
viii
ABSTRAK
Proses Pembelajaran matematika yang berlangsung di Kelas IV SDNEGERI 10
PAYARAMAN diketahui masih rendah karna kebanyakan siswa-siswi sekolah
jenuh terhadap pelajaran matematika. disebabkan karena belum ada sesuatu hal
yang mampu membangkitkan minat siswa-siswa sekolah untuk menyukai mata
pelajaran matematika. Terkait rasa bosan siswa terhadap pelajaran matematika di
antaranya adalah guru dalam mengajar tidak menggunakan alat peraga.Rendahnya
pemahaman dan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematikayang mana
hasil dari belajar tersebut belum mencapai ketuntasan yang diharapkan. Sebagian
besar siswa lemah dalam menguasai konsep pembelajaran matematika selain itu,
siswa belum terlibat secara aktif dan optimal didalam proses pembelajaran. Dari
sekian banyak media pembelajaran yang ada, maka peneliti memilih media
gambar karena media gambar merupakan media yang sangat efektif digunakan
dalam proses belajar mengajar sehingga sangamembantu siswa dalam belajar
secara maksimal dan akhirnya mendapatkan hasilnilai yang sangat
memuaskan.tujuan pengajaran menggunakan media gambar adalah untuk
memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar,cara
pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran
kelas.subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN 10 PAYARAMAN yang
berjumlah 38 siswa terdiri dari 20 laki-laki dan 18 perempuan, penelitian yang di
lakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).yang terdiri dari dua siklus, setiap
siklus meliputi dalam 4 tahap yaitu perencanaan ,pelaksanaan tindakan,
pengamatan (observasi) dan refleksi. Penelitian dan penilaian dilakukan dengan
metode tes formatif pada siklus I persentase ketuntasan 56,31% dengan rata-rata
kelas 60. setelah diadakan perbaikan padasiklus II persentase ketuntasan
meningkat menjadi 100% dengan rata-rata kelas 73.68%.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
- Materi pelajaran kurang diminati oleh siswa
- Siswa beranggapan pelajaran matematka itu sulit
- Siswa kurang memperhatiakan penjelasan guru
- Cara penyampaian materi masih banyak kekurangan
- Performa guru yang kurang menarik dalam mengajar
- Guru dalam mengajar tidak menggunakan alat peraga
- Guru jarang memberi tugas kepada siswa
2. Analisis Masalah
Rendahnya pemahaman dan minat terhadap mata pelajaran matematika pada
Tanggal 10 Oktober 2016 siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Payaraman dan
1
pembelajaran dengan Kompetensi Dasar Menentukan keliling persegi
panjang
diperoleh hasil 6 orang yang memperoleh nilai 60. siswa masih belum bisa
menentukan keliling persegi panjang. berdasarkan kenyataan tersebut penulis
melakukan :
- Perbaikan pembelajaran matematika,
- Menggunakan metode yang bervariasi
- Menggunakan alat peraga agar siswa mudah mengerti
Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan
fakta dan konsep, atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit.
Alat peraga yang digunakan berupa bentuk-bentuk bangun datar maupun benda-
benda yang menyerupai bangun datar, persegi panjang, segi tiga dan yang lainnya.
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada program S.1 PGSD.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar matematika melalui
media gambar pada materi menentukan keliling persegi panjang pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Payaraman Kecamatan Payaraman
Kabupaten Ogan Ilir.
2
C. TUJUAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Perbaikan ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika melalui
media gambar pada materi menentukan keliling persegi panjang pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 10 Payaraman Kecamatan Payaraman
Kabupaten Ogan Ilir.
2. Bagi Siswa
Perbaikan dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi yang
diajarkan.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. HAKIKAT BELAJAR
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Moh
Surya (1997) belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yan dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Menurut Gegne Briggs dan Wagner dalam Udi S. Winata putra (2008) :
pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yangdirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar siswa. Menurut UU No.20 tahun
2003 tentang Sesdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Kegiatan belajar
mengajar harus dibangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan
siswa dan diharapkan kedua belah pihak berperan aktif dalam sebuah
kerangka belajar.
Dari bebera pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
kegiatan atau usaha manusia yang merupakan suatu proses untuk mengubah
perilaku dan menambah pengetahuan agar menjadi lebih baik lagi.
B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah alat bantu dalam mengajar agar efektif (pendidikan
matematika files wordpress.com ) pendapat lain dari pengertian alat pearga
atau audio visual aids (AVA) adalah media yang pengajaannya
berhubungan dengan indera pendengaran.
4
Sejalan dengan itu Sumadi (1972:4) dalam mengemukakan bahwa alat
peraga atau AVA adalah untuk memberikan pelajaran atau yang dapat
diamati melalui panca indera (pendidikan matematika files
wordpress.com).
Dari uraian-uraian diatas bahwa media atau alat bantu mengajar adalah
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dan dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar diri siswa.
5
3. Kelebihan Alat Peraga
- Mempertahankan konsentrasi
- Mengajar dengan lebih cepat
- Mengatasi masalah keterbatasan waktu, tempat dan bahasan
- Membangkitkan emosi manusia
- Menambah daya pengertian dan ingatan anak
- Menambah keseragaman dalam mengajar
C. HASIL BELAJAR
Menurut Suprayekti ( 2003:4 ), hasil belajar siswa ialah ” perubahan
perilaku siswa akibat dari proses belajar ”. Perubahan perilaku yang dimaksud
tersebut adalah perubahan perilaku dari yang tidak baik menjadi baik, artinya
perilaku yang terjadi pada diri siswa memiliki kemajuan akibat dari
mengikuti proses belajar.
6
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Surya (2004:64) bahwa hasil belajar
ialah ” berbentuk pada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan ”.
Selanjutnya, hasil belajar dapat dipergunakan sebagai indikator keberhasilan
siswa dalam mengikiti proses belajar mengajar, yang dapat dibagi atas
beberapa tingkatan atau taraf, hal ini sebagaimana dikemukakan oleh
Depdikbud (1995:24) Adalah sebagai berikut :
1. Istimewa/maksimal, dikatakan maksimal apabila seluruh (100%) bahan
pelajaran yang diajarkan dikuasai peserta didik dengan nilai 100
2. Baik Sekali, dikatakan baik sekali apabila sebagian besar 85%- 95% bahan
pelajaran yang diajarkan dikuasai peserta didik dengan nilai 85-95
3. Baik, dikatan baik apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s/d
84% dikuasai peserta didik dengan nilai 75-84
4. Cukup, dikatakan cukup apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya
65% -74% dikuasai peserta didik dengan nilai 65-74
5. Kurang, dikatakan cukup apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
dari 65% dikuasai peserta didik dengan nilai dibawah 65
7
1. Faktor Intern
Adalah faktor yang bersumber dari diri siswa itu sendiri yaitu:
Faktor jasmaniah, faktor psikologi dan faktor fisik/psikis
a. Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah ini berhubungan dengan fisik yang bersifat bawaan
yang diperoleh sejak lahir. Misalnya penglihatan, pendengaran, struktur
tubuh dan sebagainya. Faktor fisik berhubungan erat dengan keadaan
fisik siswa. Kesempurnaan fisik dapat berpengaruh pada siswa,
misalnya siswa yang cacat pendengaran, penglihatan dan lain-lain akan
memperlambat mereka dalam proses belajar yang akhirnya memperoleh
prestasi belajar rendah.
b. Faktor psikologis
Faktor psikoilogis berkaitan dengan dua hal yaitu : 1) faktor intelektual
yang berhubungan dengan kecerdasan dan bakat siswa dan 2) faktor
non intelektual yang berhubungan dengan unsur-unsur kepribadian
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan
penyesuaian diri.
Faktor psikologi bersipat pembawaan dan menetap pada diri siswa.
Faktor psikologis berkaitan dengan tingkat kecerdasan, kecakapan dan
kepribadian seseorang.
Sehubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang maka Tu’u (2004:79)
berpendapat bahwa :”tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki
seseorang siswa sangat menentukan keberhasilan dalam belajar,
termasuk prestasi-prestasi lai sesuai dengan macam-macam kecerdasan
yang menonjol yang ada pada dirinya”
c. Faktor kematangan fisik/psikis
Berkaitan dengan daya tahan tubuhdan sikap mental siswa didalam
menerima pelajaran. Kaitan dengan faktor kematangan fisik/psikis
adalah berhubungan dengan persiapan mental siswa pada saat menerima
8
pelajaran. Siswa yang mempunyai mental bekerja keras dalam belajar
dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah frustasi bila mendapat
tantangan, besar kemungkinan tetap kuat dalam melawan berbagai
tantangan dibandingkan dengan siswa yang mempunyai mental yang
lemah.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar individu anak itu
sendiri yang meliputi : faktor sosial, faktor sekolah, faktor budaya dan
faktor lingkungan fisik.
a. Faktor sosial
Faktor sosial yang turut berpengaruh terhadap hasil belajar terdiri dari
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor lingkungan
keluarga merupakan faktor yang dominan pengaruhnya terhadap
peningkatan hasil belajar. Keluarga adalah hubungan yang terdekat
dengan siswa, dengan kata lain bahwa faktor-faktor tersebut berkaitan
erat dengan sosial ekonomi, cara orang tua mendidik, hubungan antar
anggota keluarga, suasana lingkungan rumah, pengawasan orang tua,
latar belakang kebudayaan, pergulan di sekolah dan di masyarakat.
Menurut Abdurrahman (1999:106), ” orang tua yang memberlakukan
anak dengan baik akan membantu proses belajar siswa ” orang tua
harus mempunyai sikap terbuka dan menunjukkan suasana
keakraban/harmonis dalam rumah tangga. Suasana yang tenang dalam
keluarga akan membantu anak untuk berkonsentrasi dalam belajar.
Kemudian di sekolah adalah tempat pembinaan secara formal yang
mengembangkan unsur kognitif dan efektif.
Disisi lain Asy-syakhs (2003:39) menyebutkan bahwa faktor keluarga
dapat menyebabkan lambannya anak dalam belajar sehingga akan
berakibat pada hasil belajar yang rendah seperti :
9
1. Rusaknya hubungan suami istri (orang tua)seperti jaln sendiri-
sendiri, bertengkar terus menerus, mengarah pada perceraian
2. Kerasnya orang tua dalam memperlakukan anak, membatasi
3. kemerdekaannya dan tidak meberi kesempatan untuk bergaul
dengan teman lain
4. Anak merasa tersingkir dan diabaikan oleh orang tua
5. Pendapat anak tidak pernah dihargai bahkan diejek dan usahanya
selalu dilarang
6. Banyaknya sanksi yang tidak mendidik terhadap anak dan tanpa
sebab yang jelas
7. Orang tua memperlakukan anaknya secara ngawur tanpa dasar
ataupunbentuk yang jelas
8. Antara anak yang satu dan yang lainnya dalam keluarga tidak bisa
rukun, sehingga menimbulkan rasa dendam diantara mereka
9. Orang tua terlalu sibuk atau sering tidak dirumah sehingga anak
merasa tidak diperhatikan
10. Jumlah anak yang terlalu banyak dan sempitnya tempat tinggal
sehingga anak tidak bisa berkonsentrasi saat belajar
11. Rendahnya tingkat sosial maupun ekonomi dalam keluarga sehingga
anak selalu kekurangan dalam memenuhi kebutuhan pokok untuk
sekolah
12. Kedua orang tuanya tidak bisa baca tulis dan rendah tingkat
kebudayaannya dalam keluarga
13. Menetapkan tujuan atau orientasi yang tidak sesuai dengan kondisi
dan kemampuan anak
14. Mendorong anak untuk belajar sesuatu tanpa memperhatikan
kecenderungannya atau bakat tertentu sehingga menjadi
terbengkalai
10
15. Anak terlalu sibuk dengan banyaknya pekerjaan dirumah dan sering
tidak masuk sekolah
Kondisi-kondisi di atas menjelaskan bahwa keluarga sangat berperan dalam
membimbing anak belajar dan mencapai apa yang di cita-citakannya. Tanpa
peran serta yang aktif dari keluarga akan menyebabkan hubungan anak dan
keluarga menjadi jauh dan akibatnya anak akan berontak. Sebagai wujudnya
adalah anak tersebut tidak akan mampu mencapai apa yang menjadi
tujuannya.
b. Faktor sekolah
Menurut slameto (2003:64) faktor sekolah ini mencakup metode mengajar,
kurikulum, interaksi guru-siswa, interaksi antar siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung,metode
belajar dan tugas rumah (PR)
c. Faktor budaya
Menurut koentjaraningrat (1990:147) ” faktor budaya adalah yang berkaitan
dengan adat istiadat, kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi ”. Faktor
budaya berkaitan dengan kultur masyarakat yang berupa
persepsi/pandangan, adat istiadat dan kebiasaan. Siswa selalu melakukan
kontak dengan masyarakat. Pengaruh-pengaruh budaya yang negatif dan
salah terhadap dunia pendidikan akan turutberpengaruh terhadap
perkembangan dan pertumbuhan anak. Siswa yang bergaul dengan teman-
temannya yang tidak sekolah atau putus sekolah akan berpengaruh terhadap
mereka
d. Faktor lingkungan fisik
Yang termasuk kedalam faktor lingkungan fisik adalah : fasilitas rumah,
fasilitas belajar dan iklim/suhu. Selain itu faktor lingkungan fisik
merupakan bagian dari faktor yang turut serta harus diperhatikan orang tua.
Kaitan dengan faktor lingkungan fisik ini adalah ada tidaknya tempat belajar
atau ruang khusus untuk belajar bagi siswa.
11
Menurut Djamarah (2002:207) siswa harus mempunyai ruang/tempat belajar
sendiri agar ia tidak belajar di sembarang tempat. Sementara itu slameto
(2003:77) menambahkan bahwa siswa membutuhkan tempat belajar yang
tenang agar ia dapat berkonsentrasi belajar. Dengan memiliki tempat belajar
khusus maka siswa dapat belajar tanpa gangguan orang lain. Atau ia
sebaliknya, ia bisa belajar dengan tenang, dapat berkonsentrasi dan tidak
mengganggu anggota keluarga yang lain. Misalnya siswa belajar di meja
tamu, ketika ada tamu datang terpaksa ia harus pindah ke tempat lain.
Akibatnya konsentrasinya terganggu akibat tamu tadi.
13
3. Eksporasi
Siswadiajak berdo’a diteruskan guru memberikan apersepsi dan
Motivasi kemudian menyampaikan kegiatan belajar mengajar yang akan
Dilewati bersama selama 3 jam pelajaran dan memberikan tes/kuis
sebagai skor awal
4. Elaborasi
1. Membentuk 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa
2. Meminta siswa berdiskusi dalam kelompok mengenai materi yang
telah dipersiapkan untuk mencapai kompetensi dasar
3. Memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan dan
memberi penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari
4. Memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual
5. Memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis
Berikutnya
6. Melakukan pengamatanterhadap keaktifan siswa selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran
5. Konfirmasi
Guru menyimpulkan materi, memberi evaluasi dan menutup pelajaran
6. Pengamatan atau Observasi
Tahap ketiga yaitu observasi kelas, dimana kegiatan ini berlangsung
seiring dengan kegiatan pembelajaran pada tahap kedua. Peneliti dibantu
oleh guru yang mengobservasi kegiatan kelas yang dilakukan oleh setiap
siswa. Kemudian memperoleh data yang akurat tentang kelemahan dan
kekurangan dalam pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran pada siklus
berikutnya. Sedangkan pengumpulan data pemahaman siswa tentang
materi pengolahan data dengan media gambar, dilaksanakan saat anak
setelah melakukan tes formatif, yang ditunjukkan dengan pemberian skor
hasil belajar mereka.
14
7. Refleksi
Penelitian antara guru dan observer setelah proses pembelajaran berahir.
Dalam penelitian ini observer menyampaikan kelemahan dan kekurangan
yang terjadi dalam proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru
maupun yang dilakukan siswa. Hal ini perlu dilakukan supaya kelemahan
dan kekurangan tersebut tidak terulang lagi pada siklus berikutnya.
15
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian Serta Pihak Yang Membantu
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 10 Payaraman
Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir. Subjek penelitain berjumlah
38 orang yang terdiri 20 laki-laki dan 18 perempuan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Anita Rahmawati, S.Pd. M.Pd.
Selaku Pembimbing
2. Ibu Hj. Elidah, S.Pd
Selaku Teman Sejawat
3. Bapak Abdul Latief, A.Ma.Pd
Selaku Kepala Sekolah SDN 10 Payaraman
4. Seluruh Dewan Guru Beserta Staf SDN 10 Payaraman
5. Pihak-pihak yang membantu penelitian perbaikan pembelajaran ini
Tabel 3.1
Jadual perbaikan pembelajaran
No Siklus Kegiatan Tanggal
Membuat Rencana
1 Pra Siklus Pembelajaran 18 Maret 2013
Matematika
Perbaikan
2 Siklus I 20 Maret 2013
Pembelajaran I
Perbaikan
3 Siklus II 22 Maret 2013
Pembelajaran II
16
Subjek penelitian ini memiliki karakteristik. Hal ini terbukti selama proses
pembelajaran berlangsung ada siswa yang mudah memahami materi yang
disampaikan tetapi ada juga yang tidak memperhatikan materi yang
disampaikan guru sehingga lamban memahami materi yang diberikan oleh
guru.
17
Guru melakukan observasi terhadap ke aktifan siswa dikelas.
Selanjutnya merepleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Diakhir
pelajaran, siswa diberi pekerjaan rumah.
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :
a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran
b. Menyiapkan alat peraga
c. Menyiapkan lembaran Observasi
d. Menyiapkan Evaluasi
b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal
22 Maret 2013 dengan menggunakan kompetensi dasar menentukan
keliling persegi panjang. Materi yang dijelaskan disertai alat peraga
setelah guru menyajikan siswa diberi kesempatan untuk bertanya
kemudian guru memberikan tanggapan atas pertanyaan yang telah
diberikan siswa. Siswa diminta mengerjakan tes tertulis ( evaluasi )
yang diberikan. Guru melakukan observasi terhadap keaktifan siswa
selanjutnya merepleksikan dan menyampaikan hasil pembelajaran di
akhir pelajaran, siswa diberi pekerjaan rumah.
18
mempermudah siswa memahami materi yang dijelaskan guru, hal ini terbukti
dengan meningkatnya nilai yang diperoleh siswa (14 siswa yang mendapat
nilai terendah 60 ) dan peningkatan nilai rata-rata kelas (72.36 %)
Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa digunakan rumus :
Mx = Ɛx
N
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
20
d.Refleksi
Pada siklus ini penjelasan materi pelajaran telah sertai dengan penggunaan
alat peraga. Hasil yang di peroleh 20 orang siswa mendapat nilai 60 dengan
nilai rata-rata 56,31%
2. Siklus. II
a. Perencanaan.
Siklus II mrupakan pemantapan dari pelaksanaan siklus I.
b. Pelaksanaan
Penetian melakukan perbaikan terhadap pembelajaran matematika
dengan alat peraga yang dapat menarik minat dan meningkatkan
pemahaman siswa, yaitu dengan menggunakan contoh bangun datar
(persegi panjang). Guru menjelaskan materi pelajaran,siswa diberi
kesempatan untuk bertanya. Kemudian, guru memberikan tanggapan
atas peertanyaan yang telah diberikan siswa. Siswa di tugasi
mengerjakan tes tertulis yang di berikan. Guru melakukan observasi
terhadap keaktifan siswa . selanjutnya merefleksi dan menyimpulkan
hasil pembelajaran. Di akhir pelajaran siswa di berikan pekerjaan rumah.
c. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan bersama teman sejawat
di peroleh hasil bahwa sudah mulai tertarik dan berani / mengeluarkan
pendapat serta sudah memahami materi pelajaran yang di jelaskan oleh
guru.
d. Refleksi
Pada siklus ini, siswa telah dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai yang di peroleh siswa
9 siswa mendapat nilai terenda 60, selebinya mendapat nilai 60 keatas
dan peningkatan nilai rata-rata 73,68%
21
Tabel. 4.1
Hasil pembelajaran Pra siklus
NOMOR Pra
NAMA L/P
Urt IND siklus
1. 944 ITA LIA MIRANDA P 30
2. 953 SODIKIN L 20
3. 956 TIRA YUNIKA P 20
4. 960 AKNUL YAKIN L 50
5. 961 AHMAD DIO L 20
6. 962 AGUSTIAN PRATAMA L 60
7. 963 ALBERT DINATA L 40
8. 964 AHMAD AWAL M L 20
9. 965 AUDI ADE RAHMAD L 50
10. 966 AMELIA SALSA BILA P 50
11. 967 BILLA HISFA NORA P 60
12. 968 BETA SUCI ISLAMIA P 60
13. 969 DERBI MILANDO L 40
14. 970 ARIANSYAH L 20
15. 971 DELA PUSPITA P 50
16. 972 DEBI CINTANA PUTRI P 50
17. 973 DIAL L 20
18. 974 ECHA SULISTRI PUTRI P 40
19. 975 FERDINAL L 40
20. 978 KURNIA P 30
21. 980 M. RIZKI HIDAYA L 20
22. 981 M. BIRUL WALID L 30
23. 982 M. MUHOZIRIN L 40
24. 983 MELNI CERIA P 20
25. 984 MONA LIANA P 30
26. 985 NIKEN SUCI ASTRIANI P 30
27 986 NADIA OKTARINA P 60
28 988 PUTRI PERTIWI P 50
29 990 RAMA REMONSYAH L 40
30 993 SEFTA SATRIANO L 30
31 994 SAPI NATUN NAJA P 60
32 995 SRI WULAN DARI P 60
33 996 SULIWA L 30
34 997 TRI AFRILIANA P 40
35 998 WITRI ADELIA P 30
36 999 ZIDAN RAMA WIJAYA L 40
37 1073 FERI ARIANSYAH L 50
38 1074 DONI INI PRAETIO L 30
Jumlah 1460
Rata-rata 38,42
22
Tabel. 4.2
Hasil pembelajaran siklus I
NOMOR
NAMA L/P Siklus I
Urt IND
1. 944 ITA LIA MIRANDA P 50
2. 953 SODIKIN L 50
3. 956 TIRA YUNIKA P 50
4. 960 AKNUL YAKIN L 60
5. 961 AHMAD DIO L 50
6. 962 AGUSTIAN PRATAMA L 60
7. 963 ALBERT DINATA L 50
8. 964 AHMAD AWAL M L 40
9. 965 AUDI ADE RAHMAD L 60
10. 966 AMELIA SALSA BILA P 60
11. 967 BILLA HISFA NORA P 100
12. 968 BETA SUCI ISLAMIA P 70
13. 969 DERBI MILANDO L 60
14. 970 ARIANSYAH L 40
15. 971 DELA PUSPITA P 60
16. 972 DEBI CINTANA PUTRI P 60
17. 973 DIAL L 50
18. 974 ECHA SULISTRI PUTRI P 60
19. 975 FERDINAL L 50
20. 978 KURNIA P 50
21. 980 M. RIZKI HIDAYA L 60
22. 981 M. BIRUL WALID L 70
23. 982 M. MUHOZIRIN L 50
24. 983 MELNI CERIA P 50
25. 984 MONA LIANA P 50
26. 985 NIKEN SUCI ASTRIANI P 60
27 986 NADIA OKTARINA P 70
28 988 PUTRI PERTIWI P 60
29 990 RAMA REMONSYAH L 50
30 993 SEFTA SATRIANO L 50
31 994 SAPI NATUN NAJA P 70
32 995 SRI WULAN DARI P 60
33 996 SULIWA L 50
34 997 TRI AFRILIANA P 70
35 998 WITRI ADELIA P 60
36 999 ZIDAN RAMA WIJAYA L 50
37 1073 FERI ARIANSYAH L 60
38 1074 DONI INI PRAETIO L 50
Jumlah 2140
Rata-rata 56,31
23
Tabel. 4.3
Hasil pembelajaran siklus II
NOMOR
NAMA L/P Siklus II
Urt IND
1. 944 ITA LIA MIRANDA P 80
2. 953 SODIKIN L 60
3. 956 TIRA YUNIKA P 70
4. 960 AKNUL YAKIN L 70
5. 961 AHMAD DIO L 60
6. 962 AGUSTIAN PRATAMA L 90
7. 963 ALBERT DINATA L 60
8. 964 AHMAD AWAL M L 70
9. 965 AUDI ADE RAHMAD L 80
10. 966 AMELIA SALSA BILA P 80
11. 967 BILLA HISFA NORA P 100
12. 968 BETA SUCI ISLAMIA P 80
13. 969 DERBI MILANDO L 60
14. 970 ARIANSYAH L 60
15. 971 DELA PUSPITA P 70
16. 972 DEBI CINTANA PUTRI P 80
17. 973 DIAL L 80
18. 974 ECHA SULISTRI PUTRI P 80
19. 975 FERDINAL L 80
20. 978 KURNIA P 60
21. 980 M. RIZKI HIDAYA L 70
22. 981 M. BIRUL WALID L 60
23. 982 M. MUHOZIRIN L 70
24. 983 MELNI CERIA P 70
25. 984 MONA LIANA P 80
26. 985 NIKEN SUCI ASTRIANI P 70
27 986 NADIA OKTARINA P 80
28 988 PUTRI PERTIWI P 80
29 990 RAMA REMONSYAH L 60
30 993 SEFTA SATRIANO L 70
31 994 SAPI NATUN NAJA P 90
32 995 SRI WULAN DARI P 90
33 996 SULIWA L 70
34 997 TRI AFRILIANA P 80
35 998 WITRI ADELIA P 70
36 999 ZIDAN RAMA WIJAYA L 80
37 1073 FERI ARIANSYAH L 70
38 1074 DONI INI PRAETIO L 60
Jumlah 2800
Rata-rata 73.68
24
Tabel. 4.4
Hasil observasi selama hasil pembelajaran
Dari pra siklus – siklus II
Ketertiban Prasiklus Siklus I Siklus II
No siswa dalam Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
pembelajaran Siswa Siswa Siswa
1. Terlibat Aktif 5 13,2 14 36,8 26 68,4
3. Tidak Terlibat 17 12
44,7 31,6
4 10,5
A. Siklus I
Berdasarkan hasil analisis dan data tes siklus I terbukti bahwa siswa yang
memperoleh nilai 60 berjumlah 14 orang dengan persentase ketertiban
aktif berjumlah 36,8 %.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perbaikan pembelajaran pada
prasiklus di peroleh hasil 13,2 %. Jika metode ceramah kurang efektif
untukmeningkatkan pemahaman belajar dan nilai siswa. Oleh karena itu,
pada siklus I diterapkan penjelasan materi menggunakan media alat
peraga.
B. Siklus II
80%
70%
60%
50%
40%
Persentase
30%
Rata-rata Kelas
20%
10%
0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Siklus Pembelajaran
26
Grafik 4.2
Keaktifan Siswa
Berdasarkan Hasil Observasi
30
25 Prasiklus
20
Siklus I
15
10 Siklus II
0
Terlihat Terlihat Tidak Aktif
Aktif Pasif
Siklus Siklus I Prasiklus
II
Keaktifan Siswa
27
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
28
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widia.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Teori dan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bina Karya Guru. 2006. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas IV.
Jakarta: Erlangga.
Drajat. 2004. Aku Suka Matematika. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Fathoni, Ahmad. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Fatimah, 2009. Model Pembelajaran untuk Guru. Palembang: Universitas
Sriwijaya.
Hamalik, Oemar. 2009. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan
CBSA. Bandung: Sinar Baru Algensido.
Wardani, Igak dan Kuswaya Wihardit. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
:
29