Anda di halaman 1dari 44

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN

DATAR (LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG)


SISWA KELAS III SDN PEMURUS DALAM 4 MELALUI METODE STAD
(STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TAHUN PELAJARAN
2018/2019)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PDGK4501 dan salah satu
syarat dalam memenuhi tugas akhir pada Program S1 PGSD

OLEH
ARYATI
NIM 825985371

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT BANJARMASIN
PROGRAM S-1 PGSD
TAHUN 2019

1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Mahasiswa : Aryati


NIM : 825 985 371
Program Studi : S1 PGSD UT
Tempat Mengajar : SDN Pemurus Dalam 4
Jumlah Siklus Pembelajaran : 3 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Prasiklus, Hari Selasa, 02 April 2019
Siklus I, Hari Rabu, 10 April 2019
Siklus II, Hari Jumat, 12 April 2019

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:


1. Hasil belajar siswa yang masih belum mencapai target ketuntasan minimal
pembelajaran matematika yaitu 60.
2. Menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang menyenangkan.

Banjarmasin, 12 Mei 2019


Menyetujui,
Supervisor 1, Mahasiswa,

Yuli Hastuti, M.Pd. Aryati


NIP 19750718 000701 2 016 NIM 825 985 371

2
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakn dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian PKP ini bukan
hasil karya saya atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.

Banjarmasin, 12 Mei 2019


Yang membuat pernyataan,

ARYATI
NIM 825 985 371

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan ini dengan baik dan lancar guna memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Strata
Satu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Terbuka, Banjarmasin.
Penulis dapat menyelesaikan PKP ini atas doa, dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu dan mendukung, diantaranya:
1. Bapak Ir. Edward Zubir, M.M., selaku UPBJJ Universitas Terbuka
Banjarmasin;
2. Ibu Andi Suci Anita S. P., M.P., selaku PJ-BBL BA Universitas Terbuka
Banjarmasin;
3. Pengurus Pokjar Banjarmasin, Bapak Alisin, S.E.
4. Ibu Yuli Hastuti M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi dan dosen
pembimbing akademik untuk mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama pembuatan skripsi
ini;
5. Bapak Syamsul Bahri, S.Pd., selaku kepala sekolah di SDN Pemurus
Dalam 4 Banjarmasin yang telah memberikan ijin penelitian;
6. Ibu Nora Riyanti, S.Pd.I, dan Ibu Eka Patmawati, S.Pd, selaku guru yang
telah membimbing dan mendampingi dalam pelaksanaan penelitian;
7. Siswa-siswi SDN Pemurus Dalam 4 Banjarmasin kelas III, terimakasih
atas partisipasi dan kerjasamanya dalam membantu pelaksanaan
penelitian;
8. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar angkatan 2016 yang telah berjuang bersama;
9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa secara langsung
maupun tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan PKP ini.

4
Penulis berharap semoga PKP ini dapat bermanfaat bagi penulis sebagai
pribadi untuk terus meningkatkan kemampuan sebagai calon pendidik (guru) dan
juga semua pihak yang membutuhkannya.

Penulis

5
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................
Lembar pengesahan .....................................................................................
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ...............................................................
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................
Daftar Tabel ...................................................................................................
Daftar Gambar ..............................................................................................
Daftar Lampiran ............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................


1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................
1.4 Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................


2.1 Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...........................
2.2 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian ...........................................
2.3 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran .....................................
2.4 Teknik Analisis Data ......................................................................

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......................
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT ..........................


Perbaiki dan 5.1 Simpulan ........................................................................................
sesuaikan
5.2 Saran Tindak Lanjut .......................................................................

6
Daftar Pustaka ...............................................................................................

7
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 .....
Tabel 4.1 Daftar Nilai Prasiklus ....................................................................
Daftar Nilai Siklus I ......................................................................................
Daftar Nilai Siklus II .....................................................................................
Daftar Nilai Siswa .........................................................................................
Tabel Simpulan .............................................................................................

Perbaiki dan
sesuaikan

8
DAFTAR GAMBAR
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ..........................................................
Grafik 4.1 Ketuntasan Siswa Prasiklus .........................................................
Grafik 4.2 Ketuntasan Siswa Siklus I ...........................................................
Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II ................................................................
Grafik Rata-Rata Nilai Siswa ........................................................................

Perbaiki dan
sesuaikan

9
DAFTAR LAMPIRAN

Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing .....................................


Surat Pernyataan Mahasiswa .........................................................................
Perencanaan PTK ..........................................................................................
RPP ................................................................................................................
Jurnal Pembimbingan ....................................................................................
Hasil Penilaian Praktik di Kelas ....................................................................

10
ABSTRAK

Belum ada
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang berkesinambungan dan
tidak mungkin diulang lagi. Apa yang terjadi beberapa tahun mendatang tidak
dapat terlepas dari apa yang sedang terjadi saat ini. Sebaliknya, apa yang kita
lakukan saat sekarang hendaknya mengacu pada era globalisasi. Pengaruh
globalisasi ini semakin terasa setelah didukung dengan kemajuan informasi seperti
internet, komputer, satelit, dan sebagainya. Globalisasi ditandai dengan
meningkatnya interaksi antara warga dunia baik secara langsung maupun tidak
langsung, meluasnya cakrawala intelektual muncul arus keterbukaan dan
demokratisasi dalam politik maupun ekonomi.
Tugas guru adalah sebagai pendidik dan pengajar harus mampu
menciptakan tujuan pembelajaran sebagaimana tercantum dalam GBPP (Garis-
garis Besar Program Pengajaran). Oleh karena itu, guru harus mampu mencapai
tujuan pembelajaran yang memuaskan. Menurut Sadisman, 1986; bahwa guru
dituntut menguasai segala hal yang menyangkut proses pembelajaran termasuk
memperbaikinya serta melakukan proses belajar mengajar yang menarik, sehingga
dipahami dengan baik oleh siswa.
Namun dalam kenyataannya sekarang ini pendidikan khususnya di kelas
satu sekolah dasar (SD) belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada beberapa
kali hasil ulangan yang diberikan, begitu pula untuk nilai raport pada setiap
semester masih rendah. Hasil ulangan harian pada mata pelajaran matematika
berdasarkan daftar nilai siswa mendapat nilai rendah. Siswa yang mendapat nilai
dibawah 60 masih sebanyak 68%, hanya 32% siswa yang mendapat nilai di atas
60. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami pada
materi pelajaran di kelas tiga.
Selama ini peneliti sudah menggunakan berbagai macam cara untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, tetapi hasilnya masih belum
memuaskan. Agaknya memang strategi pendekatan yang dilakukan penulis belum
cukup untuk menghasilkan perubahan. Meier (2002: 54) mengatakan bahwa
belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi. Pengetahuan bukanlah suatu yang
diserap oleh pembelajaran, melainkan sesuatu yang diciptakan oleh pembelajar.
Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang
terjadi dalam pembelajaran matematika, yaitu siswa kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap pembelajaran yang hanya
berpusat pada guru, sehingga itupun mengakibatkan perhatian siswa kurang. Saat
pembelajaran berlangsung siswa pun belum terbiasa bekerja kelompok dengan
cara berdiskusi dan saling mengoreksi hasil belajar siswa satu sama lain. Sehingga
dalam pembelajaran tersebut siswa belum mampu mengaitkannya dalam
kehidupannya sehari-hari.
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat yang juga supervisor,
diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang diajarkan
dalam pembelajaran bangun datar. Akar penyebab masalah juga ditemukan pada
siswa misalnya banyak siswa yang malas mengerjakan soal-soal latihan, maupun
pekerjaan rumah. Banyak pula siswa yang ramai ketika guru menerangkan,
sehingga ketika diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab maupun
mengajukan pertanyaan tidak banyak siswa yang menggunakan kesempatan
tersebut. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi tidak paham akan materi
yang diajarkan oleh guru.
Tidak adanya metode maupun strategi pembelajaran yang menarik bagi
siswa dalam mengikuti pelajaran juga akan berpengaruh terhadap keaktifan dan
hasil belajar siswa dalam mempelajari suatu materi. Semakin tinggi keaktifan
serta prestasi belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan
pembelajaran.
Karena fase berpikir anak usia SD berada dalam tahap berpikir nyata atau
konkret, sehingga membutuhkan pemahaman yang konkret pula, maka
dibutuhkan sarana pendukung dan metode pembelajaran yang tepat. Dengan
penggunaan media pembelajaran yang efektif tersebut siswa dapat lebih mengerti,
memahami pelajaran yang diberikan di dalam kelas, dan tidak bersifat verbalis.
Dari latar belakang masalah tersebut, perlu diadakan penelitian untuk
melihat pengaruh pembelajaran dengan mengambil judul ”Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Materi Bangun Datar (Keliling Persegi dan Persegi Panjang)
Siswa Kelas 3 SDN Pemurus Dalam 4 Melalui Metode STAD (Student Team
Achievement Division) Tahun Pelajaran 2018/2019”.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalahnya sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara agar siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar
(keliling persegi dan persegi panjang) pada siswa kelas 3 SDN Pemurus
Dalam 4 Banjarmasin melalui metode STAD (Student Team Achievement
Division)?

1.3 Tujuan Penelitian


Berpijak dari permasalahan yang diteliti maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Memperbaiki pembelajaran agar siswa aktif dalam proses pembelajaran di
kelas.
2. Meningkatkan kemampuan hasil belajar matematika materi bangun datar
(keliling persegi dan persegi panjang) siswa kelas 3 SDN Pemurus Dalam 4
Banjarmasin melalui metode STAD (Student Team Achievement Division).

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi siswa,
guru maupun sekolah.
a. Manfaat bagi siswa
1) Memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.
2) Meningkatkan aktivitas siswa di dalam belajar.
3) Meningkatkan penguasaan konsep.
4) Menumbuhkan keberanian mengemukakan pendapat dalam kelompok,
membiasakan bekerjasama dengan teman.
b. Manfaat bagi guru
1) Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan guru dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
2) Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Meningkatkan prestasi sekolah dalam bidang akademis.
Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar


Matematika Materi Bangun Datar (Keliling Persegi dan Persegi Panjang) Siswa
Kelas 3 SDN Pemurus Dalam 4 Melalui Metode STAD (Student Team
Achievement Division)” bermaksud memperbaiki sistem pembelajaran pada
pelajaran matematika.

2.1 Karakteristik Siswa SD


Anak SD merupakan anak dengan kategori banyak mengalami perubahan
yang sangat drastis baik mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara
6 – 12 tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan:
1. Perkembangan fisik siswa SD
Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan
tulang. Pada usia 10 tahun baik laki-laki maupun perempuan tinggi dan berat
badannya bertambah kurang lebih 3,5 kg. namun setelah usia remaja yaitu 12-13
tahun anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki (Sumantri dkk,
2005).
Usia masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan dari
pertumbuhan cepat masa anak-anak, ukuran tubuh anak relatif kecil. Usia 9 tahun
tinggi dan berat badan anak laki-laki dan perempuan kurang lebih sama, anak
perempuan sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari anak laki-laki. Akhir kelas
empat, pada umumnya anak perempuan mulai mengalami masa lonjakan
pertumbuhan, lengan dan kaki mulai tumbuh cepat. Pada akhir kelas lima, pada
umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat dari anak laki-
laki.
Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak perempuan mendekati
puncak tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan
menstruasi umumnya dimulai pada usia 12-13 tahun. Anak laki-laki memasuki
masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13-
16 tahun. Hampir setiap organ atau sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan ini. Meskipun urutan kejadian pubertas itu umumnya sama untuk tiap
orang, waktu terjadinya dan kecepatan berlangsungnya kejadian itu bervariasi.
Rata-rata anak perempuan memulai perubahan pubertas 1,5 hingga 2 tahun lebih
cepat dari anak laki-laki. Kecepatan perubahan itu juga bervariasi, ada yang perlu
waktu 1,5 hingga 2 tahun untuk mencapai kematangan reproduksi, tetapi ada yang
memerlukan waktu 6 tahun. Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini ada anak
yang telah matang sebelum anak yang sama usianya mulai mengalami pubertas.
2. Perkembangan Kognitif Siswa SD
Hal tersebut mencakup perubahan-perubahan dalam perkembangan pola pikir.
Tahap perkembangan kognitif individu Piaget melalui empat stadium:
a. Sensomotorik (0-2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan
mendorong mengekplorasi dunianya.
b. Praoperasional (2-7 tahun), anak belajar menggunakan dan mempresentasikan
objek dengan gambaran dan kata-kata. Tahap pemikirannya yang lebih
simbolis tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional dan lebih bersifat
egosentris dan intuitif ketimbang logis.
c. Operational Kongkrit (7-11 tahun), penggunaan logika yang memadai. Tahap
ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkrit.
d. Operational Formal (12-15 tahun), kemampuan untuk berpikir secara abstrak,
menalar secara logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
3. Perkembangan Psikososial
Menjelang masuk SD, anak telah mengembangkan keterampilan berpikir
bertindak dan pengaruh social yang lebih kompleks. Sampai dengan masa ini,
anak pada dasarnya egosentris (berpusat pada diri sendiri) dan dunia mereka
adalah rumah keluarga dan taman kanak-kanaknya.
Selama duduk dikelas kecil SD, anak mulai percaya diri tetapi juga sering
rendah diri. Pada tahap ini mereka mulai mencoba membuktikan bahwa mereka
“dewasa”. Mereka merasa “saya dapat mengerjakan sendiri tugas itu, karenanya
tahap ini disebut tahap “I can do it my self”. Mereka sudah mampu untuk
diberikan suatu tugas.
Daya konsentrasi anak tumbuh pada kelas besar SD. Mereka dapat
meluangkan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas pilihan mereka, dan seringkali
mereka dengan senang hati menyelesaikannya. Tahap ini juga termasuk
tumbuhnya tindakan mandiri, kerjasama dengan kelompok dan bertindak menurut
cara-cara yang dapat diterima lingkungan mereka. Mereka juga mulai peduli pada
permainan yang jujur.

2.2 Hasil belajar


Secara etimologis, hasil belajar merupakan gabungan dari kata hasil dan
belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 1990: 14, 343)
“Hasil” adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) akibat usaha”. “Belajar “
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku
atau tangggapan yang disebabkan pengalaman”. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor yang disebabkan pengalaman.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Supriono,
2009) hasil belajar itu berupa :
a. Informasi verbal yang kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Kemampuan intelektual yang terdiri dari kemampuan mengkategorisasi,
analitis sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
c. Strategi kognitif yang meliputi kemampuan penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut.
2.3 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan
partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi
(Nurulhayati dalam Rusman, 2012: 201). Pembelajaran kooperatif berbeda dengan
strategi pembelajaran yang lain. Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran
kooperatif adalah (1) pembelajaran secara tim (2) didasarkan pada manjemen
kooperatif (3) kemauan untuk bekerja sama dan (4) keterampilan bekerja sama
(Rusman, 2012: 207). Adapun karakteristik atau ciri pembelajaran kooperatif
dapat dijelaskan sebagai berikut (Rusman, 2012: 207):
a. Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan dalam tim. Tim
harus mampu membuat setiap anggota tim belajar. Setiap anggota tim harus
saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya
memiliki tiga fungsi, yaitu: (a) Fungsi manajemen sebagai perencanaan
pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajran kooperatif dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah
ditentukan. (b) Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses
pembelajaran berjalan dengan efektif. (c) Fungsi manajemen sebagai control,
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria
keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.
c. Kemampuan untuk Bekerja Sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerjasama perlu
ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik,
pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
d. Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong
untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya
terdiri dari empat tahapan yaitu sebagai berikut (Rusman, 2012: 213):
a. Penjelasan Materi
Tahap ini meruapan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran
sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah
pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
b. Belajar Kelompok
Tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa
bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau
kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk mengukur
kemampuan masing-masing siswa dan kerja sama antar kelompoknya.
d. Pengakuan Tim
Pengakuan tim adalah penerapan tim yang dianggap paling menonjol
atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau
hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih
baik lagi.
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Robert E. Slavin, 2005: 143).
STAD terdiri dari beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan
akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan
pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara
beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Ada empat tahap yang harus
dilakukan, yakni pengajaran, tim, studi, tes dan rekognisi (Huda Miftahul, 2016:
202).
Tahap 1: Pengajaran
Pada tahap pengaran, guru menyajikan materi pelajaran, biasanya dengan
format ceramah-diskusi. Pada tahap ini, siswa seharusnya diajarkan tentang apa
yang mereka pelajari dan mengapa pelajaran tersebut penting.
Tahap 2: Tim Studi
Pada tahap ini, para anggota kelompok bekerja secara kooperatif untuk
menyelesaikan lembar kerja dan lembar jawaban yang telah disediakan oleh
guru.
Tahap 3: Tes
Pada tahap ujian, setiap siswa secara individual menyelesaikankuis. Guru
menscore kuis tersebut dan mencatat pemerolehan hasilnya saat itu serta hasil
kuis pada pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan
untuk skor tim mereka.
Tahap 4: Rekognisi
Setiap tim menerima penghargaan atau reward bergantung pada nilai skor rata-
rata tim.

2.4 Matematika Materi Bangun Datar (Keliling dan Luas) Persegi dan
Persegi Panjang
Bangun datar adalah suatu bangun geometri yang berbentuk datar (rata)
yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tapi tidak memiliki tinggi
dan tebal. Geometri dalam penelitian yang dimaksud adalah ilmu ukur yang
menjelaskan mengenai bidang, ruang, sudut dan sifat sifat garis.
1. Persegi
Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua panjang
rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya.
Adapun persegi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a) sisi-sisi yang
berhadapan sejajar, b) keempat sudutnya siku-siku, c) keempat sisinya sama
panjang. Persegi disebut juga bujur sangkar. Luas persegi adalah besarnya daerah
yang dibatasi oleh sisi persegi atau luas seluruh daerah permukaannya. Luas
persegi = sisi x sisi = s x s. Keliling persegi adalah jumlah seluruh sisi yang sama
panjang. Keliling persegi = sisi + sisi + sisi + sisi = 4 x sisi.
2. Persegi panjang
Persegi panjang adalah bangun datar yang dibentuk oleh dua pasang rusuk
yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya dan memiliki
empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Luas persegi panjang
merupakan besarnya daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi panjang tersebut.
Sisi-sisi persegi panjang tersebut adalah panjang persegi panjang (p) dan lebar
persegi panjang (l). Luas persegi panjang = panjang x lebar = p x l. Keliling
persegi panjang adalah jumlah sisi yang sama panjang atau sejajar. Keliling
persegi panjang = (panjang + panjang) + (lebar + lebar) = (2 x p) + (2 x l) = 2 (p +
l).
Pada Penelitian Tindakan Kelas penulis mencoba dengan menggunakan
penerapan pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran matematika di kelas III
SDN Pemurus Dalam 4 Banjarmasin.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1 Subjek , Tempat, dan Waktu penelitian, Pihak yang Membantu
1. Subjek penelitian
Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas III SDN Pemurus Dalam 4 yang
berjumlah 20 orang, siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan siswa perempuan
berjumlah 11 orang. Serta kemampuan guru dalam mengimplementasikan
pembelajaran yang dirancang di kelas III pada materi ”menghitung luas dan
keliling bangun datar (persegi dan persegi panjang)” dengan menggunakan model
pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division).

2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pemurus dalam 4. Sekolah ini terletak
di Jalan Tatah Belayung RT 47 No.10 Kelurahan Pemurus dalam Kecamatan
Banjarmasin Selatan. Berjarak sekitar 1 km dari Kantor Kelurahan Pemurus
Dalam, masuk ke arah jalan tol sekitar 500 meter. Terletak di antara perumahan
warga dan dikelilingi persawahan serta sungai. Siswanya hanya berasal dari
perumahan sekitar dan perumahan yang terdekat dengan sekolah tersebut. Dalam
penelitian ini akan dilaksanakan pembelajaran matematika materi ”menghitung
luas dan keliling bangun datar (persegi dan persegi panjang)” dengan
menggunakan model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 semester II (genap),
pelaksanaannya meliputi prasiklus, siklus I dan siklus II sebanyak 3 kali
pertemuan, yaitu:
a. Prasiklus : Selasa, 02 April 2019 pukul 07.45-08.55 WITA.
b. Siklus I : Rabu, 10 April 2019 pukul 07.45-08.55 WITA.
c. Siklus II : Jumat, 12 april 2019 pukul 07.45-08.55 WITA.
Kegiatan penilitian dilaksanakan pada jam belajar efektif di kelas yang
disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas III. Penelitian
ini dibantu oleh:
1. Ibu Yuli Hastuti, M.Pd., tutor dalam mata kuliah PKP sekaligus Supervisor I.
2. Bapak Syamsul Bahri, S.Pd., Kepala SDN Pemurus Dalam 4 sekaligus
Supervisor 2.
3. Ibu Nora Riyanti, S.Pd.I dan Eka Patmawati, S.Pd., selaku teman sejawat dan
penilai dalam pelasanaan PKP di sekolah.

3.2 Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pelaksanaan (Acting)
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi (Reflecting)

Perencanaan

PRASIKLUS
Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi
Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2012:16).

Dari bagan tersebut dapat disimpulkan bahwa Tindakan kelas adalah praktek
pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses
pembelajaran melalui tahapan:
1. Perencanaan, yaitu mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
berdasar permasalahan untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, misalnya
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan menyusun alat evaluasi sesuai indikator hasil belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar dan
terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana untuk
memperbaiki keadaan yang akan dilakukan.
3. Observasi yaitu prosedur perekaman dan mengenai proses dan produk dari
implementasi tindakan yang dirancang. Penggunaan instrumen yang telah
disiapkan sebelumnya perlu diungkap secara rinci dan lugas termasuk cara
perekamannya.
4. Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan
refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang
dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya
(Kunandar, 2011: 129-130).

3.3. Teknik Analisis Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini bersumber dari siswa kelas III SDN
Pemurus Dalam 4 Banjarmasin Tahun 2018/2019. Data kuantitatif adalah data tes
hasil belajar siswa dalam tiap akhir pertemuan dalam setiap siklus. Data tersebut
dianalisis dengan cara sebagai berikut.
1. Dari hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes kepada siswa
pada setiap akhir pertemuan.
2. Dari data aktivitas siswa dan guru yang diambil pada saat dilaksanakan dengan
menggunakan lembar obeservasi.

Tambah rumus yang


dipergunakan untuk
menghitung data
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 3 SDN Pemurus Dalam
4 yang berjumlah 20 orang, siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan siswa
perempuan berjumlah 11 orang. Dari 20 orang siswa yang dapat dikatakan
mempunyai tingkat kemampuan lebih ada 9 siswa, sedangkan yang lain
mempunyai tingkat kemampuan yang sedang. Beberapa anak memiliki
sifat yang kurang baik dan suka mengganggu atau menyakiti temannya.
Ada anak yang malas belajar dan sering tidak mengerjakan PR, ketika
ditanyakan tentang PR nya selalu beralasan lupa atau bukunya tertinggal di
rumah. Maka peneliti melakukan kegiatan prasiklus yang dilaksanakan
pada Selasa, 02 April 2019 pada pukul 07.45 – 08.55. Adapun langkah-
langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

4.1.1 Kegiatan Prasiklus


a. Perencanaan
Dalam melaksanakan prasiklus guru tetap mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model STAD, menyiapkan alat
dan bahan belajar dan sumber bahan yang berhubungan dengan materi,
menyiapkan lembar observasi bagi guru dan siswa dan menyiapkan lembar
evaluasi kelompok maupun individu untuk siswa.
b. Pelaksanaan
Kegiatan awal (apersepsi)
1. Guru mengucapkan salam, kemudian berdoa bersama, mengabsen siswa.
2. Memberikan motivasi, menanyakan pelajaran terdahulu dan
menghubungkan dengan pelajaran yang akan diberikan.
3. Menyampaikan pelajaran dan tujuannya (materi).
Kegiatan inti
Eksplorasi
4. Guru menjelaskan tentang pengertian keliling bangun datar.
5. Guru menjelaskan tentang rumus keliling persegi dan persegi panjang.
6. Guru memberikan contoh cara menghitung keliling persegi dan persegi
panjang.
Elaborasi
7. Siswa diminta untuk menghitung keliling persegi jika diketahui panjang
sisinya.
8. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas menghitung
keliling persegi berdasarkan bangun yang digambar guru.
9. Guru membimbing dan mengawasi siswa yang mengalami kesulitan
10. Siswa secara individu mengerjakan soal.
Konfirmasi
11. Guru bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.
12. Pembahasan lembar tugas/soal.
13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman
memberikan penguatan dan menyimpulkan materi pelajaran.
14. Memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Kegiatan akhir
15. Guru bersama-sama siswa membuat catatan/rangkuman.
16. Tindak lanjut sebagai umpan balik (pemberian PR).
17. Guru melakukan refleksi.
18. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing (salam)
c. Pengamatan (Observasi)
Saat tahap observasi, guru mengamati siswa yang mengerjakan lembar
evaluasi yang telah dibagikan kepada masing-masing siswa untuk mengukur
kepahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Tabel 4.1 Daftar Nilai Prasiklus


N Nama
Nilai Ketuntasan
o
1 Abdurrahman Wahid 55 Tidak Tuntas
2 Abu Ghaza Palestin 40 Tidak Tuntas
3 Ayu Cahaya Neva 45 Tidak Tuntas
4 Cinta Azzahra 55 Tidak Tuntas
5 Hervina Hadralita 20 Tidak Tuntas
6 Mariatul Qiftiyah 55 Tidak Tuntas
7 M.Abyan Ahnaf 70 Tuntas
8 M.Fadillah 65 Tuntas
9 M.Rafi 55 Tidak Tuntas
10 M.Rizki 35 Tidak Tuntas
11 M.Wildan Khalid 80 Tuntas
12 Mutiara Kayla Nabila 40 Tidak Tuntas
13 Nabila Ramadhani 60 Tidak Tuntas
14 Nayla Ananda Putri i Tidak Tuntas
15 Norma Rizkyta 40 Tidak Tuntas
16 Nur Riska Zahra 100 Tuntas
17 St.Maulina Azzahwa 100 Tuntas
18 Herliana 65 Tuntas
19 Pedro Adrian Budi W. 80 Tuntas
20 Syuja Ilham Saputra 60 Tuntas
Jumlah 1120 9 siswa tuntas
Rata-rata kelas 56 -

Setelah melaksanakan pembelajaran mata pelajaran matematika materi


pokok menghitung luas dan keliling bangun datar (persegi dan persegi panjang)
diperoleh hasil evaluasi prasiklus dari 20 orang siswa sebagai berikut. Hanya 9
orang siswa atau 45% yang sudah tuntas, sedangkan 11 orang siswa (55%) belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 60.

Grafik 4.1 Ketuntasan Siswa


12
10
8
TUNTAS
6
TIDAK TUNTAS
4
2
0

Dari grafik terlihat jelas masih banyak siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 60.

d. Refleksi
Pada tahap prasiklus, penulis menganalisis kelemahan yang diamati teman
sejawat dan nilai yang didapatkan siswa guna merefleksi bahan pertimbangan
dalam melakukan proses perbaikan agar menjadi lebih baik maka diadakan siklus
I.

4.1.2 Kegiatan Siklus I


a. Perencanaan
Dalam melaksanakan siklus I guru tetap mempersiapkan rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model STAD. Menyiapkan alat dan
bahan belajar, menyiapkan lembar observasi bagi guru dan siswa dan menyiapkan
lembar evaluasi kelompok maupun individu untuk siswa.
b. Pelaksanaan
Kegiatan awal (apersepsi)
1. Guru mengucapkan salam, kemudian berdoa bersama, mengabsen siswa.
2. Memberikan motivasi, menanyakan pelajaran terdahulu dan
menghubungkan dengan pelajaran yang akan diberikan.
3. Menyampaikan pelajaran dan tujuannya (materi).

Kegiatan inti
4. Guru menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari kepada siswa,
sehingga siswa dapat mencari informasi secara menyeluruh mengenai
materi yang akan dibahas dalam pembelajaran tersebut.
5. Siswa dikelompokkan dalam kelompok belajar dengan masing-masing
kelompok berjumlah 4 orang.
6. Guru mengawali pelajaran dengan menyajikan terlebih dahulu materi yang
akan didiskusikan. Materi yang disajikan tidak menyeluruh hanya
pokoknya saja dan di diakhiri dengan pertanyaan.
7. Siswa mendiskusikan jawaban dari pertanyaan guru dengan teman dalam
satu kelompok belajarnya.
8. Guru berkeliling untuk menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi
kelompok belajar siswa.
9. Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, guru memberikan kuis atau
pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
dalam menerima materi yang telah di diskusikan.
10. Guru memeriksa hasil kuis tersebut dan memberi nilai.
11. Guru memberikan tugas kelompok kembali.
12. Setelah tugas kelompok selesai, guru memberikan tugas individu sebagai
evaluasi.
13. Setelah mengerjakan evaluasi, guru bersama siswa memeriksa tugas
tersebut.
14. Guru memberikan penghargaan atau hadiah kepada siswa yang mendapat
nilai terbaik.
Kegiatan akhir
15. Guru bersama-sama siswa membuat catatan/rangkuman.
16. Tindak lanjut sebagai umpan balik (pemberian PR).
17. Guru melakukan refleksi.
18. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing (salam).

c. Pengamatan (Observasi)
Saat tahap observasi siklus I, guru kembali mengamati siswa yang
mengerjakan lembar evaluasi yang telah dibagikan kepada masing-masing siswa
untuk mengukur kepahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Tabel 4.2 Daftar Nilai Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan


1 Abdurrahman Wahid 95 Tuntas
2 Abu Ghaza Palestin 95 Tuntas
3 Ayu Cahaya Neva 60 Tuntas
4 Cinta Azzahra 95 Tuntas
5 Hervina Hadralita 85 Tuntas
6 Mariatul Qiftiyah 85 Tuntas
7 M.Abyan Ahnaf 85 Tuntas
8 M.Fadillah 85 Tuntas
9 M.Rafi 55 Tidak Tuntas
10 M.Rizki 55 Tidak Tuntas
11 M.Wildan Khalid 85 Tuntas
12 Mutiara Kayla Nabila 100 Tuntas
13 Nabila Ramadhani 80 Tuntas
14 Nayla Ananda Putri 70 Tuntas
15 Norma Rizkyta 60 Tuntas
16 Nur Riska Zahra s Tidak Tuntas
17 St.Maulina Azzahwa 70 Tuntas
18 Herliana 70 Tuntas
19 Pedro Adrian Budi W. 70 Tuntas
20 Syuja Ilham Saputra 65 Tuntas
Jumlah 1465 17 siswa tuntas
Rata-rata kelas 73,25 -
Setelah melaksanakan pembelajaran mata pelajaran matematika materi
pokok menghitung luas dan keliling bangun datar (persegi dan persegi panjang)
diperoleh hasil evaluasi siklus I dengan rata-rata kelas 73,25 dari kegiatan
prasiklus hanya 56. Hasil ketuntasan dapat kita lihat melalui grafik 4.2 berikut.
Grafik 4.2 Ketuntasan Siswa Siklus I
18
16
14
12
10 TUNTAS
8 TIDAK TUNTAS
6
4
2
0

Dari grafik 4.2 dapat terlihat jelas siswa yang tuntas sudah banyak tetapi
masih belum semua siswa yang mendapatkan nilai diatas kriteria minimal yaitu
60. Dari 20 siswa hanya 3 siswa saja yang belum mencapai nilai diatas 60.
d. Refleksi
Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I mengalami
peningkatan yang signifikan yakni sebesar 40% dari pra siklus. Siswa yang telah
mencapai ketuntasan pada pra siklus adalah 45%, sedangkan pada siklus I adalah
85%. Akan tetapi, hal ini belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang diharapkan. KKM yang ditetapkan adalah 60. Dari 20 siswa hanya
tersisa 3 siswa saja yang belum mencapai nilai minimum. Dari hasil tersebut,
maka peneliti menyimpulkan perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II.

4.1.3 Kegiatan Siklus II


a. Perencanaan
Dalam melaksanakan siklus II guru tetap mempersiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model STAD, menyiapkan alat dan
bahan belajar, menyiapkan lembar observasi bagi guru dan siswa dan menyiapkan
lembar evaluasi kelompok maupun individu untuk siswa
b. Pelaksanaan
Kegiatan awal (apersepsi)
1. Guru mengucapkan salam, kemudian berdoa bersama, mengabsen siswa.
2. Memberikan motivasi, menanyakan pelajaran terdahulu dan
menghubungkan dengan pelajaran yang akan diberikan.
3. Menyampaikan pelajaran dan tujuannya (materi).
Kegiatan inti
4. Guru menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari kepada siswa,
sehingga siswa dapat mencari informasi secara menyeluruh mengenai
materi yang akan dibahas dalam pembelajaran tersebut.
5. Siswa dikelompokkan dalam kelompok belajar dengan masing-masing
kelompok berjumlah 4 orang.
6. Guru mengawali pelajaran dengan menyajikan terlebih dahulu materi yang
akan didiskusikan. Materi yang disajikan tidak menyeluruh hanya
pokoknya saja dan di diakhiri dengan pertanyaan.
7. Siswa mendiskusikan jawaban dari pertanyaan guru dengan teman dalam
satu kelompok belajarnya.
8. Guru berkeliling untuk menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi
kelompok belajar siswa.
9. Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, guru memberikan kuis atau
pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
dalam menerima materi yang telah di diskusikan.
10. Guru memeriksa hasil kuis tersebut dan memberi nilai.
11. Guru memberikan tugas kelompok kembali.
12. Setelah tugas kelompok selesai, guru memberikan tugas individu sebagai
evaluasi.
13. Setelah mengerjakan evaluasi, guru bersama siswa memeriksa tugas
tersebut.
14. Guru memberikan penghargaan atau hadiah kepada siswa yang mendapat
nilai terbaik.
Kegiatan akhir
15. Guru bersama-sama siswa membuat catatan/rangkuman.
16. Tindak lanjut sebagai umpan balik (pemberian PR).
17. Guru melakukan refleksi.
18. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing (salam)
c. Pengamatan (Observasi)
Saat tahap observasi, guru kembali mengamati siswa yang mengerjakan
lembar evaluasi yang telah dibagikan kepada masing-masing siswa untuk
mengukur kepahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan
1 Abdurrahman Wahid 100 Tuntas
2 Abu Ghaza Palestin 85 Tuntas
3 Ayu Cahaya Neva 100 Tuntas
4 Cinta Azzahra 85 Tuntas
5 Hervina Hadralita 75 Tuntas
6 Mariatul Qiftiyah 75 Tuntas
7 M.Abyan Ahnaf 70 Tuntas
8 M.Fadillah 60 Tuntas
9 M.Rafi 75 Tuntas
10 M.Rizki 95 Tuntas
11 M.Wildan Khalid 100 Tuntas
12 Mutiara Kayla Nabila 95 Tuntas
13 Nabila Ramadhani 85 Tuntas
14 Nayla Ananda Putri 70 Tuntas
15 Norma Rizkyta 70 Tuntas
16 Nur Riska Zahra 70 Tuntas
17 St.Maulina Azzahwa 85 Tuntas
18 Herliana 60 Tuntas
19 Pedro Adrian Budi W. 80 Tuntas
20 Syuja Ilham Saputra 70 Tuntas
Jumlah 1605 20 siswa tuntas
Rata-rata kelas 80,25 -
Dari hasil tabel dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini seluruh
siswa sudah mendapatkan nilai diatas nilai kriteria minimal. Dari 20 siswa
seluruhnya dapat menjawab dengan benar dengan rata-rata kelas sebesar
80,25.
Grafik 4.3 Ketuntasan Siswa Siklus II
25

20

15 TUNTAS
TIDAK TUNTAS
10

Dari grafik dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang tidak mencapai nilai
kriteria minimal yang telah ditentukan yaitu 60.

d. Refleksi
Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II mengalami
peningkatan dari siklus I. Siswa yang telah mencapai ketuntasan pada siklus I
adalah 85%. Sedangkan ketuntasan pada siklus II adalah 100%. Hal ini berarti
pembelajaran telah sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
diharapkan yaitu 60.
Perbaikan pembelajaran tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena
secara klasikal siswa kelas III SDN Pemurus Dalam 4 Banjarmasin sudah dapat
dinyatakan tuntas pada kompetensi dasar menghitung luas dan keliling bangun
datar (persegi dan persegi panjang).

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dalam penelitian yang dilakukan selama tiga kali kegiatan pembelajaran
dan sebanyak 2 siklus maka diperoleh nilai sebagai berikut.

Tabel 4.4 Daftar Nilai Siswa


No Nama Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Abdurrahman Wahid 55 95 100
2 Abu Ghaza Palestin 40 95 85
3 Ayu Cahaya Neva 45 60 100
4 Cinta Azzahra 55 95 85
5 Hervina Hadralita 20 85 75
6 Mariatul Qiftiyah 55 85 75
7 M.Abyan Ahnaf 70 85 70
8 M.Fadillah 65 85 60
9 M.Rafi 55 55 75
10 M.Rizki 35 55 95
11 M.Wildan Khalid 80 85 100
12 Mutiara Kayla Nabila 40 100 95
13 Nabila Ramadhani 60 80 85
14 Nayla Ananda Putri i 70 70
15 Norma Rizkyta 40 60 70
16 Nur Riska Zahra 100 s 70
17 St.Maulina Azzahwa 100 70 85
18 Herliana 65 70 60
19 Pedro Adrian Budi W. 80 70 80
20 Syuja Ilham Saputra 60 65 70
Jumlah 1120 1465 1605
Rata-rata 56,00 73,25 80,25
Ketuntasan 9 17 20
Presentasi 45% 85% 100%
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa setiap siklus
meningkat dan semua siswa dapat menjawab soal dengan benar. Untuk lebih jelas
kita lihat tabel simpulan sebagai berikut.
Tabel 4.5 Tabel Rata-tata Nilai dari Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus 2
N Kegiatan Prasiklus Siklus I Siklus II
o
1 Rata-rata 58,94 77,10 80,25
2 Kategori C B A

Dapat disimpulkan dengan grafik di bawah ini:


Grafik 4.4 Rata-rata Nilai Siswa
Rata-rata
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Dengan pelaksanaan yang terencana maka suasana kelas III menjadi


sangat hidup, kegairahan guru maupun siswanya dalam proses belajar mengajar
terlihat sekali saat diadakan tanya jawab. Nilai prestasi yang diberikan pada
siklus 2 mencapai nilai rata-rata 80,25. Nilai yang sangat baik jika dibandingkan
pada waktu sebelum diadakan penelitian siklus II. Berdasarkan hasil penelitian
ini penggunn metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matenatika materi bangun datar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) yang dilaksanakan guru dalam pembelajaran
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun datar
(menghitung luas dan keliling persegi dan persegi panjang) di kelas III SDN
Pemurus Dalam 4 Banjarmasin. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai
berikut ini:
1. Pada proses pembelajaran tentang materi bangun datar (menghitung luas dan
keliling persegi dan persegi panjang) kelas II SDN Pemurus Dalam 4
Banjarmasin dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) dapat meningkat, pada tahap prasiklus
mencapai ketuntasan 45%, pada siklus I mencapai ketuntasan 85% dan pada
siklus II dengan ketuntasan 100%.
2. Pada proses pembelajaran tentang materi bangun datar (menghitung luas dan
keliling persegi dan persegi panjang) dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)
menunjukkan adanya peningkatan pada tahap prasiklus rata-rata siswa adalah
56, pada siklus I rata-rata siswa 73,25 dan pada siklus II 80,25.

5.2. Saran Tindak Lanjut


1. Bagi siswa
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini sebagai bentuk pengalaman
belajar yang lebih variatif dalam mempelajari konsep matematika, sehingga
siswa menjadi lebih aktif dan ingatan siswa pada bahan ajar yang disampaikan
menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang mereka
peroleh.
2. Bagi Guru
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan
dalam menyusun rencana pembelajaran matematika yang lebih variatif dan
efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam
menyusun berbagai program sekolah yang terkait dengan proses belajar
mengajar dalam rangka mewujudkan sekolah yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Depdiknas. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning). CTL. Jakarta. Depdiknas

Huda, Miftahul. (2011). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang:


Pustaka Pelajar.

Muhsetyo, Gatot dkk. (2018). Pembelajaran Matematika SD. Tangerang Selatan.


CV. Karya Indonesia.

Riyanti, Nora. (2017). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika tentang Geometri


Siswa Kelas 1 SDN Pemurus Dalam 4 Melalui Metode CTL
(Contextual Teaching And Learning). Banjarmasin: Universitas
Terbuka.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembang Profesionalisme


Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Setiawati, Rosalina Lily. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


STAD Dilihat Dari Sikap Tanggung Jawab dan Prestasi Belajar Siswa
Pada Bilangan Pecahan Kelas VII B SMP Bentara Wacana Muntilan
Tahun Ajaran 2015/2016. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperatif Learning: Teori, Riset, dan Praktik.


Bandung: Nusa Media.
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ Banjarmasin
di Banjarmasin

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Nora Riyanti, S.Pd.I
NIP : 19830301
Tempat Mengajar : SDN Pemurus Dalam 4 Banjarmasin
Alamat Sekolah : Jalan Tatah Belayung RT 47 No. 10

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan


PKP atas:
Nama : Aryati
NIM : 825 985 371
Program Studi : S-1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Pemurus Dalam 4 Banjarmasin
Alamat Sekolah : Jalan Tatah Belayung RT 47 No. 10
Telepon :-
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Banjarmasin, 12 Mei 2019
Kepala Sekolah Supervisor 2,

Nora Riyanti, S.Pd.I


Syamsul Bahri, S.Pd NIP
NIP 19621003 198305 1 008 No. Tlp/ HP 082155731451
No. Tlp/HP 081351135066

Surat Pernyataan Kesediaan sebagai Supervisor 2

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Aryati
NIM : 825 985 371
UPBJJ-UT : Banjarmasin

Menyatakan bahwa:
Nama : Nora Riyanti, S.Pd.I
Tempat mengajar : SDN Pemurus Dalam 4 Banjarmasin
Jabatan : Guru Kelas I
Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK4501 Pemantapan
Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Banjarmasin, 12 Mei 2019
Supervisor 2, Mahasiswa,

Nora Riyanti, S.Pd.I Aryati


NIP NIM 825 985 371
No. Tlp/HP 082155731451 No. Tlp/HP 08

Anda mungkin juga menyukai