OLEH
ESAU KANDE
NIM: 824 675 894
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Mengesahkan
Pengelolah UT Pokjar Alor
YAKOBUS O. MOANLEY
NIP: 19650105 19851 1 001
2
LEMBARAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah di tuliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari terbukti laporan PKP ini bukan hasil hasil karya
saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian bagian tertentu, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik yang sepantasnya.
ESAU KANDE
NIM. 824 675 894
3
KATA PENGANTAR
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) program S1 PGSD, fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Tahun 2017 dan juga
melatihan profesionalitas penulis.
Ada sebuah pepatah mengatakan bahwa Tak ada gading yang tak retak)
demikian juga laporan ini tak ada kesempuatan tanpa adanya campuran dari
semua pihak oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini peneliti
dengan penuh ketulusan hati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar besarnya kepada :
1. Kepala dan Para Staf UPBJJ UT Kupang yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk menempuh ilmu di bangku kuliah.
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor yang sudah memberi ijin kepada
penulis untuk mengikuti kuliah di Universitas Terbuka.
3. Bapak. Yakobus Moanley sebagai Ketua Pokjar Alor yang sudah membantu
penulis dalam berbagai kebutuhan perkuliahan.
4. Ibu Supiana,S.Th sebagai Kepala Sekolah Dasar Inpres Labapu yang telah
memberikan kesempatan Kepada penulis untuk melaksanakan Praktek
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
5. Teman teman guru yang telah memberikan saran dan pendapat pada penulis
6. Rekan rekan Mahasiswa yang telah membantu penulis dalam penulisan
laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
4
7. Terkhususnya keluarga tersayang yang telah memberikan dukungan doa demi
keberhasilan penulis, semoga Tuhan selalu memberkati mereka semua.
Dengan berbalut doa dan harapan semoga jerih payah Bapak/Ibu saudara
saudari yang telah membantu baik moril maupun materil yang dipersembahkan
pada praktikan demi terselesainya laporan ini, kiranya Tuhan Yang Maha Esa
dapat melimpahkan berkat dan rahmat-Nya pada kita sekalian.
Penulis,
5
DAFTAR ISI
HLM
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
ABSTRAK.................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
E. Manfaat Perbaikan ..............................................................................4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 6
A. Hakekat Belajar .............................................................................. 6
B. Pengertian Pembelajaran Matematika ............................................. 7
C. Pengertian Metode Jerimatik .......................................................... 8
D. Minat Belajar matematika .............................................................. 8
E. Hipotesis ......................................................................................... 9
BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN............................................................. 10
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 10
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ....................................... 10
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 12
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................... 12
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan
Pembelajaran .................................................................................. 14
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 30
A. Simpulan ........................................................................................ 30
B. Saran ............................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 32
LAMPIRAN LAMPIRAN
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR LAMPIRAN
e. Jurnal Pembimbing
siklus
9
ABSTRAK
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
Selama proses pembelajaran berlangsung terlihat beberapa siswa yang
kurang berfokus pada materi yang diajarkan, karena sekolah dasar sebagai
pelajar pemula Ilmu matematika, akan lebih sulit sehingga kebanyakan siswa
kurang berminat untuk belajar. Oleh karena itu yang diperoleh kurang
memuaskan atau tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM).
12
tersebut yaitu menurut Septi Peni Wulandari ( 2008:19): Mengatakan bahwa
jarimatika adalah cara berhitung ( operasi bagi- kali- tambah dan kurang )
dengan menggunakan jari-jari tangan, sedangkan menurut Sunar Prasetyono
( 2009:19) mengatakan bahwa jarimatika merupakan suatu cara berhitung
matematika dengan menggunakan alat bantu jari.
1. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran, praktikan menemukan beberapa masalah
antara lain :
a) Kebanyakan siswa tidak mampu menghafal perkalian 1 sampai 10
b) Praktikan telah menggunakan berbagai metode namun tidak
membuahkan hassil
c) Hasil evaluasi yang diperoleh siswa sangat minim, karena 60% siswa
belum menguasai materi
d) Siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sukar
bagi mereka
Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa dibenahi pola pembelajaran untuk menjawab kendala di atas.
Adapun solusi yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a) Siswa lemban memahami materi tentang teknik penyelesaian
perkalian bersusun.
b) Guru harus menggunakan metode jarimatika untuk membantu siswa
menghafal dasar perkalian 1 sampai 10.
c) Hasil yang diperoleh kurang memuaskan,oleh karena metode yang
digunakan belum sesuai dengan karakteristik siswa.
13
d) Penerapan metode pembelajaran belum membangkitkan daya tarik
siswa tentang perkalian bersusun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah
dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas III tentang perkalian bersusun di SD Impres
Labapu?
Bagaimana cara yang dapat digunakan sehingga siswa mampu
memahami materi tentang teknik penyelesaian perkalian bersusun.
Bagaimana sehingga guru harus menggunakan metode jarimatika untuk
membantu siswa menghafal dasar perkalian 1 sampai 10
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan hasil belajar siswa tentang perkalian bersusun dengan
menggunakan metode jarimatika
2. Memerbaiki proses belajar mengajar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian Ini Bertujuan Untuk :
1. Bagi siswa
- Merubah pola pemikiran
- Lebih aktif dalam proses pembelajaran
- Meningkatkan minat siswa terhadap proses pembelajaran
- Meningkatkan hasil belajar siswa pada perkalian bersusun
2. Bagi Guru
- Memperbaiki pola pembelajaran
- Guru dapat berkembang secara profesional dan dapat menmbah
wawasan guru dalam pembelajaran berikutnya.
3. Bagi Sekolah
- Sebagai acuan untuk memperhatikan dan dapat dilanjutkan oleh guru
kelas atau teman- teman peneliti lainnya yang akan melakukan praktek
lapangan pada SD Inpres Labapu.
- Sebagai pengukur informasi dalam rangka memperbaiki sistem
pembelajaran untuk mencapai ketuntasan hasil belajar siswa.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Belajar
15
mulia, bertanggung jawab, cakap, bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dan
perubahan tersebut dilakukan secara berkesinambungan.
16
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak
dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Hal ini berarti bahwa belajar
metamatika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan
mencari hubungan antar konsep dan strukturnya. Ciri khas matematika yang
dedukatif ini harus diketahui oleh Guru sehingga mereka dapat mempelajari
matematika dengan tepat, mulai dari konsep- konsep sederhana sampai pada
yang kompleks.
17
D. Minat Belajar Matematika
Hurlock (1993 : 18) menjelaskan bahwa minat adalah umber motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika
bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat
maka, akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan
kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun,
sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat
berubah ubah.
E. Hipotesis
Jika dengan menggunakan metode jarimatika pada pembelajaran
matematika tentang perkalian bersusun maka kesulitan belajar siswa SD
Inpres Labapu akan teratasi.
18
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
19
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini penneliti melakukan kegiatan yang memuat dalam
perencanaan yaitu :
1. Apersepsi
2. Guru menjelaskan pengertian Jarimatika berdasarkan cara
menyelesaikannya
3. Siswa menuliskan hasil pengamatan di lembar kerja siswa ( LKS )
4. Siswa mengumpulkan hasil kerja
5. Guru memberi nilais
c. Tahap Observasi
Tahap observasi ini dilakukan oleh kepala sekolah, guru pamong dan temat
sejawat di sekolah.
d. Tahap Refreksi
Pada tahap ini peneliti akan melakukan reflekksi bersama kepala sekolah,
guru pamong dan teman sejawat untuk mengevvaluasi proses pemmbelajaran
yang sudah dilaksanakan. Apabila pada siklus satu hasil yang dicapai belum
maksimal maka akan diperbaiki dan dilanjutkan pada siklus II.
20
BAB IV
21
mengerjakan tugas yang berupa lembar kerja siswa ( LKS ) sebelum
diadakan penelitian disajikan pada tabel berikut dibawah ini.
Tabel 1
Rekapitulasi Panilaian Hasil Kerja Siswa Pada Pra Siklus
Aspek yang dinilai Jumlah Nilai Tuntas Belum
Keaktif Kemandiri Hasil
nilai rata-rata tuntas
N Nama siswa
an an kerja
o
1 Meri Maure 70 60 75 205 68
2 Susana Lona 75 70 70 215 75
3 Hagar S Lifire 75 70 60 205 68
4 Bagas Kande 70 75 65 210 75
5 Maria Kande 75 60 65 200 67
6 Saul Kande 75 75 75 225 75
7 Serlin Molana 60 60 75 195 65
8 Mateos Kande 60 60 65 185 62
Jumlah 560 530 550 1640 547
Rata-Rata 70 66,25 68,7 205 68,37
5
berdasarkan data pada tabel diatas, tanpak bahwa tingkat ketuntasan belajar
sebelum diadakan tindakan ssangat rendah. Nilai ketuntasan kriteria minimal
(KKM ) yang ditentukan adalah 75, mayoritas siswa belum mencapainya. Hal ini
menunjukan rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran pra siklus.
Refleksi penulisan pada rendahnya prestasi belajar siswa tentang
penggolongan Jarimatika berdasarkan perhitungan Jari, maka penulis menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan alat bantu menghitung dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang Jarimattika berdasarkan benruk Jari.
22
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam pembelajaran pra siklus yang dilakukan oleh penulis tidak
menghasilkan sebuah pembelajaran yang maksimal. Hal ini disebabkan
oleh rancangan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh penulis tidak
dijalankan namun penulis hanya dapat menjalankan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan metode ceramah. Selain itu dalam pelaksanaan
penulis juga tidak menggunakan media sebagai komponen perantara atau
merangsang siswa dalam pembelajaran untuk mencapai keefektifan
program intruksi dan memperlancar proses interaksi guru dan siswa
sebagai mana yang diharapkan.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh penulis tentang bilangan
perkalian penulis memberikan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan materi
tersebut hanya 3 (tiga) siswa dari 8 ( Delapan ) siswa atau 40% siswa
yang dapat menjawab dengan benar. Rencana pelaksanaan pembelajaran
dan lembar kerja siswa terlampir pada lampiran prasiklus.
Berdasarkan hasil pembelajaran prasiklus kyang ktidak memuaskan
maka penulis merencanakan perbaikan pembelajaran materi ini pada
Siklus I.
Berdasarkan hasil pembelajaran prasiklus yang tidak memuaskan,
maka penulis merencanakan perbaikan pembelajaran materi ini pada
Siklus I.
23
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pertama, peneliti mengajarkan mata pelajaran
Matematika dengan pokok bahasan operasi hitung bilangan bentuk Jari.
Alokasi waktu pada pertemuan pertama 2 X 35 Menit. Adapun
pelaksanaan pertemuan-pertemuan pertama pada siklus I ini dapat dirinci
sebagai berikut
Kegiatan Awal
- Salam dan doa
- Mengabsen murid
- Apersepsi
- Tanja jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan materi pelajaran
Kegiatan Inti
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Siswa menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran
- Siswa menyimak penjelasan guru tentang Jarimatika berdasarkan Jari
dan alat hitung lainnya yang sudah disiapkan
- Siswa menyelesaikan soal-soal di lembar kerja siswa ( LKS )
- Siswa melaporkan hasil kerja
Kegiatan Akhir
- Pemantapan dan penguatan materi ang sudah diajarkan
- Memberikan tugas rumah untuk mengetahui perkembangan hasil
belajar selanjutnya.
Tahap Observasi
Pada saat pembelajaran siklus I, peneliti meminta observer untuk mengamati
jalannya proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran dari awal
sampai akhir dengan cara mengisi lembar observasi, mengisi lembar
pengamatan rencana kagiatan pembelajaran dan setelah observer juga
diminta untuk menilai hasil kerja siswa, karena hasil kerja siswa dinilai oleh
guru dan observer. Didalam lembar observer terdapat 2 ( Dua) item
pertanyaan berdasarkan aspek yang dinilai untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa. Dari hasil llembar observasi tersebut ( data terlampir)
dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan dalam
pertemuan pertama ini, diantaranya siswa sudah bisa menyelesaikan tugas
walaupun jawabannya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, siswa
tidak serius dalam melakukan menjawab pertanyaan guru.
24
Sedangkan keberhasilan yang dicapai dalam pertemuan pertama ini antara
lain hasl kerja siswa sudah menggalami peningkatan tetapi ada berapa siswa
yang belum mencapai KKM yang ada.
Setelah memperhatikan kekurrangan tersebut, maka peneliti dalam
pertemuan berikutnya merrancang tindakan guna memperbaiki sebelumnya.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah guru mmelibatkan siswa dalam
pembelajaran dan tanya jawa untuk mengetahui daya tangkap siswa tentang
materri pelajaran yang sudah diajarkan. Upaya tersebut menjadi perbaikan
untuk diadakan pada pertemuan berikutnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan pembbelajaran pada pertemuan pertama
siklus I maka peneliti merefleksikan kekurangan dalam pemelajaran,
kekurangan tersebut akan diperbaiki dalam siklus berikutnya. Hasil dari
refleksi diantaranya guru memancing siswa agar siswa bisa menjawab
pertanyaan dengan cara menggunnakan alat hitung.
25
c. Refleksi
Setelah perbaikan pembelajaran berakhir, penulis merefleksi diri untuk
menemukan keberhasilan dan kegagalan dalam perbaikan pembelajaran. Dari
hasil yang diperoleh, maka ada beberapa hal yang dapat penulis temukan
antara lain :
1. Rencana (Skenario) perbaikan pembelajaran sudah dapat berjalan
semestinya
2. 80 % siswa sudah aktif dalam menyelesaikan soal soal dengan metode
jarimatika
3. Metode yang digunakan praktis, sederhana dan pola pembelajaran
dilakukan secara alami, agar semua siswa aktif dalam menyelesaikan
perkalian bersusun dengan menggunakan metode jarimatika
4. Dari hasil yang dicapai terdapat 5 siswa belum tuntas
5. Daya serap siswa pada materi ini telah mencapai 65 % namun prosentasi
sisw a
yang belum paham adalah 35 %
6. Masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam beriskusi
Dari hasil refleksi di atas, kesan perbaikan pembelajaran siklus II sebagai berikut :
26
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Sebelum pelaksanaan, peneliti terlebih dahulu menyiapkan segala
sesuatu yang akan digunakan dalam pertemuan siklus II, diantaranya
adalah menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran ( RPP ) yang
memuat pokok bahasan operasi hitung bilangan, menyiapkan lembar
observasi untuk mengamati kegiatan siswa dan peneliti selama proses
pembelajaran, menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ), menyiapkan
lembar tugas, menyiapkan lembar refleksi.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan siklus II ini, sebelum melakukan pembelajaran guru
melakukan pengulasan materi yang telah diajarkan pada siklus I untuk
mengingatkan siswa pada pertemuan pertama ini. Untuk lebih
meningkatkan kreatifitas anak dalam menyelesaikan soal Jarimatika
dan pola pikir anak dalam mengerjakan tugas.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
siklus II ( kedua )
Kegiatan Awal
- Salam dan doa
- Mengabsen siswa
- Apersepsi
Kegiatan Inti
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Guru menjelaskan cara menyelesaikan operasi hitung bilangan dengan
menggunakan jarimatika
- Siswa menyelesaikan soal Jarimatika dengan menggunakan Jari dan alat
hitung lainnya yang sudah disiapkan
- Siswa mengerjakan tugas di lembar kerja siswa ( LKS )
Kegiatan Akhir
- Memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang telah
disammpaikan
- Memberikan tugas/pekerjaan rumah ( PR ) kepada siswa
27
Tahap Observasi
Pada Siklus II ini penulis menetapkan beberapa instrumen yang akan
digunakan oleh rekan sejawat untuk mengamati proses pembelajaran yang
dilakukan oleh praktikan dalam proses pembelajaran, instrumen itu terdiri
atas observasi guru dan siswa.
Instrumen Observasi bagi guru
Merencanakan perbaikan
Apakah guru telah menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan
merumuskan tujuan / indikator perbaikan pembelajaran.
Apakah guru telah mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
media dan sumber belajar.
Apakah guru telah merancang pengelolaan kelas perbaikan
pembelajaran.
Apakah guru ktelah merancang perbaikan pembelajaran
Apakah guru ltelah merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat
penilaian perbaikan pembelajaran
Apakah guru telah menentukan tampilan dokumen rencana perbaikan
pembelajaran
Instrumen bagi siswa
Apakah siswa aktif dalam menggunakan media jari untuk menghitung
perkalian bersusun.
Apakah siswa aktif dalam berdiskusi
Refleksi
Beranjak dari hasil evaluasi pada siklus ini hasilnya sangat memuaskan, oleh
karena seluruh siswa telah menguasai materi tentang perkalian bersusun
dengan menggunakan metode jarimatika, atau dengan kata lain melakukan
perkalian bersusun dengan menggunakan jari, dan hasil yang dicapai dalam
28
siklus ini ternyata 100 % siswa Kelas II SD Inpres Labapu telah tuntas dalam
proses pembelajaran.
Tabel 3
Analisis Ketuntasan Siklus I
29
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Meri Maure 50
2 Susana Lona 50
3 Hagar S Lifire 75
4 Bagas Kande 77
5 Maria Kande 75
6 Saul Kande 77
7 Serlin Molana 75
8 Mateos Kande 55
Jumlah 972
Nilai Tertinggi 77
Nilai Terendah 50
Rata Rata 65
Tabel 4
Lembar Observasi Kerja Siklus II
30
4 Bagas Kande 80 75 70 225 75
Keterangan
1. KKM 70
2. Rentang Nilai
85 100 = Sangat baik
70 84 = baik
55 69 = cukup
30 54 = kurang
0 29 = sangat kurang
3. Penilaian
Jumlah Perolehan
=
Nilai rata rata Siswa Aspek Penilaian
31
Tabel 5
Hasil Analisis Belajar Siklus II
Jlh Rata-
Nomor Soal
No Nama Siswa Nilai Rata
1 2 3 4 5
Keterangan
Skor Perolehan
2. Nilai rata rata Jumlah Soal =
32
Tabel 6
Analisis Ketuntasan Siklus II
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Meri Maure 75
2 Susana Lona 75
3 Hagar S Lifire 77
4 Bagas Kande 75
5 Maria Kande 77
6 Saul Kande 77
7 Serlin Molana 76
8 Mateos Kande 76
Jumlah 604 8 -
Nilai Tertinggi 77
Nilai Terendah 73
b. Hasil Siklus II
Berdasarkan hasil pembelajaran Siklus II yang penulis gambarkan melalui
tabel di atas maka kegiatan perbaikan pembelajaran berakhir dengan nilai
yang memuaskan pada Siklus II, lebih jelas dapat dilihat pada rekapan hasil
belajar siswa dan perbandingan angka antara Siklus I dan Siklus II pada tabel
dan grafik di bawah ini :
Tabel 7
33
Rekapan Perkembangan Hasil belajar Siswa
Dan perbandingan angka antara Siklus I dan Siklus II
Tabel 8
Analisis Ketuntasan Siklus I
34
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Meri Maure 50
2 Susana Lona 50
3 Hagar S Lifire 75
4 Bagas Kande 77
5 Maria Kande 75
6 Saul Kande 77
7 Serlin Molana 75
8 Mateos Kande 55
Jumlah 972
Nilai Tertinggi 77
Nilai Terendah 50
Rata Rata 65
35
36
Gambar diagram pencapaian daya serap prasiklus dengan SKM
Klasikal 70
100%
100
90
80%
80
70
60%
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
37
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kesimpulan yang dilakukan di kelas III SD Inpres Labapu, dan
dari analisis data data di peroleh kesimpulan sebagai berikut :
38
2. dalam pembelajaran matematika siswa harus dilibatkan aktif dalam
menemukan konsep matematika karena itu guru harus mampu
mengembangkan dengan yang praktis dan seserhana
3. Kiranya dengan adanya kendala yang ditemui prakyikan dapat menambah
wawasan pengetahuan keterampilan, keahlian pada pengalaman belajar di
SD Inpres Labapu.
4. Sebagai acuan untuk diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh guru kelas pada
pembelajaran berikutnya.
39
DAFTAR PUSTAKA
40