Oleh :
AHMAD ZULKIFLIN, SE
Drs. LA RINDA
NIP.196512311994031093
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah adalah kata paling indah yang pantas diucapkan sebagai tanda
kesyukuran kita kepada Allah Azza wa Jallah yang maha Rahman dan Rahim atas
segala nikmat-Nya. Dengan usaha dan doa semua pihak, sehingga penulis dapat
Belajar Akuntansi dengan Metode Resitasi Melalui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa
(Student Work Sheet) pada Siswa Kelas XI SMAN 08 BOMBANA Kabupaten Bombana”.
bahwa masih jauh dari kesempurnaan mulai dari sistematika penulisan, pengumpulan
data, sampai penyusunan banyak mengalami hambatan dan kendala. Hal ini dapat
teratasi atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsug. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
1. DR. LA RINDA selaku kepla sekolah yang telah memberikan arahan dalam
2. Rekan-rekan akta Guru SMAN 08 Bombana sebagai pihak lain yang telah
membantu.
Harapan penulis semoga PTK ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang memerlukannya dan bernilai ibadah disisi Allah Yang Maha Esa. Amin!
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4. Syarat-syarat Resitasi yang Baik ......................................... 37
5. Petunjuk Pelaksanaan Resitasi ............................................ 39
6. Langkah-langkah Menggunakan Metode Resitasi .............. 39
7. Pelaksanaan Resitasi ........................................................... 40
8. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi ...................... 41
9. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Resitasi ..................... 42
10. LembarKerja Siswa (LKS) .................................................. 43
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 48
A. Setting Penelitian...................................................................... 48
B. Persiapan Penelitian ................................................................. 48
C. Subjek Penelitian ...................................................................... 49
D. Sumber dan Jenis Data ............................................................. 49
1. Sumber Data ......................................................................... 49
2. Jenis Data ............................................................................. 49
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ......................................... 50
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 50
2. Alat pengumpulan Data ....................................................... 51
F. Indikator Penelitian ................................................................... 51
G. Analisis Data ............................................................................ 51
H. Prosedur Penelitian ................................................................... 53
1. Siklus I ................................................................................. 54
2. Siklus II ............................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dan pengembangan diri baik secara fisik maupun non fisik yang dapat
dalam pembentukan peserta didik agar menjadi aset bangsa yang diharapkan,
Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain:
berasal dari motivasi internal peserta didik (an effort to internally initiate
1
Berbasis Tindakan (PBT) diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar
(collaborative).
perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru
pengertian.
sangat penting dan perlu diperhatikan oleh pakar pendidik sehingga proses
bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah peserta didik
itu sendiri sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar belakang
masing-masing. Karena belajar adalah suatu proses dimana peserta didik harus
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, daya serap anak didik terhadap
bahan pelajaran yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat. ada
yang sedang dan ada yang lambat. Perbedaan kemampuan siswa sebagaimana
2
kenyataan diatas, diperlukan strategi dan metode pengajaran yang tepat dan
dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar
semuanya aktif.. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan
dengan baik.
bobot serta makna yang dalam agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran
serta berdampak pada perubahan tingkah laku baik menyangkut unsur kognitif,
dalam pembelajaran Akuntansi dinilai masih belum tepat sasaran dan bahkan
sendiri.
3
inilah suatu proses belalar mengajar tentang suatu bahan atau materi pelajaran
pada mata pelajaran Akuntansi yang sangat rendah dan proses belajarnya yang
dilakukan secara verbal dan dominasi metode ceramah. Hal ini menunjukkan
yang tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena itu penulis
Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan
Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara
4
Proses pendidikan siswa disekolah pada intinya adalah melaksanakan proses
kemampuan yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya dalam
Faktor intern merupakan faktor yang datang dari dalam individu siswa
dan minat yang dimiliki siswa. Sementara faktor ekstern adalah faktor yang
datangnya dari luar diri siswa dalam proses belajar mengajar misalnya
didukung oleh bakat dan minat yang sangat tinggi cenderung lebih berhasil
Prestasi belajar yang dicapai merupakan salah satu tolak ukur yang
5
sebagai salah satu bagian dalam bidang studi ilmu pengetahuan sosial
menjadi dua golongan yaitu konsep konkrit dan konsep formal. Konsep konkrit
beberapa tingkatan sesuai dengan usianya antara lain Siswa SMA dengan usia
langsung.
Bagi sebagian Siswa SMA bukanlah suatu hal yang mudah untuk
prestasi belajar Akuntansi Siswa di negara kita pada umumnya masih rendah.
konkrit yang mirip atau sejenis dengan konsep abstrak yang sedang dipelajari.
6
Pendekatan tersebut dinamakan pendekatan keterampilan proses dan Metode
Resitasi.
Metode Resitasi Melalui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet)
B. Identifikasi Masalah
permasalahan yang perlu dipecahkan untuk dicarikan jalan keluarnya, maka pada
2. Motivasi belajar siswa sangat rendah yang ditunjukan dengan tidak adanya
C. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah yang
Melalui Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) dapat meningkatan prestasi
Akuntansi.
Tindakan Kelas (PTK) ini, yaitu metode resitasi melalui bahan ajar lembar kerja
7
siswa (Student Work Sheet). Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan
E. Hipotesis Tindakan
resitasi melalui lembar kerja siswa (student work sheet) dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 08 Bombana dalam mata pelajaran
Akuntansi.
F. Tujuan Penelitian
Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) dapat meningkatan aktivitas dan
Melalui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) dalam
pembelajaran Akuntansi.
G. Manfaat Penelitian
Akuntansi dengan Metode Resitasi Melalui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa
(Student Work Sheet) terhadap prestasi belajar Akuntansi pada siswa SMA
adalah :
1. Manfaat Teoritis
8
selanjutnya dapat memberi motivasi tentang pengkajian masalah pendidikan guna
penyempurnaan.
2. Manfaat Praktis
Dengan penerapan Metode Resitasi Melalui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa
(Student Work Sheet) diharapkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Metode Resitasi Melalui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work
Sheet) dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru dalam proses
9
BAB II
KAJIAN TEORI
memegang peranan penting. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
Belajar merupakan suatu proses dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami,
hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan
menghafal dan bukan pula mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses
daya reaksi, daya penerima dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
ada yang nampak (bisa diamati), ada pula yang tidak nampak (tidak bisa diamati).
10
bahavioral tendency. De Cecco dan Crawford (dalam Ali, 2008:14)
kecenderungan perilaku saja. Hal ini dapat diidentifikasi bahkan dapat diukur dari
individu dapat dikatakan telah menjalani proses belajar, meskipun pada dirinya
Menurut Kimble dan Garmezy (dalam Ali, 2008:14), sifat perubahan perilaku
dalam belajar relatif permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat diidentifikasi
dengan hasil yang sama. Dari hal ini, dapat di bedakan antara perubahan perilaku
hasil belajar dan yang terjadi secara kebetulan. Orang yang secara kebetulan dapat
melakukan sesuatu, tentu tidak dapat mengulangi perbuatan itu dengan hasil yang
sama. Sedangkan orang yang dapat melakukan sesuatu karena hasil belajar dapat
melebihinya.
merupakan hasil belajar. Ada di antaranya yang terjadi dengan sendirinya, karena
proses perkembangan. Seperti halnya bayi yang dapat memegang sesuatu setelah
mencapai usia tertentu. Keadaan semacam ini pun bukan hasil belajar, melainkan
hasil belajar. Artinya, belajar akan memperoleh hasil yang lebih baik bila ia telah
11
matang melakukan hal itu.
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan tingkah laku inilah yang merupakan hasil
kegiatan belajar.
1. Pengertian Mengajar
Istilah mengajar dan belajar merupakan dua peristiwa yang berbeda, akan
tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Bahkan antara
keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Mengajar merupakan suatu
proses yang kompleks, tidak hanya menyampaikan informasi dari guru kepada
2009:29).
sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.
Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu.
misalnya mentransfer uang. Sebab, kalau kita analogikan dengan mentrasfer uang,
maka jumlah uang yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi berkurang bahkan
12
hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu rumusan
dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu
sendiri. Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi
kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan
pengajaran). Sehingga, proses pembelajaran tidak datang begitu saja dan tidak
dapat tumbuh tanpa pengaturan dan perencanaan yang sistematis. Dari uraian di
proses atau upaya yang disengaja guna memperoleh perubahan perilaku siswa
akibat adanya interaksi antar individu sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi
dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh
karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini
pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini juga
13
untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam tentang pengertian prestasi
belajar itu sendiri. Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian prestasi
dan belajar menurut para ahli. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
(1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang
dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati,
yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar.
14
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a) Faktor Jasmani
Dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan
1) Faktor kesehatan
pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun ada
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta,
tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain (Slameto, 2003 : 55).
b) Faktor psikologis
kesiapan.
kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
15
semata-mata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek. Untuk
lagi suka belajar. Agar siswa belajar dengan baik, usahakan buku
3) Bakat, bahwa bakat adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat
disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat,
16
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri
berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses
belajar mengajar.
c) Faktor kelelahan
siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani
berikut:
substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada
17
2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)
a) Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat mempengaruhi dari
keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang
1) Cara orang tua mendidik, Cara orang tua mendidik besar sekali
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar
adalah relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi anak dengan
anak. Wujud dari relasi adalah apakah ada kasih sayang atau kebencian,
sikap terlalu keras atau sikap acuh tak acuh, dan sebagainya.
18
4) Pengertian orang tua, bahwa anak belajar perlu dorongan dan pengertian
orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas
seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, dan
sebagainya.
keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Oleh karena itu perlu
bahwa suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi
terhadap diri anak untuk belajar. Suasana ini dapat terjadi pada keluarga
yang besar terlalu banyak penghuninya. Suasana yang tegang, ribut dan
yang menyebabkan anak bosan tinggal di rumah, suka keluar rumah yang
19
b) Faktor sekolah
1) Guru dan cara mengajar, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan
pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan bagaimana cara guru itu
cara mengajar guru harus efektif dan dimengerti oleh anak didiknya, baik
yang digunakan oleh guru tidak hanya terpaku pada satu model
20
pada guru matematika. Dimana guru matematika harus bisa menilih dan
3) Alat-alat pelajaran, untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar, alat-
alat belajar adalah suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam
sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari, siang, sore bahkan malam hari.
6) Interaksi guru dan murid, bahwa guru yang kurang berinteraksi dengan
lancar. Oleh karena itu, siswa merasa jenuh dari guru, maka segan
21
7) Disiplin sekolah, kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar (Slameto, 2003 :
lancarnya belaajr anak dalam jumlah yang besar pula (Roestiyah, 1989 :
Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang telalu
mengatur waktunya.
dengan siapa mereka bergaul. Agar siswa dapat belajar, teman bergaul
22
yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga
sifat buruknya juga, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman
Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar
akan dikemukakan lima jenis teori belajar saja, yaitu: (a) teori behaviorisme; (b)
teori belajar kognitif menurut Piaget; (4) teori pemrosesan informasi dari Gagne,
a. Teori Behaviorisme
memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek
kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa
kebiasaan yang dikuasai individu. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari
23
1) Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
a. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang
24
conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer,
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya
meningkat.
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah
sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori
25
(S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi
antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar
belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar
sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh
Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan
prinsip kebaruan, Guthrie dengan teorinya yang disebut Contiguity Theory yang
Fatigue Method) dan Metode rangsangan tak serasi (The Incompatible Response
kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1) sensory motor; (2) pre operational; (3)
concrete operational dan (4) formal operational. Menurut Piaget, bahwa belajar
eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman
sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak
lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
26
1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena
itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara
berfikir anak.
tidak asing.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor
keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya
Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk
mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan
27
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1)
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai
“bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau
terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang
terpenting yaitu :
belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi
28
5) Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang
29
sagitarius, virgo, pisces, gemini dan sebagainya adalah contoh dari
prinsip ini. Contoh lain, gumpalan awan tampak seperti gunung atau
binatang tertentu.
suatu proses yang dinamis dan bukan sebagai suatu reaksi yang statis.
makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam
didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses
kehidupannya.
30
yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari
lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan
pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian
menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd
Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-
prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian
digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru
a. Definisi Akuntansi
31
terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
kegiatan siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan
guru dalam pembelajaran akuntansi dengan metode resitasi melalui bahan ajar
32
Kemampuan belajar siswa
Minat Khusus
Memperbesar partisipasi siswa
Pembagian tugas atau pekerjaan
Kerjasama yang efektif
33
Mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan
, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa
Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa
Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing
Mampu mengarahkan cara siswa belajar , sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar giat
Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada
diri sendiri dengan proses penemuan sendiri
Berpusat pada siswa tiadk pada guru
34
o Siswa terjun kelapangan,belajar diperpustakaan, meneliti
laboratorium, mengamati
o Guru mengntrol apa yang dikerjakan siswa, memberi
saran/pertanyaan, membantu merumuskan kesimpulan bila
perlu
Fase kulminasi
o Hasil kerja siswa dibawa kembali kesekolah
o Hasil informasi disusn ,diolah, sehingga menghasilkan sesuatu
yang bisa dilihat orang banyak misalnya hasil kerajinan, hasil
perkebunan atau lainnya
4. Micro Teaching
Mikro teaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segala dikecilkan
atau disederhanakan, yaitu :
Jumlah murid , 5 sampai 6 orang
Waktu mengajar antara 5 sampai 10 menit
35
Bahan pelajaran hanya mencangkup satu atau dua unit kecil yang
sederhana
Keterampilan mengajar difokuskan pada beberapa keterampilan khusus
saja
36
Memerlukan biaya yang banyak , peralatan mahal serta tenaga ahli dalam
bidangh teknis maupun bidang pendidikan pengajaran pada umumnya
dan metodologi pengajaran pada khususnya
5. Metode Inquiri
6. Metode Penampilan
Metode Penampilan berbentuk pelasanaan paktek oleh siswa dibawah
bimbingan dari dekat oleh Pengajar.
Jika metode ini dipergunakan dalam pengajaran harus :
Memberikan penjelasan yang cukup kepada siswa selama berpraktek
Melakukan tindakan pengamana sebelum kegiatan praktek dimulai untuk
keselamatan siswa yang menggunakan
37
Siswa mendapat kemungkinan untuk menerapkan apa yang dipelajari
kedalam situasi yang sesungguhnya
Kondisi praktek sama dengan kondisi kerja
Adanya bimbingan selama praktek
Kegiatan ini menjadi remedial bagi siswa
7. Metode Diskusi
Metode ini merupakan interaksi antar siswa atau siswa dengan guru untuk
menganalisa, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau
permasalahan tertentu.Yang dibutuhkan bila menggunakan metode ini adakah :
Menyediakan bahan/topik atau masalah yang akan didiskusikan
Menyebutkan pokok-pokok masalah yang akan dibahas atau memberikan
penugasan studi khusus kepada siwa sebelum menyelenggarakan diskusi
Menugaskan siswa untuk menjelaskan , menganalisa dan meringkas.
Membimbing diskusi , tidak memberi ceramah
Sabar terhadap kelompok yang lamban dalam mendiskusikannya
Waspada terhadap kelompok yang tampak kebingungan atau berjalan
dengan tidak menentu
Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang lain
38
8. Metode Ceramah
Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir
perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa . Metode
ini dapat dilakukan :
Untuk memberikan pengarahan , petunjuk diawal pembelajaran
Waktu terbatas, sedangkan materi / informasi banyak yang akan
disampaikan.
Lembaga pendidikan sedikit memiliki staf pengajar dengan siswa yang
banyak
Kelebihan Metode Ceramah :
Guru mudah menguasai kelas
Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas
Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah besar
Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
Metode Tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui
bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa.
Kelebihan metode ini :
Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan dengan metode ceramah
Siswa akan lebih cepat mengerti , karena memberi kesempatan siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti
sehingga guru dapat menjelaskan kembali
39
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat
Mengetahui perbedaan pendapat anatar siswa dan guru , dan akan
membawa kearah suatu diskusi
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
Metode (method) secara harfiah berarti cara, selain itu metode atau
40
metodik berasal dari bahasa Greeka, Metha, (melalui atau melewati), dan
Hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus
fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, makin baik metode
itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Untuk menerapkan lebih dahulu
apakah sebuah metode dapat disebut baik, diperlukan patokan yang bersumber
dari beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan
dicapai. Khusus mengenai metode mengajar di dalam kelas selain dari faktor
tujuan, juga faktor murid, faktor situasi dan faktor guru ikut menentukan
mengenai sifat berbagai metode, baik mengenai seorang guru akan lebih
mudah menetapkan metode manakah yang paling serasi untuk situasi kondisi
terbatas. Metodik merupakan istilah satu segi dari dasar penyusunan sistem
Dalam hubungan ini Johns Brubacher berkata: “In yet another form, the problem
41
of instructional method is a mafter of devising ways to motivate learning so that
metode yang tepat. Dalam proses pengajaran tujuan yang hendak dicapai ialah
perubahan diri di dalam soal skill, kebiasaan, sikap, pengetahuan dan pengertian.
Jadi metode pelajaran adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan.
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, yang mana
perpustakaan, rumah ataupun di mana saja asal tugas itu dapat diselesaikan.
dengan berbagai tugas kelak. Sudah barang tentu tugas yang diberikan adalah
yang berhubungan dengan topik yang sedang atau yang akan dipelajari.
di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Laporan itu berupa laporan lisan dan laporan tertulis, laporan tindakan.
Laporan yang diberikan siswa itu sudah sewajarnya diberi penilaian yang
42
dijadikan salah satu pertimbangan dalam menentukan nilai akhir bidang studi
yang diajarkan guru. Tugas yang dilaporkan, tapi tidak jelas bagi siswa dinilai
atau tidak, akan mengurangi motivasi belajar siswa apabila ada tugas-tugas
tujuan agar siswa itu memiliki hasil belajar yang lebih mantap, dan untuk
pengetahuan dengan cara melaksanakan tugas dan juga dapat memperluas dan
luar sekolah.
rumah, tetapi sebenarnya metode ini terdiri dari tiga fase, antara lain
dengan hasil siswa yang lain, menarik anak didik agar belajar lebih baik, punya
Metode resitasi ini digunakan atau diberikan untuk merangsang anak didik
agar lebih tekun, aktif, rajin, dan giat belajar. Selain itu metode ini diberikan
karena dirasa bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit, dalam
artian bahan banyak tapi waktu kurang seimbang. Agar bahan yang diberikan
43
dapat sesuai dengan waktu yang ada maka metode ini bisa diberikan.
3. Jenis-jenis Resitasi
a. Tugas latihan, tugas ini terdiri dari soal-soal yang sudah dijelaskan,
akan tetapi memerlukan latihan yang lebih banyak di luar jam pelajaran.
c. Tugas mempelajari satu bab sebenarnya tugas ini sama dengan di atas,
d. Tugas mempelajari satu topik atau pokok, tentang mata pencaharian bangsa
Indonesia, tentang iklim, atau tentang binatang buas. Untuk itu anak-
sumber-sumber lain.
e. Tugas unit atau proyek, Tugas ini diberikan berhubungan dengan unit
keterampilan motoris.
pelajaran, baik itu secara individu atau secara kelompok, di dalam kelas
44
atau di luar.
Tugas yang kabur akan mengacaukan dan menyukarkan siswa. Banyak waktu
terbuang karena tidak tahu benar apa yang harus dilakukan. Sebaiknya untuk
jelasnya tugas itu ditulis di papan tulis, apa yang harus dilakukan, siapa yang
harus melakukannya, bila tugas itu harus selesai. Murid-murid harus mengerti
tugas apa yang harus mereka lakukan. Sering diperlukan suatu daftar
perlu ditanyakan kepada murid yang kurang pandai apakah ia sudah mengerti
apa yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Itu sebabnya tugas
yang dihadapi.
Dalam suatu pelajaran misalnya, dihadapi suatu masalah yang menarik dan
45
kelemahan-kelemahan yang perlu dikuasai. Dengan demikian murid-murid
melihat perlu dan pentingnya tugas itu. Ini berarti bahwa tugas itu harus
menarik minat anak. Ia harus mengerti bahwa tugas itu ada maknanya bagi
Dengan adanya diskusi itu murid akan berpartisipasi dengan tugas itu dan
f. Tugas hendaknya dilakukan karena yakin akan nilai pelajaran itu baginya
penting bukan karena takut hukuman atau ingin mencapai angka yang
tinggi.
masih sempat bermain, berekreasi atau melakukan kegiatan lain yang berguna
Selain beberapa poin di atas yang harus diperhatikan oleh guru setiap kali
46
5. Petunjuk Pelaksanaan Resitasi
a. Setiap tugas harus dipikirkan dan dipersiapkan lebih dahulu oleh guru.
b. Guru harus berusaha, agar tugas itu diterima dengan baik oleh murid
g. Guru harus memberi petunjuk tentang cara membuat tugas. Ini berarti,
guru harus membuat apa yang sebenarnya harus dilakukan oleh murid
h. Guru harus menyedikan bahan atau sumber tambahan berupa buku- buku.
i. Guru juga harus memusatkan perhatian anak kepada soal-soal penting atau
k. Sedapat mungkin guru memberikan alat atau cara kepada murid untuk
47
1) Tujuan yang akan dicapai
2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut.
lain
dan sistematik.
c. Fase mempertanggungjawabkan
1. Laporan siswa baik lisan ataupun tertulis dari apa yang telah
dikerjakannya
3. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau
cara lainya.
7. Pelaksanaan Resitasi
Pada langkah ini siswa mengerjakan tugas yang diberikan. Selama siswa
antara lain:
48
hambatan, atau salah arah dalam mengerjakan tugas.
Dalam penggunaan suatu metode pasti ada kelebihan dan kekurangan, begitu
semakin berkurang.
jiwanya.
atau kelompok
siswa.
bakat yang berguna untuk hidup mereka akan lebih meresap, tahan
49
8) Metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar, dilakukan
sendiri.
5) Khusus untuk tugas kelompok tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
antara lain:
50
b. Tugas yang diberikan kesiswa dengan memperlihatkan perbedaan individu
masing-masing.
dikenal siswa.
Pengertian Lembar kerja siswa (LKS) ialah lembar kerja yang berisi informasi
dan perintah/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan
belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar
(LKS):
Pandangan pertama tentang Lembar Kerja Siswa (LKS), Saat ini di sekolah-
sekolah banyak ditemui penggunaan buku jenis LKS (Lembar Kerja Siswa) yang
kumpulan soal, terutama soal-soal pilihan ganda. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
Kerja Siswa (LKS), materi pelajaran biasanya tidak disampaikan dalam bentuk
51
uraian/bacaan, melainkan sudah dalam bentuk rangkuman atau poin-poin penting
Jika siswa tidak dapat mengerjakan sebuah soal, maka siswa akan mencari
Jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, bukan tidak mungkin bahwa kemampuan
siswa untuk memahami bacaan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif tidak akan
berkembang. Masalah ini menarik juga karena ini terjadi pada anak-anak di SD
bukan di jenjang pendidikan tinggi seperti SMA dan Perguruan Tinggi yang
Lembar kerja siswa (LKS) dapat dianggap sebagai suatu media atau alat
standar kompetensi.
belajar, karena dengan Lembar Kerja Siswa, maka siswa dapat melaksanakan
Dasar. Selain itu Lembar Kerja Siswa juga mendorong siswa untuk mengolah
sendiri bahan yang dipelajari atau bersama dengan temannya dalam suatu bentuk
diskusi kelompok. Suatu kegiatan belajar yang menggunakan Lembar Kerja Siswa
52
kemampuan dan keterampilan, didorong dan dibimbing berbuat sendiri untuk
Dalam proses belajar mengajar ada dua, yaitu: (1) dari segi siswa: berfungsi
sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek maupun di luar kelas
mendapatkan perolehannya, (2) dari segi guru: melalui Lembar Kerja Siswa
learning) yang tinggi. Intervensi yang diberikan guru bukan dalam bentuk
jawaban atas pertanyaan siswa, tetapi berupa panduan bagi siswa untuk
memecahkan masalah.
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu dari sekian banyak media
mata pelajaran, media ini banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar
siswa. Karena siswa akan merasa diberikan tanggung jawab moril untuk
Sebagian besar buku Lembar Kerja Siswa (LKS) hanya menyajikan rangkuman
materi yang berupa poin-poin penting saja, bukan suatu bacaan yang lengkap.
Dengan model ini, siswa diibaratkan hanya dibekali dengan fakta dan informasi
53
saja, tanpa diberi kesempatan untuk mengevaluasi dan menyimpulkan sendiri
Model rangkuman seperti ini mungkin saja baik bagi siswa yang sudah terlebih
dulu membaca materi pelajaran yang ada di dalam buku teks. Akan tetapi,
dalam Lembar Kerja Siswa (LKS), kesempatan siswa untuk membaca kritis tidak
Kemudian bagaimana dengan model soal pilihan ganda yang terdapat dalam
buku Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut? Pada tahun 1991 badan American
problem solving, kreativitas, dan sikap inisiatif. Jenis soal pilihan ganda hanya
terhadap kemampuan membaca dan berpikir kritis pada siswa SD tingkat rendah,
Buku-buku Lembar kerja Kerja Siswa jenis tersebut tidak digunakan oleh siswa
secara mandiri (misalnya dalam bentuk penugasan PR), tetapi digunakan dalam
54
rangkuman materi yang disajikan dengan anak, dan memperkaya wawasan siswa
tertentu. Jadi, soal-soal pilihan ganda dalam Lembar Kerja Siswa tersebut bukan
Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut diperbaiki dan dikembalikan lagi
kepada peran yang sebenarnya, yaitu sebagai lembar kerja siswa, yang merupakan
pendamping dari buku teks pelajaran dan tidak perlu terdapat rangkuman materi
pelajaran karena materi pelajaran sudah ada di buku teks, soal-soalnya bukan
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi:
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 2 bulan (semester genap), yaitu
3. Siklus penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk
melihat untuk melihat aktivitas belajar dan peningkatan prestasi belajar siswa
dalam mengikuti mata pelajaran akuntansi dengan metode resitasi melalui Bahan
B. Persiapan Penelitian
Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran pada mata pelajaran
Akuntansi kelas XI yang berupa : (1). Lembar Kerja siswa; (2) Lembar
C. Subjek Penelitian
56
Yang menjadi subjek Penelitian adalah siswa kelas XI IPS 1 dengan jumlah
siswa 17 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa
1. Sumber data
a. Siswa
Untuk mendapatkan sumber data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa
b. Guru
Ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) dan aktivitas serta prestasi siswa
sumber data ketiga untuk penelitian ini adalah teman sejawat dan kolaborator
Kelas (PTK) secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru serta unsur
pegawai di sekolah..
2. Jenis data
a. Data kualitatif
Data hasil observasi mengenai keaktifan ketika siswa dalam mengikuti proses
pembelajara.
b. Data kuantitatif
data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada setiap siklus yaitu data
57
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
a. Tes
Tes diberikan kepada siswa setelah semua materi pelajaran diberikan untuk
b. Observasi
untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dalam belajar akuntansi dengan
mengguanakan metode resitasi melalaui Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (Student
Work Sheet), pengamatan ini mengukur secara individual maupun kelas bagi
c. Penugasan
Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi tes, observasi, wawancara,
58
c. Wawancara : menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui
F. Indikator Penelitian
Dalam penelitian ini yang dilihat indikator kinerjanya selain siswa adalah guru,
1. Siswa
2. Guru
G. Analisis Data
dengan cara membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil
belajar siswa setelah tindakan pada siklus I dan siklus II sehingga dapat
mengetahui sejauh mana pesentase peningkatan hasil belajar yang dialami siswa
1. Merekapitulasi hasil nilai tes siswa tiap akhir siklus I dan siklus II
59
2. Menghitung nilai atau persentase hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada
prestasi belajar.
Data nilai hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan rumus yang
sesuai dengan standar yang dipakai di sekolah dan ditetapkan oleh Departemen
∑
= × %
∑
Dengan kriteria:
70 % - 84 % : tinggi
55 % - 65 % : sedang
40 % - 54 % : rendah
Kita menganalisis dari setiap siklus, apakah ada peningkatan atau tidak ?
Apakah penelitian tindakan kelas ini berhasil atau tidak ? Siswa yang mendaptkan
nilai 65% ke atas maka pembelajaran metode resitasi melalui bahan ajar Lembar
Kerja Siswa (Student Work Sheet) oleh guru berhasil. Dari lima kategori yang
Tabel 1 Evaluasi Postest pembelajaran akuntansi (tiap akhir siklus I dan II)
Soal pertama 10
Soal dua 15
60
Soala tiga 20
Soal empat 25
Soal lima 30
Jumlah 100
Berdasakan table di atas skor dan nilai pembelajaran akuntansi siswa dapat
H. Prosedur Penelitian
dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor
yang diselidiki.
1. SIKLUS SATU
a. Perencanaan (Planning)
61
diperhatikan sebelum diadakan penelitian diantaranya sebagai berikut:
resitasi melalui bahan ajar lembar kerja siswa ( Student Work Sheet).
b. Tindakan (Acting)
1. Pertemuan Pertama
a) Kegiatan Awal
dasar yang harus dicapai dan esensi dari materi yang harus dikuasai.
lebih lanjut.
62
b) Kegiatan Inti
sistem informasi.
c) Kegiatan Akhir
2) Penilaian
Ekonomi Grafindo
2. Pertemuan Dua
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan Inti
63
melakukan transaksi tersebut.
c) Kegiatan Akhir
2) Penilaian
Ekonomi Grafindo
3. Pertemuan Ketiga
a) Kegiatan Awal
dasar.
64
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Akhir
2) Penilaian
Ekonomi Grafindo
a. Teknik penilaian
1. Penugasan
2. Tes tulisan
3. Observasi
b. Bentuk instrument
1. Tugas rumah
2. Daftar pertanyaan
3. Lembar observasi
c. Contoh instrument
1. Penugasan (terlampir)
65
3. Lembar observasi
c. Pengamatan ( Observation)
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,
diantaranya :
motivasi)
3) Laporan siswa baik lisan ataupun tertulis dari apa yang telah
dikerjakannya
5) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes..
d. Reflesksi ( Reflecting)
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan
1) Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa?
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar kerja
dilakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan
66
2) Apakah terjadi interaksi belajar? Hal ini terlihat dari respon siswa, baik
itu dalam bentuk tanya jawab, maupun dalam pengerjaan latihan pada
2. SIKLUS KEDUA
a. Perencanaan (Planning)
pemecahannya.
b. Tindakan (Acting)
1. Pertemuan Pertama
a) Kegiatan Awal
dasar yang harus dicapai dan esensi dari materi yang harus dikuasai.
67
sangat penting agar siswa terdorong untuk mempelajari ilmu akuntansi
lebih lanjut.
b) Kegiatan Inti
sistem informasi.
c) Kegiatan Akhir
2) Penilaian
Ekonomi Grafindo
2. Pertemuan Dua
a) Kegiatan Awal
68
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Akhir
2) Penilaian
Ekonomi Grafindo
3. Pertemuan Ketiga
a) Kegiatan Awal
dasar.
69
2) Motivasi : Pemahaman mengenai jurnal sangat penting karena banyak
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Akhir
2) Penilaian
Ekonomi Grafindo
a. Teknik penilaian
1. Penugasan
2. Tes tulisan
3. Observasi
b. Bentuk instrument
1. Tugas rumah
2. Daftar pertanyaan
3. Lembar observasi
c. Contoh instrument
70
1. Penugasan (terlampir)
3. Lembar observasi
c. Pengamatan ( Observation)
resitasi melalui bahan ajar lembar kerja siswa( Student Work Sheet).
d. Reflesksi (Reflecting)
membandingkan peningkatan aktifitas dan prestasi belajar siswa pada siklus 1 dan
71
3) Siswa aktif bertanya tentang materi pelajaran akuntansi yang tidak
dalam PBM.
prestasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan hasil evaualsi dari rata- rata
bahan ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) menjadi 6,00
(tugas II) dan 6,30 (tugas III) setelah menggunakan metode resitasi pada
pembelajaran akuntansi
72
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Riahi Belkaoui, 2004, Acconting Theory, ed. Ke-5, Cengage Learning EMEA,
Terjemahan. Jakarta : Erlangga
Ali, Muhammad. 2008. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Darsono , Max, dkk. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang : CV. IKIP
Semarang Press.
Djamarah, Bahri Syaiful dan Zain, Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Purwanto, M.Ngalim, Prof. Dr, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : Remaja
Rosda Karya, 2006
http://drssuharto.wordpress.com/pengembangan-model-pembelajaran-yangefektif.
(27/09/2010).
(http://hasmansulawesi01.blogspot.com/2009/03/meningkatkan-prestasi-
belajar.html)
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
Lampiran 1
(FreeTest)
Siklus I
Siklus II
laporan neraca?
Lampiran 2
Siklus I
hari!
3. Jika suatu perusahaan kekurangan informasi akuntansi, apa akibat yang akan
Siklus II
tunai.
c. Tanggal 15 Maret 2011 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 90.000.000,- secara
tunai.
Rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca per 31 Maret 2011.
Lampiran 3
Butir soal
No Nama Skor/bobot Nilai akhir
1 2 3 4 5
1 Aflianti siska 7 10 10 15 10 52/100x100 52%
orang siswa yang mendapatkan nilai di bawah 65%, 7 orang siswa yang
mendapatkan nilai di atas 65%. Jadi berdasarkan interval nilai yang ditetapkan
pembelajaran metode resitasi melalui bahan ajar Lembar Kerja Siswa (Student
Work Sheet) pada mata pelajaran Akuntansi SMAN 08 Bombana pada siklus I
perlu perbaikan pada siklus 2. Sedangkan 7 orang siswa yang mempunyai nilai
Butir soal
No Nama Skor/bobot Nilai akhir
1 2 3 4 5
1 Aflianti siska 10 15 10 15 10 60/100x100 60%
mendapatkan nilai di atas 65%. Jadi masih ada siswa yang mempunyai nilai di
bahan ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) pada siswa kelas XI
orang siswa yang mendapatkan nilai di atas 65% pada siklus 1 mengalami
\
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
C. Materi Pembelajaran
Definisi Akuntansi
Siklus akuntansi
Akuntansi sebagai sistem informasi
D. Kegiatan Pembelajaran
Kontekstual
Tanya jawab
Diskusi Kelompok
E. Indikator
Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi.
Menjelaskan syarat-syarat kualitas sistem informasi.
Membedakan antara pemakai informasi akuntansi internal dan eksternal
Menjelaskan bidang-bidang dalam akuntansi.
Menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan.
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi.
Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat kualitas sistem informasi.
Siswa dapat membedakan antara pemakai informasi akuntansi internal dan
eksternal.
Siswa dapat menjelaskan bidang-bidang dalam akuntansi.
Siswa dapat menjelaskan bidang-bidang profesi dalam akuntansi.
Siswa dapat menghubungkan prinsip etika profesi akuntan dengan
kenyataan pelanggaran etika yang terjadi.
Siswa dapat menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. . Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru memberikan penjelasan singkat tentang kompetensi dasar
yang harus dicapai dan esensi dari materi yang harus dikuasai.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai akuntansi sebagai sistem informasi sangat
penting agar siswa terdorong untuk mempelajari ilmu akuntansi
lebih lanjut.
2. Kegiatan Inti
Siswa diberi tugas untuk membuat ringkasan tentang akuntansi
sebagai sistem informasi.
3. . Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Hasil kerja individu (kognitif)
Lembar pengamatan (afektif)
Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks
Ekonomi Grafindo
d. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (Student Work Sheet)
H. Media Pembelajaran
Buku teks Ekonomi Grafindo
Lembar Kerja Siswa ( Student Work Sheet)
Buku referensi yang relevan
A. Standar Kompetensi
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
B. Kompetensi Dasar
Menafsirkan persamaan akuntansi
C. Materi Pembelajaran
Persamaan akuntansi
Mencatat transaksi
Membuat jurnal transaksi
D. Kegiatan Pembelajaran
Kontekstual
Pemberian Tugas
Diskusi Kelompok
E. Indikator
Menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan
transaksi tersebut.
Memahami persamaan akuntansi.
Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi
Menyusun laporan laba- rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak yang
melakukan transaksi tersebut.
Siswa dapat memahami persamaan akuntansi.
Siswa dapat menjelaskan fungsi jurnal.
Siswa dapat membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi
Siswa dapat menyusun laporan laba- rugi, laporan perubahan modal, dan
neraca.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengulas kembali pembahasan materi yang lalu tentang
akuntansi sebagai sistem informasi. Kemudian guru memberi
penjelasan yang singkat dan jelas tentang persamaan akuntansi.
b. Motivasi
Pemahaman tentang persamaan akuntansi akan mempermudah
pemahaman materi selanjutnya
Pemahaman mengenai jurnal sangat penting karena banyak
digunakan dalam aplikasi ilmu akuntansi
2. . Kegiatan Inti
Siswa menggolongkan suatu transaksi keuangan menurut pihak
yang melakukan transaksi tersebut.
Siswa diminta untuk membuat jurnal dari berbagai transaksi.
Siswa menjelaskan persamaan akuntansi
Siswa diberi tugas untuk menyusun laporan laba- rugi, laporan
perubahan modal, neraca.
Tiap siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan
tugasnya di depan kelas, sedangkan siswa yang lain
menanggapi.
Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Hasil kerja kelompok (kognitif)
Lembar pengamatan (afektif)
Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks
Ekonomi Grafindo
d. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (Student Work Sheet)
H. Media Pembelajaran
Buku teks Ekonomi Grafindo
Lembar Kerja Siswa ( Student Work Sheet)
Buku referensi yang relevan
A. Standar Kompetensi
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
B. Kompetensi Dasar
Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit
Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum
C. Materi Pembelajaran
Jurnal
D. Kegiatan Pembelajaran
Kontekstual
Tanya jawab
Diskusi Kelompok
E. Indikator
Menjelaskan fungsi jurnal
Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan fungsi jurnal.
Siswa dapat membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. . Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengarahkan pemikiran siswa pada kompetensi dasar.
b. Motivasi
Pemahaman mengenai jurnal sangat penting karena banyak
digunakan dalam aplikasi ilmu akuntansi.
2. Kegiatan Inti
Siswa diminta untuk membuat jurnal dari berbagai transaksi
3. . Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa melakukan refleksi
b. Penilaian
Hasil kerja individu (kognitif)
Lembar pengamatan (afektif)
Lembar pengamatan (psiko motorik)
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat pada buku teks
Ekonomi Grafindo
d. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (Student Work Sheet)
H. Media Pembelajaran
Buku teks Ekonomi Grafindo
Lembar Kerja Siswa ( Student Work Sheet)
Buku referensi yang relevan
Adapun Notulen Jalannya Acara Seminar, Print Ouat Bahan Tayang Paparan Penyaji
serta Foto Kegiatan Seminar sebagaimana terlampir dalam Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.