Anda di halaman 1dari 46

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK


MATERI AKHLAK TERPUJI KEPADA DIRI SENDIRI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW
DI KELAS VIIIE MTS MASYARIQUL ANWAR CARINGIN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(PTK)

Disusun Oleh :
AAF AFIAH, S.Pd.I
NIP. 198310222009122002

MADRASAH TSANAWIYAH MASYARIQUL ANWAR CARINGIN


LABUAN PANDEGLANG BANTEN
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “ Peningkatan Keaktifan dan
Hasil Belajar Siswa pada pelajaran Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
kepada Diri Sendiri melalui Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw di
Kelas VIII E MTsMasyariqul Anwar Caringin”.
Tujuan Penulisan Pene;litian Tindakn Kelas ini untuk memenuhi tugas Diklat
Jarak Jauh (DJJ) Materi Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru MTs tahun 2018
yang diselenggarkan oleh Dalai Pendidikan dan Pelatihan Jakarta.
Dalam penulisan proposal Tindakan kelas ini penulis sepenuhnya mendapat
bimbingan dari ibu Marina Setiawati sebagai Tutor dalam Diklat Jarak Jauh Materi
Penelitian Tindakan Kelas ini, juga dukungan dari teman-teman peserta DJJ
Pnelitian Tindakan Kelas untuk MTs tahun 2018 Angkatan I. penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga, semoga kebaikan ibu dibals Allah dengan pahal
yang berlipat ganda. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasn yang dimiliki sehingga proposal ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangunn sangan penulis harapkan. Semoga penulisan proposal ini bermanfaat
untuk kita semua. Aamiin.
Caringin, 22 Agustus 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
Daftar Gambar ...........................................................................................................
Daftar Tabel ...............................................................................................................
Daftar Lampiran .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 3

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 4


A. Keaktifan Belajar ................................................................................. 4
1. Pengertian Keaktifan Belajar ........................................................ 4
2. Jenis-jenis Keaktifan Belajar......................................................... 4
3. Indikator Keaktifan Belajar .......................................................... 5
B. Hasil Belajar ......................................................................................... 6
1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 6
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................... 6
C. Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw ........................................ 7
1. Pengertian Model Pembelajaran Kopertaif ................................... 7
2. Pengertian Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw ............... 7
3. Prosedur Pelaksanaan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw 8
D. Hasil Penelitian yang Relevan.............................................................. 9
E. Kerangka Berpikir ................................................................................ 10
F. Hipotesa Tindakan................................................................................ 12

ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 13
A. Setting Penelitian.................................................................................. 13
1. Variabel Penelitian ....................................................................... 13
2. Subjek Penelitian ........................................................................... 13
3. Tempat Penelitian.......................................................................... 13
4. Waktu Penelitian .......................................................................... 13
B. Desain Penelitian .................................................................................. 14
1. Model PTK yang digunakan ......................................................... 14
2. Jumlah Siklus dan Pertemuan ....................................................... 15
3. Materi Pembelajaran ..................................................................... 15
4. Rancangan Tindakan Siklus 1 ...................................................... 16
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 19
1. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 19
2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 19
3. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 19
D. Prosedur Penenlitian ............................................................................. 20
E. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 20
F. Jadwal Penelitian ................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 22


LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Selama ini, proses pembelajaran di kelas VIII E MTs Masyariqul Anwar
Caringin belum maksimal. Proses pembelajaran hanya terpusat pada guru. Siswa
hanya menjadi pendengar yang pasif. Siswa terkesan tidak tertarik terhadap materi
pelajaran. Ketika ujian tiba, baik ujian harian, ujian tengah semester, maupun ujian
akhir semester banyak anak yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan hasil ulangan harian Akidah Akhlak di KD 3.1 Memahami hakikat
beriman kepada kitab-kitab Allahdari 37 siswa di kelas VIII E terdapat 20 siswa
dengan nilai di bawah KKM mata pelajaran akidah akhlak, yaitu nilai 70.
Dari hasil refleksi bersama siswa dan pengamatan selama proses pembelajaran,
diketahui bahwa keaktifan belajar dan partisipasi siswa cukup rendah. Siswa
bersikap pasif, hanya menjadi pendengar dan jarang terlibat dalam proses
pembelajaran.
Proses pembelajaran yang kurang baik ini terjadi karena proses pembelajaran
terpusat pada guru. Metode yang digunakan hanya ceramah, sesekali bertanya lalu
latihan. Model pembelajaran seperti ini tentu kurang menarik untuk siswa, sehingga
akan juga berpengaruh pada rendahnya hasil belajar.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru perlu melakukan perubahan metode
pembelajaran. Guru harus menggunakan metode pembelajaran aktif yang menuntut
keterlibatan seluruh siswa. Penggunaan metode pembelajaran ini diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar
siswa.
Penulis berencana menggunakan model pembelajaran koperatif tipejigsaw.
Dengan model pembelajaran ini semua siswa terlibat aktif. Dalam model
pembelajaran ini, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok asal dan
kelompok ahli. Setiap kelompok dibagi secara heterogen. Pada kelompok asal,
setiap siswa diberi nomor. Masing –masing siswa dengan nomer yang sama dari
setiap kelompok asal membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli.
Setiap anggota kelompok ahli diberi tugas untuk mendalami materi tertentu
kemudian wajib menyampaikannya kembali ke kelompok asal. Dengan model
seperti ini, setiap siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud melakukan Penelitian Tindakan
kelas berjudul “ Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada pelajaran
Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji kepada Diri Sendiri melalui Model
Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsaw di Kelas VIII E MTsMasyariqul Anwar
Caringin”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai


berikut :
1. Bagaimana peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak
model pembelajaran koperatif tipe jigsaw di kelas VIII E MTs Masyariqul
Anwar Caringin?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak
melalui model pembelajaran koperatif tipe jigsaw di kelas VIII
EMTsMasyariqul Anwar Caringin?

3. Bagaimana proses pembelajaran pada pelajaran Akidah Akhlak melalui model


pembelajaran koperatif tipe jigsawdi kelas VIII E MTsMasyariqul Anwar
Caringin?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran
Akidah Akhlak melalui model pembelajaran koperatif tipe jigsaw di kelas VIII E
MTs Masyariqul Anwar Caringin.

2
2. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Akidah
Akhlak melalui model pembelajaran koperatif tipe jigsaw di kelas VIII
EMTsMasyariqul Anwar Caringin.
3. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran pada pelajaran Akidah Akhlak
materiakhlak terpuji kepada diri sendiri melalui model pembelajaran koperatif
tipe jigsawdi kelas VIII AMTsMasyariqul Anwar Caringin

D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa manfaat diantaranya :
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat berikut,
1. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII E MTs
Masyariqul Anwar Caringin, pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018
2. Bagi Guru
Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran akidah akhlak di kelas VIII E MTs Masyariqul Anwar
Caringin melalui implementasi model pembelajaran koperatif tipe jigsaw
3. Bagi Madrasah
Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa MTs Masyariqul Anwar Caringin.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Keaktifan Belajar
1. Pengertian Keaktifan Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001-24-25), aktif adalah giat
(bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau hal
dimana siswa aktif.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik
dan relative tetap, ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya
penegtahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, serta perubahan aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Dengan demikian, keaktifan belajar adalah keadaan dimana siswa aktif
dalam proses belajar. Keaktifan siswa ini dapat dilihat dari keterlibatan
siswa salaam proses pembelajaran.

2. Jenis-jenis Keaktifan Belajar


Menurut Paul D. Diedrich dalam Oemar(2001:21) ada delapan macam
keaktifan yaitu :
a. Aktif visual atau Kegiatan Visual
Membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, mengamati
demonstrasi dan pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. Aktif Lisan atau Kegiatan Moral
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi.
c. Aktif Mendengarkan atau Kegiatan

4
MendengarkanMendengarkan penyajian bahan, mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan, atau
mendengarkan radio.
d. Aktif Menulis atau Kegiatan Menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan
copy, membuat out-line, rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi
angket.
e. Aktif Menggambar atau Kegiatan Menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart,diagram,peta,dan pola.
f. Aktif Motorik atau Kegiatan Motorik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,
membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
g. Aktif Mental atau Kegiatan Mental
Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-
faktor, melihat hubungan, dan membuat keputusan.
h. Aktif Emosional atau Kegiatan Emosional
Minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain. Kegiatan ini terdapat
dalam semua jenis kegiatan dan saling lingkup.
3. IndikatorKeaktifanBelajar
Keaktifan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran merupakan
hal yang sangat penting. Kegiatan disini adalah keterlibatan peserta dididk
yang secara lagsung dapat dilihat. Menurut Sudjana (2001:61) keaktifan
dalam peserta didik dapat dilihat dalam hal :
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
2. Terlibat dalam pemecahan masalah.
3. Bertanya kepada peserta didik lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi.
4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah.
5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
6. Melatih diri dalam memecahkan persoalan masalah atau soal.
7. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.

5
8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (1997:22) “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”. Sementara itu Sudjana juga membagi tiga macam hasil belajar
yaitu :
a. Keterampilan dan kebiasaan,
b. Pengetahuan dan pengertian,
c. Sikap dan cita-cita.
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, maka hasil belajar merupakan
hasil kegiatan belajar sedangkan belajar sendiri lebih menekankan pada
proses kegiatannya, selain pada hasil kegiatannya. Hasil belajar merupakan
hasil yang menunjukkan kemampuan seseorang siswa dalam menguasai
bahan pelajarannya. Hasil belajar dapat diuji melalui tes, sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui keefektifan pengajaran dan keberhasilan siswa
atau guru dalam proses belajar mengajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama
kualitas pengajaran.

6
C. Model Pembelajaran KoperatifTipe Jigsaw
1. Pengertian Model PembelajaranKoperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dimana para siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama
lainnya dalam mempelajari materi pembelajaran (Slavin, 2008:4).
Dalam metode pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk
bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk
menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang
berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu
sama lain atas tugas–tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur
penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain.
Dalam pembelajaran kooperatif setiap anggota kelompok harus
menyadari bahwa tujuan pembelajaran akan lebih baik hasilnya jika setiap
pekerjaan dilakukan bersama. Menurut Trianto (2007:42).Tujuan dari
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan
kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama – sama siswa
yang berbeda latar belakangnya.
2. Pengertian Model PembelajaranKoperatifTipe Jigsaw
Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa inggris yaitu gergaji ukir
dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki
yang menyususn potongan gambar.
Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model
belajar kooperatif yang menitikberatkan kepada kerja kelompok siswa dalam
bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa
pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model belajar

7
kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas
empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama
salaing ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Dalam model pembelajaran Jigsaw ini siswa memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah imformasi
yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasii, anggota
kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan
ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada
kelompoknya ( Rusman, 2008.203).
3. ProsedurPelaksanaan Model PembelajaranKoperatifTipe Jigsaw
Sebelum menggunakan strategi jigsaw guru harus memahami terlebih
dahulu cara pengelompokan siswa. Hal yang harus diperhatikan dalam
pengelompokan siswa adalah anggota kelompok diupayakan heterogen.
Keheterogenan kelompok mencakup jenis kelamin, ras, agama (kalau
mungkin), tingkat kemampuan (tinggi, rendah, sedang), dan sebagainya.
Adapun teknik untuk mengelompokkan siswa dapat ditempuh berdasarkan
metode sosiometri, berdasarkan kesamaan nomor, atau menggunakan teknik
acak (Nurhadi, 2004:68).
Melalui metode sosiometri guru dapat menentukan siswa yang
tergolong disukai oleh banyak teman (bintang kelas) hingga yang paling
tidak disukai atau tidak memiliki teman (terisolasi). Berdasarkan metode
sosiometri tersebut guru menyusun kelompok-kelompok belajar yang di
dalam tiap kelompok ada siswa yang tergolong banyak teman, yang
tergolong biasa, dan yang terisolasi.
Pembentukan kelompok dengan mendasarkan pada kesamaan nomor,
misalnya dalam kelas terdiri atas 30 siswa dan guru ingin membentuk 6
kelompok belajar yang masing-masing beranggotakan 5 orang, guru dapat
menghitung siswa dari satu hingga 6. Selanjutnya, para siswa yang
bernomor sama dikelompokkan sehingga terbentuklah 6 kelompok siswa

8
dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang siswa yang
memiliki karakteristik heterogen.
Pada pembentukan kelompok secara acak, guru terlebih dahulu
mengelompokkan siswa secara homogen. Selanjutnya dari kelompok
homogen tersebut dipilih secara acak dan dimasukkan ke dalam sejumlah
kelompok yang telah ditentukan sehingga terbentuklah kelompok-kelompok
belajar yang heterogen.
Setelah kelompok-kelompok belajar terbentuk barulah pembelajaran
dengan strategi jigsaw dimulai. Namun untuk kelas yang baru pertama kali
digunakan strategi ini, guru harus menjelaskan mekanismenya.
Pelaksanaan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Jigsawdilaksanakan
dengan suatu urutan langkah-langkah khusus. Adapun langkah-langkah
tersebut adalah :
Langkah 1 : Materi pelajaran dibagi ke dalam beberapa bagian. Sebagai
contoh suatu materi dibagi menjadi 4 bagian.
Langkah 2 : Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Banyak kelompok
adalah hasil bagi jumlah siswa dengan banyak bagian materi. Misalnya
dalam kelas ada 20 siswa, maka banyak kelompok adalah 5, karena
materinya 4 bagian. Selanjutnya kepada setiap anggota dalam satu kelompok
diberikan satu bagian materi.
Langkah 3 : Anggota dari setiap kelompok yang mendapatkan materi yang
sama membentuk kelompok. Kelompok ini disebut kelompok ahli (expert
group). Banyaknya kelompok ahli ini sama dengan banyaknya bagian
materi. Pada kelompok ahli inilah siswa melakukan diskusi untuk membahas
materi yang menjadi tanggung jawabnya.
Langkah 4 : Setelah materi didiskusikan dan dibahas pada kelompok ahli,
masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asalnya (home teams)
untuk mengajarkan kepada anggota kawan-kawannya. Karena ada 4 bagian
materi, maka ada 4 orang yang mengajar secara bergantian.

9
Langkah 5 : Guru melakukan evaluasi secara individual mengenai bahan
yang telah dipelajari.
Langkah 6 : Penutup, yaitu menutup pelajaran sebagaimana biasanya.
Bila langkah-langkah di atas dihubungkan dengan penggunaan indera
dan ingatan siswa, maka tidak dapat diragukan bahwa strategi jigsaw dapat
meningkatkan dan memaksimalkan ingatan siswa. Hal ini disebabkan dalam
serangkaian langkah-langkah pelaksanaannya, strategi jigsaw menuntut
siswa untuk aktif. Sangat banyak indera yang dilibatkan dalam belajar, yaitu
mulai dari membaca dan menelaah materi, mendengar pendapat teman,
menyanggah pendapat, mempertahankan pendapat dan mengajarkan kawan
serta dievaluasi secara individual oleh guru.

D. Hasil Penelitian yang Relevan


Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain
penelitian yang dilakukan oleh Herlina Hariani Sasti yang berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Jigsaw Untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
Di SMA Negeri 9 Yogyakarta Kelas X Semester II 2006/2007”. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif dengan
teknik Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan kerjasama.
Persamaan penelitian tersebut dengan yang saya teliti adalah terletak pada
model yang diterapkan sama-sama melibatkan siswa untuk diskusi saat
pembelajaran berlangsung.

E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas maka dapat dibuat kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Pada kondisi awal sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw, pembelajaran Akidah Akhlak siswa kelas VIII E MTs Masyariqul
Anwar Caringin masih didominasi oleh pembelajaran konvensional yaitu

10
dengan metode ceramah. Dengan penggunaan metode konvensional yang
berkepanjangan ini, menyebabkan siswa merasa cepat bosan dan akhirnya
berdampak pada rendahnya keaktifan dan hasil belajar Akidah Akhlak siswa.
Jika dibiarkan hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang
maksimal dan siswa terkesan menjadi pasif, karena selama proses pembelajaran
kurang terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun antar siswa.
Dalam upaya mengatasi masalah tersebut dalam penelitian ini akan
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu
kelompok yang bertanggungjawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota yang lain. Metode
kooperatif tipe Jigsaw memiliki kelebihan antaralain dapat menumbuhkan
kreativitas, rasa tanggungjawab, keberanian menyampaikanpendapat,
kemandirian belajar, rasa percaya diri dan kepemimpinan siswa.
Setelah guru menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
diharapkansiswa akan lebih aktif, terjalin interaksi antar siswa maupun guru
dengan siswa. Padakondisi akhir diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
Bertolakdari kerangka berfikir tersebut maka melalui penerapan pembelajaran
kooperatif tipeJigsaw diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa.
Maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Kondisi awal Guru masih Keaktifan dan


menggunakan hasil belajar
model siswa rendah
pembelajaran
konvensional

Tindakan Guru menerapkan Siklus I


model
Siklus II
pembelajaran
kooperatif tipe
jigsaw

11
Kondisi akhir Keaktifan dan
hasil belajar
siswa
meningkat

Gambar 2.1. Alur Kerangka Berfiki

F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas maka dapat di rumuskan hipotesis
tindakan sebagaiberikut:
1. Jika menggunakan pendekatan kooperatif tipe Jigsaw dengan benar pada
pembelajaran materi akhlak terpuji kepada diri sendiri maka dapat
meningkatkankeaktifan belajar siswa dikelas VIIIE MTs Masyariqul Anwar
Caringin.
2. Jika menggunakan pendekatan kooperatif tipe Jigsaw dengan benar pada
pembelajaran materi akhlak terpuji kepada diri sendiri maka dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dikelas VIIIE MTs Masyariqul Anwar
Caringin.

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Variable penelitian
Penelitian tindakan kelas ini mengkaji proses dan dampak penerapan model
pembelajaran koperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar Akidah Akhlak. Variabel yang diamati dan diukur dalam penelitian ini
yaitu :
a. Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan model pembelajaran koperatif
tipe jigsaw
b. Peningkatan hasil belajar akidah akhlak
c. Proses pembelajaran akidah akhlak dengan model pembelajaran koperatif
tipe jigsaw
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik di kelas VIII E MTs
MAsyariqul Anwar Caringin berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 15 siswa
perempuan dan 12 siswa laki-laki. Diatar seluruh siswa tersebut 20 diantaranya
memiliki nilai di bawah KKM yaitu nilai 70. Secara rata-rata keaktifan belajar
siswa rendah. Siswa cenderung bersikap pasif, hanya menjadi pendengar dan
jarang terlibat dalam proses pembelajaran.
3. Tempat penelitian
Penelitain tindakn kelas ini akan dilaksanakan di kelas VIII E MTs Masyariqul
Anwar Caringin yang berlamat di Jl. Perintis Kemerdekaan km 2,5 Caringin,
Labuan, Pandeglang, Banten.
4. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada dengan rincian sebagai berikut :
a. Pra PTK dilaksanakan pada bulan Juli 2018

13
b. Penyusunan proposal dilaksanakan Agustus 2018
c. Pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dilaksanakan September
sampai Oktober 2018
d. Penyusunan laporan mulai November sampai Desember 2018

B. Desain Penelitian
1. Model PTK yang digunakan

Model penelitian tindakan yang akan digunakan dalam PTK ini adalah
model Kemmis McTaggart. Model tesebut dipilih karena langkahnya sederhana
dan tepat untuk penelitian tindakan kelas.
Pada model tersebut satu sikklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan
(panning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi
(reflecting). Model tersebut dapat digambarkan dalam skema dan penjelasan
sebagai berikut.
a. Planning (Rencana).
Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum
melakukan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan ke depan, serta
fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan rencana
tersebut secara dini kita dapat mengatasi masalah. Dengan perencanaan yang
baik seorang prak-tisi akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitas dan
mendorong para praktisi tersebut untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai
bagian dari perencanaan, partisipan harus bekerja sama dalam diskusi untuk
membangun suatu kesamaan bahasa dalam menganalisis dan memperbaiki
pengertian maupun tindakan mereka dalam situasi tertentu.
b. Action (Tindakan)
Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat
yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan
untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan.
Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam

14
pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya juga akan diperguna-kan
untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.
c. Observation (Pengamatan)
Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendoku-mentasikan
pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil
pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan
yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam
pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan,
efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul.
d. Reflection (Refleksi)
Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sintesis, penafsiran
(penginterpretasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah
diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan
dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya.
Dengan demikian, PTK tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena
hasil refleksi membutuhkan waktu untuk melakukannya sebagai planning untuk
siklus selanjutnya.

2. Jumlah Siklus dan pertemuan


Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam dua siklus. Setiap
siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
3. Materi pembelajaran
Penelitain tindakan kelas untuk mengetahui pengkatan keatifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak dilaksanakan dalam dua siklus,
dimana setiap siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan, dengan rincian
sebagai berikut :
No. Siklus Pertemuan Materi
1 Satu Pertama Akhlak terpuji kepada diri sendiri
(Ikhtiar, tawakal, sabar, syukur,

15
qona’ah)
Kedua Akhlak terpuji kepada diri sendiri
(Ikhtiar, tawakal, sabar, syukur,
qona’ah)

2 Dua Pertama Akhlak terpuji kepada diri sendiri


(Ikhtiar, tawakal, sabar, syukur,
qona’ah)
Kedua Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Ikhtiar,
tawakal, sabar, syukur, qona’ah)

4. Rancangan tindakan siklus 1


a. Perencanaan

Peneliti melakukan tahapan perencanaan dengan urutan kegiatan sebagai


berikut :

1) Menentukan materi pembelajaran.


2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS).
4) Menyusun lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru
5) Menyusun kisi-kisi dan rubrik penilaian unjuk kerja pada proses
pembelajaran
6) Menyusun kisi-kisi dan instrumen tes tertulis di akhir siklus

b. Pelaksanaan/ Tindakan
Dalam PTK ini tindakan yang akan diterapkan adalah model
pembelajaran jigsaw dengan sintaks dari Johnson and Johnson dengan sintaks
sebagai berikut.
a. Membentuk kelompok induk,

16
b. membentuk kelompok ahli (expert),
c. memberikan tugas kepada kelompok ahli,
d. membimbing investigasi pada kelompok ahli.
e. Setiap orang kembali ke kelompok induk untuk melaporkan hasil
investigasi di kelompok ahli,
f. melakukan quiz untuk mengukur hasil belajar.
Pada pertemuan pertama siklus 1 akan diselenggarakan pembelajaran
dengan materi Akhlak terpuji kepadaa diri sendiri ( Ikhtiar, tawakal, sabar,
syukur dan qona’ah). Melalui pembelajarn tersebut siswa diharapkan dapat
memahami akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur, dan qona’ah. Setiap
pertemuan akan dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran.
Peserta didik sejumlah 37 akan dibagi menjadi 5 kelompok induk secara
heterogen sesuai dengan pembagian sub materi akhlak terpuji. Setiap anggota
kelompok induk dengan materi yang sama akan membentuk kelompok ahli.
Setiap kelompok ahli menunjuk seorang pimpinan dan sekeretaris kelomok.
Kepada stiap kelompok ahli diberi tugas untuk mencari infomasi dari
berbagai sumber dan berdiskusi untuk menjawab pertanyaan berikut.
1. Apa pengertian … secara bahasa?
2. Apa penegrtian … secara istilah?
3. Tuliskan dalil tentang …!
Setiap kelompok ahli akan mendapat kunjungan dari guru untuk
mendapat bimbingan dalam mencari informasi dan dikusi. Pimpinan kelompok
ahli harus mengarahkan agar setiap angota kelomok berpartisifasi aktif dalam
mencari informasi dan diskusi, serta membawa hasil dikusi untuk dibawa ke
kelompok induk.
Apabila diskusi kelompok ahli selesai maka setiap anggota kelompok
kembali ke kelompok induk untuk secara bergiliran menyampaikan hasil diskusi
dan membahasnya di kelompok ahli. Di akhir pembelajaran akan disajikan kuiz
untuk mengukur penguasaan setiap individu dan kelompok dalam penguasaan
materi pebelajaran.

17
Pada pertemuan kedua siklus satu, setiap kelompok ahli diberikan diberi
tugas untuk mencari infomasi dari berbagai sumber dan berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan berikut :
1. Menyajikan contoh perbuatan … di lingkungan sekolah
2. Menyajikan contoh perbuatan … dalam kehidupan sehari-hari
c. Pengamatan (Observasi )

Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh guru bersama observer dalam hal
ini kolaborator untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan siswa selama
pembelajaran berlangsung, apakah diantara siswa masih terdapat ketidakpahaman
dalam teknik pembelajaran yang diterapkan. Observer berperan mengumpulkan
data berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada
lembar pengamatan/observasi.Hasil dari observasi ini akan diidentifikasi dan
pengambilan interpretasi dalam tahap refleksi pada siklus II tersebut.

d. Refleksi

Refleksi ini dilakukan oleh guru dan kolaborator dengan cara sebagai
berikut:

1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan, meliputi; evaluasi


pembelajaran, seperti efektivitas penerapan model pembelajaran koperatif
tipe jigsaw , keaktifan belajar siswa dan efisiensi waktu dari setiap macam
tindakan.
2. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, yang dituangkan
pada rencana tindakan pada siklus berikutnya.
3. Evaluasi tindakan I, meliputi; interpretasi hasil analisis data, ketercapaian
indicator keberhasilan, pengambilan keputusan terhadap jawaban
permasalahan, dan lain-lain

18
C. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan ini adalah data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuatitatif untuk mengukur variable hasil
belajar siswa. Dan data kualitatif untuk mengukur peningkatan keaktifan belajar
dan proses pembelajaran.
2. Sumber Data
Ada berbagai sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini.
Data kuatitatif tentang hasil belajar siswa didapatkan dari hasil quiz dan
evaluasi. Sedangkan data kualitatif mengenai gambaran keaktifan dan proses
belajar siswa didapat dari hasil observasi dan rekaman dokumen kegiatan
belajar.
3. Instrumen Pengumpulan Data
Berdasarkan berbagai jenis data di atas, instrument pengumpulan data
berupa :
a. Soal pilihan ganda dan isian
b. Lembar observasi keaktifan belajar
c. Foto kegiatan belajar
4. Teknik Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitain tindakan dilakukan dengan sederhana
dan singkat. Data dari variable kedua berupa hasil belajar adalah skor hasil
pengukuran menggunakan tes berbentuk angka (kuantitatif). Data ini akan
diolah menggunakan statistic deskriptif kecenderungan memusat yaitu rerata,
mean, median dan modus. Data hasil olahan setiap siklus akan
dibandingkan dengan hasil olahan siklus lainnya dan disajikan dalam bentuk
grafik sehingga adapat melihat pola perubahannya. Grafik yang dihasilkan akan
diinterpretasi untuk memperoleh proposisi yang akan dijadikan dasar dalam
merumuskan simpulan.

19
Data variabel pertama dan ketiga adalah data kualiatatif berupa hasil
pengamatan, foto, video dan sejenisnya. Data tersebut akan diolah menggunakan
teknik pengolahan data kualitatif deskriptif perbandingan menggunakan
persentase setiap indikatornya. Pemilihan teknik perbandingan dilakukan untuk
melihat perubahan antar siklus akan dilihat dari hasil perbandingan data satu
siklus dengan siklus lainnya. Selain itu teknik ini dianggap sederhanaan dan
mudah dilakukan.

D. Indikator Keberhasilan
PTK ini dianggap tuntas apabila sudah mencapai kriteria berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran koperatif tipe
jigsaw dari awalnya hanya 46 % yang mencapai KKM menjadi 70% siswa
mencapai KKM.
2. Peningkatan keaktifan belajar yang sebelumnya hanya 40% siswa aktif
menjadi 70% siswa aktif.
3. Terwujudnya proses pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan
model pembelajaran koperatif tipe jigsaw yang konsisten.

4. Jadwal Penelitian

Penelitaian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018-
2019 dengan rincian jadwal sebagai berikut :

No. KEGIATAN WAKTU


1 Perencanaan 16 Juli – 31 Agustus 2018
2 Pertemuan pertama siklus satu 3 September 2018
3 Pertemuan kedua siklus satu 10 September 2018
4 Refleksi siklus satu 17 September 2018
5 Perencanaan siklus kedua 18-23 September 2018
6 Pertemuan pertama siklus dua 25 september 2018
7 Pertemuan kedua siklus dua 1 Oktober 2018
8 Refleksi siklus kedua 3 Oktober 2018
9 Penyusunan laporan PTK 15Oktober – 15 November

20
2018
10 Seminar PTK 20 November 2018

21
DAFTAR PUSTAKA

Herlina Hariani Sasti,” Implementasi Model Pembelajaran Koperatif dengan


Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan dan Kerja Sama Siwa dalam
Pembelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 9 Yogyakarta Kelas X Semester II
2006/2007”
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara : Jakarta, 2001
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 2015
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar BAru
Aglesindo, Cet 13, 2014

22
Lampiran 1
Biodata Penulis
Aaf Afiah, lahir pada tanggal 22 Oktober 1983 di Pandeglang, Banten. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan H. Arfan dan Hj. Ipah
Tholawah.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Caringin 1 pada tahun 1995.
Pada tahun yang sama melajutkan pendidikan ke MTs MAsyariqul Anwar Caringin dan
lulus pada tahun 1998. Setelah tamat MTs lalu melajutkan ke MA MAsyariqul Anwar
Caringin dan lulus tahun 2001. Selanjutnya penulis melajutkan pendidikan tinggi ke
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Kependidikan Islam Program Studi Managemen Pendidikan dan lulusan pada tahun
2005.
Setelah lulus kuliah, penulis memulai pekerjaan sebagai guru di MA
MAsyariqul Anwar Caringin pada Januari 2016. Pada tahun 2009 Penulis mendapat
tugas pertama sebagai Pegawai Negeri Sipil di MIN Cibeureum Pandeglang. Pada tahun
2012 penulis mutasi ke MTs MAsyariqul Anwar Caringin dan mengajar hingga saat ini.

23
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak


Satuan Pendidikan : MTs Masyariqul Anwar Caringin
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 8 JP

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati nilai tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qana’ah sesuai
perintah syariat.
2.2 Berperilaku tawakal ikhtiar, sabar, syukur, dan qana’ah sesuai perintah
syariat.
3.2 Memahami pengertian, contoh, dan dampak positif sifat tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan qanaah.

24
4.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji
pada diri sendiri (tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah).

C. Indikator
1. Memahami pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan
qanaah
2. Mengidentifikasi dalil tentang tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaah
3. Menunjukkan bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur,
dan qanaah.
4. Memahami hikmah dan nilai positif menerapkan akhlak terpuji tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan qanaah
5. menganalisis cara membiasa diri menerapkan akhlak terpuji tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan qanaah
6. Menyimulasikan contoh bentuk berakhlak terpuji tawakal, ikhtiar, sabar, syukur,
dan qanaah

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran, peserta didik diharapkan memiliki kompetensi berikut.
1. Memahami pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan
qanaah
2. Mengidentifikasi dalil tentang tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qanaah
3. Menunjukkan bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur,
dan qanaah.
4. Memahami hikmah dan nilai positif menerapkan akhlak terpuji tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan qanaah
5. menganalisis cara membiasakan diri menerapkan akhlak terpuji tawakal, ikhtiar,
sabar, syukur, dan qanaah
6. Menerapkan akhlak terpuji tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam
kehidupan sehari-hari

25
E. Materi Pembelajaran
Akhlak Terpuji kepada Diri Sendiri
1) Tawakal
Kata tawakal berasal dari bahasa Arab yang artinya berserah diri, mewakilkan.
Secara istilah, tawakal berarti berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha
secara maksimal menurut kemampuan.

2) Ikhtiar
Secara bahasa, ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang berarti memilih.
Selanjutnya, ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang yang
berusaha berarti memilih. Memilih bekerja daripada tidak bekerja, memilih
sekolah daripada tidak sekolah.
Secara istilah, ikhtiar adalah berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan
yang ada untuk meraih suatu harapan dan keinginan yang dicita-citakan.

3) Sabar
Sabar berarti tahan menderita sesuatu, tidak lekas marah, tidak lekas patah hati,
dan tidak lekas putus asa.
Imam al-Gazali membagi kesabaran menjadi tiga macam, yakni
a. Sabar dalam ketaatan ( ‫عة‬ َّ ‫صب ُْر َعلَى ال‬
َ ‫طا‬ َّ ‫)اَل‬
Yaitu melaksanakan tugas atau kewajiban dengan ikhlas, tidak menggerutu
atau mengeluh saat menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan tugas.
Sungguhpun tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh hasil
yang cukup baik, namun apabila berkeluh kesah saat melaksanakannya,
maka yang demikian itu belum termasuk sabar.
b. Sabar saat menghadapi musibah ( ‫صب ُْر َعلَى ْالبَ ََلء‬
َّ ‫(اَل‬
Yaitu tabah atau kuat hati saat menerima cobaan hidup, tidak menggerutu
dan tidak menyesali nasib dirinya. Orang yang sabar dalam musibah
senantiasa meyakini bahwa dibalik kesusahan yang dihadapi pasti ada
hikmahnya. Kesusahan yang dirasakan akan segera berkurang karena sadar

26
bahwa semua yang dialami manusia pada hakikatnya merupakan ujian dari
Allah SWT.
c. Sabar dari maksiat ( ‫صب ُْر َعن ْال َم ْعصيَّة‬
َّ ‫( اَل‬
Yaitu rela meninggalkan perbuatan maksiat dan tidak menyesal atau iri
apabila melihat orang lain dapat bersenang-senang dalam maksiat. Yang
dimaksud maksiat adalah segala sikap atau perbuatan yang melanggar
norma-norma agama.

4) Syukur
Secara bahasa, syukur artinya berterima kasih, bersyukur.
Secara istilah, syukur ialah berterima kasih kepada Allah SWT atas karunia yang
dianugerahkan kepada dirinya. Adapun cara bersyukur menurut Islam ialah
memanfaatkan karunia tersebut sesuai dengan petunjuk Islam. Adapun
bersyukur dengan cara mengajak handai tolan untuk makan bersama, maka hal
itu tidak dilarang dalam Islam.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 7:

   


   •
  •
 
Artinya:
“dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.
Ibrahim [14] : 7)

Berdasarkan ayat di atas, perilaku syukur memiliki peran yang sangat penting
bagi kehidupan manusia, agar mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun
di akhirat kelak.

27
5) Qanaah
Secara bahasa, qana’ah artinya rela, menerima.
Secara istilah, qana’ah artinya sikap menerima semua yang telah diaruniakan
Allah SWT kepada kita, yang mencakup kesempurnaan tubuh, rezeki, nasib,
musibah, dan sebagainya.
Orang yang qana’ah pasti pandai mensyukuri nikmat Alllah SWT. Oleh sebab
itu, seseorang tidak mungkin memiliki sifat qana’ah apabila tidak pandai-pandai
mensyukuri nikmat Allah SWT.

F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
2. Model Pembelajaran : Kooperatif.
3. Metode Pembelajaran : Jigsaw
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media

Multimedia berbasis ICT: slide power point.


2. Alat
Komputer/Laptop, LCD Proyektor, Sound System, Instalasi listrik.
3. Sumber pembelajaran
Kementerian Agama. 2014. Buku siswa Akidah Akhlak untuk MTs kelas VIII. Jakarta:
Kementerian Agama.
Hidayat, Junaidi, dkk. 2009. Ayo Memahami Akidah dan Akhlak MTs kelas
VIII. Jakarta:
Airlangga.

28
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan 1. Mengucap salam dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan belajar
materi tersebut
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen (kelompok asal)
Inti Mengamati:
- Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan tentang akhlak
terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah.
Menanya:
- Guru menstimulus siswa untuk melakukan tanya jawab seputar
pengertian dan dalil akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur
dan qona’ah
Mengeksplorasi:
- Guru memberikan setiap anggota kelompok untuk mempelajari
materi yang berbeda
- Siswa mengumpulkan informasi dengan membaca bagian materi
yang ditugaskan
- Masing-masing anggota kelompok yang memiliki tugas yang
sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
- Setiap kelompok ahli berbagi infomasi dan berdiskusi untuk
mendalami materi yang diberikan.

Mengasosiasi:

- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi


yang dipelajari di kelompok ahli
- Saling mencocokkan rumusan tentang sub materi yang telah
dipelajarinya

29
- Setiap kelompok membuat kesimpulan tentang materi akhlak
terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Mengkomunikasikan:

- Perwakilan setiap kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi


kelompoknya tentang penegrtrian dan dalil ikhtiar, tawakal, sabar,
syukur dan qona’ah
- Guru mengoreksi dan memperbaikik prestenasi siswa
Penutup 1. Melakuakn kegiatan evaluasi
2. Berdoa untuk mengakhiri kegiatan belajar
2. Mengucap salam.

Pertemuan kedua
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan 1. Mengucap salam dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan belajar
materi tersebut
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen (kelompok asal)
Inti Mengamati:
- Mengamati tayangan tentang akhlak terpuji ikhtiar, tawakal,
sabar, syukur dan qona’ah

Menanya:
- Guru menstimulus siswa untuk melakukan tanya jawab seputar
contoh akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Mengeksplorasi:
- Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari materi

30
yang berbeda
- Siswa mengumpulkan informasi dengan membaca bagian materi
yang ditugaskan
- Masing-masing anggota kelompok yang memiliki tugas yang
sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
- Setiap kelompok ahli berbagi infomasi dan berdiskusi untuk
mendalami materi yang diberikan.
- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi
yang dipelajari di kelompok ahli

Mengasosiasi:

- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi


yang dipelajari di kelompok ahli
- Saling mencocokkan rumusan tentang sub materi yang telah
dipelajarinya
- Membuat kesimpulan tentang bentuk dan contoh akhlak terpuji
ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Mengkomunikasikan:
Perwakilan kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang bentuk dan contoh akhlak terpuji ikhtiar,
tawakal, sabar, syukur dan qona’ah
Penutup 1. Melakuakn kegiatan evaluasi
2. Berdoa untuk mengakhiri kegiatan belajar
2. Mengucap salam.

Pertemuan Ketiga
Tahap Uraian Kegiatan

31
Pendahulan 1. Mengucap salam dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan belajar
materi tersebut
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen (kelompok asal)
Inti Mengamati:
Mengamati tayangan tentang akhlak terpuji akhlak terpuji
ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah
Menanya:
Guru menstimulus siswa untuk melakukan tanya jawab tentang
hikmah dan nilai positif akhlak terpuji akhlak terpuji ikhtiar,
tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Mengeksplorasi:
- Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari materi
yang berbeda
- Siswa mengumpulkan informasi dengan membaca bagian materi
yang ditugaskan
- Masing-masing anggota kelompok yang memiliki tugas yang
sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
- Setiap kelompok ahli berbagi infomasi dan berdiskusi untuk
mendalami materi yang diberikan.
- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi
yang dipelajari di kelompok ahli

Mengasosiasi:

- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi


yang dipelajari di kelompok ahli
- Saling mencocokkan rumusan tentang sub materi yang telah
dipelajarinya

32
Membuat kesimpulan tentang hikmah dan nilai positif akhlak
terpuji akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Mengkomunikasikan:

Perwakilan kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi


kelompoknya tentang hikmah dan nilai positif akhlak terpuji
akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Penutup 1. Melakuakn kegiatan evaluasi


2. Berdoa untuk mengakhiri kegiatan belajar
2. Mengucap salam.

Pertemuan Keempat
Tahap Uraian Kegiatan
Pendahulan 1. Mengucap salam dan berdoa untuk memulai pelajaran.
2. Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan belajar
materi tersebut
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen (kelompok asal)
Inti Mengamati:
Mengamati tayangan tentang akhlak terpuji ikhtiar, tawakal,
sabar, syukur dan qona’ah

Menanya:
Guru menstimulus siswa untuk melakukan tanya jawab seputar
cara membiasakan diri akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar,
syukur dan qona’ah

33
Mengeksplorasi:
- Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari materi
yang berbeda
- Siswa mengumpulkan informasi dengan membaca bagian materi
yang ditugaskan
- Masing-masing anggota kelompok yang memiliki tugas yang
sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
- Setiap kelompok ahli berbagi infomasi dan berdiskusi untuk
mendalami materi yang diberikan.
- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi
yang dipelajari di kelompok ahli

Mengasosiasi:

- Siswa kembali ke kelompok asal untuk mempresentasikan materi


yang dipelajari di kelompok ahli
- Saling mencocokkan rumusan tentang sub materi yang telah
dipelajarinya
- Membuat kesimpulan tentang membiasakan diri menerapkan
akhlak terpuji ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah

Mengkomunikasikan:
Perwakilan kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang membiasakan diri menerapkan akhlak terpuji
ikhtiar, tawakal, sabar, syukur dan qona’ah
Penutup 1. Melakuakn kegiatan evaluasi
2. Berdoa untuk mengakhiri kegiatan belajar
2. Mengucap salam.

34
I. Penilaian Hasil Belajar
a. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan dilakukan dalam setiap pembelajaran untuk menilai keaktifan
belajar siswa
b. Tes Tertulis
Dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa
Caringin, Agustus 2018
Mengetahui,
Kepala Madrasah, Guru Akidah Akhlak,

Aaf Afiah, S.Pd.I Aaf Afiah. S.Pd.I

35
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

A. Identitas
1. Judul PTK : Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada
pelajaran Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
kepada Diri Sendiri melalui Model Pembelajaran
Koperatif Tipe Jigsaw di Kelas VIII E MTsMasyariqul
Anwar Caringin”

2. Siklus :
3. Pertemuan ke :
4. Tanggal Pengamatan :
5. Pengamat : Aaf Afiah, S.Pd.I

B. Instruksi
Lakukan pengamatan intensif pada proses pelaksanaan tindakan dan berilah tanda
centang apabila siswa melakukan tindakan tertentu seperti pada komponen yang
tertulis dalam lembar pengamatan . Jumlah pada setiap komponen menunjukkan
jumlah aktivitas yang peserta didik lakukan

C. Instrument

Komponen yang diamati


Aktivit
as
Aktivitas Mende
Aktivitas Aktivitas
No
.
Nama Siswa Visual Aktivitas Lisan ngar Menulis Emosional
Menga Membua Men
Mi Te
Mem mati Berpen Bert Inter Mende t gerja Bera
na na
baca Orang dapat anya upsi ngar rangkum kan ni
t ng]
Lain an tes
1
2
3
4
5
6
7
8
9

36
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

37
Lampiran 4

INSTRUMEN SOAL
SIKLUS 1 PERTEMUAN KE 1

NAMA : …………………………………
KELAS : ………………………………..
TANGGAL : ……………………………….

Pilihlah jawaban a, b, c, atau d yang kamu anggap paling tepat!


1. Usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang diinginkannya merupakan
penegrtian dari ….
a. Tawakal b. Ikhtiar c. sabar d. qona’ah
2. Secara istilah tawakal adalah ….
a. Menahan diri dari rasa sedih ketika mendapat musibah
b. Bersikap santai ketika ada yang menyakiti kita
c. Berserah diri kepad Allah atas hasil usaha
d. Berdoa kepada Allah agar diberi kesuksesan
3. Menahan diri perasaan gundah dan emosi serta menahan lisan dan anggota badan
dari perbuatan yang tidak terarah merupakan pengertian dari ….
a. Sabar b. syukur c. tawakal d. qona’ah
4. Secara bahasa, syukur berarti ….
a. Bahagia b. menerima c. berterima kasih d. menahan
5. Berikut ini yang merupakan pengertian qona’ah adalah ….
a. Giat bekerja agar mendapat kesuksesan dunia dan akhirat
b. Berserah diri kepada Allah untuk semua urusan di dunia
c. Menahan diri agar tidak mengeluh atas semua keputusan Allah
d. Perasaan ridho, puas dan tidak mengeluh atas semua keputusan Allah
6. … merupakan dali tentang …..
a. Ikhtiar b. tawakal c. sabar d, syukur

7. Yang termasuk dalil kewajiban ikhtiar adalah ….


a.
b.
c.
d.
8. …. Merupakan dalil tentang ….

38
a. Ikhtiar b. tawakal c. sabar d, syukur

9. … menurut ayat tersebut jika selalu bersyukur maka ….


a. Allah akan menambahkan nikmatNya
b. Mendapat kebahagiaan dunia akhirat
c. Kecukupan dan kelebihan rizki dalam kehidupan
d. Pertolongan Allah yang taka da henti-hentinya
10. … hadits diatas merupak dalil tentang keutamaan ….
a. Ikhtiar b. tawakal c. qona’ah d, syukur

KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. A
4. C
5. D
6. A
7. C
8. C
9. A
10. C

39
INSTRUMEN SOAL
SIKLUS 1 PERTEMUAN KE 2

NAMA : …………………………………
KELAS : ………………………………..
TANGGAL : ……………………………….

KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT DENGAN BENAR!


1. Tuliskan masing0masing satu contoh perilaku akhklak terpuji kepada diri sendiri
berikut :
a. Ikhtiar
b. Tawakal
c. Sabar
d. Syukur
e. Qona’ah

40
INSTRUMEN SOAL
SIKLUS 2 PERTEMUAN KE 1

NAMA : …………………………………
KELAS : ………………………………..
TANGGAL : ……………………………….

KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT DENGAN BENAR!


1. Tuliskan nilai positif perilaku akhklak terpuji kepada diri sendiri berikut dalam
kehidupan!
a. Ikhtiar
b. Tawakal
c. Sabar
d. Syukur
e. Qona’ah

41
INSTRUMEN SOAL
SIKLUS 2 PERTEMUAN KE 2

NAMA : …………………………………
KELAS : ………………………………..
TANGGAL : ……………………………….

KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT DENGAN BENAR!


2. Tuliskan masing-masing 3 cara membiasakan perilaku akhklak terpuji kepada diri
sendiri berikut dalam kehidupan!
a. Ikhtiar
b. Tawakal
c. Sabar
d. Syukur
e. Qona’ah

42

Anda mungkin juga menyukai