Oleh:
NAMA : YUSRA, S.Pd
UNIT KERJA : SMPN 2 KUTA COT GLIE
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga peneliti bisa menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII-1 Di SMP Negeri 2 Kuta
Cot Glie Pada Materi Teks Deskripsi Tahun Ajaran 2022/2023”. Dalam
yang menjadi pengalaman berharga bagi peneliti sendiri, hambatan itu dapat diatasi
berkat bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian ini selesai.
peneliti dan pembaca lainnya semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Hidayah-
Penelitian Tindakan Kelas ini, namun kesempurnaan bukanlah milik manusia. Jika
terdapat kesalahan dan kekurangan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
i
Akhirnya segala urusan penulis serahkan kepada Allah SWT, dengan harapan
Yusra, S.Pd
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
iv
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 29
Learning.................................................................................. 38
v
4.3. Respon Peserta Didik Terhadap Penerapan Model
Discovery Learning............................................................................ 60
BAB V PENUTUP................................................................................................... 66
5.1. Kesimpulan........................................................................................ 66
5.2. Saran.................................................................................................. 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik pada Siklus I ............ 44
Tabel 4.2 Hasil Tes Belajar Peserta Didik pada Materi Teks Deskripsi Siklus I..... 47
Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik pada Siklus II........... 54
Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Peserta Didik pada Materi Teks Deskripsi Siklus II ... 57
Tabel 4.5. Respon Peserta Didik Terhadap Penerapan Model Discovery Learning . 56
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 3.1 Siklus Rancangan Penelitian Tindakan Kelas....................................... 30
viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Aktivitas Guru dan Peserta didik pada Siklus I ...................................... 46
Grafik 4.3. Aktivitas Guru dan Peserta didik pada Siklus II..................................... 56
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2: Hasil lembar pengamatan Aktivitas Guru dan Pendidik Siklus I.........
Lampiran 3: Hasil lembar pengamatan Aktivitas Guru dan Pendidik Siklus II........
Lampiran 10: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Seminar dan Daftar Hadir....
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
permasalahan yang terjadi akibat dari perubahan sosial. Salah satu tuntutan dan
tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pada saat ini dan ke depan adalah
2020).
yang lebih baik dan layak. Peningkatan kualitas pendidikan tidak pernah terlepas
dari peran aktif guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik dalam menciptakan
peserta didik yang memiliki kreativitas, kualitas dan hasil belajar yang tinggi. Hal
ini diharapkan agar peserta didik dapat mengikuti ilmu pengetahuan dan
tehnologi.
peningkatan bentuk pengajaran guru, metode yang diterapkan, dan media yang
2
mata pelajaran yang memiliki andil besar dalam memahami mata pelajaran lain
kepada guru saja, melainkan juga melibatkan siswa (Fajri, 2019). Model- model
yang dilakukan antara pendidik dengan peserta didik (Sunarto & Amalia, 2022).
menjadi siswa mencari tahu, guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai
menuntut peserta didik untuk lebih aktif, berpikir kritis, kreatif dan juga
mandiri dalam belajar untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar dan partisipasi
learning juga dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik dan lebih
mudah diingat serta lebih lama melekat. Dengan demikian untuk menumbuh
tahuan peserta didik, perlu diterapkan cara belajar disekolah dengan pembelajaran
discovery learning, karena dengan begitu peserta didik akan lebih menyenangi
Indonesia di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, menunjukkan hasil belajar peserta
didik kelas VII-1. pada materi teks deskripsi masih sangat rendah, hal ini
ditunjukkan dari evaluasi nilai akhir peserta didik. Menurut guru, peserta didik
masih sulit untuk memahami konsep materi teks deskripsi Sehingga proses belajar
dan hasil proses belajar mengajar kurang optimal. Dari permasalahan tersebut
diharapkan dapat mengaktifkan peserta didik pada saat proses belajar mengajar
dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran
tercapai. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan ini maka penulis tertarik
VII-1 Di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie Pada Materi Teks Deskripsi”.
1. Bagaimana aktivitas guru dan peserta didik kelas VII-1 dalam pelaksanaan
adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas guru dan peserta didik kelas VII-1 dalam
2) Bagi guru
pembelajaran dikelas agar peserta didik berperan aktif dalam kegiatan belajar
mengajar dan hasil penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan yaitu
3) Bagi sekolah
Indonesia
4) Bagi peneliti
5) Bagi pembaca
didik.
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah berkisar tentang penerapan model
kelas VII-1 di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie pada materi teks deskripsi. Penelitian
1) Hasil belajar
Hasil belajar adalah “hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak
belajar” (Dimyati, 2006:3). Adapun hasil belajar yang penulis maksud dalam
penelitian ini adalah nilai pre-test dan post test siswa mengenai konsep
2) Model pembelajaran
3) Discovery Learning
peran guru dalam pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator atau pembimbing
4) Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang memaparkan objek yang berhubungan dengan
utuh kepada pembacanya supaya mereka memahami dan merasakan apa yang
BAB II
LANDASAN TEORITIS
tersebut, guru perlu mengadakan tes formatif. Penilaian formatif ini digunakan
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran atau
indikator pembelajaran yang ingin dicapai (hasil belajar siswa). Penilaian belajar
berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam memperbaiki proses
belajar mengajar dan melaksanakan remedial kepada siswa yang belum berhasil
Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini adalah hanya berupa
mencakup:
yang harus dilakukan guru akan tetapi menyangkut empat hal pokok yaitu,
ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi maupun metoda, cirri-ciri tersebut
sehingga tujuan dari pembelajaran itu dapat dicapai. Adapun model pembelajaran
sesuatu oleh mereka sendiri, dengan mengikuti jejak para ilmuan (Nur, 2005).
Pembelajaran penemuan disusun dengan asumsi bahwa observasi yang teliti dan
dilakukan dengan hati-hati serta mencari bentuk atau pola dari temuannya (dengan
prinsip-prinsip.
hanya sebagai fasilitator atau pembimbing saja yakni hanya memberikan arahan
masalah sendiri, dan dengan pemecahan masalah itulah, peserta didik bisa
dilingkungan peserta didik tinggal sehingga, dapat meningkat aktivitas dan hasil
dan ingatan; 3) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya
berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri; 5) Model ini
dapat membantu peserta didik memperkuat rasa percaya diri karena memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya; 6) Berpusat pada peserta didik,
akan tetapi guru juga karena berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-
15
gagasan. Bahkan guru pun dapat bertindak sebagai peserta didik dan sebagai
bekerja atas inisiatif sendiri; 8) Mendorong peserta didik berfikir intuisi dan
situasi proses belajar menjadi lebih teransang; 10) Memungkinkan peserta didik
(2013) adalah: 1) Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar. Bagi peserta didik yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
menimbulkan frustasi; 2) Model ini tidak efisien untuk jumlah peserta didik yang
tekandung dalam model ini dapat buyar berhadapan dengan peserta didik dan
guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama; 4) Pengajaran
kurang cocok.
Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan
16
kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan
pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut.
Menurut Grundy dan Kemmis (1982) tujuan penelitian tindakan meliputi tiga
hal, yakni;
seoarang guru agar lebih baik dan mencapai hasil yang lebih optimal.
17
pengetahuan baru untuk meningkatkan kinerjanya dan PTK adalah salah satu
A. Kelebihan PTK
secara kolaboratif
pihak
B. Kelemahan PTK
sendiri
Secara garis besar, Kurt Lewin (dalam Aqib 2007 : 21) ada empat langkah
RPP 1
(Pertemuan I)
Refleksi
Observasi Siklus I
Tindakan
RPP 2
(Pertemuan II)
Refleksi
Observasi Siklus II
Tindakan
RPP 3
(Pertemuan III)
Laporan
Deskripsi ini berasal dari kata "descrebe" yang berarti menulis tentang
merupakan salah satu jenis karangan yang harus dikuasai siswa. Menurut
seseorang melalui uraian atau lukisan tertentu”. Adapun menurut Ulfa, dkk
atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca, sehingga pembaca
tersebut. Sejalan dengan pendapat menurut Lusita & Emidar (2019:114) bahwa
teks deskripsi ialah teks yang menggambarkan secara rinci suatu objek sehingga
disampaikan dalam teks tersebut. Sama halnya dengan pendapat menurut Mahsun
mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
bahwa teks deskripsi merupakan jenis karangan dalam berbentuk paragraf yang
penulisnya.
Ciri-ciri dari teks deskripsi hal yang perlu diperhatikan. Adapun teks
deskripsi mempunyai ciri-ciri khas yang perlu diketahui yaitu ciri ciri teks
dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang mengunggah. d.
dirasakan. Misalnya: benda, alam, warna, dan manusia. Sementara itu hal yang
serupa juga disampaikan oleh pendapat Dalman menurut (Aswat 2019:6) terdapat
imajinasi pembaca.
sebagai berikut:
akan membuat pembacanya mengerti secara jelas dengan apa yang dijelaskan
melihat, atau mengalami secara langsung apa yang sedang dibicarakan pada
teks tersebut.
22
d. Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu
objek, penggambaran atau penjelasan suatu objek ditulis secara jelas agar dapat
memberi kesan bagi pembaca, menarik minat, menggunakan bahasa yang mudah
sebagai berikut:
a. Deskripsi Ekspositoris
logis objek yang diamati itu. Dalam deskripsi ini dipergunakan pendekatan
terhadap objek yang tengah diamatinya itu, harus dapat dituliskan subjektif
b. Deskripsi Impresionistis
atau dibandingkan dengan gambar yang dibuat oleh para pelukis. Para pelukis
Adapun jenis-jenis teks deskripsi. Ada tiga jenis yang terdiri dari teks
deskripsi yaitu teks deskripsi spasial, teks deskripsi objektif, dan teks deskripsi
Teks deskripsi spasial adalah teks yang melukiskan ruang atau tempat
Teks deskripsi objektif adalah teks yang menggambarkan suatu hal atau
teks deskripsi ada dua macam diantaranya yaitu deskripsi tempat dan deskripsi
a. Deskripsi Tempat
Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa. Tidak
ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan
selalu mempunyai latar belakang tempat, jalannya sebuah peristiwa akan lebih
b. Deskripsi Orang
gerak-gerik sang tokoh dari tempat ke tempat lainnya, dan dari waktu ke
sebagainya. (4) Penggambaran perasaan dan pikiran tokoh. Hal ini memang
tidak dapat diserap oleh panca indra manusia. Namun, antara perasaan dan
orang, tempat, suasana atau hal lain. Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli
deskripsi tempat yaitu teks deskripsi yang isinya menjelaskan mengenai suatu
tempat atau sebuah objek sesuai dengan kenyataan yang ada dan deskripsi
orang teks deskripsi yang isinya dilakukan berdasarkan kesan yang muncul
deskripsi menurut Dalman (2020: 99) antara lainnya; (1) Tentukan objek atau
tema yang akan dideskripsikan, (2) Tentukan tujuan, (3) Mengumpulkan data
dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan, (4) Menyusun data tersebut
26
ke dalam urutan yang baik (sistematis) atau membuat kerangka karangan, (5)
deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan. Adapun Menurut Aswat, dkk
harus memenuhi tiga syarat, yaitu (1) kesatuan, (2) koherensi, dan (3)
mengatakan struktur teks deskripsi adalah sebagai berikut: (1) Judul, dituliskan
beberapa kata yang mewakili isi dari teks deskripsi dan objek yang
sama halnya dengan pendapat menurut Sonia, dkk (2022:2) mengemukakan untuk
membuat suatu teks menjadi kesatuan utuh perlu adanya struktur penulisan teks,
bukan hanya itu dengan memahami struktur penulisan teks akan memudahkan
saat melakukan penulisan. Terdapat beberapa struktur dari teks deskripsi yaitu:
judul dengan isi karangan pada deskripsi. Kedua, identifikasi atau deskripsi umum
yakni dijelaskan tentang definisi atau identitas objek yang dideskripsikan. Ketiga,
unsur kebahasaan teks deskripsi yang harus diperhatikan yang dapat dikemukakan
menurut Titik Harsiati (2014: 21-27) yaitu: (1) penggunaan kalimat perincian
pancaindera. (3) Penggunaan kata dengan kata dasar (k,p,t,s). (4) Penggunaan
sinonim pada teks deskripsi. (5) Penggunaan kata depan pada teks deskripsi. (6)
Penggunaan kata khusus. (7) Penggunaan kata depan di- dan huruf kapital. (8)
Penggunaan kata baku (formal, kreativitas, aktif dan lainya), (2) Penggunaan kata
hubung, kata sambung atau konjungsi (atau, dan, tetapi, sehingga). (3)
Penggunaan kata berimbuhan (ber-, men-, dan sebagainya). (4) Penggunaan kata
28
rujukan (itu, ini, di sana, di sini, dan tersebut). Adapun unsur kebahasaan teks
umum (ejaan, keefektifan kalimat, diksi, dan lain-lain), dan kaidah kebahasaan
teks deskripsi (memakai kata benda, frasa, kata kerja transitif, kata keterangan
tambahan, dan terdapat kata kias atau metafora)”. Berdasarkan pendapat para ahli
penggunaan kata depan di- dan huruf kapital, penggunaan kalimat yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menjadi subjek dalam penelitian adalah peserta didik kelas VII-1 SMP Negeri 2
Kuta Cot Glie sebanyak 20 orang sedangkan objek dalam penelitian ini adalah
hasil belajar belajar peserta didik kelas VII-1 pada materi teks deskripsi melalui
dana variabel terikat (dependent variabel), yang menjadi variable bebas dalam
yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini adalah adalah hasil belajar
peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia pada materi teks deskripsi.
30
Refleksi Pengamatan/
I pengumpulan data I
Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
baru hasil
Tindakan II Tindakan II
refleksi
Refleksi Pengamatan/
II pengumpulan data II
Apabila
permasalahan
belum Dilanjutkan ke
terselesaikan silkus berikutnya
atau kegiatan berkelanjutan berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah
satu ciri utama dari penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
secara kolaborasi partisipasi antara guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Negeri 2 Kuta Cot Glie dengan peneliti. Berikut ini akan diuraikan secara singkat
3.5.1. Siklus I
a. Tahapan Perencanaan
1) Menentukan kelas penelitian yaitu kelas VII-1 Di SMP Negeri 2 Kuta Cot
Glie
deskripsi.
Discovery Learning.
c. Tahapan Pengamatan
serta mencatat semua hal yang perlu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
pengamatan.
d. Tahapan Refleksi
refleksi ini adalah untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
3.5.2. Siklus II
a. Tahapan Perencanaan
1) Menentukan kelas penelitian yaitu kelas VII-1 di SMP Negeri 2 Kuta Cot
Glie
deskripsi
33
Discovery Learning.
c. Tahapan Pengamatan
serta mencatat semua hal yang perlu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
pengamatan.
d. Tahapan Refleksi
sebagai berikut:
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
Data hasil belajar peserta didik pada materi teks deskripsi dengan
menggunakan model discovery learning diperoleh melalui pre-test dan post test
yang dilakukan di setiap akhir siklus. Tes dalam penelitian berupa soal choise
secara teliti serta pencatatan secara sistematis yang dilakukan dengan cara
lembaran observasi aktivitas peserta didik. Lembar observasi ini memuat aktivitas
peserta didik yang akan diamati serta kolom-kolom yang menunjukkan tingkat
35
dari setiap aktivitas yang diamati. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan
3.6.3. Angket
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ingin diketahui. Dengan metode angket, peneliti dapat menilai
sampai dimana minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, kerja sama
dan keaktifan peserta didik dalam kelompok belajar mengajar di dalam kelas.
hanya memilih atau check list yaitu daftar dimana responded hanya membubuh
tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan alternative 2 jawaban “ya” atau
“tidak”. Angket ini diberikan kepada peserta didik pada siklus terakhir.
adalah:
Lembar tes tertulis ini berisi tes berbentuk soal pilihan ganda (choise)
dengan lima pilihan jawaban yaitu, a, b, c, d dan e yang berjumlah 5 soal setiap
siklus dan dikerjakan secara individu. Diawal pembelajaran guru memberikan pre-
diterapkan model discovery learning, dan diakhir persiklus guru memberikan post
test. Post test ini diberikan setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dengan
mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama kegiatan
3.7.3. Respon peserta didik terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan
siswa terhadap model discovery learning yang diterapkan oleh guru selama
dalam Trianto (2010:241) mengatakan bahwa setiap peserta didik dikatakan tuntas
65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam
kelas tersebut terdapat ≥ 85% peserta didik telah tuntas belajarnya. Dalam
penelitian ini ketuntasan belajar disesuaikan dengan KKM mata pelajaran Bahasa
pengamatan. Selanjutnya untuk hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses
Keterangan:
N = Jumlah soal
Keterangan:
N = Jumlah siswa
38
(2008) ialah dengan kategori, kurang baik (1), cukup baik (2), baik (3), sangat
ℎ ℎ
= 100%
Keterangan:
P = Angka persentase
N = Jumlah keseluruhan
adalah:
hasil belajar peserta didik secara klasikal, yaitu sekurang-kurangya 85% dan
BAB IV
4.1. Siklus I
selama 3x40 menit. Awal kegiatan belajar mengajar siklus I, guru mempersiapkan
kelas yang diamati oleh dua orang pengamat dengan subjek penelitian kelas VII-1.
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka
tahap pengamatan, dan refleksi. Tahapan penelitian tindakan pada siklus I adalah
sebagai berikut:
discovery learning.
b. Menyiapkan evaluasi (pre-tes dan post tes) dalam bentuk soal pilihan
akan disajikan.
dengan rencana pembelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Rencana
tindakan yang telah dirumuskan guru selama siklus I dilaksanakan secara teratur
mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir. Tindakan yang dilakukan
a. Aktivitas guru
Statement)
11. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat laporan hasil kerja
kelompok
kesimpulan
6. peserta didik bertanya berkaitan dengan apa yang telah diamati (Problem
Statement)
(Data Collection)
43
Processing)
sumber
(verification)
11. Peserta didik membuat laporan hasil kerja kelompok sesuai dengan arahan
guru
12. Peserta didik mencatat aspek-aspek penting yang diberi penekanan oleh
guru
Pengamatan ini dilakukan oleh dua orang pengamat untuk melihat apakah
4.1.3.1. Hasil observasi Aktivitas Guru dan peserta didik dalam pembelajaran.
untuk melihat interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik saat kegiatan pembelajaran
Tabel 4.1. Hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik pada siklus I
No Aktivitas guru Skor Aktivitas peserta didik Skor
(Aspek yang diamati) (aspek yang dinilai)
1. Guru memberikan Pre- 4 Peserta didik antusias 3
test mengerjakan pre-test
2. Guru memberikan 3,5 Peserta didik 3
Apersepsi dan motivasi mendengarkan apersepsi
sebagai stimulation. dan motivasi yang
diberikan guru
3. Guru menyampaikan 3,5 Peserta didik memahami 3,5
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
4. Guru membagi peserta 4 Peserta didik tertib duduk 3
didik kedalam kelompok di dalam kelompok
5. Guru memfasilitasi 3,5 Peserta didik mengamati 3,5
peserta didik untuk apa yang ditampilkan oleh
mengamati guru
6. Guru memberi 4 peserta didik bertanya 3
kesempatan peserta didik berkaitan dengan apa yang
untuk bertanya (Problem telah diamati (Problem
Statement) Statement)
7. Guru memfasilitasi 3,5 Peserta didik melaksanakan 3,5
peserta didik untuk percoabaan sesuai dengan
mencoba (Data prosedur kerja (Data
Collection) Collection)
8. Guru memfaslilitasi 3,5 Peserta didik bekerja sama 3,5
peserta didik untuk menganalisis data hasil
menganalisis/ percobaan (Data
mengasosiasi Processing)
9. Guru memberikan 4 Peserta didik 3
kebebasan kepada peserta mengumpulkan informasi
didik untuk melalui berbagai cara dan
menggunakan berbagai berbagai sumber
sumber pustaka yang
45
relevan
10. Guru memberi 4 Peserta didik 4
kesempatan peserta didik mengomunikasikan hasil
untuk percobaan dengan baik
mengomunikasikan (verification)
11. Guru mengarahkan 3,5 Peserta didik membuat 3
peserta didik untuk laporan hasil kerja
membuat laporan hasil kelompok sesuai dengan
kerja kelompok arahan guru
Dari tabel 4.1. diatas dapat dilihat grafik aktivitas guru dan peserta didik
4.5
3.5
2.5
Aktivitas Guru
2
Aktivitas Peserta Didik
1.5
0.5
0
1 2 3 4 5 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Sumber: Hasil pengolahan data di SMP Negeri 2 Kuta Cot glie, September 2022
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dan peserta didik pada siklus
Keberhasilan siklus I juga ditentukan oleh hasil belajar peserta didik pada
materi kinematika gerak lurus melalui evaluasi yang dilaksanakan pada akhir
pembelajaran. Tes berbentuk soal pilihan ganda dan terdiri dari 5 soal. Analisis
47
hasil belajar peserta didik tentang materi teks deskripsi pada siklus I dapat dilihat
Tabel 4.2. Hasil tes belajar peserta didik pada materi teks deskripsi pada siklus I
No. Nama peserta didik Nilai Persentase Ketuntasan
U1 U2 U1 U2
1. Ahmad Puwaizi 20 80 20% 80% Tuntas
2. Ajirna 40 80 40% 80% Tuntas
3. Aldian Saputra 20 60 20% 60% Tidak Tuntas
4. Alisa Mastura 40 80 40% 80% Tuntas
5. Alisha Zahra 20 80 20% 80% Tuntas
6. Fadhll Akram 20 80 20% 80% Tuntas
7. Farid Dawami 20 60 20% 60% Tidak Tuntas
8. Mudarisin Aqli 60 60 60% 60% Tidak Tuntas
9. M. Khalil Rafif 60 80 60% 80% Tuntas
10. Marja Khalis 60 80 60% 80% Tuntas
11. Maulidia 60 80 60% 80% Tuntas
12. Mimi Fitria 60 80 60% 80% Tuntas
13. Muhammad Arif Kamil 60 80 60% 80% Tuntas
14. Muhammad Fadil 40 60 40% 60% Tidak Tuntas
15. Muhammad Fajar 60 80 60% 80% Tuntas
16. Muhammad Rizalul Akbar 60 80 60% 80% Tuntas
17. Nurul Hijrah 40 100 40% 100% Tuntas
18. Reja Saputra 20 80 20% 80% Tuntas
19. Suci Amanda 20 80 20% 80% Tuntas
20. Ulfa Natania 60 80 60% 80% Tuntas
Jumlah 1560
Rata-rata 78
Ketuntasan individual ≥75 78 %
Ketuntasan klasikal ≥85 80 %
Sumber: Hasil pengelohan data SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, September 2022
Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik tiap butir soal dengan
menggunakan model Discovery Learning pada siklus I dapat dilihat pada grafik
4.2.
48
Grafik 4.2 Peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah penelitian pada
siklus I.
1.2
1
Proporsi butir soal
0.8
0.6
Pretest (uji awal)
0.4 Postest (uji akhir)
0.2
0
1 2 3 4 5
Soal Evaluasi Siklus I
Sumber: Hasil pengelohan data SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, September 2022
pada uji awal (pretest) peserta didik sebelum belajar menggunakan model
discovery learning masih sangat rendah dan belum mencapai ketuntasan baik
rata-rata 78. Secara keseluruhan dikatakan tuntas secara individual karena dari 20
siswa terdapat 16 siswa yang tuntas dan 4 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan
80%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik belum mencapai ketuntasan
proporsi jawaban benar peserta didik ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% peserta
49
didik telah tuntas belajarnya. Dalam penelitian ini ketuntasan belajar disesuaikan
ketuntasan klasikal
Hasil belajar peserta didik menjadi tidak tuntas pada siklus I dikarenakan
beberapa faktor baik dari guru maupun peserta didik. Stimulasi yang diberikan
guru pada kegiatan pendahuluan kurang, selain itu peserta didik belum terbiasa
perlu diberikan motivasi agar peserta didik terbiasa berfikir dan bekerja atas
inisiatif sendiri. Data persentase peserta didik pada siklus I secara terperinci dapat
serta untuk melihat kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I agar bisa
diperbaiki pada siklus berikutnya. Kesimpulan dari hasil refleksi masih terdapat
a. Stimulasi yang diberikan harus lebih dekat dengan kehidupan nyata, agar
soal.
50
banyak kelemahan dan kekurangan seperti yang telah diuraikan, maka peneliti
4.2. Siklus II
Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus I, maka guru bersama pengamat
siklus I. sebelum melaksanakan kegiatan pada siklus II, peneliti melakukan revisi
RPP dan LKPD agar kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat memperoleh
aktivitas peserta didik dan hasil belajar yang lebih baik dari siklus I. Rencana
b. Menyiapkan evaluasi (pre-tes dan post tes) dalam bentuk soal pilihan
learning.
dengan rencana pembelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Rencana
tindakan yang telah dirumuskan guru selama siklus II dilaksanakan secara teratur
mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir. Aktivitas guru dan peserta
a. Aktivitas guru
Statement)
11. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat laporan hasil kerja
kelompok
kesimpulan
6. peserta didik bertanya berkaitan dengan apa yang telah diamati (Problem
Statement)
(Data Collection)
Processing)
sumber
(verification)
11. Peserta didik membuat laporan hasil kerja kelompok sesuai dengan arahan
guru
12. Peserta didik mencatat aspek-aspek penting yang diberi penekanan oleh
guru
oleh 2 orang pengamat yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui
instrument berupa lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. Pengamatan
terhadap Guru dan peserta didik bertujuan untuk melihat interaksi guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru dan
model pembelajaran discovery learning pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik pada siklus II
No Aktivitas guru Skor Aktivitas peserta didik Skor
(Aspek yang diamati) (aspek yang dinilai)
1. Guru memberikan Pre-test 4 Peserta didik antusias 4
mengerjakan pre-test
2. Guru memberikan 4 Peserta didik mendengarkan 4
Apersepsi dan motivasi apersepsi dan motivasi yang
sebagai stimulation. diberikan guru
3. Guru menyampaikan 4 Peserta didik memahami 4
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
4. Guru membagi peserta 4 Peserta didik tertib duduk di 3,5
didik kedalam kelompok dalam kelompok
5. Guru memfasilitasi 4 Peserta didik mengamati apa 4
peserta didik untuk yang ditampilkan oleh guru
mengamati
6. Guru memberi 4 peserta didik bertanya 4
kesempatan peserta didik berkaitan dengan apa yang
untuk bertanya (Problem telah diamati (Problem
Statement) Statement)
7. Guru memfasilitasi 4 Peserta didik melaksanakan 4
peserta didik untuk percoabaan sesuai dengan
mencoba (Data prosedur kerja (Data
Collection) Collection)
55
Dari tabel 4.3. diatas dapat dilihat grafik aktivitas guru dan peserta didik
3.9
3.8
3.7
Aktivitas Guru
3.6 Aktivitas Peserta Didik
3.5
3.4
3.3
3.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Sumber: Hasil pengolahan data di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, oktober 2022
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dan peserta didik pada siklus
3,88. Menurut Budiningarti (1988), aktivitas guru dengan skor rata-rata 3,88 dapat
Keberhasilan siklus II juga ditentukan oleh hasil belajar peserta didik pada
materi teks deskripsi melalui evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran.
Tes berbentuk soal pilihan ganda dan terdiri dari 5 soal. Analisis hasil belajar
57
peserta didik tentang materi teks deskripsi pada siklus II dapat dilihat pada tabel
4.4.
Tabel 4.4. Hasil tes belajar peserta didik pada materi teks deskripsi pada siklus II
No. Nama peserta didik Nilai Persentase Ketuntasan
U1 U2 U1 U2
1. Ahmad Puwaizi 40 100 40% 100% Tuntas
2. Ajirna 40 100 40% 100% Tuntas
3. Aldian Saputra 40 80 40% 80% Tuntas
4. Alisa Mastura 60 100 60% 100% Tuntas
5. Alisha Zahra 60 100 60% 100% Tuntas
6. Fadhll Akram 40 100 40% 100% Tuntas
7. Farid Dawami 40 80 40% 80% Tuntas
8. Mudarisin Aqli 40 80 40% 80% Tuntas
9. M. Khalil Rafif 60 100 60% 100% Tuntas
10. Marja Khalis 60 100 60% 100% Tuntas
11. Maulidia 60 100 60% 100% Tuntas
12. Mimi Fitria 60 100 60% 100% Tuntas
13. Muhammad Arif Kamil 60 100 60% 100% Tuntas
14. Muhammad Fadil 60 100 60% 100% Tuntas
15. Muhammad Fajar 60 100 60% 100% Tuntas
16. Muhammad Rizalul Akbar 40 100 40% 100% Tuntas
17. Nurul Hijrah 60 100 60% 100% Tuntas
18. Reja Saputra 40 100 40% 100% Tuntas
19. Suci Amanda 40 100 40% 100% Tuntas
20. Ulfa Natania 60 100 60% 100% Tuntas
Jumlah 1940
Rata-rata 97
Ketuntasan individual ≥75 97%
Ketuntasan klasikal ≥85 100%
Sumber: SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, Oktober 2022 (diolah)
Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik tiap butir soal dengan
menggunakan model Discovery Learning pada siklus II dapat dilihat pada grafik
4.4.
58
Grafik 4.4 Peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah penelitian pada siklus
II.
1.2
1
Proporsi butir soal
0.8
0.6
Pretest (uji awal)
0.4 Postest (uji akhir)
0.2
0
1 2 3 4 5
Soal Evaluasi Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, hasil belajar peserta didik
pada uji awal (pretest) peserta didik sebelum belajar menggunakan model
discovery learning masih sangat rendah dan belum mencapai ketuntasan baik
peserta didik yang mencapai ketuntasan adalah 20 peserta didik. Hasil analisis
nilai rata-rata yang diperoleh adalah 97, Sedangkan ketuntasan secara klasikal
pada siklus II juga meningkat dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa peserta didik sudah mencapai ketuntasan hasil belajar individual dan tuntas
proporsi jawaban benar peserta didik ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% peserta
didik telah tuntas belajarnya. Dalam penelitian ini ketuntasan belajar disesuaikan
ketuntasan klasikal
peningkatan pengaruh tindakan guru ini dapat ditinjau dari adanya peningkatan
Kemudian dari aktivitas guru dan peserta didik juga mengalami peningkatan,
yaitu dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik lebih aktif dan tidak hanya
satu orang yang menonjol, tetapi peserta didik yang lain ikut aktif juga.
learning diperoleh melalui angket yang dibagikan pada peserta didik setelah
model discovery learning. Analisis data tentang respon peserta didik terhadap
Tabel 4.5 Respon peserta didik terhadap penerapan model Discovery Learning
Jawaban
No Pertanyaan Frekuensi (F) Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
Saya tertarik untuk mengikuti pelajaran 16 4 80 20
1 Bahasa Indonesia pada materi teks deskripsi
dengan model Discovery Learning
Saya termotivasi dengan simulation yang 17 3 85 15
2 diberikan guru ketika memulai materi teks
deskripsi dengan model Discovery Learning
Saya lebih berani mengajukan pertanyaan 15 5 75 25
3 terkait materi teks deskripsi dengan model
Discovery Learning
Saya merasa mempelajari materi teks 17 3 85 15
4
deskripsi sangat bermanfaat
Saya antusias dan tidak bosan ketika 16 4 80 20
5 mempelajari materi teks deskripsi dengan
menggunakan model Discovery Learning
Saya lebih mudah memahami materi teks 15 5 75 25
6
deskripsi dengan model Discovery Learning
Saya lebih aktif terlibat dalam kegiatan 15 5 75 25
belajar mengajar (KBM) saat belajar materi
7
teks deskripsi dengan model Discovery
Learning
Saya senang diberi kesempatan untuk 16 4 80 20
mengamati dan mencoba menemukan
8
sendiri konsep teks deskripsi dengan model
Discovery Learning
Semangat belajar dan bekerja kelompok 18 2 90 10
9 saya meningkat saat mempelajari materi teks
deskripsi dengan model Discovery Learning
10 Saya merasa mempelajari materi teks 15 5 75 25
61
adalah 81% untuk menjawab yang positif atau menyetujui, sedangkan 19% untuk
respon positif peserta didik terhadap penerapan model discovery learning yang
62
telah dilaksanakan mencapai 81% dengan kriteria yang baik. Hal ini sesuai
dengan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Mulyasa (2005), bahwa respon
peserta didik dikatakan positif jika sekurang-kurangnya 75% peserta didik merasa
terhadap penerapan model discovery learning dapat dilihat pada grafik 4.5.
90
80
70
60
50
Jawaban 'Ya'
40
30 Jawaban 'Tidak'
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Pertanyaan respon peserta didik
Sumber: Hasil pengolahan data SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, Oktober 2022
4.4. Pembahasan
Dalam penelitian yang telah dilaksanakan ini dari siklus pertama sampai
bahwa adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II. Sehingga, pada siklus kedua
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada siklus I
dengan jumlah nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 78 dan persentase
63
klasikalnya sebesar 80% dari 5 soal dan tedapat 4 peserta didik yang tidak tuntas
dari 20 peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada siklus II
mendapatkan jumlah nilai rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 97 dan
ketuntasan klasikalnya sebesar 100% dengan 5 soal dari 20 peserta didik yang
menganggap pada penelitian ini cukup 2 siklus saja. Berikut grafik peningkatan
100%
80%
60% Siklus I
Siklus II
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II
dan aktivitas peserta didik pada siklus I dan siklus II ada peningkatan. Aktivitas
guru pada siklus I dan II mengalami peningkatan sebesar 3,91 % dari 92,97 %
pada siklus I menjadi 96,88% pada siklus II. Skor nilai rata-rata aktivitas guru
peningkatan sebesar 10,93% dari 84,38% pada siklus I menjadi 95,31% pada
siklus II. Skor nilai rata-rata aktivitas peserta didik diperoleh 3, 38 pada siklus I
dan 3,81 pada siklus 2. Dalam hal ini aktivitas guru dan peserta didik dikatakan
sangat baik. Dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif.
Aktivitas guru dan aktivitas peserta didik selama berlangsungnya kegiatan belajar
Aktivitas Guru dan Peserta didik siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik
4.7.
Grafik 4.7 Peningkatan aktivitas Guru dan Peserta didik pada siklus I dan siklus II
4
3.9
3.8
Skor nilai rata-rata
3.7
3.6
3.3
3.2
3.1
Siklus I Siklus II
Aktifitas Guru dan aktivitas Peserta didik
Sumber: Hasil pengolahan data di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie, Oktober 2022
pembelajaran discovery learning dapat dilihat dari hasil angket respon peserta
respon peserta didik secara klasikal adalah 81% untuk menjawab yang positif
kriteria yang baik. Hal ini sesuai dengan dengan kriteria yang dikemukakan oleh
Mulyasa (2005), bahwa respon peserta didik dikatakan positif jika sekurang-
kemauan belajar yang tinggi dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
kemudahan, senang, memiliki kemauan belajar yang tinggi dan berpartisipasi aktif
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
hasil belajar peserta didik di kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie. Hasil
belajar kognitif peserta didik dan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 80%
hasil belajar peserta didik di kelas VII-1 di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie. Hasil
aktivitas peserta didik secara klasikal tergolong dalam kategori “baik” pada
belajar peserta didik di kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie menunjukkan
5.2. Saran
beberapa saran:
67
2. Mengingat aktivitas guru dan peserta didik sanagt berpengaruh terhadap hasil
DAFTAR PUSTAKA
Aswat, H., Basri, M., Kaleppon, M. I., & Sofian, A. (2019). Pembelajaran
Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Johar, R. dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Universitas Syiah
Kuala
Lusita, J., & Emidar, E. (2019). Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Deskripsi
Siswa Kelas VII SMP Negeri 30 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, 8(1), 113-120.
Rahman, T. 2018. Teks Dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: Pilar
Nusantara.
Sudjiono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Media Gambar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bajeng Barat Kabupaten
Gowa (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).
Lampiran 1
-----------------------
Lampiran 2
1. Skor Nilai Aktivitas Guru Kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie Pada Pertemuan
Pertama
2. Skor Nilai Aktivitas Peserta Didik Kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie pada
pertemuan pertama
1. Skor Nilai Aktivitas Guru Kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie Pada Pertemuan Kedua
2. Skor Nilai Aktivitas Peserta Didik Kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie pada
pertemuan Kedua
1. Teks yang menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang
menjadi topik kepada pembaca sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung
apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut merupakan pengertian dari teks….
a. Eksposisi
b. Narasi
c. Deskripsi
d. Eksplanasi
2. Pola pengembangan teks deskripsi yang menggambarkan objek seperti kesan atau
perasaan penulis sendiri adalah…
a. Objektif
b. Observatif
c. Spasial
d. Subjektif
3. Aceh Singkil merupakan daerah yang kaya akan potensi wisata. Apalagi, daerah ini
memiliki tiga lokasi suaka alam yang potensial menjadi objek wisata alam, yakni
Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Taman Wisata Alam Laut Pulau Banyak, dan
Taman Wisata Alam Pulau Banyak.
Struktur teks tersebut adalah ...
a. deksripsi bagian
b. deskripsi penjelas
c. definisi umum
d. deksripsi manfaat
5. Kelinciku bernama Bagas. Bagas sangatlah manja. Hamper tiap malam, Bagas tidur
diujung kakiku, sebelum ku elus-elus, dia selalu menggangguku. Kalau waktunya
makan, dia berputar-putar didepanku sambil mengibas-ngibaskan telinganya yang
panjang. Mulutnya berkomat kamit seperti orang sedang berdoa. Kemanjaannya
membuat aku selalu rindu.
Aspek yang dideskripsikan itu berkenaan dengan…
a. Fisik tokoh
b. Sifat tokoh
c. Kehidupan tokoh
d. Lingkungan tokoh
Lampiran 5
1. Ayahku bernama Abu Salman. Ayahku berpostur sedang, berumur sekitar 54 tahun.
Rambutnya putih beruban. Di dagunya terdapat bekas cukur jenggot putih di dagunya.
Kulit ayahku kuning langsat. Wajah ayah tipikal Batak dengan rahang yang kuat dan
hidung mancung tapi agak besar. Matanya hitam tajam dengan alis tebal. Sepintas
ayahku seperti orang India.
Struktur deskripsi di atas adalah ...
a. Koda
b. Simpulan
c. Deskripsi bagian
d. Identifikasi
2. Setiap memandang wajahnya, hatiku terasa teduh. Ya, wajah ibuku memang
meneduhkan. Matanya yang bulat menyiratkan kasih sayang kepada orang lain.
Tangannya yang mungil dan lembut mengajari kami berjalan untuk pertama kalinya.
Dengan tangannya yang mungil, ibuku menyuapi kami untuk pertama kalinya dan
menghapus air mata kami saat kami menangis.
Rambut ibu yang indah menggambarkan keindahan pikirannya. Tidak pernah terbesit
dalam pikirannya berbuat buruk kepada orang lain. Dengan bibir mungilnya nasihat-
nasihat indah tentang kehidupan mengalir ke telinga kami.
Kalimat di atas merupakan deskripsi…
a. Deskripsi subjektif
b. Deskripsi objektif
c. Deskripsi teknis/ekspositoris
d. Deskripsi sugestif
5. Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo
bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam
lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman
yang dilakukan oleh semua penari.
Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari
pada bagian tengah tari. Sek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan
suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur adalah
lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara
teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak
dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerak ini
adalah bahasa Gayo).
Kutipan teks tersebut merupakan bagian struktur teks deskripsi berupa ...
a. Deskripsi penutup
b. Deskripsi manfaat
c. Deskripsi bagian
d. Deskripsi umum
Lampiran 6
ANALISIS HASIL BELAJAR PRE TEST DAN POS TEST PADA SIKLUS I
Soal
Jumlah Nilai Persentase Ketuntasan
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 Peningkatan
Individual
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 UI U2 U1 U2 U1 U2
1 Ahmad Puwaizi 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 4 20 80 20% 80% 60% Tuntas
2 Ajirna 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 2 4 40 80 40% 80% 40% Tuntas
3 Aldian Saputra 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 3 20 60 20% 60% 40% Tidak tuntas
4 Alisa Mastura 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 2 4 40 80 40% 80% 40% Tuntas
5 Alisha Zahra 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 20 80 20% 80% 60% Tuntas
6 Fadhlul Akram 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 4 20 80 20% 80% 60% Tuntas
7 Farid Dawami 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 20 60 20% 60% 40% Tidak tuntas
8 Mudarin Aqli 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 3 3 60 60 60% 60% 0% Tidak tuntas
9 M. Khalil Rafif 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
10 Marja Khalis 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
11 Maulidia 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
12 Mimi Fitria 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
13 Muhammad Arif Kamil 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
14 Muhammad Fadil 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 2 3 40 60 40% 60% 20% Tidak tuntas
15 Muhammad Fajar 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
16 Muhammad Rizalul Akbar 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
17 Nurul Hijrah 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
18 Reja Saputra 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 4 20 80 20% 80% 60% Tuntas
19 Suci Amanda 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 4 20 80 20% 80% 60% Tuntas
20 Ulfa Natania 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 3 4 60 80 60% 80% 20% Tuntas
Jumlah 14 18 10 17 8 19 4 10 6 13
PBS 0.70 0.90 0.50 0.85 0.40 0.95 0.20 0.50 0.30 0.65
PTPK 90% 85% 95% 50% 65%
Ketuntasan rata-rata 90 85 95 50 65
T T T TT TT
Keterangan:
U1 : Ujian awal (pretest) PBS : Proporsi Butir Soal T : Tuntas 0 : Jika jawaban salah
U2 : Ujian awal (postest) PTPK : Proporsi Tujuan Pembelajaran Khusus TT : Tidak tuntas 1 : Jika jawaban benar
Lampiran 7
ANALISIS HASIL BELAJAR PRE TEST DAN POS TEST PADA SIKLUS II
Soal
Jumlah Nilai Persentase Ketuntasan
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 Peningkatan
Individual
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 UI U2 U1 U2 U1 U2
1 Ahmad Puwaizi 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
2 Ajirna 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
3 Aldian Saputra 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 2 4 40 80 40% 80% 40% Tuntas
4 Alisa Mastura 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
5 Alisha Zahra 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
6 Fadhlul Akram 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
7 Farid Dawami 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 2 4 40 80 40% 80% 40% Tuntas
8 Mudarin Aqli 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2 4 40 80 40% 80% 40% Tuntas
9 M. Khalil Rafif 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
10 Marja Khalis 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
11 Maulidia 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
12 Mimi Fitria 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
13 Muhammad Arif Kamil 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
14 Muhammad Fadil 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
15 Muhammad Fajar 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
16 Muhammad Rizalul Akbar 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
17 Nurul Hijrah 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
18 Reja Saputra 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
19 Suci Amanda 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 5 40 100 40% 100% 60% Tuntas
20 Ulfa Natania 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3 5 60 100 60% 100% 40% Tuntas
Jumlah 18 19 14 19 8 20 6 19 5 20
PBS 0.90 0.95 0.70 0.95 0.40 1.00 0.30 0.95 0.25 1.00
PTPK 95% 95% 100% 95% 100%
Ketuntasan rata-rata 95 95 100 95 100
T T T T T
Keterangan:
U1 : Ujian awal (pretest) PBS : Proporsi Butir Soal T : Tuntas 0 : Jika jawaban salah
U2 : Ujian awal (postest) PTPK : Proporsi Tujuan Pembelajaran Khusus TT : Tidak tuntas 1 : Jika jawaban benar
Lampiran 8
A. Petunjuk Pengisian
1. Identitas peserta didik
a. Nama peserta didik : ...................................................
b. Kelas/Nomor absen : ...................................................
2. Mohon anda menjawab sejujurnya dan sesuai dengan apa adanya
3. Jawaban anda sangat diperlukan untuk perbaikan kualitas pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie
4. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. silahkan anda
memberi jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada tempat yang telah
disediakan.
5. Ada lima pilihan jawaban yang masing-masing maknanya sebagai berikut :
SS : Penyataan sangat setuju, jika pernyatan benar – benar sesuai dengan yang
dirasakan
S : Pernyataan setuju juka pernyataan cenderung sesuai tetapi belum sepenuhnya
setuju yang dirasakan
RR : Pernyataan ragu-ragu jika dengan pernyataan ini belum dapat menentukan
sikap
TS : Penyataan tidak setuju jika pernyataan cenderung tidak sesuai tetapi belum
sepenuhnya tidak setuju
STS : Pernyataan sangat tidak setuju jika pernyataan benar-benar tidak sesuai
dengan yang dirasakan
B. Pernyataan Angket
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya tertarik untuk mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia pada materi
1
teks deskripsi dengan model Discovery Learning
Saya termotivasi dengan simulation yang diberikan guru ketika
2
memulai materi teks deskripsi dengan model Discovery Learning
Saya lebih berani mengajukan pertanyaan terkait materi teks deskripsi
3
dengan model Discovery Learning
4 Saya merasa mempelajari materi teks deskripsi sangat bermanfaat
Saya antusias dan tidak bosan ketika mempelajari materi teks deskripsi
5
dengan menggunakan model Discovery Learning
Saya lebih mudah memahami materi teks deskripsi dengan model
6
Discovery Learning
7 Saya lebih aktif terlibat dalam KBM saat belajar materi teks deskripsi
dengan model Discovery Learning
Saya senang diberi kesempatan untuk mengamati dan mencoba
8 menemukan sendiri konsep teks deskripsi dengan model Discovery
Learning
Semangat belajar dan bekerja kelompok saya meningkat saat
9
mempelajari materi teks deskripsi dengan model Discovery Learning
Saya merasa mempelajari materi teks deskripsi dengan model
10
Discovery Learning sesuai dengan keinginan saya
Kreativitas saya meeningkat saat mempelajari materi teks deskripsi
11
dengan model Discovery Learning
Motivasi saya untuk berprestasi semakin tinggi ketika mempelajari
12
materi teks deskripsi dengan model Discovery Learning
Mempelajari materi teks deskripsi dengan model Discovery Learning
13 menjadikan saya lebih mandiri dalam belajar dan tidak hanya
bergantung pada informasi yang diberikan guru
Mempelajari materi teks deskripsi dengan model Discovery Learning
14
membantu saya berpikir lebih kritis dalam pembelajaran
Saya merasa lebih dihargai dalam mengeluarkan pendapat saat
15
mempelajari materi teks deskripsi dengan model Discovery Learning
Waktu yang saya perlukan untuk memahami materi teks deskripsi
16
lebih singkat dengan model Discovery Learning
Kesulitan belajar saya teratasi dengan belajar menggunakan model
17
Discovery Learning
Sangat menyenangkan mempelajari teks deskripsi dengan
18
menggunakan model Discovery Learning
Terdapat interaksi yang baik antara saya, teman saya dan guru saat
19
belajar dengan menggunakan model Discovery Learning
Saya ingin Model pembelajaran Discovery Learning diterapkan pada
20
materi Bahasa Indonesia yang lain
Jumlah Skor
Total Skor
1. Nama Identitas
Nama : Yusra, S.Pd
Tempat/Tanggal Lahir : Lheue, 27 September 1969
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum kawin
Alamat : Desa Lheue, Kecamatan Indrapuri,
Kabupaten Aceh Besar
Email : yusrayus78202@gmail.com
Nama orang tua
- Ayah : M. Yahya (Alm)
- Ibu : Faridah
2. Jenjang Pendidikan
SD Negeri 2 Indrapuri dari tahun 1978 sampai dengan tahun 1984
SMP Negeri Indrapuri dari tahun 1984 sampai dengan tahun 1987
SMA Negeri Indrapuri dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1990
Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh dari tahun 2005 sampai dengan
tahun 2012
3. Pengalaman Mengajar
Mengajar di SMP Negeri 2 Kuta Cot Glie (Januari 2018 – Sampai Sekarang)
Yusra, S.Pd
Foto Kegiatan Mengajar