LAPORAN PKP
PDGK 4501
Disusun oleh:
TIKA HARDIYANTI
NIM. 857495096
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional dengan judul “Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Menggunakan Media Papan Jurang pada Siswa
Kelas I SDN Sukanagalih”.
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk menempuh mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Program Strata 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Terbuka
UPBJJ Bandung. Dengan selesainya laporan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. sebagai Rektor Universitas Terbuka.
2. Pengelola UT UPBJJ Bandung, yang telah memberikan kesempatan
mengadakan penelitian perbaikan pembelajaran.
3. Pengelola UT UPBJJ Pokjar Karangnunggal, yang telah memberikan
kesempatan mengadakan penelitian perbaikan pembelajaran.
4. Ibu Dr. Karlimah, M.Pd. selaku tutor yang membimbing dalam penyusunan
laporan ini.
5. Ibu Aminah, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Sukanagalih.
6. Ibu Shinta Widyaningsih, S.Pd.I selaku supervisor II dalam penelitian
perbaikan pembelajaran sehingga penelitian berjalan lancar.
7. Ibu Nuni Dwiyanti sebagai Penliai II dalam penelitian perbaikan pembelajaran
sehingga pelaksanaan praktek pembelajaran berjalan baik.
8. Keluarga yang selalu memberikan do’a terbaiknya serta memberi dukungan
untuk menyelesaikan laporan ini baik berupa moril ataupun materil.
9. Rekan-rekan kelas D mahasiswa UT angkatan 2022.1 dan semua pihak yang
telah memberi dukungan serta ikut andil dalam penyusunan laporan.
i
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum bisa dikatakan baik dan jauh
dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, maka kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurna laporan ini.
TIKA HARDIYANTI
NIM. 857495096
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan Bebas Plagiasi
Abstrak
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Daftar Tabel...................................................................................................... vi
Daftar Gambar.................................................................................................. vii
Daftar Lampiran................................................................................................ viii
Abstrak.............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah........................................................................ 2
2. Analisis Masalah............................................................................. 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah.................................. 3
B. Rumusan Masalah................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.......................................... 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................................ 4
iii
C. Media Pembelajaran............................................................................. 11
1. Pengertian Media Pembelajaran..................................................... 12
2. Manfaat Media dalam Proses Pembelajaran................................... 12
D. Media Papan Jurang.............................................................................. 13
1. Pengertian Media Papan Jurang...................................................... 13
2. Karakteristik Media Papan Jurang.................................................. 13
3. Manfaat Media Papan Jurang......................................................... 14
E. Karakteristik Siswa Kelas 1 SD............................................................ 14
iv
a. Perencanaan.............................................................................. 33
b. Pelaksanaan............................................................................... 34
c. Observasi/ Pengamatan............................................................. 35
d. Refleksi..................................................................................... 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................ 41
1. Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran.............................. 41
2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran............................................. 42
3. Hasil Perbaikan Pembelajaran........................................................ 43
Daftar Pustaka................................................................................................ 49
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran,
baik untuk anak usia dini maupun orang dewasa. Pendidikan tidak akan
terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya untuk kegiatan belajar
mengajar. Pada siswa di era digital saat ini, sebagai seorang guru harus
menjadi kreatif dan berinovasi sehingga proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dan lebih bermakna. Dalam hal ini, penggunaan media akan
mempermudah siswa dalam proses pembelajaran, dan mempermudah guru
untuk menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sekolah dasar merupakan suatu Lembaga Pendidikan formal sebagai
Pendidikan ditingkat dasar yang bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada anak. Matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang diajarkan pada tingkatan Sekolah Dasar. Pada pembelajaran matematika
materi penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu materi yang perlu
dikuasai oleh siswa. Karena, materi tersebut merupakan materi dasar yang
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Andre Budi Pratama (2019)
mengemukakan, “ Pada usia anak sekolah dasar yang masih berada pada taraf
operasional konkret siswa memerlukan media pembelajaran untuk
memudahkan mereka dalam memahami suatu konsep yang abstrak” Dalam
pembelajaran matematika yang bersifat abstrak membuat siswa Sekolah
Dasar memerlukan suatu alat peraga atau media dengan tujuan untuk
memudahkan siswa memahami materi.
Salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran matematika di
SD adalah kurangnya inovasi guru dalam pengelolaan kelas serta terbatasnya
dana dan sarana tentang bagaimana membuat dan menggunakan media
pembelajaran matematika. Shufri Mashuri (2019) mengemukakan, “Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran yang berfungsi sebagai penyalur pesan/informasi yang dapat
1
merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara
tepat guna dan berdayaguna” (p.4). Adapun salah satu manfaat penggunaan
media yaitu membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar,
penggunaan media menunjukkan contoh dari kehidupan nyata dengan
berbagai bentuk kegiatan yang bisa menginspirasi seseorang dalam kadar
yang berbeda (Gde Putu Arya Oka, 2022).
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran
Salah satu upaya yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut
yaitu guru harus kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang bertujuan
agar siswa memahami materi yang disampaikan guru. Salah satu media yang
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar matematika yaitu media
papan jurang (penjumlahan dan pengurangan). Dilihat dari data kemampuan
awal tentang soal penjumlahan dan pengurangan bilangan, hasil belajar yang
dicapai siswa masih jauh dari harapan, yaitu dari 17 siswa hanya 6 siswa saja
atau 35,3% yang mendapat nilai 70 ke atas sedangkan sisanya 11 siswa atau
64,7% mendapat nilai di bawah 70 atau di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah, yaitu 70. Hal ini disebabkan
masih banyak siswa yang mengalami kesulitan, baik dalam pemahaman
konsep, proses pengerjaan, dan penyelesaian hasil akhir. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika dengan Menggunakan Media Papan Jurang Pada Siswa Kelas 1
SDN Sukanagalih”.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis terhadap
pelaksanaan pembelajaran matematika pada siswa kelas I SDN
Sukanagalih Kabupaten Tasikmalaya, ada beberapa masalah yang dapat
2
menghambat pencapaian tujuan pembelajaran khususnya pada
pembelajaran matematika antara lain:
a. Guru hanya menjelaskan dan memberi contoh soal di papan tulis,
seharusnya menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga
dapat memitivasi siswa untuk semangat belajar.
b. Waktu yang digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu waktu
setelah istirahat, sehingga fokus siswa berkurang karena berdekatan
dengan waktu pulang sekolah.
c. Siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk untuk mempelajari
matematika karena dianggap pelajaran yang sulit dan tidak
menyenangkan.
2. Analisis Masalah
Matematika diajarkan di sekolah dasar mempunyai sifat deduktif
dan obyek kajiannya abstrak. Jika sifat matematika ini dikaitkan dengan
taraf berpikir siswa sekolah dasar yang masih berada dalam tahap berpikir
konkrit maka akan terjadi kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan
dalam mempelajarinya. Kegagalan yang dimaksud salah satunya berupa
hasil belajar yang rendah, seperti yang terjadi di SDN Sukanagalih
Kabupaten Tasikmalaya, pada siswa kelas I dengan materi penjumlahan
dan pengurangan. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan
kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru, dan
belum memahami konsep penjumlahan dan pengurangan. Hal ini terjadi,
karena guru hanya menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada guru
yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan latihan soal tanpa
menggunakan media pendukung, sehingga siswa belum memahami dan
terampil dalam materi penjumlahan dan pengurangan.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis berusaha untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat
meningkat, yaitu di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu
alternatif yang penulis lakukan mengatasi masalah tersebut, yakni dengan
3
menggunakan media papan jurang sebagai media pembelajaran siswa,
dalam meningkatkan keterampilan berhitung penjumlahan dan
pengurangan serta meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian, yaitu:
1. Bagaimana rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar matematika dengan menggunakan media papan jurang pada siswa
kelas I SDN Sukanagalih?
2. Bagaimana pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar matematika dengan menggunakan media papan jurang pada
siswa kelas I SDN Sukanagalih?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan
media papan jurang pada siswa kelas I SDN Sukanagalih?
4
1. Bagi peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesi (PKP). Menambah wawasan/
pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran
dengan strategi yang sesuai untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keterampilan berbicara anak pada usia sekolah dasar.
2. Bagi Sekolah
Meningkatkan prestasi sekolah yang dapat dilihat dari peningkatan
hasil belajar yang baik.
3. Bagi Guru
Untuk mengetahui bahwa keterampilan anak harus diransang dengan
model pembelajaran yang tepat, dan menjadi alternatif baru bagi guru
dalam menyajikan materi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas
untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
4. Bagi siswa
a. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berbicara anak pada
usia sekolah dasar khususnya bagi siswa kelas IV SDN
Sukanagalih.
b. Memberikan pengalaman baru bagi siswa berkaitan dengan proses
belajar mengajar di kelas.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Teni Nurrita (2018) mengemukakan, “Hasil belajar adalah
hasil yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti
proses pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada
diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku” (p.1). Sementara itu,
menurut Sudjana (2017) hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Kemampuan tersebut dapat diketahui melalui berbagai teknik evaluasi
berupa tes yang dapat menghasilkan skor. Seperti yang diungkapkan oleh
Susanto (2017) bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal jumlah
materi pelajaran tertentu. Dari beberapa pendapat para ahli hasil belajar
dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar baik kognitif,
afektif, maupun psikomotor dengan penilaian yang sesuai dengan
kurikulum pembelajaran lembaga pendidikan.
Menurut Purwanto (2014) hasil belajar adalah perubahan perilaku
akibat proses pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan. Selanjutnya,
Suardi (2020) juga berpendapat bahwa asil belajar adalah proses untuk
menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan pengukuran
yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Dari
beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh individu sehingga
adanya penambahan ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap sebagai
rangkaian kegiatan menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
6
2. Indikator Hasil Belajar
Menurut Benjamin S. Bloom dengan Taxonomi of education
objectives (dalam Asep Herry Hermawan, et al 2021) membagi tujuan
pendidikan dalam 3 macam terdiri atas ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Berikut penjelasan terkait indikator hasil belajar antara lain:
a. Ranah kognitif adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi pada
kognisi. Proses belajar terdiri ataskegiatan sejak dari penerimaan
stimulus, penyimpanan dan pengolahan otak. Menurut Bloom
bahwa tingkatan hasil belajar kognitif dimulai dari terendah dan
sederhana yakni hafalan hingga paling tinggi dan kompleks yaitu
evaluasi.
b. Ranah afektif, diketahui dalam ranah afektif ini bahwa hasill belajar
disusun secara mulai dari yang paling rendah hingga tertinggi.
Dengan demikian yang dimaksud dengan ranah afektif adalah yang
berhubungan dengan nilai-nilai yang pada selanjutnya dihubungkan
dengan sikap dan perilaku.
c. Ranah psikomotorik, hasil belajar disusun menurut urutan mulai paling
rendah dan sederhana hingga paling tinggi hanya dapat tercapai
ketika siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Slameto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar diuraikan dalam dua bagian, antara lain:
a. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri siswa.
Yang termasuk kedalam faktor ini adalah sebagai berikut:
1) Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-
bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan
atau hal sehat.Kesehatanseseorang berpengaruh terhadap
belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika
7
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat
lelah dan kurang bersemangat.
2) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tepat untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat besar berpengaruh terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
3) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesuai belajar dan berlatih.
Jadi jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar, jika bahan
pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka
hasil belajarnyalebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya lebih giat lagi dalam belajarnya.
4) Motivasi
Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau
tidak, akan tetapi untuk mencapaitujuan itu perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu
sendri sebagai daya pendorongnya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri
siswa. Berikut yang termasuk ke dalam faktor eksternal antara lain:
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup metode
mengajar, kurikulum, relai guru dengan siswa, relasi siswa dengan
8
siswa, disiplin sekolah pelajar dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat sangatlah penting berpengaruh terhadap belajar
siswa karena keberadaan siswa dalam masyarakat.Seperti kegiatan
siswa dalam masyarakat, pengaruh dari teman bergaul siswa dan
kehidupan masayarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap
belajar siswa.
B. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Matematika
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman
belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang
terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang
bahan matematika yang dipelajari (Gatot Muhsetyo, et al 2022).
Menurut Ruseffendi (seperti dikutip dalam Amelia Rosmala, 2021)
“Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai
dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke
aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil” (p. 3).
Matematika dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri
atas ide, prinsip, dan juga proses sehingga semua aspek terseebut
dibangun karena adanya keterkaitan dengan penekanan melalui
hafalan melainkan pada aspek penalaran dan intelegensi anak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa matematika dapat diartikan
sebagai pengetahuan abstrak yang di dalamnya terdapat angka-angka
dan juga simbol yang sudah terbukti kebenarannya
2. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Matematika menurut Soedjadi (dalam Amelia Rosmala, 2021)
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki Objek Kajian yang Abstrak
Kajian atau materi matematika terdiri dari objek abstrak yang
9
sukit dipelajari. Objek abstrak matematika tersebut antara lain:
1) Fakta, merupakan suatu kesepakatan yang meliputi symbol,
notasi, dan aturan dalam operasi hitung.
2) Konsep, merupakan suatu ide abstrak yang memungkinkan
seseorang untuk mengklasifikasikan suatu objek dan
menerangkan apakah objek tersebut termasuk contoh atau
bukan.
3) Operasi, merupakan aturan pengerjaan perhitungan.
4) Prinsip, merupakan hubungan antara beberapa objek dalam
matematika yang terdiri dari beberapa fakta dan konsep yang
berhubungan dengan operasi dalam matematika.
b. Bertumpu pada Kesepakatan
Pembahasan matematika menggunakan kesepakatan yang di
dalamnya berisi fakta untuk dapat dikomunikasikan dengan mudah
menggunakan Bahasa matematika.
c. Berpola Pikir Deduktif
Matematika mempunyai pola pikir deduktif, yang berarti pola
pengerjaan matematika yang telah ditemukan harus dibuktikan
kebenarannya secara umum.
d. Konsisten dalam Sistem
Matematika terdiri dari sistem yang berisi prinsip matematika
yang saling terkait ataupun tidak saling terkait.
e. Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti
Matematika terdiri dari simbol kosong dari arti, maksudnya
yaitu simbol matematika tidak memiliki arti apabila symbol
tersebut tidak dikaitkan dengan konteks tertentu.
f. Memperhatikan Semesta Pembicaraan
Simbol matematika kosong dari arti akan memiliki makna
jika terdapat konteks yang dibicarakan. Oleh karena itu, dalam
suatu pernyataan matematika harus ada lingkup yang dituju atau
dibicarakan.
10
3. Fungsi Mata Pelajaran Matematika
Matematika memiliki fungsi sebagai media atau sarana dalam
mencapai kompetensi. Dalam mempelajari matematika di harapkan
siswa menguasai kompetensi yang telah di tetapkan. Menurut Gatot
Muhsetyo, et al (2022) mengemukakan bahwa salah satu komponen
yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan
strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan:
1) Topik yang sedang dibicarakan
2) Tingkat perkembangan intelektual peserta didik
3) Prinsip dan teori belajar
4) Keterlibatan aktif peserta didik
5) Keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari
6) Pengembangan dan pemahaman penalaran matematis
Berdasarkan penjelasan di atas, penguasaan materi bukanlah tujuan
akhir dari pembelajaran matematika. Fungsi lain dari matematika itu
sendiri yaitu sebagai alat pola pikir, ilmu pengetahuan, dan juga
penalaran.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam arti sempit, media pembelajaran hanya meliputi media
yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran sederhana
sedangkan, dalam arti luas media tidak hanya meliputi media alat
komunikasi yang kompleks tetapi mencakup alat-alat sederhana seperti:
TV, radio, fotografi, diagram, dan began buatan guru atau objek-objek
nyata lainnya (Abdul Wahab, et al 2021). Menurut Shufri Mashuri
(2019), “Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang berfungsi sebagai
penyalur pesan/informasi yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
minat, dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan
11
berdayaguna” (p. 4). Sedangkan, Siti Khoirul Ummah (2021)
mengemukakan, “Media pembelajaran didefinisikan sebagai alat
(sarana) dalam bentuk visual, audio, audiovisual yang dapat
bergunauntuk mendorong terjadinya proses belajar melalui kegiatan
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi (pesan) yang
disampaikan” (p. 3).
Berdasarkan dari semua pendapat yang dituliskan di atas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan suatu informasi, selain itu juga
media digunakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan
pembelajaran kepada para siswa saat proses belajar mengajar sedang
berlangsung. Sehingga siswa akan lebih tertarik dan juga tidak merasa
bosan saat pembelajaran berlangsung.
2. Manfaat Media dalam Proses Pembelajaran
Tuntutan masa kini, guru harus mampu memilih dan
menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran
adalah alat bantu yang digunakan pada saat proses belajar mengajar.
Jadi, sudah dapat di pastikan jika media pembelajaran ini adalah hal
yang sangat penting dan sangat di butuhkan untuk mempermudah
proses belajar mengajar di sekolah. Adapun manfaat dari penggunaan
media dalam proses pembelajaran menurut Gatot Muhsetyo, et al
(2022), antara lain:
1) Lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa
2) Lebih mudah dipahami karena dibantu oleh visualisasi yang dapat
memperjelas uraian
3) Lebih bertahan lama untuk diingat karena mereka lebih terkesan
terhadap tayangan atau tampilan
4) Mampu melibatkan peserta pembelajaran lebih banyak dan lebih
tersebar
5) Dapat digunakan berulang kali untuk meningkatkan penguasaan
bahan ajar
12
6) Lebih efektif karena dapat mengurangi waktu pembelajaran
13
5) Cara penggunaan media yang mudah.
6) Dalam berhitung menggunakan benda konkret yaitu stik ice cream
7) Petunjuk penggunaan yang jelas.
3. Manfaat Media Papan Jurang
Adapun manfaat dari media pembelajaran “Papan Jurang”
adalah sebagai berikut:
1) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
2) Peserta didik dapat menyelesaikan soal penjumlahan maupun
pengurangan menggunakan media
3) Memberikan pembelajaran yang tidak monoton.
4) Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
5) Menyeimbangkan kemampuan semua peserta didik.
14
Berdasarkan penjelasan di atas, siswa kelas rendah sekolah dasar yakni
siswa yang tengah berada pada masa operasional kongkret. Pada masa ini
siswa akan menampakan prilaku belajar berikut:
a. Memandang secara objektif dengan memandang suatu objek ke objek
lainnya secara reflektif serta mampun melihat banyak unsur secara
bersamaan.
b. Proses berpikir dilakukan secara operasional
c. Mengelompokan benda secara operasional
d. Melihat keterhubungan aturan, prinsip serta mampu memanfaatkan
hubungan sebab dan akibat.
e. Memahami konsep luas, berat, panjang, lebar dan substansi.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dilihat bahwa
perkembangan berpikir siswa kelas rendah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pembelajaran kongkrit
Pembelajaran kongrit memiliki makna bahwa proses pembelajaran
yang dilaksanakan disesuaikan dengan hal-hal yang bersifat kongrit.
Artinya bahwa pembelajaran yang dilaksanakan harus dapat diraba,
dilihat, didengar dan diotak atik. Bahwa bendra konkrit yang dimanfaatkan
ditekankan kepada lingkungan sebagai sumber belajar. Menjadi
lingkungan sebagai sumber belajar akan menjadi pembelajaran lebih
bernilai dan bermakna. Hal ini dikarenakan siswa kelas rendah akan
dihadapkan dengan situasi yang nyata, alami dan lebih faktual sehingga
siswa lebih dapat menemukan kebenaran yang dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Pembelajaran bersifat integratif
Pada siswa usia kelas rendah sekolah dasar memandang bahwa suatu
pembelajaran sebagai suatu yang utuh. Siswa belum mampu untuk
membedakan konsep pelajaran seperti kajian IPA, IPS maupun bahasa.
Siswa pada tahapan ini memandang pembelajaran sebagai satu kesatuan.
Proses inilah yang disebut denga berpikir deduktif.
c. Hierarkis
15
Pada tahapan ini, siswa kelas rendah sekolah dasar belajar dari hal
sederhana ke hal yang lebih kompleks. Sehingga pada masa ini anak kelas
rendah harus dibelajarkan (Zulvira, Neviyarni, & Irdamurni, 2021).
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas I berada pada tahap operasional
konkret yaitu pemikiran siswa berpacu kepada benda-benda nyata yang ada di
lingkungan, pembelajaran yang dilakukan bersifat integratif serta hirarkis
yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa bertahap dari suatu hal yang
sederhana ke hal yang lebih rumit. Dengan karakteristik siswa tersebut, guru
dituntut untuk mengemas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan
baik. Menghubungkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar dan
kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga pembelajaran tidak abstrak serta lebih
bermakna bagi siswa.
16
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukanagalih yang beralamat
di Jalan Rajapolah-Sukahening Desa Sukanagalih, Kecamatan
Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dilakukan di SDN
Sukanagalih dengan alasan terdapat masalah yaitu rendahnya hasil
belajar siswa kelas I dalam mata pelajaran matematika penjumlahan dan
pengurangan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2022/2023. Berikut waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan:
Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan
17
1. Dr. Karlimah, M.Pd., tutor mata kuliah PKP sebagai supervisor I
dalam penelitian ini;
2. Aminah, M.Pd., Kepala Sekolah SDN Sukanagalih;
3. Shinta Widyaningsih, S.Pd.I., sebagai supervisor II yang membantu
jalannya penelitian;
4. Nuni Dwiyanti, S.Pd., sebagai penilai II yang membantu jalannya
penelitian;
5. Guru-guru SDN Sukanagalih yang turut serta memberikan
dukungan moril dalam proses jalannya penelitian;
6. Teman-teman satu kelompok yang selalu sharing pendapat akan
jalannya penelitian ini.
18
1. Perencanaan
SIKLUS I SIKLUS II
1. Perencanaan
3. Observasi 3. Observasi
19
aktivitas siswa adalah menggunakan instrumen pengumpulan data yang
telah dipersiapkan, yaitu lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dalam
penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
dilaksanakan melalui tiga tahap kegiatan, yaitu: (a) kegiatan awal, (b)
kegiatan inti dan (c) kegiatan akhir.
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, dengan mengamati aktivitas guru dan siswa yang dilakukan
oleh observer. Observasi ini dilakukan untuk melihat proses pembelajaran
yang dilaksanakan peneliti dan siswa dengan penggunaan media papan
jurang. Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang bertugas sebagai
observer.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi dan
eksplanasi (penjelasan) terhadap semua data atau informasi yang
dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan. Data yang telah
terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan analisis dan
diinterpretasi, sehingga dapat diketahui akan hasil dari pelaksanaan
tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dan interpretasi tersebut sebagai
dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui akan berhasil
tidaknya terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang
diharapkan.
20
dekat kegiatan dan masalah yang sedang terjadi dan memecahkan
masalah. Metode observasi juga dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala subjek penelitian
(Rahardja, Harahap, & Pratiwi, 2018). Observasi ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai kegiatan pendidik dan peserta didik
dalam meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media papan
jurang pada kelas 1 di SDN Sukanagalih Kabupaten Tasikmalaya.
2. Tes
Menurut Adi Suryanto (2021), “Tes merupakan sekumpulan
pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk mengukur hasil belajar
siswa” (p.14). Dengan demikian, dalam setiap tes menuntut siswa untuk
memberi respon atau jawaban. Tes yang digunakan oleh peneliti yaitu
untuk mengetahui data hasil belajar siswa kelas 1 SDN Sukanagalih
Kabupaten Tasikmalaya melalui penggunaan media papan jurang. Tes
yang diberikan berupa tes tulis. Tes ini dilaksanakan setelah penggunaan
media dilakukan. Berikut instrumen penilaian yang dilakukan penulis
antara lain:
a. Rencana perbaikan pembelajaran (Lampiran 3)
b. Lembar Observasi Guru (Lampiran 4.1)
c. Lembar Evaluasi Akhir (Lampiran 6)
d. Dokumentasi Kegiatan Siswa (Lampiran 7)
21
Tabel 3. 2
Kriteria Aktivitas Guru dan siswa
Aktivitas (%) Kriteria
86 – 100 Sangat baik
71 – 85 Baik
60 – 70 Cukup
<60 Kurang
X=
𝑵
Sumber: (Sudjana, 2009)
Keterangan
X = Rata-rata nilai
∑X = Jumlah seluruh nilai
N = Jumlah siswa
Berdasarkan nilai yang didapatkan siswa, kemudian dihitung jumlah siswa
22
yang memiliki nilai rata-rata untuk menentukan persentase ketuntasan.
Tabel 3. 3 Interpretasi Nilai Rata-rata
Nilai Kriteria
90-100 Sangat Baik
80-89 Baik
70-79 Cukup
<70 Kurang
BAB IV
23
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Pada tahap pelaksanaan yaitu peneliti memberikan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan media papan jurang untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 1. Langkah-
langkah pemberian tindakan dilakukan berdasarkan RPP yang melalui
tiga aktifitas, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
1) Kegiatan awal, meliputi:
a) Guru mengucapkan salam di depan kelas.
b) Berdoa sebelum belajar.
c) Menanyakan kabar siswa dan mengabsen.
d) Guru mengajak siswa tepuk semangat dengan tujuan untuk
merangsang siswa agar termotivasi dan semangat mengikuti
pembelajaran.
e) Guru melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya dan
materi yang akan dipelajari.
f) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti, meliputi:
a) Guru mengenalkan media papan jurang
b) Guru mendemonstrasikan cara penggunaan media papan jurang
kepada siswa
c) Guru menunjuk siswa untuk mencoba menggunakan media
papan jurang dengan diberi soal
d) Guru memberikan tes tulis materi penjumlahan dan pengurangan
kepada siswa
e) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah
dipelajari
3) Kegiatan penutup, meliputi:
a) Menyimpulkan hasil proses pembelajaran bersama siswa
b) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran
c) Berdoa bersama
Berikut link video pembelajaran pada siklus I:
https://youtu.be/zcP6PeekkXA
25
d)
c. Observasi/Pengamatan
Observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran.
Observer melakukan pengamatan untuk melihat seberapa jauh
keefektifan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
ketika diterapkan. Dalam penelitian ini, observasi ini dilakukan untuk
memperoleh data-data mengenai kegiatan pembelajaran pada
pembelajaran matematika, Ibu Shinta Widianingsih, S.Pd.I sebagai
pengamat (observer) mengamati serangkaian proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru sebagai peneliti. Data
pengamatan tersebut berupa lembar observasi pengajaran guru dan
lembar observasi siswa. Berikut temuan-temuan dari hasil
pembelajaran pada siklus I di SDN Sukanagalih Kabupaten
Tasikmalaya, pada hari Jumat tanggal 05 Mei 2023.
1) Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
Tabel 4.1
Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru PKP-1
No Indikator Nilai
1 Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan 2,5
merumuskan tujuan/indikator perbaikan pembelajaran
2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, 3
media (alat bantu pembelajran), dan sumber belajar
3 Merencanakan sekenario perbaikan pembelajaran 3
4 Merancang pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran 3,5
5 Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat 3
penilaian perbaikan pembelajaran
6 Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran 3,5
Jumlah nilai 18
Rata-rata 3
Persentasae 60%
26
Berdasarkan pengamatan rencana perbaikan pembelajaran
siklus 1 pada tabel di atas, dengan perolehan nilai rata-rata 3 atau
sebanyak 60%, maka dengan hasil tersebut guru diminta
melakukan perbaikan perencanaan pembelajaraan terutama pada
aspek menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
tujuan/indikator perbaikan pembelajaran. Perbaikan perencanaan
pembelajaran ini dilakukan supaya memperoleh hasil yang lebih
baik dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.
2) Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Tabel 4.2
Rekapitulasi penilaian kemampuan guru PKP-2
No Indikator Nilai
1 Mengelola ruang dan fasilitas belajar 4
2 Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran 3,6
3 Mengelola interaksi kelas 3,3
4 Bersikap terbuka dan luwes serta membantu 4
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam 3,5
perbaikan pembelajaran mata pelajaran tertentu
6 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar 3,5
7 Kesan umum pelaksanaan pembelajaran 3,7
Jumlah nilai 18,7
Rata-rata 3,6
Persentasae 73,14%
Berdasarkan pengamatan rencana perbaikan pembelajaran
siklus 1 pada tabel di atas, dengan perolehan nilai rata-rata 3,6 atau
sebanyak 73%, maka dengan hasil tersebut guru diminta
melakukan perbaikan perencanaan pembelajaraan terutama pada
aspek mengelola interaksi kelas. Berikut ini adalah rincian hasil
pengamatan atau observasi pengajaran guru yang telah
27
dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana guru melaksanakan
tahapan-tahapan perbaikan pembelajaran.
Tabel 4.3
Observasi Aktivitas Guru Siklus I
28
tanya jawab berlangsung satu arah dari
guru saja.
29
18. Guru menutup pelajaran √ Sudah baik
dengan berdoa bersama
Tabel 4.4
Aktifitas Belajar Siswa
Aspek Yang Dinilai
No Nama Siswa Keaktifan Penggunaan Pemahaman
. Media Materi
1 Abidzar Putrawan 4 3 4
2 Abyan Ibnu Shidiq 3 3 3
3 Adifa Ashalina Fauza 3 3 4
4 Aditya Kenzi Aufar 3 2 1
5 Afika Hibatilah 2 2 2
6 Anindya Fauziah 2 2 1
7 Arwa Fiza Siti Saodah 3 2 2
8 Galih Muladi Putra 3 3 2
9 Haikal Muhammad Fasha 3 3 3
10 M. Jamiatur Rosidin 3 3 2
11 M. Rizwan Nur Rizkiyana 4 3 2
12 Najmi Izzati Nadhira 3 4 4
13 Putri Azzahra F. 3 3 3
14 Raisa Nurfauziah 2 2 2
15 Siska Amalia 2 3 2
16 Syifa Aukia Azahra 2 2 2
17 Zahiir Miftahur R. 2 3 2
Presentase Kegiatan Siswa 69,11% 67,64% 60,29%
30
Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
31
15 Siska Amalia 60 Tidak Tuntas
16 Syifa Aukia Azahra 60 Tidak Tuntas
17 Zahiir Miftahur R. 70 Tuntas
Jumlah 1170
Nilai Rata-Rata Kelas 68
Nilai Minimal 50
Nilai Maksimal 100
Siswa Tuntas Belajar 9 58%
Siswa Tidak Tuntas Belajar 8 42%
32
menarik dan memudahkan penggunaannya.
c) Bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar
perlu ditingkatkan dengan cara perhatian lebih diutamakan.
e. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penjelasan di atas, diduga bahwa penggunaan
media papan jurang dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas I di SDN Sukanagaih. Peneliti
menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut:
1) Penggunaan media papan jurang dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas I SDN
Sukanagalih.
2) Penggunaan media papan jurang efektif digunakan untuk mencapai
ketuntasan hasil belajar matematika pada siswa kelas I SDN
Sukanagalih.
33
dengan materi yang sudah dilaksanakan.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan yaitu peneliti memberikan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan media papan jurang untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 1. Langkah-
langkah pemberian tindakan dilakukan berdasarkan RPP yang melalui
tiga aktifitas, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
1) Kegiatan awal, meliputi:
a) Guru mengucapkan salam di depan kelas.
b) Berdoa sebelum belajar dipimpin oleh ketua kelas.
c) Menanyakan kabar siswa dan mengabsen.
d) Guru melakukan apersepsi
e) Guru melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya dan
materi yang akan dipelajari.
f) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti, meliputi:
a) Guru menjelaskan materi pembelajaran
b) Guru mengenalkan kembali media papan jurang yang sudah
diperbaiki.
c) Guru mendemonstrasikan cara penggunaan media papan jurang
kepada siswa
d) Guru membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa dalam
proses pembelajaran
e) Guru menunjuk siswa untuk mencoba menggunakan media
papan jurang dengan diberi soal
f) Guru memberikan tes tulis materi penjumlahan dan pengurangan
kepada siswa
g) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang telah
dipelajari
3) Kegiatan penutup, meliputi:
34
a) Menyimpulkan hasil proses pembelajaran bersama siswa
b) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran
c) Berdoa bersama
Berikut link video pembelajaran pada siklus II:
https://youtu.be/4bTHIsmpmZg
c. Observasi/Pengamatan
Observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran.
Observer melakukan pengamatan untuk melihat seberapa jauh
keefektifan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
ketika diterapkan. Dalam penelitian ini, observasi ini dilakukan untuk
memperoleh data-data mengenai kegiatan pembelajaran pada
pembelajaran matematika, Ibu Shinta Widianingsih, S.Pd.I sebagai
pengamat (observer) mengamati serangkaian proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru sebagai peneliti. Data
pengamatan tersebut berupa lembar observasi pengajaran guru dan
lembar observasi siswa. Berikut temuan-temuan dari hasil
pembelajaran pada siklus II di SDN Sukanagalih Kabupaten
Tasikmalaya, pada hari Jumat tanggal 12 Mei 2023.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru PKP-1
No Indikator Nilai
1 Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan 4,5
merumuskan tujuan/indikator perbaikan pembelajaran
2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, 3,7
media (alat bantu pembelajran), dan sumber belajar
3 Merencanakan sekenario perbaikan pembelajaran 4,6
4 Merancang pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran 4
5 Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat 4
penilaian perbaikan pembelajaran
6 Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran 4
35
Jumlah nilai 24,8
Rata-rata 4,13
Persentasae 82,7
Berdasarkan pengamatan rencana perbaikan pembelajaran
siklus II pada tabel di atas, dengan perolehan nilai rata-rata 4,13
atau sebanyak 82,7%, maka dengan hasil termasuk katergori baik
membuat suatu rencana perbaikan pembelajaran. Dari hasil
penilaian tersebut maka diharapkan guru dapat melaksanakan
dengan baik setiap aspek pada saat pelaksanaan pembelajaran.
3) Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Tabel 4.7
Rekapitulasi penilaian kemampuan guru PKP-2
No Indikator Nilai
1 Mengelola ruang dan fasilitas belajar 4,5
2 Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran 4,2
3 Mengelola interaksi kelas 4,4
4 Bersikap terbuka dan luwes serta membantu 4,5
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar
5 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam 4,5
perbaikan pembelajaran mata pelajaran tertentu
6 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar 4,5
7 Kesan umum pelaksanaan pembelajaran 4,5
Jumlah nilai 30,9
Rata-rata 4,41
Persentasae 88,28%
Berdasarkan pengamatan rencana perbaikan pembelajaran
siklus II pada tabel di atas, dengan perolehan nilai rata-rata 4,41
atau sebanyak 88,28%, dengan penggunaan media papan jurang
pada mata pelajaran matematika dikategorikan sangat baik,
sehingga guru tidak harus melakukan aktivitas perbaikan ke tahap
36
berikutnya.. Berikut ini adalah rincian hasil pengamatan atau
observasi pengajaran guru yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui sejauh mana guru melaksanakan tahapan-tahapan
perbaikan pembelajaran.
Tabel 4.8
Aktivitas Guru Siklus II
37
tanya jawab berlangsung lebih baik
38
tidak dilaksanakan oleh guru yaitu tidak memberikan PR kepada siswa.
Hal tersebut disebabkan karena guru tidak menyiapkan PR untuk tindak
lanjut pembelajaran.
Tabel 4.9
Aktifitas Belajar Siswa
Aspek Yang Dinilai
No Nama Siswa Keaktifan Penggunaan Pemahaman
. Media Materi
1 Abidzar Putrawan 4 4 4
2 Abyan Ibnu Shidiq 4 4 3
3 Adifa Ashalina Fauza 4 4 4
4 Aditya Kenzi Aufar 3 3 2
5 Afika Hibatilah 4 4 4
6 Anindya Fauziah 3 3 2
7 Arwa Fiza Siti Saodah 4 4 3
8 Galih Muladi Putra 4 4 4
9 Haikal Muhammad Fasha 4 4 4
10 M. Jamiatur Rosidin 4 3 3
11 M. Rizwan Nur Rizkiyana 4 4 4
12 Najmi Izzati Nadhira 4 4 4
13 Putri Azzahra F. 4 4 4
14 Raisa Nurfauziah 4 4 4
15 Siska Amalia 4 4 4
16 Syifa Aukia Azahra 4 4 3
17 Zahiir Miftahur R. 4 4 3
Presentase Kegiatan Siswa 97,05% 95,58% 88,23%
Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
39
97,05% dengan demikian sudah termasuk kedalam kategori sangat
baik.
2) Penggunaan media dalam pembelajaran yaitu mencapai yaitu
mencapai 95,58% dengan demikian sudah termasuk kedalam
kategori sangat baik.
3) Pemahaman materi pembelajaran siswa yaitu mencapai yaitu
mencapai 88,23% dengan demikian sudah termasuk kedalam
kategori baik.
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Keterangan
No Nama Siswa Nilai
(KKM 70)
.
1 Abidzar Putrawan 100 Tuntas
2 Abyan Ibnu Shidiq 100 Tuntas
3 Adifa Ashalina Fauza 100 Tuntas
4 Aditya Kenzi Aufar 70 Tuntas
5 Afika Hibatilah 90 Tuntas
6 Anindya Fauziah 70 Tuntas
7 Arwa Fiza Siti Saodah 80 Tuntas
8 Galih Muladi Putra 90 Tuntas
9 Haikal Muhammad Fasha 100 Tuntas
10 M. Jamiatur Rosidin 80 Tuntas
11 M. Rizwan Nur Rizkiyana 90 Tuntas
12 Najmi Izzati Nadhira 100 Tuntas
13 Putri Azzahra F. 80 Tuntas
14 Raisa Nurfauziah 80 Tuntas
15 Siska Amalia 90 Tuntas
16 Syifa Aukia Azahra 90 Tuntas
17 Zahiir Miftahur R. 90 Tuntas
Jumlah 1500
Nilai Rata-Rata Kelas 88
Nilai Minimal 70
40
Nilai Maksimal 100
Siswa Tuntas Belajar 17 100%
Siswa Tidak Tuntas Belajar 0 0%
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa persentasi ketuntasan siswa
dalam penguasaan materi 100% dan tidak ada siswa yang belum
tuntas, dengan nilai tertinggi 100, nilai minimal 70, dan nilai rata-
rata kelas 88 sudah mencapai rata-rata kelas yaitu 70, sehingga tidak
perlu ada pembelajaran lagi.
d. Refleksi
1) Aspek Keberhasilan
Setelah peneliti mengumpulkan hasil observasi dan hasil
evaluasi, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran yang telah
dilakukan pada pembelajaran siklus II pertemuan kedua adalah
berhasil.
2) Aspek Kelemahannya
Perlu banyak latihan khususnya bilangan yang dijumlahkan
jika melebihi dari media yang telah disediakan.
41
observasi aktifitas guru dan siswa yang dilakukan oleh observer. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai, peneliti memberikan tes kepada siswa
untuk mengukur pemahaman terhadap materi. Tahap terakhir yaitu refleksi
untuk melihat kembali kegiatan yang perlu dikaji atau diperbaiki.
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada siklus 1 masih banyak
kekurangan berdasarkan hasil dari observer. Terutama pada aspek dalam
interaksi kelas. Selain itu, guru kurang melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelejaran. Sedangkan pada RPP siklus II terdapat perbaikan., dapat
dilihat pada aspek pengkondisian kelas, guru melibatkan siswa untuk
memimpin doa sebelum dan sesudah belajar. Selain itu, interaksi dalam
kelas terlihat meningkat dengan antusias siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran sehingga dapat tujuan pembelajaran yang direncanakan
dapat terlaksana dengan baik.
Tabel 4.11
Aktifitas Belajar Siswa Siklus I dan II
No. Aspek yang di Nilai Siklus I Siklus II
42
2 Penggunaan Media 67,64% 95,58%
Siklus I Siklus II
Grafik Gambar 4.1
Presentase Aktifitas Siswa Siklus I dan II
43
pemahaman materi sebanyak 88,23%. Dengan demikian dikatakan
evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran matematika pada siklus II dapat dikatakan sangat
baik.
3. Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Hasil ketuntasan belajar siswa kelas I SDN Sukanagalih Kabupaten
Tasikmalaya sebelum menggunakan media papan jurang diperoleh data
siswa yang tuntas dari 17 siswa hanya 6 siswa saja atau 35,3% yang
mendapat nilai 70 ke atas sedangkan sisanya 11 siswa atau 64,7%
mendapat nilai di bawah 70 atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditentukan sekolah, yaitu 70. Berikut tabel data pra
siklus hasil belajar siswa.
Tabel 4. 12
Data Hasil Prasiklus
Data Jumlah
Siswa yang memperoleh nilai ˂ 70 11
Siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 6
Skor seluruh siswa 837
Nilai rata-rata siswa 52,3
Dari hasil perhitungan tabel 4.8 diketahui hasil tes sebelum diberi
tindakan awal, persentase hasil belajar matematika siswa mencapai 35,3%
dengan kategori kurang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika siswa masih rendah. Maka dari itu, peneliti berusaha untuk
memperbaiki proses pembelajaran matematika dengan harapan akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung dan setelah pelaksanaan tindakan
selesai pada siklus I dan II menunjukkan nilai rata-rata kalas dalam
penggunaan media papan jurang adalah terdapat dalam tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.13
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
44
Ketuntasan Belajar Siswa
Dari tabel peningkatan hasil belajar siswa dapat digambarkan dalam grafik
gambar 4.2 sebagai berikut.
Ketuntasan Belajar
120 100%
100
80 58%
60 35%
40
20
0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Belajar
Grafik Gambar 4.2
Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I dan II
45
sudah mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas yaitu 88. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan media papan jurang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa seiring dengan pembelajaran peggunaan
media papan jurang yang digunakan oleh guru pada setiap siklus
pembelajaran.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Hasil belajar merupakan salah satu yang menjadi tolak ukur sebagai
acuan dalam memperbaiki kinerja seorang pendidik dalam proses
46
pembelajaran. Pada perencanaan perbaikan pembelajaran yang telah peneliti
lakukan pada siklus I maupun siklus II yaitu dimulai dengan merancang RPP
berdasarkan masalah yang muncul di kelas, menentukan materi
pembelajaran, menentukan media pembelajaran, membuat instrument tes,
dan lembar observasi, namun pada siklus II perencanaan dirancang
berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari siklus I sebagai bahan untuk
perbaikan.
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan media papan jurang dikatakan dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Hal ini ditunjukkan pada siklus I bahwa keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran yaitu mencapai 69,11%, dengan penggunaan media
pembelajaran yaitu mencapai yaitu mencapai 67,64%, serta pemahaman
materi pembelajaran siswa yaitu mencapai yaitu mencapai 60,29%. Pada
siklus II dikatakan sangat baik, ditunjukan keaktifan siswa tampak sangat
aktif sebanyak 97,05%. Begitu juga dengan penggunaan media sebanyak
95,58%, dan hasil yang diperoleh dalam pemahaman materi sebanyak
88,23%.
Dalam peningkatan hasil belajar matematika menunjukkan bahwa pada
pada prasiklus siswa memperoleh nilai rata-rata 58, siswa yang tuntas dari
17 siswa hanya 6 siswa saja atau 35,3% yang mendapat nilai 70 ke atas
sedangkan sisanya 11 siswa atau 64,7% mendapat nilai di bawah 70 atau di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setelah proses pembelajatan
menggunaan media papan jurang yaitu pada siklus I, siswa memperoleh nilai
rata-rata 68 dalam hasil belajar yaitu 58% (10 dari 17 siswa) memenuhi
standar nilai KKM, yaitu 70 sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai
42% (7 dari 17 siswa). Pada siklus II terjadi peningkatan bahwa seluruh
siswa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM bahkan di atas nilai KKM
dengan nilai rata-rata kelas yaitu 88. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa penggunaan media papan jurang dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa yang digunakan guru dalam setiap siklusnya.
47
B. Saran Tindak Lanjut
Sesuai dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran-
saran tindak lanjut antara lain:
1. Dalam pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan,
hendaknya guru melakukan:
a. Dalam menyusun rancangan pembelajaran, guru memperhatikan
materi tersebut;
b. Jika materi baru, guru hendaknya menyiapkan media yang sesuai;
c. Hendaknya media pembelajaran yang digunakan mudah dicari/dibuat;
d. Buatlah media yang bervariasi, menarik agar siswa termotivasi untuk
menggunakan.
2. Setelah pembelajaran dengan menggunakan media sudah dikuasai oleh
siswa, trampilkan siswa melalui latihan-latihan soal sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Bagi peneliti yang lain kembangkan hasil penelian ini dengan metode
maupun media yang lain untuk meningkatkan hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
48
Kurikulum dan Pembelajaran di SD”. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
49
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1846-1851.
50
LAMPIRAN
Lampiran 1
51
Lampiran 2
52
pembelajaran. Ditemukan siswa yang kurang aktif dalam proses
pembelajaran sehingga mereka tidak memahami materi yang
disampaikan guru. Berdasarkan hasil pembelajaran di kelas I di Sekolah
Dasar Negeri Sukanagalih, Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah,
Kabupaten Tasikmalaya, menunjukan bahwa pada mata pelajaran
matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari mengenai
penjumlahan dan pengurangan dua bilangan masih menjadi materi yang
sulit dipahami siswa. Kesulitan yang dimaksud adalah bagaimana
operasi hitung yang harus digunakan dari soal penjumlahan dan
pengurangan yang diberikan.
Pada kegiatan prasiklus digunakan metode ceramah dan
memaparkan materi serta soal di papan tulis. Kemudian dilakukan tanya
jawab untuk beberapa soal penjumlahan dan pengurangan dan
kebanyakan siswa menjawab dengan benar. Namun, setelah diberikan
tes berupa soal pada kenyataannya siswa masih bingung bagaimana
untuk mengerjakan soal tersebut, sehingga dalam pengerjaan soal hasil
yang diperoleh belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum
yaitu mendapatkan nilai rata-rata 58.
2. Identifikasi Masalah
Kebanyakan siswa belum bisa menentukan penyelesaian soal
penjumlahan dan pengurangan, teridentifikasi dari banyak siswa yang
belum bisa memahami konsep operasi hitung apa yang perlu mereka
kerjakan. Berdasarkan data kemampuan awal tentang soal penjumlahan
dan pengurangan bilangan, hasil belajar yang dicapai siswa masih jauh
dari harapan, yaitu dari 17 hanya 6 siswa saja atau 35,3% yang
mendapat nilai 70 ke atas sedangkan sisanya 11 siswa atau 64,7%
mendapat nilai di bawah 70 atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditentukan sekolah, yaitu 70. Dampak dari
ketidakmampuan tersebut banyak siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM = 70). Berdasarkan penjelasan di atas, ada
53
beberapa masalah yang dapat menghambat pencapaian tujuan
pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika antara lain:
a. Guru hanya menjelaskan dan memberi contoh soal di papan tulis,
seharusnya menggunakan media pembelajaran yang menarik
sehingga dapat memitivasi siswa untuk semangat belajar.
b. Waktu yang digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu waktu
setelah istirahat, sehingga fokus siswa berkurang karena berdekatan
dengan waktu pulang sekolah.
c. Siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk untuk mempelajari
matematika karena dianggap pelajaran yang sulit dan tidak
menyenangkan.
3. Analisis Masalah
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan kurangnya
perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru, dan belum
memahami konsep penjumlahan dan pengurangan. Hal ini terjadi,
karena guru hanya menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada
guru yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan latihan soal tanpa
menggunakan media pendukung, sehingga siswa belum memahami dan
terampil dalam materi penjumlahan dan pengurangan. Atas dasar situasi
tersebut, penulis berusaha untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat, yaitu di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
4. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Salah satu alternatif yang penulis lakukan mengatasi masalah
tersebut, yakni dengan menggunakan media papan jurang sebagai
media pembelajaran siswa, dalam meningkatkan keterampilan
berhitung penjumlahan dan pengurangan serta meningkatkan hasil
belajar siswa. Media papan jurang ini dibuat dari karton berwarna
ukuran 40x80cm dan dihias dengan pemilihan warna terang supaya
terlihat menarik dan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, penggunaan
media papan jurang juga mudah digunakan siswa dalam operasi hitung
54
karena menggunakan benda nyata yaitu stik ice cream. Cara
penggunaannya, guru mendemonstrasikan terlebih dahulu cara
penggunaan media papan jurang. Siswa diminta ke depan untuk
mencoba menggunakan media papan jurang dengan diberikan soal.
Misalnya, hasil dari 25+44 adalah…, kemudian siswa mengambil stik
ice cream sesuai dengan bilangan yang menjadi satuan dan puluhan.
Setelah itu disimpan pada media papan jurang sesuai dengan petunjuk.
Dengan demikian, hasilnya akan terlihat langsung dengan menghitung
jumlah stik ice cream. Penulis menggunakan media papan jurang untuk
penyelesaian soal penjumlahan dan pengurangan, dengan harapan siswa
lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa.
5. Rumusan Masalah
a. Bagaimana rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar matematika dengan menggunakan media papan jurang pada
siswa kelas I SDN Sukanagalih?
b. Bagaimana pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar matematika dengan menggunakan media papan jurang
pada siswa kelas I SDN Sukanagalih?
c. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika dengan
menggunakan media papan jurang pada siswa kelas I SDN
Sukanagalih?
55
Lampiran 3
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: Matematika
No Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menjelaskan dan melakukan Siswa dapat mengidenftifikasi
penjumlahan dan pengurangan masalah sehari-hari dengan
bilangan yang melibatkan melibatkan penjumlahan dua
bilangan cacah sampai dengan 99 bilangan cacah dengan benar.
dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan.
56
C. TUJUAN PERBAIKAN
1. Melalui media papan jurang, siswa dapat mengidentifikasi masalah sehari-
hari yang melibatkan penjumlahan dua bilangan cacah dengan benar.
2. Dengan media papan jurang, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-
hari yang melibatkan pengurangan dua bilangan cacah tanpa teknik
meminjam dengan bantuan konkret dengan benar.
D. MATERI
1. Matematika : Penjumlahan dan Pengurangan dua bilangan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan 15
Pendahulua dilanjutkan dengan membaca doa. (Orientasi) menit
n 2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik. (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam
kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan Ayo Mengamati 45
Inti 1. Siswa mengamati media papan jurang yang menit
dijelaskan guru
2. Guru mendemonstrasikan media papan jurang
dengan memberi contoh soal
3. Guru menunjuk siswa untuk maju kedepan untuk
mengerjakan soal menggunakan media media
papan jurang
Ayo Berlatih
1. Guru membagikan lembar soal kepada siswa
2. Siswa berlatih menyelesaikan soal-soal
penjumlahan dan pengurangan dua bilangan.
57
3. Dari hasil kerja siswa guru memberikan
tanggapan atau umpan balik bersama siswa yang
lian.
4. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh
siswa.
Kegiatan 1. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi hari 10
Penutup itu. Dalam kegiatan refleksi guru memberikan menit
beberapa pertanyaan berikut ini.
Apa yang kamu pelajari hari ini?
Bagaimana perasaanmu saat kegiatan ?
2. Kegiatan kelas diakhiri dengan berdoa bersama.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran.
1. Penilaian Hasil Belajar
Tes tertulis: Skor
Jumlah soal : 10 buah
Soal :
4. 18 5. 34
11 + 23 +
… …
4. 48 5. 44
25 - 13 -
… …
58
Kunci jawaban :
Penjumlahan Pengurangan
1. 44 1. 22
2. 37 2. 12
3. 46 3. 14
4. 29 4. 23
5. 57 5. 21
Mengetahui
Kepala Sekolah, Supervisor II, Guru Kelas 1,
59
SIKLUS II
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: Matematika
No Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menjelaskan dan melakukan Siswa dapat mengidenftifikasi
penjumlahan dan pengurangan masalah sehari-hari dengan
bilangan yang melibatkan melibatkan penjumlahan dua
bilangan cacah sampai dengan 99 bilangan cacah dengan benar.
dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan.
C. TUJUAN PERBAIKAN
60
1. Melalui media papan jurang, siswa dapat mengidentifikasi masalah sehari-
hari yang melibatkan penjumlahan dua bilangan cacah dengan benar.
2. Dengan media papan jurang, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-
hari yang melibatkan pengurangan dua bilangan cacah tanpa teknik
meminjam dengan bantuan konkret dengan benar.
D. MATERI
1. Matematika : Penjumlahan dan Pengurangan dua bilangan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan 15
Pendahulua dilanjutkan dengan membaca doa dipimpin oleh menit
n ketua kelas. (Orientasi)
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik. (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam
kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan Ayo Mengamati 45
Inti 1. Menjelaskan materi pembelajaran menit
2. Siswa mengamati media papan jurang yang
sudah diperbaiki guru
3. Guru mendemonstrasikan cara penggunaan
media papan jurang
4. Guru membimbing, membantu, dan
mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran
5. Guru menunjuk siswa maju kedepan untuk
mengerjakan soal menggunakan media media
papan jurang
Ayo Berlatih
61
1. Guru membagikan lembar soal kepada siswa
2. Siswa berlatih menyelesaikan soal-soal
penjumlahan dan pengurangan dua bilangan.
3. Dari hasil kerja siswa guru memberikan
tanggapan atau umpan balik bersama siswa yang
lian.
4. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh
siswa.
Kegiatan 1. Guru dan siswa melakukan kegiatan refleksi hari 10
Penutup itu. Dalam kegiatan refleksi guru memberikan Menit
beberapa pertanyaan berikut ini.
Apa yang kamu pelajari hari ini?
Bagaimana perasaanmu saat kegiatan ?
2. Kegiatan kelas diakhiri dengan berdoa bersama.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran.
1. Penilaian Hasil Belajar
Tes tertulis: Skor
Jumlah soal : 10 buah
Soal :
4. 33 5. 43
34 + 12 +
… …
4. 49 5. 34
25 - 13 -
… …
Kunci Jawaban:
62
Penjumlahan Pengurangan
1. 76 1. 34
2. 59 2. 12
3. 58 3. 23
4. 67 4. 24
5. 55 5. 21
Mengetahui
Kepala Sekolah, Supervisor II, Guru Kelas 1,
Lampiran 4
63
Nama Mahasiswa : Tika Hardiyanti
NIM : 857495096
Tempat Mengajar : SDN Sukanagalih
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I / II (Genap)
Waktu : 2 x 35 menit
Hari/Tanggal : Jumat, 05 Mei 2023
64
8. Siswa dan guru melakukan √ Proses tanya jawab hanya
tanya jawab berlangsung satu arah dari
guru saja.
65
18. Guru menutup pelajaran √ Sudah baik
dengan berdoa bersama
Supervisor II,
66
Lembar Observasi
Aktifitas Belajar Siswa Siklus I
Aspek Yang Dinilai
No Nama Siswa Keaktifan Penggunaan Pemahaman
. Media Materi
1 Abidzar Putrawan 4 3 4
2 Abyan Ibnu Shidiq 3 3 3
3 Adifa Ashalina Fauza 3 3 4
4 Aditya Kenzi Aufar 3 2 1
5 Afika Hibatilah 2 2 2
6 Anindya Fauziah 2 2 1
7 Arwa Fiza Siti Saodah 3 2 2
8 Galih Muladi Putra 3 3 2
9 Haikal Muhammad Fasha 3 3 3
10 M. Jamiatur Rosidin 3 3 2
11 M. Rizwan Nur Rizkiyana 4 3 2
12 Najmi Izzati Nadhira 3 4 4
13 Putri Azzahra F. 3 3 3
14 Raisa Nurfauziah 2 2 2
15 Siska Amalia 2 3 2
16 Syifa Aukia Azahra 2 2 2
17 Zahiir Miftahur R. 2 3 2
Presentase Kegiatan Siswa 69,11% 67,64% 60,29%
Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
67
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
68
7. Siswa menyimak penjelasan √ Guru menghampiri siswa
guru yang tidak menyimak
69
18. Guru menutup pelajaran √ Sudah baik
dengan berdoa bersama
Supervisor II,
70
Lembar Observasi
Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
71
17 Zahiir Miftahur R. 4 4 3
Presentase Kegiatan Siswa 97,05% 95,58% 88,23%
Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
72
Rerata (jumlah skor dibagi 6) 3,0
73
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 1 (APKG – PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/
mahasiswa ketika mengajar, kemudian nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana
tersebut menggunakan butir penilaian di bawah ini :
74
1.1. Menggunakan bahan
perbaikan Pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum dan
masalah yang diperbaiki √
1.2. Merumuskan tujuan khusus/
indikator perbaikan Rata-rata butir 1=A 2,5
pembelajaran
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,
media (alat bantu
pembelajaran), dan sumber
belajar √
2.1. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi
pembelajaran
2.2. Menentukan dan √
mengembangkan alat bantu
perbaikan pembelajaran
2.3. Menentukan dan √
mengembangkan alat bantu
pembelajaran
2.4. Memilih sumber belajar √
75
berpartisipasi dalam perbaikan
pembelajaran
Nilai APKG 1 = R,
= 2,5 + 3 + 3 + 3,5 + 3 +3,5 = 3,0
Mengetahui
Kepala Sekolah, Supervisor II,
76
Aminah, M.Pd. Shinta Widianingsih, S.Pd.I
NIP. 19670514 199301 2 002
PETUNJUK
77
3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut
4. Khusus untuk butir 5, yaitu mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran,
pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
belajar
√
1.2Melaksanakan tugas rutin kelas
Rata-rata butir 1=A 4
78
3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan
siswa √
3.5 Memantapkan penguasaan materi
pembelajaran Rata-rata butir 3=C 3,6
79
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Mengetahui
Kepala Sekolah, Supervisor II,
1 2 3 4 5
80
7. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan √
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
81
Rerata (jumlah skor dibagi 7) 4,41
82
NAMA GURU/MAHASISWA : TIKA HARDIYANTI
NIM : 857495096
TEMPAT MENGAJAR : SDN Sukanagalih
KELAS : I (Satu)
MATA PELAJARAN/ TEMA : Matematika/ Tema 7 Benda Hidup
& Tak Hidup di Sekitarku
WAKTU/JAM : 2x35 Menit
HARI, TANGGAL : Senin, 08 Mei 2023
UPBJJ-UT : Bandung
PETUNJUK
Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/
mahasiswa ketika mengajar, kemudian nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana
tersebut menggunakan butir penilaian di bawah ini :
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,
media (alat bantu
pembelajaran), dan sumber
belajar √
2.1. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi
pembelajaran
2.2. Menentukan dan √
mengembangkan alat bantu
perbaikan pembelajaran
2.3. Menentukan dan √
mengembangkan alat bantu
pembelajaran
2.4. Memilih sumber belajar √
83
3.1. Menentukan jenis kegiatan perbaikan
pembelajaran/ yang sesuai dengan tema
(untuk pembelajaran tematik) √
3.2. Menyusun langkah-langkah perbaikan
pembelajaran/ yang sesuai tema (untuk
pembelajaran tematik) √
3.3. Menentukan alokasi waktu perbaikan
pembelajaran
√
3.4. Menentukan cara-cara memotivasi siswa
3.5. Menyiapkan pembelajaran √
84
Nilai APKG 1 = R,
= 4,5 + 3,7 + 4,6 + 4 +4+4 = 4,1
3
6
Mengetahui
Kepala Sekolah, Supervisor II,
85
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU – PKP 2 (APKG – PKP 1) PGSD
LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
PETUNJUK
belajar
√
1.2 Melaksanakan tugas rutin
kelas Rata-rata butir 1=A 4,5
86
2.3 Menggunakan alat bantu (media)
pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan, siswa, situasi dan lingkungan
2.4 Melaksanakan pembelajaran dalam √
urutan yang logis
2.5 Melaksanakan perbaikan √
pembelajaran secara individual,
kelompok atau klasikal
√
2.6 Mengelola waktu pembelajaran secara
efisie Rata-rata butir 2=B 4,3
87
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus
dalam perbaikan pembelajaran mata
pelajaran tertentu
Matematika
5.1 Menanamkan konsep matematika melalui √
metode bervariasi yang sesuai dengan
krakteristik materi √
5.2 Menguasai simbol-simbol matematika
5.3 Memberikan latihan Latihan matematika √
dalam kehidupan sehari-hari
5.4 Menguasai materi matematika √
Mengetahui
Kepala Sekolah, Supervisor II,
88
Aminah, M.Pd. Shinta Widianingsih, S.Pd.I
NIP. 19670514 199301 2 002
89
Lampiran 5
88
89
Lampiran 6
90
Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II
91
Lampiran 7
92
93
Dokumentasi Bimbingan dengan Supervisor II
94