Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MATERI BANGUN


RUANG MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE MIND
MAP PADA SISWA KELAS V SDIT AL - AKHYAR

Diajukan kepada STKIP ARRAHMANIYAH


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
LINA
NPM 198610395

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP ARRAHMANIYAH DEPOK
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan

karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Siswa

Materi Bangun Ruang Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Metode Mind

Map pada Siswa Kelas V SDIT Al – Akhyar”.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan

dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rektor STKIP ARRAHMANIYAH Dr. M. Sutisna, S.Pd, M.Pd yang telah

memberikan kesempatan kuliah di STKIP ARRAHMANIYAH DEPOK

Cabang Kampus 2 Bogor.

2. Dra. HJ. Hesti Mustika Ati, M.Pd yang dengan penuh kesabaran dan

perhatian telah membimbing penulisan Proposal Skripsi ini sampai

terselesaikan dengan baik.

3. Segenap Dosen STKIP ARRAHMANIYAH Kampus 2 Bogor yang telah

memberikan ilmunya kepada kami.

4. Suami, Orang tua, dan Saudara – saudara kami, atas doa, bimbingan, serta
kasih saying yang selalu tercurah selama ini

Kami menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya

sehingga akhirnya laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang

pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

Bogor, 3 April 2023


Penulis
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7
G. Penelitian Yang Relevan ................................................................................ 9

BAB II : KAJIAN TEORI


A. Landasan Teori ...............................................................................................
1. Mind Map ................................................................................................. 10
a. Pengertian Mind Map ......................................................................... 10
b. Kelebihan Mind Map .......................................................................... 13
c. Langkah – langkah penggunaan Mind Map........................................ 14
2. Bangun Ruang .......................................................................................... 15
a. Pengertian Bangun Ruang .................................................................. 15
b. Macam – Macam Bangun Ruang ....................................................... 15
3. Keterampilan Belajar ................................................................................ 19
a. Pengertian Keterampilan Belajar ........................................................ 19
b. Aspek – Aspek Keterampilan Belajar ................................................ 20

B. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 24


C. Hipotesis Tindakan ......................................................................................... 24

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Desain dan Metode Penelitian ........................................................................ 25
B. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 27
C. Setting Penelitian ............................................................................................ 30
D. Sumber Data ................................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 31
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 33

iii
1. Instrumen Variabel Masalah (X) .............................................................. 33
a. Definisi Konseptual ............................................................................ 33
b. Definisi Operasional ........................................................................... 33
c. Kisi – kisi Instrumen .......................................................................... 35
d. Kalibrasi Keabsahan Data .................................................................. 39
2. Instrumen Variabel Solusi (Y) ................................................................. 39
a. Definisi Konseptual ............................................................................ 39
b. Definisi Operasional ........................................................................... 39
c. Kisi – Kisi Instrumen ......................................................................... 40
d. Kalibrasi Keabsahan Data .................................................................. 40
G. Teknik Analisi Data ........................................................................................ 41
H. Kriteria Keberhasilan Penelitian .................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA

iv
v
vi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pada era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya

manusia yang berkualitas tinggi dimana hal ini merupakan kunci untuk mencapai

tujuan pembangunan. Salah satu wadah untuk mengusahakan peningkatan kualitas

sumber daya manusia tersebut adalah dengan pendidikan. Sumitro, dkk (2006:17-

19) menyatakan pendidikan merupakan proses pengembangan dan perilaku

manusia secara keseluruhan. Selanjutnya pendidikan berguna untuk

mengembangkan nilai-nilai baru dalam menghadapi tantangan ilmu, teknologi dan

dunia modern.

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur dan yang

saling mempengaruhi tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2005:57).

Selanjutnya Ety Syarifah (2009:6-8) memaparkan Pembelajaran memiliki tiga

komponen yang saling berkaitan. Ketiga komponen tersebut adalah tujuan

pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran.

Dalam lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tentang

Standar Isi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemen

Pendidikan Nasional (2006) Pembelajaran Matemetika diarahkan untuk : a)

memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

1
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat

dalam pemecahan masalah, b) memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika

dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan

masalah.

Selanjutnya dikatakan bahwa mata pelajaraan Matematika perlu diberikan

kepada peserta didik mulai Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik

memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta

kemampuan bekerja sama. Hal ini sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

Matematika.

Setiap terjadi perubahan kurikulum pembelajaran Matematika selalu

ditekankan pada pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAIKEM). Akan tetapi pada prakteknya guru kesulitan menghadirkan PAIKEM

tersebut dalam kelas. Proses pembelajaran saat ini terlalu mementingkan

perkembangan pada tataran pengetahuan, sehingga persoalan kreativitas pada taraf

pemahaman konsep, prinsip dan kemampuan menyelesaikan masalah masih perlu

ditingkatkan (Suyanto dan Djihad Hisyam, 2000:160-161).

Dalam pembelajaran pemilihan Strategi dan metode pembelajaran adalah

langkah yang harus diperhatikan. Menurut David (Wina Sanjaya, 2006:126)

Startegi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan


2
metode pembelajaran merupakan langkah penting yang dapat menentukan

keberhasilan pencapaian tujuan. Untuk itu dalam pemilihan metode haruslah

kreatif dalam penyesuaiannya dengan tujuan pembelajaran (Sumiati dan Asra,

2007:11).

Dari hasil observasi proses pembelajaran Matematika kelas V SDIT Al -

Akhyar pada tanggal 20 Maret 2023 siswa kurang memperhatikan penjelasan dari

guru. Hal tersebut nampak ketika guru sedang menjelaskan masih ada beberapa

siswa yang sibuk dengan teman sebangku dan tidak bisa menjawab ketika diberi

pertanyaan oleh guru. Bila ditilik lebih lanjut, strategi yang diterapkan oleh guru

dirasa kurang tepat sehingga materi yang akan diberikan tidak dapat tersampaikan

dengan baik.

Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru SDIT

Al - Akhyar masih menggunakan metode ceramah. Menurut Sumiati dan Asra

(2007:98) dalam metode ini komunikasi antar guru dan siswa pada umumnya

searah. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Mata pelajaran Matematika umumnya dipandang sulit bagi siswa karena

susah dimengerti, penuh dengan simbol dan pendekatan pembelajaran matematika

yang kurang menarik. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal. Terbukti dengan

ratarata nilai matematika yang masih rendah dan sebagian besar (58%) nilai siswa

masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Selain itu,
3
rata-rata hasil belajar Matematika dalam ulangan tengah semester (UTS) dan

ulangan akhir

semester (UAS) siswa kelas V SDIT Al - Akhyar paling rendah bila

dibandingkan dengan mata pelajaran lain..

Dalam proses pembelajaran Matematika tampak bahwa siswa belum siap

menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa baru mampu mempelajari

(baca: menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan gagasan lainnya pada

tingkat ingatan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dan kreativitas dalam

pembelajaran Matematika SD kelas V agar peserta didik mampu memaksimalkan

potensi yang dimiliki. Dengan potensi yang tergali secara maksimal dalam sebuah

proses pembelajaran akan meningkat pula ketercapaian tujuan dan penilaian. Dari

berbagai permasalahan yang ditemukan perlu adanya penerapan metode

pembelajaran yang diharapkan mampu melahirkan sebuah inovasi dalam

pembelajaran matematika.

Piaget (Rita Eka Izzaty : 2008) skema kognitif menunjukkan struktur

mental, pola berpikir yang orang gunakan untuk mengatasi situasi tertentu di

lingkungan. Misalnya, bayi melihat benda yang diinginkan kemudian menangkap

benda yang dilihat tersebut sehingga membentuk skema yang tepat. Tony Buzan

(2007 : 4) mengemukakan bahwa Mind Map adalah cara terbaik untuk

mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek. Mind Map adalah bentuk

penulisan catatan yang penuh warna dan bersifat visual, yang bisa dikerjakan oleh
4
satu orang atau sebuah tim terdiri atas beberapa orang. Di pusatnya terdapat

sebuah gagasan atau gambaran sentral. Kemudian gagasan utama ini dieksplorasi

melalui cabang-cabang yang mewakili gagasan-gagasan utama, yang kesemuanya

terhubung pada gagasan sentral ini. Disetiap cabang gagasan utama ada

cabangcabang “sub-gagasan” yang mengeksplorasi tema-tema tersebut secara

lebih mendalam. Dan pada cabang-sub-gagasan ini anda dapat menambahkan

lebih banyak sub-cabang, sambil terus mengeksplorasi gagasan secara lebih

mendalam lagi. Faktor ini membuat Mind Map memiliki ruang lingkup yang

dalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh daftar gagasan biasa. Dari pendapat yang

telah dikemukakan ahli, diketahui bahwa skema kognitif dan metode Mind Map

menempatkan daya visual dalam proses belajar. Dalam hal ini, maka metode

Mind Map diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran

Matematika kelas V SDIT Al - Akhyar.

5
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, permasalahan yang

dihadapi di Kelas V SDIT Al - Akhyar dapat diididentifikasi sebagai

berikut :

1. Guru kesulitan menerapkan PAIKEM di kelas.


2. Strategi dan metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dan

tujuan pembelajaran.

3. Rendahnya rata-rata nilai Penilaian Tengah Semester mata pelajaran

Matematika.

4. Sebagian siswa belum siap belajar sewaktu terjadi proses pembelajaran

matematika.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini

akan dibatasi pada masalah rendahnya rata-rata nilai Penilaian Tengah

Semester mata pelajaran Matematika pada siswa kelas V SDIT Al - Akhyar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar Matematika

menggunakan metode mind map pada siswa kelas V SDIT Al - Akhyar

6
E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Matematika menggunakan metode pembelajaran Mind Map pada siswa kelas

V SDIT Al - Akhyar.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam usaha

usaha yang mengarah pada pengembangan pembelajaran Matematika di tingkat

Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan kajian

bagi usaha penelitian lanjutan, perbandingan maupun tujuan lain yang relevan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

a. Bagi siswa :

1) Meningkatkan kreativitas siswa, karena dibutuhkan kemampuan

untuk mengkreasikan catatan dalam Metode Pembelajaran Mind

Map.

2) Memperdalam pemahaman, karena dalam Metode Pembelajaran

Mind Map siswa harus mengetahui konsep dari materi himpunan

untuk menentukan pokok pikiran dari materi tersebut.

7
3) Meningkatkan daya ingat terhadap materi yang diajarkan, karena

dalam Metode pembelajaran Mind Map dituntut untuk membaca

dan merangkum kembali catatan konvensional yang telah siswa

lakukan sebelumnya.

b. Bagi guru

1) Mendapatkan strategi pembelajaran Matematika dengan metode

pembelajaran “Mind Map” sebagai suatu alternatif dalam upaya

mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil

belajar siswa.

2) Membantu guru untuk melaksanakan kurikulum dan kegiatan

belajar mengajar secara efektif dan efisien.

3) Mendapatkan pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien

dalam pembelajaran Matematika.

c. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran

untuk meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnya berpengaruh

pada mutu sekolah.

8
G. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Agung Aji Tapantoko dari Universitas

Negeri Yogyakarta dengan judul “Penggunaan Metode Mind Map (Peta

Pemikiran) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas VIII SMP

Negeri 4 Depok” menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Matematika

dengan menggunakan Mind Map (Peta Pemikiran) dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari: (1) data hasil observasi

motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

sebesar 56,25% menjadi 71,25% dengan kategori tinggi. (2) Data hasil angket

motivasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar

66,70% menjadi 79,94% dengan kategori tinggi. (3) Rata-rata hasil tes siklus

mengalami peningkatan, rata-rata pada siklus I yaitu 75,18 meningkat menjasii

90,18 pada siklus II. (4) Dari hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa

secara umum siswa termotivasi dalam belajar.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Mind Map

a. Pengertian Mind Map

Menurut Tony Buzan (2004:6) Mind Map adalah bentuk penulisan

catatan yang penuh warna dan bersifat visual, yang bisa dikerjakan oleh satu

orang atau sebuah tim terdiri atas beberapa orang. Di pusatnya terdapat sebuah

gagasan atau gambaran sentral. Kemudian gagasan utama ini dieksplorasi

melalui cabang-cabang yang mewakili gagasan-gagasan utama, yang

kesemuanya terhubung pada gagasan sentral ini. Disetiap cabang gagasan

utama ada cabang-cabang “sub-gagasan” yang mengeksplorasi tema-tema

tersebut secara lebih mendalam. Dan pada cabang-sub-gagasan ini anda dapat

menambahkan lebih banyak sub-cabang, sambil terus mengeksplorasi gagasan

secara lebih mendalam lagi. Faktor ini membuat Mind Map memiliki ruang

lingkup yang dalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh daftar gagasan biasa.

Iwan Sugiarto (2004:75) menerangkan bahwa Mind Map (peta

pemikiran) merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan

oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa

yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan

berimajinasi. Lebih lanjut Iwan Sugiarto (2004:76) menerangkan bahwa Mind

Map (peta pemikiran) adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu

10
tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-

subtopik dan landasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu

presentasi utuh pada selembar kertas,melalui penggambaran symbol, kata-kata,

garis, dan tanda panah.

Menurut Tony Buzan, (2004:68) Mind Map (peta pemikiran) adalah

metode untuk menyimpan suatu informasi yang diterima oleh seseorang dan

mengingat kembali informasi yang diterima tersebut. Mind Map (peta

pemikiran) juga merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dam

memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik

grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Mind Map (peta pemikiran)

merupakan satu bentuk metode pembelajaran yang efektif untuk memahami

kerangka konsep suatu materi pelajaran.

Menurut Eric Jensen (2002:95) Mind Map (peta pemikiran) sangat

bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang telah diterima oleh

siswa dalam proses pembelajaran. Mind Map (peta pemikiran) bertujuan

membuat materi pembelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya

dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi

yang telah dipelajari. Menurut Tony Buzan (2004:68) Mind Map (peta

pemikiran) dapat menghubungkan konsep yang baru diperoleh siswa dengan

konsep yang sudah didapat dalam proses pembelajaran, sehingga akan

menciptakan suatu hasil peta pemikiran berupa konsep materi yang beru dan

11
berbeda. Peta pemikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan

oleh siswa dalam kegiatan belajar.

Dalam kegiatan belajar mengguanakan metode Mind Map ini, siswa

aktif menyusun inti-inti dari suatu materi pembelajaran menjadi peta

pemikiran. Menurut Tony Buzan (2008:171) Dalam bukunya yang berjudul

“Buku Pintar Mind Map” menunjukkan bahwa Mind Map (peta Pemikiran) ini

akan membantu anak: (1) mudah mengingat sesuatu; (2) mengingat fakta,

angka, dan rumus dengan mudah; (3) meningkatkan motivasi dan konsentrasi;

(4) mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat. Tony Buzan juga

menunjukkan bahwa siswa akan menghafal dengan cepat dan mudah

berkonsentrasi dengan teknik peta pemikiran sehingga menimbulkan

keinginan untuk memperoleh pengetahuan serta keinginan untuk berhasil.

Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa metode Mind Map (peta

pemikiran) adalah metode yang dirancang oleh guru untuk membantu proses

belajar siswa, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima

oleh siswa, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang penting dari materi

pelajaran kedalam bentuk peta atau grafik.

12
b. Kelebihan Mind Map

Menurut Tony Buzan (2005:71-72) manfaat atau kelebihan Mind Map


adalah :
a. Memberi Tinjauan menyeluruh atas sebuah subjek.
b. Membuat mampu merencanakan rute serta arah dan keberadaan.
c. Menghimpun dan menyimpan sejumlah data.
d. Mendukung proses pemecahan masalah dengan jalan baru yang kreatif.
e. Membuat bersikap sangat efisien.
f. Enak dilihat, dibaca, direnungkan dan diingat.
g. Menarik dan menahan perhatian mata atau otak.
Menurut Miyazaki Annisha (2012) kelebihan Mind Map antara lain:
a. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
b. Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
c. Catatan lebih padat dan jelas
d. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
e. Catatan lebih focus pada inti materi
f. Mudah melihat gambaran keseluruhan
g. Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan
membuat hubungan
h. Memudahkan penambahan informasi baru
i. Pengkajian ulang bisa lebih cepat
j. Setiap peta bersifat unik
Menurut Yovan (Mahmudin, 2009) keutamaan metode Mind Map
antara lain:
a. Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan ditengah
b. Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik
c. Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat dikenali
d. Lebih mudah dipahami dan diingat
e. Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak
keseluruhan Mind Map sehingga mempermudah proses pengingatan
f. Masing-masing Mind Map sangat unik, sehingga mempermudah proses
pengingatan
g. Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

13
Dengan berbagai pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa

kelebihan Mind Map antara lain; (1) catatan lebih padat, jelas dan terfokus

pada inti materi, (2) tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena

dinyatakan ditengah, (3) mempercepat proses pencatatan karena hanya

menggunakan kata kunci, (4) level keutamaan informasi terdefinisi secara

lebih baik, (5) informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa

merusak keseluruhan struktur Mind Map, sehingga mempermudah proses

mengingat, (6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan dan diingat dan (7) Menarik

dan menahan perhatian mata atau otak.

Mengacu pada kelebihan Mind Map di atas, maka peneliti memilih

metode Mind Map pada penelitian ini, dengan pertimbangan siswa akan

lebih mudah dalam mengingat materi yang disampaikan karena catatan

yang dibuat lebih ringkas, jelas dan terstruktur.

c. Langkah-langkah penggunaan Mind Map

Langkah-langkah penggunaan Mind Map menurut Tony Buzan


(2007 : 10) adalah :
a. Pergunakan selembar tanpa garis dan beberapa pulpen berwarna.
b. Buatlah sebuah gambar yang merangkum subjek utama di
tengahtengah kertas.
c. Buatlah garis tebal berlekuk-lekuk yang menyambung gambar
ditengah kertas, masing-masing untuk setiap ide utama yang ada
mengenai subjek dimana cabang-cabang utama tersebut
melambangkan topik utama.
d. Beri nama pada setiap ide tersebut.
e. Dari setiap ide ditarik garis penghubung yang menyebar seperti
cabang pohon.

14
Adapun langkah-langkah penggunaan Mind Map dalam penelitian
ini adalah :

a. Siswa menggunakan kertas putih tanpa garis dan alat tulis.


b. Siswa membuat gambar dan tulisan sebagai subjek utama di tengah -

tengah kertas.

c. Siswa membuat garis berlekuk yang menyambung subjek utama,

dan memberi nama pada setiap lekuk garis yang dibuat tentang bangun

ruang.

2. Bangun Ruang
a. Pengertian Bangun Ruang
Bangun Ruang adalah bangunan tiga dimensi, adalah jenis bangun yang
mempunyai ruang serta sisi-sisi yang membatasinya. beberapa jenis bangun ruang
antara lain, kubus, balok, tabung, kerucut, limas segitiga, limas segi empat, dan
prisma segitiga.
materi ini bersumber dari KD 3.5 yaitu "menjelaskan, dan menentukan volume
bangun ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan) serta
hubungan pangkat tiga dengan akar pangkat tiga". Dan KD 3.6 yaitu
"Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan
balok)"
b. Macam – Macam Bangun Ruang
Berikut ini ada beberapa bangun ruang disertai dengan rumus menentukan luas
permukaan dan volumenya.
1. Balok
Sifat-sifat atau ciri-ciri balok
1) mempunyai 12 rusuk
2) mempunyai 6 sisi
3) mempunyai 8 titik sudut
4) mempunyai 12 diagonal sisi atau diagonal bidang
5) mempunyai 4 diagonal ruang

15
6) mempunyai 6 bidang diagonal
7) mempunyai 3 pasang bidang sejajar
Aturan penamaan balok
1) Penamaan balok menggunakan 8 huruf kapital dengan diberi tanda titik setelah
huruf pertama, contohnya ABCD.EFGH
2) Penamaan dimulai dari bidang bawah berputar berlawanan arah jarum jam
kemudian ke bidang atas juga berputar berlawanan arah jarum jam.
Rumus menentukan volume balok: V = p x l x t
Rumus menentukan panjang balok: p = V : (l x t)
Rumus menentukanl ebar balok: l = V : (p x t)
Rumus menentukan tinggi balok: t = V : (p x l)

2. Kubus
Sifat-sifat atau ciri-ciri kubus
1) mempunyai 12 rusuk yang panjang sama
2) mempunyai 6 sisi berbentuk persegi
3) mempunyai 8 titik sudut
4) mempunyai 12 diagonal sisi atau diagonal bidang
5) mempunyai 4 diagonal ruang
6) mempunyai 6 bidang diagonal
7) sebanyak 3 pasang bidang sejajarnya sama dan sebangun
Rumus menentukan volume kubus: V = s x s x s
Rumus menentukan volume kubus: V = s³
Rumus menentukan sisi: s = ³√V

3. Limas Segiempat
Sifat-sifat atau ciri-ciri limas segiempat
1) mempunyai 8 rusuk
2) mempunyai 5 sisi yang terdiri atas 4 sisi berbentuk segitiga dan satu sisi
berbentuk persegipanjang.
3) mempunyai 5 titik sudut
4) mempunyai 2 diagonal sisi atau diagonal bidang
4) bangun ruang ini tidak mempunyai diagonal ruang

16
Rumus limas segi empat
1. Luas Permukaan
Luas = Jumlah luas semua sisi limas segiempat
2. Volume
Volume = \frac{1}{3} \times luas alas \times tinggi

4. Prisma Segitiga
Sifat-sifat atau ciri-ciri prisma segitiga
1) mempunyai 9 rusuk
2) mempunyai 5 sisi terdiri atas 3 sisi berbentuk persegi dan 2 sisi berbentuk
segitiga.
3) mempunyai 6 titik sudut
4) mempunyai 6 diagonal sisi atau diagonal bidang
5) prisma segitiga tidak mempunyai diagonal ruang
Rumus menentukan volume prisma segitiga: V = luas alas x tinggi
Karena alas prisma berbentuk segitiga, maka
Rumus menentukan volume prisma segitiga: V = luas segitiga x tinggi
Rumus menentukan volume prisma segitiga: V = (alas segitiga x tinggi segitiga) :
2 x tinggi prisma

5. Limas Segitiga
Sifat-sifat atau ciri-ciri limas segitiga
Bangun limas segitiga disebut juga bidang empat karena mempunyai sisi 4 buah
berbentuk segitiga.
1) mempunyai 6 rusuk
2) mempunyai 4 sisi berbentuk segitiga
3) mempunyai 4 titik sudut
Rumus menentukan volume limas segitiga: 1/3 x luas alas x tinggi

17
6. Tabung
Sifat-sifat atau ciri-ciri tabung
1) mempunyai 3 sisi, yaitu 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkung
2) mempunyai 2 rusuk
3) tidak mempunyai titik sudut
Rumus menentukan volume tabung: V = π x r x r x t
Rumus menentukan volume tabung: V = π x r² x t

7. Kerucut
Sifat-sifat atau ciri-ciri kerucut
1) mempunyai 2 sisi, yaitu sisi alas berbentuk lingkaran dan selimut
2) mempunyai 1 rusuk;
3) tidak mempunyai titik sudut, tetapi mempunyai titik puncak.
Rumus menentukan volume kerucut: 1/3 x luas alas x tinggi
Rumus menentukan volume kerucut: 1/3 x π x r² x t

18
3. Keterampilan Belajar

a. Pengertian keterampilan belajar


Keterampilan merupakan kecakapan melakukan suatu tugas tertentu yang
diperoleh dengan cara berlatih terus menerus, karena keterampilan tidak datang
sendiri secara otomatis melainkan secara sengaja diprogramkan melalui latihan
terus menerus. Jika dikaitkan dengan makna belajar di atas, keterampilan belajar
adalah keahlian yang didapatkan (acquired skill) oleh sesorang individu melalui
proses latihan yang kontinyu dan mencakup aspek optimalisasi cara-cara belajar
baik dalam domain kogninif, afektif ataupun psikomotor.
Menjalani proses belajar merupakan bagian yang amat penting dalam kegiatan
belajar di sekolah. Melalu kegiatan belajar materi pokok yang harus dikuasai
siswa akan dibahas oleh guru bersama siswa, melatihkan bermacam-macam
keterampilan, mengerjakan berbagai tugas sehingga siswa melakukan kegiatan
belajar dalam rangka memahami dan menguasai materi pokok yang dimaksudkan.
Keterampilan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat neoromuscular, artinya
menuntut kesadaran yang tinggi. Melalui keterampilan belajar, seseorang
memiliki kemampuan menetapkan langkah-langkah yang ia lalui sewaktu
mamasuki aktifitas belajar. Misalnya sewaktu akan menghafal sebuah definisi,
seseorang tahu langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menghafal.
Dibandingkan dengan kebiasaan, keterampilan merupakan kegiatan yang lebih
membutuhkan perhatian serta kemampuan intelektual, selalu berubah dan sangat
disadari oleh individu. Dalam proses menjadi (on becoming process), dimana
siswa memerlukan empat pilar yakni pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan
kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bekerjasama.
Keterampilan belajar adalah “Suatu keterampilan yang sudah dikuasai oleh siswa
untuk dapat sukses dalam menjalani pembelajaran di kampus (sukses akademik)
dengan menguasai materi yang dipelajari”. Dengan kata lain, keterampilan belajar
merupakan suatu keahlian tertentu yang dimiliki oleh siswa, jika keahlian tersebut
dilatihkan terus-menerus akan menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi siswa
dalam belajar.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan belajar adalah
suatu sistem, metode dan teknik yang baik dikuasai oleh siswa tentang materi
pengetahuan atau materi belajar yang disampaikan oleh guru secara tangkas,
efektif dan efisien, yang tentunya keterampilan belajar tersebut harus dilatihkan
sehingga siswa menjadi terampil dalam menjalani pembelajaran di sekolah.

19
b. Aspek-aspek Keterampilan Belajar
Keterampilan belajar sebagai suatu kemampuan yang berhubungan dengan
mencatat, mengorganisasi, mensintesa, mengingat kembali dan kemampuan
menggunakan informasi dan gagasan yang diperoleh. Kemudian keterampilan
belajar dipandang sebagai sumber strategis untuk mengajar bagaimana belajar.
Belajar menurut pendapat ini adalah merupakan keterampilan dan kompetensi
siswa untuk : 1) mengumpulkan gagasan dan informasi baru. Kemampuan ini
diperoleh melalui keterampilan mendengarkan dan membaca, 2) mencatat apa
yang hendak diperoleh, keterampilan ini didapat melalui keterampilan mencatat,
membuat outline, dan membuat kesimpulan, 3) meningkatkan pemahaman,
keterampilan ini diperoleh melalui sintesa materi dan membuat hubungan dengan
pelajaran sebelumnya, 4) mengorganisasi materi, keterampilan ini didapat dengan
membuat outline, membuat bagan, menulis dan mencatat, 5) mengingat,
keterampilan ini dapat dilakukan melalui organisasi memori, dan menyampaikan
kembali, 6) keterampilan menggunakan informasi dan ide-ide baru, keterampilan
ini didapat melalui keterampilan membuat laporan dan keterampilan melakukan
tes atau ujian. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan metode dan teknik
dalam memahami materi pelajaran, oleh karena itu perlu dilatihkan secara
terstruktur kepada siswa di sekolah.

c. Bentuk Keterampilan Belajar


Keterampilan belajar erat kaitannya dengan proses serta output (hasil) belajar.
Artinya keterampilan belajar merupakan prasyarat untuk terciptanya proses
belajar. Dan juga keterampilan belajar sebagai suatu kesiapan yang membutuhkan
kesadaran tinggi dari siswa di dalam belajar atau suatu kondisi awal dalam belajar
yang membutuhkan kesadaran serta harus dipenuhi sarana dalam menciptakan
belajar yang efektif yang mencakup keterampilan mendengar, membaca,
mencatat, membuat outline, mengorganisasi bahan, membuat kesimpulan,
mengingat, membuat laporan, mempersiapkan ujian, mengatasi kejenuhan dan
membangkitkan motivasi.
Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama
hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang
menyangkut kepentingan hidup. Keberhasilan belajar bagi siswa dapat diperoleh
jika siswa tersebut memiliki berbagai keterampilan yang dibutuhkannya dalam
belajar.

20
Dalam belajar, siswa harus menguasai beberapa keterampilan belajar antara lain:
1) Keterampilan dalam menjalani proses belajar mengajar
2) Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam belajar
3) Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan membaca
4) Keterampilan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas-tugas
5) Keterampilan belajar sesuai dengan jurusan yang ditempati
6) Keterampilan dalam mengikuti ujian.

Berikut ini diuraikan berbagai keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam belajar:

1) Keterampilan dalam menjalani proses belajar


Sebelum mengikuti pelajaran, siswa dapat mempersiapkan materi pelajaran
dengan cara membaca kembali catatan sebelumnya dan membaca bahan yang
akan dipelajari serta menemukan hubungannya. Selain itu, siswa juga perlu
melakukan persiapan fisik. Keefektifan belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh
kesiapan belajarnya.
2) Sikap terhadap belajar
Pandangan dan sikap siswa terhadap proses belajar dalm batas-batas tertentu
mempengaruhi kegairahan dan aktifitas siswa yang bersangkutan. Sikap dan
pandangan yang positif terhadap belajar akan dapat mendorong siswa untuk mau
bekerja keras sehubungan dengan berbagai kegiatan belajar yang akan dijalani.
3) Persepsi yang positif terhadap program studi
Siswa hendaknya menaruh sikap dan pandangan yang positif terhadap program
studi yang dijalaninya. Sikap dan pandangan seperti itu akan mendorong siswa
untuk mencintai program studi yang dimaksudkan sehingga membawa dampak-
dampak yang menguntungkan terhadap aktifitas belajar siswa.

21
4) Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam
belajar.
Mengingat harus didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan
belajar lebih lanjut. Secara ideal materi yang dipelajari hendaknya dapat diingat
dalam kualitas yang tinggi.
Ada tiga proses dasar dalam mengingat, yaitu encoding yang berarti pemberian
kode tertentu terhadap materi yang akan disimpan, storage yang berarti proses
pengendapan materi yang dipelajari sampai terjadinya peristiwa mengingat, dan
retrieval yang berarti upaya memunculkan kembali kesadaran materi yang
sebelumnya diendapkan.
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan
semua hal lain yang tidak berhubungan. Belajar yang serius membutuhkan
konsentrasi yang penuh. Untuk itu siswa perlu menetapkan tujuan belajar yaitu: 1)
bahan yang dipelajari dibagi-bagi, 2) penetapan target belajar, 3) penilaian diri
sendiri. Selain itu, mengatur lingkungan belajar diantaranya: 1) suasana hati dan
sosio-emosional, 2) pengaturan tugas-tugas, dan 3) lingkungan fisik.

5) Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan membaca


Kemampuan membaca yang tinggi tidak datang dengan sendirinya, dan tidak akan
meningkat dari waktu ke waktu secara otomatis. Peningkatan itu harus diupayakan
dengan kemauan yang kuat dan dengan usaha yang keras.

6) Keterampilan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas-tugas


Siswa yang sedang menjalani studi atau belajar dituntut untuk menyelesaikan
tugas-tugas tertentu untuk setiap mata pelajaran. Salah satu faktor penentu
kesuksesan siswa dalam belajar adalah sejauh mana siswa dapat menyelesaikan
dengan baik tugastugas yang dituntut oleh guru. Kemampuan dalam membuat
tugastugas tersebut tidak dapat meningkat dengan sendirinya tetapi perlu
diupayakan melalui kerja keras dengan semangat dan kemauan yang
kuat.
7) Keterampilan bertanya
Keaktifan siswa dalam proses belajar tampak apabila siswa memberikan komentar
terhadap materi yang dibahas, bertanya tentang bahan-bahan yang tidak dipahami
dan berusaha menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru atau dari teman sekelas.
Keterampilan bertanya merupakan unsur penting yang perlu dikuasai oleh siswa,

22
mengingat bahwa siswa perlu mendalami materi yang dibahas dalam proses
belajar. Bertanya tujuannya adalah mengetahui dan memahami materi pelajaran
yang belum dipahami, dan atau mencek kebenaran konsep atau pengertian yang
dimiliki siswa. Untuk dapat bertanya secara efektif dikemukakan rambu-rambu
sebagai berikut:
a) Ikuti proses belajar dari awal agar yang ditanyakan tersebut memang
belum dibahas atau dibicarakan pada waktu-waktu sebelumnya.
b) Tentukanlah bagian mana dari materi pelajaran yang betul-betul belum
memahaminya atau bagian yang tidak dapat ditemukan hubungan antara satu
unsur dengan unsur lainnya atau jika terdapat hubungan antara satu bagian dengan
lainnya, namun hubungan tersebut tidaklan logis menurut pikiran.
c) Untuk tahap awal, yaitu siswa yang baru “belajar bertanya”, tulislah
pertanyaan yang akan diajukan tersebut.
d) Mintalah kesempatan untuk bertanya kepada guru dengan cara
mengacungkan tangan.
e) Apabila sudah diberi kesempatan untuk bertanya, ajukanlah pertanyaan
yang telah dirumuskan tersebut dengan nada suara ingin tahu, dan jangan sekali-
kali dengan nada menguji atau menyalahkan orang lain.

8) Keterampilan mencatat
Mencatat pelajaran merupakan suatu bentuk keterampilan yang perlu ditingkatkan.
Untuk itu diperlukan keterampilan khusus untuk kegiatan mencatat. Catatan yang
bagus hendaknya sistematis, jelas, ringkas, menarik agar siswa senang
mempelajari kembali materi yang telah dijelaskan. Beberapa pedoman dalam
membuat catatan yaitu: 1) mencatat pelajara secara ringkas, 2) mencatat pelajaran
secara cermat, 3) mencatat pelajaran secara tepat, 4) menindak lanjuti catatan.

9) Keterampilan menjawab
Kemampuan menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat secara lisan,
apalagi di depan orang banyak, merupakan suatu hal yang amat baik. Apalagi
sebagai seorang siswa yang memiliki berbagai ide atau pendapat terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman. Siswa

23
B. Kerangka Berpikir

Catatan adalah instrumen penting dalam belajar pada seluruh jenjang

pendidikan. Dengan catatan siswa akan lebih mudah mengingat apa yang

disampaikan guru. Dahulu sebelum tugas pendidik beragam seperti sekarang,

banyak guru yang menempatkan aktivitas memeriksa catatan sebagai kegiatan

untuk mengukur kesungguhan siswa belajar. Namun, setelah pendidik makin

sibuk dengan kewajiban mengelola administrasi pembelajaran dan semakin

variatifnya sumber belajar yang digunakan siswa, banyak sekolah yang kurang

peduli terhadap catatan siswa dan kurang menyadari betapa pentingnya catatan

bagi siswa dalam mengingat materi yang diajarkan.

Mind Map atau pemetaan pikiran merupakan satu bentuk metode

belajar yang efektif untuk memahami kerangka konsep materi pelajaran.

Sehingga daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan akan lebih kuat. Hal

tersebut tentu akan berakibat pada meningkatnya hasil belajar siswa.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah: Menggunakan pembelajaran metode Mind Map dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V

semester 2 SDIT Al - Akhyar tahun pelajaran 2022/2023.

24
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


Penelitian
tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) dilakasanakan dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui
refleksi diri dan upaya memecahkan masalah
yang ada didalam kelas dengan melaksanakan berbagai kegiatan dengan suatu
metode untuk mengubah sistem pembelajaran agar menjadi lebih baik. Dalam
hal ini, peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengamati dan meneliti
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya pada mata

pelajaran matematika. Jadi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ada tiga
unsur atau konsep yaitu :

1) Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui


metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk
menyelesaikan suatu masalah.

2) Tindakan adalah suatu aktivitas sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu


yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
3) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dari pengertian Penelitian Tindakan Kelas di atas, Penelitian ini

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui metode

Mind Map. Artinya dalam penelitian ini terdapat proses kegiatan guru dan

siswa untuk meningkatkan pembelajaran ke arah yang lebih baik.

25
Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara

berulang dan berkelanjutan (Siklus Spiral) artinya pembelajaran yang

semakin lama semakin meningkat hasil belajarnya (mampu mengatasi

masalah yang muncul di kelas).

Kurt Lewin menjelaskan bahwa ada empat hal yang harus dilakukan dalam

proses penelitian yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

pengematan (observing), dan refleksi (reflections)

Adapun skema alur tindakan dapat dilihat seperti berikut:

Siklus 1

Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi

Siklus 2

Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan


.

26
B.Prosedur Penelitian

a) Siklus 1

1. Perencanan
Suharsimi Arikunto (2007:75) tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat
dimengerti masalah apa yang akan diteliti.
2) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
3) Merumuskan masalah secara jelas.
4) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa
hipotesis
tindakan.
5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.
6) Membuat secara rinci rancangan tindakan.

Dalam Penelitian ini perencanaan meliputi pengidentifikasian dan


penganalisisan masalah serta menetapkan tindakan pemecahannya. Beberapa
kegiatan yang dilakukan dalam observasi awal untuk mengidentifikasi
masalah yaitu menganalisis nilai mata pelajaran matematika siswa kelas V
SDIT Al - Akhyar tahun pelajaran 2022/2023. Berdasarkan analisis terhadap
masalah yang ditemukan kemudian ditentukan metode yang akan digunakan
yaitu melalui pemanfaatan metode Mind Map.

Langkah-langkah persiapan selanjutnya adalah membuat skenario


pembelajaran dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang di dalamnya memuat metode “Mind Map”

Adapun Rincian rancangan tindakannya adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

Setelah melakukan observasi, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di


kelas V SDIT Al - Akhyar. Dari beberapa masalah yang ditemukan, peneliti
dan guru memilih satu masalah yaitu tentang rendahnya rata-rata nilai
Penilaian Tengah Semester mata pelajaran Matematika. Karena masalah ini
kami anggap sangat penting untuk segera diselesaikan dan dengan
menyelesaikan masalah yang satu ini, kami berharap masalah yang lain juga
ikut terselesaikan.

2. Menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
matematika di kelas V SDIT Al - Akhyar.

27
3. Peneliti dan guru sebagai kolaborator menyiapkan materi yang akan
dibahas dalam pertemuan pada waktu penelitian dilaksanakan.

4. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang didesain sesuai


dengan penerapan metode Mind Map.

5. Meyiapkan lembar observasi yang akan digunakan peneliti untuk


mengamati proses pembelajaran dan aktivitas siswa di kelas.

6. Memberikan penjelasan kepada guru sebagai kolaborator tentang metode


Mind Map dan menjelaskan point-point penting yang harus dikerjakan guru
dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Suharsimi Arikunto (2010:139) pelaksanaan tindakan merupakan


implementasi atau penerapan isi rancangan. Pada tahap ini proses
pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah disusun yaitu
pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Mind Map. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun pada


tahap perencanaan tindakan seperti langkah - langkah pembelajaran, sesuai
dengan silabus dan RPP.

2) Menerapkan metode Mind Map dalam pembelajaran matematika.

3) Mengadakan evaluasi belajar terkait dengan meningkatkan

hasil belajar siswa.

4) Menggunakan instrument penelitian yang telah dibuat sebagai alat


pengukur untuk melihat dan merekam atau mencatat aktivitas siswa ketika
metode Mind Map diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

28
3. Pengamatan (observasi)

Suharsimi Arikunto (2007:78) peneliti melakukan pengamatan dan mencatat


semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.

. Langkah-langkah observasi yang akan dilakukan antara lain :

1) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap setiap langkah sesuai dengan


rencana.

2) Melakukan pengamatan proses pembelajaran matematika dengan


menggunakan metode Mind Map dengan sasaran pengamatan: a) memahami
masalah, b) merencanakan pemecahan masalah dengan menggunakan Mind
Map, c) menyelesaikan masalah dengan Mind Map dan d) memeriksa kembali
hasil yang diperoleh sebagai refleksi.

4. Refleksi

Hopkins dalam Suharsimi Arikunto (2007:80) refleksi dalam PTK mencakup


analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang
dilakukan.jika terdapat masalah

dari proses refleksi maka dilakukan prosespengkajian ulang melalui siklus


berikutnya yang meliputi kegiatan : perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
prengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

Hasil dari observasi yang meliputi aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar, hasil tes pada akhir siklus juga kendala-kendala yang dihadapi
selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dikaji sehingga diperoleh
hasil refleksi kegiatan untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama
menerapkan pembelajaran ini. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam
tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus

berikutnya. Secara rinci kegiatan refleksi dari siklus ini antara lain :
1) Catatan di lapangan sebagai hasil pengamatan.
2) Mengkaji data yang terkumpul secara komprehensif.
3) Melakukan diskusi dengan guru kelas serta menganalisis kelemahan dan
keberhasilan guru dalam penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran
matematika
4) Menganalisis hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
5) Hasil refleksi dijadikan bahan untuk merevisi rencana tindakan
selanjutnya.

29
6) Kolaborator memberikan masukan dan bersama-sama dengan peneliti
melakukan langkah-langkah perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya.

b) Siklus II

Setelah dilakukan siklus I apabila belum mencapai target maka

dilaksanakan siklus II dengan tahap-tahap yang serupa dengan siklus I.tahap

pada siklus II sama dengan pada siklus I yaitu meliputi perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

C. Setting Penelitian
Suharsimi Arikunto (2007:39) setting penelitian menjelaskan tentang lokasi
dan gambaran tentang kelompok subjek yang dikenai tindakan. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan di SDIT Al - Akhyar pada semester 2 tahun ajaran 2022/2023
tepatnya bulan Maret-Juni tahun 2023 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1: Jadwal Penelitian


No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Penyusunan Proposal Minggu ketiga Maret 2023
sampai minggu ke empat Maret
2023

2. Penyempurnaan Proposal Minggu ketiga bulan April


2023
3. Pelaksanaan Peneltian
a. Pengumpulan data Minggu kedua bulan Mei 2023
b. Tindakan siklus I Minggu ketiga bulan Mei 2023
c. Tindakan siklus II Minggu keempat bulan Mei
2023
4. Pengolahan dan analisis Minggu pertama bulan
data Juni 2023

5. Penyusunan dan Revisi Minggu kedua bulan Juni 2023


laporan

30
D .Sumber Data

a) Guru
Untuk mengetahui data siswa dan untuk melihat tingkat keberhasilan
implementasi belajar menggunakan metode Mind Map

b) Siswa
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bangun ruang.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Nana Syaodih Sukmadinata(2005:220) observasi atau pengamatan


merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Instrumen yang digunakan selama pengamatan adalah lembar observasi yang
berisi kisi-kisi pengamatan agar pencatatan pengamatan lebih sistematis.
Lembar observasi meliputi pengamatan terhadap siswa berbagai aktivitas
belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Observasi dilakukan oleh
peneliti dan mitra peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang telah
disiapkan.

2. Tes

Suharsimi Arikunto (2006:150) Tes adalah serentetan pertanyaan atau


pelatihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok. Instrumen ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
melalui kegiatan penilaian proses yang dilakukan setiap akhir siklus
penelitian. Ety Syarifah (2010:81) mengungkapkan, tes hasil belajar dapat
menggunakan bentuk objektif dan subjektif.

31
3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh

dalam observasi. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa nilai Ulangan

Matematika siswa kelas V SDIT Al - Akhyar. Untuk memberi gambaran

secara konkret mengenai kegiatan pembelajaran digunakan dokumentasi

foto.

32
F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Variabel Masalah (X)

a) Definisi Konseptual
1. Mind Map
Metode yang dirancang oleh guru untuk membantu proses
belajar siswa, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang
diterima oleh siswa, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang
penting dari materi pelajaran kedalam bentuk peta atau grafik. Dalam
penelitian ini, Peneliti membantu siswa menyusun inti-inti materi
pembelajaran Matematika mengenai bangun ruang dengan pemetaan
materi yang terstruktur

2. Bangun Ruang

bangun ruang merupakan bangun Matematika yang mempunyai

sisi, rusuk, titik sudut dan volume.

b) Definisi Operasional
1. Mind Map
Mind Map dapat diukur melalui beberapa indikator yakni :

a.Indikator Kegiatan Guru


1 . Kegiatan awal
1. Persiapan ruang dan alat yang dibutuhkan saat pembelajaran
2. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran
4. Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan
digunakan yaitu MindMap
5. Guru memberikan apersepsi dan memotivasi siswa untuk
turut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

2. Kegiatan inti
1. Siswa mempelajari materi pembelajaran
2. Siswa mengerjakan contoh soal serta langkah-langkah
penyelesaianya
3. Guru memberikan contoh membuat catatan dengan Metode
Mind Map
4. Siswa menbuat catatan dengan Metode Mind Map menurut
kreativitasnya masing - masing

33
5. Guru memberikan LKS dan menginformasikan cara
mengerjakan dengan Mind Map
6. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan
7. Siswa dan guru bersamasama membahas LKS yang sudah
dikerjakan dengan Mind Map
8. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari materi yang
telah diberikan

3. Kegiatan Akhir
1. Guru Memberikan Soal Evaluasi pada siswa.
2. Guru memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa

b. Indikator Kegiatan Siswa


(1) Kedisiplinan Siswa
(2) Kesiapan siswa menerima pelajaran
(3) Keaktifan siswa
(4) Kemampuan siswa menjawab pertanyaan

 Skor Indikator Kegiatan Siswa


Kurang : bila 1 Indikator yang tampak
Cukup : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

2. Bangun ruang

Bangun ruang dapat diukur melalui beberapa indikator yakni :

(1) Mampu menentukan sifat-sifat bangun ruang


(2) Mampu menentukan hubungan antar
bangun
(3)Mampu membuat jaring-jaring berbagai bangun ruang
Sederhana

34
c) Kisi – kisi Instrumen

1. Mind Map

a. Indikator Penilaian Guru


Tabel 2 . Lembar Observasi Penilaian Guru

No. Indicator/ aspek yang diamati ya tidak Deskripsi hasil pengamatan


1 Kegiatan awal
1. Persiapan ruang dan alat
yang dibutuhkan saat
pembelajaran
2. Guru mempersiapkan
siswa untuk belajar
3. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari dan tujuan
pembelajaran
4. Guru menginformasikan
metode pembelajaran
yang akan digunakan
yaitu MindMap
5. Guru memberikan
apersepsi dan memotivasi
siswa untuk turut
berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran
2 Kegiatan inti
1. Siswa mempelajari materi
pembelajaran
2. Siswa mengerjakan contoh
soal serta langkah-
langkah penyelesaiannya
3. Guru memberikan contoh
membuat catatan dengan
Metode Mind Map
4. Siswa menbuat catatan

35
dengan Metode Mind
Map menurut
kreativitasnya
masingmasing
5. Guru memberikan LKS
dan menginformasikan
cara mengerjakan dengan
Mind Map
6. Siswa mengerjakan LKS
yang telah diberikan
7. Siswa dan guru
bersamasama membahas
LKS yang sudah
dikerjakan dengan
MindMap
8. Siswa dibimbing guru
menarik kesimpulan dari
materi yang telah
diberikan
3. Kegiatan Akhir
1. Guru Memberikan Soal
Evaluasi pada siswa.
2. Guru memberikan
motivasi dan penguatan
kepada siswa

b. Indikator Kegiatan Siswa

36
Tabel.3 Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Perolehan
No Indikator Deskriptor Jumlah
Skor
1. Siswa tepat waktu masuk kelas
sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada
guru sebelum pelajaran dimulai
Kedisiplinan siswa 3. Siswa berdoa sebelum pelajaran
1
dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama
proses pembelajaran
berlangsung

1. Siswa menyiapkan buku tulis


2. Siswa menyiapkan alat-alat tulis
Kesiapan siswa 3. Siswa menyiapkan buku
2 Menerima pelajaran
pelajaran 4. Siswa menyiapkan alat-alat
yang digunakan untuk diskusi

1. Siswa mengikuti proses


pembelajaran dari awal sampai
akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan
Keaktifan siswa pendapatnya
3
3. Siswa berani bertanya bila
mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan
kelompok diskusi

1. Siswa menjawab pertanyaan


secara tepat sesuai pertanyaan
Kemampuan siswa
2. Siswa menjawab pertanyaan
Menjawab
secara logis
4 pertanyaan dalam
3. Siswa menjawab pertanyaan
diskusi
secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan
dengan sempurna
5 Keadaan siswa 1. Siswa merasa senang dengan
dengan lingkungan pembelajaran hari ini
belajar 2. Siswa merasa nyaman dengan
pembelajaran hari ini
3. Siswa cepat menerima materi

37
4. Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik

1. Siswa mampu mengerjakan soal


post test sendiri
2. Siswa mengerjakan soal post
Kemampuan siswa test dengan serius
6 mengerjakan post 3. Siswa mengerjakan soal post
test test sesuai dengan waktu yang
disediakan
4. Siswa mengumpulkan soal test
tepat waktu
Jumlah
Rerata Skor
Persentase
Kategori Keterampilan Siswa

2. Indikator Penilaian Bangun Ruang

Tabel 4. Kisi – Kisi Instrumen soal Evaluasi Bangun Ruang


SK : Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun .

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Nomor Soal


Soal
- Mengidentifikas - Mampu 7 1, 2, 3, 4, 5,
i sifat-sifat menentukan sifat- 6, 7,
bangun ruang sifat bangun ruang
- Mampu
3 8,9,10
menentukan
hubungan antar
bangun

- Menentukan
- Mampu
jaring-jaring 10 1, 2, 3, 4, 5
membuat jaring-
berbagai bangun
jaring berbagai ,6, 7, 8, 9, 10
ruang sederhana bangun ruang
sederhana

38
d) Kalibrasi Keabsahan Data

Kalibrasi keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2016)


meliputi, uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji
confirmablity. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data untuk
menguji keabsahan data.

Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Menurut Wiliam Wiersma


(Sugiyono, 2016) Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Dalam penelitian ini pengecekkan data dilakukan dengan cara


triangulasi sumber, mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber
seperti wawancara dan observasi.

2. Instrumen Variabel Solusi (Y)

a) Definisi Konseptual

1. Keterampilan Belajar

Keterampilan belajar adalah suatu sistem, metode dan teknik


yang baik dikuasai oleh siswa tentang materi pengetahuan atau materi
belajar yang disampaikan oleh guru secara tangkas, efektif dan efisien,
yang tentunya keterampilan belajar tersebut harus dilatihkan sehingga
siswa menjadi terampil dalam menjalani pembelajaran di sekolah.

b) Definisi Operasional
Keterampilan Belajar dapat diukur melalui beberapa indikator yakni :
(1) keterampilan dalam menjalani proses belajar, (2) sikap terhadap belajar
(3) presepsi yang positif terhadap pelajaran, (4) Keterampilan mengingat,
konsentrasi, dan ketahanan dalam belajar,(5) keterampilan membaca, (6)
keterampilan menyelesaikan tugas, (7) keterampilan bertanya, (8)
keterampilan mencatat, (9) keterampilan menjawab

 Skor Keterampilan Belajar


5 : Sangat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
 Skala yang digunakan : Skala Likert

39
c) Kisi-kisi Instrumen

Tabel 5 . Lembar Observasi Keterampilan Belajar Siswa


No Indikator Skor Penilaian
1 2 3 4 5
1. Keterampilan dalam menjalani proses
belajar
2. Sikap terhadap belajar
3. Presepsi yang positif terhadap pelajaran
4. Keterampilan mengingat, konsentrasi, dan
ketahanan dalam belajar
5. Keterampilan membaca
6. Keterampilan menyelesaikan tugas – tugas
7. Keterampilan bertanya
8. Keterampilan mencatat
9. Keterampilan menjawab
TOTAL

d) Kalibrasi Keabsahan Data

Kalibrasi keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2016)


meliputi, uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji
confirmablity. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data untuk
menguji keabsahan data.

Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi. Menurut Wiliam Wiersma


(Sugiyono, 2016) Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Dalam penelitian ini pengecekkan data dilakukan dengan cara


triangulasi sumber, mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber
seperti wawancara dan observasi.

40
G. Teknik Analisis Data

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yait proses pengmpulan data – data yang mendukung
penelitian. Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh
dari form pra-penelitian, dokumen soal dan nilai hasil ulangan siswa, hasil
penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas, observasi keaktifan siswa,
dan tes.

2. Reduksi Data
Dalam tahap ini peneliti memilah dan memilih data yang relevan dan tidak
relevan(data tidak relevan dibuang). Reduksi data merupakan proses
penederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi pengelompokan dan
pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna.

3. Display Data
Display Data merupakan upaya menampilkan data secara jelas dan
mudah di pahami dalam bentuk paparan naratif, grafik dan bentuk
lainnya. Dalam tahap ini, peneliti memaparkan/menyajikan data –data
yang terseleksi dalam bentuk (urutan jenis data).

a. Data hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas


1). Tabulasi, kemudian menghitung rata – rata dan persentase
2). Analisis data dan melakukan interpretasi data dengan tabel
konversi nilai hasil belajar.

b. Data Hasil Observasi


Analisis data hasil observasi dilakukan dengan cara :
Mentabulasi data hasil Observasi, menghitung rata –rata, dan
persentase data kelompok belajar.

c. Data Hasil Tes


Analisis data hasil tes siswa dilakukan sebagai berikut :
1) Tabulasi nilai hasil belajar
2) Menghitung rata – rata dan presentase
3) Membuat tabel tingkat ketuntasan hasil belajar dan diagram
ketuntasan belajar siswa.
4) Analisis data dan interpretasi data

41
untuk menganalisis dan menginterpretasi data dapat menggunakan
tabel konversi berupa data kualitatif yang dapat di konversi menjadi
data kuantitatif atau sebaliknya.

4. Verifikasi Data
Yaitu pengambilan inti dari sajian data yang telah diorganisasikan
dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat, dan
bermakna. Membandingkan hasil analisis data setiap siklus dengan
menggunakan bentul tabel selanjutnya di deskripsikan.

H. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan penelitian ini meliputi :

1. Bila Variabel mengukur kognitif dengan alat ukur berupa tes , maka
kriteria keberhasilan berdasarkan pada KKM sesuai hasil kesepakatan
guru dan kepala sekolah.
Indikator keberhasilan penelitian dapat diukur melalui aspek data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data berupa angka atau bilangan
baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif.
Diharapkan pada penelitian ini secara klasikal minimal 75% dari jumlah
siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan.
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan
ketuntasan siswa dalam hasil tes.

2. Bila variable mengukur afektif dan psikomotor maka indikator


keberhasilan ditentukan berdasarkan definisi konseptual dan definisi
operasional yang telah dirumuskan . kriteria nya ditetapkan berdasarkan
hasil observasi sesuai indikator yang diamati dan tentukan besaran
prosentase nya sesuai target yang diinginkan.

42
. DAFTAR PUSTAKA

Arinimath. (2008). Definisi Matematika. http://arinimath.Blogspot.com/2008/02/


definisi-matematika.html.

Asep Jihad. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Jakarta: Multi Pressindo

Budiarjo. Lily. Keterampilan Belajar. (Yogyakarta: Penerbit Andi), 2007. h.11.


http://repository.uin-suska.ac.id/19384/7/7.%20BAB%20II_2017993KI.pdf

Buzan. Tony dan Barry. (2004) . Mind Map: untuk Meningkatkan Kreativitas.
Jakarta Gramedia: Pustaka Utama.

Buzan. Tony. (2004). Memahami Peta Pemikiran : The Mind Map Book. Batam:
Interaksa.

Buzan.Tony. (2004). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
cet VI.

Buzan.Tony. (2005). Brain Child Cara Pintar membuat Anak jadi Pintar. Jakarta:
Gramedia.

Herman Hudojo. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran


Matematika. Cetakan I. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Pres). .

Jensen. Eric dan Karen Makowitz. (2002). Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar
Membangun Ingatan Super. Kaifa: Bandung.

Mahmudin. (2009). Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran. http://Mahmudin.


wordpress.com.

Miyazaki An Nisha. (2012). Tentang Mind Mapping. http://Miyazaki.blogspot.


com.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. (2005). Kurikulum dan Pembelaqjaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Rifan Fajrin (2021). Bangun Ruang. https://www.rifanfajrin.com/2021/02/materi-


bangun-ruang-kelas-5-sd-semester-2.htm.
43
Rita Eka Izzaty,dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Uny Press.

Rumini Sri. (2002). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP IKIP Yogyakarta.

Sugiarto. Iwan. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berpikir Holistik
dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Jalarta:
Dirjen Dikti.

Suharsimi Arikunto,dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumitro, Dwi S,dkk. (2006). Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Sumiyati, Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Suyanto, Djihad Hasyim. (2000). Pendidikan Indonesia menanti Milenium III.


Yogyakarta: Adi Cipta Karya.

Syarifah Ety. (2009). Analisis dan Interpretasi Data dalam Penelitian Tindakan
Kelas. Semarang: Bandungan Institute.

Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Kencana Prenada.

44
45

Anda mungkin juga menyukai