Oleh
LINA
NPM 198610395
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan
dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan
2. Dra. HJ. Hesti Mustika Ati, M.Pd yang dengan penuh kesabaran dan
4. Suami, Orang tua, dan Saudara – saudara kami, atas doa, bimbingan, serta
kasih saying yang selalu tercurah selama ini
Kami menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
sehingga akhirnya laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7
G. Penelitian Yang Relevan ................................................................................ 9
iii
1. Instrumen Variabel Masalah (X) .............................................................. 33
a. Definisi Konseptual ............................................................................ 33
b. Definisi Operasional ........................................................................... 33
c. Kisi – kisi Instrumen .......................................................................... 35
d. Kalibrasi Keabsahan Data .................................................................. 39
2. Instrumen Variabel Solusi (Y) ................................................................. 39
a. Definisi Konseptual ............................................................................ 39
b. Definisi Operasional ........................................................................... 39
c. Kisi – Kisi Instrumen ......................................................................... 40
d. Kalibrasi Keabsahan Data .................................................................. 40
G. Teknik Analisi Data ........................................................................................ 41
H. Kriteria Keberhasilan Penelitian .................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
iv
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pada era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi dimana hal ini merupakan kunci untuk mencapai
sumber daya manusia tersebut adalah dengan pendidikan. Sumitro, dkk (2006:17-
dunia modern.
1
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
kepada peserta didik mulai Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik
memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama. Hal ini sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
Matematika.
2007:11).
Akhyar pada tanggal 20 Maret 2023 siswa kurang memperhatikan penjelasan dari
guru. Hal tersebut nampak ketika guru sedang menjelaskan masih ada beberapa
siswa yang sibuk dengan teman sebangku dan tidak bisa menjawab ketika diberi
pertanyaan oleh guru. Bila ditilik lebih lanjut, strategi yang diterapkan oleh guru
dirasa kurang tepat sehingga materi yang akan diberikan tidak dapat tersampaikan
dengan baik.
(2007:98) dalam metode ini komunikasi antar guru dan siswa pada umumnya
yang kurang menarik. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan dalam
ratarata nilai matematika yang masih rendah dan sebagian besar (58%) nilai siswa
masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Selain itu,
3
rata-rata hasil belajar Matematika dalam ulangan tengah semester (UTS) dan
ulangan akhir
menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa baru mampu mempelajari
(baca: menghafal) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan gagasan lainnya pada
tingkat ingatan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dan kreativitas dalam
potensi yang dimiliki. Dengan potensi yang tergali secara maksimal dalam sebuah
proses pembelajaran akan meningkat pula ketercapaian tujuan dan penilaian. Dari
pembelajaran matematika.
mental, pola berpikir yang orang gunakan untuk mengatasi situasi tertentu di
benda yang dilihat tersebut sehingga membentuk skema yang tepat. Tony Buzan
mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek. Mind Map adalah bentuk
penulisan catatan yang penuh warna dan bersifat visual, yang bisa dikerjakan oleh
4
satu orang atau sebuah tim terdiri atas beberapa orang. Di pusatnya terdapat
sebuah gagasan atau gambaran sentral. Kemudian gagasan utama ini dieksplorasi
terhubung pada gagasan sentral ini. Disetiap cabang gagasan utama ada
mendalam lagi. Faktor ini membuat Mind Map memiliki ruang lingkup yang
dalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh daftar gagasan biasa. Dari pendapat yang
telah dikemukakan ahli, diketahui bahwa skema kognitif dan metode Mind Map
menempatkan daya visual dalam proses belajar. Dalam hal ini, maka metode
5
B. Identifikasi Masalah
berikut :
tujuan pembelajaran.
Matematika.
matematika.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
6
E. Tujuan Penelitian
V SDIT Al - Akhyar.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan kajian
bagi usaha penelitian lanjutan, perbandingan maupun tujuan lain yang relevan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.
a. Bagi siswa :
Map.
7
3) Meningkatkan daya ingat terhadap materi yang diajarkan, karena
lakukan sebelumnya.
b. Bagi guru
belajar siswa.
c. Bagi sekolah
8
G. Penelitian yang Relevan
motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari: (1) data hasil observasi
sebesar 56,25% menjadi 71,25% dengan kategori tinggi. (2) Data hasil angket
66,70% menjadi 79,94% dengan kategori tinggi. (3) Rata-rata hasil tes siklus
90,18 pada siklus II. (4) Dari hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Mind Map
catatan yang penuh warna dan bersifat visual, yang bisa dikerjakan oleh satu
orang atau sebuah tim terdiri atas beberapa orang. Di pusatnya terdapat sebuah
tersebut secara lebih mendalam. Dan pada cabang-sub-gagasan ini anda dapat
secara lebih mendalam lagi. Faktor ini membuat Mind Map memiliki ruang
lingkup yang dalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh daftar gagasan biasa.
oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa
yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan
Map (peta pemikiran) adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu
10
tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-
subtopik dan landasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu
metode untuk menyimpan suatu informasi yang diterima oleh seseorang dan
pemikiran) juga merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dam
bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang telah diterima oleh
membuat materi pembelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya
yang telah dipelajari. Menurut Tony Buzan (2004:68) Mind Map (peta
menciptakan suatu hasil peta pemikiran berupa konsep materi yang beru dan
11
berbeda. Peta pemikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan
“Buku Pintar Mind Map” menunjukkan bahwa Mind Map (peta Pemikiran) ini
akan membantu anak: (1) mudah mengingat sesuatu; (2) mengingat fakta,
angka, dan rumus dengan mudah; (3) meningkatkan motivasi dan konsentrasi;
(4) mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat. Tony Buzan juga
Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa metode Mind Map (peta
pemikiran) adalah metode yang dirancang oleh guru untuk membantu proses
oleh siswa, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang penting dari materi
12
b. Kelebihan Mind Map
13
Dengan berbagai pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
kelebihan Mind Map antara lain; (1) catatan lebih padat, jelas dan terfokus
pada inti materi, (2) tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena
lebih baik, (5) informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa
mengingat, (6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan dan diingat dan (7) Menarik
metode Mind Map pada penelitian ini, dengan pertimbangan siswa akan
14
Adapun langkah-langkah penggunaan Mind Map dalam penelitian
ini adalah :
tengah kertas.
dan memberi nama pada setiap lekuk garis yang dibuat tentang bangun
ruang.
2. Bangun Ruang
a. Pengertian Bangun Ruang
Bangun Ruang adalah bangunan tiga dimensi, adalah jenis bangun yang
mempunyai ruang serta sisi-sisi yang membatasinya. beberapa jenis bangun ruang
antara lain, kubus, balok, tabung, kerucut, limas segitiga, limas segi empat, dan
prisma segitiga.
materi ini bersumber dari KD 3.5 yaitu "menjelaskan, dan menentukan volume
bangun ruang dengan menggunakan satuan volume (seperti kubus satuan) serta
hubungan pangkat tiga dengan akar pangkat tiga". Dan KD 3.6 yaitu
"Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan
balok)"
b. Macam – Macam Bangun Ruang
Berikut ini ada beberapa bangun ruang disertai dengan rumus menentukan luas
permukaan dan volumenya.
1. Balok
Sifat-sifat atau ciri-ciri balok
1) mempunyai 12 rusuk
2) mempunyai 6 sisi
3) mempunyai 8 titik sudut
4) mempunyai 12 diagonal sisi atau diagonal bidang
5) mempunyai 4 diagonal ruang
15
6) mempunyai 6 bidang diagonal
7) mempunyai 3 pasang bidang sejajar
Aturan penamaan balok
1) Penamaan balok menggunakan 8 huruf kapital dengan diberi tanda titik setelah
huruf pertama, contohnya ABCD.EFGH
2) Penamaan dimulai dari bidang bawah berputar berlawanan arah jarum jam
kemudian ke bidang atas juga berputar berlawanan arah jarum jam.
Rumus menentukan volume balok: V = p x l x t
Rumus menentukan panjang balok: p = V : (l x t)
Rumus menentukanl ebar balok: l = V : (p x t)
Rumus menentukan tinggi balok: t = V : (p x l)
2. Kubus
Sifat-sifat atau ciri-ciri kubus
1) mempunyai 12 rusuk yang panjang sama
2) mempunyai 6 sisi berbentuk persegi
3) mempunyai 8 titik sudut
4) mempunyai 12 diagonal sisi atau diagonal bidang
5) mempunyai 4 diagonal ruang
6) mempunyai 6 bidang diagonal
7) sebanyak 3 pasang bidang sejajarnya sama dan sebangun
Rumus menentukan volume kubus: V = s x s x s
Rumus menentukan volume kubus: V = s³
Rumus menentukan sisi: s = ³√V
3. Limas Segiempat
Sifat-sifat atau ciri-ciri limas segiempat
1) mempunyai 8 rusuk
2) mempunyai 5 sisi yang terdiri atas 4 sisi berbentuk segitiga dan satu sisi
berbentuk persegipanjang.
3) mempunyai 5 titik sudut
4) mempunyai 2 diagonal sisi atau diagonal bidang
4) bangun ruang ini tidak mempunyai diagonal ruang
16
Rumus limas segi empat
1. Luas Permukaan
Luas = Jumlah luas semua sisi limas segiempat
2. Volume
Volume = \frac{1}{3} \times luas alas \times tinggi
4. Prisma Segitiga
Sifat-sifat atau ciri-ciri prisma segitiga
1) mempunyai 9 rusuk
2) mempunyai 5 sisi terdiri atas 3 sisi berbentuk persegi dan 2 sisi berbentuk
segitiga.
3) mempunyai 6 titik sudut
4) mempunyai 6 diagonal sisi atau diagonal bidang
5) prisma segitiga tidak mempunyai diagonal ruang
Rumus menentukan volume prisma segitiga: V = luas alas x tinggi
Karena alas prisma berbentuk segitiga, maka
Rumus menentukan volume prisma segitiga: V = luas segitiga x tinggi
Rumus menentukan volume prisma segitiga: V = (alas segitiga x tinggi segitiga) :
2 x tinggi prisma
5. Limas Segitiga
Sifat-sifat atau ciri-ciri limas segitiga
Bangun limas segitiga disebut juga bidang empat karena mempunyai sisi 4 buah
berbentuk segitiga.
1) mempunyai 6 rusuk
2) mempunyai 4 sisi berbentuk segitiga
3) mempunyai 4 titik sudut
Rumus menentukan volume limas segitiga: 1/3 x luas alas x tinggi
17
6. Tabung
Sifat-sifat atau ciri-ciri tabung
1) mempunyai 3 sisi, yaitu 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkung
2) mempunyai 2 rusuk
3) tidak mempunyai titik sudut
Rumus menentukan volume tabung: V = π x r x r x t
Rumus menentukan volume tabung: V = π x r² x t
7. Kerucut
Sifat-sifat atau ciri-ciri kerucut
1) mempunyai 2 sisi, yaitu sisi alas berbentuk lingkaran dan selimut
2) mempunyai 1 rusuk;
3) tidak mempunyai titik sudut, tetapi mempunyai titik puncak.
Rumus menentukan volume kerucut: 1/3 x luas alas x tinggi
Rumus menentukan volume kerucut: 1/3 x π x r² x t
18
3. Keterampilan Belajar
19
b. Aspek-aspek Keterampilan Belajar
Keterampilan belajar sebagai suatu kemampuan yang berhubungan dengan
mencatat, mengorganisasi, mensintesa, mengingat kembali dan kemampuan
menggunakan informasi dan gagasan yang diperoleh. Kemudian keterampilan
belajar dipandang sebagai sumber strategis untuk mengajar bagaimana belajar.
Belajar menurut pendapat ini adalah merupakan keterampilan dan kompetensi
siswa untuk : 1) mengumpulkan gagasan dan informasi baru. Kemampuan ini
diperoleh melalui keterampilan mendengarkan dan membaca, 2) mencatat apa
yang hendak diperoleh, keterampilan ini didapat melalui keterampilan mencatat,
membuat outline, dan membuat kesimpulan, 3) meningkatkan pemahaman,
keterampilan ini diperoleh melalui sintesa materi dan membuat hubungan dengan
pelajaran sebelumnya, 4) mengorganisasi materi, keterampilan ini didapat dengan
membuat outline, membuat bagan, menulis dan mencatat, 5) mengingat,
keterampilan ini dapat dilakukan melalui organisasi memori, dan menyampaikan
kembali, 6) keterampilan menggunakan informasi dan ide-ide baru, keterampilan
ini didapat melalui keterampilan membuat laporan dan keterampilan melakukan
tes atau ujian. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan metode dan teknik
dalam memahami materi pelajaran, oleh karena itu perlu dilatihkan secara
terstruktur kepada siswa di sekolah.
20
Dalam belajar, siswa harus menguasai beberapa keterampilan belajar antara lain:
1) Keterampilan dalam menjalani proses belajar mengajar
2) Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam belajar
3) Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan membaca
4) Keterampilan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas-tugas
5) Keterampilan belajar sesuai dengan jurusan yang ditempati
6) Keterampilan dalam mengikuti ujian.
Berikut ini diuraikan berbagai keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam belajar:
21
4) Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan dalam
belajar.
Mengingat harus didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan
belajar lebih lanjut. Secara ideal materi yang dipelajari hendaknya dapat diingat
dalam kualitas yang tinggi.
Ada tiga proses dasar dalam mengingat, yaitu encoding yang berarti pemberian
kode tertentu terhadap materi yang akan disimpan, storage yang berarti proses
pengendapan materi yang dipelajari sampai terjadinya peristiwa mengingat, dan
retrieval yang berarti upaya memunculkan kembali kesadaran materi yang
sebelumnya diendapkan.
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan
semua hal lain yang tidak berhubungan. Belajar yang serius membutuhkan
konsentrasi yang penuh. Untuk itu siswa perlu menetapkan tujuan belajar yaitu: 1)
bahan yang dipelajari dibagi-bagi, 2) penetapan target belajar, 3) penilaian diri
sendiri. Selain itu, mengatur lingkungan belajar diantaranya: 1) suasana hati dan
sosio-emosional, 2) pengaturan tugas-tugas, dan 3) lingkungan fisik.
22
mengingat bahwa siswa perlu mendalami materi yang dibahas dalam proses
belajar. Bertanya tujuannya adalah mengetahui dan memahami materi pelajaran
yang belum dipahami, dan atau mencek kebenaran konsep atau pengertian yang
dimiliki siswa. Untuk dapat bertanya secara efektif dikemukakan rambu-rambu
sebagai berikut:
a) Ikuti proses belajar dari awal agar yang ditanyakan tersebut memang
belum dibahas atau dibicarakan pada waktu-waktu sebelumnya.
b) Tentukanlah bagian mana dari materi pelajaran yang betul-betul belum
memahaminya atau bagian yang tidak dapat ditemukan hubungan antara satu
unsur dengan unsur lainnya atau jika terdapat hubungan antara satu bagian dengan
lainnya, namun hubungan tersebut tidaklan logis menurut pikiran.
c) Untuk tahap awal, yaitu siswa yang baru “belajar bertanya”, tulislah
pertanyaan yang akan diajukan tersebut.
d) Mintalah kesempatan untuk bertanya kepada guru dengan cara
mengacungkan tangan.
e) Apabila sudah diberi kesempatan untuk bertanya, ajukanlah pertanyaan
yang telah dirumuskan tersebut dengan nada suara ingin tahu, dan jangan sekali-
kali dengan nada menguji atau menyalahkan orang lain.
8) Keterampilan mencatat
Mencatat pelajaran merupakan suatu bentuk keterampilan yang perlu ditingkatkan.
Untuk itu diperlukan keterampilan khusus untuk kegiatan mencatat. Catatan yang
bagus hendaknya sistematis, jelas, ringkas, menarik agar siswa senang
mempelajari kembali materi yang telah dijelaskan. Beberapa pedoman dalam
membuat catatan yaitu: 1) mencatat pelajara secara ringkas, 2) mencatat pelajaran
secara cermat, 3) mencatat pelajaran secara tepat, 4) menindak lanjuti catatan.
9) Keterampilan menjawab
Kemampuan menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat secara lisan,
apalagi di depan orang banyak, merupakan suatu hal yang amat baik. Apalagi
sebagai seorang siswa yang memiliki berbagai ide atau pendapat terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh guru atau teman. Siswa
23
B. Kerangka Berpikir
pendidikan. Dengan catatan siswa akan lebih mudah mengingat apa yang
variatifnya sumber belajar yang digunakan siswa, banyak sekolah yang kurang
peduli terhadap catatan siswa dan kurang menyadari betapa pentingnya catatan
Sehingga daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan akan lebih kuat. Hal
C. Hipotesis Tindakan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
pelajaran matematika. Jadi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ada tiga
unsur atau konsep yaitu :
Mind Map. Artinya dalam penelitian ini terdapat proses kegiatan guru dan
25
Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara
Kurt Lewin menjelaskan bahwa ada empat hal yang harus dilakukan dalam
Siklus 1
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
Siklus 2
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
26
B.Prosedur Penelitian
a) Siklus 1
1. Perencanan
Suharsimi Arikunto (2007:75) tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat
dimengerti masalah apa yang akan diteliti.
2) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
3) Merumuskan masalah secara jelas.
4) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa
hipotesis
tindakan.
5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.
6) Membuat secara rinci rancangan tindakan.
1. Identifikasi masalah
27
3. Peneliti dan guru sebagai kolaborator menyiapkan materi yang akan
dibahas dalam pertemuan pada waktu penelitian dilaksanakan.
2. Pelaksanaan
28
3. Pengamatan (observasi)
4. Refleksi
Hasil dari observasi yang meliputi aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar, hasil tes pada akhir siklus juga kendala-kendala yang dihadapi
selama kegiatan pembelajaran dikumpulkan serta dikaji sehingga diperoleh
hasil refleksi kegiatan untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama
menerapkan pembelajaran ini. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam
tahap ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus
berikutnya. Secara rinci kegiatan refleksi dari siklus ini antara lain :
1) Catatan di lapangan sebagai hasil pengamatan.
2) Mengkaji data yang terkumpul secara komprehensif.
3) Melakukan diskusi dengan guru kelas serta menganalisis kelemahan dan
keberhasilan guru dalam penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran
matematika
4) Menganalisis hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
5) Hasil refleksi dijadikan bahan untuk merevisi rencana tindakan
selanjutnya.
29
6) Kolaborator memberikan masukan dan bersama-sama dengan peneliti
melakukan langkah-langkah perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya.
b) Siklus II
C. Setting Penelitian
Suharsimi Arikunto (2007:39) setting penelitian menjelaskan tentang lokasi
dan gambaran tentang kelompok subjek yang dikenai tindakan. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan di SDIT Al - Akhyar pada semester 2 tahun ajaran 2022/2023
tepatnya bulan Maret-Juni tahun 2023 dengan rincian sebagai berikut :
30
D .Sumber Data
a) Guru
Untuk mengetahui data siswa dan untuk melihat tingkat keberhasilan
implementasi belajar menggunakan metode Mind Map
b) Siswa
Untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar mata pelajaran matematika materi bangun ruang.
1. Observasi
2. Tes
31
3. Dokumentasi
foto.
32
F. Instrumen Penelitian
a) Definisi Konseptual
1. Mind Map
Metode yang dirancang oleh guru untuk membantu proses
belajar siswa, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang
diterima oleh siswa, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang
penting dari materi pelajaran kedalam bentuk peta atau grafik. Dalam
penelitian ini, Peneliti membantu siswa menyusun inti-inti materi
pembelajaran Matematika mengenai bangun ruang dengan pemetaan
materi yang terstruktur
2. Bangun Ruang
b) Definisi Operasional
1. Mind Map
Mind Map dapat diukur melalui beberapa indikator yakni :
2. Kegiatan inti
1. Siswa mempelajari materi pembelajaran
2. Siswa mengerjakan contoh soal serta langkah-langkah
penyelesaianya
3. Guru memberikan contoh membuat catatan dengan Metode
Mind Map
4. Siswa menbuat catatan dengan Metode Mind Map menurut
kreativitasnya masing - masing
33
5. Guru memberikan LKS dan menginformasikan cara
mengerjakan dengan Mind Map
6. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan
7. Siswa dan guru bersamasama membahas LKS yang sudah
dikerjakan dengan Mind Map
8. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari materi yang
telah diberikan
3. Kegiatan Akhir
1. Guru Memberikan Soal Evaluasi pada siswa.
2. Guru memberikan motivasi dan penguatan kepada siswa
2. Bangun ruang
34
c) Kisi – kisi Instrumen
1. Mind Map
35
dengan Metode Mind
Map menurut
kreativitasnya
masingmasing
5. Guru memberikan LKS
dan menginformasikan
cara mengerjakan dengan
Mind Map
6. Siswa mengerjakan LKS
yang telah diberikan
7. Siswa dan guru
bersamasama membahas
LKS yang sudah
dikerjakan dengan
MindMap
8. Siswa dibimbing guru
menarik kesimpulan dari
materi yang telah
diberikan
3. Kegiatan Akhir
1. Guru Memberikan Soal
Evaluasi pada siswa.
2. Guru memberikan
motivasi dan penguatan
kepada siswa
36
Tabel.3 Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Perolehan
No Indikator Deskriptor Jumlah
Skor
1. Siswa tepat waktu masuk kelas
sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada
guru sebelum pelajaran dimulai
Kedisiplinan siswa 3. Siswa berdoa sebelum pelajaran
1
dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama
proses pembelajaran
berlangsung
37
4. Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik
- Menentukan
- Mampu
jaring-jaring 10 1, 2, 3, 4, 5
membuat jaring-
berbagai bangun
jaring berbagai ,6, 7, 8, 9, 10
ruang sederhana bangun ruang
sederhana
38
d) Kalibrasi Keabsahan Data
a) Definisi Konseptual
1. Keterampilan Belajar
b) Definisi Operasional
Keterampilan Belajar dapat diukur melalui beberapa indikator yakni :
(1) keterampilan dalam menjalani proses belajar, (2) sikap terhadap belajar
(3) presepsi yang positif terhadap pelajaran, (4) Keterampilan mengingat,
konsentrasi, dan ketahanan dalam belajar,(5) keterampilan membaca, (6)
keterampilan menyelesaikan tugas, (7) keterampilan bertanya, (8)
keterampilan mencatat, (9) keterampilan menjawab
39
c) Kisi-kisi Instrumen
40
G. Teknik Analisis Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yait proses pengmpulan data – data yang mendukung
penelitian. Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh
dari form pra-penelitian, dokumen soal dan nilai hasil ulangan siswa, hasil
penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas, observasi keaktifan siswa,
dan tes.
2. Reduksi Data
Dalam tahap ini peneliti memilah dan memilih data yang relevan dan tidak
relevan(data tidak relevan dibuang). Reduksi data merupakan proses
penederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi pengelompokan dan
pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna.
3. Display Data
Display Data merupakan upaya menampilkan data secara jelas dan
mudah di pahami dalam bentuk paparan naratif, grafik dan bentuk
lainnya. Dalam tahap ini, peneliti memaparkan/menyajikan data –data
yang terseleksi dalam bentuk (urutan jenis data).
41
untuk menganalisis dan menginterpretasi data dapat menggunakan
tabel konversi berupa data kualitatif yang dapat di konversi menjadi
data kuantitatif atau sebaliknya.
4. Verifikasi Data
Yaitu pengambilan inti dari sajian data yang telah diorganisasikan
dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat, dan
bermakna. Membandingkan hasil analisis data setiap siklus dengan
menggunakan bentul tabel selanjutnya di deskripsikan.
1. Bila Variabel mengukur kognitif dengan alat ukur berupa tes , maka
kriteria keberhasilan berdasarkan pada KKM sesuai hasil kesepakatan
guru dan kepala sekolah.
Indikator keberhasilan penelitian dapat diukur melalui aspek data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data berupa angka atau bilangan
baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif.
Diharapkan pada penelitian ini secara klasikal minimal 75% dari jumlah
siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan.
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan
ketuntasan siswa dalam hasil tes.
42
. DAFTAR PUSTAKA
Buzan. Tony dan Barry. (2004) . Mind Map: untuk Meningkatkan Kreativitas.
Jakarta Gramedia: Pustaka Utama.
Buzan. Tony. (2004). Memahami Peta Pemikiran : The Mind Map Book. Batam:
Interaksa.
Buzan.Tony. (2004). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
cet VI.
Buzan.Tony. (2005). Brain Child Cara Pintar membuat Anak jadi Pintar. Jakarta:
Gramedia.
Jensen. Eric dan Karen Makowitz. (2002). Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar
Membangun Ingatan Super. Kaifa: Bandung.
Sugiarto. Iwan. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berpikir Holistik
dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Jalarta:
Dirjen Dikti.
Sumitro, Dwi S,dkk. (2006). Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Syarifah Ety. (2009). Analisis dan Interpretasi Data dalam Penelitian Tindakan
Kelas. Semarang: Bandungan Institute.
44
45