DISUSUN OLEH:
SENJA AWLIA
NIM. 856054516
UPBJJ UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
S1 PGSD BI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya atas penulis selama
dalam penyusunan karya ilmiah ini, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada orang-orang yang telah berperan sehingga dapat terselesaikannya tugas ini, antara lain:
1. Bapak Kepala Sekolah dan dewan Guru Sekolah Dasar Negeri 056637 Telaga Said yang telah
mendukung penulis dalam penyusunan karya tulis ini.
2. Dosen / Tutor Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas Universitas Terbuka UPBJJ-UT Medan.
3. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.
4. Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan penelitian tindkaan kelas ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian tindakan kelas ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala petunjuk, kritik, dan saran yang membangun dari
pembaca agar dapat menunjang pengembangan dan perbaikan penulisan selanjutnya.
Akhir kata penulis mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan penelitian tindakan kelas
ini dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga penelitian tindakan kelas ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan wacana
bagi rekan-rekan mahasiswa.
Senja Awlia
NIM. 856054516
i
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan dan menganalisa apakah
penggunaan media kartu huruf cocok untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa kelas
1 SD Negeri 056637 Telaga Said. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 1 SD Negeri 056637
Telaga Said yang berjumlah 10 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.
Secara garis besar, pelaksanaan siklus pertama sudah cukup baik tetapi kurang kondusif. Hasil nilai
ra-rata pada siklus 1 adalah 66 dengan ketuntasan belajar mencapai 50%, atau sebanyak 5 siswa,
dan 5 siswa lainnya dinyatakan gagal dan harus mengulang. Dengan demikian kegiatan pada siklus
pertama harus diperbaiki dan diulang agar hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia
khususnya kemampuan membaca dapat ditingkatkan. Secara garis besar, pelaksanaan siklus 2
berlangsung baik dan kondusif. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus ini adalah 83 dengan
ketuntasan belajar mencapai 100% atau seluruh siswa. Dengan demikian, kegiatan padasiklus 2
tidak perlu diulang karena penelitian ini sudah berhasil. Dengan menggunakan media kartu huruf
dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas1 SD Negeri 056637 telaga said.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...... iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...…………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………...... 2
C. Tujuan Masalah .......……………………………….……….. 2
D. Manfaat Hasil Penelitian ............................………………… 2
3
iii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN TINDAKAN 15
1. Kondisi Awal ........................................................................ 15
2. Hasil Penelitian Siklus I ....................................................... 19
3. Refleksi Siklus I ................................................................... 21
4. Hasil Penelitian Siklus II ...................................................... 23
5. Refleksi Sikus II ................................................................... 23
B. PEMBAHASAN ................................................................... 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN .................................................................... 26
2. SARAN ................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 27
PERSONALIA PENELITI .............................................................. 28
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dan harus dipenuhi dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Pendidikan harus bertumpu pada pemberdayaan semua komponen
masyarakat melalui peran sertanya dalam mewujudkan tjujuan pendidikan yang dimuat dalam UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang fungsi pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang bebunyi “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Namun fungsi pendidikan tersebut belum dapat diwujudkan, karena dalam pelaksanaannya
masih mengalami kendala. Diantaranya adalah kendala yang dialami saat proses pembelajaran di
dunia pendidikan (dalam hal ini sekolah) dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran di kelas, diantaranya
adalah kemampuan membaca siswa. Pada umumnya rata-rata siswa yang masuk di kelas 1 SD hanya
sebagian kecil yang sudah mampu membaca. Selebihnya ada yang masih terbata-bata, dan bahkan
ada yang sama sekali tidak mampu membaca. Hal ini disebabkan oleh kurangnya peran dan perhatian
orang tua dalam melatih kemampuan membaca anak, kemampuan anak yang berbeda-beda, dan juga
karena tidak semua anak menjalani pendidikan TK.
Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi,
memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman pengalaman baru. Pada hakikatnya, aktivitas
membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk.
Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai
produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca (Puji Santosa
dkk, 2005: 6.3)
Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat
melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal
huruf atau kata-kata. Problem umum yang dihadapi anak dalam membaca adalah pada pelaksanaan
pengajaran membaca, guru sering kali dihadapkan anak yang mengalami kesulitan, baik yang
1
berkenaan dengan hubungan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan
anak memahami isi bacaan.
Dalam hal ini guru di kelas 1 harus bekerja lebih ekstra untuk dapat meningkatkan kemampuan
membaca siswanya. Untuk mencapai hal tersebut guru dapat menggunakan berbagai metode,
strategi, model dan media pembelajaran untuk membantu dalam pengajaan membaca pada kelas 1.
Anak kelas satu SD yang pada umumnya baru berusia enam tahun masih berada pada taraf berfikir
konkret, yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang bersifat nyata. Disamping itu, dengan alat
bantu yang digunakan oleh guru secara bervariasi akan membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh guru dalam pengajaran
membaca ini adalah melalui media kartu huruf.
Proses pembelajaran membaca di kelas 1 SD Negeri 056637 Telaga Said masih menggunakan
media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis dan pembelajaran hanya berpusat
kepada guru. Hal ini menyebabkan kemampuan membaca siswa masih sangat rendah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SD Negeri
056637 Telaga Said dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1
SD Negeri 056637 Telaga Said Melalui Media Kartu Huruf”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan membaca anak kelas 1 SD Negeri 056637 Telaga
Said”.
C. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka diketahui tujuan dari penelitian ini adalah:
“mengetahui bagimana cara meningkatkan kemampuan membaca siswa keals 1 SD Negeri 056637
Telaga Said”.
D. MANFAAT PENELITIAN
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
2
2). Pertimbangan guru dalam mengajar menggunakan media kartu huruf baik dari segi
persiapan mengajar maupun kendala-kendala yang dihadapi.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Pengertian Membaca
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Amad Susanto, membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).
Ada beberapa ahli memberikan definisi tentang membaca, baik membaca sebagai suatu
aktivitas umum bagi kebanyakan orang dan sebagai aspek yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa. Menurut Heilman, dalam suwaryono Wiryodijoyo (1989: 1), Membaca ialah pengucapan
kata-kata dan perolehan arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis, dan
pengorganisasian berbagai keterampilan yang kompleks. Termasuk di dalamnya pelajaran,
4
pemikiran, pertimbangan, perpaduan, pemecahan masalah, yang berati menimbulkan kejelasan
informasi bagi pembaca. Senada dengan pendapat Davis (1995: xi-1) menyatakan: Reading is a
complex which, since the turne of the century, has been extensively studied across a wide range of
different disciplines. Lebih jauh dikatakan: Reading is privet. It is a mental, or cognitive, process
whicen involves a reader in trying to follow and respond to a massage from a writer who is distant
in space and time.
Horby, (1995; 699) mengemukakan, Reading is a look and understand something written or
printed. Senada dengan pendapat Harris (1971: 13) bahwa, Reading is a meaningfull interpretation
of printed or written verbal symbols. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa membaca adalah melihat
dan mengetahui sesuatu yang berupa tulisan atau cetakan. Membaca adalah suatu penafsiran yang
bermakna dari cetakan atau simbol verbal tulisan.
Lain halnya menurut Martinus Yamin (2006: 106) membaca adalah suatu cara untuk
mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat,
gagasan, teori-teori, hasil peneliti para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa.
Sementara Ngalim Purwanto (1997: 27) menyebutkan bahwa membaca ialah menangkap pikiran dan
perasaan orang lain dengan tulisan (gambar dari bahasa yang dilisankan).
Membaca merupakan suatu proses sensoris, membaca dimulai dari melihat. Stimulus masuk
lewat indra penglihatan atau mata. Kelemahan penglihatan yang umum diderita anak adalah
kekeliruan kesiapan (refractive error), yang berarti tidak lain dari kondisi mata yang tidak terpusat.
Kesiapan membaca dimulai dengan mendengarkan. Persiapan auditoris anak dimulai dari rumah
dalam bentuk pembinaan kosakata, menyimak efektif dan keterampilan membedakan.
Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa kemajuan kemampuan
membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yang tidak dapat membaca karena belum cukup
matang, mereka akan meminta kesabaran guru untuk menanti dia sampai pada tingkat
kematangannya. Kesiapan anak didik itu harus dikembangkan pada setiap taraf perkembangan
kemampuannya. Oleh karena itu, guru harus betul-betul menyiapkan kesiapan anak tersebut pada
taraf sebelumnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan guru dalam proses perkembangan membaca
anak. Yang pertama adalah guru harus selalu sadar bahwa membaca merupakan sesuatu yang
diajarkan dan bukan sesuatu yang terjadi secara insidental, tidak ada seorang anak yang dapat
membaca dengan jalan menonton orang lain membaca dan yang kedua membaca bukanlah sesuatu
subjek melainkan suatu proses.
5
dan tujuan dalam membaca. Menurut Anderson (1972: 214) mengemukakan beberapa tujuan penting
dalam membaca:
1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or
facts);
2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas);
3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or
organization);
4) Membaca untuk menyimpulkan (reading for inference);
5) Membaca untuk mengklasifikasikan (reading for classify);
6) Membaca menilai, membaca untuk evaluasi (reading for evaluate);
7) Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).
Menurut Ngalim Purwanto (1997: 27) bahwa, tujuan membaca ialah menangkap bahasa
yang tertulis dengan tepat dan teratur. Menangkap bahasa yang tertulis yang dimaksudkan adalah
memahami isi bacaan yang merupakan buah pikiran penulisnya.
C. MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bahasa latin, yakni Medius yang secara harfiahnya berarti “tengah”,
„pengantar‟ atau „perantara‟. Dalam bahasa Arab media disebut ‘wasail’ bentuk jama dari
‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah‟. Kata tengah itu sendiri berarti
berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai „perantara‟ (wasilah) atau yang mengantarai
kedua sisi tersebut. dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.23 Dalam
Debdiknas tahun 2003 seperti yang dinyatakan oleh Yudhi Munadi bahwa media pembelajaran
adalah media pendidikan secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
yang dirumuskan. Media pembelajaran dapat difahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan
efektif.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk
tujuan pembelajaran/pelatihan.
6
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti:
buku, film, video dan sebagainya (Briggs, 1977 dalam http://belajarpsikologi.com). Media juga
seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan didengar. Alat-alat ini dipakai dalam
pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan
menggunakan alat-alat ini, guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih mantap, hidup dan interaksinya
bersifat banyak arah.
Rose and Roe, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat melakukan simulasi
pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu- kartu berseri tersebut dapat
berupa kartu bergambar, kartu huruf, kartu kata, maupun kartu kalimat. Dalam pembelajaran
membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu
huruf. Kartu- kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata.
Siswa diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-
teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah ketrampilan
mengeja suatu kata.
Langkah langkah menggunakan media alat peraga kartu huruf dalam pembelajaran membaca
siswa di kelas 1 adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan benda kongkret yang ada di sekitar siswa untuk dijadikansumber belajar
siswa dalam membaca.
2. Menghubungkan antara materi membaca dengan benda-benda kongkret yang ada di
7
lingkungan sekitar siswa.
3. Siswa menyusun kartu huruf berdasarkan nama-nama benda-benda kongkret yang
ditemukannya sehingga membentuk kata dan kalimat.
4. Siswa membaca atau mengeja kata-kata atau kalimat yang telah ditemukannya.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research) dengan guru sebagai peneliti. Wina Sanjaya (2010: 26)
mengemukakan penelitian tindakan kelas sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh
dari perlakuan tersebut. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 9) menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksi tindakan sacara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Menurut
Suroso (2009: 33), bentuk-bentuk PTK terdiri dari: (1) guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
kolaboratif, (3) simultan terintegrasi, (4) administrasi sosial eksperimen.
B. RENCANA PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i SD Negeri 056637 Telaga Said kelas
1 yang berjumlah 10 orang, terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 6 orang anak laki-laki.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 1 SD Negeri 056637 Telaga Said, kecamatan Sei Lepan,
Kabupaten Langkat. Penulis memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian karena penulis memang
bekerja disini, sehingga memudahkan dalam mencari data, dan waktu pelaksanaan juga lebih efisien
3. Waktu Penelitian
Dengan berbagai pertimbangan, penelitian ini dilakukan selama 2 minggu terhitung sejak
perencanaan sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian.
4. Jadawal Penelitian
HARI KE
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Perencanaan √
2 Proses Pembelajaran √ √ √ √
9
3 Evaluasi √ √
4 Pengumpulan Data √ √ √ √
5 Analisis Data √
6 Penyusunan hasil √ √
7 Pelaporan Hasil √
5. Biaya Penelitian
Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab penulis, adapun biaya tersebut
adalah:
1. Fotocopy Naskah = Rp. 30.000,-
2. Kertas Folio 1 Pack = Rp. 35.000,-
3. Jilid Laporan = Rp. 15.000,-
4. Lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 180.000,-
C. PROSEDUR PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau classroom action research,
yaitu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu
praktik pembelajaran. Metode penelitian kelas ini dilakukan pada pembelajaran membaca dengan
menggunakan media kartu huruf guna meningkatkan belajar membaca siswa dengan pokok bahasan
membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian tindakakn kelas model spiral
Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi empat komponen di tiap siklusnya, yaitu :
1. Perencanaan (Planning).
2. Tindakan (Acting)
3. Obsevasi (observation)
4. Refleksi (Reflecting)
yang dibentuk dalam rangkaian yang saling terkait antara langkah yang satu dengan langkah
yang lain. Gambaran dari penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis dan Mc. Taggart
(Suharsimi Arikunto, 2010: 132) adalah sebagai berikut:
10
Gambar 1.
Siklus Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Suharsimi Arikunto, 2010: 132)
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap dalam setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan dan
observasi, serta refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Siklus 1
1. Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dari penemuan masalah, kemudian merancang tindakan yang akan
dilakukan, (termasuk merancanakan RPP dan tes yang akan dilakukan)
2. Tindakan dan Observasi
a. Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya.
b. Observasi
Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan.
3. Refleksi
Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan
terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi.
Siklus 2
(Tahapan pada siklus 2 sama dengan siklus 1)
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, hasil wawancara siswa,
hasil keterampilan membaca siswa, hasil antuasias siswa terhadap media Kartu huruf, hasil
11
dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran).
b. Data kuantitatif: nilai tes awal dan akhir siklus
a. Data kualitatif: mewawancarai siswa, melakukan observasi ketika proses belajar mengajar
berlangsung dan untuk melengkapi hasil penelitian pengumpulan data juga dilakukan dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa terhadap pembelajaran membaca dengan menggunakan
media kartu huruf.
b. Data Kuantitatif: siswa menyelesaikan soal tes pada awal dan akhir siklus, tes yang digunakan
adalah tes objektif.
E. INDIKATOR PENELITIAN
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila siswa kelas I SD Negeri 056637 Telaga Said
memiliki nilai rata-rata ≥ 70,00 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
oleh SD tersebut dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 80 %
dari jumlah keseluruhan siswa kelas 1 yang dijadikan subjek penelitian.
12
b. Penyajian data
Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif yang disusun, diatur,
diringkas dalam bentuk kategori- kategori sehingga mudah dipahami makna yang terkandung
didalamnya.
c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
Dari hasil data yang disajikan, kemudian ditarik kesimpulan.
Keterangan:
X : Rata-rata nilai
∑𝑋 : Junlah nilai seluruh siswa
N : Jumlah individu
Untuk menentukan persentase siswa yang memperoleh hasil belajar ≥ 70 (sesuai KKM), dapat
menggunakan rumus:
𝑅
P = 𝑇 𝑥 100%
Keterangan:
P : Persentase siswa yang mencapai KKM (≥ 70)
R : Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM
T : Jumlah siswa yang mengikuti tes
Untuk mengukur kemampuan siswa saat membacakan kata dan kalimat dalam teks bacaan
melalui media kartu huruf menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume suara.
Skala yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Skala penilaian keterampilan membaca
13
3 Volume 1-100
4 Jeda 1-100
Skala Penilaian :
10 – 50 = Kurang mampu
51 – 70 = Cukup mampu
71 – 100 = Sangat mampu/baik
Sebagai patokan keberhasilan siswa dalam kemampuan membacakan teksbacaan
dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas adalah:
200 – 250 = Siswa kurang mampu membacakan teks berita.
251 – 300 = Siswa cukup mampu membacakan teks berita.
301 – 400 = Siswa sangat mampu membacakan teks berita.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Kondisi Awal
Kondisi awal kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri 056637 Telaga Said diperoleh
dari hasil pengamatan oleh peneliti (guru), dan juga melihat beberapa hasil tes formatif sebelumnya
pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel. 4.1
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran sebelum dilakukan tindakan.
Komponen Yang
No Jumlah Prosentase
Diamati
1 Aktif 2 20%
2 Sangat antusias 0 0%
3 Menghayati 1 10%
4 Cepat memahami 2 20%
5 Berani berpendapat 3 30%
Tabel. 4.2
Rekapitulasi nilai hasil belajar dari beberapa tes formatif sebelum tindakan siklus
dillakukan
Nilai Rata-rata
Nilai
Tes Tes Rata-
No KKM
Formatif Formatif rata
1 2
1 56 59 57,5 70
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan juga dari rekapitulasi hasil tes formatif
sebelumnya diperoleh data bahwa kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri 056637 Telaga
Said masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan
media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis dan pembelajaran hanya berpusat
kepada guru. Hal ini menyebabkan kemampuan membaca siswa masih sangat rendah.
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 26 Oktober
2021, Rabu 28 Oktober 2021, setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 30 menit. Subyek
penelitian adalah kelas I semester ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 10 siswa putra
15
dan putri.
Pertemuan pertama siklus 1 pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2021 penelitian
tindakan kelas dilakukan selama 60 menit. Lima menit pertama peneliti menjelaskan apa
itu media kartu. Seluruh siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok agar masing-masing
siswa berkesempatan belajar aktif secara merata.
Mengawali kegiatan inti pembelajaran guru mengadakan test yaitu pre test (dengan
KKM 70) untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,
dilaksanakan secara tertib tanpa membuka buku, dengan hasil pre test sebagai berikut:
Tabel: 4.3
Hasil Kegiatan Pre Test Siklus I
No Nama Siswa Nilai Pre Test
1 A 70
2 B 65
3 C 70
4 D 60
5 E 60
6 F 50
7 G 50
8 H 50
9 I 60
10 J 60
Total = ∑X 590
Mean = X 59
P = siswa mencapai KKM 20%
Dari hasil pre test ini jelas tergambar bahwa siswa hanya sebagian kecil menguasai
kompetensi membaca dalam Bahasa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pre test siswa yang
mencapai KKM (70) hanya ada 2 orang siswa dengan persentase 20%.
Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, setelah pre test, guru menyampaikan pokok-pokok
materi, membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil observasi selama pertemuan satu
siklus 1 didapatkan data aktivitas siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yaitu
sebagaimana tabel berikut ini:
16
Tabel. 4.4
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I
Komponen Yang
No Jumlah Prosentase
Diamati
1 Aktif 7 70%
2 Sangat antusias 2 20%
3 Menghayati 4 40%
4 Cepat memahami 6 60%
5 berani berpendapat 5 50%
Berdasarkan data tersebut, ternyata pada siklus 1 menunjukkan siswa cukup aktif dan selalu
memberikan respon positif dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Dilihat dari cara siswa aktif dan berantusias dalam mengikuti pelajaran menbaca dengan
menggunakan media kartu huruf yang disediakan oleh guru, ini menunjukkan bahwa minat,
motivasi belajar dan keinginan untuk belajar siswa sangat tinggi.
Pertemuan kedua siklus 1 yaitu pada hari Rabu 28 Oktober 2021 dilakukan selama 2 x 30
menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti yang dilakukan pada pertemuan kesatu,
hanya materi bergeser pada membaca kalimat dengan cepat pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan mengeksplorasi materi melalui
belajar berkelompok. Pengalaman yang diperoleh dalam pembelajaran dengan menggunakan kartu
huruf pada pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pertemuan akhir siklus I ini kegiatan inti
pembelajarannya adalah kegiatan tes tertulis. Bentuk soal adalah pilihan ganda dengan jumlah 10
soal. Tes berlangsung dengan tertib.
Tabel. 4.5
Keterampilan Siswa Membacakan Teks Bacaan
Melalui Media Kartu Huruf Siklus I
17
9. I 60 50 60 70 240 K
10. J 60 70 80 80 290 C
Jumlah Skor 600 640 620 680 2600
Skor Maksimal 1000 1000 1000 1000 4000
% Skor Tercapai 60% 64% 62% 68%
Keterangan:
Siswa yang sangat mampu 2 20%
Siswa yang cukup mampu 3 30%
Siswa yang kurang mampu 5 50%
Tabel: 4.6
Hasil Kegiatan Pre Test dan Post Test Siklus I
18
Total = ∑X 590 660
Mean = X 59 66
P = Siswa tuntas KKM 20% 50%
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil kemampuan membaca
yang diperoleh adalah 66 dengan nilai maksimum 80 dan nilai minimum 60. Meski secara klasikal
belum mencapai tarap “ketuntasan”, jumlah siswa yang sudah mencapai taraf itu sebanyak 5 dari 10
siswa atau ketuntasan belajar pada siklus ini sebesar 60 %. Namun masih terdapat beberapa siswa
yang belum tuntas dan harus melakukan remedial untuk kompetensi dasar yang belum tuntas.
3. Refleksi Siklus 1
Pada tahap refleksi dalam keterampilan membaca merupakan tindak lanjut dari analisis hasil
pengamatan dan evaluasi pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan dari hasil pengamatan dan
evaluasi, peneliti jadikan dasar untuk merefleksi dan menganalisis hasil pembelajaran siklus
pertama. Keberhasilan dan kekurang berhasilan yang dijumpai dikemukakan sebagai berikut :
1. Guru perlu mengubah dan mengatur posisi duduk kelompok. Dengan demikian siswa dapat
leluasa bekerja dan ada anggota kelompok yang tidak terlibat aktif turut belajar
menyelesaikan tugas. Agar proses belajar tidak didominasi oleh siswa yang lebih pandai.
Dengan begitu siswa yang kurang cakap mendapat kesempatan untuk ikut belajar. Mereka
yang seharusnya diberi waktu lebih dan bimbingan/bantuan untuk bisa seperti teman yang lain.
2. Guru memberikan latihan sesering mungkin pada siswa yang belum lancar membaca atau
membaca hanya dengan menghafal. Guru mengembangkankreatifitas siswa khususnya bagi
siswa yang kurang pandai, harus mendapatkan perhatian secara khusus supaya ia mampu
menyesuaikan diri dan dapat menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dipersyaratkan dalam kurikulum
3. Guru membimbing siswa yang lebih pandai untuk dapat membantu dan memberi kesempatan
pada teman kelompoknya yang belum bisa.
4. Dalam menyusun rencana pembelajaran perlu dicantumkan rubrik penilaian baik proses dan
hasil dengan format tertentu. Dengan demikian akan memudahkan guru dalam pelaksanaan
penilaian.
5. Tingkat kesulitan yang dialami siswa membaca yaitu membaca kata berpola suku kata tertutup
dan kata berimbuhan. Oleh karena itu perlu banyak latihan penjelasan dari guru.
19
4. Hasil Penelitian Siklus 2
Siklus I I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 2
Nopember 2021, Rabu 4 Nopember 2021, setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 30 menit.
Subyek penelitian adalah kelas I semester ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 10
siswa putra dan putri.
Pertemuan pertama siklus II pada hari Senin, 2 Nopember 2021 penelitian tindakan kelas
dilakukan selama 2 x 30 menit. Lima menit pertama guru mengevaluasi bersama-sama dengan
siswa mengenai hasil tes siklus kesatu. Guru memotivasi beberapa siswa yang belum memperoleh
nilai yang bagus. Sedangkan terhadap siswa yang memperoleh nilai bagus, guru memberikan reward
dalam bentuk pujian atas prestasi yang sudah diperolehnya. Bagi siswa yang kurang nilainya
dianjurkan untuk mengulang kembali materi yang belum dikuasai di rumah.
Dari hasil observasi selama pertemuan satu siklus II didapatkan data aktivitas siswa pada
kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II
Komponen Yang
No Jumlah Prosentase
Diamati
1 Aktif 9 90%
2 Sangat antusias 5 50%
3 Menghayati 4 40%
4 Cepat memahami 8 80%
5 berani berpendapat 7 70%
Berdasarkan data tersebut, ternyata pada siklus II menunjukkan siswa cukup aktif dan selalu
memberikan respon positif dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Dilihat dari cara siswa aktif meningkat dari 70% pada siklus I menjadi 90 % pada siklus II. Dan
diikuti oleh kenaikan komponen-komponen lainnya, ini menunjukkan bahwa minat, motivasi
belajar dan keinginan untuk belajar siswa semakin tinggi.
Dilihat dari ketepatan mengumpulkan tugas pekerjaan rumah yang oleh guru
menunjukkan bahwa minat, motivasi belajar dan keinginan untuk belajar siswa sangat antusias.
Ketepatan mengumpulkan tugas ditentukan melalui ketepatan waktu, yaitu pada saat masuk kelas
sebelum pembelajaran dimulai tugas harus sudah dikumpulkan. Kesiapan dalam mempersiapkan
alat-alat pembelajaran baik buku maupun alat tulis di atas meja siswa.
Pertemuan kedua siklus II yaitu pada hari Rabu 4 Nopember 2021 dilakukan selama 2x30
menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti yang dilakukan pada pertemuan pertama,
hanya materi yang agak berbeda dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
20
Tabel. 4.8
Keterampilan Siswa Membacakan Teks Bacaan
Melalui Media Kartu Huruf Siklus II
Keterangan:
Siswa yang sangat mampu 7 70%
Siswa yang cukup mampu 3 30%
Siswa yang kurang mampu 0 0%
Kegiatan akhir pada pertemuan kedua siklus 2 ini adalah kegiatan ter formatif dala bentuk tes
tertulis. Siswa diminta mengerjakan soal latihan berbentuk tes objektif dengan jumlah soal 10 soal.
21
Adapun rekapitulasi nilai tes formatif yang dihasilkan siswa dari pre test, post test pada siklus
I, dan post test siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Nilai siswa kelas 1 SD Negeri 056637 Telaga Said
No Nama Siswa Nilai Pre Test Nilai Post Test Nilai Post Test
(Siklus I) (Siklus II)
1 A 70 80 100
2 B 65 70 90
3 C 70 70 90
4 D 60 60 80
5 E 60 70 90
6 F 50 60 70
7 G 50 60 70
8 H 50 60 80
9 I 60 60 80
10 J 60 60 80
Total = ∑X 590 650 830
Mean = X 59 65 83
P = % siswa mencapai KKM 20% 40% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil kemampuan membaca yang
diperoleh adalah 83 dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 70. Dilihat dari meningkatnya
hasil belajar siswa tersebut, berarti pembelajaran dengan media kartu huruf dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa.
Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini menunjukkan peningkatan yang sangat
signifikan, perolehan nilai sangat baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penelitian
dilakukan dan pada siklus II secara klasikal sudah mencapai tarap “ketuntasan”, jumlah siswa
yang sudah mencapai KKM ada 10 orang dengan persentase 100%.
Dengan demikian adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan kelas
menunjukkan adanya tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran membaca
dengan menggunakan media kartu huruf.
22
5. Refleksi
Hasil refleksi yang peneliti susun berdasarkan analisis evaluasi dalam pengamatan, dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Bimbingan dan latihan terhadap kemampuan keterampilan membaca siswa perlu
diintensifkan. Terutama kejelasan membaca siswa oleh orang lain.
2. Melibatkan teman sebaya untuk membantu teman lain berdampak positif.Pembentukan
kelompok dan situasi pengelompokan belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar
membaca permulaan terasa sangat menyenangkan siswa. Hal ini ditandai siswa lebih aktif
mengalami sendiri, mencoba dan menemukan sendiri.
3. Mendekatkan siswa dengan lingkungan sebagai media dan sumber belajar agar kegiatan
belajar lebih bermakna bagi siswa. Dalam pembelajaran ini menggunakan sumber
belajar/materi pembelajaran dari lingkungan belajar siswa di sekolah. Hal ini sangant
cocok dengan perkembangan pola pikir siswa yaitu dari yang mudah menuju yang sukar
atau dari yang dekat ke yang lebih jauh. Dan Juga belajar akan lebih bermakna apabila
anak mengalaminya secara langsung.
4. Kreatifitas siswa dalam membaca menunjukkan perkembangan positif. karena siswa tidak
sekedar mengetahui dari meteri guru saja, tetapi siswa menemukan sendiri secara otentik
dan bermakna di lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran membaca dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 056637 Telaga Said.
B. PEMBAHASAN
Pada Siklus II, nampak terlihat jelas bahwa kondisi kegiatan proses belajar mengajar tersebut
mengalami perbaikan, perubahan, dan mengalami peningkatan yang cukup memuaskan jika
dibandingkan dengan kondisi awal dan kondisi pada Siklus I. Rekapitulasi perbadingan data hasil
pegamatan siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II terlihat pada tabel 4.13 berikut ini:
23
Tabel 4.10
Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I
dan Siklus II.
Komponen Kondisi Siklus I Siklus II
No Yang Awal
Diamati Jml Prosentase Jml Prosentase Jml Prosentase
1 Aktif 2 20% 7 70% 9 90%
2 Sangat antusias 0 0% 2 20% 5 50%
3 Menghayati 1 10% 4 40% 4 40%
4 Cepat memahami 2 20% 6 60% 8 80%
5 Berani berpendapat 3 30% 5 50% 7 70%
Dari tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa siswa yang aktif, antusias, dan cepat memahami
mengalami kenaikan yang signifikan, dan kenaikan yang paling dominan adalah aktif dalam proses
pembelajaran tentang materi membaca pada siswa kelas I SD Negeri 056637 Telaga Said,
mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu menjadi 90%, hanya komponen menghayati yang
mengalami peningkatan paling rendah yaitu sebesar 40%. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa
dikategorikan sangat aktif pada siklus II. Artinya siswa sudah mulai berani berbicara dalam
membaca di depan kelas yang dia eksplor sendiri baik dari pengalamannya maupun dalam
eksperimen atau percobaan dalam proses pembelajaran.
Kondisi kelas sangat kondusif dengan diterapkannya metode praktik dengan menggunakan
kartu huruf. Kondisi kelas yang awalnya pada model pembelajaran ceramah dengan model
pembelajaran yang berorientasi pada guru (teachercentered) menjadi pembelajaran yang berpusat
kepada siswa (students centered).
Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa siklus I dan siklus II dapat di buat rekapitulasi
perbandingannya sebagai berikut:
Tabel 4.11
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus 2
No Nama Siswa Nilai Pre Test Nilai Post Test Nilai Post Test
(Siklus I) (Siklus II)
1 Total Nilai 575 650 830
2 Nilai Rata-rata 57,5 65 83
3 Persentase siswa 20% 50% 100%
yang mencapai KKM
24
Berdasarkan tabel di atas rata-rata nilai hasil belajar siswa pada kondisi awal ke siklus II
mengalami kenaikan 25,5 point yaitu dari 57,5 pada kondisi awal dan 83 pada siklus II. Dan
persentase hasil belajar siswa yang mencapai KKM dari siklus 1 ke siklus II juga mengalami
peningkatan dari 50% menjadi 100%. Kenaikan nilai hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh
penguasaan dan pemahaman materi, hal ini terjadi jika proses pembelajaran di kelas berhasil.
Dimungkinkan dalam proses pembelajaran siswa sudah terbiasa untuk belajar bersama secara
berkelompok dengan menempatkan satu orang yang paling pintar untuk masing-masing kelompok.
Faktor lain yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di kelas berhasil dengan adanya
teman kelompok lain yang lebih tahu untuk menjelaskan materi kepada kelompok yang belum
dijelaskan tentang bagaimana menyusun kata dengan menggunakan kartu huruf. Artinya, setiap
perputaran tim ahli kepada kelompok lain memberikandampak signifikan pada pemahaman siswa
tentang pokok bahasan membaca cepat pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel 4.12
Aktivitas Siswa Membaca Kata Dan Kalimat Pada Siklus 1 Dan Siklus II
No Kriteria Siklus
Siklus I Siklus II
1 Siswa yang sangat mampu 2 7
2 Siswa yang cukup mampu 3 3
3 Siswa yang kurang mampu 5 0
Penggunaan media kartu huruf yang dilaksanakan pada pokok bahasan membaca kata dan
kalimat ternyata dapat menciptakan suasana belajar yang bergairah dan memotivasi siswa serta
memancing kreativitas siswa untuk menguasai materi tersebut sebaik mungkin. Selain kelebihan
model pembelajaran ini tidak jugalepas dari beberapa point kelemahan seperti dalam penggunaan
waktu yang lebih lama, kesulitan guru mengatur aktivitas perputaran kelompok untuk masing-
masing tim yang belum berjalan maksimal dan nampak kegaduhan sehingga mengganggu aktivitas
belajar kelas lain. Selain mengetahui sosiometri siswa juga guru dituntut harus lebih banyak ide dan
kreativitasnya dalam mengoptimalkan teman yang lebih cerdas dibandingkan siswa lain melalui
belajar mengunakan media kartu huruf, hal ini sangat sangat membantu siswa dan sebagai daya tarik
bagi siswa dalam belajar, terutama dalam memanfaatkan kecerdasan teman sekelas siswa lain
dalam keberhasilan belajar siswa.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari uraian-uraian yang dipaparkan pada bab sebelumnya dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan bahwa media kartu huruf merupakan salah satu media yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan media kartu huruf maka kemampuan
membaca siswa kelas I SD Negeri 056637 Telaga Said dapat meningkat. Hal tersebut dapat dilihat
dari kemampuan siswa dalam membaca dan prosentase yang mengalami peningkatan dari siklus I
sebesar 50% dan pada siklus II sebesar 100%. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf adalah sebesar 50%.
B. SARAN
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bahwa media kartu huruf ini dapat diterapkan pada pelajaran lainnya, dan dapat dilakukan
berselingan dengan metode yang lain, agar kondisi kelasdapat tetap hidup dan para siswa pun
lebih bersemangat dalam belajar.
2. Bagi guru
Bagi para guru bidang studi Bahassa Indonesia khususnya dan guru-guru bidang studi lain pada
umumnya dapat menjadi bahan acuan didalam proses pembelajaran serta dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media kartu huruf.
3. Bagi sekolah
Bagi sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya
pembinaan dan pengembangan guru secara efektif, sehingga mendukung pencapaian tujuan
program pendidikan.
4. Bagi siswa
Dengan menggunakan media pembelajaran kartu huruf siswa diharapkan dapat lebih
mermotivasi, memahami materi dalam pembelajaran.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Susanto. Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup. 2012(eds.2
hal8.3)
http://belajarpsikologi.com(diak
http://catatantugassekolah.blogspot.com/2013/01/contoh-proposal-pendidikan-
tindkan.html?m=1(diakses16/11//2021)
https://gudangartikels.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-tujuan-membaca-permulaan.html(
diakses 16/11/2021)
http://hudaita.blogspot.com/2009/01/pembelajaran-membaca-permulaan- dengan.html (diakses
15/11/2021)
M.Ngalim Purwanto, Djeniah alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Jakarta, PT. Rosda Jayaputra: 1997
Undang-undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Fungsi Pendidikan Nasional
Wardani, I.G.A.K. Kuswaya Wihardit. Penelitian Tindakan Kelas; 1-6. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.2021
27
PERSONALIA PENELITI
Identitas Peneliti
Nama : SENJA AWLIA
NIM : 856054516
Pekerjaan : Guru
Tugas dalam penelitian : Pengumpulan dan analisis data
28
Lampiran 1
Instrumen Wawancara Sebelum Tindakan
Responden : ………………………….
Hari/Tanggal : ………………………….
Waktu : ………………………….
No Aktivitas Siklus I
1. Hadir di kelas sebelum guru memasuki ruang kelas
2. Memperhatikan penjelasan guru dengan seksama
3. Aktif bertanya
4. Tidak melihat pekerjaan teman
5. Ingin mencoba simulasi
6. Aktif menjawab pertanyaan
7. Mengerjakan soal-soal tes
8 Izin keluar kelas
9. Membawa buku paket/LKS
10. Mengumpulkan tugas tepat waktu
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. Mengucapkan huruf yang ditentukan guru
2. Menunjukan huruf yang membentuk kata sesuai yang diucapkan oleh guru
E. Materi Ajar
Teks bacaan
F. Metode Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi.
H. Langkah-LangkahPembelajaran
Konfirmasi
Bertanya jawab - Berani
tentanghal-hal yang Bersama guru - Tanggung
belum diketahui membuat jawab
siswa kesimpulantentang - Mandiri
mengucapkan huruf
yang ada di kartu,
cara mengucapkan
contoh beberapa
huruf yang
membentuk kata,
- Berani
Memberikan soal latihan Berlatih berulang- - Tanggung
ulang cara jawab
membaca kata - Mandiri
dengan
menggunakan
kartu huruf - Berani
Membuat kesimpulan - Tanggung
jawab
tentang mengucapkan Membuat
- Mandiri
huruf yang ada di kartu, kesimpulantentang
cara mengucapkan mengucapkan huruf
contoh yang ada di kartu,
cara mengucapkan
contoh beberapa
huruf yang
membentuk kata
beberapa huruf - Berani
yangmembentuk - Tanggung
kata Berlatih berulang- jawab
ulang cara - Mandiri
memvbaca tentang
menggunakan kartu
Kegiatan Penutup hurup - Religius
Menilai dan merefleksi - Disiplin
kegiatan pembelajaran Bersama- sama - Peduli
yangsudah dilaksanakan membaca
Hamdallah dan
Menutup pelajaran menjawab salam
dengan membaca
Hamdallah dan
mengucapkan
salam sebelum
keluar kelas
I. Penilaian
Penilaian
Nilai Budaya dan Indicator
Pencapaian Bentuk
Karakter Bangsa Teknik Instrum Contoh Instrumrn
Kopetensi
en
- Disiplin - Melapalkan Tes Soal - Susunlah
- Kerja keras huruf keteramp Tulis/ huruf menjdi
- kreatif dengan baik ilan atau format kata benda
- Demontratif - Memperbaiki perbuatan penilaia dengan tepat
- Rasa ingin tahu n
kesalahan dan benar
- Cinta tanah air
- Bersahabat bacapada kartu - Sempurnakanla
- Menghargai Prestasi huruf h huruf yang
- Melakukan sudah ada
- Gemar membaca
penyusunan menjadi kata
- Peduli lingkungan
kata dengan - Sebutkan huruf
- peduli sosial
benar awal kata
- Tanggung jawab dengan huruf
akhir kata
dengan benar
\
- Format penilaian Keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. Menyusun huruf lepas menjadi kata sederhana yang terdiri dari 3 atau 4
huruf
2. Membaca kata-kata sederhana yang telah disusun baik oleh dirinya sendiri
maupun oleh orang lain.
E. Materi Ajar
Teks bacaan
F. Metode Pembelajaran
Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi.
H. Langkah-LangkahPembelajaran
Membuat kesimpulan
tentang menyusun
Bersama guru
huruf
membuat
kesimpulan
tentang
lepas menjadi kata menyusun huruf
sederhana yang terdiri dari lepas menjadi kata
3 atau 4 huruf, membaca sederhana yang
kata-kata sederhana yang terdiri dari 3 atau 4
telah disusun baik oleh huruf, membaca
dirinya sendiri maupun oleh kata-kata sederhana
orang lain.. yang telah disusun
baik oleh dirinya
sendiri maupun oleh
orang lain.
Berlatih berulang-
ulang cara membaca
kata dengan
menggunakan kartu -Disiplin
Kegiatan Penutup huruf -Peduli
Menilai dan merefleksi
kegiatan pembelajaran yang Bersama- sama
sudah dilaksanakan membaca Hamdallah
dan menjawab salam
Menutup pelajaran dengan
membaca Hamdallah dan -Religius
mengucapkan salam -Disiplin
sebelum keluar kelas
-Peduli
J. Penilaian
Penilaian
Nilai Budaya dan Indicator
Pencapaian Bentuk
Karakter Bangsa Teknik Instrum Contoh Instrumrn
Kopetensi
en
- Disiplin - Melapalkan Tes Soal - Susunlah
- Kerja keras huruf keteramp Tulis/ huruf menjdi
- kreatif dengan baik ilan atau format kata benda
- Demontratif - Memperbaiki perbuatan penilaia dengan tepat
- Rasa ingin tahu n
kesalahan dan benar
- Cinta tanah air
- Bersahabat bacapada kartu - Sempurnakanla
- Menghargai Prestasi huruf h huruf yang
- Melakukan sudah ada
- Gemar membaca
penyusunan menjadi kata
- Peduli lingkungan
kata dengan - Sebutkan huruf
- peduli sosial
benar awal kata
- Tanggung jawab dengan huruf
akhir kata
dengan benar
KUNCI JAWABAN
1. b 2. b 3. a
4. b 5. b 6. c
7. a 8. b 9. b
10. a
Lampiran 6
4. b 5. b 6. a
7. a 8. a 9. b
10. b
11. c
Isian
1. bunga
2. makan
3. b
4. kambing
5. t
6. lemari
7. menulis
8. tas
9. nermain
10. boneka
Lampiran 7