Anda di halaman 1dari 10

Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD

A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dalam dunia tari, secara tradisional tidak banyak tari – tarian yang diciptakaan secara
khusus untuk anak. Kebanyakan tarian yang diciptakan untuk anak usia remaja dan
dewasa.Adapun tarian yang ada didaerah kami sangat terbatas yaitu tari ‘dalling’ dan setiap
ada acara masih atau penyambutan kampong selalu ditampilkan. Oleh karena itu guru
sebagai pinata tari ingin mengembangkan seni tari yaitu tari kreasi baru yang bersumber
pada tari tradisi yang sesuai perkembangan usia anak TK dan sesuai dengan dunia anak –
anak yaitu tari kupu –kupu. Tarian ini bertema yang sangat dikenal dengan tema dunia
binatang dengan paduan dan iringan musik yang menambah keceriaan anak dan kecintaan
terhadap budaya. Hal –hal yang akan penulis uraikan dalam penulisan makalah tentang
penciptaan seni tari kreasi yaitu kupu -kupu adalah bagaimana cara menciptakan seni tari
kupu -kupu gerakanya, desain , properti, tema, dan hal yang mendukung terciptanya sitari
kreasi ini.
b. Manfaat Mencipta Tari
a. Siswa
Bagi anak, manfaat tarian ini adalah :

1. Untuh menambah sarana pengetahuan bagi anak.

2. Memupuk rasa cinta dan mengagumi ciptaan Tuhan

3. Untuk melatih koordinasi gerak beberapa anggota badan .

4. Sebagai sarana hiburan bagi anak usia TK.

b. Bagi Guru
Manfaat bagi guru atau peñata seni tari ini adalah :

1. Dapat meberi wawasan dan kemampuan tentang praktek penciptaan karya tari

2. Menambah pemahamandan kemampuan tentang teknik penciptaan karya seni tari.


3. Mampu menerapkan pengetahuan dan keteampilanmenyusunkarya tari untuk anak TK.

4. Dapat dimanfaatkan oleh para guru TK yang dapat merangsang aktifitas anak.

c. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat merangsang terciptanya tari kreasi berikunya yang berfmanfaat bagi
anak didik.

B. ACUAN TEORITIK

A. Seni Tari

Seni tari terdiri dari dua kata yaitu seni dan tari.

Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaanya dan bersifat indah.
Dalam buku Kamus Umum Bahasa Indonesia dikatakan bahwa seni yaitu : “Kecakapan
batin (akal) yang luar biasa yang dapat mengadakan atau menciptakan sesuatu yang luar
biasa. Menurut Widia Pekerti dkk ( 2012) mengatakan menari adalah kata kerja yang
menunjuk kepada kegiatan seseorang sedang melakukan tari. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa seni tari adalah Ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak
ritmis yang indah dari keseluruhan tubuh yang ditata dengan irama lagu pengiring sesuai
dengan lambang, watak dan tema tari.

B. Tari Kreasi

Menurut Hajar Pamadi, M.A. dkk (2009 ) Tari kreasi baru disebut tari modrn. Tarian ini
bersumber dari dua jenis tarian terdahulu yaitu kerakyatan dan klasik.Tari kreasi baru
merupakan hasil dari sebuah proses kreasi dari bentuk aslinya Dari pendapat diatas penulis
berpendapat bahwa tari kreasi adalah suatu bentuk garapan/karya tari setelahnya bentuk-
bentuk tari tradisi hidup berkembang cukup lama di masyarakat. Kreasi tari ini mendorong
pula kreativitas para seniman tari, setelahnya melihat/merasakan ada perubahan jaman
dalam kehidupan masyarakatnya dan menjadikan motivasi untuk membuat karya-karya
baru memenuhi kebutuhan zamannya
C. Tari Kreasi Baru dan Tari Modern

Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan
jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi
dua golongan yaitu:

a. Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh
kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana,
maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan
esensiketradisiannya.

b. Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi) Tari Kreasi yang garapannya
melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana,
maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi,
tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih
menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga
tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja.
C. METODE GARAPAN

A. Tujuan Mencipta Tari


Tujuan yang dicapai dalam garapan ini adalah:
1. Sebagai apresiasi media pendidikan .
2. Sebagai apresiasi media bermain.
3. Mengapresiasikan karya dan koreografer tari.
4. Melatih anak peka terhadap lingkungan.

B. Langkah – Langkah Mencipta Tari


Menggarap karya seni khususnya seni tari memerlukan waktu dan proses yang panjang
yaitu :
1 . Tahap Penemuan Gagasan.
Penemuan gagasan adalah tahap menemukan gagasan tema dan gagasan bentuk tari yang
diawali dengan kegiatan memberikan rang sangan kepada panca indra.

a. Eksplorasi adalah tahap yang paling awal dilalui oleh seorang penggarap dalam sebuah
proses penciptaan karya seni. Eksplorasi termasuk berfikir, berimajinasi, merasakan, dan
merespon. Oleh karena itu proses eksplorasi berguna pada saat pertama kali membuat
sebuah garapan karya seni. Pencarian ide yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan
dan pengetahuan yang penggarap miliki. Dalam proses eksplorasi, penggarap berpijak pada
pengalaman pribadi yang memiliki kemampuan menari dan bermain musik. Dengan
kemampuan yang dimiliki, ingin digarap sebuah karya tari dengan memadukan unsur
musik di dalamnya. Berangkat dari ide tersebut, penggarap memikirkan alat musik sebagai
properti yang digunakan dalam garapan, diantaranya music yang diadopsi dari CD karena
musik mampu penggarap menggunakan dengan mudah. Dengan ide dan konsep yang
matang, disertai menonton video,
membaca buku dan mencari narasumber, kemudian memilih cerita yang tepat untuk dapat
menggunakan properti kedalam tarian. Dengan konsultasi atau wawancara dengan teman
relasi guru dan ahli dalam bidang seni tari, banyak yang menganjurkan untuk menggunakan
kisah dunia binatang yaitu kupu –kupu.
b. Improvisasi merupakan tahap pencarian motif gerak-gerak baru yang dijadikan ciri khas
dalam garapan Tari Kreasi Kupu - kupu . Proses pencarian gerakan ini dilakukan dengan
bebas dan spontanitas, semakin banyak penggarap bergerak bebas, maka akan semakin
banyak menemukan motif gerakan, walaupun belum disusun secara sistematis. Dalam
proses ini dibayangkan bagaimana cara seseorang mengajar kesenian khususnya tari dan
musik. Tindakan pertama yang dilakukan adalah melihat dan mengamati orang yang
sedang mengajar menari, kemudian penggarap menghayati serta mencoba merasakan agar
bisa mentransformasikan ke dalam gerak tari. Dari proses tersebut munculah inspirasi
gerak yang kiranya cocok atau sesuai untuk dikembangkan ke dalam garapan Kupu - kupu
. Setelah mendapatkan bahan gerak yang dijadikan materi dalam garapan ini, kemudian
penggarap mencoba menuangkan kepada pendukung. Dalam proses improvisasi ide untuk
membuat gerakan baru terkadang muncul ketika mendengarkan iringan tari, untuk itu
penggarap selalu menyempatkan hadir dalam proses pembuatan iringan tari ini. Dengan
cara ini penggarap dapat lebih memahami dan merasakan iringan tari dengan baik, serta
dapat berkonsultasi dengan penggarap iringan tari mengenai kesesuaian antara ide.
garapan, gerakan yang ingin dituangkan. Hal ini dilakukan agar antara proses penggarapan
tari maupun iringan tari dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

c. Evaluasi Proses pembentukan iringan tari, ternyata tidak sesuai dengan rencana dan
harapan penggarap, karena musik iringan tari Kupu - kupu Untuk mengatasi kendala ini
akhirnya penggarap ikut membantu menuangkan iringan tari dari karya Kupu - kupu . Cara
yang dilakukan dengan mencari irama musik yang sesuai dengan ketukan irama tari yaitu
lagu Disko. Proses penuangannya dibantu oleh penggarap tari yaitu Hj.Darlia Kepala
Sekolah TK. Al-ikhlas. Beliau meluangkan waktu untuk menuangkan langsung iringan
Tari Kreasi Kupu - kupu . Setelah terwujudnya garapan Tari Kreasi Kupu - kupu kemudian
dilakukan percobaan panggung, properti, lighting dan kostum. Dengan dicobanya hal
tersebut pada saat latihan, maka akan diketahui nyaman atau tidaknya gerakan pada saat
menggunakan properti, lighting dan kostum, serta mengetahui kesesuaian efek dari tata
lampu terhadap warna kostum. Setelah garapan Tari Kreasi Kupu - kupu terbentuk, latihan
dilakukan lebih rutin dengan melakukan pemantapan pada setiap gerakan, penyatuan rasa
gerak dan ekspresi dari dalam dengan iringan tari pada setiap adegan, serta mencari
kekompakkan, sehingga dapat terwujud garapan yang benar-benar utuh.

2. Pendalaman Gagasan.

Dengancara pembentukan kelompok sebagai tim penciptaan tari kreasi khusus anak – anak
usia TK diataranya. Guru sebagai piñata tari, melibatakan penari, piñata music, agar
diperoleh harmonisasi antara gerak, karakter tari, dengan iringan tari.selain itu piñata tari
bekerja sama dengan piñata busana agar diperoleh kesesuaian gerak dan karakter tarian
yang telah disusun yaitu tari kupu – kupu.

3. Perwujudan Gagasan/Komposisi Tari.

Wujud dalam hal ini mengacu pada kenyataan yang nampak secara kongkrit yaitu
penggambaran sekelompok kupu – kupu yang lucu dan imut yang sedang terbang kesana
kemari, Tari ini dapat dipersepsi dengan mata atau telinga maupun kenyataan yang tidak
nampak secara kongkrit. Tetapi secara abstrak wujud itu dapat dibayangkan, seperti sesuatu
yang diceritakan atau yang dibaca dalam buku. Wujud dari apa yang ditampilkan dan yang
dapat dinikmati, mengandung dua unsur yang mendasar, yaitu bentuk (form) dan struktur
(structure). Tari Kupu -kupu adalah sebuah bentuk tari kreasi yang masih berpolakan tradisi
yang dikembangkan secara bebas dalam hal pengungkapannya namun masih berpijak pada
tema garapan, yakni pembelajaran tentang kebersaman dalam kelompok social, dan
dikembangkan sesuai dengan keinginan penggarap. Tari kreasi yang dimaksud merupakan
pengungkapan dari pengalaman pribadi yang mempunyai hobby seakaligus keterampilan
menari.
D. KONSEP DASAR KARYA TARI

a. Orientasi Garapan

Karya ini beorientasi pada anak usia TK. Tari kreasi ini bejudul “ kupu – kupu “ yang
bercerita tentang cerita sederhana keseharian anak usia TK yang suka dengan dunia hewan.
Cerita diperoleh dari sumber Kinestik yaitu sumber garapan yang berasal dari gerak
pertunjukan dari media elektronik ( TV, Video, VCD ). Tema dari garapan ini adalah
pembelajaran tentang sosialisai anak, dengan struktur garapan yang diatur sedemikin rupa
sehingga diharapkan grafik garapan yang diinginkan dapat terwujud dengan baik. Motif
gerak yang digunakan dalam garapan ini merupakan gerakan yang dikembangkan dari tari-
tarian sederhana yang memiliki karakter kelembutan perempuan. Dari keseluruhan gerak
yang ada dalam garapan ini, ada beberapa gerakan yang dikembangkan dari ide penggarap
sendiri sesuai dengan kebutuhann garapan.

c. Komposisi Tari
Dalam garapan Tari Kreasi kupu -kupu menggunakan desain sebagai berikut :
a. Desain Gerak
Gerakan ini menggunakan gerakan maknawi seperti binatang kupu – kupu yang sedang
terbang. Gerak maknawi adalah gerak gerakan tari yang memiliki arti atau makana Gerakan
tari Kupu -kupu ini bersumber dari musik dan syair lagu anak – anak yang berjudul kupu
– kupu, alasan digunakan lagu ini karena kesesuaian ritme music dan irama lagu sesuai
dengan karakter gerak usia anak TK.

b. Desain Lantai.

Garapan tari kreasi ini berbentuk kelompok dengan 3 (tiga) orang penari khusus penari
perempuan. Digunakannya 3 orang penari, karena secara umum dapat membantu
mencerminkan keseharian dan aktifitas sekelompok kupu – kupu, selain itu menurut
penggarap penggunaan penari perempuan dapat mewakili kesan luwes dan lembut dalam
garapan ini, serta dirasa mudah. Pola lantai atau desain lantai adalah pola yang dilandasi
oleh posisi penari dari komposisi di atas lantai di ruang tari. Ruang tari yang dimaksud
adalah panggung. Pada garapan tari kreasi ini, pola lantai juga disesuaikan dengan stage
proscenium yang digunakan pada saat penyajian karya tugas akhir. Pola lantai ditata
dengan mempertimbangkan jangkauan penglihatan penonton, karena pada stage
proscenium, penonton hanya bisa melihat pertunjukan dari satu sisi saja atau dari arah
depan. Adapun pola lantai yang digunakan dalam Tari Kreasi Kupu -kupu adalah sebagai
berikut :

c. Desain atas
Desain atas yang digunakan dalam tari kreasi ini adalah :
1. Lurus.
Desain ini menggunakan garis lurus pada tungkai badan dan lengan yang memberi kesan
kesederhanaan dan kokoh.
2. Lengkung.
Desain lengkung adalah desai yang menggunakan garis lengkung yang menimbulkan kesan
tarian yang halus dan lembut.
3. Spiral.
Desain ini dapat menimbulkan perhatian penonoton kegaris garis lingkaran itu. Spiral
adalah desain yang menggunakan satu jenis lingkaran searah pada badan dan anggota
badan.
d. Desain musik
Di samping untuk memperkuat suasana, iringan tari dalam sebuah garapan tari menjadi
salah satu hal yang penting karena selain sebagai pengiring, iringan tari juga berfungsi
untuk memberi aksen gerak dan memberi penjiwaan terhadap suatu tarian. Iringan Iringan
musik dalam tari kreasi ini adalah musik Disko ala anak - anak. Tari Kreasi kupu - kupu
ini juga diharapkan dapat memberi arti tersendiri dalam keutuhan garapan senit ari kreasi.
e. Tema Tari
Tema karya ini bercerita tentang binatang yaitu kupu – kupu yang sedang terbang.
Digunakannya tema cerita ini karna sesaui dengan karakteristik usia anak TK. Tema ini
diungkap sebagai penghubung untuk mengungkapkan keterampilan yang dimiliki
penggarap. Tema dari garapan ini adalah dunia binatang yaitu kupu – kupu yang indah dan
riang, dengan struktur garapan yang diatur sedemikin rupa sehingga diharapkan grafik
garapan yang diinginkan dapat terwujud dengan baik. Motif gerak yang digunakan dalam
garapan ini adalah gerak kupu – kupu yang sedang terbang dan hinggap di atas bunga
mencari madu. Gerakan ini merupakan gerakan yang dikembangkan dari tari-tarian anak –
anak. Durasi dari garapan ini adalah 10 menit. Dengan durasi tersebut garapan ini
diharapkan mampu mencerminkan keseluruhan isi dan pesan yang ingin disampaikan
kepada penonton.
f. Properti
Properti yang digunakan penari adalah gaun berwarna putih, gelang, dan kostum tari yang
berbentuk sayap kupu - kupu. Mahkota terbuat dari kertas marmer berwarna putih dan
tongkat kecil ukuran 40 cm.
g. Desai Dramatik.
Agar tarian menarik dan memunculkan kesan yang berbeda antara penari bagian awal,
bagiaan tengan dan ahir maka menggunakan tahapan kerucut tunggal.
h. Tata Rias Busana
Khas tata rias Menggunakan tata rias korektif dan kostum penari pada saat dipentaskan
dikembangkan dan dikreasikan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penggarap
sehingga nampak jelas ciri khas penari yaitu anak – anak usia TK. Secara umum warna
yang digunakan dalam kostum Tari Kreasi Kupu -kupu ini didominasi warna putih.
Pemilihan warna ini berdasarkan ciri dari anak-anak yang polos jujur. karena penggarap
ingin menyajikan kesederhanaan.
i. Tata Panggung.
Garapan ini dipentaskan di sekolah Taman Kanak – Kanak TK. Al- Qura’an Desa Banjar
Suri Kecamatan Sidomulyo. Panggung proscenium adalah terdiri dari bagian panggung
dan bagian penonton, sehingga penonton hanya bisa menyaksikan pertunjukan dari satu
sisi saja, yaitu dari arah depan, sehingga penataan pola lantai pada garapan ini disesuaikan
dengan keadaan stage tersebut. Latar belakang panggung dibuat solah berada ditaman
bunga yang sangat indah dan luas
j. Tata Lampu.
Untuk menciptakan kesan atau suasana yang diinginkan dalam pertunjukannya, penonjolan
suasana didukung pula oleh tata cahaya (lighting) yang ada yaitu : Pencahayaan panggung
menggunakan lampu bertenaga listrik berwarana warni , lampu dipasang sesuai kebutuhan
diantaranya dipasang dibagian depan diarahkan kearah panggung agar mendapat kesan
cerah pada wajah penari. Lampu juga dipasang pada bagian atas agar mendapat kesan cerah
sepeti pada saat siang hari.
k. Tata Suara.

Tata suara pengiring dalam tari kreasi ini menggunakan media rekaman yang
pengaturanya lebih mudah menggunakan VCD player dan sound system ditambah efek
suara kemericik air pegunungan sehingga terkesan sejuk dan suasana damai.

Daftar pustaka

Pekerti Widia, dkk ( 2012 ). Metode Pengembangkan Seni. Jakarta : Universitas Terbuka.
Pamadi Hadjar, M.A. dkk (2009 ) Pendidikan Seni di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Tim Abdi Guru (2007). Kreasi Seni Budaya dan Keterampilan SD. Semarang : Erlangga
intan nur’aini, Rani.S .( 1996). Kebudayaan ragam bangsa.Jakarta ; Balai pustaka.

Anda mungkin juga menyukai