Anda di halaman 1dari 18

Tugas wajib III

MERANGKUM

NAMA: MARGARETA DWI KRISTIANI

NIM: 838155958

PAUD 4402 KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI

S1 PAUD FKIP UPBJJ PALU

POKJAR LUWUK

2020.1
MODUL 1

KONTRIBUSI MUSIK PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

PENGARUH MUSIK PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Musik telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak dari awal peradabannya
hingga kini masih terus berlangsung yang dapat dijumpai disegala aspek kehidupan.

Music berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari


kandungan hingga dia dewasa. Organ yang paling banyak disentuh oleh musikadalah otak,
baik otak kanan maupun otak kiri.

Anak-anak yang selama masa pertumbuhan dan perkembangannya banyak


berhubungan dengan music secara intens menunjukkan kemampuan akademik yang lebih
tinggi dibandingkan dengan yang tidak.

Teori Multi Intelegen Gardner memberi perluasan wawasan bahwa manusia memiliki
delapan intelegen diantaranya intelegen musical.

Bidang kemampuan yang dapat dipengaruhi secara positif oleh music adalah bidang
bahasa, komunikasi, fisik, emosi, etestika, social, kognitif, science.

Kegiatan belajar 2

PROSES BELAJAR MUSIK PADA ANAK USIA DINI

Proses belajar music pada anak dimulai ketika dia masih berada di dalam kandungan.
Tepatnya ketika dia berusia lima atau enam bulan,janin mulai memberikan reaksi gerakan
terhadap music yang diperdengarkan kepadanya.

Proses belajar musik pada anak dapat dikatakan hampir sama dengan proses belajar
bahasa. Dimulai dari memahami bahasaibu dalam hal ini nyanyian yang sering
disenandungkan oleh ibunya, anak membuat nyanyiannya sendiri berupa celoteh yang tidak
dapat dipahami.

Ada tahapan yang akan dilalui anak dalam proses persiapan audisinya, yakni
akulturasi, imitasi, dan asimilasi yang melampaui tujuh tahapan, yakni penyerapan, respon
acak, respon bertujuan, penampilan ego, pemecahan kode, intropeksi, dan koordinasi.
MODUL 2

KEMAMPUAN MUSIKAL DAN KARAKTERISTIK MUSIK ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

KEMAMPUAN MUSIKAL ANAK USIA DINI

Setiap anak memiliki kemampuan musical, seperti yang dinyatakan dari teori Multi
Intelegences oleh Gardner. Pendapat ini perkuat oleh beberapa hasil penelitian, di antaranya
yang meneliti kemampuan ritmik, bernyanyi, dan literasi musical anak usia 3-6 tahun.

Pada kemampuan ritmik, anak usia 3-4 tahun bila di ajarkan terlebih dahulu
kepadanya tentang matcro beat dan micro beat dalam satu periode, mereka dapat
mendirikannya. Namun bila kepada mereka di minta untuk berjalan dengan ketukan yang
konstan, mereka akan mengalami kesulitan. Anak pada usia ini sudah mampu menirukan pola
ritmik sederhana dengan tepuk tangan.

Anak usia 5-6 tahun, anak tidak mengalami kesulitan untuk meniru pola – pola irama
dengan menggunakan pola – pola bicara, begitu pula ketika mereka menirukannya dengan
instrument musik. Pada rentang usia ini, anak mampu merespons irama duple-meter dan
triple-meter dengan ucapan, bertepuk tanagan, dan menghentakan salah satu kakinya.

Pada kemampuan bernyanyi, anak usia 3 – 4 tahundiantaranya belum mampu


menyesuaikan pitch lagu. Untuk interval tersts menurun akan lebih mudah dinyanyikan
daripada interval sext. Sedangkan anak usia 5 – 6 tahun di antaranya sudah mampu
menyamakan pitch suaranya dengan pitch lagu. Mereka juaga sudah lebih mampu
menyanyikan sebuah lagu secara akurat pada aspek ritmiknya, namaun terkadang meleset
untuk pitch nadanya.

Kegiatan belajar 2

KARAKTERISTIK MUSIK ANAK USIA DINI

Sebuah lagu yang ideal untuk dikonsumsi oleh anak usia dini adalah, lagu yang
memiliki teks atau syair, mampu meransang anak untuk bergerak, dan mampu memberi
ransangan anak untuk menyimaknya.

Menurut palmer, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketikaguru memilih lagu
untuk anak didiknya, yankni : mengaktivkan anak terlibat dalam kegiatan di kelas,
berhubungan dengan minat anak, berhubungan dengan dunia anak, kental dengan unsur
ritmis, dan mudah dijadikan versih lagu yang lainnya dengan teks yang diganti.

Sedangkan menurut suanson, lagu yang baik untuk anak usia dini adalah apabilah
lagu tersebut memiliki melodi yang mudah diingat anak, berirama yang menarik perhatian
anak, kerangka irama lagu yang sama dengan kerangka iramah lagunya, teks lagunya
menggunakan kata yang berulang-ulang, dan wilayah suara melodinya sesuai dengan wilayah
suara anak.

Ada cara yang mudah untuk membantu guru membuat lagu baru untauk keperluan
pendidikan anak didiknya, yakni dengan cara merubah atau mengganti sebagian teks atau
syair lagu tertentu, atau merubah dan mengganti seluruh teks lagu yang sudah sangat dikenal
anak.
MODUL 3

TEORI PRAKTIS BAGI GURU ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

NOTASI BALOK ( BAGI GURU )

Music seperti halnya bahasa memiliki simbol berupa notasi yang digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan sang composer kepada orang lain.

Notasi blok adalah notasi yang fleksibel yang telah mendunia dan digunakan hingga
saat ini. Sementara music adalah bahasa dunia, maka untuk dapat menjadi bagian darinya,
kita perlu mempelajarinya.

Paranada adalah tempat dimana notasi music balok ditempatkan seperti halnya kanvas
bagi sang pelukis. Padanya dituliskan notasi : kunci, khromatik, tanda mula, tanda birama,
berbagai not dan tanda istirahat, dan notasi lainnya.

Selain itu ada beberapa notasi lain yang selalu menyertai paranada ini, seperti notasi
ekspresi, notasi dinamik, teks lagu.

Kegiatan belajar 2

TANGGA NADA DAN AKOR

Landasan sebuah karya musik adalah tangganada. Dengan tangganada tersebut


seorang komposer akan merangkai bermacam nada dan notasi lainnya menjdi sebuah karya
yang indah. Masyarakat dunia memiliki beragam tangganada, namun pada kesempatan ini
disajikan dua macam tangganada yang banyak digunakan dalam pelajaran formal, yakni
tangganada mayor dan tangganada minor.

Sedangkan akor adalah rangkaian tertentu dari nada-nada yang ada pada tangganada
yang selalu mengiringi melodi lagu.
MODUL 4

MEMBUAT KARYA MUSIK ANAK

Kegiatan belajar 1

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT LAGU

Agar karya musik yang dibuat dapat memenuhi tujuannya, proses pembuatan karya
music memerlukan persiapan yang memadai. Hal-hal yang berkaitan dengan persiapan
pembuatan karya music mencakup gagasan, pendekatan dalam membuat karya music,
kemampuan tentang bayangan nada, eksplorasi alat music, dan langkah-langkah
pembuatankarya music. Langkah-langkah pembuatan karya music meliputi isi/tujuan
pembuatan lagu, penugasan penentuan nada dasar pada tangganada, menentukan strutur lagu,
mentukan jangkauan nada, menentukan puncak lagu, dan menuliskan dalam notasi music.

Kegiatan belajar 2

STRUKTUR DAN BENTUK LAGU

Dengan melakukan analisis, dapat dilihat bahwa semua lagu mempunyai struktur dan
bentuk. Setruktur lagu meliputi unsur – unsur motif, fase, dan kalimat merupakan unit
kesatuan unsur lagu yang mempunyai kesan utuh dan lengkap. Kalimat tersusun atas frase,
frase tersusun atas motif. Penyusunan motif menjadi frase dan kalimat dan dilakukan dengan
beberapa teknik.

Bentuk lagu menunjuk pada adanya susunan dan hubungan unsur kalimat music
dalam sebuah lagu.

Kegiatan belajar 3

MEMBUAT LAGU

Kegiatan membuat lagu dilakukan dengan membentuk langkah – langkah persiapan


dilanjutkan dengan menentukan motif lagu. Motif lagu yang sudah dibuat selanjutnya
dikembangkan menjadi frase dengan menggunakan teknik yng sesuai dengan maksud lagu
yang dibuat. Akhirnya frase dikembangkan menjadi kalimat music yang lengkap dan utuh.
Penyusunan frase menjadi kalimat music didasarkan pada bentuk lagu yang dikehendaki.
Kalimat music itulah yang merupakan lagu.
MODUL 5

MEMBUATA ARANSEMEN MUSIK

Kegiatan belajar 1

PERSISAPAN DALAM MEMBUAT ARANSEMEN MUSIK

Persiapan yang dilakukan dalam membuat aransemen music meliputi pemilihan lagu
model, pemilihan alat music termaksud jangkauan nada dan karkteristik warna suaranya,
pengetahuan poal irama, dan unsur iringan hubungannya dengan jenis alat music. Hal – hal
tersebut akan memberikan pengaruh terhadap hasil karya aransemen musik.

Kegiatan belajar 2

DASAR – DASAR ARANSEMEN

Beberapa teknik aransemen musik dapat digunakan dalam pembelajaran music anak.
Teknik – teknikntersebut adalah imitasi, filter, obligato, into, interlude, coda. Penggunaan
teknik – teknik tersebut bergantung pada hal – hal yang dilakukan dalam tahab persiapan
sebelumnya, seperti isi lagu, kemampuan pemain, dan jenis / karakteristik alat music serta
pemahaman dan kemampuan arranger mengenai unsur – unsur music secara keseluruhan.

Kegiatan belajar 3

MEMBUAT ARANSEMEN MUSIK ANAK

Teknik aransemen music untuk lagu model dapat dibuat dengan kreasi arranger.
Aransemen mencakup unsur – unsur melodis, ritmis, dan harmonis. Arranger dapat
mengamati teknik – teknik aransemen pada lagu yang telah ada untuk diterapkan
kesesuaiannya dengan lagu model yang dipilih. Setelah lagu model ditentukan, arranger
membuat pola iringan ritmik yang sesuai dengan karater lagu. Tahap berikutnya adalah
menggarap unsur harmonis berupa akol, nada bas, dan opligato yang tetap didasarkan pada
pergerakan akor pada setiap birama.
MODUL 6

KARAKTERISTIK GERAK BERIRAMA ( TARI ) ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

UNSUR TARI PADA TARI ANAK USIA DINI

Unsur utama tari adalah gerak, tetapi tidak semua gerak dapat dikatakan tari.
Berdasarkan keperluan atau fungsinya, gerak dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu gerak
bekerja, gerak bermain dan gerak tari. Gerak yang dimaksud dalam tari adalah gerakan-
gerakan dari bagian tubuh manusia yang telah diolah dari gerak keadaan wantah (keseharian)
menjadi suatu gerak tertentu, dalam istilah tari gerak yang telah mengalami stilisasi
(penghalusan) atau distorsi (perombakan).

Ada dua aspek penting dalam tari, yaitu gerak dan irama hal ini sejalan dengan apa
yang dikemukakan oleh Curt Sach bahwa tari adalah geraj tubuh yang ritmis. Soedarsono
mengatakan bahwa tari adalah desakan perasaan manusia tentang “sesuatu” yang disalurkan
melalui gerakan-gerakan ritmis yang indah.

Tari pada anak usia dini disesuaikan dengan kemampuan gerak yang dapat dilakukan
dengan fase perkembangan psikomotorriknya. Keterampilan koordinasi gerak motoric anak
terdiri dari gerak motoric kasar dan motoric halus. Karakteristi gerak motoris anak usia dini
perkembangannya meliputi tiga unsur,yang satu sama lain saling menunjang, yaitu meliputi
otat, syaraf dan otak. Contoh gerak motorik pada anak usia dini, misalnya: cara anak
memegang benda belum optimal seperti cara memegang benda pada orang dewasa, cara
berjalan anak seolah-olah semua ototnya ikut bergerak sedangkan cara orang dewasa berjalan
hanya menggunakan otot yang perlu saja, cara ank menyepak atau menendang bola kedua
tangannya mengayun secara berlebihan sehingga kelihatan banyak gerakan-gerakan anak
yang kurang jelas tujuannya.

Karakteristik gerak pada anak usia dini secara umum adalah sebagai berikut.meniru,
manipulasi (perlakuan) dan bersahaja. Dalam bermain anak – anak senang menirukan hal –
hal yang diamatinya baik secara audio, visual, maupun audio visual. Anak – anak melakukan
gerakan – gerakan secara spontanitas dari objek yang diamatinya sesuai dengan keinginan
atau yang disukai. Anak – anak melakukan gerak dengan sangat sederhana dan tidak dibuat –
buat atau apa adanya. Tari untuk anak usia dini harus mengacu pada karakteristik gerak yang
dapat dilakukan oleh anak usia dini tersebut.

Gerakan – gerakan tubuh merupakan medium utama tapi pada anak usia dini. Gerakan
– gerakan ini terbentuk dari unsur tenaga, ruang, dan waktu.
Kegiatan belajar 2

JENIS TARIAN ANAK USIA DINI

Jenis tari yang dapat dilakukan oleh anak usia dini disesuaikan oelh kemampuan
motoric anak usia dini. Pada pembelajaran tari pada anak usia dini tujuannya bukan melatih
anak menjadi seorang penari yang professional tetapi lebih bertujuan sebagai wahana untuk
membantu menyiapa kan anak untuk kreatif, inivatif, dan memiliki kepekaan yang tinggi,
sebagaimana yang dinyatakan dalam tujuan pendidikan secara umum. Oeleh karenanya jenis
tari pada anak usia dini harus berfungsi sebagai media ekspresi, media komonikasi, sebagai
media bermain, media pengembangan bakat dan media kreativita.

Karakteristik tari yang dapat dilakukan oleh anak usia dini dianatranya: tema yang
dipilih harus sesuai dengan perkembangan pisikologi anak usia dini misalnya tema tentang
lingkungan sekitar, prilaku manusia, kegiatan kerja, prilaku binatang, prilaku tokoh – tokoh
dalam cerita dongeng dan sebagainya. Gerak tari juga bersifat imitatif yaitu merupakan gerak
peniruan dari situasi kehidupan nyata yang dapat di amati oleh anak dari lingkungan nyata
dengan panca indranya. Selain itu gerak tari juga harus variatif, berbentuk tari kelompok,
pola lantai kurang lebih lima posisi pergerakan, lama waktu menari kurang lebih lima menit,
dan diiringi oleh musik.
MODUL 7

KARAKTERISTIK GERAK BERIRAMA PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA


DINI

Kegiatan belajar 1

GERAK TARI PADA ANAK USIA DINI

Pengembangan rati AUD, terdiri atas; pola pengembangan gerak, pola pengembangan
irama dan pola pengembangan ekspresi. Ketiga pola tersebut merupakan satu kesatuan tak
terpisahkan.

Pola pengembangan gerak dilakukan dengan mengolah gerak dasar seperti berjalan,
berlari, dan semua gerak aktivitas keseharian dengan memberi sentuhan etestika.

Pola pengembangan irama dapat dilakukan dengan cara memainkan alat-alat perkusi
rimis.

Pola pengembangan ekspresi dapat dijadikan sebagai sarana aktualisasi diri anak usia
dini.

Kegiatan belajar 2

GERAK PADA PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

Gerak tari atau sering disebut dengan brai gym dipakai istilah dimensi lateralis untuk
belahan otak kiri dan kanan, dimensi memfokuskan bagian otak belakang (batang otak atau
brainstem) dan bagian depan otak (frontal lobes), serta dimensi pemutusan untuk system
limbis (midbrain) dan otak besar (cerebrat atak).

Belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.

Lima pengertian tentang belajar, antara lain;

1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.


2. Belajar melakukan proses dan pentahapan serta kematangan diri.
3. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila dorongan dengan motivasi, terutama
motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau interistik motivation.
4. Dalam banyak hal belajar itu merupakan proses percobaab (dengan kemungkinan
keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
5. Kemampuan belajar seseorang diperhitungkan dalam rangka menentukan isi
pembelajaran.
6. Belejar tari memerlukan kecerdasan intelektual karena diperlukan menghafal gerakan
serta mensistesiskan dengan irama musiknya.

Kegiatan belajar 3

GERAK PADA PERKEMBANGAN AFEKTIF ANAK USIA DINI

Menari secara berkelompok melatih anak usia dini untuk mengembangkan


kecerdasan intra dan interpersonal.

Jenis-jenis permainan dan bermain yang berkembang dimasyarakat daerah setempat


dapat dijadikan sebagai sumber pencipta tari.

Menari baik secara berpasangan atau kelompok merupakan sarana bagi anak usia dini
untuk belajar toleransi, tentang rasa, menghargainorang lain dan mau menerima orang lain.

Kegiatan belajar 4

GERAK PADA PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI

Untuk melatih perkembangan fisik motoric anak tari dapat dilakukan dengan cara
permainan. Memilih permainan tradisional Indonesia merupakan satu upaya dalam
memperkaya kreativitas guru melatih motoric kasar dan halus anak usia dini. Permainan
tradisionan anak indinesia sangat banyak jenis dan ragamnya, seperti permainan congklak,
petak umpet, asak-asakan, dan lain sebagainya.
MODUL 8

KEMAMPUAN MERESPON GERAK BERIRAMAM PADA ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

PEMANFAATAN PERBENDAHARAAN GERAK ANAK USIA DINI DALAM


GERAK BERIRAMA

Kemampuan dasar anak dapat dikembangkan dengan lebih baik bila diberi
kesempatan untuk memaksimalkannya dengan bantuan orang dewasa di sekitarnya,
khususnya orang tua dan gurunya. Kemampuan dasara tersebut meliputi fisik, berfikir,
sosialisasi, emisi, berkomunikasi baik secara tertulis maupun verbal. Pengembangan
estetikanya dapat ditumbuh kembangkan melalui pengenalan bidang seni terutama seni tari
atau gerak berirama. Dengan kemampuannya yang terbatas tersebut, anak sudah dapat dilatih
untuk menggunakan vocabulary gerakannya untuk menari (sederhana) melalui pengamatan,
bercerita dan peniruan.

Kegiatan belajar 2

KEMAMPUAN MERESPON ANAK USIA DINI DALAM GERAK BERIRAMA

Kemampuan merespon gerakan pada anak usia muda sudah dapat dilihat dengan cara
meminta anak untuk bercerita, menirukan, dan mengapresiasi gerakan-gerakan pada tarian
yang ditontonnya. Jenis gerakan yang direspon anak adalah gerakan-gerakan yang sudah
sangat dikenalinya. Melalui bercerita, guru dapat memotivasinya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang terbuka, sehingga anak dapat menjelaskan dengan bebas.
Melalui menirukan, guru dapat membimbing anak untuk meminta anak untuk mengimitasi
gerakan-gerakan inti sang tokoh tarian. Melalui mengapresiasi, guru dapat memotivasi anak
dengan mengajukan pertanyaan tentang penilaian anak terhadap tarian yang dilihatnya.
MODUL 9

PERFORMANCE TARIAN ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

PENGENALAN TUBUH

Tubuh menjadi alat utama dalam menari, dan gerak tubuh merupakan media dasar
untuk mengungkapkan ekspresi tari.

Tari diwujudkan dengan gerakan tubuh. Garakan tubuh membutuhkan ruang, waktu
dan tenaga. Bagian-bagian tubuh yangmempunyai peran dalam menari adalah: struktur tubuh,
organisasi tubuh/olah tubuh, dan ketrampilan tubuh. Gerak merupakan dasar dari belajar tari.
Bergerak melalui menari merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi anak.

Kesadaran gerak anggota tubuh seperti tepuk tangan yang ritmis atau dalam suasana
ceria.

Bentuk-bentuk ruang dalam menari adalah: arah, jalan setapak, level, bentuk, bentuk
individual, dan hubungan.

Aspek waktu dalam tari berkaitan dalam music pengiringnya, karena keduany secara
bersama-sama menjalani waktu. Waktu berkaitan dengan irama. Jadi gerakan tari adalah
gerakan yang berirama, yang diatur waktunya seperti, cepat-lambatnya tarian dan diatur
sesuai dengan kebutuhan atau keadaanya.

Untuk bergerak anak perlu tenaga. Tenaga digunakan untuk menciptakan daya
(force), menyerap tenaga, mengatur keseimbangan, mengatur jarak, kecepatan, serta aliran
gerak di dalam menari.

Kegiatan belajar 2

KETERAMPILAN GERAK ANAK USIA DINI

Dengan menari, anak akan memiliki multi kemampuan yaitu; belajar cara berfikir
melalui pemecahan masalah secara kreatif, anak berfikir level analisa, melatih
mengintagrasikan fisik dengan pemahaman, serta memiliki keterampilan memilih gerakan
dan belajar berfikir dalam realitas gerak yang sebenarnya.

Anak usia dini belum memiliki kemampuan mengonsepkan proses menari yang
bersifat abstrak. Mereka belajar menari semata menggunakan fisik dan pengalaman
kesadaran sensori kognitif dan kesadaran motoric untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman nya tentang dunia. Mengajarkan tari bagi anak usia dini berarti
memberi kemampuan multi perspektif, memberikan pengalaman dasar. Melalui tarian, anak
memiliki kesempatan untuk belajar mempersatukan dan mendemonstrasikan pengetahuan
mereka dengan cara koreogrefi.

Perkembangan motoric dan keterampilan gerak anak pada usia 3-4 tahun, memiliki
kemampuan pengelolaan tubuhnya dan keterampilan dasar seperti keterampilan berpindah
tempat (lokomotor), gerak statis di tempat (non-lokomotor) dan gerak memakai anggota
badan (manipulative). Karakteristik anak usia dini selalu ingin bergerak, tampil, dan aktif.

MODUL 10
PENCIPTAAN KARYA TARI UNTUK ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

PRINSIP-PRINSIP PENCIPTAAN KARYA TARI

Kegiatan tari tidak menekankan pada aspek kemampuan psikomotorik saja, tetapi
juga dapat dijadikan sebagai wahana mengembangkan dan menumbuhkan kecerdasan jemak.
Selain itu, pad prektiknya, pembelajaran tari tidak hanya terfokus pada bidang pengembangan
seni saja, tapi juga mencakup aspek perkembangan bidang bahasa, kognitif, dan motoric.

Ada dua macam stimulasi dalam melakukan gerak tari,yaitu audio dan visual.
Stimulasi-stimulasi ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan pencarian gerak.

Ada empat aspek yang perlu dipertimbangkandalam menentukan judul tari. Keempat
aspek ini mencakup dimensi psikologis dan akademis.

Kegiatan belajar 2

STRUKTUR TARI

Gendhon Humardani menyatakan bahwa bentuk lahir ‘tari’ adalah gerak tubuh
manusia. Menurut sifatnya, gerak tubuh manusia dapat digolongkan ke dalam berbagai
bentuk gerak, antara lain; gerak aktif, gerak kata, gerak bagian, gerak kata ‘baru’, gerak
indah, gerak tari, dan gerak praktis.

Ada dua jenis stimilasi dalam menciptakan gerak tari, yaitu stimulant audio dan
visual.

Ada empat tahapan dalam penciptaan tari, yaitu; eksplorasi, improvisasi,


inkubasi/evaluasi, dan hasil/komposisi tari.

Kegiatan belajar 3

PROSES PENCIPTAAN TARI

Kegiatan tari dalam dunia pendidikan anak,mempunyai peran dan fungsi yang
berbeda dari tarian sebagai seni pertunjukan. Materi dan objektivitas serta program
pendidikan tari haruslah mencakup tiga aspek, yaitu psikomotor,kognitif dan afektif.

Kegiatan pada anak usia dini dalam tari setidaknya mencakup aspek; proses
eksplorasi, proses improvisasi, proses inkubasi atau evaluasi dan hasil atau komposisi tari.
Proses eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mencari berbagai
macam ragam gerak.

Proses improvisasi sebuah kegiatan yang sudah mengarah pada membangun sebuah
struktur tari tetapi belum sempurna.

Preses evaluasi/inkubasi adalah mengevaluasi ragam-ragam gerak sesuai dengan tema


dan judul tari.
MODUL 11

PENCIPTAAN KARYA GERAK DAN MUSIK ANAK USIA DINI

Kegiatan belajar 1

PENCIPTAAN MUSIK BERDASARKAN TARIAN

Penciptaan iringan music untuk tari dapat berupa tepukn, nyanyian accapella, iringan
alat perkusi dan kombinasi antara ketiganya.

Jika music digunakan untuk iringan tari, maka ketukan pada birama sesuai dengan
hitungan pada gerakan tarinya.

Jika music hanya untuk memberi suasana, maka ketukan pada birama tidak harus
sesuai denga hitungan pada gerakan tarinya.

Untuk menca[ai dinamika tari, dapat dilakukan dengan melakukan gerakan cepatdan
lambat sesuai dengan panjang dan pendeknya nada yang dibaca.

Kegiatan belajar 2

PENCIPTAAN GERAK BERIRAMA BERDASARKAN MUSIK YANG SUDAH ADA

Untuk menciptakan tarian yang didahului dengan music terlebih dahululebih


memudahkan karena dalam lagu sudah terdapat temanya.

Tidak semua dapat dijadikan sebagai iringan tari karena tidak memenuhi kriteria
terutama tema yang ada di dalam lagu tersebut.

Tarian yang diciptakan berdasarkan lagu-lagu daerah gerakan yang dibuat


berdasarkan sumber pada asal lagu daerah tersebut.

Lagu anak-anak ciptaan AT. Mahmud, Ibu Sud, Pak Kasur kaya akan tema dan
syairnya mendidik.

Pada kegiatan tari anak usia dini tidak hanya belajar etestika tetapi juga belajar fisik
motoric dan juga ilmu pengetahuan lain, seperti ilmu alam dan ilmu social.
MODUL 12

PENCIPTAAN KARYA GERAK BERIRAMA (UTUH) UNTUK ANAK USIA DINI


(PETUNJUK PRAKTIK)

Kegiatan belajar 1

PRAKTIK PENCIPTAAN GERAK BERIRAMA UNTUK ANAK USIA DINI

Mecipta dapat dilakukan oleh siapa saja dengan materi apa saja. Begitu pula dalam
penciptaan tari ataugerak berirama pada anak usia dini, pendidik dapat melakukannya.

Penciptaan tari dilakukan dalam beberapa tahap, yakni perencanaan dan


penciptaannya itu sendiri.

Perencanaan atau pembuatan konsep diawali dengan menguraikan latar belakang,


manfaat, acuan teori, orientasi garapan, metode garapan, dan komposisi tari, serta dilengkapi
daftar pustaka yang digunakan.

Selanjutnya dalam tahap penciptaan tari diperlukan tahap-tahap berikut, yaitu:


eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi. Setelah itu menciptakan music
pengiringnya.

Music pengiring dapat berupa music ritmis (tanpa melodi) atau music melodis
(nyanyian atau nyanyian tanpa teks).

Anda mungkin juga menyukai