Bu Rina akan melakukan penelitian tentang Eefektivitas Penggunaan Explainer Video terhadap
Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1)
bagaimana implementasi explainer video dalam pembelajaran IPS, 2) bagaimana efektivitas
penggunaan media explainer video terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS, 3)
bagaimana efektivitas penggunaan media explainer video terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS di SMP Negeri 10 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode pre-
experimental design dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Tentukan
metode penarikan sampel yang tepat digunakan pada penelitian tersebut!
Jawab :
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi yang diteliti. Hal ini
sesuai dengan ungkapan Arikunto (2013,hlm.174) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti, Adapun jenis sampel yang 28 digunakan adalah sampel bertujuan
(purposive sampling). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan penulis sehubungan dengan merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran menganalisis kaidah kebahasaan teks negosiasi berfokus pada kalimat
bersyarat dengan menggunakan metode inkuiri;
2. Kemampuan siswa kelas SMP Negri 10 Semarang yang diukur adalah menganalisis kaidah
kebahasaan teks negosiasi berfokus pada kalimat bersyarat dengan menggunakan metode
inkuiri dengan tepat;
3. Keefektifan metode inkuiri diukur dari ada tidaknya peningkatan dari pretest ke posttest.
2. Pak Edy seorang guru di SMK Karya Jaya kelas XI. Ia mengalami kendala dalam pembelajaran,
yaitu terbatasnya alat dan bahan praktik untuk mata pelajaran Produktif TKJ. Hal ini berdampak
pada rendahnya hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa menunjukkan hanya 60% siswa
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dari masalah ini, pak Edy mencoba mencari solusi.
Salah satunya, ia akan menggunakan media pembelajaran interaktif (MPI). Pak Edy juga akan
meneliti efektivitas MPI terhadap hasil belajar siswa kelas XI. Berdasarkan masalah di atas,
kerjakan soal berikut:
• Tentukan metode penelitian yang tepat untuk penelitian pak Edy!
• Tentukan metode pengumpulan data penelitian!
Jawab :
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode grounded theory. Grounded
theory merupakan jenis penelitian kualitatif sistematik yang digunakan untuk
menghasilkan sebuah teori/hipotesis yang menjelaskan pada tataran konsep, sebuah
proses, kegiatan, atau interaksi. Dalam penelitian grounded, yang dimaksud dengan
teori adalah suatu penjelasan tentang “proses”, yang dalam penelitian ini adalah proses
kurikulum dari dua lembaga pendidikan, yaitu Program Studi PTIK sebagai lembaga
penyedia calon guru dan Program Studi TIK sekolah menengah kejuruan sebagai
pengguna lulusan.
Peneliti melalui prosedur pengumpulan data yang sistematis, pengidentifikasian dan
mengaitkan kategori-kategori, dan membangun hipotesis yang menjelaskan suatu
proses. Memberi penekanan pada penggunaan langkahlangkah analisis data, open
coding (pengkodean terbuka), axial coding (pengkodean terporos), dan selective coding
(pengkodean terpilih), serta pengembangan paradigma logis atau gambaran visual dari
teori yang dilahirkan dalam bentuk conditional matrix. Dalam rancangan ini, peneliti
melalui tiga tahapan pengkodean dalam menganalisis data. Pada tahap pertama, open
coding (pengkodean terbuka) peneliti menetapkan properties, yaitu sub-sub kategori
yang fungsinya adalah memberi keterangan yang lebih rinci tentang masing-masing
kategori. Masing-masing subkategori tersebut memiliki dimensi yang bermakna bahwa
sub-kategori berada dalam sebuah kontinum dan di dalam data berisikan contoh-contoh
yang mewakili dua ujung ekstrim pada kontinum ini. Pada tahap kedua, Axial Coding,
peneliti memilih satu buah kategori dalam pengkodean terbuka, meletakkannya pada
posisi sentral dari proses yang sedang dikaji (sebagai inti dari fenomena) dan kemudian
mengaitkan kategorikategori yang lain dengan kategori tersebut. Kategori-kategori yang
lain ini merupakan kondisi penyebab (faktor-faktor yang mempengaruhi kategori inti),
strategi (aksi yang dilakukan dalam rangka memberikan respon terhadap kategori inti),
kondisi-kondisi kontekstual (faktor-faktor sosial budaya, waktu, dan tempat yang
berpengaruh terhadap strategi), dan konsekuensi (hasil/akibat dari penggunaan
strategi). Tahap ini mencakup pembuatan diagram, yang disebut coding paradigm
(paradigma pengkodean) yang memggambarkan hubungan timbal balik antara kondisi-
kondisi penyebab, strategi, kondisi-kondisi kontekstual, dan konseuensi.
Peneliti grounded theory mengidentifikasi satu kategori pengkodean terbuka sebagai
kategori inti yang merupakan sentral dari teori yang akan dikembangkan. Kemudian,
kategori inti ini menjadi titik pusat dari paradigma axial coding. Tahap ketiga adalah
selective coding. Peneliti menyusun teori/hipotesis dari hubungan antara kategori-
kategori di dalam axial coding. Pada tataran dasar, kategori ini memberikan penjelasan
abstrak tentang proses yang sedang dikaji dalam sesuatu penelitian. Proses itu adalah
proses memadukan dan memperhalus teori. Melalui teknik-teknik seperti menuliskan
alur cerita yang mengaitkan kategori-kategori satu sama lainnya dan menyortir memo-
memo pribadi berkenaan dengan gagasan-gagasan teoritis. Dalam menulis, peneliti akan
mengkaji bagaimana faktor-faktor tertentu berpengaruh terhadap fenomena yang
menyebabkan digunakannya strategi tertentu yang pada akhirnya membawa suatu hasil
yang akan direkomendasikan sebagai sebuah teori/hipotesis. Penggunaan ketiga
prosedur di atas menunjukkan bahwa peneliti menggunakan satu set prosedur untuk
mengembangkan teori/hipotesis. Peneliti mengandalkan analisis data untuk
menemukan tipe-tipe kategori yang spesifik pada axial coding dan penggunaan diagram-
diagram untuk menyajikan teori. D. Instrumen Penelitian Paradigma riset kualitatif
menurut Locke, Spriduso & Silverman (1993: 110), bahwa “the investigator is the
primary research instrument (peneliti adalah instrument riset yang utama)”. Peneliti
berinteraksi dengan subjek melalui interview, observasi, dan analisa dokumen. Interaksi
ini mengarah pada koleksi data selanjutnya. Biografi penulis juga berperan penting
dalam riset. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti sebagai dosen lembaga
pendidikan tenaga kependidikan berpotensi menimbulkan bias dalam studi, sehubungan
dengan itu dilakukan upaya untuk mengontrol pengaruh biografi peneliti melalui
beberapa metode dalam prosedur koleksi dan analisis data. Pertama, di setiap akhir
interview penulis meringkas poin-poin utama dari para interviewee dan meminta
persetujuan mereka. Kedua, melalui memo peneliti
membuat keputusan tentang di mana, siapa dan bagaimana setiap hubungan dengan
kemunculan kategori data. Dalam rangka memperbaiki teori, kembali dikaji setiap
transkrip interview untuk menentukan apakah konten interview tersebut sudah cocok
dengan kondisi. Ringkasan hasil temuan teoritis dan prosedur yang dilalui untuk
mencapai temuan dievaluasi oleh pakar independen, yaitu seorang anggota tim
pengembang kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia.
Validasi dilakukan dengan menjawab pertanyaan seperti, apakah teori riset ini sudah
memenuhi syarat sebagai sebuah teori gounded? yaitu memenuhi empat kriteria pokok,
diantaranya, fit (tepat), workable (bisa dilaksanakan), relevan, dan bisa dimodifikasi.
Dengan demikian apabila teori grounded digunakan, tentulah ia akan relevan, dan dapat
dimodifikasi ketika memasukkan data-data baru. E. Validasi Instrumen Penelitian Sangat
penting diingat bahwa apakah penjelasan teoretis tentang proses yang teliti itu diterima
oleh partisipan dan merupakan terjemahan yang akurat dari data setiap urutan
peristiwa dalam keseluruhan proses. Dalam penelitian grounded, validasi merupakan
bahagian aktif dari proses penelitian (Creswell, 1998). Contohnya, selama prosedur
pengkodean terbuka dengan menggunakan teknik perbandingan berkelanjutan, peneliti
melakukan triangulasi data antara informasi dan kategori-kategori yang muncul. Proses
yang sama juga dilakukan antara pengecekan data terhadap kategori-kategori pada
tahap axial coding. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
kategorikategori, kemudian kembali ke data lagi dan mencari bukti-bukti, insiden-
insiden, dan peristiwa-peristiwa suatu proses dalam penelitian grounded yang disebut
discriminant sampling. Setelah mengembangkan teori, peneliti grounded theory
memvalidasi proses dengan jalan membandingkannya dengan proses yang terdapat
dalam literatur (kepustakaan). Demikian juga, reviewer eksternal, yang menilai teori
grounded theory dengan menggunakan prinsip-prinsip keilmuan, termasuk validitas dan
kredibilitas data (Strauss & Corbin, 1998). Sebuah gounded theory yang baik harus
memenuhi empat kriteria pokok: fit (tepat), workable (bisa dilaksanakan), relevan, dan
bisa dimodifikasi.
Teknik pengumpulan data
Observasi proses pembelajaran di kelas/laboratorium, pelaksanaan Praktek Program
Lapangan (PPL), Praktek Industri (PI), dan Praktek Kerja Industri (Prakerin). a) Proses
pembelajaran di kelas/laboratorium berupa aktivitas/peran mahasiswa selama proses
pembelajaran baik individual maupun kelompok. Mengobservasi aktivitas/peran dosen
yang difokuskan pada pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Secara garis besar
kegiatan observasi melalui langkah berikut.
(1) Persiapan Observasi
(a) penentuan mata kuliah yang akan diobservasi. Mata kuliah yang dipilih berdasarkan
pertimbangan adalah 2 mata kuliah produktif yang masingmasing memiliki kesesuaian
karakteristik dengan mata pelajaran produktif TKJ dan RPL di sekolah menengah
kejuruan. Selain itu, ditetapkan juga 1 mata kuliah pedagogi,
(b) menyiapkan kontrak perkuliahan yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah,
(c) melakukan koordinasi dengan dosen mengenai apa, kapan, dan bagaimana teknik
pengambilan data yang akan dilakukan agar tidak mengganggu proses pembelajaran.
Dengan demikian, segala bentuk kegiatan observasi atas seizin dan persetujuan dosen
pengampu mata kuliah.
(2) Pelaksanaan Observasi
Pada Mata kuliah produktif yaitu Praktek Jaringan Komputer dan Rekayasa Perangkat
Lunak, observasi lebih banyak dilakukan pada proses pembelajaran di laboratorium,
sedangkan untuk mata kuliah pedagogi yaitu Strategi Belajar Mengajar, observasi
dilakukan di dalam kelas. Secara garis besar kegiatan observasi pada setiap mata kuliah
sebagai berikut:
(a) observasi kegiatan awal pembelajaran adalah pertama, bagaimana aktivitas dosen
dan mahasiswa saatpenyiapan kelas/laboratorium, perangkat serta media
pembelajaran. Kedua, bagaimana aktivitas dosen dan mahasiswa pada tahap
penyampaian apersepsi, pemberian motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran
oleh dosen.
(b) observasi kegiatan inti pembelajaran adalah bagaimana aktivitas dosen dan
mahasiswa saat pembahasan materi pembelajaran, penugasan, dan penyelesaian tugas
oleh mahasiswa, serta pembimbingan yang diberikan dosen selama mahasiswa bekerja.
(c) observasi kegiatan penutup pembelajaran adalah bagaimana dosen memberi
evaluasi, umpan balik, serta membuat kesepakatan dengan mahasiswa untuk tindakan
selanjutnya. b) PelaksanaanProgram Praktek Lapangan (PPL) yaitu oleh mahasiswa
semester VII Program Studi PTIK.
Observasi dilakukan melalui langkah berikut.
(1) Persiapan Observasi Meminta izin pada pihak program studi dan UPT PPL
Universitas Negeri Makassar untuk mengikuti proses pembekalan di tingkat
universitas
5. Baca kembali contoh pada kasus di soal nomor 4. Buatlah BAB III yang berisi tentang Metodologi
Penelitian untuk masalah pada kasus di soal nomor 4 tersebut.
1. BAB III Metode Penelitian terdiri atas:
A. Jenis Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Jenis Data
E. Metode Pengumpulan data
F. Instrumen Penelitian
G. Teknik Analisis Data
JAWAB :
BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitin
Berdasarkan permasalahan yang ada jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.
Peneliti menggunakan metode kulaitatif deskriptif karena dirasa cocok karena dapat
menjabarkan dan mendeskripsikan secara detail persoalan yang diteliti dengan demikian inti
dari permasalahan dalam penelitian dapat tersamapaikan dengan jelas. Menurut sugiyono
(2016: 09) mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menenliti pada kondisi obyek
yang alamiyah,dimana peneliti bertindak sebagai pemegang kunci, yaitu sebagai pelaksana,
pengamat, dan sekaligus pengumpul data. Metode kualitatif menghasilkan data deskriptif dalam
bentuk kata-kata dari orang secara lisan ataupun perilaku yang diamati.
B. Setting Penelitian
Penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pembelajaran Daring Pada Guru Era Pandemi
Covid-19 Di Sdn Deyangan 2” Kecamatan Magelang, Kabupaten Magelang. Waktu penelitian
yang digunakan ialah dari bulan Mei, peneliti mengobservasi permasalahan pendidikan pada
masa pandemi yang hasilnya peneliti menemukan permasalahan mengenai strategi yang
digunakan oleh guru, peneliti melaksanakan penelitian di SDN Deyangan 2 pada bulan Juni
sampai bulan Juli
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder :
a. Data Primer
Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dan Observasi yang dilakukan di
SDN Deyangan 2 kepada Bapak Suparyo selaku Kepala sekolah beserta wawancara
dengan ibu Nurul Fatmawati dan ibu Nur khasanah selaku guru kelas rendah dan kelas
tinggi, mengenai strategi pembelajaran yang digunakan pada masa pandemi ini, serta
peserta didik di SDN Deyangan 2.
b. Data Sekunder
Sumber data yang telah disusun seperti data letak geografis, kurikulum yang digunakan
pada masa pandemi ini, proses pembelajaran yang berlangsung
D. Fokus Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam
mengawasi guru dalam pelaksanaan strategi daring, strategi pembelajaran apa yang
digunakan oleh guru pada saat terjadi pandemi Covid-19 dan apa faktor penghambat serta
faktor pendukung strategi pembelajaran yang ada pada saat ini khusunya bagi guru di SDN
Deyangan 2.
Fokus penelitian ini bermaksud untuk menentukan suatu jawaban atas permasalahan yang
diteliti. Selain itu juga digunakan untuk mendapatkan data-data yang valid agar mendapat
jawaban yang relevan. Dengan demikian penelitian akan lebih fokus dengan apa yang akan
diteliti. Pada penelitian ini peneliti fokus pada bebrapa hal yang akan menjadi bagian pokok
pada pembahasan yaitu :
1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
pada era pandemi Covid-19 ini?
2. Bagaimana strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada era pandemi Covid-
19?
3. Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pada era pandemi Covid-19?
E. Metode Pengumpulan
Data Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan peneliti untuk
memperoleh data (Sugiyono, Metode Penelitian kualitatif, Kuantitatif & RnD, 2016).
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber, setting, dan cara, metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
Observasi menurut (Suardeyasasri, 2010) observasi ialah suatu pengamatan yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan secara teliti dan
sistimatis yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada tempat yang
diamati. Menurut (Sugiyono, 2014) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu
proses yang kompleks dan tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Menurut (Djamal, 2015) observasi menurut keterlibatan peneliti dibagi menjadi 2 yaitu
observasi partisipan dan non partisipan, pada observasi partisipan ialah peneliti
berperan ikut sebagai peneliti dan sebagai anggota yang diamati sedangkan non
partisipan ialah peneliti hanya menjadi peneliti saja. Berdasarkan pengertian menurut
ahli diatas observasi merupakan suatu pengamatan yang di lakukan secara langsung
maupun tidak langsung oleh peneliti dan dilakukan secara tersektruktur dengan jelas
Observasi yang digunakan peneliti berfokus pada hal-hal berikut :
1. Peran kepala sekolah dalam strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru apakah sudah sesuai dengan masa
saat ini.
3. Faktor penghambat dan faktor pendukung pada strategi pembelajaran daring
b. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang
banyak digunakan oleh penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara dilakukan secara lisan
dengan responden secara individual dapat dilakukan dengan tatap muka menurut
(Sukmadinanta, 2016) dalam pengumpulan data melalui wawancara peneliti harus
mencari responden yang paling tahu tentang hal-hal yang akan di tanyakan, memilih
responden yang berkata jujur kepada peneliti apabila jawaban iya maka dia menjawab
iya apabila tidak menjawab dengan tidak responden yang di harapkan adalah responden
yang jujur, interpretasi subyek yang ditanyakan peneliti kepada responden merupakan
pertanyaan yang dimaksud oleh responden
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokum ini berisi
gambar, tulisan, biografi sekolah, catatan, dan sejarah kehidupan. Dokumen yang
berbentuk gambar adalah foto sekolah, sketsa sekolah, foto kegiatan dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk tulisan ialah RPP BDR, silabus BDR, kegiatan pembelajaran
siswa dan lain-lain. Menurut (Djamal, 2015) dokumen merupakan sumber data yang
stabil, karena tidak mengalami perubahan yang disebabkan faktorfaktor seperti
perubahan waktu maupun perubahan tempat
E. Instrumen Penelitian
F. Menurut (Sugiyono, 2010) instrumen penelitian adalah sualtu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena
disebut variabel. Penelitian ini mengguakan penelitian kualitatif deskriptif menurut
(Sugiyono, 2010) disamping peneliti sebagai intrumen utama, ada pula instrumen untuk
melengkapi dan dapat digunakan untuk membandingkan antara data-data yang
diperoleh saat penelitian ataupun data dari angket dan wawancara. Jadi dalam
penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa peneliti itu sendiri,
data-data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun indikator yang
digunakan dalam instrumen observasi dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Peran kepala sekolah dalam strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada era
pandemi Covid-19 ini.
2. Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran pada era pandemi Covid-19.
3. Faktor pendukung dan faktor penghambat strategi pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada era pandemi Covid-19. Berikut ini merupakan instrumen yang digunakan
peneliti dalam melaksanakan penelitiannya: