Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN IPA
TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA
MELALUI METODE PERMAINAN PUZZLE
PADA SISWA KELAS V SDN PAKONG 2
KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN

OLEH :
NELLY NOERDIANA SALEH
NIM. 824391513

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PGSD KABUPATEN PAMEKASAN
2016

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Nama Mahasiswa : NELLY NOERDIANA SALEH


NIM : 824391513
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Pakong 2 Kec. Pakong
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : 1. Siklus 1, Hari Selasa, tanggal 12 April 2016
2. Siklus 2, Hari Rabu, tangal 20 April 2016
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :
Masih rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam memahami dan
menyelesaikan soal tentang alat pencernaan makanan manusia

Mengetahui : Pamekasan, 08 Mei 2016


Supervisor 1, Mahasiswa

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. NELLY NOERDIANA SALEH


NIP. 19760709 200604 1 001 NIM. 824391513

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik pemantapan


kemampuan professional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka ( UT )
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya
saya sendiri atau ada plagiasi dalam bagian – bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang – undangan yang berlaku.

Pamekasan, 08 Mei 2016


Yang membuat pernyataan

NELLY NOERDIANA SALEH


NIM. 824391513

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
taufik dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
( PKP ) yang berjudul ”Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia Melalui Metode
Permainan Puzzle Pada Siswa Kelas 5 SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong” ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa terselesainya laporan ini , tidak lepas dari
bantuan beberapa pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. selaku Dosen Pembimbing (Supervisor 1)
2. Aryadi Santoso, S.Pd, SD. selaku pembimbing (Supervisor 2)
3. Hj. Sulis Nurhayati, S.Pd. selaku Kepala SDN Pakong II
4. Dewan Guru SDN Pakong II
5. Teman-teman mahasiswa
6. Bapak dan ibuku yang telah memberikan nasehat dan dukungan penuh serta
do’anya dalam menyelesaikan laporan ini
Penyusun telah berupaya menyelesaikan penyusunan laporan PKP ini
dengan sebaik-baiknya. Namun penulis menyadari banyak kekurangan di
dalamnya untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dan
penilai, sehingga laporan ini akan tampil lebih sempurna dan dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mahasiswa

NELLY NOERDIANA SALEH


NIM. 824391513

DAFTAR ISI

iv
Halaman Judul ............................................................................................ i
Lembar Pengesahan ………………………………………………...…… ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ........................................................... iii
Kata Pengantar …………………………………………………......……. iv
Daftar Isi ………………………………………………………….………. v
Daftar Tabel ……………………………………………………………… vi
Daftar Lampiran ......................................................................................... vii
Abstrak viii
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ……………………………...………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………...………….. 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………...………... 5
D. Manfaat Penelitian perbaikan Pembelajaran ………...…………. 5
II. Kajian Pustaka
A. Kajian Tentang Ilmu Pengetahuan Alam .....……………………. 6
B. Kajian Tentang Metode Permainan Puzzle …………….……….. 6
C. Kajian Tentang Prestasi Belajar ………………………………... 8
D. Kajian Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia ....………… 9
III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian …………………………... 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ………………………. 12
C. Teknik Analisis Data …………………………………………….. 23
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………….. 25
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………. 36
V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut
A. Simpulan ........................................................................................ 40
B. Saran Tindak Lanjut ....................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 41
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL/GRAFIK
Halaman
Tabel 1 Hasil Tes Formatif Siswa Siklus 1 di Kelas V SDN Pakong 2 ...................... .27
Tabel 2 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 1............. .28
Tabel 3 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus .1..............29
Tabel 4 Hasil Tes Formatif Siswa Siklus 2 di Kelas V SDN Pakong 2 ...................... .33
Tabel 5 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 2 .............34
Tabel 6 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus 2 ............. 35
Grafik 1 Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Siklus 1 dan Siklus 2 .............................. 37
Grafik 2 Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2 ......................... .38
Grafik 3 Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2 ............................38

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing.
2. Surat Pernyataan Mahasiswa.
3. Perencanaan PTK.
4. RPP Pra Siklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan Siklus II.
5. Lembar Observasi.
6. Jurnal Pembimbingan.
7. Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk per Siklus.
8. Berkas Hasil Penelitian Praktek Pembelajaran di kelas ( APKG 1 – PKP dan
APKG 2 – PKP )

vi
9. Dokumentasi Ujian Praktik PKP

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA
TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA
MELALUI METODE PPERMAINAN PUZZLE
SISWA KELAS 5 SDN PAKONG 2 KECAMATAN PAKONG

Oleh :

NELLY NOERDIANA SALEH

KATA KUNCI : Metode Permainan Puzzle, Sistem Pencernaan Makanan


Manusia,Prestasi Belajar

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil tes yang dicapai siswa Kelas V
untuk pokok bahasan “Alat Pencernaan” masih menunjukkan hasil yang kurang
menggembirakan. Dari 20 orang, hanya 14 orang (70%) yang belum berhasil
mencapai nilai minimal 65, dan hanya sebanyak 6 orang (30%) berhasil di atas

vii
KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas V SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan sistem pencernaan makanan melalui penerapan
media kartu puzzle.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
metode analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang dengan prosentase klasikal.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 20 siswa yang terdiri
11 anak laki – laki dan 9 anak perempuan Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, metode observasi, metode wawancara, dan metode tes.
Pada tindakan tiap siklus mengalami peningkatan yang cukup baik. Siklus
pertama nilai rata-rata siswa mencapai 67,25 dengan ketuntasan belajar siswa
secara klasikal 60%. Pada siklus kedua nilai rata-rata siswa telah mencapai 74,75
dengan ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 85%. Sedangkan aktivitas
siswa pada siklus I hanya 59,38 % dan aktivitas guru 60,71%. Pada siklus II
aktivitas siswa mencapai 84,38% dan aktivitas guru 80,36%. Dari hasil
pengamatan tersebut nilai rata-rata siswa, keaktifan siswa dan keaktifan guru
selama mengikuti pembelajaran dengan penerapan media kartu puzzle mengalami
peningkatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu puzzle
dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa kelas V SDN Pakong 2
Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.pada pokok bahasan sistem pencernaan
makanan pada manusia.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai Ilmu Pengetahuan (Sains) bisa didapat di sekolah termasuk Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan.
Namun kondisi SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dalam
menyajikan pelajaran IPA menemui beberapa kendala. Dari hasil tes akhir yang
dicapai siswa Kelas V untuk pokok bahasan “Alat Pencernaan Makanan Manusia”
masih menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Dari 20 orang, ada 14
orang (70%) yang belum berhasil mencapai nilai minimal 65, dan hanya sebanyak
6 orang (30%) berhasil di atas KKM. Secara klasikal kondisi siswa kelas V SDN
Pakong 2 Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan berada di bawah KKM
klasikal yaitu 80%. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diperlukan dukungan
metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
IPA berasal dari bahasa asing “science” berasal dari kata lain “scientia” yang
berarti saya tahu. Kata science sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang
meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (social science) maupun ilmu pengetahuan
alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan “science”
maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia
disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik
(physical science) yang antara lain adalah ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu astronomi
dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
Untuk mengidentifikasi IPA dengan kata-kata atau kalimat yang singkat tidak
mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian
IPA tersebut. Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund
“IPA adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”, dalam definisi ini
IPA mengandung dua unsur yaitu sebagai sekumpulan pengetahuan dan sebagai

1
suatu proses untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan tersebut. Dari
definisi tersebut syarat-syarat IPA adalah obyektif, sistematik, mengandung
metode tertentu yaitu metode ilmiah.
Dalam perkembangan jaman yang semakin pesat ini, pembelajaran IPA sangat
penting karena pada hakikatnya IPA adalah produk proses dan penerapannya
(teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Banyak orang
berpendapat bahwa menguasai IPA sangat penting, karena dalam pembelajaran
IPA siswa diberi kesempatan dan bekal untuk memproses IPA dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari –hari melalui cara – cara yang benar dan mengikuti etika
keilmuan dan etika yang berlaku dalam masyarakat.
Sejalan dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, dalam kurikulum 1994 proses dan konsep IPA
diintegrasikan dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran (umum) yang harus
diukur pencapaiannya. Oleh karena itu guru diharapkan untuk dapat mengambil
keputusan, baik ketika merencanakan maupun ketika melaksanakan pembelajaran,
termasuk memecahkan masalah – masalah yang ditemukan dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. Dalam melaksanakan pembelajaran unsur terpenting
adalah merangsang dan mengarahkan siswa untuk belajar. Mengajar tidak lebih
dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
sikap, serta idealisme dan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah
laku dan pertumbuhan siswa.
Dalam pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne meliputi
delapan langkah yang sering disebut kejadian – kejadian instruksional
(instruksional events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang
tujuan-tujuan belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan
bimbingan belajar, meningkatkan retensi, membantu transfer belajar,
mengeluarkan pendapat, memberi umpan balik.
Dengan langkah – langkah tersebut diharapkan kualitas dan kuantitas
kegiatan belajar mengajar lebih meningkat. Bagi kita kalangan pendidikan untuk
dapat menyiapkan generasi masyarakat yang bermodal literasi (melek) sains, yaitu
masyarakat yang mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring,
mengaplikasikan, serta turut serta berkontribusi bagi perkembangan sains

2
(teknologi) itu sendiri untuk peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan
masyarakat. Literasi sains amat penting bagi kehidupan saat ini. Sains dengan
karakteristik dan metodologi keilmuannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, menjadi peradaban modern. Menurut Carin (1997), masyarakat
yang bermodal literasi sains dan teknologi mesti memiliki pemahaman terhadap
aspek-aspek sains dan teknologi yang berarti dan sesuai dengan perkembangan
mental kognitif mereka, dapat menemukan sains secara menyenangkan dan
menghargainya, menggunakan pengetahuan sains dan teknologi untuk memenuhi
dan menikmati kehidupannya.
Jadi, betapa pentingnya peran guru dalam proses pembelajaran untuk
memperoleh prestasi yang baik dan dalam kehidupan bermasyarakat yang
dipenuhi dengan munculnya teknologi-teknologi modern. Prestasi belajar siswa
sangat dipengaruhi peran guru. Menurut pendapat Ace Suryadi dan H. AR. Tilar
dalam bukunya yang berjudul “ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH”
dijelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor yang ditemukan
sangat ampuh didalam memberikan efek terhadap prestasi belajar. Menurut
beberapa studi di Indonesia (Moegjadi, 1974; Ace Suryadi, 1932; Nuhi Nasution,
1980; Shaefer, 1980) faktor yang berpengaruh adalah faktor guru, buku pelajaran,
managemen sekolah, besarnya kelas, dan faktor keluarga. Faktor-faktor tersebut
termasuk permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar ada dua unsur yang amat penting yaitu metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, pemilihan
satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai. Meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon
yang diharapkan dari peserta didik kuasai setelah pembelajaran berlangsung dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik. Fungsi utama media
yaitu sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Azhar , 1995:15).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dibantu teman sejawat
guru, sejumlah faktor yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya hasil
belajar siswa tentang Alat Pencernaan antara lain adalah: 1) Guru hanya

3
berceramah, tidak menggunakan alat peraga 2) Guru tidak memberikan bimbingan
baik secara pribadi maupun kelompok, 3) Guru tidak memberikan pemantapan
materi setelah siswa selesai pemberian tugas, 4) Motivasi dan minat belajar siswa
dalam mata pelajaran IPA kurang.
Dari hasil refleksi awal terhadap masalah di atas, penulis sebagai guru Kelas
V bersama guru mitra sepakat bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa
terhadap materi tentang Alat Pencernaan, diperlukan dukungan metode yang tepat
dalam pembelajaran. Sesuai dengan pengalaman penulis mengajar di SDN Pakong
2 sangat jarang guru menggunakan metode permainan puzzle dalam mengajar.
Kebanyakan metode yang digunakan adalah metode keterampilan menjelaskan
atau ceramah.
Games Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas
dan ingatan siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk
senantiasa mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab
bisa di ulang-ulang. Tantangan dalam permainan ini akan selalu memberikan efek
ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil.
Dengan perkataan lain, salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa tentang alat pencernaan manusia adalah dengan penggunaan metode
permainan puzzle. Hal ini diyakini dapat membantu proses belajar mengajar di
SDN Pakong 2 khususnya mata pelajaran IPA. Pengunaan metode puzzle yang
dilakukan adalah untuk membangkitkan minat belajar siswa karena Games
Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas dan ingatan
siswa lebih mendalam.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka akan
dilakukan penelitian dengan judul ”Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia Melalui
Metode Permainan Puzzle Pada Siswa Kelas 5 SDN Pakong 2 Kecamatan
Pakong”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

4
1. Bagaimana penggunaan metode permainan puzzle untuk meningkatkan
prestasi belajar tentang alat pencernaan manusia pada siswa kelas V
SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong?”
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa tentang alat pencernaan
manusia melalui metode permainan puzzle di Kelas V SDN Pakong 2
Kecamatan Pakong?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari Penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan:
1. Penggunaan metode permainan puzzle untuk meningkatkan prestasi belajar
tentang alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SDN Pakong 2
Kecamatan Pakong.
2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode permainan
puzzle tentang alat pencernaan makanan manusia pada siswa Kelas V SDN
Pakong 2 Kecamatan Pakong.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang
berguna atau bermanfaat bagi:
1. Siswa
Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya IPA pada pokok
bahasan Alat Pencernaan Manusia.
2. Peneliti
Hasil penelitian bisa dijadikan referensi atau acuan dan perbandingan bagi
guru/peneliti untuk mengambil tindakan dalam menangani masalah yang sama.
3. Sekolah
Hasil penelitian dapat dijadikan review kinerja dan masukan SDN Pakong 2
khususnya dan sekolah pada umumnya, untuk lebih meningkatkan kualitas
guru dalam proses belajar dengan metode pembelajaran yang efektif.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Ilmu pengetahuan alam berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains
menurut Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang
bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode
tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara
universal”.
Untuk mengidentifikasi IPA dengan kata-kata atau kalimat yang singkat tidak
mudah, karena sering kurang dapat menggambarkan secara lengkap pengertian
IPA tersebut. Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund
“IPA adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”, dalam definisi ini
IPA mengandung dua unsur yaitu sebagai sekumpulan pengetahuan dan sebagai
suatu proses untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan tersebut. Dari
definisi tersebut syarat-syarat IPA adalah obyektif, sistematik, mengandung
metode tertentu yaitu metode ilmiah.
Dalam pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne meliputi
delapan langkah yang sering disebut kejadian – kejadian instruksional
(instruksional events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang
tujuan-tujuan belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan
bimbingan belajar, meningkatkan retensi, membantu transfer belajar,
mengeluarkan pendapat, memberi umpan balik.
Dengan langkah – langkah tersebut diharapkan k0ualitas dan kuantitas
kegiatan belajar mengajar lebih meningkat. Bagi kita kalangan pendidikan untuk
dapat menyiapkan generasi masyarakat yang bermodal literasi (melek) sains, yaitu
masyarakat yang mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring,
mengaplikasikan, serta turut serta berkontribusi bagi perkembangan sains
(teknologi) itu sendiri untuk peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan
masyarakat. Literasi sains amat penting bagi kehidupan saat ini. Sains dengan

6
karakteristik dan metodologi keilmuannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, menjadi peradaban modern. Menurut Carin (1997), masyarakat
yang bermodal literasi sains dan teknologi mesti memiliki pemahaman terhadap
aspek-aspek sains dan teknologi yang berarti dan sesuai dengan perkembangan
mental kognitif mereka, dapat menemukan sains secara menyenangkan dan
menghargainya, menggunakan pengetahuan sains dan teknologi untuk memenuhi
dan menikmati kehidupannya.
B. Metode Permainan Puzzle
Puzzle secara Bahasa Indonesia diartikan sebagai tebakan. Games
Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas dan ingatan
siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa
mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab bisa di ulang-
ulang. Tantangan dalam permainan ini akan selalu memberikan efek ketagihan
untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil.
Bermain dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berfikir dan
bertindak imajinatif serta penuh daya khayal yang erat hubungannya dengan
perkembangan kreatifitas anak. Proses kemerdekaan anak akan memberi
kemampuan lebih pada anak untuk mengembangkan fikirannya mendapatkan
kesenangan dan kemenangan dari bentuk permainan tersebut. Ambisi untuk
memenangkan permainan tersebut akan memberikan nilai optimalisasi gerak dan
usaha anak, sehingga akan terjadi kompetisi yang fair dan beragam dari anak.
Berdasarkan standar yang ditetapkan di atas, maka proses pembelajaran yang
dilakukan antara peserta didik dengan pendidik seharusnya harus meninggalkan
cara-cara dan model yang konvensional sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Kenyataan saat ini, banyak diantara
pendidik di kota bandung yang masih melaksanakan proses pembelajaran secara
konvensional bahkan diantaranya belum menguasai teknologi informasi seperti
komputer dan internet.
Menurut Adenan (1989: 9) dinyatakan bahwa “puzzle dan games adalah
materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang
kuat. Puzzle dan games untuk memotivasi diri karena hal itu menawarkan sebuah
tantangan yang dapat secara umum dilaksanakan dengan berhasil”. Sedangkan

7
menurut Hadfield (1990: v),puzzle adalah pertanyaan-pertanyaan atau masalah
yang sulit untuk dimengerti atau dijawab”.
Tarigan (1986:234) menyatakan bahwa ‘pada umumnya para siswa menyukai
permaianan dan mereka dapat memahami dan melatih cara penggunaan kata-
kata, puzzle, crosswords puzzle, anagram dan palindron’.
Berikut ini ada beberapa jenis puzzle yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan memahami kosakata:
a. Spelling puzzle, yakni puzzle
b. yang terdiri dari gambar-gambar dan huruf-huruf acak untuk dijodohkan menjadi
kosakata yang benar.
b. Jigsaw puzzle, yakni puzzle yang berupa beberapa pertanyaan untuk dijawab
kemudian dari jawaban itu diambil huruf-huruf pertama untuk dirangkai
menjadi sebuah kata yang merupakan jawaban pertanyaan yang paling akhir.
c. The thing puzzle, yakni puzzle yang berupa deskripsi kalimat-kalimat yang
berhubungan dengan gambar-gambar benda untuk dijodohkan.
d. The letter(s) readiness puzzle, yakni puzzle yang berupa gambar-gambar
disertai dengan huruf-huruf nama gambar tersebut, tetapi huruf itu belum
lengkap.
e. Crosswords puzzle, yakni puzzle yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab dengan cara memasukan jawaban tersebut ke dalam kotak-
kotak yang tersedia baik secara horizontal maupun vertikal.
Beberapa manfaat bermain puzzle bagi anak-anak antara lain:
(Http://duniaanakcerdas.com/puzzle-2.html, Download Tgl 11 April 2011)
1. Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Keterampilan kognitif (cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk
belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik
bagi anak balita karena anak balita pada dasarnya menyukai bentuk gambar
dan warna yang menarik.
Dengan bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu
menyusun gambar. Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka mungkin
mencoba untuk menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba memasang-
masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk. Dengan sedikit arahan dan
contoh, maka anak sudah dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya

8
dengan cara mencoba menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau
logika. Contoh usaha anak menyesuaikan bentuk misalnya bentuk cembung
harus dipasangkan dengan bentuk cekung. Contoh usaha anak menyesuaikan
warna misalnya warna merah dipasangkan dengan warna merah. Contoh
usaha anak menggunakan logika, misalnya bagian gambar roda atau kaki
posisinya selalu berada di bawah.
2. Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus
Keterampilan motorik halus (fine motor skill) berkaitan dengan kemampuan
anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan.
Anak balita khususnya anak berusia kurang dari tiga tahun (batita)
direkomendasikan banyak mendapatkan latihan keterampilan motorik halus.
Dengan bermain puzzle tanpa disadari anak akan belajar secara aktif
menggunakan jari-jari tangannya. Supaya puzzle dapat tersusun membentuk
gambar maka bagian-bagian puzzle harus disusun secara hati-hati. Perhatikan
cara anak-anak memegang bagian puzzle akan berbeda dengan caranya
memegang boneka atau bola. Memengang dan meletakkan puzzle mungkin
hanya menggunakan dua atau tiga jari, sedangkan memegang boneka atau
bola dapat dilakukan dengan mengempit di ketiak (tanpa melibatkan jari
tangan) atau menggunakan kelima jari dan telapak tangan sekaligus.
3. Meningkatkan Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang
lain. Puzzle dapat dimainkan secara perorangan. Namun puzzle dapat pula
dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh anak-anak
secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dalam kelompok
anak akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi satu sama lain.
Jika anak bermainpuzzle di rumah orang tua dapat menemani anak untuk
berdiskusi menyelesaikan puzzlenya, tetapi sebaiknya orang tua hanya
memberikan arahan kepada anak dan tidak terlibat secara aktif membantu
anak menyusun puzzle.
4. Melatih koordinasi mata dan tangan.

9
Anak belajar mencocokkan keeping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi
satu gambar. Ini langkah penting menuju pengembangan ketrampilan
membaca.
5. Melatih logika
Membantu melatih logika anak. Misalnya puzzle bergambar manusia. Anak
dilatih menyimpulkan di mana letak kepala, tangan, dan kaki sesuai logika.
6. Melatih kesabaran.
Bermain puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu
untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan.
7. Memperluas pengetahuan.
Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, angka, huruf. Pengetahuan
yang diperoleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak dibandingkan
yang dihafalkan. Anak dapat belajar konsep dasar, binatang, alam sekitar,
buah-buahan, alfabet dan lain-lain. Tentu saja dengan bantuan ibu dan ayah.
C. Prestasi Belajar
Belajar menurut kamus bahasa indonesia, artinya berusaha (berlatih dan
sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian. Dari definisi tersebut dapat di
artikan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang
ditampakkan dalam bentuk penigkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya fikir, kebiasaan dan lain sebagainya.
Belajar merupakan suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangun makna
atau pemahaman, maka siswa perlu di beri waktu yang memadai untuk melakukan
proses itu. Memberikan waktu yang cukup untuk berfikir ketika siswa
menghadapi masalah sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk membangun
sendiri gagasannya.(Fajar: 2002:10)
Prestasi belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan
dalam belajar. Hasil belajar atau prestasi belajar menurut Djadja Badjuri dalam
Udin S. Winataputra, 2005:2.5) berupa perubahan perilaku atau tingkah laku.
Peserta didik yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang
berupa pengetahuan keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas , maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang

10
telah dilakukan berulang-ulang untuk membentuk pribadi individu yang selalu
ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir
serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
Faktor – faktor yang mempengaruh hasil belajar yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor
dari dalam individu yang belajar. Adapun factor yang mempengaruhi
kegiatan tersebut adalah factor psikologis,antara lain yaitu motivasi,
perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
b. Faktor Eksternal ( dari luar individu yang belajar )
Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa , factor yang
mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan , penanaman dan
keterampilan.
D. Alat Pencernaan Makanan Manusia
Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah melalui proses
pencernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat
zat makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan
makanan ini disebut alat Pencernaan. Selain alat – alat pencernaan, dalam tubuh
kita juga terdapat kelenjar pencernaan. Misalnya, hati dan kelenjar pankreas.
Kelenjar pencernaan membantu alat-alat pencernaan dalam mencerna makanan.

11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alat
Pencernaan Manusia.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong Kabupaten
Pamekasan kelas V dengan responden berjumlah 20 siswa.
3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

B. No Hari/ Tanggal Jam Waktu Siklus


1. Selasa, 12 April 2016 1-2 07.00-08.20 I
2. Rabu, 20 April 2016 1-2 07.00-08.20 II
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan siklus Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang mempunyai empat tahap untuk tiap siklusnya, yaitu
perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi.
Penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak dua siklus.
Untuk tahapan tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut :
I. Siklus Pertama
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa instrumen penelitian yang
meliputi:
a. Menyusun silabus dan Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus I
berdasarkan hasil refleksi awal terhadap perencanaan, pelaksanaan. Rencana
Pembelajaran difokuskan pada penggunaan “metode permainan puzzle”
b. Materi pokok bahasan Alat Pencernaan Manusia.
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang akan dikerjakan oleh siswa
dalam kegiatan belajar mengajar pada pokok bahasan Alat Pencernaan
Manusia.
d. Metode permainan puzzle berkaitan dengan pencernaan manuasia
e. Tes hasil belajar.
f. Lembar observasi tentang kegiatan belajar mengajar.

12
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap-tahap pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 sesuai
dengan sintaks pembelajaran dengan menggunakan metode permainan puzzle
yang telah dimodifikasi dan disusun dalam RPP sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi.
b. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan alat pencernaan
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa
d. Guru menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
e. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang harus dicapai.
2) Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi,
1. Guru menyiapkan gambar tentang alat pencernaan manusia.
2. Guru menanyakan nama dan fungsi alat pencernaan manusia pada gambar.
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
2. Guru membagikan potongan gambar (puzzle) alat pencernaan manusia.
3. Guru meminta siswa menyusun puzzle menjadi gambar yang utuh pada kertas
yang telah disediakan.
4. Guru meminta masing-masing kelompok menuliskan nama-nama alat pencernaan
manusia beserta fungsinya masing-masing.
5. Guru meminta perwakilan masing kelompok membawa dan membacakan hasil
kerja kelompoknya.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan Penutup
a. Guru memberi penguatan dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam
3. Tahap Pengamatan
Adapun format instrument pengamatan terhadap proses pembelajaran Siklus I
seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Format hasil tes formatif siswa Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Holil
2 Nur Holis Majid

13
No Nama Siswa Nilai Keterangan
3
Evi Santi Fajariyah
4
Roni Dwi Ardiyanto
5
Bekti Widi Astutik
6
Novia Sahidatur Rahmah
7
Dst.
Jumlah
Rata-Rata
KKM = 65
Skor yang diperoleh
Nilai Siswa  x 100
Skor maksimum

Rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

X 
X Dengan : X = nilai rata-rata
∑ X = jumlah semua nilai siswa
N ∑ N = Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas = ....


Jumlah siswa yang tuntas
Persentase Ketuntasan Belajar  x 100%
Jumlah siswa seluruhnya

Tabel 2
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 1
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
Siswa termotivasi untuk menggunakan
1
kemampuan berfikir yang dimiliki
Siswa termotivasi untuk menggunakan
2 kemampuan kritis dan kreativitas yang
dimiliki
Siswa belajar dalam keadaan senang
3
dan bahagia
4 Terjadi interaksi antara siswa dan siswa
5 Terjadi interaksi antara siswa dan guru
Siswa berani bertanya dan
6
mengemukakan pendapat
7 Kerja sama antar siswa
8 Siswa melaksanakan refleksi
Jumlah
Persentase
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 2 = kurang baik

14
skor 3 = baik skor 4 = sangat baik
Jumlah. Skor
Persentase Aktivitas Siswa   100%
Skor Maksimal

Tabel 3
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus 1
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka Pelajaran
2 Melakukan apersepsi
Penyampaian Tujuan
3
Pembelajaran
Memotivasi siswa dalam
4
pembelajaran
5 Penguasaan materi
Penggunaan metode dan teknik
6
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran
Memberi Kesempatan bertanya
8
dan tanggapan pada siswa
Kemampuan bertanya dan
9
menanggapi
Membimbing siswa membuat
10
rangkuman
11 Memberikan evaluasi
12 Interaksi Guru dengan siswa
Pembelajaran sesuai dengan
13
alokasi waktu
Kegiatan belajar mengajar sesuai
14
dengan skenario dan silabus
Jumlah
Presentase
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 3 = baik
skor 2 = kurang baik skor 4 = sangat baik
Jumlah. Skor
Persentase Aktivitas Guru   100%
Skor Maksimal

4. Tahap Refleksi

15
Pada tahap ini, peneliti bersama observer melakukan refleksi serta evaluasi
dengan cara menganalisis :
1. Menganalisis keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran dengan
metode permainan puzzle dan kekurangan atau kelemahan dari implementasi
metode tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di siklus
berikutnya.
2. Menganalisis tes hasil belajar siswa.

II. Siklus Kedua


1. Tahap Perencanaan
Peneliti melakukan perencanaan untuk menggunakan metode permainan
puzzle dalam pembelajaran siklus 2 pada materi alat pencernaan manusia.
Kemudian, peneliti membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam
penelitian dengan melihat kekurangan yang terdapat pada siklus 1.
Perangkat pembelajaran tersebut antara lain;
a. Silabus dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus 2 (lampiran 8),
b. materi pembelajaran,
c. lembar kerja siswa (LKS),
d. soal dan jawaban,
e. rubrik jawaban LKS,
f. soal tes hasil belajar,
g. lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran melalui metode
permainan puzzle.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan metode permainan puzzle
modifikasi yang dilakukan pada siklus 2 sesuai dengan urutan kegiatan yang telah
disusun dalam RPP pelaksanaan dari siklus 1 sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi.
b. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan media-media alat pencernaan
manusia yang telah diberi warna, kemudian memberi pertanyaan kepada siswa.
Setelah menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari, kemudian guru
melakukan apersepsi untuk fokus pada materi alat pencernaan manusia yang akan
diajarkan melalui metode permainan puzzle
c. Guru melakukan motivasi kepada siswa.
d. Guru menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan
puzzle, guru terlebih dahulu menyampaikan Standar Kompetensi (SK),

16
Kompetensi Dasar (KD) dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari serta
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan digunakan.
e. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang harus dicapai.
2) Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
1. Guru menyiapkan perangkat penggunaan metode permainan puzzle
Guru menyiapkan beberapa media alat pencernaan manusia
2. Guru menjelaskan materi
Guru menjelaskan materi tentang alat pencernaan manusia. Sebagian siswa
sangat antusias memperhatikan penjelasan guru, namun ada sebagian siswa
yang tidak memperhatikan bahkan mengobrol dengan temannya sehingga guru
berhenti memberi penjelasan untuk mengkondisikan siswa tersebut agar
kembali fokus mendengarkan materi yang sedang dijelaskan.
Pada saat menjelaskan materi, guru juga menggunakan sistem tanya jawab.
3. Guru Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Guru memberikan tugas kepada siswa
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas dan lain-lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
2. Siswa mempelajari dan memahami tentang ciri khusus yang dimiliki alat
pencernaan manusia. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
3. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan Penutup
a. Guru memberi penguatan dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
Setelah semua tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan puzzle selesai, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran tentang materi alat pencernaan manusia, meliputi :
b. Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian soal tes kepada setiap
siswa.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam
3) Tahap Pengamatan

17
Tahapan observasi ini dilakukan untuk mengamati keterlaksanaan tahapan-
tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan puzzle siklus 2
dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran pada materi alat pencernaan
manusia. Pada tahapan ini, peneliti dibantu oleh dua orang observer yang bertugas
untuk melakukan observasi yaitu guru mitra.
Data penelitian yang dikumpulkan adalah :
1) Data proses, yaitu kerja sama, cara kerja, hasil kejelasan, kelengkapan hasil, dan
hasil belajar siswa dalam kelompok kerja. Data dikumpulkan menggunakan
lembar observasi atau lembar pengamatan.
2) Data hasil / produk, berupa hasil penyelesaian tugas / latihan / soal selama
pembelajaran berlangsung evaluasi dalam proses; dan setelah perbaikan
pembelajaran evaluasi akhir. Dan menggunakan lembar evaluasi.
Tabel 1
Format hasil tes formatif siswa Siklus 2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Holil
2 Nur Holis Majid
3 Evi Santi Fajariyah
4 Roni Dwi Ardiyanto
5 Bekti Widi Astutik
6 Novia Sahidatur Rahmah
7 Savira Ridhatullah
8 Dst.
Jumlah
Rata-Rata

KKM = 65
Skor yang diperoleh
Nilai Siswa  x 100
Skor maksimum

Rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

X 
X Dengan : X = nilai rata-rata
∑ X = jumlah semua nilai siswa
N ∑ N = Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas = ....


Jumlah siswa yang tuntas
Persentase Ketuntasan Belajar  x 100%
Jumlah siswa seluruhnya

Tabel 2

18
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus 2
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
Siswa termotivasi untuk menggunakan
1
kemampuan berfikir yang dimiliki
Siswa termotivasi untuk menggunakan
2 kemampuan kritis dan kreativitas yang
dimiliki
Siswa belajar dalam keadaan senang dan
3
bahagia
4 Terjadi interaksi antara siswa dan siswa
5 Terjadi interaksi antara siswa dan guru
Siswa berani bertanya dan mengemukakan
6
pendapat
7 Kerja sama antar siswa
8 Siswa melaksanakan refleksi
Jumlah
Persentase
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 2 = kurang baik
skor 3 = baik skor 4 = sangat baik
Jumlah. Skor
Persentase Aktivitas Siswa   100%
Skor Maksimal

Tabel 3
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus 2
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka Pelajaran
2 Melakukan apersepsi
Penyampaian Tujuan
3
Pembelajaran
Memotivasi siswa dalam
4
pembelajaran
5 Penguasaan materi
Penggunaan metode dan teknik
6
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran
Memberi Kesempatan bertanya
8
dan tanggapan pada siswa
Kemampuan bertanya dan
9
menanggapi
Membimbing siswa membuat
10
rangkuman
11 Memberikan evaluasi

19
12 Interaksi Guru dengan siswa
Pembelajaran sesuai dengan
13
alokasi waktu
Kegiatan belajar mengajar sesuai
14
dengan skenario dan silabus
Jumlah
Presentase
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 3 = baik
skor 2 = kurang baik skor 4 = sangat baik
Jumlah. Skor
Persentase Aktivitas Guru   100%
Skor Maksimal

4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama observer melakukan refleksi serta evaluasi
dengan cara menganalisis keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan puzzle dan kekurangan atau kelemahan dari
implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode permainan puzzle
tersebut. Selain itu, peneliti dibantu observer menganalisis hasil tes sebagai hasil
belajar siswa.
C. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini
selanjutnya akan dianalisis hasil belajar siswa berupa data kuantitatif (angka)
yaitu nilai hasil tes yang diberikan kepada siswa. Nilai hasil tes yang diperoleh
siswa akan diasumsikan dengan nilai KKM yaitu 65, jika nilai berada dibawah
nilai KKM maka siswa dikatakan belum tuntas. Analisis data yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Data hasil ketuntasan belajar siswa
Secara individual, siswa telah tuntas belajar jika mencapai skor 65% atau
nilai 65 dengan perhitungan sebagai berikut (Depdikbud, 1994) :
Skor yang diperoleh
Skor Siswa  x 100
Skor maksimum

Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat > 85% dari jumlah
siswa telah tuntas belajar. Perhitungan untuk menyatakan ketuntasan
belajar siswa secara klasikal :

20
jumlah siswa yang tuntas
Ketuntasan Belajar  x 100%
jumlah siswa seluruhnya

2. Data hasil pengamatan aktivitas siswa


Hasil observasi dianalisis dengan jumlah aktivitas siswa yang dilakukan
dibagi jumlah siswa yang melakukan aktivitas dibagi waktu keseluruhan
dikali 100%. Perhitungan untuk menyatakan prosentase aktivitas siswa
sebagai berikut :

Jumlah Skor yang diperoleh


Prosentase Aktivitas Siswa = x 100%
Skor Maksimal

3. Data hasil pengamatan aktivitas guru


Hasil observasi dianalisis dengan jumlah skor aktivitas guru yang
dilakukan dibagi skor maksimal dikali 100%. Perhitungan untuk
menyatakan prosentase aktivitas guru sebagai berikut :
Jumlah Skor yang diperoleh
Prosentase Aktivitas Siswa = Skor Maksimal x 100%

21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Pada bab ini Peneliti akan menjelaskan tahapan-tahap penelitian tindakan
kelas yang akan dilakukan dengan menggunakan metode permainan puzzle dalam
tiap-tiap siklus, yaitu: (1) perencanaan dalam pembelajaran menggunakan metode
permainan puzzle, (2) pelaksanaan dalam pembelajaran menggunakan metode
permainan puzzle, (3) pengamatan tentang keterlaksanaan tahapan-tahapan
menggunakan metode permainan puzzle dan aktivitas belajar kelompok siswa
dalam kegiatan pembelajaran, (4) refleksi keterlaksanaan tahapan-tahapan
pembelajaran dengan menggunakan metode permainan puzzle dan kekurangan
atau kelemahan dari implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan puzzle tersebut serta hasil belajar siswa sebagai bahan pertimbangan
untuk pelaksanaan di siklus berikutnya.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan terhadap semua kegiatan yang
akan menunjang kelancaran pembelajaran pada materi alat pencernaan manusia
dengan menggunakan metode permainan puzzle Kemudian peneliti membuat
perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Perangkat
pembelajaran tersebut antara lain : Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran difokuskan pada

22
penggunaan “metode permainan puzzle alat pencernaan manusia” (rencana
pelaksanaan pembelajaran lengkap terlampir), bahan ajar, media, dan Lembar
Kerja Siswa (LKS), rubrik jawaban LKS, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
12 April 2016 di SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong. Kegiatan ini dilakukan
bersama guru mitra. Dari pelaksanaan pembelajaran, merencanakan kriteria
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Dalam penelitian ini keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran ditetapkan apabila 80% siswa mencapai ketuntasan
belajar dengan nilai minimal 65.

b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 12 April 2016 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam ke 1-2, yaitu: pada pukul 07.00-08.10 (WIB)
yang dihadiri oleh 20 siswa dan dua orang observer yang bertugas mengamati
keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan puzzle. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan puzzle dilakukan sendiri oleh peneliti sebagai guru model.
Tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode permainan
puzzle modifikasi yang dilakukan pada siklus 1 sesuai dengan urutan kegiatan
yang telah disusun dalam RPP sebagai berikut:
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang pengalaman siswa dan
menunjukkan media alat pencernaan manusia kemudian memberi pertanyaan pada
siswa. Setelah membuka pelajaran guru menjelaskan ruang lingkup materi yang
akan dipelajari, kemudian guru melakukan motivasi dengan menunjukkan media
potongan gambar alat pencernaan manusia. Guru melakukan motivasi terhadap
siswa. Guru menyiapkan perangkat pengunaan metode permainan puzzle. Guru
menjelaskan materi. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Siswa mempelajari dan memahami tentang alat
pencernaan manusia. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis. Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Guru
mengevaluasi hasil pembelajaran.
c. Tahap Pengamatan

23
Pada tahapan ini, peneliti dibantu oleh dua orang observer yang bertugas
untuk melakukan pengamatan yaitu guru mitra. Dalam kegiatan pengamatan,
kedua observer menggunakan 3 macam lembar pengamatan yaitu (1) lembar
pengamatan hasil belajar siswa. (2) lembar pengamatan aktivitas siswa dan (3)
lembar pengamatan aktivitas guru.

Adapun hasil tes formatif siswa siklus I seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil tes formatif siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Holil 60 Tidak Tuntas
2 Nur Holis Majid 60 Tidak Tuntas
3 Evi Santi Fajariyah 60 Tidak Tuntas
4 Roni Dwi Ardiyanto 65 Tuntas
5 Bekti Widi Astutik 80 Tuntas
6 Novia Sahidatur Rahmah 75 Tuntas
7 Savira Ridhatullah 70 Tuntas
8 Adit Alfarisi 60 Tidak Tuntas
9 Antin Syajida Ulfa 70 Tuntas
10 Nur Holis 70 Tuntas
11 Rinayanti 65 Tuntas
12 Siti Aisyah 60 Tidak Tuntas
13 Iwan Farodisy 70 Tuntas
14 Afandi 60 Tidak Tuntas
15 Ahmad Zaini Musthofa 80 Tuntas
16 Feri Ardriansyah 60 Tidak Tuntas
17 Mudmainnah 85 Tuntas
18 Sofiyanto 50 Tidak Tuntas
19 Wildan Heri Maulana 65 Tuntas
20 Yusi Afrilia 80 Tuntas
Jumlah 1.345
Rata-Rata 67,25
KKM = 65

Rata-rata tes formatif 


X
N
1.345
= = 67,25
20

Jumlah siswa yang tuntas = 12 siswa


12
Persentase Ketuntasan Belajar  x100%  60%
20

24
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode
pembelajaran permainan puzzle diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 67,25 dan ketuntasan belajar mencapai 60% atau ada 12 siswa dari 20
siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar 60% lebih kecil dari persentase ketuntasan
yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih
merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan
metode pembelajaran permainan puzzle.
Adapun hasil pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran siklus II
dapat dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
Siswa termotivasi untuk menggunakan
1 √ Baik
kemampuan berfikir yang dimiliki
Siswa termotivasi untuk menggunakan
2 √ Kurang Baik
kemampuan kritis dan kreativitas yang dimiliki
Siswa belajar dalam keadaan senang dan
3 √ Baik
bahagia
4 Terjadi interaksi antara siswa dan siswa √ Kurang Baik
5 Terjadi interaksi antara siswa dan guru √ Baik
Siswa berani bertanya dan mengemukakan
6 √ Kurang Baik
pendapat
7 Kerja sama antar siswa √ Kurang Baik
8 Siswa melaksanakan refleksi √ Kurang Baik
Jumlah 19
Presentase 59,38%

Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 2 = kurang baik


skor 3 = baik skor 4 = sangat baik
Jumlah Skor 19 19
Persentase   100%   100%   100%  59,38%
Skor Maksimal 8 4 32
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran
masih kurang memuaskan karena siswa hanya mendapat skor 19 dari skor
maksimal 32 (59,38%). Hal tersebut masih jauh dari kriteria yang ditetapkan yaitu
80% dari skor maksimal.

25
Adapun hasil pengamatan terhadap guru dalam proses pembelajaran dapat
dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka Pelajaran √ Baik
2 Melakukan apersepsi √ Kurang Baik
3 Penyampaian Tujuan Pembelajaran √ Baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Kurang Baik
5 Penguasaan materi √ Kurang Baik
Penggunaan metode dan teknik
6 √ Kurang Baik
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Kurang Baik
Memberi Kesempatan bertanya dan
8 √ Baik
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Baik
Membimbing siswa membuat
10 √ Kurang Baik
rangkuman
11 Memberikan evaluasi √ Kurang Baik
12 Interaksi Guru dengan siswa √ Baik
Pembelajaran sesuai dengan alokasi
13 √ Baik
waktu
Kegiatan belajar mengajar sesuai
14 √ Kurang Baik
dengan skenario dan silabus
Jumlah 34
Presentase 60,71%
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 3 = baik
skor 2 = kurang baik skor 4 = sangat baik
Jumlah Skor 34 34
Persentase   100%   100%   100%  60,71%
SkorMaksimal 14  4 56
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, aktivitas guru di dalam proses pembelajaran
masih kurang memuaskan karena guru hanya mendapat skor 34 dari skor
maksimal 56 (60,71%). Hal tersebut masih jauh dari kriteria yang ditetapkan yaitu
80% dari skor maksimal.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama observer melakukan refleksi serta evaluasi
dengan cara menganalisis keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan puzzle dan kekurangan atau kelemahan dari
implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode permainan puzzle
tersebut. Selain itu, peneliti dibantu observer menganalisis hasil tes sebagai hasil
belajar siswa. Berdasarkan hasil refleksi, maka diperoleh data sebagai berikut :

26
1. Ada sebagian siswa yang ngobrol dengan teman-temannya sehingga
mengganggu teman yang lain walaupun mendapat peringatan dari guru,
karena guru kurang tegas.
2. Sebagian siswa tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik dan
tepat waktu karena mereka hanya mengobrol dengan temannya sehingga
mendapat peringatan dari guru.
3. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal tes tidak cukup sehingga
siswa mengerjakan soal dengan terburu-buru dan kurang konsentrasi.
4. Persentase hasil belajar hanya sebesar 60%, sehingga siswa dikatakan belum
tuntas secara klasikal. Siswa yang mendapat nilai > nilai KKM sebanyak 12
siswa sedangkan yang mendapat nilai < nilai KKM yaitu 8 Siswa.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan terhadap semua kegiatan yang
akan menunjang kelancaran pembelajaran pada materi alat pencernaan manusia
dengan menggunakan metode permainan puzzle Kemudian peneliti membuat
perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. Perangkat
pembelajaran tersebut antara lain : Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran difokuskan pada
penggunaan “metode permainan puzzle alat pencernaan manusia” (rencana
pelaksanaan pembelajaran lengkap terlampir), bahan ajar, media, dan Lembar
Kerja Siswa (LKS), rubrik jawaban LKS, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
20 April 2016 di SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong. Kegiatan ini dilakukan
bersama guru mitra. Dari pelaksanaan pembelajaran, merencanakan kriteria
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Dalam penelitian ini keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran ditetapkan apabila 80% siswa mencapai ketuntasan
belajar dengan nilai minimal 65.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 20 April 2016 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam ke 1-2, yaitu pada pukul 07.00-08.10 (WIB)
yang dihadiri oleh 20 siswa dan dua orang observer yang bertugas mengamati
keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan puzzle. Tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan

27
metode permainan puzzle modifikasi yang dilakukan pada siklus 1 sesuai dengan
urutan kegiatan yang telah disusun dalam RPP sebagai berikut:
Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan media-media alat
pencernaan manusia yang telah diberi warna, kemudian memberi pertanyaan
kepada siswa. Setelah menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari,
kemudian guru melakukan apersepsi untuk fokus pada materi alat pencernaan
manusia yang akan diajarkan melalui metode permainan puzzle. Guru melakukan
motivasi kepada siswa. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang harus
dicapai. Guru menyiapkan perangkat penggunaan metode permainan puzzle. Guru
menyiapkan beberapa media alat pencernaan manusia. Guru menjelaskan materi
tentang alat pencernaan manusia. Sebagian siswa sangat antusias memperhatikan
penjelasan guru, namun ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan bahkan
mengobrol dengan temannya sehingga guru berhenti memberi penjelasan untuk
mengkondisikan siswa tersebut agar kembali fokus mendengarkan materi yang
sedang dijelaskan. Pada saat menjelaskan materi, guru juga menggunakan sistem
tanya jawab. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Guru memberikan tugas kepada siswa. Guru memfasilitasi peserta
didik melalui pemberian tugas dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis. Siswa mempelajari dan memahami tentang ciri
khusus yang dimiliki alat pencernaan manusia. Guru memberi kesempatan peserta
didik untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa
rasa takut. Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok. Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa
bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan. Guru memberi penguatan dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
Setelah semua tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan puzzle selesai, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang materi alat pencernaan manusia, meliputi : Guru
mengevaluasi hasil pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
pemberian soal tes kepada setiap siswa.
c. Tahap Pengamatan

28
Dalam kegiatan pengamatan, kedua observer menggunakan 3 macam lembar
pengamatan yaitu (1) lembar pengamatan hasil belajar siswa. (2) lembar
pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan (3) lembar pengamatan
aktivitas guru.
Adapun hasil tes formatif siswa siklus II seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil tes formatif siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Holil 65 Tuntas
2 Nur Holis Majid 65 Tuntas
3 Evi Santi Fajariyah 70 Tuntas
4 Roni Dwi Ardiyanto 65 Tuntas
5 Bekti Widi Astutik 85 Tuntas
6 Novia Sahidatur Rahmah 75 Tuntas
7 Savira Ridhatullah 80 Tuntas
8 Adit Alfarisi 65 Tuntas
9 Antin Syajida Ulfa 75 Tuntas
10 Nur Holis 75 Tuntas
11 Rinayanti 65 Tuntas
12 Siti Aisyah 65 Tuntas
13 Iwan Farodisy 75 Tuntas
14 Afandi 60 Tidak Tuntas
15 Ahmad Zaini Musthofa 80 Tuntas
16 Feri Ardriansyah 60 Tidak Tuntas
17 Mudmainnah 90 Tuntas
18 Sofiyanto 50 Tidak Tuntas
19 Wildan Heri Maulana 70 Tuntas
20 Yusi Afrilia 85 Tuntas
Jumlah 1.490
Rata-Rata 74,75

KKM = 65

Rata-rata tes formatif 


X
N
1.490
= = 74,75
20

Jumlah siswa yang tuntas = 17 siswa


17
Persentase Ketuntasan Belajar  x100%  85%
20
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 74,75
dan dari 20 siswa yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan 3 siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah
tercapai sebesar 85% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini

29
mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar
pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam
menerapkan pembelajaran permainan puzzle sehingga siswa menjadi lebih mudah
dalam memahami materi yang telah diberikan.
Adapun hasil pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran siklus II
dapat dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.5
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
Siswa termotivasi untuk menggunakan
1 √ Sangat Baik
kemampuan berfikir yang dimiliki
Siswa termotivasi untuk menggunakan
2 √ Baik
kemampuan kritis dan kreativitas yang dimiliki
3 Siswa belajar dalam keadaan senang dan bahagia √ Sangat Baik
4 Terjadi interaksi antara siswa dan siswa √ Baik
5 Terjadi interaksi antara siswa dan guru √ Baik
Siswa berani bertanya dan mengemukakan
6 √ Kurang Baik
pendapat
7 Kerja sama antar siswa √ Sangat Baik
8 Siswa melaksanakan refleksi √ Baik
Jumlah 27
Presentase 84,38%
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 2 = kurang baik
skor 3 = baik skor 4 = sangat baik
JumlahSkor 27 27
Persentase  100%   100%   100%  84,38%
SkorMaksimal 8 4 32
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran
sudah mencapai 84,38% (skor 27 dari skor maksimal 32). Hal tersebut sudah
melebihi target yang diharapkan yaitu 80% dari skor maksimal.

Adapun hasil pengamatan terhadap guru dalam proses pembelajaran dapat


dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.6
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II
Skor Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
1 2 3 4
1 Membuka Pelajaran √ Sangat Baik
2 Melakukan apersepsi √ Baik
3 Penyampaian Tujuan Pembelajaran √ Baik
4 Memotivasi siswa dalam pembelajaran √ Baik
5 Penguasaan materi √ Baik
6 Penggunaan metode dan teknik √ Sangat Baik

30
pembelajaran
7 Penguasaan kelas pembelajaran √ Baik
Memberi Kesempatan bertanya dan
8 √ Baik
tanggapan pada siswa
9 Kemampuan bertanya dan menanggapi √ Baik
10 Membimbing siswa membuat rangkuman √ Baik
11 Memberikan evaluasi √ Baik
12 Interaksi Guru dengan siswa √ Sangat Baik
Pembelajaran sesuai dengan alokasi
13 √ Baik
waktu
Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
14 √ Baik
skenario dan silabus
Jumlah 45
Presentase 80,36%
Keterangan: skor 1 = tidak baik skor 3 = baik
skor 2 = kurang baik skor 4 = sangat baik
Jumlah..Skor 45 45
Persentase   100%   100%   100%  80,36%
SkorMaksimal 14  4 56
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, aktivitas guru di dalam proses pembelajaran
sudah memuaskan karena mencapai skor 45 dari 56 yang diharapkan (80,36%).
Dan sudah melebihi skor yang diharapkan yaitu 80% dari skor maksimal.

d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama observer melakukan refleksi serta evaluasi
dengan cara menganalisis keterlaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan puzzle dan kekurangan atau kelemahan dari
implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode permainan puzzle
tersebut. Selain itu, peneliti dibantu observer menganalisis hasil tes sebagai hasil
belajar siswa. Berdasarkan hasil refleksi, maka diperoleh data sebagai berikut :
1. Guru menegur dengan tegas dan menghampiri siswa yang ngobrol dengan
teman-temannya secara langsung, sehingga pembelajaran berjalan tertib dan tidak
ramai lagi.
2. Semua siswa mampu menyelesaikan tugas dengan lebih baik dan tepat
waktu
3. Waktu yang digunakan siswa sudah cukup untuk mengerjakan soal.
4. Persentase hasil belajar juga meningkat sebesar 85 %, sehingga siswa
dikatakan tuntas secara klasikal. Siswa yang mendapat nilai > nilai KKM

31
sebanyak 17 siswa sedangkan yang mendapat nilai < nilai KKM yaitu
sebanyak 3 siswa.
Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada Tabel 4.3, Tabel 4.4 dan Tabel 4.6
maka peneliti bersama observer menyatakan bahwa tahapan-tahapan pembelajaran
dengan menggunakan metode permainan puzzle yang dilakukan pada siklus 2 ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan siklus 1, sehingga
penelitian dinyatakan selesai.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Bermain dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berfikir dan
bertindak imajinatif serta penuh daya khayal yang erat hubungannya dengan
perkembangan kreatifitas anak. Proses kemerdekaan anak akan memberi
kemampuan lebih pada anak untuk mengembangkan fikirannya mendapatkan
kesenangan dan kemenangan dari bentuk permainan tersebut. Ambisi untuk
memenangkan permainan tersebut akan memberikan nilai optimalisasi gerak dan
usaha anak, sehingga akan terjadi kompetisi yang fair dan beragam dari anak.
Adapun pembahasan dari setiap siklus adalah berdasarkan pada hasil hasil
pengamatan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa terjadi kenaikan yang
signifikan, dimana pada siklus I nilai rata-rata pembelajaran 67,25 dengan
ketuntasan belajar secara klasikal 60%. Sedangkan pada Siklus II nilai rata-
rata pembelajaran mencapai 74,75 dengan ketuntasan belajar siswa 85%.
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

32
Grafik 4.3. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terjadi kenaikan yang cukup
memuaskan, yaitu pada siklus I aktivitas siswa hanya 59,38%, sedangkan
pada siklus II aktivitas siswa mengalami kenaikan yaitu 84,38% .
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 4.3. Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
3. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran terjadi kenaikan yang cukup
memuaskan, yaitu pada siklus I aktivitas guru hanya 60,71%, sedangkan pada
siklus II aktivitas guru mengalami kenaikan yaitu 80,36% . Perbandingan
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

33
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
metode pembelajaran permainan puzzle tersebut maka hasil-hasil belajar akan
menjadi optimal. Makin tepat metode yang diberikan, akan makin berhasil pula
pelajaran itu. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
permainan puzzle memiliki dampak positif dalam meningkatkan ketuntasan
belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan

34
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang penggunaan media
gambar dalam pembelajaran dapat disimpulkan bahwa:
a. Penggunaan media permainan puzzle dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas 5 SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan pada materi
sistem pencernaan manusia dilaksanakan sesuai dengan sintaks yang telah
dimodifikasi, yaitu : (1) Guru menyiapkan media permainan puzzle (2) Guru
menjelaskan materi (3) Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran. (4) Guru memberikan tugas kepada siswa.
b. Penggunaan media permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Pada siklus 1 persentase siswa yang mencapai nilai KKM
sebesar 60% dan dikatakan siswa belum tuntas belajar secara klasikal.
Sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan, persentase siswa yang
mencapai nilai KKM sebesar 85% sehingga siswa kelas 5
SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dikatakan tuntas
belajar secara klasikal.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memberikan saran dalam
penggunaan media permainan puzzle untuk meningkatkan hasil belajar siswa,
yaitu
1. Bagi Guru
Pada saat menggunakan media permainan puzzle dalam pembelajaran,
sebaiknya guru memperjelas maksud gambar dengan memberikan warna-
warna yang menarik, ukuran potongan gambar yang lebih besar, dan jumlah
kelompok yang lebih banyak. Hal ini dilakukan agar kelas tidak gaduh. Selain
itu, guru harus mengalokasikan waktu secara tepat untuk menghindari
kurangnya waktu yang menyebabkan proses pembelajaran kurang terlaksana
dengan baik.
2. Bagi instansi pendidikan
Sebaiknya menggunakan media permianan puzzle dalam pembelajaran yang
lebih variatif dan menyenangkan agar pembelajaran tidak monoton sehingga
siswa tidak merasa bosan dan menjadi pasif bahkan hasil belajar yang
diperoleh pun rendah. Dengan penggunaan media gambar yang tepat,

35
diharapkan pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini hanya dilakukan pada kelas V SDN Pakong 2 Kecamatan
Pakong Kabupaten Pamekasan. Peneliti menyarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian di tingkat kelas yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah , 2006. Tekhnik Belajar Yang Menyenagkan. Jakarta. Rineka Cipta

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dikmenum. 2003. Menjadi Guru Yang Terampil. Jakarta: Direktorat Menengah


Umum Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah. Depdiknas.

36
Djaafar, 2001. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta Erlangga

Haryanto. 2004. Sains Jilid 4 Untuk Kelas IV Sekolah Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Umar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo

Iskandar, Srini. 2002. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.

Indrawati, 2008. Karakteristik Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta.


Erlangga.

Nasution, S.2002. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.


Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto.2005. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sudarsono, F.X. 1992. Action Research. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Jakarta. Rineka


Cipta

Suryosubroto, B. 1996. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka


Cipta.

Suryanto, 2002. Pembelajaran Dengan Permainan Gambar Puzzle. Jakarta. Rineka


Cipta.

Trianto, 2007. Prisip-Prinsip Pembelajaran IPA Jakarta. Erlangga

Usman , 2002 Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta. Erlangga.

Winataputra 2007. Beberapa Penyebab Rendahnya Hasil belajar. Bandung Sinar


Baru
Wojowasito, Poerwadaminta..2004. Belajar Sambil Bermain. Jakarta. Rineka
Cipta

Zamroni. 2003. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Jakarta: Direktorat Jendral


Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas.

Lampiran 1.
Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing PKP

Kepada :

37
Yth. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : ARYADI SANTOSO, S.Pd. SD
NIP : 19610612 198010 1 004
Tempat Mengajar : SDN CAMPOR 3
Alamat Sekolah : JL. RAYA BATU AMPAR KEC. PROPPO
Telepon : 081938102241

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk mendampingi dalam


pelaksanaan PKP atas :
Nama : NELLY NOERDIANA SALEH
NIM : 824391513
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN PAKONG 2
Alamat Sekolah : DESA PAKONG KEC. PAKONG
Telepon : 085232344487
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Pamekasan, 22 Maret 2016


Kepala SDN Campor 3 Supervisor 2,

MULYONO, S. Pd. ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD.


NIP. 19661020 198606 1 001 NIP. 19600930 198010 1 001
Lampiran 2.1.
Surat Kesediaan Berperan Sebagai Penilai Dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada :

38
Yth. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : ARYADI SANTOSO, S.Pd. SD
NIP : 19610612 198010 1 004
Tempat Mengajar : SDN CAMPOR 3
Alamat Sekolah : JL. RAYA BATU AMPAR KEC. PROPPO
Telepon : 081938102241

Menyatakan bersedia sebagai Penilai dalam pelaksanaan PKP atas :

Nama : NELLY NOERDIANA SALEH


NIM : 824391513
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN PAKONG 2
Alamat Sekolah : DESA PAKONG KEC. PAKONG
Telepon : 085232344487

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Pamekasan, 22 Maret 2016


Kepala SDN Campor 3 Penilai 1,

MULYONO, S. Pd. ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD.


NIP. 19661020 198606 1 001 NIP. 19600930 198010 1 001
Lampiran 2.2.
Surat Kesediaan Berperan Sebagai Penilai Dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada :

39
Yth. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : SULIS NURHAYATI, S.Pd.
NIP : 19591222 197907 2 001
Tempat Mengajar : SDN PAKONG 2
Alamat Sekolah : DESA PAKONG KEC. PAKONG
Telepon : 087850601330

Menyatakan bersedia sebagai Penilai dalam pelaksanaan PKP atas :

Nama : NELLY NOERDIANA SALEH


NIM : 824391513
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN PAKONG 2
Alamat Sekolah : DESA PAKONG KEC. PAKONG
Telepon : 085232344487

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Pamekasan, 22 Maret 2016


Kepala SDN Pakong 2 Penilai 2,

SULIS NURHAYATI, S.Pd. SULIS NURHAYATI, S.Pd.


NIP. 19591222 197907 2 001 NIP. 19591222 197907 2 001
Lampiran 3.
Surat Pernyataan Kesediaan Sebagai Supervisor 2

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : NELLY NOERDIANA SALEH

40
NIM : 824391513
UPBJJ-UT : 71/SURABAYA
Menyatakan bahwa :
Nama : ARYADI SANTOSO, S.Pd. SD
Tempat Mengajar : SDN CAMPOR 3 KEC. PROPPO
Guru Kelas : VI ( ENAM )
Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Professional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Pamekasan, 22 Maret 2016
Supervisor 2 Mahasiswa

ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD. NELLY NOERDIANA SALEH


NIP. 19600930 198010 1 001 NIM. 824391513

Lampiran 4.
Surat Pernyataan Mahasiswa

Yang bertanda tangan di bawah ini :

41
Nama : NELLY NOERDIANA SALEH
NIM : 824391513
Tempat / Tanggal Lahir : PAMEKASAN, 10 Maret 1981
Tempat Mengajar : SDN PAKONG 2
Alamat : DESA PAKONG KEC. PAKONG
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
1. Laporan PKP yang diserahkan ke UPBJJ-UT Surabaya untuk dinilai adalah
pekerjaan saya sendiri (bukan hasil plagiat) baik sebagian maupun seluruhnya
dan atau dibuatkan oleh orang lain.
2. Jika dikemudian hari terbukti bahwa laporan PKP yang saya buat ini hasil
plagiat dan atau dibuatkan oleh orang lain, sebagaimana tersebut pada nomor
(1) saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui : Pamekasan, 02 Mei 2016


Supervisor I Yang menyatakan

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. NELLY NOERDIANA S.


NIP. 19760709 200604 1 001 NIM. 824391513

Lampiran 5.
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

42
Fakta /Data Dalam proses belajar mengajar ada dua unsur yang amat
Pembelajaran Yang penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.
Terjadi Di Kelas Kedua aspek ini saling berkaitan, pemilihan satu metode
mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai. Meskipun masih ada berbagai aspek
lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain
tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan
dari peserta didik kuasai setelah pembelajaran berlangsung dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.
Identifikasi Masalah Dari hasil tes akhir yang dicapai siswa Kelas V untuk pokok
bahasan “Alat Pencernaan Makanan Manusia” masih
menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Dari 20
orang, ada 14 orang (70%) yang belum berhasil mencapai nilai
minimal 65, dan hanya sebanyak 6 orang (30%) berhasil di
atas KKM. Secara klasikal kondisi siswa kelas V SDN Pakong
2 Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan berada di bawah
KKM klasikal yaitu 80%.
Analisis Masalah Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa tentang Alat
Pencernaan antara lain adalah: Guru hanya berceramah dan
tidak menggunakan alat peraga, guru tidak memberikan
bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok, guru tidak
memberikan pemantapan materi setelah siswa selesai
pemberian tugas, serta motivasi dan minat belajar siswa dalam
mata pelajaran IPA kurang.
Alternatif dan Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
Prioritas Pemecahan tentang alat pencernaan manusia adalah dengan penggunaan
Masalah metode permainan puzzle. Hal ini diyakini dapat membantu
proses belajar mengajar di SDN Pakong 2 khususnya mata
pelajaran IPA. Pengunaan metode puzzle yang dilakukan
adalah untuk membangkitkan minat belajar siswa karena
Games Puzzle merupakan bentuk permainan yang menantang
daya kreatifitas dan ingatan siswa lebih mendalam.
Rumusan Masalah Bagaimana penggunaan metode permainan puzzle untuk
meningkatkan prestasi belajar tentang alat pencernaan manusia
pada siswa kelas V SDN Pakong 2 Kecamatan
Pakong?”
Pamekasan, 02 Mei 2016
Supervisor 1 Yang menyatakan

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. NELLY NOERDIANA S.


NIP. 19760709 200604 1 001 NIM. 824391513

Lampiran 6.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

43
( PRA SIKLUS )

SEKOLAH : SDN Pakong 2


MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan Alam
KELAS : V (Lima)
SEMESTER : 1 (satu)
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI :
1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

B. KOMPETENSI DASAR :
1.3.Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan.

C. INDIKATOR :
- Menunjukkan nama organ pada pencernaan makanan manusia
- Menyebutkan organ pencernaan makanan manusia secara berurutan
- Menjelaskan fungsi organ pencernaan makanan manusia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
- Siswa mampu menunjukkan nama organ pada pencernaan makanan
manusia
- Siswa mampu menyebutkan organ pencernaan makanan manusia secara
berurutan
- Siswa mampu menjelaskan fungsi organ pencernaan makanan manusia.

E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN:


- Religius, Disiplin,kreatif, komunikatif, menghargai prestai, mandiri, jujur.

F. MATERI PEMBELAJARAN :
- Alat pencernaan makanan manusia

G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam
dan presensi.
b. Guru menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.

44
c. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan alat pencernaan
d. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang harus dicapai

2) Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
1. Guru menjelaskan materi tentang alat pencernaan makanan
manusia.
2. Seluruh siswa memperhatikan penjelasan guru.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberikan tugas kepada siswa
 Siswa mempelajari dan memahami tentang alat pencernaan
manusia.
 Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3) Kegiatan Penutup
d. Guru memberi penguatan dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
e. Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.
f. Guru menutup pembelajaran dengan salam

I. SUMBER MEDIA, BAHAN AJAR dan ALAT


- Buku IPA Salingtemas kelas 5 penerbit BSE karangan Choiril Azmiyawati
dkk halaman 13 – 18.
- Buku IPA kelas 5 penerbit yudhistira karangan Tim Bina IPA halaman 9 -
14
- Lembar Kerja Siswa
- Gambar-gambar alat pencernaan manusia.

J. EVALUASI
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Instrumen : Soal bentuk pilihan ganda dan isian

Catatan :
Nilai : Skor perolehan
Skor maksimal X 100

45
38

Untuk siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan
remedial

Pamekasan, 05 April 2016


Mengetahui
Kepala SDN Pakong 2 Guru Kelas 5

Hj. SULIS NURHAYATI, S.Pd. NELLY NOERDIANA.S, A.Ma.


NIP. 19591222 197907 2 001 NIM. 824391513

Supervisor 1 Supervisor 2

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD.


NIP. 19760709 200604 1 001 NIP. 19600930 198010 1 001

Lampiran 6.2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)

46
( SIKLUS I )

SEKOLAH : SDN Pakong 2


MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan Alam
KELAS : V (Lima)
SEMESTER : 1 (satu)
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI :
1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

B. KOMPETENSI DASAR :
1.3.Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan.

C. INDIKATOR :
- Menunjukkan nama organ pada pencernaan makanan manusia
- Menyebutkan organ pencernaan makanan manusia secara berurutan
- Menjelaskan fungsi organ pencernaan makanan manusia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
- Siswa mampu menunjukkan nama organ pada pencernaan makanan
manusia
- Siswa mampu menyebutkan organ pencernaan makanan manusia secara
berurutan
- Siswa mampu menjelaskan fungsi organ pencernaan makanan manusia.

E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN:


- Religius, Disiplin,kreatif, komunikatif, menghargai prestai, mandiri, jujur.

F. MATERI PEMBELAJARAN :
- Alat pencernaan makanan manusia

47
G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Tanya jawab, kelompok, permainan, dan presentasi

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1) Kegiatan Pendahuluan
e. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi.
f. Guru menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
g. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan alat pencernaan
h. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang harus dicapai.

2) Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
3. Menunjukkan gambar alat pencernaan makanan manusia
4. Tanya jawab temtang organ pencernaan makanan manusia
5. Melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
e. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Membagi kelas menjadi 5 kelompok
 Membagikan ke masing-masing kelompok puzzle gambar organ
pencernaan makanan manusia.
 Menugaskan siswa mengamati puzzle serta berdiskusi tentang
nama, urutan, dan fungsi organ pencernaan makanan manusia
dan menempelkannya pada LKS
 Meminta perwakilan kelompok ke depan kelas untuk
memperlihatkan rangkaian puzzle organ pencernaan makanan
manusia serta menjelaskan nama dan fungsi masing-masing
organ.
 Memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk bertanya
atau memberi tambahan informasi
f. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

48
3) Kegiatan Penutup
 Guru memberi penguatan dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
 Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran dengan salam

I. SUMBER MEDIA, BAHAN AJAR dan ALAT


- Buku IPA Salingtemas kelas 5 penerbit BSE karangan Choiril Azmiyawati
dkk halaman 13 – 18.
- Buku IPA kelas 5 penerbit yudhistira karangan Tim Bina IPA halaman 9 -
14
- Lembar Kerja Siswa
- Gambar-gambar alat pencernaan manusia.

J. EVALUASI
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Instrumen : Soal isian (Skor 2)

SOAL EVALUASI
Isilah titik-titik di bawah ini dengan isian yang benar!
1. Makanan yang kita makan dicerna sari-sarinya oleh ….
2. Setelah dicerna, sari-sari makanan diserap oleh tubuh dan diubah menjadi ….
3.

49
Alat-alat pencernaan manusia pada gambar di atas terdiri dari …
4. Di dalam rongga mulut makanan diproses secara … .
5. Ada 3 macam gigi yaitu ….
6. Bagian lidah yang merasakan rasa manis adalah bagian ….
7. Alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung
adalah ….
8. Fungsi kalenjar ludah adalah ...
9. Di dalam lambung makanan diproses secara ….
10. Fungsi asam klorida yang dihasilkan oleh kelenjar lambung adalah ….
KUNCI JAWABAN
1. Alat pencernaan
2. Energi
3. mulut, kerongkongan, lambung, usus duabelas jari, usus halus, usus besar,
dan anus
4. mekanik dan kimiawi
5. gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham
6. depan
7. kerongkongan
8. membantu pencernaan makanan di rongga mulut
9. kimiawi
10. membunuh kuman yang masuk ke lambung

Catatan :
Nilai : Skor perolehan
Skor maksimal X 100

Untuk siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan
remedial

Pamekasan, 12 April 2016

50
Mengetahui
Kepala SDN Pakong 2 Guru Kelas 5

Hj. SULIS NURHAYATI, S.Pd. NELLY NOERDIANA.S, A.Ma.


NIP. 19591222 197907 2 001 NIM. 824391513

Supervisor 1 Supervisor 2

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD.


NIP. 19760709 200604 1 001 NIP. 19600930 198010 1 001
38
44

Lampiran 6.3

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)


( SIKLUS II )

SEKOLAH : SDN Pakong 2


MATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan Alam
KELAS : V (Lima)
SEMESTER : 1 (satu)
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI :
1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

51
B. KOMPETENSI DASAR :
1.3.Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya
dengan makanan dan kesehatan.

C. INDIKATOR :
- Menunjukkan nama organ pada pencernaan makanan manusia
- Menyebutkan organ pencernaan makanan manusia secara berurutan
- Menjelaskan fungsi organ pencernaan makanan manusia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
- Siswa mampu menunjukkan nama organ pada pencernaan makanan
manusia
- Siswa mampu menyebutkan organ pencernaan makanan manusia secara
berurutan
- Siswa mampu menjelaskan fungsi organ pencernaan makanan manusia.

E. KARAKTER YANG DIHARAPKAN:


- Religius, Disiplin,kreatif, komunikatif, menghargai prestai, mandiri, jujur.

F. MATERI PEMBELAJARAN :
- Alat pencernaan makanan manusia

G. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1) Kegiatan Pendahuluan
i. Guru membuka pelajaran dengan salam dan presensi.
j. Guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang
berhubungan dengan organ pencernaan makanan manusia seperti:
 Berapa kali kalian makan dalam sehari?
 Mengapa kita perlu makan?
 Bagaimanakah makanan bisa diserap oleh tubuh?

52
 Apa saja organ pencernaan makanan pada manusia?
k. Guru menjelaskan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
l. Guru menunjukkan alat pencernaan makanan manusia
m. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang harus dicapai.
n. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam
pembelajaran siklus I agar lebih serius dalam mengikuti
pembelajaran, serta tetap memberikan semangat kepada siswa
yang sudah berhasil dalam pembelajaran pada siklus I.

2) Kegiatan Inti
g. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
6. Menunjukkan gambar alat pencernaan makanan manusia
7. Tanya jawab temtang organ pencernaan makanan manusia
8. Melibatkan seluruh siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
h. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Membagi kelas menjadi 5 kelompok
 Kelompok yang dibentuk pada siklus II ditata kembali
disesuaikan dengan kondisi/kendala yang dijumpai pada
siklus I.
 Membagikan ke masing-masing kelompok puzzle gambar organ
pencernaan makanan manusia.
 Menugaskan siswa mengamati puzzle serta berdiskusi tentang
nama, urutan, dan fungsi organ pencernaan makanan manusia
dan menempelkannya pada LKS
 Guru meningkatkan pengawasan agar diskusi dapat
berjalan lebih baik dibandingkan dengan siklus I.
 Guru berkeliling memantau diskusi dalam kelompok asal,
dan memastikan agar setiap kelompok dapat memahami
materi secara utuh.
 Meminta perwakilan kelompok ke depan kelas untuk
memperlihatkan rangkaian puzzle organ pencernaan makanan
manusia serta menjelaskan nama dan fungsi masing-masing
organ.
 Memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk bertanya
atau memberi tambahan informasi
i. Konfirmasi

53
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

3) Kegiatan Penutup
 Guru memberi penguatan dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
 Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.
 Guru menutup pembelajaran dengan salam

I. SUMBER MEDIA, BAHAN AJAR dan ALAT


- Buku IPA Salingtemas kelas 5 penerbit BSE karangan Choiril Azmiyawati
dkk halaman 13 – 18.
- Buku IPA kelas 5 penerbit yudhistira karangan Tim Bina IPA halaman 9 -
14
- Lembar Kerja Siswa
- Gambar-gambar alat pencernaan manusia.

J. EVALUASI
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Instrumen : Soal isian (Skor 2)
SOAL EVALUASI
1. Air ludah dihasilkan oleh …
2. Enzim amilase yang dihasilkan oleh kelenjar ludah berrfungsi untuk ….
3. Alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung
adalah ….
4. Gerakan seperti meremas-remas makanan agar masuk ke lambung pada
kerongkongan disebut ….
5. Di dalam lambung makanan diproses secara ….
6. Fungsi asam klorida yang dihasilkan oleh kelenjar lambung adalah ….
7. Hati menghasilkan getah empedu yang berguna untuk ….

54
8. Pankreas menghasilkan getah pankreas diantaranya adalah enzim lipase yang
berfungsi untuk ….
9. Penyerapan sari-sari makanan terjadi pada alat pencernaan yaitu ….
10. Pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri Escherichia coli terjadi di ...
KUNCI JAWABAN
1. kelenjar ludah
2. mengubah zat tepung menjadi zat gula
3. kerongkongan
4. gerakan peristaltik
5. kimiawi
6. membunuh kuman yang masuk ke lambung
7. mempermudah proses pencernaan lemak
8. mencerna lemak
9. usus halus
10. usus besar

Catatan :
Nilai : Skor perolehan
Skor maksimal X 100

Untuk siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan
remedial
Pamekasan, 20 April 2016
Mengetahui
Kepala SDN Pakong 2 Guru Kelas 5

Hj. SULIS NURHAYATI, S.Pd. NELLY NOERDIANA.S, A.Ma.


NIP. 19591222 197907 2 001 NIM. 824391513

55
Supervisor 1 Supervisor 2

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD.


NIP. 19760709 200604 1 001 NIP. 19600930 198010 1 001

LEMBAR KERJA SISWA

56
57
Lampiran 7.1
Lembar Observasi Kegiatan dan Sikap Guru (chek list √)
Tidak
Aspek Kegiatan Guru Terlaksana Keterangan
Terlaksana
1. Membuka Pelajaran.
2. Melakukan Apersepsi.
3. Penyampaian Tujuan
Pembelajaran.
4. Motivasi siswa dalam
pembelajaran.
5. Penguasaan Materi
6. Penggunaan Metode dan
Teknik Pembelajaran.
7. Penguasaan kelas dalam
pembelajaran.
8. Memberi kesempatan
bertanya dan tanggapan
pada siswa.
9. Kemampuan bertanya
dan menanggapi.
10. Membimbing siswa
membuat rangkuman.
11. Memberi Evaluasi.
12. Interaksi guru dengan
siswa.
13. Pembelajaran sesuai
dengan alokasi.
14. KBM sesuai dengan
scenario dan silabus.

Lampiran 7.2
Lembar Observasi Kegiatan dan Sikap Siswa (chek list √)
Tidak
Aspek Kegiatan Siswa Terlaksana Keterangan
Terlaksana
1. Siswa termotivasi untuk

58
menggunakan kemampuan
berfikirnya.
2. Siswa termotivasi untuk
menggunakan kritis dan
kreativitasnya.
3. Siswa belajar dalam keadaan
senang dan gembira.
4. Terjadi interaksi siswa.
5. Terjadi interaksi siswa
dengan guru.
6. Alat bantu yang digunakan.
7. Guru atau siswa yang
melakukannya.
8. Siswa melaksanakan refleksi.

Lampiran 8.1

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 1

Nama Mahasiswa : NELLY NOERDIANA SALEH


Mengajar di Kelas : V (LIMA)
Mata Pelajaran : IPA

59
Judul Laporan : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan
Manusia Melalui Metode Permainan Puzzle Pada
Siswa Kelas 5 SDN Pakong 2 Kecamatan Pakong
Paraf
Hari / Hasil /
No. Kegiatan Tindak Lanjut Supervisor
Tanggal Komentar Mahasiswa
1
1 Minggu Pengajuan ACC Dilanjutkan ke
20 Maret 2016 judul BAB I

2 Minggu BAB I Direvisi Dilanjutkan ke


27 Maret 2016 BAB II
3 Minggu BAB II Perlu Dilanjutkan ke
03 April 2016 direvisi BAB II
4 Minggu BAB III ACC Dilanjutkan ke
10 April 2016 BAB IV
5 Minggu BAB IV Perlu Dilanjutkan ke
17 April 2016 direvisi BAB V
6 Minggu BAB IV-V ACC Dilanjutkan ke
24 April 2016 KARIL
7 Minggu KARIL ACC Penjilidan dan
01 Mei 2016 persiapan Upload
KARIL
8 Minggu Pengumpu- Baik
08 Mei 2016 lan PKP
Pamekasan, 08 Mei 2016
Supervisor 1

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi.


NIP. 19760709 200604 1 001
Lampiran 8.2

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2

Nama Mahasiswa : NELLY NOERDIANA SALEH


Mengajar di Kelas : V (LIMA)
Mata Pelajaran : IPA
Judul Laporan : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia Melalui Metode

60
Permainan Puzzle Pada Siswa Kelas 5 SDN Pakong 2
Kecamatan Pakong
Paraf
Hari / Hasil / Tindak
No Kegiatan Maha Super-
Tanggal Komentar Lanjut
siswa visor 2
1 Selasa Mendiskusikan Alat penilaian Perbaikan alat
05 April RPP perbaikan harus disesuaikan penilaian
2016 mata pelajaran dengan indikator
IPA siklus I

2 Selasa Mengamati - Siswa terlibat Sesuaikan


12 April pelaksaan aktif dalam kegiatan guru
2016 perbaikan Tanya jawab dengan
pembelajaran - Guru terlalu aktivitas siswa
IPA siklus I banyak hilir dalam waktu
mudik sehingga yang tersedia
waktu tidak
terkendali
3 Kamis Merefleksikan Masih belum Sesuaikan
14 April RPP perbaikan terarah dan dengan minat
2016 pembelajaran terencana dalam siswa
siklus I pembelajaran
4 Sabtu Memperbaiki Siklus I tidak Gunakan alat
16 April RPP perbaikan memperoleh hasil pembelajaran
2016 pembelajaran yang maksimal yang optimal
IPA, siklus I,
dan melanjutkan
ke RPP siklus II
5 MInggu Mendiskusikan Tahap penilaian Sudah
17 April RPP perbaikan disesuaikan memperbaiki
2016 pembelajaran dengan indicator alat penilaian
siklus II
6 Rabu Mengamati Siswa terlibat Sesuaikan
20 April pelaksaan aktif dalam kegiatan guru
2016 perbaikan pembelajaran dengan
pembelajaran aktifitas siswa
IPA siklus II dan waktu
yang tersedia
7 Sabtu Merefleksikan Terarah dan Sesuaikan
23 April RPP perbaikan terencana dalam dengan minat

61
2016 pembelajaran pembelajaran dan
IPA siklus II kemampuan
siswa
8 Minggu Menunjukkan Siklus II Menggunakan
24 April hasil RPP mencapai hasil media gambar
2016 perbaikan maksimal yang sesuai
pembelajaran
siklus II yang
telah mencapai
tingkat
penguasaan
siswa

Pamekasan, 24 April 2016


Mengetahui
Supervisor 1 Supervisor 2

Dr. M. Jacky, S. Sos., Msi. ARYADI SANTOSO, S. Pd. SD.


NIP. 19760709 200604 1 001 NIP. 19600930 198010 1 001

Lampiran 9.1

HASIL EVALUASI
SIKLUS I

(BUKTI FISIK NILAI TERENDAH)

62
Lampiran 9.2
HASIL EVALUASI
SIKLUS I

(BUKTI FISIK NILAI TERTINGGI)

63
Lampiran 9.3
HASIL EVALUASI
SIKLUS II

(BUKTI FISIK NILAI TERENDAH)

64
Lampiran 9.4
HASIL EVALUASI
SIKLUS II

(BUKTI FISIK NILAI TERTINGGI)

65
Lampiran 10.

COPY BERKAS HASIL PENILAIAN PRAKTEK PKP


(APKG 1 & APKG 2)

66
Lampiran 11
Dokumentasi Ujian Praktek PKP

67
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai