Anda di halaman 1dari 60

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN IPS


KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SEPAUK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


OLEH :

JUNIYATI
NIM.201374743791

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TAHUN 2020
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN IPS
KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SEPAUK

Tanggung Jawab Yuridis dan Material pada

JUNIYATI
NIM.201374743791

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Blasius Suprapta Minto Wahyudi,

Disahkan Oleh:
Ketua Universitas Negeri Malang

i
ABSTRAK

Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah rendahnya keaktifan belajar peserta


didik yang dipengaruhi berbagai factor diantaranya penggunaan model dan metode yang
digunakan oleh guru. Peneliti juga membahas masalah bagaimana meningkatkan Keaktifan
belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri2 Sepauk melalui model pembelajaran Discovery
Learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Discovery Learning terhadap, keaktifan belajar siswa. Bentuk penelitiannya yaitu penelitian
tindakan kelas , terdiri dari dua siklus yang melalui empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dengan subyek penelitian peserta didik kelas VIII
yang berjumlah 28 orang, terdiri dari 16 orang perempuan dan 12 orang laki-laki. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi. Alat pengumpul data yaitu lembar
observasi dan tes tertulis yang berbentuk Esai. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai
observasi dikusikelompok ada siklus I yakni 58,39, nilai peserta didik dikatakan tidak tuntas
karena belum memenuhi KKM yakni 60 dan siswa yang tuntas adalah 57,14%, nilai rata-rata
pada siklus II mengalami peningkatan yakni menjadi 66,17 % dan siswa yang tuntas 71,42 %
Jadi, Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Discovery
Learning pada pelajaran IPS kelas VIII dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Rahmat
dan Karunia-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Proposal PTK yang Berjudul
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa menggunakan Model Discovery Learning pada
pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Sepauk.
Dalam penyusunan Proposal PTK ini peneliti menemukan hambatan dan kesulitan
yang berarti. Akan tetapi berkat bimbingan, saran, serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan Proposal PTK ini dengan segenap kemampuan. Untuk semua
itu, pada kesempatan ini izinkanlah peneliti mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Blasius Suprapta selaku dosen pembimbing dalam penulisan proposal PTK yang telah
meluangkan waktu, perhatian dan ilmu yang diberikan.
2. Minto Wahyudi selaku guru pamomg dalam penulisan proposal PTK yang telah
meluangkan waktu, perhatian dan ilmu yang diberikan.
3. Bapak dan ibu dosen, guru pamong, serta seluruh staf Universitas negeri Malang yang
telah memberikan ilmunaya selama peneliti menempuh pendidikan.
4. Subadrun S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Sepauk yang telah memberi
semangat dan kerja sama yang baik selama berlangsungnya penelitian.
5. Rekan-rakan guru di SMP Negeri 2 Sepauk yang telah memberi semangat dan kerja
sama yang baik selama berlangsungnya penelitian.
6. Ayah, ibu, kakak, adik serta semua keluarga di rumah yang sangat aku sayangi yang
tidak pernah putus berdoa dan menberikan dukungan moril dan materil
7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah banyak memberikan
doa, bimbingan dan dorongan.
Peneliti menyadari dalam penulisan proposal PTK masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi terciptanya
penulisan proposal PTK menuju kearah yang lebih baik dan sempurna. Akhirnya peneliti
mengharapkan agar proposal PTK ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Sintang, November 2020

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR JUDUL …………………………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………………. ii
ABSTRAK ………………………………………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………... vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………. vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………. viii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………….. 3
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………………… 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………………………….. 5
A. Kajian Teori ………………………………………………………………………….. 5
I. PTK …………………………………………………………………………... 5
1. Pengertian PTK …………………………………………………………….…5
2. Langkah – langkah PTK ……………………………………………………... 6
II. Keaktifan …………………………………………………………………….. 8
III. Ilmu Pengetahuan social…………………. …………………………..……... 9
A. Discovery Learning……………………………. ………………..………. 9
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………………………… 12
A. Subjek Penelitian …………………………………………………………………… 12
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………………… 12
C. Prosedur Penelitian/Desain Penelitian/Langkah-Langkah Penelitian ……………… 12
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………………….. 19
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………………………... 19
1. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………………………. 19
2. Pelaksanaan Tindakan kelas ……………………………………………………. 19
a. Obeservasi Pra siklus ………………………………………………….. ……….23
b. Observasi Siklus 1………………….………………………………………….....24
c. Observasi siklus 2……………………………………………………………….27
iv
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………. 35
A. Simpulan ……………………………………………………………………………. 35
B. Saran ………………………………………………………………………………... 35
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 36

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Table 1.1 abservasi penialain Diskusi kelompok prasiklus ……………………….. 19
Table 1.2 perbandingan Hasil Observasi penilaian Diskusi kelompok siklus 1…..20
Tabel 1.3 Observasi penilaian diskusi Kelompok Siklus II …………………….........23
Tabel 1.4 Perbandingan Hasil Observasi penialain diskusi kelompoksiklus 2……….25

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Diagram perbandingan nilai Proses siklus I ………………………………. 25
Gambar 1.2 Diagram perbandingan nilai keterampilan siklus 1……………………………25
Gambar 1.3 Diagramperbandingan hasi proses siklus II …………………………………. 32
Gambar 1.4 Diagram perbandingan nilai keterampilan siklus II………………………….....32

vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan siklus II………………………. 37
2. Scan Video yang di amati Siklus I dan siklus II…………………………………. 42
3. Lembar observasi Siklus I ………………………………………………………... 45
4. Lembar Observasi Siklus II ………………………………………........................ 45
5. Kisi – Kisi Soal esai Siklus I dan siklus 2.............................................................. 46
6. Soal Esai siklus ! dan Siklu II ……………………………………………………. 47
7. Hasil Ulangan Siklus 1 ……………………………………………………………. 49
8. Hasil Ulangan siklus II …………………………………………….……….……….50

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran IPS seringkali guru menemui kesulitan dalam menggunakan model
pembelajaran, sehingga menyebabkan pembelajaran IPS tidak menarik untuk di
pelajari.Berdasarkan pengalaman Peneliti selama ini,rendahnya keaktifan siswa mengikuti
proses pembelajaran bisa diamati ketika pelajaran ini berlangsung, di temukan Adanya siswa
yang mengantuk pada saat proses belajar mengajar, Siswa tidak mau bertanya dan tidak
merespon saat di tanya dan Siswa kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran.

Menurut Haryanto menyatakan bahwa terdapat enam hal yang mempengaruhi keaktifan
peserta didik di dalam kelas yaitu: peserta didik, guru, materi, tempat, waktu, dan fasilitas.
Peranan seorang guru sangat dibutuhkan dalam proses aktifitas di sebuah kelas, aktifitas
didalam kelas bisa dirancang oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Keaktifan peserta didik menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai
dengan perencanaan pembelajaran yang sudah disusun oleh guru.

Ketidakaktifan peserta didik di dalam kelas dapat dipengaruhi beberapa faktor, meliputi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan keadaan peserta didik yang
menyebabkan kurangnya keaktifan dalam proses pembelajaran, seperti: kondisi kesehatan
peserta didik kurang terlihat selama proses pembelajaran; kesenangan dan kebiasaan minat
belajar peserta didik kurang terlihat; kurangannya ketekunan, keuletan, dan semangat seorang
guru dalam memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Faktor penyebab lainnya yaitu
dari faktor eksternal, seperti: hubungan guru dengan peserta didik kurangnya kebiasaan guru
memberikan pujian terhadap peserta didik, terlalu sering memberikan hukuman, ataupun
teguran yang tepat terhadap peserta didik, peserta didik yang tidak menunjukkan
ketertarikannya pada media belajar yang digunakan guru saat proses pembelajaran, serta
metode yang digunakan kurang menyenangkan dan kurang meningkatkan minat belajar
peserta didik , selain itu pembelajaran yang diterapkan monoton sehingga dapat membuat
peserta didik cepat muncul rasa jenuh dan bosan pada peserta didik, kurangnya sarana
pendidikan yang kurang memadai sehingga peserta didik tidak dapat memaksimalkan
kemampuan belajar dan peserta didik tidak dapat mengeksplorasi semua potensi yang
dimiliki.

1
Seorang guru tidak hanya semata-mata menjelaskan materi saja di dalam kelas tetapi juga
harus memberikan dorongan kepada peserta didik untuk memikirkan isi dan materi
pelajarannya. Selain itu peserta didik tidak harus terus menerus menjadi pendengar setia
sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung
Discovery Learning adalah model Pembelajaran yang sesuai untuk menjawab
permasalahan pada keaktifan belajar siswa serta menciptakan suasana belajar yang tidak
menjemukan serta siswa dapat meningkatkan Keaktifannya.Berdasarkan permasalahn diatas
penelitian ini di harapkan mampu memperbaiki model pembelajaran untuk memecahkan
masalah pendidikan.
Khususnya pembelajaran IPS di kelas VIII SMPN 2 Sepauk secara nyata, dengan
melakukan penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Meningkatkan Keaktifan Belajar
Siswa Menggunakan model Discovery learning pada Mata Pelajaran IPS kelasVIII di
SMP Negeri 2 sepauk

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti selama ini masih terlihat rendahnya keaktifan
belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada saat guru
mengajar masih ditemukan adanya:
Guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional.
a. Adanya siswa yang mengantuk pada saat proses belajar mengajar
b. Siswa tidak mau bertanya dan tidak merespon saat di tanya
c. Siswa tidak memperhatikan saat guru menerangkan materi
d. Siswa kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran
Kondisi ini akan mempengaruhi kelancaran belajarprose belajar di kelas, sehingga
berdampak pada suasana kelas menjadi kurang Hidup dan membosankan.Untuk mengatasi
permasalahan tersebut,di perlukan krestifitas guru dalam menentukan Model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik

C. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, rendahnya aktivitas belajar dan perhatian siswa pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menandakan bahwa proses pembelajaran
selama ini kurang menarik. Guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional dan
monoton, peran guru masih dominan, dan guru kurang memanfaatkan media pelajaran.
Sesuai dengan pengertian analisis masalah yang dapat di simpulkan adalah rendahnya

2
Aktivitas pembelajaran karena rendahnya kualitas keterampilan guru dalam
pembelajaran sehingga dibutuhkan suatu penelitian untuk meningkatkan kualitas interaksi
pembejaran khususnya dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa. Adapun penyebabnya
antara lain:

a. Guru masih menerapkan model pembelajaran konvensional.


b. Peranan guru masih dominan
c. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran
d. Jam Pelajaran IPS pada jam terakhir.
Peneliti menyadari bahwa penggunaan model pembelajaran sangat penting untuk mengatasi
permasalah tersebut, sehingga peneliti mengambil tindakan untuk Meningkatkan keaktifan
Belajar siswa menggunalan model Discovery Learning pada mata pelajaran IPS kelas VIII
semester ganjil di SMP Negeri 2 Sepauk

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka untuk lebih terarah peneliti merumuskan masalah
penelitian, sebagai beriku:

Bagaimana penerapan Model Discovery Learning dapat Meningkatkan Keaktifan Belajar


pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Sepauk?

E. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan
pada rumusan di atas. Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Keaktifan
belajar siswa Menggunakan model discovery learning Model Discovery Learning
meningkatkan pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Sepauk

F. Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan baik, akan memberikan manfaat
sebagai berikut:

1. Bagi Siswa:

a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran


b. Menambah rasa percaya diri, menumbuhkan kerjasama,
c. Meningkatkan prestasi belajar siswa karena keaktifan dan rasa percaya diri para
siswa.

3
1. Bagi guru:
a. Memperbaiki kinerja guru
b. Meningkatkan profesionalisme guru.
c. Memberikan motivasi bagi guru dalam meningkatkan kreativitasnya dalam
pembelajaran.

2. Bagi Sekolah
Memberikan masukan teknis kepada sekolah dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran , sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian praktis yang di maksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru dalam
memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.penelitian Tindakan kelas
disingkat PTK atau classroom Action Resarch adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam
kelas berupa tindakan tertentu yang dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
yang lebih baik dari sebelumnya.

Berikut definisi dan pengertian penelitian tindakan kelas dari beberapa sumber buku.
Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut Supardi (2006), penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan
melihat kondisi siswa.

Adapun karakteristik yang menunjukkan ciri dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:

a. Inkuiri reflektif. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan pembelajaran riil
yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan siswa. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada
pelaksanaan tugas (practise driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi (action driven).
b. Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan
sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi ia harus berkolaborasi dengan siswa. Penelitian
tindak kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan
yang diinginkan.
c. Reflektif. Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khas khusus, yaitu sikap reflektif yang
berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan
pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada
proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian

5
Tujuan penelitian Tindakan Kelas adalah untuk mengubah prilaku mengajar guru, prilaku
peserta didik, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajarandan merubah kerangka kerja
melaksanakan pembelajaran kelas yang di ajar oleh guru tersebut sehingga terjadi
peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran.

2. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan
(Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil
tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian tindakan
kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Gambar dan penjelasan
langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

Masing-masing tahapan siklus penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan (Planning)


Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa (why), dimana (where),
kapan (when), dan bagaimana (how) penelitian dilakukan. Penelitian tindakan kelas
sebaiknya dilakukan secara kolaboratif, sehingga menghindarkan unsur subjektivitas.

6
Di dalam penelitian tindakan kelas, ada kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yaitu pada
saat peneliti menerapkan pendekatan, model, atau metode pembelajaran sebagai upaya
menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Dibutuhkan rekan sejawat untuk menilai
kegiatan tersebut.Di dalam tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-
persiapan pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).

b. Tahap Pelaksanaan (Acting)


Pada tahap pelaksanaan, dilakukan kegiatan implementasi atau penerapan perencanaan
tindakan. Di dalam kegiatan implementasi ini, maka guru (peneliti) harus mentaati
perencanaan yang telah disusun.Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah
pembelajaran harus berjalan seperti biasanya, tidak boleh kaku dan terkesan dibuat-buat.
Kolaborator disarankan untuk melakukan pengamatan secara objektif sesuai kondisi
pembelajaran yang dilakukan peneliti.Kegiatan ini penting karena tujuan penelitian tindakan
kelas adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan (Observing)


Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati, yaitu kegiatan
belajar peserta didk dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar peserta
didik dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran,Sedangkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, guru pelaksana
(peneliti) dapat meminta bantuan kepada teman sejawat yang bertindak sebagai kolaborator
untuk melakukan pengamatan. Kolaborator melakukan pengamatan pembelajaran
berdasarkan instrumen yang telah disusun oleh peneliti.Hasil pengamatan dari kolaborator
nantinya akan bermanfaat atau akan digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)


Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan
pengamatan terhadap peneliti dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dapat berupa
diskusi hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator dengan guru pelaksana (peneliti).
Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu ketika kolaborator
mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian yang belum berjalan
dengan baik pada saat peneliti mengelola proses pembelajaran.
7
Hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang siklus
berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi merupakan kegiatan evaluasi, analisis,
pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklua
berikutnya.

3. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan
Pengertian Keaktifan Belajar Aktif menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002: 19)
berarti giat ( bekerja atau berusaha), sedang kan keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan
dimana siswa dapat aktif. Dengan demikian keaktifan dapat dari dalam proses pembelajaran.
Apabila siswa aktif maka siswa dapt mengembangkan sendiri potensi yang ada pada diri
mereka,oleh sebab itu perlu diciptakan pembelajaran aktif untuk mendukung potensi siswa.
”Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan
semua potensi yang dimiliki oleh siswa didik, sehingga semua didik dapatmencapai hasil
belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristi pribadi yang mereka miliki.” (Siregar &
Nara,2010: 106).

Menurut Sudjana (2006: 61) berpendapat bahwa keaktifan para siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: 1) ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung siswa turut serta melaksanakan tugas belajarnya, 2) siswa mau terlibat
dalam pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran, 3) siswa mau bertanya kepada
teman atau kepada guru apabila tidak memahami, menemui kesulitan, 4) siswa mau berusaha
mencari informasi yang dapat diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang
dihadapinya, 5) siswa melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, 6) siswa
mampu menilai kemampuan dirinya dan hasil –hasil yang diperolehnya, 7) siswa belatih
memecahkan soal atau masalah, 8) siswa memiliki kesempatan menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.

4. Siswa
Siswa dalam istilah adalah peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan
menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan.Yang sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau

8
dari berbagai pendekatan antara lain, pendekatan sosial, pendekatan psikologis dan
pendekatan edukatif/pedagogis.

5. Pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial


Menurut Hidayati (2008:7) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu
pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Pendapat
yang hampir sama juga ditegaskan oleh Taneo (2009:1.8) yang menjelaskan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi,
ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang
sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS). Menurut Depdiknas dalam ”Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan
24 Tahun 2006” (2008:162) disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai pada jenjang
SMP/MTs/SMPLB. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,
dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Berdasarkan dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan ilmu kajian tentang kahidupan manusia sebagai individu
sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinterkasi dengan lingkungannya. Dengan kata lain
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki kajian yang sangat kompleks tentang kehidupan
manusia dan lingkungannya berserta aspek-aspek kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena
itu peserta didik yang merupakan bagian dari masyarakat perlu diberikan menguasai Ilmu
Pengetahuan Sosial sebagai bekal hidupnya kelak.

6. Discovery Learning
a. Pengertian Discovery Learning
Dalam kaitannya dengan pendidikan, Hamalik (dalam Takdir, 2012:29) menyatakan
bahwa discovery adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual
pada anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan
suatu konsep yang dapat diterapkan di lapangan. Selain itu Mulyasa (dalam Takdir, 2012:32)
menyatakan bahwa discovery merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
pengalaman langsung dilapangan, tanpa harus selalu bergantung pada teori-teori
pembelajaran yang ada dalam pedoman buku pelajaran.

9
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa discovery merupakan
suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme.
Dimana model ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap suatu konsep dalam
pembelajaran melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan
tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan,
anak juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang
dihadapi.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan


mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada
dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang
sesuai denga lingkungan dan zaman, tempat dan waktu ia hidup.Menurut Syah (2004:244)
dalam mengaplikasikan Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus
dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut: 1) Stimulation
(Stimulasi/Pemberian Rangsangan), Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan
PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. 2) Problem Statement
(Pernyataan/Identifikasi Masalah), Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya adalah
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah), Syah
(2004:244). 3) Data Collection (Pengumpulan Data), Ketika eksplorasi berlangsung guru
juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis, Syah (2004:244).
Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis. Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection)
berbagai informasi yang relefan, membaca literatur. 4) Data Processing (Pengolahan
Data), Semua informasi hasil bacaan, diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila
perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data
processing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi pada pembentukan

10
konsep dan generalisasi. 5) Verification (Pembuktian), Pada tahap ini siswa melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan data hasil processing, Syah (2004:244).
Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. 6)
Generalization ( Menarik Kesimpulan/Generalisasi), Tahap generalisasi/menarik
kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan
verifikasi, Syah (2004:244). Setelah menarik kesimpulan siswa harus memperhatikan proses
generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau
prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

Beberapa keunggulan metode penemuan ( discovery learning ) di ungkapkan oleh


Suherman, dkk (2001 : 179 ) sebagai berikut :

1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar,sebab dia berpikir dan menggunakan kemampuan
untukmenemukan hasil akhir
2) Siswa memahami benar bahan peajaran, seban mengalami sendiri
prosesmenemukannya. Sesuatu yang di peroleh dengancarainilebih lama di ingat.
3) Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin
melakukan penemuan lagi sehingga minat beajar meningkat
4) Siswa memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih banyak belajar
sendiri
Adapaun kelemhan discovery Learning diantaranya membutuhkan waktu belajar lama
di bandingkan dengan belajar menerima.untuk mengurangi kelemahan tersebut maka di
perlukanbantuan guru untuk membimbing dengan cara memberikan rangsangan terhadap
siswa seperti mengajukan pertanyaan dan memberikan informasi secara singkat.pertanyaan
tersebut dapat di muat di dalam dalam Lembar kerja Peserta didik ( lKPD ) yang telah
dipersiapkan oleh guru sebelum pelajaran IPS di mulai.

7. Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM )

Berdasarkan Keputusan Guru dan Kepala SMP Negeri 2 Sepauk Maka di Tentukan KKM
untuk penilaian pengetahuan dan keterampilan adalah 60untuk semua Mata Pelajaran.

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII Semeter Ganjil di SMP Negeri 2
Sepauk yang berjumlah 28 orang dengan kemampuan yang heterogen

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sepauk yang terletak di Desa Sepulut
Kecamatan Sepauk,kabupaten Sintang Kalimantan Barat.Waktu penelitian pada hari Senin,
16 november 2020 pada siklus 1 pertemuan 1 dengan materi pengertian dan bentuk- bentuk
mobilitas sosial, dan siklus ke 2 dilaksanakan pada hari Senin, november 2020 untuk
pertemuan ke 2 dengan materi dampak Mobilitas Sosial.

C. Deskripsi Per Siklus


1. Siklus I
Yang ingin dilaksanakan siklus I adalah meningkatkankeaktifan belajar peserta didik yang
dapat dilihat dan diketahui dari hasil evaluasi pembelajaran serta peserta didik yang dapat
menjawab pertanyaan guru tentang materi pengertian dan bentuk –bentuk Mobilitas sosial
yang telah di sampaikan.

a. Tahap perencanaan
1) Membuat skenario model discovery learning
Skenario pembelajaran berupa langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pembelajaran di
kelas nyata. Skenario ini dituangkan dalam rencan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada
RPP tercantum satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, konsep, subkonsep, waktu,
tujuan, indikator pencapaian, sumber dan alat pembelajaran, pengalaman belajar, kegiatan inti
dan evaluasi. RPP disajikan pada lampiran.

2) Mempersiapkan Sarana Pendukung Sarana pendukung yang diperlukan dalam


pelaksanaan pembelajan ini adalah:
a) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
b) Media pembelajaran
c) Buku paket IPS kelas VIII

12
d) Aplikasi Wa
e) Menyiapkan sumber belajar
f) Jaringan sinyal

b. Tahap Pelaksanaan
1). Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan sapa / salam menanyakan kabar peserta didik
b) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
c) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
d) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
e) Guru menjelaskan Aspek penilaian dan KKM pada materi Pengertian dan
Bentuk – bentuk mobilitas Sosial
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2). Kegiatan Inti


2.1). Tahap Mengamati
a) Guru membagikan Media pembelajaran berupa video mobilitas social di dalam
wa G dan siswa mengamati video tersebut
b) Peserta didik mengidentifikasi masalah dari gambar yang di amati
c) Peserta didik dibimbing guru memunculkan pertanyaan yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
d) Guru membagi kelompok belajar daring peserta didik dalam 3-4 siswa.
e) Guru memastikan peserta didik memahami tugas di LKPD.

2.2). Tahap Menanya


a) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang telah dikirimkan tentang
materi Pengertian dan Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial dan contoh mobilitas
social dan bentuk mobilitas social
b) Setelah mengamati dan menggali informasi dari berbagai sumber buku siswa dan
searching internet, guru mengarahkan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi
serta menganalisis mobilitas social dan bentuk- bentuk mobilitas sosial yang ada
di lingkungan sekitar
13
2.3). Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan informasi / data untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber terutama membaca
buku siswa IPS kelas VIII SMP dan internet

2.4). Mengasosiasi
a) Peserta didik mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari hasil membaca
buku siswa IPS Kelas VIII SMP dan mencari informasi dari internet
b) Setiap kelompok melakukan presentasi dengan menyajikan hasil diskusi
kelompok melalui voice atau video yang di share di Wa G
c) Guru menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang telah disajikan oleh
peserta didik

2.5). Mengkomunikasikan
a) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
presentasi
b) Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas jawaban dari pertanyaan.
c) Guru menginstrusikan peserta didik untuk nantinya memperbaiki jawaban di
LPKD mereka kemudian di upload melalui WA pribadi guru.
3). Kegiatan penutup
a) Memberikan penugasan dengan menshare LKPD mandiri melaui Wa G kepada peserta
didik terkait tentang materi pengertian dan bentuk- bentuk Mobilitas Sosial untuk
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
b) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
c) Mengingatkan Peserta didik untuk membaca Buku IPS kelas 8 dan membaca materi
selanjutnya yaitu tentang dampak mobilitas Sosial.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan Salam
c. Tahap Mengamati (observasi)
Dalam penelitian ini yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah guru bidang studi
mata pelajaran IPS kelasVIII SMP Negeri 2 Sepauk. Pada tahap ini observer melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung berdasarkan lembar pengamatan. Observasi ini juga dilakukan untuk
14
mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan yang telah dibuat untuk mencari data hasil
penerapan model pembelajaran. Pengambilan data hasil pembelajaran ini dengan melihat
hasil tes lisan / tertulis dalam betuk Esai pada akhir pelaksanaan pembelajaran.

d. Tahap Refleksi
Dalam pengambilan keputusan secara efektif perlu dilakukan refleksi, yaitu merenungkan
apa yang terjadi dan akan terjadi. Melihat kekurangan dan kelebihan dari model pembelajaran
discovery learning dan implementasi tindakan serta mencari solusi dan alternatif lainnya
dengan cara melakukan jika pada siklus 1 terdapat kekurangnya keaktifan belajar siswa pada
mata pelajaran IPS peserta didik belum mencapai KKM dan tujuan pembelajaran belum
tercapai. Dengan demikian akan dilakukan pada perencanaan tindak lanjut pada siklus
berikutnya

2. Siklus 2
pada siklus 2 dengan materi dampak mobilitas sosial merupakan tindal kanjut dari
pembelajaran di siklus 1. dari hasil evaluasi pembelajaran serta peserta didik yang dapat
menjawab pertanyaan guru tentang materi pengertian dan bentuk –bentuk Mobilitas sosial
yang telah di sampaikan.

a. Tahap perencanaan
1). Mengembangkan skenario model discovery learning
Skenario pembelajaran berupa langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pembelajaran di
kelas nyata. Skenario ini dituangkan dalam rencan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada
RPP tercantum satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, konsep, subkonsep, waktu,
tujuan, indikator pencapaian, sumber dan alat pembelajaran, pengalaman belajar, kegiatan inti
dan evaluasi. RPP disajikan pada lampiran.

2). Mempersiapkan Sarana Pendukung


Sarana pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajan ini adalah:
a) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
b) Media pembelajaran
c) Buku paket IPS kelas VIII
d) Aplikasi Wa

15
e) Menyiapkan sumber belajar
f) Jaringan sinyal

b. Tahap Pelaksanaan
1). Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan sapa / salam menanyakan kabar peserta didik
b) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
c) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
d) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
e) Guru menjelaskan Aspek penilaian dan KKM pada materi Pengertian dan Bentuk –
bentuk mobilitas Sosial
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2). Kegiatan Inti


2.1). Tahap Mengamati
a) Guru membagikan Media pembelajaran berupa video mobilitas social di dalam wa G
dan siswa mengamati video tersebut
b) Peserta didik mengidentifikasi masalah dari gambar yang di amati
c) Peserta didik dibimbing guru memunculkan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d) Guru membagi kelompok belajar daring peserta didik dalam 3-4 siswa.
e) Guru memastikan peserta didik memahami tugas di LKPD.

2.2). Tahap Menanya


a) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang telah dikirimkan tentang materi
Pengertian dan Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial dan contoh mobilitas social dan
bentuk mobilitas social
b) Setelah mengamati dan menggali informasi dari berbagai sumber buku siswa dan
searching internet, guru mengarahkan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi
serta menganalisis mobilitas social dan bentuk- bentuk mobilitas sosial yang ada di
lingkungan sekitar

16
2.3). Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan informasi / data untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber terutama membaca buku siswa IPS
kelas VIII SMP dan internet

2.4). Mengasosiasi
a) Peserta didik mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari hasil membaca buku
siswa IPS Kelas VIII SMP dan mencari informasi dari internet
b) Setiap kelompok melakukan presentasi dengan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui voice atau video yang di share di Wa G
c) Guru menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang telah disajikan oleh peserta
didik

2.5). Mengkomunikasikan
a) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
presentasi
b) Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas jawaban dari pertanyaan.
c) Guru menginstrusikan peserta didik untuk nantinya memperbaiki jawaban di LPKD
mereka kemudian di upload melalui WA pribadi guru.

3). Kegiatan penutup

a) Memberikan penugasan dengan menshare LKPD mandiri melaui Wa G kepada peserta


didik terkait tentang materi dampak Mobilitas Sosial untuk dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
b) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
c) Mengingatkan Peserta didik untuk membaca Buku IPS kelas 8 dan membaca materi
selanjutnya yaitu tentang dampak mobilitas Sosial.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan Salam

c. Tahap Mengamati (observasi)


Dalam penelitian ini yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah guru bidang studi
mata pelajaran IPS kelasVIII SMP Negeri 2 Sepauk. Pada tahap ini observer melakukan

17
pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung berdasarkan lembar pengamatan. Observasi ini juga dilakukan untuk
mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan yang telah dibuat untuk mencari data hasil
penerapan model pembelajaran. Pengambilan data hasil pembelajaran ini dengan melihat
hasil tes lisan / tertulis dalam betuk Esai pada akhir pelaksanaan pembelajaran.

d. Tahap Refleksi
Dalam pengambilan keputusan secara efektif perlu dilakukan refleksi, yaitu merenungkan
apa yang terjadi dan akan terjadi. Melihat kekurangan dan kelebihan dari model pembelajaran
discovery learning dan implementasi tindakan serta mencari solusi dan alternatif lainnya
dengan cara melakukan jika pada siklus 1 terdapat kekurangan yang menyebabkan hasil
belajar mata pelajaran IPS peserta didik belum mencapai KKM dan akan dilakukan pada
perencanaan tindak lanjut pada siklus berikutnya

18
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
1. Pra Tindakan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sepauk pada semester ganjil tahun pelajaran
2020/2021. Penelitian ini dilaksanakn pada tanggal 12 November sampai 17 November 2020.
Tabel1. Nilai Awal Observasi Diskusi
kemampuan
kemampuan Keaktifan menerima jumlah Nilai
NO Nama Siswa
Kemampuan Menjelaskan Kekompakan dalam penjelasan poin keterampilan
Bekerjasama pada Teman kelompok teman
1 Abel Tuwenti 3 2 3 2 3 13 65
2 Adrian vaalen 4 3 3 4 3 17 85
3 Anggelina TA 2 2 2 2 3 11 55
4 Arif Irawan 1 2 2 2 1 8 40
5 Aswanto 2 1 1 1 1 6 30
6 Ayu Ashary 2 1 2 2 1 8 40
7 Ayudia Nur 2 2 2 2 2 10 50
8 Bagas Prastia 1 1 2 2 1 7 35
9 Chintya Ika 3 3 3 2 3 14 75
10 Daud Lego 2 2 2 2 2 10 50
11 Dika Ramdani 2 1 2 2 3 10 50
12 Dina Selviana 4 3 3 4 3 17 85
13 Eto Andreano 1 2 2 1 1 7 35
14 Giyo Saputra 2 1 1 1 1 6 30
15 Jeni Azizah 2 2 2 2 2 10 50
16 Kendrick vince 2 2 3 2 2 11 55
17 Maria Gracella 3 3 3 3 3 15 75
18 Matius Aci 4 3 4 4 4 19 95
19 Muhamad F 1 2 2 1 1 7 35
20 Missy paula 3 2 3 3 3 14 70
21 Octa Pianus 2 2 2 2 2 10 50
22 Putri Kesia 3 2 2 3 2 12 60
23 Satryo Adji w 3 3 3 3 3 15 75
24 valeria yunita 2 1 2 1 2 8 40
25 Veronica 1 2 1 1 2 7 35
26 Vivian 3 3 3 3 3 15 75
27 Yeheskie IM 2 1 2 2 2 9 45
28 Yehezkiel 3 3 3 3 3 15 75
Rata - Rata Nilai 2,32 2,03 2,32 2,21 2,21 55,71

Tabel 1. Hasil Penilaian Observasi Diskusi Kelompok pra siklus

19
Keterangan

a. Poin 1 Jika Kurang apabila tidak mampu bekerjasama, menjelaskan kepada teman,
aktif dalam kelompok, dan mampu mnerima penjelasan teman
b. Poin 2 Jika Cukup apabila sedikit usaha mampu bekerjasama, menjelaskan kepada
teman, aktif dalam kelompok, dan mampu mnerima penjelasan teman
c. Poin 30 Baik apabila mampu bekerjasama, menjelaskan kepada teman, aktif dalam
kelompok, dan mampu mnerima penjelasan teman
d. Poin 40 Sangat baik apabila mampu bekerjasama, menjelaskan kepada teman, aktif
dalam kelompok, dan mampu mnerima penjelasan teman

Nilai

Berdasarkan Kondisi Pembelajaran pada Pra Tindakan maka peneliti berekesimpulan bahwa
Sebelum di terapkan Model Pembelajaran Discovery Learning terdapat beberapa
permasalahan yang mendorong untuk pelaksanaan observasi. Pernasalahan yang muncul
tersebut adalah keaktifan Belajar Siswa yang Kurang Optimal ( Lampiran ) . Kegiatan Siswa
di dalamkelas Selama proses pembelajaran berlangsung cenderung pasif, Hanya
mendengarkan penjelasan Guru dan mencatat Materi Pembelajaran. Sebagai Tindak agar
Keaktifan belajar siswa meningkat, Peneliti menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP Negeri 2 Sepauk.

B. Siklus I
a. Tahap perencanaan
1). Membuat skenario model discovery learning
Skenario pembelajaran Pertemuan tanggal 16 november 2020 berupa langkah-langkah
yang akan ditempuh dalam pembelajaran di kelas nyata. Skenario ini dituangkan dalam
rencan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada RPP tercantum satuan pendidikan, mata
pelajaran, kelas/semester, konsep, sub konsep, waktu, tujuan, indikator pencapaian, sumber
dan alat pembelajaran, pengalaman belajar, kegiatan inti dan evaluasi. RPP disajikan pada
lampiran.

2). Mempersiapkan Sarana Pendukung Sarana pendukung yang diperlukan dalam


pelaksanaan pembelajan ini adalah:
a) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
b) Media pembelajaran

20
c) Buku paket IPS kelas VIII
d) Aplikasi Wa
e) Menyiapkan sumber belajar
f) Jaringan sinyal

b. Tahap Pelaksanaan
1). Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membuka pelajaran dengan sapa / salam menanyakan kabar peserta didik
b) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
c) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
d) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
e) Guru menjelaskan Aspek penilaian dan KKM pada materi Pengertian dan Bentuk –
bentuk mobilitas Sosial
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2). Kegiatan Inti


2.1). Tahap Mengamati
a) Guru membagikan Media pembelajaran berupa video mobilitas social di dalam wa G
dan siswa mengamati video tersebut
b) Peserta didik mengidentifikasi masalah dari gambar yang di amati
c) Peserta didik dibimbing guru memunculkan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d) Guru membagi kelompok belajar daring peserta didik dalam 3-4 siswa.
e) Guru memastikan peserta didik memahami tugas di LKPD.

2.2). Tahap Menanya


a) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang telah dikirimkan tentang materi
Pengertian dan Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial dan contoh mobilitas social dan bentuk
mobilitas social
b) Setelah mengamati dan menggali informasi dari berbagai sumber buku siswa dan
searching internet, guru mengarahkan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi serta
menganalisis mobilitas social dan bentuk- bentuk mobilitas sosial yang ada di
lingkungan sekitar
21
2.3). Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan informasi / data untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber terutama membaca buku siswa IPS
kelas VIII SMP dan internet

2.4). Mengasosiasi
a) Peserta didik mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari hasil membaca buku
siswa IPS Kelas VIII SMP dan mencari informasi dari internet
b) Setiap kelompok melakukan presentasi dengan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui voice atau video yang di share di Wa G
c) Guru menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang telah disajikan oleh peserta
didik
2.5). Mengkomunikasikan
a) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
presentasi
b) Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas jawaban dari pertanyaan.
c) Guru menginstrusikan peserta didik untuk nantinya memperbaiki jawaban di LPKD
mereka kemudian di upload melalui WA pribadi guru.
3). Kegiatan penutup
a) Memberikan penugasan dengan menshare LKPD mandiri melaui Wa G kepada
peserta didik terkait tentang materi pengertian dan bentuk- bentuk Mobilitas Sosial
untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
b) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
c) Mengingatkan Peserta didik untuk membaca Buku IPS kelas 8 dan membaca materi
selanjutnya yaitu tentang dampak mobilitas Sosial.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan Salam

22
Berikut Hasil yang di peroleh peserta didik pada Siklus 1

kemampuan
kemampuan Keaktifan menerima jumlah Nilai
NO Nama Siswa
Kemampuan Menjelaskan Kekompakan dalam penjelasan poin keterampilan
Bekerjasama pada Teman kelompok teman
1 Abel Tuwenti 3 3 2 3 2 13 65
2 Adrian vaalen 2 3 3 3 3 14 70
3 Anggelina TA 2 2 3 3 3 13 65
4 Arif Irawan 2 2 2 2 2 10 50
5 Aswanto 2 2 2 2 2 10 50
6 Ayu Ashary 2 1 3 2 2 10 50
7 Ayudia Nur 3 2 3 3 2 13 65
8 Bagas Prastia 2 2 2 3 2 11 55
9 Chintya Ika 2 3 2 3 3 13 65
10 Daud Lego 2 2 3 2 2 11 55
11 Dika Ramdani 2 3 2 2 3 12 60
12 Dina Selviana 3 2 2 2 3 12 60
13 Eto Andreano 2 2 2 2 2 10 50
14 Giyo Saputra 2 2 2 2 2 10 50
15 Jeni Azizah 2 2 2 2 2 10 50
16 Kendrick vince 3 2 3 2 3 13 65
17 Maria Gracella 2 3 3 2 2 12 60
18 Matius Aci 3 2 3 3 3 14 70
19 Muhamad F 2 2 3 2 2 11 55
20 Missy paula 3 2 3 2 2 12 60
21 Octa Pianus 2 2 3 2 2 11 55
22 Putri Kesia 3 2 2 2 3 12 60
23 Satryo Adji w 2 3 2 2 3 12 60
24 valeria yunita 3 2 2 3 2 12 60
25 Veronica 2 2 2 2 2 10 50
26 Vivian 3 2 2 3 2 12 60
27 Yeheskie IM 2 2 3 2 2 11 55
28 Yehezkiel 2 3 3 3 2 13 65
Rata - Rata Nilai 2 2 2 2 2 12 58,39

Tabel 2. Observasi Penilaian Diskusi Kelompok

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari observasi siklus I yang diperoleh yaitu:

a. Terdapat 16 siswa dengan persentase 57,14% dari 28 jumlah siswa mendapat nilai ≥ 60
b. Terdapat 12 dengan persentase 42,85% dari 28 jumlah siswa mendapat nilai ≤ 60
c. Rata-rata nilai evaluasi siklus I adalah 58,05
d. Peserta didik yang sangat aktif dalam proses pembelajaran ada 2 siswa

23
e. Peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran ada 6 siswa
f. Peserta didik cukup aktif dalam proses pembelajaran ada 8 siswa
g. Peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran ada 12 siswa

Perbandingan dari Nilai Rata- rata proses observasi diskusi pada pelaksanaan pra siklus
dan setelah pembelajaran menggunakan Model pembelajaran discovery learning siklus 1
dapat di amati pada tabel dan diagram sebagai berikut :

PENILAIAN
Kemampuan Kemampuan Keaktifan Kemampuan Rata -
Bekerjasama Menjelaskan Kekompakan dalam Menerima Rata
SIKLUS
pada Teman kelompok penjelasan nilai
Teman

Pra 2,32 2,03 2,32 2,21 2,21 55,71


Siklus

Siklus 1 2,38 2,22 2,44 2,22 2,33 58,39

Tabel.3 Perbandingan Nilai Proses observasi Diskusi kelompok dan nilai keterampilan

Dengan data yang di peroleh diatas, dapat di simpulkan bahwa dalam hasil pembelajaran
siklus 1 mencapai ketuntasan minimal nilai untuk diskusi dengan KKM 60 pada kelasVIII
SMP Negeri 2 Sepauk sebelum dilakukan tindakan yang berupa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat dilihat dari hasil diskusi sehingga
diketahui bahwa dari 28 orang nilai rata-rata kelasnya adalah 55,71 dan setelah di
terapkannya di Pembelajaran Model Discovery Leraning nilai rata – rata kelas meningkat
menjadi 58,39

24
3

2,5

1,5
PRA SIKLUS
1 SIKLUS 1

0,5

0
kemampuan kemampuan Kekompakan Keaktifan Kemampuan
Bekerjasama Menjelaskan dalam menerima
pada Teman Kelompok penjelasan
Teman

Diagram1. Perbandingan NIlai Proses Observasi Hasil Diskusi pra Siklus dan Siklus 1

Berdasarkan Diagram diatas terlihat bahwa perbandingan Nilai proses observasi diskusi
kelompok pada pra Siklus dan Siklus 1.dimana keaktifan siswa sudah mulai terlihat di

Siklus 1.

59

58,5

58

57,5

57

56,5 PRA SIKLUS


SIKLUS 1
56

55,5

55

54,5

54
Rata - Rata Nilai

Diagram 2.Perbandingan Nilai keterampilan hasil observasi Diskusi Kelompok

25
Dengan data yang di peroleh diatas, dapat di simpulkan bahwa dalam hasil pembelajaran
siklus 1 mencapai ketuntasan minimal nilai untuk diskusi dengan KKM 60 pada kelasVIII
SMP Negeri 2 Sepauk sebelum dilakukan tindakan yang berupa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat dilihat dari hasil diskusi sehingga
diketahui bahwa dari 28 orang nilai rata-rata kelas untuk Keterampilan adalah 55,71 dan
setelah di terapkannya di Pembelajaran Model Discovery Leraning nilai rata – rata kelas
meningkat menjadi 58,39.

C. Tahap Mengamati (observasi)


Berdasarkan hasil observasi pada waktu dilaksanakan tindakan siklus I, bahwa secara
umum telah terjadi peningkatan keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.
Hanya saja peningkatan tersebut belum sesuai dengan indikator yang ingin dicapai sama
halnya dengan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan
model Discovery Learning.
Hal-hal yang diamati adalah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning terdiri dari:
a. Pelaksanaan strategi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning yang telah dilaksanakan Belum memunculkan umpan balik
pada kegiatan menanya
b. Siswa kurang Aktif bertanya maupun menjawab
c. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang dapat dilihat dari
Kegiatan Diskusi Kelompok

D. Rencana Tindakan Selanjutnya


Berdasarkan hasil diskusi, peneliti dan guru sepakat melanjutkan ke siklus berikutnya
guna mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu yang perlu diperbaiki dalam
pembelajaran berikutnya yaitu:
1. Harus selalu memberikan apersepsi dengan mengaitkan dengan materi sebelumnya
2. Harus memperhatikan kegiatan memberikan Umpan balik pada sintak pembelajaran
3. Memperbaiki proses pembelajaran agar peserta didik lebih semangat dalam mengikuti
pembelajaran dan memberi motivasi kepada peserta didik tentang manfaat mempelajari
materi yang diberikan

26
E. Tahap Refleksi
Dalam kegiatan observasi guru dan peneliti mencatat segala sesuatu yang berhubungan
dengan kegiatan pembelajaran IPS kelas VIII dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning. Selanjutnya mendiskusikan hasil observasi tersebut sebagai refleksi.
Berdasarkan hasil observasi pada waktu dilaksanakan tindakan siklus I, bahwa secara
umum sudah muncul Keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Hanya saja
peningkatan tersebut belum sesuai dengan indikator yang ingin dicapai sama halnya dengan
aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Discovery
Learning.
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil pelaksanaan tindakan dan data yang
diperoleh dari observasi, maka dapat disimpulkan bahwa Dari hasil observasi yang di dapat
setiap kali pertemuan pada proses pembelajaran. Aktivitas peserta didik pada siklus I belum
memuaskan dengan hasil 57,14 % hanya dikategorikan kurang, sehingga peneliti melakukan
observasi pada masalah-masalah yang harus diperbaiki pada siklus ke II.

B. Siklus II
1. Rencana Tindakan
Tindakan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Novemver 2020
berdasarkan refleksi siklus I. adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Pada siklus II merupakan sebagai tindak lanjut dari siklus I yaitu meningkatkan keaktifan
belajar siswa yang tampak dari hasil Observasi Diskusi Kelompok siklus I serta
melibatkan peran aktif dalam proses pembelajaran secara daring. Peran aktif peserta didik
dapat dilihat dari keseriusan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa
berani menjawab pertanyaan yang diberikan guru, selain itu dalam kelompok peserta
didik mendiskusikan tentang materi yang sedang dipelajari dan berpikir bersama dalam
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
2. Memperbaiki strategi pembelajaran dan lebih meningkatkan peran aktif siswa pada
kegiatan Umpan balik dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discoveri Learning
3. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan berdasarkan refleksi pada siklus I
4. Menyiapkan instrumen penilaian yaitu sumber belajar dan LKPD
5. Menyiapkan soal evaluasi

27
1). Membuat skenario model discovery learning
Skenario pembelajaran Pertemuan tanggal 23 november 2020 berupa langkah-langkah
yang akan ditempuh dalam pembelajaran di kelas nyata. Skenario ini dituangkan dalam
rencan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada RPP tercantum satuan pendidikan, mata
pelajaran, kelas/semester, konsep, sub konsep, waktu, tujuan, indikator pencapaian, sumber
dan alat pembelajaran, pengalaman belajar, kegiatan inti dan evaluasi. RPP disajikan pada
lampiran.

2). Mempersiapkan Sarana Pendukung Sarana pendukung yang diperlukan dalam


pelaksanaan pembelajan ini adalah:
g) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
h) Media pembelajaran
i) Buku paket IPS kelas VIII
j) Aplikasi Wa
k) Menyiapkan sumber belajar
l) Jaringan sinyal

2. Tahap Pelaksanaan
1). Kegiatan Pendahuluan
g) Guru membuka pelajaran dengan sapa / salam menanyakan kabar peserta didik
h) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
i) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
j) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
k) Guru menjelaskan Aspek penilaian dan KKM pada materi Pengertian dan Bentuk –
bentuk mobilitas Sosial
l) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2). Kegiatan Inti


2.1). Tahap Mengamati
f) Guru membagikan Media pembelajaran berupa video mobilitas social di dalam wa G
dan siswa mengamati video tersebut
g) Peserta didik mengidentifikasi masalah dari gambar yang di amati

28
h) Peserta didik dibimbing guru memunculkan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
i) Guru membagi kelompok belajar daring peserta didik dalam 3-4 siswa.
j) Guru memastikan peserta didik memahami tugas di LKPD.

2.2). Tahap Menanya


c) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang telah dikirimkan tentang materi
Pengertian dan Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial dan contoh mobilitas social dan bentuk
mobilitas social
d) Setelah mengamati dan menggali informasi dari berbagai sumber buku siswa dan
searching internet, guru mengarahkan untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi serta
menganalisis mobilitas social dan bentuk- bentuk mobilitas sosial yang ada di
lingkungan sekitar

2.3). Mengumpulkan Informasi


Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan informasi / data untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber terutama membaca buku siswa IPS
kelas VIII SMP dan internet

2.4). Mengasosiasi
a) Peserta didik mengolah informasi yang telah dikumpulkan dari hasil membaca buku
siswa IPS Kelas VIII SMP dan mencari informasi dari internet
b) Setiap kelompok melakukan presentasi dengan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui voice atau video yang di share di Wa G
c) Guru menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang telah disajikan oleh peserta
didik
2.5). Mengkomunikasikan
a) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang
presentasi
b) Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas jawaban dari pertanyaan.
c) Guru menginstrusikan peserta didik untuk nantinya memperbaiki jawaban di LPKD
mereka kemudian di upload melalui WA pribadi guru.
3). Kegiatan penutup

29
a) Memberikan penugasan dengan menshare LKPD mandiri melaui Wa G kepada peserta
didik terkait tentang materi pengertian dan bentuk- bentuk Mobilitas Sosial untuk
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
b) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
c) Mengingatkan Peserta didik untuk membaca Buku IPS kelas 8 dan membaca materi
selanjutnya yaitu tentang dampak mobilitas Sosial.
d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan Salam

Berikut Hasil yang di peroleh peserta didik pada Siklus 2

SIKAP
Ke Kemampuan Ke Ke Ke Nilai
N NAMA mampuan Menjelaskan kompakan aktifan mampuan
O SISWA Bekerjasam kepada dalam menerima
a teman Kelompok Penjelasan
Teman
1 Abel Tuwenti 3 3 3 3 3 73
2 Adrian vaalen 4 3 3 4 3 85
3 Anggelina TA 2 2 3 3 3 65
4 Arif Irawan 3 2 3 2 2 60
5 Aswanto 2 2 2 2 2 50
6 Ayu Ashary 3 2 3 2 2 60
7 Ayudia Nur 2 2 2 3 2 65
8 Bagas Prastia 2 2 2 3 2 55
9 Chintya Ika 3 3 3 4 3 80
10 Daud Lego 3 2 3 2 2 60
11 Dika Ramdani 2 3 2 3 3 65
12 Dina Selviana 4 3 3 4 3 85
13 Eto Andreano 2 2 2 2 2 50
14 Giyo Saputra 2 2 2 2 2 50
15 Jeni Azizah 3 2 2 3 2 60
16 Kendrick vince 3 2 3 2 2 60
17 Maria Gracella 3 4 3 4 3 85
18 Matius Aci 4 3 4 4 4 95
19 Muhamad F 2 2 3 2 2 55
20 Missy paula 3 3 3 3 3 75
21 Octa Pianus 2 2 3 2 3 60
22 Putri Kesia 3 2 2 3 2 60
23 Satryo Adji w 3 3 3 3 4 80
24 valeria yunita 3 2 2 3 2 60
25 Veronica 2 2 2 2 2 50
26 Vivian 3 3 3 3 3 75

30
27 Yeheskie IM 2 2 3 2 2 55
28 Yehezkiel 3 3 3 3 4 80
R 2,71 2,47 2,67 2,78 2,57 66,17
Tabel 2.Hasil Penilaian observasi Diskusi pada Siklus 2

Dengan data yang di peroleh diatas, dapat di simpulkan bahwa dalam hasil pembelajaran
siklus 1 mencapai ketuntasan minimal nilai untuk diskusi dengan KKM 60 pada kelasVIII
SMP Negeri 2 Sepauk setelah dilakukan tindakan yang berupa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat dilihat dari hasil diskusi Pada
siklus 1 sehingga diketahui bahwa dari 28 orang nilai rata-rata kelasnya adalah 58,05 dan
setelah di terapkannya di Pembelajaran Model Discovery Leraning Pada siklus ke 2 nilai rata
– rata kelas meningkat menjadi 66,17

Hal ini dapat di lihat dari hasil tes evaluasi siklus I yang diperoleh yaitu:

1. Terdapat 20 siswa dengan persentase 71,42 % dari 28 jumlah siswa mendapat


nilai ≥ 60
2. Terdapat 8 dengan persentase 28,57 % dari 28 jumlah siswa mendapat nilai ≤ 60
3. Rata-rata nilai evaluasi siklus I adalah 66,17
4. Peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran ada 10 siswa
5. Peserta didik cukup aktif dalam proses pembelajaran ada 11 siswa
6. Peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran ada 7 siswa

Perbandingan dari Nilai Rata- rata Penilaian observasi diskusi pada pelaksanaan pra
siklus dan setelah pembelajaran menggunaan Model pembelajaran discovery learning siklus
1 dapat di amati pada tabel dan diagram sebagai berikut :

PENILAIAN
Kemampuan Kemampuan Keaktifan Kemampuan Rata -
Bekerjasama Menjelaskan Kekompakan dalam Menerima Rata
SIKLUS
pada Teman kelompok penjelasan nilai
Teman

Pra 2,32 2,03 2,32 2,25 2,21 55,71


Siklus

Siklus 1 2,38 2,22 2,44 2,22 2,33 58,05

31
Siklus 2 2,17 2,42 2,67 2,78 2,75 66,17

Tabel 4.Hasil obsevasi perbandingan siklus 1 dan 2

2,5

1,5
PRA SIKLUS

1 SIKLUS 1
SIKLUS 2
0,5

0
Kemampuan Melampuan Kekompakan Keaktifan Kemampuan
Bekerjasama Menjelaskan dalam menerima
pada Teman Kelompok penjelasan
teman

Diagram 3. Perbadingan nilai Proses observasi Diskusi Kelompok

68

66

64

62

60
PRA SIKLUS
58 SIKLUS 1

56 SIKLUS 2

54

52

50
Rata - Rta Nilai
Keterampilan

Diagram 4. Perbandingan Nilai Keterampilan

32
Dengan data yang di peroleh diatas, dapat di simpulkan bahwa dalam hasil pembelajaran
siklus 1 mencapai ketuntasan minimal nilai untuk diskusi dengan KKM 60 pada kelasVIII
SMP Negeri 2 Sepauk sebelum dilakukan tindakan yang berupa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat dilihat dari hasil diskusi sehingga
diketahui bahwa dari 28 orang nilai rata-rata kelasnya adalah 58,05 dan setelah di
terapkannya di Pembelajaran Model Discovery Leraning nilai rata – rata kelas meningkat
menjadi 66,17

3. Hasil Observasi
Hal-hal yang diamati dalam siklus II ini adalah pelaksanaan proses pembelajaran
menggunakan model Discocery Learning terdiri atas:
a. Pelaksanaan strategi pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning yang telah dilaksanakan. Setiap kegiatan di catat oleh guru pada lembar yang
telah disediakan.
b. Kesesuaian waktu penyajian dan penggunaan model pembelajaran Discovery
c. Peran aktif dan keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Discovery
d. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang dapat dilihat dari nilai evaluasi
e. Hasil belajar peserta didik yang dapat dilihat dari nilai evaluasi

4. Refleksi
Berdasarkan hasil Observasi yang dilakukan guru dan peneliti terhadap pelaksanaan
pembelajaran menggunakan model pembelajara Discovery Learning dan setelah diadakan
refleksi, sehingga diperoleh informasi tentang keberhasilan pelaksanaan tindakan. Secara
umum hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning meningkat jika dibandingkan pada siklus I.
Adapun hasil pengamatan terhadap peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran
adalah:
a. Dari hasil observasi. Peserta didik terlihat antusias dan aktif dalam pembelajaran.
b. Kerjasama anter kelompok telah terlihat baik dari siklus sebelumnya.
c. Dari analisis terhadap hasil tes siklus II, terjadi peningkatan hasil belajar
dibandingkan dengan siklus I. ketuntasan belajar secara klasikal telah sesuai dengan
harapan peneliti, namun belum semua peserta didik mendapatkan nilai yang
memuaskan, maka peneliti masih melanjutkan ke siklus berikutnya

33
Adapun yang perlu diperbaiki dalam siklus II ini yaitu:
1. Setelah peserta didik mempresentasikan, meminta siswa lain untuk menanggapi, lalu
guru memberikan klarifikasi, penguatan dan umpan balik.
2. Penjelasan guru setelah presentasi harus dikaitkan dengan apa yang dikerjakan peserta
didik yaitu merujuk pada tugas/pertanyaan dan jawaban siswa
3. Ritme dalam penyampaian materi terlalu cepat.

34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

Secara garis besar hasil perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model


pembelajaran Discovery Learning di SMP Negeri 2 Sepauk pada kelasVIII dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 2 Sepauk yaitu pada siklus I nilai
rata-rata tes evaluasi peserta didik 58,05,dengan presentase 57, 14 % pada siklus
II nilai rata-rata tes evaluasi meningkat menjadi 66,17, dengan presentase 71,42 %
2. Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning terlihat adanya peningkatan keaktifan Belajar Siswa untuk mau berperan
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
B. Saran

Setelah melaksanankan penelitian di SMP Negeri 2 Sepauk dengan


menerapkan model pembelajaran Discovery learning pada materi Sistem Reproduksi
pada Tumbuhan maka penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:
a) Bagi guru-guru yang mengajar sebaiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu
agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien

b) Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya memilih metode atau model


pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan

c) Guru hendaknya dapat membimbing peserta didik yang pasif dan lemah dalam
memahami materi pelajaran baik secara individu maupun kelompok

d) Pengawasan pada saat pembelajaran berlangsung atau penguasaan kelas lebih


maksimal.

35
DAFTAR PUSTAKA

________ (2020). Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2020). Tersedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan

Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung:
Yrama Widya.

Pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa.1998 kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
perum Balai pustaka

Nana Sudjana 2005. Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja rosdakarya.

Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocational Skill. Jogjakarta :
Diva Press.

Suherman, dkk. 2001. Keunggulan Metode Discovery ( Diakses) :


http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/metode-pembelajaran- discovery-penemuan/

36
LAMPIRAN 1

SIKLUS 1 dan SIKLUS II

PERENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP ) DARING

Sekolah : SMPN 2 SEPAUK


Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VIII / 1
Materi Pokok : Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan
Kebangsaan
Sub materi : Pengertian mobilitas dan bentuk – bentuk Mobilitas
Alokasi Waktu : 2 X 30 Menit ( 1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2. Menganalisis pengaruh 3.2.1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial.


interaksi sosial dalam ruang 3.3.2. menyebutkan Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial
yang berbeda terhadap 3.2.3. Mengidentifikasi bentuk – bentuk mobilitas social
kehidupan sosial dan
budaya serta pengembangan
kehidupan kebangsaan

4.2. Menyajikan hasil 4.2.1. Menganalisis Pengertian dan Bentuk- bentuk


analisis tentang pengaruh Mobilitas Sosial
interaksi sosial dalam ruang
yang berbeda terhadap
kehidupan sosial dan
budaya serta pengembangan
kehidupan kebangsaan.

B. Tujuan Pembelajaran

37
Setelah Mempelajari Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan
mengenai mobilitas Sosial, di harapkan Siswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial dengan tepat
2. Menyebutkan Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial dengan tepat
3. Mengidentifikasikan Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial dengan tepat
4. Menganalisis pengertian dan bentuk – bentuk Mobilitas social dengan tepat
C. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Pembelajaran dengan WA group
2. Alat/Bahan : Laptop, HP Android, dan jaringan Internet
3. Sumber Belajar : Buku IPS SMP Kelas VIII, Kemendikbud 2017

D. Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Presentasi,penugasan
3. Model : Discovery Learning
E. Materi Pembelajaran
1. Reguler
 Pengertian Mobilitas Sosial
 Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial
2. Pengayaan
 Faktor penghambat dan pendorong mobilitas Sosial

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2 x 30 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Guru menyapa siswa dan membuka pembelajaran IPS dengan mengirim Voice
atau Chat di Wa G serta mempersiapkan siswa untuk membuka buku paket IPS
dan catatan. 10
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai Menit
pembelajaran

38
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan


pembelajaran.

Apersepsi
 Guru menjelaskan Aspek penilaian dan KKM pada materi Pengertian dan
Bentuk – bentuk mobilitas Sosial
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti 40
Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap 1. Critical Thinking (4C)
Mengamati
 Guru membagikan Media pembelajaran berupa video
mobilitas social di dalam wa G dan siswa mengamati
video tersebut

 Peserta didik mengidentifikasi masalah dari gambar


yang di amati
 Peserta didik dibimbing guru memunculkan pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Guru membagi kelompok belajar daring peserta didik
dalam 3-4 siswa.
 Guru memastikan peserta didik memahami tugas di
LKPD.

39
Tahap 2. Collaboration, Comunication (4C)
Menanya  Peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang
telah dikirimkan tentang materi Pengertian dan Bentuk –
bentuk Mobilitas Sosial dan contoh mobilitas social dan
bentuk mobilitas sosial
 Setelah mengamati dan menggali informasi dari
berbagai sumber buku siswa dan searching internet,
guru mengarahkan untuk mendiskusikan dan
mengidentifikasi serta menganalisis mobilitas social
dan bentuk- bentuk mobilitas sosial yang ada di
lingkungan sekitar
Tahap 3 Creative, Critical Thinking, Collaboration, Comunication (4C)
Mengumpulkan  Peserta didik melalui diskusi kelompok mengumpulkan
Informasi informasi / data untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan dari berbagai sumber terutama membaca
buku siswa IPS kelas VIII SMP dan internet
Tahap 4 Critical Thinking, Comunication (4C)
Mengasosiasi  Peserta didik mengolah informasi yang telah
dikumpulkan dari hasil membaca buku siswa IPS Kelas
VIII SMP dan mencari informasi dari internet
 Setiap kelompok melakukan presentasi dengan
menyajikan hasil diskusi kelompok melalui voice atau
video yang di share di Wa G
 Guru menganalisis dan mengevaluasi permasalahan
yang telah disajikan oleh peserta didik
Tahap 5 Critical Thinking, Communication (4C)
Mengkomunikasi  Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil
kan simpulan kelompok yang presentasi
 Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas
jawaban dari pertanyaan.
 Guru menginstrusikan peserta didik untuk nantinya
memperbaiki jawaban di LPKD mereka kemudian di
upload melalui WA pribadi guru.

40
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, tanggungjawab,
rasa ingin tahu.
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : Menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru :
 Memberikan penugasan dengan menshare LKPD melaui Wa G kepada peserta
didik terkait tentang materi pengertian dan bentuk- bentuk Mobilitas Sosial
untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Mengingatkan Peserta didik untuk membaca Buku IPS kelas 8 dan membaca
materi selanjutnya yaitu tentang dampak mobilitas Sosial.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan Salam

G. Penilaian
1. Sikap : keaktifan dalam merespon setiap pertanyaan dari guru
2. Penilaian Pengetahuan : Meberikan Tugas individu
3. Penilaian Keterampilan : keaktifan peserta didik dalam respon diskusi di Wa G

Mengetahui ............., 20
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

( Subadrun,S.Pd ) ( Juniyati, S.Pd )


NIP.196703021991021002 NIP.-

41
LAMPIRAN 2
SIKLUS 1
LEMBAR KEGIATAN Diskusi Scan Video
MENGAMATI GAMBAR-GAMBAR

Kelas :
Nama Kelompok:
Nama Anggota :
1. _________________________
2. _________________________
3. _________________________
4. _________________________
5. _________________________

TUJUAN

1. Menjelaskan Pengertian mobilitas sosial dengan tepat


2. Menyebutkan Bentuk – bentuk mobilitas sosial dengan tepat
3. Mengidentifikasikan Bentuk- bentukmobilitas Sosial dengan
Tepat
4. Menganalisis Bentuk – bentuk Mobilitas Sosial dengan tepat

42
Langkah Kerja 1. Amati skipVideo
2. Analisa Pengertian dan Bentuk –
bentuk mobilitas Soaial

43
LAMPIRAN 3

Lembar Observasi Siswa Siklus 1

N ASPEK YANG DIAMATI HASIL


O PENGAMATAN
YA TIDAK
1 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru melalui Wa 1
Group
2 Peserta didik mengamati Video yang disajikan 1
3 Peserta didik mengajukan pertanyaan 1
4 Peserta didik membentuk kelompok secara mandiri sesuai 1
dengan arahan dari guru
5 Peserta didik berpikir untuk menjawab umpan balik yang 1
ditanyakan oleh guru
6 Peserta didik berdiskusi bersama dalam kelompok 1
7 Peserta didik mampu menjawab soal diskusi dengan baik 1
8 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi 1
9 Setiap kelompok mendapat penghargaan atas hasil kerjanya 1
10 Peserta didik bersemangat dalam pembelajaran 1
Jumlah skor penilaian 50 50
Kriteria penilaian

44
LEMBAR 4
Lembar Observasi siswa

SIKLUS 2

N ASPEK YANG DIAMATI HASIL


O PENGAMATAN
YA TIDAK
1 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru melalui Wa 1
Group
2 Peserta didik mengamati Video yang disajikan 1
3 Peserta didik mengajukan pertanyaan 1
4 Peserta didik membentuk kelompok secara mandiri sesuai 1
dengan arahan dari guru
5 Peserta didik berpikir untuk menjawab umpan balik yang 1
ditanyakan oleh guru
6 Peserta didik berdiskusi bersama dalam kelompok 1
7 Peserta didik mampu menjawab soal diskusi dengan baik 1
8 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi 1
9 Setiap kelompok mendapat penghargaan atas hasil kerjanya 1
10 Peserta didik bersemangat dalam pembelajaran 1
Jumlah skor penilaian 80 20
Kriteria penilaian B

45
LAMPIRAN 5

KISI – KISI PENILAIAN PENGETAHUAN SIKLUS 1

No
Kompetensi Tujuan Tingkat Bentu
Indikator mo
Dasar Pembelajaran Ranah k Soal
r
3.2. Menganalisis Kognitif produk  Peserta didik dapat C2 Essay 1
pengaruh interaksi Setelah mempelajari menjelaskan pengertian
sosial dalam ruang materi mengenai Mobilitas Sosial
yang berbeda pengertian dan bentuk
terhadap mobilitas social, siswa
kehidupan sosial mampu  Peserta didik dapat C1 2
dan budaya serta 1. Peserta didik dapat menyebutkan Contohnya
pengembangan menjelaskan dalam kehidupan sehari-
pengertian hari
kehidupan
Mobilitas Sosial
kebangsaan
2. Peserta didik dapat
menyebutkan
Contohnya dalam  Peserta didik dapat C1 3
kehidupan sehari- Mengidentfikasi Bentuk
hari – Bentuk mobilitas Sosial
3. Peserta didik dapat
Mengidentfikasi  Peserta didik dapat C4 4
Bentuk mobilitas Menganalisis Bentuk –
Sosial bentuk Mobilitas Sosial
4. Peserta didik dapat
Menganalisis
Bentuk – bentuk
Mobilitas Sosial

46
LAMPIRAN 6

Materi : Pengertian dan Bentuk – Bentuk Mobilitas sosial

Bobot Kriteria
Nilai
o. Butir Pertanyaan soal Pensekoran
Akhir
0 1 2 3 4
1.1. Ada beragam cara seseorang bisa menjadi
Direktur.adalah satu caranya adalah 1
dengan merintis karier sebagai karyawan
biasa, menjalankantugas dan tanggung
jawab sebaik – baiknya sehingga
mencapai prestasi dan promosi, dan pada
akhirnya menduduki jabatan Direktur.Dari
contoh tersebut , apakah yang di maksud
dengan Mobilitas Sosial ?
2.2. Buatlah satu Contoh Mobilitas Sosial yang 2
ada di lingkungan sekitarmu !
3.3. Dalam Mobilitas social, terjadi 3
perubahan dari strata bawah ke
strataAtas, sebaliknya dari strata atas ke
strata bawah. Mobilitas social terjadi
pergerakan social ke bawah dan
pergerakan social ke atas. Dari analisa
tersebut sebutkan Bentuk - Bentuk
Mobilitas Sosial ?

4.4. Amatilah Gambar di bawah ini dengan 4


seksama !

47
Gambar 1.1

Gambar 1.2
Berdasarkan Gambar di atas, kalian di
minta untuk menganalisa kedua gambar
tersebut sesuai dengan bentuk – bentuk
social ?

Jumlah skor maksimal = 16

48
LAMPIRAN 7
SIKLUS I
Nilai Hasil Belajar

NILAI HASIL BELAJAR


MATERI PENGERTIAN DAN BENTUK - BENTUK MOBILITAS SOSIAL
KELAS VIII B

No NAMA SISWA NILAI T / TT


1 Abel Tuwenti 60 T
2 Adrian vaalen 75 T
3 Anggelina TA 63 T
4 Arif Irawan 44 TT
5 Aswanto 44 TT
6 Ayu Ashary 50 TT
7 Ayudia Nur 63 T
8 Bagas Prastia 44 TT
9 Chintya Ika 69 T
10 Daud Lego 50 TT
11 Dika Ramdani 63 T
12 Dina Selviana 63 T
13 Eto Andreano 50 TT
14 Giyo Saputra 44 TT
15 Jeni Azizah 50 TT
16 Kendrick vince 63 T
17 Maria Gracella 69 T
18 Matius Aci 81 T
19 Muhamad F 44 TT
20 Missy paula 75 T
21 Octa Pianus 50 TT
22 Putri Kesia 63 T
23 Satryo Adji w 69 T
24 valeria yunita 50 TT
25 Veronica 50 TT
26 Vivian 69 T
27 Yeheskie IM 44 TT
28 Yehezkiel 60 T

Jumlah 1619
Rata – Rata 57,82
Ketuntasan Klasikal 53,57

49
LAMPIRAN 8
Hasil Belajar Pada siklus Ke 2

NILAI HASIL BELAJAR


MATERI PENGERTIAN DAN BENTUK - BENTUK MOBILITAS SOSIAL
KELAS VIII B

No NAMA SISWA NILAI T / TT


1 Abel Tuwenti 75 T
2 Adrian vaalen 88 T
3 Anggelina TA 81 T
4 Arif Irawan 56 TT
5 Aswanto 50 TT
6 Ayu Ashary 63 TT
7 Ayudia Nur 63 T
8 Bagas Prastia 56 TT
9 Chintya Ika 81 T
10 Daud Lego 63 T
11 Dika Ramdani 75 T
12 Dina Selviana 75 T
13 Eto Andreano 50 TT
14 Giyo Saputra 50 TT
15 Jeni Azizah 63 T
16 Kendrick vince 63 T
17 Maria Gracella 75 T
18 Matius Aci 88 T
19 Muhamad F 63 T
20 Missy paula 81 T
21 Octa Pianus 63 T
22 Putri Kesia 63 T
23 Satryo Adji w 75 T
24 valeria yunita 63 T
25 Veronica 50 TT
26 Vivian 75 T
27 Yeheskie IM 50 TT
28 Yehezkiel 69 T

Jumlah 1867
Rata – Rata 66,67
Ketuntasan Klasikal 71,42

Keterangan
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas

50
LAMPIRAN 9

NILAI SISWA SIKLUS 1

Nilai siklus 2

51

Anda mungkin juga menyukai