AND TWO STRAY PADA MATERI SISTEM TATA SURYA DI KELAS VI SD NEGERI 1 LENGKONG Tahun
Pelajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.WT atas selesainya Laporan Pembelajaran yang
berjudul "PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THREE STAY AND TWO STRAY PADA
MATERI SISTEM TATA SURYA DI KELAS VI SD N 1 LENGKONG TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.
Pembelajaran ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keaktifan, kreativitas, keefektifan
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Atas dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Suprihati, S,Pd. SD, selaku Kepala Sekolah SD N 1 Lengkong yang telah memberikan
bimbingan, saran, ide, dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di sekolah;
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca khususnya rekan-rekan guru, sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan laporann ini.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
I. JUDUL :
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THREE STAY AND TWO STRAY PADA MATERI SISTEM
TATA SURYA DI KELAS VI SD N 1 LENGKONG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
NIP : 197709062009032003
III. DISAHKAN
OLEH :
NIP. 195710131978022003
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan………………………………………………………………………….. ii
A. Simpulan ………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu
sistem pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik cenderung
menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya. Hasil belajar
pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Khususnya di kelas VI SD N Lengkong
Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo yang rata-rata ketuntasan KKMnya baru mencapai 65%.
Selain itu sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya.
Oleh karena itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung
selama ini. Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok
tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan
PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan siswa,
mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
Salah satu contoh pembelajaran PAKEM yaitu pembelajaran dengan metode Cooperative Learning
tipe Three Stay and Two Stray yang kemudian disingkat menjadi metode TS-TS. Metode ini
merupakan pengembangan dari metode Cooperative Learning tipe Two Stay and Two Stray yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan
untuk semua tingkatan usia peserta didik. Metode pembelajaran kooperatif tipe Three Stay Two
Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling
bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong
untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik.
Selain latar belakang di atas, hal khusus yang mendorong penulis sebagai guru kelas VI di SD N 1
Lengkong Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo memiliki gagasan untuk melaksanakan
pembelajaran dengan metode ini adalah adanya Ujian Sekolah (US) yang diselenggarakan oleh
pemerintah menuntut penulis harus lebih kreatif mengelola pembelajaran. Terutama berkaitan
dengan pengelolaan waktu pembelajaran. Sebagian besar guru kelas VI, khususnya di Kecamatan
Garung, tempat dimana penulis menjalankan tugas memiliki target untuk bisa menyampaikan materi
kelas VI pada semester 1. Hal ini dikarenakan pada semester 2 banyak diadakan kegiatan Try Out
Ujian Sekolah baik tingkat sekolah, kecamatan, maupun kabupaten. Artinya, hari efektif untuk
pembelajaran banyak berkurang untuk kegiatan tersebut. Sementara kami sebagai guru memiliki
kewajiban menyampaikan materi kepada siswa secara utuh selama satu tahun pelajaran sebagai hak
siswa untuk bekal menghadapi Ujian Sekolah (US).
Adanya pelajaran tambahan di luar jam belajar belum bisa sepenuhnya membantu penulis bisa
menyampaikan keseluruhan materi. Kondisi siswa di pedesaan, khususnya SD N 1 Lengkong, tempat
penulis menjalankan tugas sangat berbeda dengan siswa di sekolah lain. Perhatian orang tua siswa
terhadap pendidikan masih sangat kurang. Khususnya bagi siswa kelas VI yang akan menghadapi
Ujian Sekolah (US) sebagai salah satu syarat kelulusan.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama satu semester ini, siswa kelas VI SD N I
Lengkong tahun pelajaran 2015/2016 memiliki karakteristik yang berbeda dengan siswa kelas VI SD
N 1 Lengkong sebelumnya. Mereka kurang focus dalam mengikuti pelajaran, selain itu apabila diberi
tugas mereka lebih suka berkeliling di dalam kelas untuk mencari tahu jawaban dari teman atau
sekedar ngobrol dan bersendau gurau.
Setelah membaca beberapa buku referensi dan informasi dari bebagai sumber, menurut penulis,
metode TS-TS bisa dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di kelas VI SD N 1 Lengkong. Terutama
untuk pokok bahasan yang terdiri dari beberapa sub pokok bahasan. Sehingga tujuan pembelajaran
cepat tercapai, siswa menjadi lebih mengerti dan membuat suasana menyenangkan dalam
pembelajaran yang biasanya dianggap membosankan oleh siswa. Selain itu metode TS-TS cocok
untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan antar siswa di kelas. Sehingga kebutuhan mereka
bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman bisa terpenuhi.
Pada kesempatan ini, penulis telah mencoba menerapkan metode TS-TS pada mata pelajaran IPA,
pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusunan tata surya”. Pada
kompetensi dasar ini, materi sangat luas. Dengan metode TS-TS diharapkan materi yang luas dapat
dilaksanakan secara aktif, kreatif, efektif namun tetap menyenangkan.
B. Tujuan Pembelajaran
Secara umum tujuan pembelajaran dengan metode ini adalah meningkatkan keaktifan siswa,
mengembangkan kreativitas siswa, sehingga pembelajaran lebih efektif namun tetap
menyenangkan. Dan tujuan akhir dari pembelajaran ini adalah hasil belajar siswa kelas VI SD 1
Lengkong Kecamatan Garung meningkat.
Sedangkan tujuan khusus pembelajaran ini adalah ketercapaian materi pelajaran IPA secara utuh
sebagai hak siswa dalam belajar. Sehingga siswa memiliki bekal yang cukup untuk mengikuti Ujian
Sekolah (US). Selain itu kebutuhan siswa untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman akan
terpenuhi.
BAB II
LAPORAN PEMBELAJARAN
A. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas VI SD Negeri 1 Lengkong, Selasa tanggal 3 November 2015.
Pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam (IPA), kompetensi dasar “ Mendeskripsikan sistem tata
surya dan posisi penyusunan tata surya” dengan materi Sistem Tata Surya. Jumlah siswa kelas VI
sebanyak 20 anak, 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dengan kemampuan yang heterogen.
B. Langkah-langkah Kegiatan :
1. Pendahuluan
- “Pernahkan kalian mengamati langit pada malam hari saat cuaca cerah?”
e. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan cakupan materi. (orientasi)
2. Inti
a. Secara berkelompok, siswa mengamati video/gambar tentang tata surya yang ditayangkan
melalui LCD proyektor (mengamati)
b. Siswa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penayangan video/gambar tata surya
(menanya)
c. Siswa mencatat hal-hal yang ditemukan dalam video/gambar tata surya yang ditayangkan
(mengumpulkan informasi)
d. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang video tata surya (mengumpulkan informasi
dan menalar)
e. Guru membagikan LKPD kepada kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya, setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen.
h. Kelompok lain, untuk mencari informasi hasil kerja / kunjungan karya (mengumpulkan
informasi)
i. 3 siswa tetap berada dalam kelompoknya, mereka bertugas menerima kunjungan serta
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung (menalar)
k. Guru dan siswa mencocokkan jawaban dan atau meluruskan jawaban apabila terjadi
kesalahpahaman (konfirmasi)
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap dan kegiatan siswa dengan lembar
pengamatan dan rubrik
3. Penutup
- deskripsi ;
- peta konsep ;
c. Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan
(refleksi)
d. Guru memberi pesan dan motivasi kepada siswa untuk selalu mengagumi dan bersyukur
atas ciptaan Tuhan (motivasi)
g. Berdoa
1. Alokasi waktu
Penerapan metode TS-TS membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional. Dimulai dari persiapan pembagian kelompok, diskusi dan
presentasi siswa. Guru harus benar-benar bisa mengelola alokasi waktu pembelajaran dengan baik
sehingga, pembelajaran tidak sia-sia dan materi ajar tersampaikan.
Solusi :
a Alur pembelajaran harus jelas. Pada kegiatan apa siswa melaksanakan secara klasikal, kelompok,
berpasangan, atau individu
b Bila tidak memungkinkan semua kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di
depan kelas, cukup beberapa kelompok (2-3 kelompok) saja yang mempresentasikannya, atau
tergantung sisa waktu yang tersedia. Hasil kerja sisa kelompok yang lain bisa dikumpulkan sebagai
tugas dan mendapat giliran tampil di pertemuan selanjutnya.
Guru harus benar-benar menerangkan kepada siswa mengenai maksud dan tujuan dari bertamu.
Siswa terkadang masih kebingungan untuk saling bertukar informasi dengan kelompok lain. Karena
tujuan dari berbagi informasi disini bukan untuk mencontek hasil jawaban dari kelompok lain.
Solusi:
Setiap kelompok sebaiknya diberi materi yang berbeda. Sehingga benar-benar terjadi pertukaran
informasi yang bukan sekedar mencontek jawaban dalam kegiatan diskusi. Hal ini juga berguna
untuk mengatasi masalah alokasi waktu tadi, agar tujuan pembelajaran cepat tercapai oelh siswa.
3. Pembagian kelompok.
Pembagian kelompok sangat berpengaruh dalam suatu diskusi agar tidak tumpang tindih antara
siswa kelompok tinggi dan siswa kelompok rendah.
Solusi :
a Kelompok siswa sebaiknya dibentuk secara heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1
siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah.
D. Hasil Belajar
1. Kualitatif
Secara umum, terjadi adanya peningkatan keaktifan siswa. Dari mulai pendahuluan sampai penutup.
Hal ini terbukti seluruh siswa antusias mengikuti pembelajaran. Kebutuhan siswa yang masih senang
berkelompok, membuat siswa merasa lebih nyaman belajar. Kegiatan kunjungan karya dapat
memenuhi kebutuhan siswa untuk bergerak kesana kemari sesuai perkembangan usianya.
Dengan adanya kebebasan memilih jenis evaluasi sesuai dengan minat siswa, dapat
mengembangkan kreativitas siswa. Ini dapat dilihat dari penampilan evaluasi yang mereka kerjakan.
Ada beberapa bentuk tampilan, di antaranya : peta konsep, tabel, pohon ilmu, bahkan berupa
deskripsi.
Pengelolaan waktu yang tepat dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, tanpa mengurangi
makna. Adanya media pembelajaran berupa video tentang tata surya membuat siswa merasa lebih
senang mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan hanya membaca buku.
2. Kuantitatif
Secara kualitatif, hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada
pembelajaran sebelum menggunakan metode TS-TS. Hal ini dapat dilihat dari skor yang diperoleh
siswa seperti pada tabel berikut :
Kelas/Semester : VI/2
SK/KD : 9/9.1
Sedangkan ketuntasan klasikal yang tercapai dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.3. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif ”atau lebih” Nilai Tes Formatif Siswa
7. 90 atau lebih 1 5%
8. 100 0 0%
Berdasarkan tabel 3.1, 3.2, dan 3.3 di atas diperoleh keterangan rata-rata hasil evaluasi
73.70 namun ketuntasan secara klasikal 85% atau 17 anak yang sudah tuntas belajar dan 3 anak
belum tuntas.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Cooperative Learning tipe
Three Stay and Two Stray pada pembelajaran IPA materi pokok Sistem Tata Surya dapat
meningkatkan keaktifan siswa, mengembangkan kreativitas, keefektifan waktu belajar dan hasil
belajar siswa kelas VI SD N 1 Lengkong Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo sebesar 20%.
Sebelum menggunakan metode TS-TS ketuntasan KKM rata-rata 65%. Sedangkan setelah
menggunakan metode TS-TS bida mencapai 85%. Selain itu kebutuhan siswa bersosialisasi dan
berinteraksi dengan teman bisa terpenuhi dengan kegiatan yang lebih bermakna.
Penulis merasa telah merasakan langsung manfaat dari pembelajaran ini, meskipun belum
sempurna. Untuk itu penulis menyarankan kepada rekan-rekan sejawat untuk mencoba menerapkan
metode ini di kelasnya. Penulis juga telah merencanakan merencanakan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut penerapan metode ini untuk beberapa pembelajaran yang menemui kendala dalam
pencapaian tujuan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa TS-TS memiliki beberapa kendala atau kelemahan. Untuk itu ke depan
penulis akan lebih cermat dalam merencanakan pembelajaran sejenis.
Penguasaan teori tentang pendidikan dari banyak sumber sangat diperlukan. Buku-buku penunjang
perbaikan pembelajaran perlu ditambah agar wawasan guru semakin luas selain kemauan untuk
mencari informasi dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2008. Model Silabus Kelas VI. Halaman 50. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Haryanto. 2012. SAINS untuk SD/MI Kelas VI, halaman 178-187. Jakarta : Erlangga
Dwi Suhartanti, dkk. 2008. ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk Kelas VI SD/MI (BSE), halaman 112-
116. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Heri Sulistyanto, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas VI (BSE), halaman 109-114. Jakarta
: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sukamto, S.Pd, dkk. 2015. Buku Ajar pendamping BSE SUKSES Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI
kelas 6, halaman 77-82. Surakarta : Sumber Makmur
SURAT IJIN
Nomor: 421.2/21/XI/2015
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 2 Kertek Kabupaten Wonosobo memberikan
ijin kepada :
NIP : 197709062009032003
Untuk melaksanakan praktik terbaik (best practice) dengan judul Pembelajaran Cooperative Learning
Tipe Three Stay and Two Stray pada Materi Sistem Tata Surya di Kelas VI SD N 1 Lengkong Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Demikian surat ijin ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepala Sekolah,
NIP. 195710131978022003
Lampiran – Lampiran