Dosen Pengampu :
Rifki Afandi,SE.M.Pd
Oleh :
Kelas :
Pgsd/ A3/3
2019
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Dosen pengampu :
Oleh :
Kelas :
Pgsd/A3/3
2019
2
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………….i
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….....ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..iii
DAFTAR
ISI....................................................................................................
....iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………………....1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................
.......................2
C. Tujuan Rumusan Masalah………………………………………….
……...2
A. Pedoman
Wawancara............................................................................
......................3
4
Awal.......................................................................................
....................4
B. Faktor yang menyebabkan siswa mengalami
kesulitan...............................6
C. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan
siswa……….…...6
D. Metode pembelajaran yang
digunakan…………………………………... 7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................
......................9
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................
...................10
LAMPIRAN……………………………………………………………………..11
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan pendidikan dalam konteks global di dunia berimbas
pada pendidikan di Indonesia. Tujuan akhir pendidikan di Indonesia pun
berubah sesuai dengan tuntutan zaman tersebut. Perubahan tujuan akhir
pendidikan di Indonesia ini di wadahi dengan diberlakukannya Kurikulum
baru. Kurikulum baru tersebut dikenal dengan istilah Kurikulum 2013.
Pemberlakuan Kurikulum 2013 menuntut diaplikasikannya sejumlah
pendekatan pembelajaran yang dipandang mampu digunakan untuk
membentuk kemampuan siswa, meningkatkan ketrampilan, dan
sekaligus membangun sikap siswa. Salah satu pendekatan tersebut
adalah pendekatan pembelajaran integratif. Pendekatan ini digunakan
pada seluruh jenjang kelas sekolah dasar. Dengan hal tersebut upaya
melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan ini harus dilakukan
guru dengan terlebih dahulu memahami secara komprehensif konsep
pembelajaran terintegrasi.
Pembelajaran integratif dalam konteks K-13 diterapkan pada
seluruh jenjang kelas sekolah dasar. Dalam konteks ini, pembelajaran di
sekolah dasar tidak lagi dilaksanakan secara terpisah antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Pembelajaran dilaksanakan
dengan cara memadukan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lain melalui penggunaan tema pemadu tertentu. Bahkan pada siswa
kelas rendah, materi pembelajaran IPA dan IPS dipadukan ke dalam mata
pelajaran lain secara utuh sehingga kedua mata pelajaran ini tidak ada
dalam struktur K-13 untuk kelas 1 sampai kelas 3.
Hilangnya mata pelajaran IPA dan IPS dalam struktur K-13 pada
jenjang kelas awal sekolah dasar, pada awalnya menimbulkan kritik
keras. Hal ini sejalan dengan kekhawatiran banyak orang tentang tidak
dibekalinya siswa sekolah dasar dengan pengetahuan ilmu alam dan ilmu
sosial dengan sebagai ilmu dasar yang harus dimiliki siswa. Kekhawatiran
1
ini tentu saja berlebih karena sebenarnya walaupun kedua mata
pelajaran ini tidak tercantum dalam struktur K-13 pada jenjang kelas awal
sekolah dasar, materi kedua ilmu pengetahuan ini diintregrasikan ke
dalam mata pelajaran lain yakni mata pelajaran bahasa indonesia,
pendidikan pancasila, dan kewarganegaraan bahkan ke dalam mata
pelajaran matematika.
Pemanduan mata pelajaran IPS khususnya ke dalam beberapa
mata pelajaran di atas tentu saja masih menyisahkan sejumlah
kekhawatiran dan pertanyaan besar. Kekhawatiran dangkalnya
pengetahuan yang diajarkan merupakan kekhawatiran yang paling
banyak muncul. Kekhawatiran ini selanjutnya diikuti dengan pertanyaan
tentang bagaimana cara mengintegrasikan mata pelajaran IPS ke dalam
mata pelajaran lain.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa saat pembelajaran
IPS berlangsung?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan ini terjadi?
3. Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan
siswa dalam pembelajaran IPS SD Kelas awal?
4. Metode pembelajaran apa yang digunakan dalam
pembelajaran IPS?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan laporan ini adalah :
1. Mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa saat
pembelajaran IPS berlangsung.
2. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan
ini terjadi.
3. Mengetahui upaya apa yang dilakukan guru dalam
mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS SD
Kelas Awal.
4. Mengetahui metode pembelajaran apa yang digunakan
dalam pembelajaran IPS.
2
BAB II
DESKRIPSI HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
A. Pedoman Wawancara
Berikut ini adalah pertanyaan yang saya ajukan
kepada narasumber dan jawabannya.
1. Apa kesulitan yang dialami siswa saat
pembelajaran berlangsung?
Jawaban: “ Ketika pembelajaran tentang sejarah-sejarah
kemerdekaan/ sumpah pemuda siswa susah untuk
memahami pelajaran tersebut”
2. Faktor apa yang menyebabkan kesulitan ini
terjadi?
Jawaban : “ Faktor kemalasan siswa untuk belajar”
3. Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi
kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS?
Jawaban: “ 1. Mengajak siswa diluar kelas, 2. Memotivasi
siswa agar lebih giat belajar”
4. Metode pembelajaranapa yang digunakan dalam
pembelajaran IPS?
Jawaban:” Metode CTL ( Contextual Teaching and
Learning), pendekatan CTL merupakan konsep belajar
yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa”
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
2002 : 168)dari kutipan tersebut, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Memberi angka
Memberikan angka (Nilai) adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas
anak didik. Dalam memberi angka (Nilai) semua anak didik mendapatkan
hasil aktifitas yang bervariasi. Pemberian angka kepada anak didik
diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya
lebih ditingkatkan lagi.
b) Reward (Hadiah)
Hadiah adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak
didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau
meningkatkan semangat (Motivasi) belajar siswa karena akan dianggap
sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c) Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang
diharapkan oleh setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu
perhatian yang akan diberikan kepada siswa, sehingga semangat
bersaing siswa untuk belajar akan meningkat.
d) Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan
kepala, yang membuat suatu perhatian terhadap pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu respon
dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih
mudah dan gampang.
e) Memberi tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera
diselesaikan. Pemberian tugas kepada siswa akan memberikan dorongan
dan motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala isi
pelajaran yang disampaikan.
f) Memberikan ulangan
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil
pengajaran dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk
mengulangi pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan oleh guru.
g) Mengetahui hasil
5
Rasa ingin tahu kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat
yang ada pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui
hasil pekerjaan yang dilakukan.
h) Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang
melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik
atau meningkatkan perhatian siswa. Misalnya, memberikan pertanyaan
kepada siswa yang bersangkutan.
6
Memulai latar belakang mempelajari latar belakang
yang menjadi sebab timbulnya kesulitan belajar
dengan baik yang ada di dalam diri siswa yang ada
diluar diri sendiri.
d) Menentukan upaya-upaya bantuan
Setelah diketahui sifat dan jenis kesulitan dengan
latar belakangnya, maka selanjutnya mengatur
beberapa langkah upaya bantuan yang akan
diberikan, berdasarkan data yang akan diperoleh.
e) Pelaksanaan bantuan
Merupakan langkah awal, yaitu pelaksanaan
komitmen bantuan. Pemberian bantuan dilakukan
terus menerus dan telah dilepaskan yang tepat
sampai pada saat yang diharapkan.
f) Tindak lanjut
Tujuan langkah ini untuk menyetujui sampai selesai.
Tindakan bantuan telah mencapai hasil yang
diharapkan. Terus menerus dengan langkah ini dapat
diketahui keberhasilan suatu usaha.
Dengan demikian, perlu adanya penanganan dari guru BK
untuk melakukan penanganan
Untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut.
Masalah kesulitan belajar yang
sering dialami oleh siswa disekolah merupakan masalah
penting yang perlu mendapat perhatian serius. Dikatakan
demikian, karena kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
di sekolah akan membawa dampak negatif, baik bagi siswa
sendiri maupun lingkungannya.
7
Pengertian metode CTL menurut ahli :
Model pembelajaran CTL menurut Sanjaya (2006)
menyatakan bahwa belajar dalam CTL bukan hanya
sekedar duduk, mendengarkan, dan mencatat, tetapi
belajar adalah proses berpengalaman secara langsung.
CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu
strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan
materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyat,sehingga siswa didorong
untuk dapat merangkapnya dalam kehidupan mereka.
Langkah-langkah CTL/ Sintaks CTL
Model CTL 1 :
Pembelajaran CTL memiliki tujuh langkah yang
mana secara garis besar langkah-langkah penerapan CTL
dalam kelas itu adalah sebagai berikut :
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruk
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry
untuk semua topik.
3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
betanya.
4. Ciptakan masyarakat belajar (Belajar dalam
kelompok).
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan
berbagai cara.
8
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat
maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki
siswa sehingga sehingga terlihat aktif dalam PBM.
b. Siswa dapat berpikir kritis dan kreatif dalam
mengumpulkan data, memahami suatu isu dan
memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif.
c. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka
pelajari.
d. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa
tidak ditentukan oleh guru.
e. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak
membosankan.
f. Membantu siswa bekerja dengan efektif dalam
kelompok.
g. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu
maupun kelompok.
2. Kelemahan Model Pembelajaran CTL
a. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas
didasarkan pada kebutuhan siswa, padahal dalam
kelas itu tingkat kemampuan siswa berbeda-beda
sehingga guru akan kesulitan dalam menentukan
materi pelajaran karena tingkat pencapaiannya
siswa tidak sama.
b. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang
sedikit lama dalam PMB.
c. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL
akan nampak jelas antara siswa yang memiliki
kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki
kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan
rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawanara dan observasi yang saya lakukan di SDN
BOHAR dapat disimpulkan bahwa kesulitan siswa dalam
pembelajaran IPS di SD Kelas awal adalah karena faktor malas
belajar yang ada pada diri siswa. Hal tersebut dikarenakan kurang
perhatiannya orang tua, sehingga anak malas belajar. Dalam hal ini
peran orang tua sangat dibutuhkan, dan guru tidak bisa bekerja
sebaik mungkin jika orangtua tidak ikut campur dalam mendidik
anak.
Untuk mengatasi kesulitan pada diri siswa dalam proses
pembelajaran guru mengajak siswa untuk belajar diluar kelas
sehingga siswa tidak bosen, dan yang dilakukan guru selanjutnya
adalah memberikan motivasi agar siswa semakin giat untuk belajar.
Methode pembelajaran yang digunakan adalah CTL ( Contextual
Teaching adn Learning), berhasilnya suatu proses pembelajaran
ditentukan dari methode yang digunakan guru dalam pembelajaran.
Sehingga guru harus memahami methode yang seperti apa yang
cocok digunakan untuk para siswanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
12