PERBAIKAN PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS IV
SD NEGERI 2 SIDORAHAYU BELITANG
KABUPATEN OKU TIMUR
OLEH
ANITA WARNI
NIM 818476573
OLEH
ANITA WARNI
NIM 818476573
Martapura, ………………..
Supervisor I, Mahasiswa,
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..... i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………... ii
DADTAR ISI…………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………...………...... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………...…………. 3
C. Tujuan Perbaikan…………………………………………………. 4
D. Manfaat Perbaikan………………………………………...…….... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………….. 5
A. Pengertian Mode Pembelajaran……...……...…………………. ... 5
B. Model-model Pembelajaran………………………………………. 5
C. Hasil Belajar……………………………………………….……… 8
D. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)………………………………………………...... 8
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN……………….. 10
A. Subyek Penelitian…………………………………………………. 10
B. Deskripsi Per Siklus……………………………………………….. 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………….. 14
A. Deskripsi Persiklus………………………………………………… 14
B. Pembahasan dari Setiap Siklus…………………………………….. 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………...... 22
A. Kasimpulan……………………………………………………. ..... 22
B. Saran……………………………………………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....... 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………....... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan rangkaian urutan prosedur pembelajaran yang
diupayakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran atau
mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar. Untuk menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa digunakan beberapa cara atau metode, demikian pula
alat/media yang digunakan juga bermacam-macam. Ini semua tergantung pada
materi pelajaran dan tingkat usia siswa tersebut.
Rangkaian proses pembelajaran yang tidak kalah penting adalah model
pembelajaran yang digunakan. Ada beberapa model pembelejaran yang dapat
digunakan guru sesuai dengan materi dan kondisi anak didik. Secara umum guru
belum memaksimalkan dalam penggunaan model pembelajaran yang bervariasi,
sehingga dapat mengakibatkan kejenuhan atau kebosanan pada siswa.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD),
guru memilih model pembelajaran adalah hal penting, karena akan membantu tingkat
motivasi dan aktivitas belajar siswa. Namun demikian menurut pengalaman peneliti
yang terjadi di lapangan justru guru kurang dalam menggunakan beberapa model
pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, sehingga banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA, karena sulitnya pemahaman tersebut
sehingga minat untuk belajar IPA menjadi berkurang dan pada akhirnya hasil belajar
tidak memuaskan.
Tugas guru IPA sebagai pendidik adalah meningkatkan minat belajar siswa
untuk belajar IPA dan memberi motivasi yang tinggi sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Di dalam proses pembelajaran IPA, guru perlu memberi motivasi
itu, perlu dan penting misalnya, dengan memberikan pujian, memberikan hadiah bagi
yang berprestasi, menggunakan alat peraga dan pemberian tugas, bahkan perlu
adanya demonstrasi atau praktik, sehingga bisa merangsang siswa supaya senang
mempelajari IPA.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor itu
menurut Thanthowi (1999:103) adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, seperti bahan pelajaran,
metode mengajar, media pendidikan, dan situasi lingkungan. Sedangkan faktor
1
internal yaitu sesuatu yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri
peserta didik, seperti : faktor fisik (jasmaniah) antara lain kesehatan tubuh,
bentuk badan, kesempurnaan badan, dan faktor psikis (mental) seperti motivasi,
berpikir intelegensi, sikap, tingkah laku, perasaan dan emosi.
Dari pengalaman empiris peneliti, dalam melaksanakan pembelajaran IPA
dikelas IV SDN 2 Sidorahayu, proses pembelajaran belum menggunakan model
pembelajaran yang sesuai, penulis masih menggunakan metode cemarah dan tanya
jawab. Sehingga hasil evaluasi siswa kelas IV SDN 2 Sidorahayu yang berjumlah 14
orang yang memperoleh nilai ¿ 60 adalah hanya 4 orang (28,6 %), hal ini
menunjukkan secara klasikal ketuntasan belajar belum tercapai. Menurut buku
petunjuk penilaian, bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila ¿ 85 % dari
jumlah siswa yang mencapai nilai 60. Data tersebut dapat dijadikan indikator bahwa
siswa kelas IV SDN 2 Sidorahayu belum mencapai apa yang diharapkan.
Sementara itu aktivitasnya pun belum nampak atau masih pasif. Hal ini
disebabkan karena seorang guru tidak menyiapkan alat peraga, sehingga partisipasi
anak kurang. Selain itu guru masih menggunakan model ceramah yang terkesan
kurang melibatkan siswa. Dari 14 siswa yang terlihat aktif ( bertanya atau menjawab
pertanyaan) hanya 2 orang (14,3 %). Ini berarti aktivitas siswa tak nampak, sehingga
masih perlu menggiatkan siswa untuk lebih aktif lagi, sehingga hasil belajar dapat
lebih meningkat. Dengan aktivitas yang tinggi diharapkan hasil belajarnya pun akan
tinggi pula, dan aktivitas ini belajar ini bisa dipacu apabila guru menggunakan model
pembelajaran yang menarik bagi siswa.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas permasalahan tersebut dapat di identifikasikan sebagai
berikut :
a. Rendahya hasil belajar siswa.
b. Rendahnya motovasi dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
c. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
d. Rendahya minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA.
2
2. Analisis Masalah
Berdasarkan pengamatan di lapangan dalam proses pembelajaran, masalah-masalah
tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Kurang tepatnya guru dalam menggunakan metode dan model pembelajaran.
b. Penjelasan yang diberikan guru masih terlalu abstrak.
c. Kurangnya guru dalam menggunakan media pembelajaran.
d. Guru kurang memberi motivasi kepada siswa dalam pembelajaran.
e. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah di atas, maka perlu
adanya perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang
berbeda. Dalam perbaikan pembelajaran ini peneliti akan menggunakan model
pembelajaran Student Team Achievenment Division (STAD) untuk merangsang
motivasi dan aktivitas belajar siswa, sehingga siswa diharapkan lebih aktif dalam
belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Karena menurut Rusman
(2011: 133) bahwa guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien
untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Berdasarkan uraian di atas, guru/peneliti perlu melakukan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Dengan diadakan PTK
guru dapat memberbaiki proses pembelajaran yang kurang baik. Menurut Wardhani
(2008:1.19) PTK dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Lebih
lanjut dikatakan bahwa dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara
professional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya (Wardhani (2008:1.21), sehingga dalam penelitian ini
diberi judul “Upaya meningkatkan Belajar IPA Tentang Gaya Melalui Model
Pembelajaran STAD Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Sidorahayu Belitang Kabupaten
OKU Timur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang menjadi fokus
dalam perbaikan pembelajaran IPA tentang gaya dapat dirumuskan sebagai berikut.
”Apakah dengan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA
tentang gaya pada siswa kelas IV SDN 2 Sidorahayu Belitang ?
3
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SDN 2 Sidorahayu dalam materi pembelajaran IPA tentang “Gaya”
dengan menggunakan model pembelajaran STAD.
D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat perbaikan bagi siwa :
a. Meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa pada pembelajaran IPA.
b. Meningkatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran IPA.
c. Mampu/memahami dalam menggunakan alat peraga.
d. Meningkatkan hasil belajar IPA.
e. Memahami materi pelajaran yang diberikan guru.
B. Model-Model Pembelajaran
Ada beberapa variasi model pembelajaran kooperatif, antara lain menurut
Rusman (2011:213--225) adalah sebagai berikut.
1. Model Student Teams Achievement Division (STAD).
Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang
beragam kemampuan, jenis kelamin dan suku. Dalam STAD memacu siswa agar
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan
yang diajarkan guru. Semua siswa diharapkan untuk kerjasama dalam
melaksanakan tugas kelompok, tetapi tidak dalam melaksanakan ulangan atau
kuis.
2. Model Jigsaw.
Dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-
komponen lebih kecil. Kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok diskusi untuk melaksanakan belajar kooperatif yang terdiri dari
6
empat orang siswa. Siswa masing-masing kelompok yang bertanggung jawab
terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dua atau
tiga orang. Dalam model ini menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam
bentuk kelompok kecil. Dalam model ini siswa juga mendapat kesempatan
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
C. Hasil Belajar
Dalam belajar akan diperoleh hasil. Hasil belajar adalah proses untuk
menemukan nilai belajar siswa melalui kegiatan pengkuran dan penilaian. Tujuan
pengukuran hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan. Tingkat keberhasilan tersebut
kemudian ditandai dengan skala huruf atau kata atau simbol (Dimyati dan Mudjiono,
2002 : 200). Sedangkan menurut Sujana ( 2002 : 22) hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Ditambahkan juga
oleh Hamalik (2001 : 159) menyatakan bahwa hasil belajar menunjuk kepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat
perubahan tingkah laku siswa. Sedangkan menurut Dimyati dan mudjiono (2002 :
36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar
dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran terjadi, yang
ditunjukkan dengan nilai pre test dan post test yang diberikan guru setiap awal
belajar dan selesai memberikan materi pembelajaran dalam satu pokok bahasan.
A. Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN 2 Sidorahayu kelas IV mata
pelajaran IPA. Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimulai tanggal 14 Maret
s.d. 21 Maret 2011. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibagi dua siklus.
10
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan yang direncanakan satu kali pada tangal 14 Maret 2011,
pada pertemuan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran yang sama,
yaitu :
a) Guru mengawali dengan apersepsi.
b) Guru memberi motivasi dalam belajar, serta menyampaikan tujuan pelajaran yang
ingin dicapai.
c) Guru menyampaikan materi pembelajaran, dibantu dengan media, dan
demonstrasi.
d) Siswa disuruh membagi kelompok diskusi yang masing-masing anggota terdiri 4
orang, untuk melaksanakan lembar kerja yang telah disiapkan guru.
e) Guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan dan motivasi dan bantuan
yang diperlukan.
f) Guru menjelaskan, memberi contoh dan membagi tugas yang harus dikerjakan
kelompok.
g) Siswa kerja kelompok, guru mengganti dan membimbing proses belajar
kelompok.
c. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan dilakuakan oleh seorang teman sejawat yaitu Paranto, S.Pd.SD.
dengan menggunakan lembar pengamatan (Observasi) yang disepakati bersama.
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas baik guru maupun siswa.
Lembar pengamatan (observasi) yang digunakan adalah sebagai berikut.
11
Lembar Observasi (Pengamatan) Siklus I
Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Keterangan
Ada Tidak
1. Pengamatan pada guru.
a. Memberi motivasi kepada siswa √ …… Cukup
√ …… Baik
b. Menginformasikan tujuan pembelajaran
√ …… Kurang
c. Memberikan pre tes
√ …… Kurang
d. Tanya jawab dan diskusi √ …… Cukup
e. Merangsang terjadinya interaksi √ …… Kurang
f. Menggunakan alat/media pembelajaran √ …… Cukup
d. Evaluasi/ Penilaian
Dari data proses pengamatan dan hasil ulangan guru dan teman sejawat sebagai
pengamat, dari siklus ini dibahas ketercapaian pembelajaran dan kelemahanya.
Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dijadikan perbaikan pada siklus berikutnya
(siklus II). Hasil evaluasi siklus I terlampir.
Pada siklus I belum terlihat tingkat keberhasilan maksimal yang diperoleh dalam
proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Sehingga masih perlu diadakan
perbaikan pembelajaran berikutnya, yaitu pada siklus II.
12
3. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, dilaksanakan perencanaan perbaikan pada siklus II
sebagai berikut :
Guru mempersiapkan :
a) Rencana Perbaikan Pembelajaran
b) Metode dan model pembelajaran yang akan digunakan.
c) Alat / media pelajaran untuk demonstrasi.
d) Lembar kerja siswa untuk tugas kelompok.
e) Soal evaluasi.
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang telah disusun dalam perencanaan dilaksanakan satu kali pertemuan
yaitu pada tanggal 21 Maret 2011 dengan menggunakan langkah-langkah
pembelajaran yang sama, yaitu :
a) Guru mengawali dengan apersepsi.
b) Guru memberi motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
c) Guru menyampaikan meteri pembelajaran yang didahului penyampaian tujuan.
d) Siswa disuruh membagi kelompok diskusi yang masing-masing anggota terdiri 4
orang.
e) Guru membagi tugas kelompok untuk melakukan demonstrasi.
f) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum jelas.
g) Guru memberikan bimbingan khusus kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam pemecahan masalah.
h) Guru membuat catatan pribadi.
i) Guru memberi tes pada siswa.
c. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan tetap dilakukan oleh teman sejawat yaitu oleh Paranto, S.Pd.SD.
Lembar pengamatan (observasi) yang diguanakan sama dengan lembar pengamatan
pada siklus I. Berdasarkan catatan pada lembar pengamatan, siswa lebih aktif melalui
13
belajar demonstrasi dengan menggunakan alat peraga. Karena guru secara langsung
memberikan bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan, dan semua
siswa ternyata mampu memyelesaikan semua tugas yang diberikan.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
15
Dari tabel di atas terlihat bahwa aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sudah
mengalami peningkatan yang signifikan, terutama pada aktivitas dalam menjawab
pertanyaan guru dari 3 siswa (21,5 %) menjadi 5 siswa (36 %) dan mengajukan
pertanyaan dari 2 siswa (14 %) menjadi 4 siswa (28,5 %) serta mengalami penurunan
pada tingkat kepasifan dari 5 siswa (36 %) menjadi 1 siswa (7 %). Sementara yang
masih belum ada perubahan pada siswa yang menanggapi pertanyaan atau jawaban dari
siswa lain yaitu tetap 4 siswa (28,5 %) menjadi 4 siswa (28,5 %). Untuk lebih jelas
mengenai persentase keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II dapat lihat pada gambar 1
grafik di bawah ini.
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Menjawab Bertanya Menanggapi Pasif
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil tes belajar pada siklus
sebelumnya (T.0) diperoleh rata-rata nilai 55,9. Sedangkan yang tuntas menurut Kriteria
Kelulusan Minimum (KKM) diatas 60 hanya 4 orang (28,6 %), dan yang tidak tuntas
berdasarkan KKM 9 siswa (64,3 %). Kemudian untuk siklus I (T.1) diperoleh nilai rata-
rata 63,2, dan yang lulus berdasarkan KKM ada 9 siswa (64,3 %) dan yang tidak lulus
berdasarkan KKM sebanyak 5 siswa (35,7 %). Ini berarti dari T.o ke siklus I sudah ada
kemajuan/peningkatan hasil belajar.
Berikutnya untuk siklus II hasil tes belajar diperoleh rata-rata nilai 75,4 dan
siswa yang lulus berdasarkan KKM ada 12 siswa (85,7 %) dan yang tidak lulus
berdasarkan KKM hanya 2 siswa (14,3 %). Untuk lebih jelas tentang kenaikan rata-rata
hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya (T.0) sampai siklus II (T.2) dapat dilihat pada
17
gambar 2 grafik peningkatan rata-rata nilai/hasil belajar siswa di bawah ini.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
T.0 T.1 T.2
100%
80%
60%
Series1
40%
20%
0%
T.0 T.1 T.2
Gambar 3. Grafik persentase peningkatan kelulusan berdasarkan KKM dari T.0 sampai
T.2.
18
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum perbaikan pembejalaran dilaksanakan di kelas, dilakukan perencanaan
perbaikan bersama-sama dengan teman sejawat, yaitu Paranto, S.Pd. SD.
Diskusi perbaikan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2011, yang menghasilkan
kesepakatan sebagai berikut :
Menyiapkan materi pembelajaran.
Menetapkan metode pembelajaran
Menetapkan model pembelajaran
Merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tertuang dalam RPP.
Menyiapkan alat / media pembelajaran.
Menyajikan LKS untuk bahan diskusi kelompok.
Menyiapkan soal tes tertulis.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2011, dengan
materi pembelajaran “ Gaya mempengaruhi gerak benda “. Dalam pelaksanaan
ini guru melaksankan langkah-langkah seperti yang sudah disiapkan pada
perencanaan dan dilakukan pengataman oleh teman sejawat. Dalam proses
pembelajaran ini guru membagi siswa dalam empat kelompok untuk diskusi dan
menyiapkan beberapa alat peraga. Di samping itu guru menyiapkan LKS untuk
bahan tugas siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini diskusi berjalan lebih
menarik dibandingan dengan pada saat sebelumnya. Dengan menggunakan
beberapa alat peraga walaupun sederhana, siswa tampak lebih aktif dan antusias
dalam mengikuti belajar. Tetapi masih ada beberapa siswa yang belum optimal
dalam proses pembelajaran, hal ini disebabkan alat peraganya masih kurang atau
belum mencukupi. Sehingga masih ada siswa yang mengobrol sendiri pada saat
guru mendemonstrasikan alat peraga. Sehingga siswa tersebut belum dapat
memahami materi pembelajaran yang diberikan guru, karena kurang
memperhatikan. Hal ini telihat dari hasil pengamatan/observasi (terlampir) dan
hasil tes ( terlampir ) yang kurang memuaskan.
19
c. Observasi
Pengamatan (observasi) dilakukan oleh teman sejawat, yaitu Paranto,
S.Pd.SD. Hal ini dilakukan untuk memantau keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat menggunakan lembar
observasi yang sudah disiapkan. Hasil pengamatan pada siklus I (terlampir).
Berdasarkan catatan pengamat, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
pada saat guru menggunakan alat peraga. Tetapi belum maksimal karena
terbatasnya alat peraga yang digunakan. Sehingga masih perlu untuk
memaksimalkan keaktifan siswa pada siklus II berikut.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran
yang sudah disampaikan. Penilaian/refleksi dilakukan pada awal proses
pembelajaran (pretest), pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan pada saat
akhir pelajaran (posttest). Pre test dilakukan secara lisan dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menjajaki pengetahuan awal sebelum
materi disampaikan. Untuk penilaian proses, dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung, misalnya dilakukan tanya jawab pada tengah pembelajaran,
keaktifan siswa dalam demonstrasi atau diskusi. Sedangkan post test dilakukan
pada saat pelajaran selesai, dengan memberikan soal tertulis kepada semua siswa.
Hasil tes tertulis diperoleh dari 14 siswa memperoleh nilai rata-rata 63,2
dan yang memeroleh nilai diatas 60 baru 64,3 % yang lulus berdasarkan KKM.
Masih ada beberapa siswa (secara klasikal) yang belum tuntas berdasarkan KKM
atau belum mencapai 85 % yang mendapat nilai ¿ 60, sehingga masih perlu
diperbaiki pada siklus II.
1. Siklus II
a. Perencanaan
Sebelum perbaikan pembejalaran ke 2 dilaksanakan di kelas, dilakukan
perencanaan perbaikan bersama-sama dengan teman sejawat, yaitu Paranto,
S.Pd. SD. Diskusi perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan pada siklus I dan disempurnakan pada siklus II. Diskusi dilakukan
pada tanggal 18 Maret 2011, yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut :
20
Menyiapkan materi pembelajaran.
Menetapkan metode pembelajaran.
Menetapkan model pembelajaran.
Merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tertuang dalam RPP.
Menyiapkan alat / media pembelajaran.
Menyajikan LKS untuk bahan diskusi kelompok.
Menyiapkan soal tes tertulis.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2011, dengan
materi pembelajaran “ Gaya mengubah bentuk benda “. Dalam pelaksanaan ini
guru melaksanakan langkah-langkah seperti yang sudah disiapkan pada
perencanaan dan dilakukan pengataman oleh teman sejawat. Disamping itu
guru menyiapkan gambar yang baru di gunakan sebagai alat peraga. Dengan
banyaknya bahan diskusi, seperti LKS dan alat peraga, maka semua siswa dapat
melakukan melaksanakan demonstrasi dengan lancar. Guru tinggal memberikan
bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan demonstrasi
dan siswa disuruh ke depan untuk mewakili kelompoknya melaporkan hasil
diskusinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus ini berjalan lebih menarik
dibandingan dengan siklus sebelumnya. Dengan menggunakan alat peraga, siswa
tampak lebih aktif dan antusias dalam mengikuti belajar. Dengan meningkatnya
aktivitas siswa dalam proses pembelejaran, hasil belajarnya mengalami
peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 2.
c. Observasi
Pengamatan (0bservasi) dilakukan oleh teman sejawa, yaitu Paranto,
S.Pd.SD. Hal ini dilakukan untuk memantau keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat menggunakan
lembar observasi yang sudah disiapkan. Hasil pengamatan pada siklus II
(terlampir). Berdasarkan catatan pengamat, siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran pada saat guru menggunakan alat peraga, dan siswa lebih aktif
21
karena siswa dapat melakukan demonstrasi sendiri dengan alat peraga yang
dibawa. Sudah hampir semua melakukan aktivitas dalam pembelajaran. Tentang
peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada
tabel 1.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran
yang sudah disampaikan. Penilaian/refleksi dilakukan pada awal proses
pembelajaran (pre test), pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan pada saat
akhir pelajaran (post test). Pre test dilakukan secara lisan dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menjajaki pengetahuan awal sebelum
materi disampaikan. Untuk penilaian proses, dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung, misalnya dilakukan tanya jawab pada tengah pembelajaran,
Sedangkan post test dilakukan pada saat pelajaran selesai, dengan memberikan
soal tertulis kepada semua siswa.
Hasil tes tertulis pada siklus II diperoleh dari 14 siswa, memperoleh nilai
rata-rata 75,4 dan yang memeroleh nilai diatas 60 sebanyak 85,7 % lulus
berdasarkan KKM. Masih ada 2 (dua) siswa yang belum tuntas berdasarkan
KKM. Namun secara klasikal hasil belajar sudah mencapai 85 % lebih yang
mendapat nilai ¿ 60, sehingga perbaikan pembelajaran ini sudah dapat dikatakan
cukup.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa pada mata pelajaran IPA tetang gaya pada kelas IV SDN 2 Sidorahayu
Belitang.
2. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari hasil pembelajaran yang
dicapai menunjukkan bahwa berdasarkan Kriteria Kelulusan Minimum (KKM) 60
pada siklus sebelumnya (T.0) = 28,6 %, kemudian pada siklus I persentase nilai
(T.1) = 64,3 % dan selanjutnya pada siklus II meningkat dengan persentase nilai
(T.2) = 85,7 %. Demikian pula pada proses pembelajaran, keaktifan siswa
mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Dan untuk kepasifan siswa
mengalami penuruan dari siklus I sampai dengan siklus II.
3. Sedangkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir nilai rata-rata masing-
masing mulai T0 = 55,9 untuk T1 = 63,2 dan untuk T2 = 75,4.
4. Ini berarti bahwa penggunaan model pembelajaran STAD dapat membawa
pengaruh pada peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
B. Saran
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat memberikan saran-saran
kepada para rekan sesame guru, khususnya di SDN 2 Sidorahayu Belitang, antara lain
sebagai berikut.
1. Perlu menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dalam proses belajar
mengajar, untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar.
2. Perlu meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka siswa jangan diperlakukan
sebagai obyek (teacher center) tetapi dijadikan subyek (student center) dalam
proses pembelajaran, maka hal ini perlu memilih model pembelajaran dan
media / alat pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi pelajaran.
23
3. Perlu memahami dan menggunakan model-model pembelajaran, sehingga guru
dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa, untuk
mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar.
4. Mencoba menerapkan model-model pembelajaran seperti penulis laksanakan,
untuk memacu siswa dalam meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa dalam
proses pembelajaran.
24
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Renika Cipta.
Kepada
Yth. Kapala UPBJJ UT Palembang
Di Palembang
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : Anita Warni
NIM : 818 476 573
Program studi : S-1 PGSD
Tempat mengajar : SDN 2 Sidorahayu
Alamat sekolah : Sidorahayu Belitang OKU Timur
Telepon/HP : 081379064548
Menerangkan bahwa :
Nama : Paranto, S.Pd.SD.
NIP : 19600912 198303 1 015
Tempat mengajar : SD Negeri 2 Sidorahayu
Alamat sekolah : Sidorahayu Belitang OKU Timur
Guru kelas : IV ( empat )
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang merupakan tugas mata kuliah PGSD 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP).
A. Siswa
No. Kriteria siswa dalam pembelajaran Jumlah siswa Persentase
1 Siswa aktif bertanya 3 21,5 %
2 Siswa aktif menjawab 3 21,5 %
3 Siswa aktif menanggapi 4 28,5 %
4 Siswa pasif 4 28,5 %
Jumlah 14 100 %
B. Guru
Kumunculan
No. Kegiatan Guru Keterangan
Ada Tidak
1 Memberi motivasi kepada siswa - Cukup
2 Menginformasikan tujuan pembelajaran - Baik
3 Memberikan pre tes - Kurang
4 Tanya jawab dan diskusi - Kurang
5 Merangsang terjadinya interaksi - Cukup
6 Membimbing siswa membuat kesimpulan - Baik
7 Menggunakan alat/media - Cukup
8 Memberi tes formatif ( lisan/tulisan) - Baik
Superviso II,
Paranto, S.Pd.SD.
NIP 19600912 198303 1 015
A. Siswa
No. Kriteria siswa dalam pembelajaran Jumlah siswa Persentase
1 Siswa aktif bertanya 5 36 %
2 Siswa aktif menjawab 4 28,5 %
3 Siswa aktif menanggapi 4 28,5%
4 Siswa pasif 1 7%
Jumlah 14 100 %
B. Guru
Kumunculan
No. Kegiatan Guru Keterangan
Ada Tidak
1 Memberi motivasi kepada siswa - Baik
2 Menginformasikan tujuan pembelajaran - Baik
3 Memberikan pre tes - Cukup
4 Tanya jawab dan diskusi - Cukup
5 Merangsang terjadinya interaksi - Baik
6 Membimbing siswa membuat kesimpulan - Baik
7 Menggunakan alat/media - Cukup
8 Memberi tes formatif ( lisan/tulisan) - Baik
Supervisor II,
Paranto, S.Pd.SD.
NIP 19600912 198303 1 015
B. Kompetensi Dasar :
7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat
mengubah gerak suatu benda.
C. Indikator :
1. Membuat daftar berbagai gerak benda.
2. Mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan gerak
suatu benda.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda, misalnya jatuh
bebas karena grafitasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
1. Membuat daftar berbagai gerak benda.
2. Menunjukkan cara menggerakkan benda.
3. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda.
E. Materi Pembelajaran
1. Daftar berbagai gerak benda.
Tarikan misalnya : menarik gerobak, menarik timba
Dorongan misalnya : mendorong meja, mendorong kursi, mendorong mobil.
2. Cara menggerakkan benda.
Tendanglah bola perlahan di lantai.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ± 5 menit.
- Siswa dibagi menjadi kelompok, setiap kelompok 4 orang.
- Kelompok beragam jenis kelamin dan suku.
- Tanya jawab tentang berbagai gerak benda, factor yang mempengaruhi
gerak benda.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ± 50 menit.
- Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian gaya yaitu tarikan
dan dorongan.
- Siswa memperhatikan guru mendemonstrasikan gaya tarik dan gaya
dorong dengan alat peraga (bola dan kelereng).
- Siswa diminta guru untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk
membuat daftar gerak benda.
- Siswa dibimbingan guru menyebutkan bukti bahwa gaya dapat
menyebabkan benda bergerak.
- Siswa diminta mendemonstrasikan cara menggerakkan benda dengan alat
peraga (bola, kelereng, pintu).
- Siswa menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi gerak benda
dengan bimbingan guru.
- Siswa dengan dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok, siswa
mencatat pada buku pelajarannya masing-masing.
- Siswa menerima tugas akhir pada pembelajaran.
c. Kegiatan Akhir ± 15 menit.
- Guru memberikan refleksi.
- Guru mengevaluasi hasil siswa melalui kuis.
- Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal.
I. Penilaian
- Test tertulis.
Perintah soal :
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar !
1. Tarikan dan dorongan dalam sains disebut…..
2. Gaya dapat menyebabkan benda diam menjadi….
3. Pada saat kita menarik gerobak, kita memberi…………………pada gerobak.
4. Kelapa yang jatuh dari atas ke bawah akibat adanya gaya……
5. Mobil mogok yang kita dorong akan bergerak maju karena mendapat……
Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
1 Gaya 20
2 Bergerak 20
3 Tarikan 20
4 Grafitasi 20
5 Dorongan 20
Jumlah 100
I. Standar Kompetensi
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan / atau bentuk suatu benda.
III. Indikator
* Siswa mampu mengidentifikasi cara gaya mengubah bentuk suatu benda.
X. Penilaian
1. Penilaian keaktifan siswa pada saat melakukan demonstrasi dengan
menggunakan alat peraga ( lerlampir ).
2. Tes tertulis (terlampir ).
Perintah Soal :
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Apa yang menyebabkan platisin berubah bentuk ?
2. Sebutkan 3 contoh mainan yang dapat dibentuk dari platisin ?
3. Apa yang terjadi bila gaya yang diberikan semakin besar ?
4. Sebutkan 1 contoh manfaat pengaruh gaya dalam kehidupan sehari-hari !
5. Sebutkan 1 contoh kerugian pengaruh gaya dalam kehidupan sehari-hari !
Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
1 Adanya gaya 10
2 Boneka, bunga, asbak, mobil, dll. 30
3 Benda bergerak semakin cepat. 20
4 Kayu dapat dibuat patung akibat gaya. 20
5 Mobil yang tabrakan rusak/berubah bentuk akibat gaya. 20
Jumlah 100
III. Indikator
Mampu menjelaskan pengaruh gaya pada benda pada di dalam air dengan
menggunakan alat peraga.
V. Tujuan Perbaikan
- Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
STAD pada mata pelajaran IPA (Sains).
X. Penilaian
Teknik : Test tertulis (terlampir).
Perintah soal :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan yang dimaksud dengan terapung ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan melayang ?
3. Jelaskan yang di maksud dengan tenggelam ?
4. Berilah 5 contoh benda yang terapung di air !
5. Sebutkan 5 contoh benda yang tenggelam di dalam air !
Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Skor Nilai
1. Hampir semua benda berada di permukaan air. 20
2. Semua bagian benda berada di dalam air tetapi tidak menyentuh dasar air. 20
3. Semua bagian benda berada di dalam air dan benda tidak menyentuh dasar air. 20
4. Gabus, plastik, kayu. 20
5. Batu, kelereng, besi, palu, kerikil, peniti. 20
Jumlah 100
LEMBAR OBSERVASI
Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasikan Komentar
Ada Tidak Ada
1 Apersepsi
Menyampaikan pertanyaan yang √ …………. ……………………..
berhubungan dengan materi IPA ……………………..
……………………..
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ …………. ……………………..
……………………..
3 Menulis judul meteri √ …………. ……………………..
……………………..
4 Penggunaan metode mengajar yang …………………..
bervariasi : ………………………..
a. Metode diskusi √ …………. ……………………..
b. Metode tanya jawab √ …………. ……………………..
c. Demonstrasi √ …………. ……………………..
……………………..........
5 Penggunaan alat peraga √ …………. ..........................................
..........................................
6 Memberi pertanyaan kepada siswa √ …………. ..........................................
..........................................
7 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar √ …………. ..........................................
..........................................
Memberikan penguatan ..........................................
8 √ …………. ..........................................
Guru menguasai materi ..........................................
9 √ …………. ..........................................
Pengelolaan kelas ..........................................
10 √ …………. ..........................................
Membimbing siswa, menyimpulkan materi ..........................................
11 √ …………. ..........................................
Evaluasi ……………………...
12 √ …………
LEMBAR OBSERVASI
Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasikan Komentar
Ada Tidak Ada
1 Apersepsi
Menyampaikan pertanyaan yang √ …………. ……………………..
berhubungan dengan materi IPA ……………………..
……………………..
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ …………. ……………………..
……………………..
3 Menulis judul meteri √ …………. ……………………..
……………………..
4 Penggunaan metode mengajar yang …………………..
bervariasi : ………………………..
a. Metode diskusi √ …………. ……………………..
b. Metode tanya jawab √ …………. ……………………..
c. Demonstrasi √ …………. ……………………..
……………………..........
5 Penggunaan alat peraga √ …………. ..........................................
..........................................
6 Memberi pertanyaan kepada siswa √ …………. ..........................................
..........................................
7 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar √ …………. ..........................................
..........................................
Memberikan penguatan ..........................................
8 √ …………. ..........................................
Guru menguasai materi ..........................................
9 √ …………. ..........................................
Pengelolaan kelas ..........................................
10 √ …………. ..........................................
Membimbing siswa, menyimpulkan materi ..........................................
11 √ …………. ..........................................
Evaluasi ……………………...
12 √ …………
SURAT PERNYATAAN
Materai
Rp. 6000
Anita Warni
NIM 818476573
MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS IV SD NEGERI SIDORAHAYU
KECAMATAN BELITANG
KAB. OKU TIMUR
OLEH
ANITA WARNI
NIM. 818476573
1 Apri Setiawan 10 20 20 0 10 60
2 Anan Yulianha 10 20 10 10 25 75
3 Agung Efendi 10 10 10 5 20 55
4 Andri Saputra 10 15 20 10 20 75
5 Ardi Visanda 10 10 20 10 25 75
6 Dani Pratama 10 10 20 10 20 65
7 Rendi 0 10 20 10 15 55
8 Rahayu Nurmuthoharoh 5 10 10 10 15 50
9 Riski Vilandra 10 10 10 10 20 60
10 Ridho Iskandar 10 0 15 10 20 55
11 Naufal 10 10 10 10 10 50
12 Sintayu 10 10 10 10 25 65
13 Tegar Wijaya 10 20 10 15 10 65
14 Trilestari 10 30 10 10 10 70
1 Apri Setiawan 20 10 20 0 20 70
2 Anan Yulianha 20 20 20 15 20 95
3 Agung Efendi 5 10 10 20 20 65
4 Andri Saputra 20 20 20 20 20 100
5 Ardi Visanda 20 20 10 20 20 90
6 Dani Pratama 10 10 20 10 20 70
7 Rendi 10 10 20 20 15 75
8 Rahayu Nurmuthoharoh 5 0 20 10 20 55
9 Riski Vilandra 20 10 20 0 20 70
10 Ridho Iskandar 10 20 10 10 20 70
11 Naufal 20 10 10 10 5 55
12 Sintayu 20 20 20 20 5 85
13 Tegar Wijaya 10 20 20 10 10 70
14 Trilestari 20 20 20 20 5 85
Nilai rata-rata 15 14,2 17,1 13,2 15,7 75,4
Lulus berdasarkan KKM 12
Tidak lulus berdasarkan KKM 2
Keterangan : KKM = 60