Anda di halaman 1dari 29

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA


PELAJARAN IPS DI SMP YASIDIK PARAKANSALAK

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Disusun Oleh :

ADELIA (201660079)

LUKMANUL HAKIM (2013891)

MUHAMAD PARIS (201660060)

PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PGRI SUKABUMI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayah serta inayah-nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas penelitian berjudul penerapan metode demonstrasi dengan
bantuan media audio visual pada mata pelajaran ilmu pengetahuan social.

Kami selaku penyusun laporan penelitian mengucapkan terima kasih kepada


ibu indri lasriyani, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan laporan penelitian,
orang tua yang selalu mendukung kelancara tugas kami,

Dalam penyusuan laporan penelitian ini, kami meminta maaf apabila terdapat
kesalahan dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari
para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
peningkatan kualitas penyusunan laporan peelitian dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga laporan penelitian ini bias memberikan manfaat
bagi kami dan para pembaca semuanya. Aamiin.

Sukabumi, Desember 2022

Penyusun

Laporan Penelitian Tindakan Kelas I


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................I

DAFTAR ISI .............................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..............................................................................1
B. JUDUL PENELITIAN ............................................................................2
C. PENELITI................................................................................................2
D. IDENTIFIKASI MASALAH ..................................................................3
E. RUMUSAN MASALAH ........................................................................3
F. TUJUAN PENELITIAN .........................................................................4
G. MANFAAT PENELITIAN .....................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KURT LEWIN...............................................................6


B. JENIS PTK...............................................................................................7
C. METODE DEMONSTRASI....................................................................7
D. LANGAH-LANGKAH METODE DEMONSTRASI.............................7
E. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL .........................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. HIPOTESISIS PENELITIAN..................................................................11
B. METODE PENELITIAN ........................................................................11

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI PENELITIAN.....................................................................15
B. HASIL PENELITIAN..............................................................................17
C. PEMBAHASAN......................................................................................18

Laporan Penelitian Tindakan Kelas II


BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN........................................................................................22
B. SARAN....................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24

LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................25

Laporan Penelitian Tindakan Kelas III


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran sebagai
proses pendidikan di sekolah. Faktor-faktor tersebut antara lain guru, siswa,
kurikulum, lingkungan sosial dan lain-lain. Dari faktor-faktor tersebut,
bagaimanapun, guru dan siswa adalah yang paling penting. Pentingnya faktor
guru dan siswa dapat dipahami dengan memahami hakikat belajar, yaitu usaha
sadar guru untuk membantu siswa belajar sesuai dengan minatnya.
Sebagai unsur yang bertanggung jawab atas terselenggaranya dan
berkembangnya proses belajar mengajar, guru diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, proses belajar mengajar
merupakan inti dari transformasi ilmu pengetahuan dari guru ke siswa.
Pencapaian tingkat efektifitas dan efisiensi tersebut memerlukan strategi yang
tepat untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan. Berdasarkan
keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran di sekolah pada
dasarnya adalah usaha guru untuk membuat siswa belajar.
Di SMP Yasidik Parakansalak Kabupaten Sukabumi masih banyak guru
yang kesulitan menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk
mencapai tujuan belajar mengajar yang diharapkan. Karena banyak target
materi yang dibutuhkan oleh para guru yang harus diselesaikan setiap
semester. Hal ini tidak luput dari mata pelajaran IPS yang membutuhkan
berbagai macam metode, media dan sumber belajar. Karena jurusan ilmu
sosial berisi materi yang membutuhkan praktek langsung (latihan), maka
mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru melalui latihan
tersebut.
Keberhasilan pengajaran ilmu-ilmu sosial juga tergantung pada
keberhasilan siswa dalam belajar mengajar. Guru memiliki posisi yang sangat

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 1


strategis dalam meningkatkan kinerja siswa melalui strategi pembelajaran
yang tepat.
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, terdapat suatu metode
yaitu metode demonstrasi dengan bantuan media audio visual yang
memungkinkan siswa belajar secara optimal.
Guru bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar, menyajikan
pelajaran dengan metode ceramah, latihan soal, dengan sedikit sekali atau
bahkan tanpa media pendukung. Guru cenderung bersikap otoriter, suasana
belajar terkesan kaku, serius, dan mati. Hanya gurunya yang aktif (berbicara),
siswanya pasif. Proses pembelajaran tidak memberdayakan dan
membosankan. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi tidak efektif,
dan karenanya tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara optimal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPS peneliti melakukan suatu
tindakan guru untuk mencari dan menerapkan suatu metode pembelajaran
alternatif yang dengan judul PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
DENGAN BANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA
PELAJARAN IPS DI SMP YASIDIK PARAKANSALAK.

B. JUDUL PENELITIAN
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN BANTUAN
MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP
YASIDIK PARAKANSALAK

C. PENELITI
Penelitian ini akan disusun oleh 3 orang mahasiswa STKIP PGRI
Sukabumi Semester V Program Studi Pendidikan Ekonomi yaitu Adelia,
Lukmanul Hakim Dan Muhammad Paris.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 2


D. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari uraian tersebut di atas maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa SMP Yasidik Parakansalak Kabupaten
Sukabumi masih memiliki andil yang kecil terutama dalam
meningkatkan pembelajaran IPS, hal ini disebabkan oleh dua faktor
yaitu faktor guru dan faktor siswa. Dari faktor guru, yaitu: Penerapan
metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
kurang menarik dan membosankan. Faktor siswa, yaitu minat siswa
yang belum mengikuti pembelajaran.
2. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya penerapan metode
pembelajaran pada guru diubah.
3. Untuk mengatasi masalah faktor siswa kurang berminat mengikuti
pembelajaran, guru harus membimbing siswa dan memahami bahwa
peningkatan belajar itu penting dalam kehidupan mereka, dan guru
dapat menggunakan media yang merangsang minat siswa. siswa dapat
membangunkan siswa.

E. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang di atas dan untuk memudahkan
proses penelitian, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan demonstrasi dengan bantuan media audio visual
dalam pembelajaran IPS melalui model kurt lewin di SMP Yasidik
Parakansalak Kabupaten Sukabumi?
2. Sejauh mana pengaruh metode demonstrasi dengan bantuan media audio
visual terhadap peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial?
3. Apa kelebihan dan kelemahan dari metode demonstrasi dengan bantuan
media audio visual?

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 3


F. TUJUAN PENELITIAN
Menurut rumus masalah yang ditentukan,
1. untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dengan batuan
media audio visual.
2. untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan metode demonstrasi
dengan bantuan media audio visual.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metedo demonstrasi
dengan bantuan media audio visual.

G. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh melalui penelitian
ini, yaitu :
1. Teoritis
a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan berharga berupa konsep-
konsep, sebagai upaya untuk peningkatan dan pengembangan ilmu.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para
peneliti di bidang pendidikan.
2. Praktis
a. Bagi jajaran Dinas Pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian
dapat dipertimbangkan untuk menentukan kebijakan bidang
pendidikan, terutama berhubungan dengan peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.
b. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas, hasil penelitian dapat membantu
meningkatkan pembinaan profesional dan supervisi kepada para guru
secara lebih efektif dan efisien.
c. Bagi para guru, hasil penelitian dapat menjadi tolok ukur dan bahan
pertimbangan guna melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi
pengembangan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas profesinya.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 4


d. SMA Yasidik Parakansalak Kabupaten Sukabumi sebagai objek
penelitian, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat penilaian
dan perbaikan terutama untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pembelajaran sehingga tercapai pembelajaran yang optimal.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 5


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KURT LEWIN


Model Kurt Lewin; di depan sudah disebutnya bahwa PTK pertama kali
diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. konsep inti PTK yang
diperkenalkan oleh Kurt Lewin ialah bahwa dalam satu siklus terdiri dari
empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan ( planning), (2) aksi atau tindakan
(acting), (3) Observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting) (Lewin,
1990). Sementara itu, empat langkah dalam satu siklus yang dikemukakan
oleh Kurt Lewin tersebut oleh Ernest T. Stringer dielaborasi lagi menjadi :
(1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (implementing), dan (3)
Penilaian (evaluating) (Ernest dalam Sudrajat, 2010).
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya
berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action
Research atau penelitian tindakan.
Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari
empat komponen, yaitu ; a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting),
c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Hubungan
keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat
digambarkan sebagai berikut :

PLANNING ACTING

REFLECTING OBSERVING

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 6


B. JENIS PTK
Penelitian eksperimental di dalam kelas (Chein, 1990). PTK
Eksperimental diselenggarakan oleh peneliti (guru) yang berusaha
menerapkan berbagai pendekatan, model, metode atau strategi
pembelajaran secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar.
Mengenai kegiatan belajar mengajar, mungkin saja lebih dari satu strategi
atau teknik telah ditetapkan untuk mencapai tujuan instruksional. Dengan
adanya PTK diharapkan peneliti dapat menentukan metode mana yang
paling efektif dalam mencapai tujuan instruksional.
C. METODE DEMONSTRASI
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab
membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan
metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar
memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan
untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan
inkuiri.

D. LANGKAH-LANGKAH METODE DEMONSTRASI


1. Persiapan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, di antaranya:

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 7


1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
2) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa,
misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap
penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2. Pelaksanaan
1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang
me-ngandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik
memperhatikan demonstrasi.
2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana
yang menegangkan.
3) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi
itu.
3. Penutup
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran
perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian
tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah
siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain
memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses de-monstrasi itu
untuk perbaikan selanjutnya.

E. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 8


Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah penyederhanaan atau adaptasi
dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.
Pada dasarnya tujuan IPS di sekolah adalah mempersiapkan siswa
menjadi warga negara yang baik (good citizen). Sebagai warga negara
yang baik, peserta didik harus menguasai pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi
dan sosial, serta mampu mengambil keputusan tentang partisipasi dalam
kegiatan masyarakat lokal, regional dan global.
Pengembangan IPS dalam kurikulum (2013) untuk jenjang SMP IPS
merupakan mata pelajaran yang mengkaji masalah-masalah sosial dengan
unsur penelitian dalam konteks peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi.
Mata pelajaran yang dipelajari dalam IPS merupakan fenomena yang telah
terjadi pada masa lampau, masa kini dan masa depan.
Terdapat empat hal penting dalam perkembangan IPS pada
kurikulum 2013 yakni:
a. Bahwa IPS untuk SMP/MTs objek kajianya merupakan isu-isu
sosial, dengan unsur kajianya dalam konteks peristiwa, fakta,
konsep dan generalisasi. Hal ini dapat dipahami karena isu-isu
sosial dalam konteks peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi
pada hakikatnya menggambarkan dunia nyata (peristiwa) dan
struktur keilmuan (fakta, konsep dan generalisasi).
b. Tema yang dikaji dalam IPS adalah fenomena-fenomena yang
terjadi di dalam masyarakat baik masa lalu, masa sekarang
maupun kecenderungan masa yang akan datang. Hal ini
maksudnya adalah bahwa dalam kajian pembelajaran IPS tidak
lepas dari proses masa lalu yang berkesinambungan maupun

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 9


perubahan dengan masa sekarang serta dapat diprediksi
kecenderungan untuk masa depan.
c. Materi IPS terdiri atas geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi.
d. Tujuan pembelajaran IPS adalah agar peserta didik menjadi
warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Metode demonstrasi dengan bantuan media audio visual dapat
meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Yasidik
Parakansalak Kabupaten Sukabumi.

B. METODE PENELITIAN

1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII E. Di kelas VIII E
terdapat 30 siswa, 12 laki-laki dan 18 perempuan. Semua siswa kelas VIII
E beragama Islam.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah 30 siswa Kelas VIII E SMP
Yasidik Parakansalak tahun pelajaran 2022/2023. Sumber informasi lain
berasal dari observer yang mengamati sikap siswa, kondisi pembelajaran,
dan guru IPS pada saat kegiatan kelas berlangsung.
3. Teknik Dan Alat Pengumpul Data

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 10


a. Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi Partisipatif.
2) Kuesioner (Angket )
3) Tes
4) Dokumentasi.
b. Alat Pengumpul Data
1) Lembar Observasi
2) Angket
3) Soal tes
4) Dokumentasi
4. Validitas Data
Untuk menjamin keakuratan data, penelitian ini menggunakan
teknik triangulasi. Dalam hal ini, peneliti membandingkan data observasi
dengan data hasil pre dan post test, serta survei siswa.
5. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif :
a. Hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu
membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator
kinerja.
b. Observasi dan angket dengan analisis diskriptif berdasarkan
observasi dan refleksi.
6. Prosedur Penelitian
Gambaran Umum Penelitian
a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan, membuat rencana tindakan, dan
perangkat pembelajaran.
b. Tindakan dan observasi, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 11


mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model Quantum
Teaching.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat.
d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya.
7. Alur Penelitian
a. Perencanaan ( Planning )
1) Peneliti berdiskusi dengan teman sejawat mengenai
permasalahan yang dihadapi guru saat pembelajaran IPS di kelas.
2) Peneliti menyusun proposal penelitian tindakan berdasarkan
permasalahan yang dihadapi, yang dikirimkan kepada kepala sekolah.
3) Peneliti menyusun angket, lembar observasi, alat penilaian,
pendukung, dan bahan diskusi.
4) Memberikan angket untuk menilai motivasi siswa terhadap
materi IPS.Materi, langkah-langkah Quantum Teaching dalam
membelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan kondisi siswa di kelas
serta Post tes dan analisis hasilnya.
b. Pengamatan (Observing)
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti adalah guru dan
juga bertindak sebagai pengamat terhadap siswa.
2) Tindakan ( Acting ).
Materi, langkah-langkah Quantum Teaching dalam
membelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan kondisi siswa di kelas
serta Post tes dan analisis hasilnya.
3) Pengamatan ( Observing )

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 12


Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti adalah guru dan
juga bertindak sebagai pengamat terhadap siswa.
Lembar observasi dan hasil tes digunakan untuk menilai apakah
tindakan guru menimbulkan perubahan yang signifikan. Jika pada siklus I
indikator tidak tercapai seperti yang diharapkan atau masalah tidak dapat
dipecahkan, maka kegiatan penelitian harus dilanjutkan pada siklus II,
demikian pula jika pada siklus II belum dapat menunjukkan hasil yang
maksimal, lanjutkan penelitian pada siklus III. . dan seterusnya sampai
kemajuan yang baik dibuat. Signifikan untuk pemecahan masalah.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 13


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI PENELITIAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

“Gambar SMP Yasidik Tahun 2016”


Sejarah SMP Yasidik Parakansalak Kabupaten Sukabumi yakni :
SMP Yasidik Parakansalak Kabupaten Sukabumi berdiri sejak tahun
1973 dan merupakann sekolah menengah swasta pertama yang ada di
Parakansalak. SMP Yasidik didirikan oleh 3 tokoh utama yaitu ibu Tuti
Dan Rudi Wiraatmaja mereka merupakan sepasang suami istri dan bapak
Priatman. Ibu Tuti dan bapak Rudi Wiraatmaja telah lama meninggal
dunia dan sekarang pendiri yang masih ada yaitu Bapak priatman.
SMP Yasidik berdiri dibawah naungan Yayasan Sosial Dan
Pendidikan (YASIDIK). Yayasan ini mempunyai dua cabang anggota
yaitu SMP dan SMK Yasidik Parakansalak. Sekolah yang berada di Jl.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 14


Mad Tamin Belakang Komplek Kecamatan Parakansalak ini merupakan
sekolah yang diakui statusnya oleh negara sebagai satuan pendidikan
karena telah mengantongi izin operasial dari dinas dengan nomor izin
operasional 118/192.07/R88 dan telah di akreditasi pada tahun 2021
dengan nilai akreditasi A sampai dengan tahun 2026.
SMP Yasidik merupakan sekolah unggulan dalam mengembangkan
bakat dan kemampuan siswanya. Tak ayal jika SMP Yasidik dikenal
banyak orang melalui prestasi dan esktrakulikulernya. Yang menjadi
ekstrakulikuler unggulan di SMP Yasidik adalah Gerakan Pramukanya.
Gerakan Pramuka SMP Yasidik sudah Go Nasional, SMP Yasidik sudah
banyak terlibat dalam kegiatan Kwartir Nasional (Seluruh Indonesia) salah
satunya adalah pernah ikut serta dalam kegiatan Jambore Nasional tahun
2016. Tak lupa kegiatan tingkat Kwartir Daerah (Provinsi), Kwartir
Cabang (Kabupaten/Kota) serta Kwartir Ranting (Kecamatan) Gerakan
Pramuka SMP Yasidik selalu ikut andil di dalamnya, sehingga dalam
lambang SMP Yasidik disisipkan lambang tunas kelapa (Silhoutte) karena
peranan Gerakan Pramuka yang begitu besar bagi SMP Yasidik.
Disamping itu ekstraulikuler lain juga banyak ditemui di SMP Yasidik
sebagai wadah pengembangan bakat dan minat siswa seperti Volley,
Futsal, Sepak Bola, Palang Merah Remaja (PMR Tingkat Madya), Patroli
Keamanan Sekolah (PKS) Dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

“Logo SMP Yasidik Parakansalak.”

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 15


Kurang lebih 49 tahun berdiri, SMP Yasidik telah mencetak banyak
lulusan tidak kurang dari 6000 orang di parakansalak merupakan alumni
dari SMP Yasidik. Itu karena SMP Yasidik merupakan sekolah swasta
favorit di Kecamatan Parakansalak bahkan eksistensinya mengalahkan
sekolah Negeri di Kecamatan Parakansalak.

2. Visi dan Misi SMP Yasidik Parakansalak


a. Visi SMP Yasidik Parakansalak
“Unggul Dalam Prestasi, Cakap Dalam Bertindak Dan Taqwa Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.”
b. Misi SMP Yasidik Parakansalak
1. Menyeleggarakan layanan pendidikan, pembelajaran dan melatih
siswa yang berprestasi pada peningkatan prestasi sesuai dengan
potensi siswa masing-masing.
2. Menyelenggarakan pendidikan olahraga dengan mengadakan
pembinaan secara khusus dan terprogram.
3. Menyelenggaraka program terintegrasi IPTEK, IMTAQ dan Life
Skill.
4. Melestarikan budaya daerah khususnya Seni Sunda.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman.
6. Menjalin kerjasama dengan seluruh pihak agar meningkatkan
kepercayaan masyarakat sekitar terhadap SMP Yasidik.
7. Seluruh siswa/I SMP Yasidik bebas dalam buta huruf membaca dan
menulis ayat suci Al-Quran.

B. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP YASIDIK
PARAKANSALAK ternyata menggunakan metode demostrasi dengan bantuan
media audio visual melalui kurt lewin cukup efektif dalam meningkatkan

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 16


motivasi belajar peserta didik apalagi dengan menambahkan beberapa media
pembelajaran seperti power point yang menarik sehingga peserta didik antusias
terhadap pembelajaran IPS di zaman teknologi sekarang ini, kesimpulan ini di
ambil berdasarkan hasil dari observasi secara langsung dengan parameter
kehadiran siswa saat pembelajaran, keaktifan peserta didik dan pengumpulan
tugasnya.

C. PEMBAHASAN
1. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Demostrasi Dengan Bantuan Media
Audio Visual Melalui Kurt Lewin
Pembelajaran metode demostrasi dengan bantuan media audio visual melalui
kurt lewin dilakukan dengan merancang  pembelajaran tatap muka dengan
memanfaatkan berbagai teknologi, seperti teknologi cetak, teknologi audio
visual, teknologi komputer, dan teknologi lainnya. Setiap model pembelajaran
pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak terkecuali metode demostrasi
dengan bantuan media audio visual melalui kurt lewin ini.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, maka guru akan dapat
memutuskan untuk menerapkan model tersebut sesuai dengan materi yang akan
diajarkan kepada peserta didik.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan kurt lewin.

Kelebihan :

1. Pembelajaran lebih efektif dan efisien


2. Peserta didik mudah mengakses materi pembelajaran
3. Peserta didik leluasa mempelajari materi dengan santai dan asyik
4. Guru dan peserta didik dapat berdiskusi di luar jam tatap muka
5. Guru dapat dengan mudah menyampaikan materi karena sudah adanya
persiapan/planning.
6. Dapat memperluas jangkauan pembelajaran dan pelatihan

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 17


7. Hasil belajar lebih optimal dan Meningkatkan daya tarik peserta didik dalam
belajar

Kekurangan :

1. Sulit diterapkan jika sarana dan prasana tidak mendukung


2. Tidak meratanya fasilitas belajar yang dimiliki peserta didik
3. Akses internet yang tidak lancar akan menghambat proses pembelajaran
4. Guru harus selau mendesain pembelajaran yang menarik.

2. Karakteristik Metode Demonstrasi Dengan Batuan Media Audio Visual


Melalui Kurt Lewin
Penerapan blended learning tidak terjadi begitu saja. Tapi, terlebih dulu harus
ada pertimbangan karakteristik tujuan pembelajaran yang ingin kita capai,
aktifitas pembelajaran yang relevan serta memilih dan menentukan aktifitas mana
yang relevan dengan konvensional dan aktifitas mana yang relevan untuk tatap
muka
Adapun karakteristik dari metode demonstrasi dengan batuan media audio
visual melalui kurt lewin yaitu:
a. Pembelajaran yang menggunakan media teknologi dengan cara penyampaian
yang sudah disusun dan dirancang secara sistematis dengan melihat beberapa
aspek,seperti: model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media
berbasis teknologi yang beragam.
b. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face to face). Pembelajaran
seperti ini dapat membangunkan semangat belajar siswa. Artinya,
pembelajaran dengan media audio visual, siswa tidak merasa jenuh dan bosan
ketika ditampilkan beberapa slide yang ada di powerpoint yang dibuat dengan
sesuai materi dan gamabar-gambar yang sudah dirancang sedemikian rupa.
Tujuan utama pembelajaran ini adalah menumbuhkan semangat belajar dan

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 18


menyukai ilmu-ilmu dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan
menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik.
c. Pembelajaran yang didukung oleh media audio visual dari cara penyampaian,
cara mengajar dan gaya pembelajaran. Metode ini dapat membuat peserta
didik lebih termotivasi untuk terus belajar. Hal ini terlihat dari banyaknya
peserta didik yang antusias dalam pembelajaran.
d. Guru memiliki peran yang sangat penting, guru sebagai fasilitator,metode
ini merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
daya tarik yang lebih besar dalam kegiatan belajar mengajar..
Intinya metode demonstrasi dengan batuan media audio visual melalui
kurt lewin berisi tatap muka, Pembelajaran dengan menggunakan media audio
visual dengan rancangan yang sudah ditentukan secara sistematis dari alur
pembelajaran yang akan di jadikan bahan ajar.

3. Cara Penerapan metode demonstrasi dengan batuan media audio visual


melalui kurt Lewin
Menurut kurt lewin menyebutkan lima kunci dalam melaksanaka kurt lewin
ada lima kunci tersebut adalah:

a. Planning
sebelum memulai pembelajaran halbyang harus dikerjakan yaitu merancang
atau menyusun bahan ajar yang akan dijadikan pembelajaran, tentu
menggunakan media audio visualnya.
b. Acting
setelah sudah siap bahan ajar yang sudah disusun barulah kita melangkah ke
hal yang selanjutnya dengan aksi kita untuk melakukan kegiatan belajar
mengajar.
c. Observing

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 19


selama pembelajaran penting untuk melakukan observasi dan menilai
tanggapan siswa, untuk dijadikan bahan penilaian dan menilai kekurangan
dan kelebihan berjalannya pembeljaran
d. Refleksi
Refleksi sangat penting dalam pembelajaran, namun seringkali dilupakan.
Refleksi mengacu pada evaluasi atau umpan balik setelah selesai atau
berpartisipasi dalam belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. 

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 20


BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kaitan dengan proses pembelajaran, model demonstrasi
merupakan wadah yang kondusif bagi berlangsungnya proses pembelajaran
yang lebih baik, terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Model
model demonstrasi pada umumnya mampu mengubah iklim pembelajaran di
dalam kelas karena dapat meningkatkan taraf kemampuan siswa, baik secara
kelompok maupun individual. Terlebih metode demonstrasi merupakan
metode pembelajaran yang menggabungkan konsenstrasi dan pendengaran
siswa sehingga membuat siswa berfikir kritis dalam belajar. Di samping itu
model pembelajaran demonstrasi juga memudahkan siswa untuk menangkap
materi pembelajaran karena penyajiannya yang menyenangkan dan mendetail
dengan melihat dan mendengarkan tampilan ilustrasi atau anmasi gambar
disertai penjelasan audio dalam video berjalan.

B. SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, peneliti menyarankan beberapa hal
berikut:
1. Guru harus mengurangi pembelajaran yang bersifat konvensional, untuk
menghilangkan kejenuhan belajar siswa. Guru harus banyak melakukan
inovasi dalam pembelajaran, agar tercipta pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem). Salah satu diantaranya
dengan menggunakan Model Pembelajaran Demonstrasi.
2. Model Pembelajaran Demonstrasi sebaiknya lebih banyak diterapkan
dalam pembelajaran. Karena dengan Model Pembelajaran Demonstrasi,
aktivitas pembelajaran selaras dengan kurikulum Nasional dimana
pembelajaran harus sudah diterapkan dengan alat teknologi terkini.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 21


3. Dalam menerapkan Model Pembelajaran Demonstrasi guru hendaknya
memahami langkah - langkah pembelajaran model ini, juga harus banyak
berlatih, agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lancar dan efektif.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 22


DAFTAR PUSTAKA

1. Hamali, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Bumi Aksara


2. Wiriatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, PT
Remaja Rosda Karya
3. Sugiyanto. 2011. Model – model pembelajaran inovatif. Surakarta. Mata Padi
Presindo
4. Sedhiati, Rini. 2015. Laporan Penilaian Tindakan Kelas : Meningkatkan
Kemampuan Siswa Dalam Operasi Hitung Pecahan Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Jigsaw Di Kelas V SDN 1 Parakansalak. Sukabumi.
UPTD Pendidikan Kecamatan Parakansalak.
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_ilmu_pengetahuan_sosial

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 23


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas 24


Laporan Penelitian Tindakan Kelas 25

Anda mungkin juga menyukai