Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PENELITIAN

“PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN MEDIA


AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
IPS SISWA KELAS VII SMP ASY SYARIFI”

Dosen pengampu :

Roni Wiranata, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Bima Genta Maulana (202003851)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


STKIP PGRI LUMAJANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul
“PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN MEDIA
AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
IPS SISWA ASY SYARIFI KELAS VII” . Proposal Penelitian ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Metodologi Penelitian.

Dalam Proposal Penelitian ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Roni Wiranata, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
kami khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah ini.

Lumajang, 24 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................3
C. Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................................3
E. Asumsi Penelitian.............................................................................................4
F. Ruang Lingkup Penelitian................................................................................4
G. Definisi Operasional.........................................................................................5
BAB II :TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Kajian Teori......................................................................................................6
B. Kerangka Fikir .................................................................................................14
C. Kajian Relevan..................................................................................................15
BAB III : PENUTUP
A. Rancangan Dan Pendekatan Penelitian............................................................ 16
B. Populasi Dan Sampel........................................................................................17
C. Instrumen Penelitian.........................................................................................17
D. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................18
E. Uji Istrumen Penelitian.....................................................................................23
F. Analisis Data.....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penentu hasil belajar dalam pembelajaran yaitu media dan
metode yang digunakan dalam pembelajaran yang berlangsung. Strategi
dalam pencapaian hasil belajar yang diinginkan harus bisa meguasai kelas,
dalam artian dalam proses pembelajaran siswa berfokus dan mengerti
megenai materi yang sedang di ajarkan. Bahan dan metode pembelajaran
yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan dimengerti karena
minat akan menjadikan kegiatan belajar menjadi menyenangkan. Kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik apabila anak memiliki minat
belajar yang tinggi. Siswa yang tidak memiliki minat belajar akan merasa
malas dan tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dalam
pembelajaran banyak sekali pilihan guru dalam menentukan media dan
metode yang menarik fokus siswa untuk belajar. Salah satunya metode
ceramah.
Metode ceramah adalah metode yang memberikan penjelasan-penjelasan
sebuah materi. Biasa dilakukan di depan beberapa orang peserta
didik. Metode ini menggunakan bahasa lisan. Peserta didik biasanya duduk
sambil mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan pendidik dengan
mengajar didalam kelas dengan metode ceramah sehingga
proses pembelajaran lebih berpusat pada guru sedangkan siswa pasif karena
hanya mendengarkan. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat
ini sering digu-nakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain
disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor
kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah.
Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang
berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada
belajar.

1
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak
kemajuan yang sangat pesat terhadap dunia pendidikan. Saat ini Teknologi
pendidikan semakin berkembang dengan ditemukan metode-metode
pembelajaran yang baru dan pemanfaatan media berbasis computer,
pc,proyektor digunakan sebagai sarana pendukung pendidikan. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap penggunaan alat-
alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan
lainnya. Dewasa ini pembelajaran di sekolah mulai disesuaikan dengan
perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan
pergeseran paradigma pendidikansalah satu media yang dapat digunakan
dalam metode pembelajaran yaitu metode yang menggunakan media audio
visual.
Audio visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak. Media audio visual adalah media penyalur pesan
dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Audio Visual
adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dilihat dan
didengar. Media audio visual adalah merupakan media perantara atau
penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran
sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media Audio Visual
adalah media pengajaran dan media pendidikan yang mengaktifkan mata dan
telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar berlangsung.
Sehingga perkembangan teknologi juga menjadi salah satu pendorong untuk
minat siswa dalam belajar. Ketika minat siswa naik, maka hasil belajar juga
diharapkan menjadi baik.
Hasil belajar sangatlah penting karena keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar
siswa. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa atau seseorang
setelah melakukan kegiatan belajar. Siswa berusaha mendapatkan hasil
belajar yang terbaik untuk mencapai prestasi yang baik pula. Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Dalam

2
pengertian lain, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketermapilan. Belajar itu
sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Media dan
metode yang menarik akan menambah keminatan siswa dalam belajar
sehingga siswa dapat berfokus pada materi yang disampaikan. Hal ini akan
mempengaruhi hasil dari belajar siswa sehingga metode dan media yang
menarik akan meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dapat dirumuskan yaitu:
 Apakah ada perbandingan penggunaan media audio visual dengan metode
ceramah dalam pembelajaran IPS terhadap hasil belajar siswa SMP Asy
Syarifi Kelas VII ?
C. Hipotesis Penelitian
Ho = Tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar IPS siswa SMP Asy
Syarifi Kelas VII dengan media audio visual dan metode ceramah
dalam pembelajaran
H₁ = Ada perbedaan signifikan hasil belajar IPS siswa SMP Asy Syarifi
Kelas VII dengan media audio visual dan metode ceramah dalam
pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan data atau informasi empiris
tentang perbandingan penggunaan media audio visual dan metode
ceramah dalam pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa Asy
Syarifi Kelas VII
2. Manfaat praktis
 Bagi guru
1) Dapat menjadi acuan guru dalam penentuan metode dan media
pembelajaran

3
2) Menambah kreativitas guru dalam penggunaan media menarik
yang dapat membangkitkan minat siswa dalam belajar
 Bagi siswa
1) Mendorong minat siswa dalam pelajaran IPS
2) Meningkatkan fokus siswa pada pembelajaran IPS
3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS
E. Asumsi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan asumsi dasar sebagai berikut:
1. Siswa lebih minat pembelajaran menggunakan media audio visual
daripada metode ceramah
2. Dalam mengerjakan instrument test siswa yang menggunakan media
audio visual dalam pembelajaran mempunyai hasil yang lebih
memuaskan
3. Metode ceramah mengurangi minat siswa dalam proses belajar
F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup ini mengacu pada hasil belajar siswa. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SMP Asy Syarifi Kelas VII yang berjumlah
125 siswa dengan menggunakan siswa kelas VII A dan VII B sebagai
sampel penelitian dengan jumlah siswa VII A sebanyak 33 siswa dan
VII B 35 siswa yang dalam pengambilan sampelnya menggunakan
simple random sampling.
2. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian di SMP Asy Syarifi Tempeh peneliti hanya
membatasi pada hal-hal tertentu saja:
a. Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas VII A dan B
SMP Asy Asyarifi Tempeh yang berjumlah 33 siswa untuk kelas A
dan 35 siswa untuk kelas B.
b. Hasil belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil
post tes yang diberikan kepada siswa kelas VII.
G. Definisi Operasional
1. Pembelajaran Media Audio Visual.

4
Pemanfaatan media audio visual sebagai salah satu sumber belajar siswa
dalam Pembelajaran IPS Terpadu yang berlangsung di dalam kelas
dengan memanfaatkan media PPT bergambar yang dapat memacu
kreativitas dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Pemanfaatan media belajar yang relevan dengan materi belajar, juga
dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat diminati siswa
dalam mengonstruksi sebuah pengetahuan soaial. Adapun media audio
visual dipilih berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa konsep belajar
pada dasarnya mengonstruksi lingkungannya.
2. Pembelajaran Metode Ceramah
Pembelajaran metode ceramah merupakan pembelajaran yang berpusat
pada pendidik, dimana siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh
pendidik. Metode ini menggunakan bahasa lisan. Peserta didik biasanya
duduk sambil mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan
pendidik. Pembelajaran metode ceramah sudah lama menjadi metode
praktis yang digunakan pendidik dalam pembelajaran. Dalam
pelaksanaannya kegiatan ini hanya bisa dilakukan dengan jumlah audience
yang tidak terlalu banyak, karena metode ini hanya pendidik yang
menyampaikan materi terhadap jumlah siswa peserta didik yang banyak
dengan waktu yang terbatas.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah adanya perubahan yang terjadi dalam diri individu
yang belajar, baik perubahan pengetahuan dan tingkah laku, yang
ditunjukkan melalui nilai tes. Hasil belajar dapat diketahui dengan
melakukan penilaian-penilaian tertentu yang menunjukkan sejauh mana
kriteria-kriteria penilaian telah tercapai. Hasil belajar juga merupakan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari
sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar dapat
diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh seseorang siswa
setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi
pelajaran tertentu.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Metode Ceramah Dalam Pembelajaran
Ditinjau dari segi etimologis metode berasal dari bahasa yunani, yaitu
methodos. Kata ini berasal dari dua suku kata, yaitu metha yang berarti
“melewati” atau “melalui” dan hodos yang berarti “jalan” atau “cara” oleh
karena itu, metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Metode ceramah dapat diartikan sebagai “cara menyajikan pelajaran
melalui penutupan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok
siswa. Metode merupakan cara yang dapat digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. metode digunakan
untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan sangat
penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung
pada cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan
metode pembelajaran. Setiap metode mengajar ada kekurangan dan
kelebihan, tetapi yang terpenting sebagai seorang guru adalah metode
mengajar manapun yang akan digunakan harus jelas dahulu tujuan yang akan
dicapai bahan yang akan diajarkan, serta jenis kegiatan belajar siswa yang
diinginkan.
Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan pengajaran
melalui penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada siswa tentang suatu
topik materi. Dalam ceramahnya guru dapat menggunakan alat bantu atau alat
peraga seperti gambar, peta, benda, barang tiruan dan lain-lain. Peran siswa
dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan seksama dan mencatat
pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Meskipun penerapan
model pembelajaran metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPS mendapat respon yang positif dari siswa
dan menunjukkan adanya keaktifan siswa, namun minat dan motivasi belajar
siswa masih rendah. Perlu adanya modifikasi, kreativitas dan inovasi seperti

6
penggunaan media tambahan atau pendekatan lain yang dapat dipadukan dan
digunakan dengan model pembelajaran metode ceramah sebagai perangsang
bagi siswa guna menumbuhkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.
Menurut Abuddin Nata, bahwa metode ceramah adalah cara penyajian
pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan secara
langsung dihadapan peserta didik. Sedangkan menurut Sholeh Hamid dalam
bukunnya Edutaiment mengatakan bahwa “metode ceramah adalah metode
yang memang sudah ada sejak adannya pendidikan.” Metode ceramah ini
termasuk metode yang paling banyak digunakan karena biaya murah dan
mudah dilakukan, memungkinkan banyak materi yang disampaikan, adanya
kesempatan bagi guru untuk menekankan bagian yang penting, dan
pengaturan kelas dapat dilakukan secara sederhana.
Mengajar dengan metode ceramah berarti memberikan suatu informasi
melalui pendengaran siswa, siswa dapat memahami apa yang disampaikan
oleh guru dengan cara mendengarkan apa yang telah guru ucapkan.
Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah tidak akan menjadikan
peserta didik berkembang. Dalam pelaksanaanya metode pembelajaran,
peserta didik hanya menerima materi dari guru. Selain itu tidak ada
peningkatan keaktifan dan kreativitas peserta didik. Hal ini menyebabkan
pembelajaran menjadi membosankan, peserta didik mengantuk, tidak
memperhatikan guru, memilih mengobrol dengan teman sebangkunya dan
tidak ada gairah untuk belajar. Tentu hal ini berdampak buruk bagi hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Peserta didik masih kesulitan
dalam meningkatkan dan mengembangkan keaktifan dalam dirinya dengan
pemikiran atau nalar yang luas. Maka metode yang paling sesuai digunakan
ketika pembelajaran berlangsung adalah dengan metode ceramah. Sebab
metode ceramah dirasa praktis dan mudah diterima oleh siswa. Metode
ceramah sangat baik digunakan, tetapi terkadang anak susah untuk diatur.
Sehingga apabila kelasnya tidak kondusif dalam metode ceramah guru harus
bisa mengembangkan tekniknya, seperti tanya jawab, latihan mengerjakan
soal dan diberi jeda untuk bermain. Kemudian apabila terjadi kendala dalam
proses belajar, solusi dari guru antar lain dikondisikan kelasnya tidak boleh

7
ramai, membuat siswa tertarik dengan materi dan juga guru pengajarnya, agar
ketika guru menyampaikan materi siswa memperhatikan dengan seksama.
2. Pengunaan Audio Visual Dalam Pembelajaran
Media audio visual adalah media yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Penggunaan media pembelajaran
audio visual juga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, karena
peserta didik dapat melihat peristiwa nyata yang langka. Peserta didik dapat
mengetahui benda-benda kecil yang tidak tampak secara kasatmata.
Penggunaan media pembelajaran audio visual membuat guru tidak terlalu
banyak menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik tidak bosan
saat pembelajaran berlangsung. Media Audio visual yang digunakan sudah
sesuai dengan peran fungsi dan manfaat media audio
visual yaitu berperan sebagai sarana proses belajar menjadi lebih
mudah dalam memahami objek, peristiwa, ataupun materi yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, berfungsi untuk mengarahkan perhatian
peserta didik untuk berkonsentrasi pada materi yang disajikan semenarik
mungkin karena dengan menggunakan medianaudio visual,
siswa lebih terfokus dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Media adalah sesutau yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minta,
serta perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi. Dalam hal ini guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan audio visual
adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat
dilihat dan didengar. Jadi media audio visual adalah sesutau yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, minta, serta perhatian siswa sehingga proses

8
belajar terjadidengan menggunakankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang meliputi gambar dan suara.
Dengan perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini sangatlah
pesat dan sebagaimana dengan tugas guru harus dituntut kreatif untuk
memotivasi siswa dalam belajar dengan menyenangkan dan tidak
membosankan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi
yang diajarkan oleh guru. Salah satunya yaitu dengan menggunakan
media pembelajaran audio visual yang mana akan mempermudah siswa
dalam memehami materi pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
IPS Terpadu penggunaan media pembelajaran audio visual sangatlah
diperlukan karena Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran
integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata
pelajaran ilmu sosial lainnya yang dalam materinya memerlukan
keterpaduan.Akan tetapi kenyaataan di lapangan IPS masih di ajarkan
secara parsial atau terpisah seperti sejarah, ekonomi, sosiologi dan
geografi. Dalam proses pembelajaran IPS guru juga kurang dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menarik.
Guru masih menggunakan model konvensional dan tidak bervariasi yang
membuat siswa bosan dan jenuh terhadap mata pelajaran IPS Terpadu. Hal
itu terlihat ketika siswa mengikuti pelajaran kurang serius, tidak
memperhatikan saat guru menjelaskan, ribut sendiri, cenderung main-
main di kelas, dan tidak ingin bertanya mengenai materi yang belum
dipahami. Indikasi tersebut menunjukkan kurangnya motivasi belajar siswa
dalam mengikuti pelajaran di kelas.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan
belajar. Dalam pengertian lain, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketermapilan.
Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap.
Penjabaran di atas memberikan suatu pengertian bahwa hasil belajar adalah
adanya perubahan yang terjadi dalam diri individu yang belajar, baik

9
perubahan pengetahuan dan tingkah laku, yang ditunjukkan melalui nilai tes.
Untuk mengetahui hakikat hasil belajar, ada beberapa pandangan para ahli
mengenai hasil belajar. Sujana dalam Iskandar mengemukakan bahwa “hasil
belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat
pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis,
tes lisan, maupun tes perbuatan.” Selanjutnya Oemar Hamalik
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan
menjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tau
menjadi tau, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan menurut
Dimyati dan Mudjiono bahwa : Hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan
pada saat sebelum belajar. Berdasarkan definisi hasil belajar di atas maka
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku
setelah melalui proses belajar mengajar yang mencakup bidang kognitif,
afektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan
penilaian-penilaian tertentu yang menunjukkan sejauh mana kriteria-kriteria
penilaian telah tercapai. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan tes.
Telah diuraikan bahwa belajar ditandai dengan adanya perubahan dalam
diri seseorang akibat dari pengalaman dan latihan. Jadi hasil belajar atau
bentuk perubahan tingkah laku dalam pendidikan agama diharapkan
mengarah pada tiga aspek yaitu: pertama, aspek kognitif, aspek ini meliputi
perubahan-perubahan dari segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan
keterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan
tersebut, kedua, aspek afektif, pada aspek ini ditandai dengan perubahan-
perubahan dari segi sikap mental, perasaan dan kesadaran. Dan ketiga, aspek
psikomotorik, yaitu ditandai dengan adanya perubahan dalam bentuk tindakan
motoric. Tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik di rumah,
sekolah atau dimanapun adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang
dianggap baik, yaitu telah memenuhi standar hasil belajar yang telah
ditetapkan, atau melebihinya sehingga dapat digolongkan menjadi hasil
belajar yang baik. Dalam memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan

10
perencanaan atau strategi pembelajaran yang tepat serta metode yang sesuai,
salah satu strategi yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam
proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang
peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu
meningkatkan keberhasilan siswa, hal ini sangat dipengaruhi oleh kualitas
pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti
proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap siswa mengharapkan
mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat
membantu siswa dalam mencapai tujuannya, sehingga untuk mencapai hasil
belajar yang baik, maka harus melalui proses belajar yang baik pula. Dalam
belajar ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya akan tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja.
Menurut Slameto ”faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”. kedua
faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor intern itu antara
lain:
a. Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Demikian halnya kesehatan rohani (jiwa) kurang
baik misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena
ada konflik atau permasalahan yang sedang dialaminya, atau masalah
yang lainnya, ini dapat mengganggu atau mengurangi semangat
belajar.
b. Intelegensi dan bakat
Bila seseorang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam
bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses
bila dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi
intelegensinya rendah.
c. Minat dan Motivasi

11
Sebagaimana dengan halnya intelegensi dan bakat minat dan motivasi
adalah dua aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap
pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul karena daya tarik dari
luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap
sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau
memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat
belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat
untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta
ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi belajar yang tinggi sebaliknya minat belajar yang
kurang akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah.
d. Cara belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Belajar tanpa memperhatikan faktor fisiologis, psikologis, dan
kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.9
Penjabaran di atas, memberikan suatu pengertian bahwa kondisi fisik
yang sehat, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar terutama
yang berkaitan dengan konsentrasi. Dengan demikian anak yang kurang
sehat, dapat memberi pengaruh pada daya tangkap dan kemampuan
belajarnya menjadi kurang.
 Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern itu anatara
lain:
a. Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta family yang menjadi
penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang
tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan
bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau
tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak,tenang atau tidaknya
situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian
hasil belajar anak.

12
b. Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian
kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas disekolah,
keadaan ruangan, pelaksanaan tata tertib sekolahan, dan sebagainya,
semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
c. Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar. Bila disekitar
tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang
berpendidikan terutama anak-anaknya bersekolah tinggi dan moralnya
baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
d. Lingkungan sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam
mempengaruhi hasil belajar. Karena lingkungan alam sekitar sangat
besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan dimana anak itu berada. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar yang telah dijabarkan di atas pada cakupan yang sempit
terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern meliputi segala aspek yang terkait dengan kepribadian
siswa (dalam diri siswa) yang meliputi kesehatan dimana hal ini
menyangkut pada kesehatan jasmani dan rohani yang memiliki
pengaruh terhadap kemampuan belajar. Kemudian terkait dengan
intelegensi dan bakat dalam hal keduanya haruslah sejalan dimana
bakat harus diiringi dengan intelegensi agar proses pembelajaran
siswa berjalan dengan lancar dan sukses. Selanjutnya adalah minat
dan motivasi. Minat tanpa adanya motivasi akan mengalami keadaan
yang cenderung menurun dalam proses pembelajaran, namun jika
minat tersebut didukung dengan motivasi yang kuat maka proses
pembelajaran akan menghasilakan prestasi belajar yang tinggi. Faktor
intern yang terakhir adalah terkait dengan cara belajar. Cara belajar
siswa akan memberikan pengaruh besar terhadap capaian belajar.

13
Untuk itu dalam cara belajar perlu untuk memperhatikan faktor
fisiologis, psikologis dan kesehatan. Sedangkan pada faktor ekstern,
faktor yang pertama adalah keluarga. Keadaan keluarga baik pada
kedua orang tua dan lingkungan keluarga yang diciptakan akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Selanjutnya adalah
sekolah. Segala hal yang berkaitan dengan sekolah akan memberikan
pengaruh keberhasilan belajar siswa. Kemudian keadaan masyarakat.
Keadaan masyarakat yang dimaksud adalah keadaan dimana seorang
anak hidup dan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Selain dari
faktor keluarga, sekolah, masyarakat, keadaan lingkungan sekitar juga
sangat penting untuk diperhatikan sebab keadaan ini merupakan
situasi dimana seorang anak akan senantisa beradaptasi dan bergaul
dengan lingkungan sekitarnya dan hal ini tentu akan mempengaruhi
hasil belajar seorang anak.
B. Kerangka Pikir Penelitian
Keberhasilan dalam proses belajar yang menentukan hasil belajar siswa
tidak terlepas dari strategi metode dan media yang digunakan pengejar.
Peserta didik dalam SMP Asy Syarifi kelas VII memiliki keminatan yang
kurang dalam pelajaran IPS sehingga dibutuhkan dorongan kuta untuk bisa
meningkatkan minat dan fokus siswa pada waktu pembelajaran. Tentunya hal
ini akan memberikan hasil belajar yang baikm jika siswa mampu fokus dan
mengerti mengenai materi yang disampaikan khususnya mata pelajaran IPS.
Dalam pelaksanaannya metode ceramah yang biasa dilakukan oleh pendidik
cenderung menjadi makanan sehari-hari bagi siswa, lantas bagaimana jika
dalam suatu kelas diberikan suasana baru dengan memanfaatkan kemajuan
zman mengguankan metode media audio visual. Saat ini memang media
menjadi pengaruh besar apalagi penggunaan media audio visual di SMP Asy
Syarifi ini masih tergolong awam. Dengan adanya audio visual ini apakah
dapat meningkatkan fokus dan minat siswa atau hanya menjadi suatu suasana
baru yang akan sama saja seperti saat penggunaan metode ceramah. Tentunya
perbandingan antara keduanya sangat sulit ditebak mengingat karakteristik
siswa berbeda antara yang satu dengan yang lain.

14
C. Kajian Relevan
Kajian penelitian sebelumnya sangat diperlukan untuk menunjang
penelitian yang akan dilakukan penulis.
Jurnal penelitian yang dilaksanakan di SMP 1 Negeri Prembun oleh
peneliti Budi Kaswanto yang berjudul “Studi Perbandingan Pengaruh
Metode Ceramah Dan Metode Demonstarsi Terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa SMP Negeri 1 Prembun”. Hasil penelitian Keefektifan metode
demonstrasi terlihat pada hasil yang dicapai oleh kelompok eksperimen
dengan derajat kebebasan 61 dan taraf signifikansi 0,01 diperoleh tt = 2,66
dan to = 4,73 . Untuk menerima Ho pada taraf signifikansi 0,01 to (t yang
diperoleh dalam observasi) harus sama atau lebih kecil dari tt (t dalam tabel
distribusi). Dalam penghitungan ini untuk menerima Ho, to harus sama atau
lebih kecil 4,73 . Setelah to dan tt dikonsultasikan ternyata to lebih besar
dari tt. Dengan demikian ada pengaruh positif dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan metode demonstrasi dengan media alat musik gitar
terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Prembun, terbukti.

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Dan Pendekatan Penelitian
a. Sifat penelitian
Terkait judul dari penulisan proposal dalam penelitian ini, penulis ingin
memeparkan suatu fenomena atau kejadian sehingga penelitian ini bersifat
deskriptif . karena mempunyai tujuan untuk memecahakan masalah
sistematis mengenai fakta-fakta yang akan terjadi.
b. Pendekatan penelitian
Berdasarkan proposal penelitian yang di tulis, penulis
menggunakan pendekatan penelitian berupa metode eksperimen semu
(quasi ekperimen), pemakai metode tersebut dimaksudkan agar perolehan
perolehan informasi eksperiman yang dilakukan dalam keadaan semu
dapat dijadikan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan metode
ekperimen sebenarnya.
Sampel eksperimen dikenai pengajaran atau kelompok kontrol
dikenai pengajaran menggunakan metode ceramah. Ada atau tidak adanya
pengaruh penggunakan metode ceramah dengan penggunaan metode
media audio visual akan terungkap melalui hasil penelitian ini. Adapun
tempat yang menjadi lokasi kegiatan penulis dalam melakukan penelitian
ialah di SMP Asy-syarifiy Pandanwangi Tempeh.
Secara khusus eksperimen ini meneliti variabel bebas dan variabel
terikat yang dirumuskan seperti di bawah ini :
Variabel bebas : penggunaan media audio visual dan ceramah terhadap
siswa yang menjadi subjek penelitian.
Variabel terikat : hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
eksperimental semu, jika digambarkan sebagai berikut :
E : O1 X1 X2 X3 O2
P : O1 Y1 Y2 Y3 O2
Keterangan :
E : Kelompok eksperimen

16
Y : Kelompok kontrol
O1 : Observasi pertama dalam bentuk tes awal
O2 : Observasi pertama dalam bentuk tes akhir
X : Pengajaran siswa dengan media audio visual
X1 = X2 = X3
Y : Pengajaran siswa dengan metode ceramah
Y1 = Y2 = Y3
Langkah-langkah eksperimen :
1. Mengadakan tes awal, baik terhadap kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol untuk memperoleh data kemampuan tentang IPS.
2. Memberikan materi IPS dengan menggunakan metode demonstrasi
kepada kelompok eksperimen. Memberikan materi IPS kepada
kelompok kontrol dengan metode ceramah.
3. Mengadakan tes akhir, baik terhadap kelompok eksperimen ataupun
kelompok kontrol untuk memperoleh data tentang kemampuan akhir
siswa dalam menggunakan IPS.
B. Populasi Sampel
a. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Asy-
syarifiy Pandanwangi Tempeh yang berjumlah 125 siswa. Berdasarkan hal
ini maka sempel yang di tetapkan dalam penelitian ini adalah siswa VII A
dengan jumlah 33 siswa dan VII B dengan jumlah 35 siswa.
b. Teknik Pengambilan Sampling
Teknik sampling adalah metode untuk menetukan sampel dan banyak
sempel. Berdasarkan yang telah di sebutkan di atas teknik smpling yang
kami gunakan adalah “Simple random sampling”. Kami mengunakan
teknik smpling ini karena siswa memiliki kidentikan dalam jumlah dan
siswa bersifat homogen yang tidak ada pembagian kelas berdasarkan
prestasi nilai rata-rata siswa kelas A dan B sama.
C. Intrusmen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan instrument. KBBI, (1990 : 334) menjelaskan bahwa

17
instrument adalah sarana penelitian (berupa seperangkat alat tes) untuk
memperoleh data sebagai bahan pengolahan.
Instrumen penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda, observasi lembar
kegiatan siswa dan kartu soal.
1. Tes berbentuk pilihan ganda. Alasan penggunaan tes ini yaitu tes ini
banyak digunakan dan paling mudah penentuan nilai untuk jawaban
salah dan benarnya selain itu, tes pilihan ganda menjadi pilihan
terbaik dari segi objektifitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang
digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini adalah alat
ukur yang diteskan berjumlah 30 butir soal pilihan ganda.
2. Observasi
Dengan menggunakan observasi dalam mengamati siswa dapat
diketahui fokus dan keminatan siswa dalam penggunaan metode atau
media pembeljaran saat pembelajaran sedang berlangsung
3. Lembar Kegiatan Siswa Dan Kartu Soal.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yaitu cara-cara yang dilakukan peneliti dalam
mengumpulkan data secara tepat. Data yang dibituhkan dalam penelitian ini
yaitu hasil belajar siswa dengan dua metode pembelajaran yang berbeda
pada materi pelajaran yang sama. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tes sebagai instrument penelitian. Cara pengumpulan data
dilakukan dengan pemberian dua kali tes agar memunculkan validitas dan
reliablelitas dengan memberikan post tes kepada siswa dengan bentuk tes
berupa soal pilihan ganda yang sama antara kelas A dan B.
Instrumen penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda. Alasan
penggunaan tes ini yaitu merupakan aplikasi aktif siswa menggunakan akor.
Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini
sebagai berikut :
 Alat ukur yang diteskan berjumlah 15 butir soal.
Berikut adalah kisi-kisi Tes:

18
KISI-KISI SOAL
PENILAIAN HARIAN 1
(PH-1)

Nama Sekolah : SMPN 1 Sakra Timur

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : VII/1

2. Uraian : 5
Tanggal : Senin, 21 Agustus 2018
Penyusun :
Syamsul Ahmadi, S.Pd

N Kompetensi Indikator Bentu No. Contoh


Materi
o. Dasar Soal k Soal Soal Instrumen/Soal
3.1 Memahami Pengerti 1. Menjelaskan Uraian 1
konsep ruang an Ruang pengertian
konsep ruang; 2
(lokasi, distribusi, dan
2 . Menjelaskan Uraian
potensi, iklim, Interaksi pengertian
bentuk muka Antarr interaksi
bumi, geologis, uang antarruang;
flora dan fauna) 3. Menyebutkan Pilihan
contoh 1
dan interaksi Ganda
interaksi
antarruang di keruangan
Indonesia serta antar wilayah
pengaruhnya di Indonesia;
terhadap
kehidupan
manusia dalam
aspek ekonomi,
sosial, budaya, 4 . Menyebutkan Pilihan
dan pendidikan. contoh 2
Ganda
interaksi
keruangan
yang terjadi di
wilayahnya;

5. Menyebutkan 3
contoh kondisi
saling
bergantung
yang
diperlukan
untuk 4

19
N Kompetensi Indikator Bentu No. Contoh
Materi
o. Dasar Soal k Soal Soal Instrumen/Soal
terjadinya
interaksi
antarruang;

Memaha 7. Menunjukkan Pilihan 5 5. Pada gambar berikut


mi Lokasi unsur-unsur Ganda inset peta ditunjukkan
atau
Melalui pada no..
komponen
Peta peta;

Letak
dan Luas
Indonesi
a

A. 1 B. 2 C. 3
8. Menyebutkan Uraian 3 D. 4
letak 1. Sebutkan letak
Indonesia Pilihan 6 Indonesia secara
secara Astronomis!
astronomis; Ganda
9. Menyebutkan
letak 6. Perhatikan gambar
Indonesia peta di bawah ini!
secara
geografis;

Letak strategis wilayah


Indonesia dilihat dari
aspek geografis yaitu…
A. Diapit dua benua
(asia dan
Australia) dan
berada di antara
dua samudra
Pilihan 7
(Pasifik dan
10. Menjelaskan Ganda Hindia)
implikasi B. Kepulauan
letak Indonesia

20
N Kompetensi Indikator Bentu No. Contoh
Materi
o. Dasar Soal k Soal Soal Instrumen/Soal
Indonesia terletak pada 95
terhadap BT – 141 BT dan 6
aspek LU – 11 LS
ekonomi; C. Indonesia terletak
di pertemuan 3
lempeng aktif
dunia yaitu indo
Australia, Eurasia
dan pasifik
Pilihan 8 D. Indonesia sebagai
Ganda Negara agraris dan
maritim
11. Menjelaskan A.
implikasi
letak
Indonesia
secara sosial
dan budaya;

Pilihan 9
Ganda

12. Menjelaskan
implikasi
letak
Indonesia
secara
geologis;

1) 13. Menjelaskan Pilihan 10


potensi Ganda
sumber daya
Poten
alam berupa
si hutan di
Sumb Indonesia;
er
daya Pilihan 11
Alam Ganda
14. Menjelaskan
Indon potensi
esia sumber daya
a) alam berupa
sumber daya
tambang;
Poten
si
Sumb
er

21
N Kompetensi Indikator Bentu No. Contoh
Materi
o. Dasar Soal k Soal Soal Instrumen/Soal
daya
Hutan
b)

Poten Pilihan 12
si 15. Menjelaskan Ganda
Sumb potensi
sumber daya
er
perikanan laut
daya Indonesia;
Tamb
ang

2)

Poten
si
Kema
ritima
n Pilihan 13
Indon Ganda
esia
a)

Poten
si 16. Menjelaskan Pilihan 14
Perika potensi Ganda
sumber daya
nan
hutan
b) mangrove di
Indonesia;
Poten Pilihan 15
si Ganda
17. Menjelaskan
Hutan potensi
Mang sumber daya
rove terumbu
c) karang di
Indonesia;
Poten
si
Teru
mbu
Karan
g

22
E. Uji Instrumen Penelitian
Tes yang baik harus diujicobakan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas. Uji coba tes dilaksanakan di SMP Asy Syarifi kelas VII A dan
VII B
1. Validitas
Validitas merupakan syarat yang penting bagi suatu tes, tetapi bukan
merupakan syarat yang mutlak. Ada beberapa jenis validitas yang
digunakan untuk mengukur sahih atau tidaknya suatu tes. Penelitian ini
menggunakan validitas isi. Arikuntho (1986 : 192) mengatakan bahwa
suatu tes dikatakan memiliki validitas isi apabila tes tersebut dapat
mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan materi yang diberikan.
Arikuntho (1986 : 161 – 162) mengatakan bahwa ada 2 macam validitas
sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu Validitas Eksternal dan Validitas
Internal. Adapun Validitas yang penulis gunakan untuk menguji cobakan
Instrumen yaitu Validitas Eksternal. Validitas eksternal instrument yang
dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai
dengan data yang atau informasi lain mengenai variable penelitian.
Rumus korelasi yang dapat digunakan dikenal dengan rumus Korelasi
Product Moment sebagai berikut :
Selain rumus tersebut penulis juga menggunakan Validitas yang

dikemukakan Ngalim Purwanto.


2. Reliabilitas

23
Arikuntho (1989 : 101) mengatakan bahwa tes dikatakan reliable jika
tes tersebut mengukur secara tetap apa yang diukur. Ada tiga macam
metode untuk mengetahui reliabilitas suatu instrument, yaitu metode
belah dua, metode tes ulang, dan metode bentuk parallel.
Penelitian ini menggunakan metode tes ulang untuk mengetahui
reliabilitas. Apabila tes tersebut diujikan kepada siswa sebanyak dua
kali dalam jangka waktu berbeda, hasilnya relative tetap. Maka tes
tersebut dikatakan reliabel.
F. Analisis Data
Pengolahan dilakukan dengan cara menganalisis data, menggunakan
metode statistik. Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis. Hadi (1991 :
429) mengatakan hipotesis yang akan diuji kebenarannya berwujud
hipotesis nihil atau H0 sekiranya analisis-analisis yang digunakan.
Hipotesis yang diuji berbunyi :
Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode
ceramah dengan metode deomnstrasi tentang pembelajaran, dengan
metode demonstrasi akan lebih tinggi daripada dengan metode
ceramah
H₁ : terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode
ceramah dengan metode demonstrasi tentang pembelajaran, dengan
metode demonstrasi akan lebih tinggi daripada dengan metode
ceramah.
Pengujian hipotesis menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
Mp : Nilai rata-rata kelompok kontrol
Me : Nilai rata-rata kelompok eksperimen
SDMe : Standar deviasi kelompok kontrol

24
SDMp : Standar deviasi kelompok eksperimen
rXY : Korelasi antara variabel X dan variabel Y

Berdasarkan rumus tersebut uji hipotesis dilakukan dengan rumus lima


langkah. Kelima langkah tersebut sebagai berikut :
1. Mencari standar deviasi rata-rata kedua kelompok.
2. Mencari koefisien korelasi variabel X dan variabel Y.
3. Menentukan besar perbedaan rata-rata yang akan diukur
kebenarannya.
4. Menguji kebermaknaannya dengan uji-t.
5. Menafsirkan uji hipotesis.

25
DAFTAR PUSTAKA
Kaswanto, Budi. (2013). Studi Perbandingan Pengaruh Metode Ceramah Dan
Metode Demonstarsi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SMP Negeri 1
Prembun. Diambil dari
file:///C:/Users/WINDOWS/Downloads/2501912027.pdf diakses pada
tanggal 24 April 2022
Diambil dari file:///C:/Users/WINDOWS/Downloads/karil%20bu%20endang
%20(1).pdf diakses pada tanggal 24 April 2022
Diambil dari https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/jiipsi/article/view/
45/41
diakses pada tanggal 24 April 2022
Diambil dari https://retizen.republika.co.id/posts/14703/karakteristik-media-
audio-visual-dan-audio-visual diakses pada tanggal 24 April 2022
Diambil dari
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4058/3/103911022_bab2.pdf diakses
pada tanggal 24 April 2022
Diambil dari http://digilib.iainkendari.ac.id/849/3/BAB%20II.pdf diakses pada
tanggal 24 April 2022
Diambil dari http://repository.radenintan.ac.id/1691/5/Bab_II.pdf diakses pada
tanggal 24 April 2022
Diambil dari http://digilib.iainkendari.ac.id/849/3/BAB%20II.pdf diakses pada
tanggal 24 April 2022
Diambil dari http://repository.iainpurwokerto.ac.id/2290/2/COVER_BAB
%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses pada tanggal 24
April 2022
Diambil dari http://repository.upi.edu/14814/4/S_IND_1006389_Chapter1.pdf
Diakses pada tanggal 24 April 2022
Diambil dari file:///C:/Users/WINDOWS/Downloads/MAKALAH%20-
%20PENERAPAN%20METODE%20CERAMAH%20DAN%20DISKUSI
%20SELAMA%20PEMBELAJARAN%20ONLINE.pdf Diakses pada
tanggal 24 April 2022

26

Anda mungkin juga menyukai