Anda di halaman 1dari 16

A.

Latar Belakang Masalah


PAI merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan diberbagai sekolah.
PAI sangat komplek sehingga dalam porses pemebelajaranya diperlukan, agar ilmu agama
islam dapat di mengerti, dipahami dan diJadikan pedoman hidup di dunia pembelajaran
bukan hanyalah sebagai proses penyerap yang sudah dijadikan bentukan guru. Hal ini
terbukti dengan hasil ulangan siswa berbeda- beda, padahal mendapat pelajaran yang
sama ,dari guru yang sama. Belajar juga merupakan porses konmplek dan unik yang
melibatkan beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun mental dalam interaksi belajar
mengajar. Seorang guru pengajar akan berusaha secara maksimal dengan menggunakan
berbagai keterampilan dan kemampuanya yang dimilikanya agar siswa dapat mencapai tujuan
yang diharapkan, dan guru semaksimal mungkin dalam memberikan pengajaran terhadap
muridnya terutama guru PAI sebisa mungkin harus dengan menggunakan media audio visual
yang dibutuhkan.

Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang berdasarkan islam atau


tuntunan dalam membina dan membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada allah swt
cinta kasih sayang kepada sesame hidupnya juga kepada tanah airnya sebagai karunia kepada
allah swt dalam hal ini pendidikan agama islam untuk membentuk pribadi muslim cinta
kepada tanah air dan sesama hidup

Dari hasil observasi, bahwa dalam pembelajaran PAI di SMK Maarif Banyuresmi
masih menggunakan keterampilan dalam memberikan pembelajaran dengan metode ceramah
yaitu interaksimulut ke mulut, belum bisa menggunakan media lainnya terutama media audio
visual. Menurut kepala sekolah smk maarif banyuresmi mengatakan bahwa sebenarnya media
di sekolah ini sangatlah kumplit,tetapi jarang guru-guru menggunakannya. Sehingga
kebanyakan yang biasa dilakukan oleh guru-guru disekolah yaitu menggunakan buku tidak
menggunakan media lainnya terutama audio visual, sehingga para siswa bisa merasakan
bosan ataupun jenuh. Dan terkadang para guru-guru maupun siswa dengan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan media merasakan keribetan dengan harus adanya persiapan
terlebih dahulu contohnya harus menyiapkan infocus, layar, televisi, laftop, dan ataupun
media lainnya.

Dari permasalahan tersebut berdampak pada proses pemebelajaran siswa yakni


kurang memahami materi pembelajaran PAI yang disampaikan oleh guru.dari hasil belajar
temuan siswa tersebut pemateri memberi teori berupa media pembelajaran menggunakan
1
media audio visual karena media audio visual adalah salah satu jenis media yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran media audio visual berasal dari kata media yang
berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebarkan ide,gagasan,atau pendapat kepada penerima.media pembelajaran audio visual
merupakan perantara atau penggunaan materi yang mampu di pahami oleh indra dengan
adanya media tersebut akan terbentuk kondisi yang dapat mendukung terjadinya proses
pembelajaran dengan sasaran sikap,pengetahuan ,keterampilan pada siswa

Hal ini didukung oleh teori dale mengatakan bahwa media audio visual adalah media
yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik saat proses belajar mengajar berlangsung
selain itu media audio visual sebagai sumber belajar dapat memberikan pilihan dalam
menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa asyhar mengatakan
bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan dalam suatu proses atau kegiatan pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini berupa pesan verbal dan non verbal yang
mengandalkan penglihatan maupun pendengaran.beberapa contoh media audio visual ialah
film,video,program tv,dan lain lain asra mengunkapkan bahwa media audio visual ialah
media yang dapat dilihat sekaligus didengar sperti film bersuara ,video,televise,dan sound
slide.1

Karena,media audio visual bertujuan untuk memberikan pengaruh dalam menunjang


interaksi pembelajaran yang digunakan oleh guru dan siswa didalam kelas.peran guru sebagai
penyampai pesan dalam bentuk materi,akan lebih mudah menyampaikan materinya kepada
siswa sebagai penerima pesan selain itu,penggunaan media audio visual juga dapat
mendukung terlatihnya kebiasaan dalam penggunaaan IPTEK dalam dunia pendidikan yang
terus berkembang agar wawasan tentang pendidikan menjadi lebih luas

Dengan adanya Media Audio Visual ini belajar siswa lebih fokus dan belajarnya
disekolah lebih enjoy di karenakan Audio Visual ini lebih memerhatikan yang ada didepan
karena menggunakan Audio Visual belajarnya, dan guru juga harus lebih mempersiapkan.
Jadi, Media Audio Visual merupakan media pembelajaran yang melibatkan pendengaran
yang identik dengan audio dan penglihatanya yang identic dengan visual media ini lebih
efektif dan bermakna untuk diterapkan dalam pembelajaran karena materi yang disampaikan

1
Moh.zainul rosyid,ragam media pembelajaran [pemekasan:cv literasi nusantara abadi maret 2019]hal 61
Ahmad tafsir dkk off op cit hal 285 departemen pendidikan dan kebudayaan

2
akan terlihat lebih nyata sehingga pserta didik lebih cepat memahami dan terus termotivasi
dalam belajar

Proses belajar mengajar siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru
dengan gaya belajarnya masing masing .gaya belajar siswa itu ada tiga yaitu audio, visual,
dan kinestetik guru harus cerdas dan cermat dalam memilih media yang digunakan dalam
pembelajaran supaya pembelajaran yang dilaksanakan sesuai yang diharapkan kesalahan
memilih media akan memberi dampak kepada siswa dengan gaya belajar Visual tetapi guru
mengembangkan Media Audio atau sebaliknya penekanan media yang digunakan disini
adalah penggunaan Media Audio Visual dalam proses pembelajaran materi PAI

Adapun kelebihan media audio visual menjadi salah satu pertimbangan tersendiri
mengingat pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus sesuai dengan kebutuhan belajar
siswa,sehingga media pembelajaran dapat digunakan dengan tepat terdapat beberapa
kelebihan media audio visual,antara lain
1. bahan pengajaran akan lebih bermakna,sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa
dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik
2. .mengajar akan lebih bervariasi tidak semata mata komunikasi verbal,sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga saat mengajar
3. siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar,sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru,tetapi juga aktivitas mengamati melakukan mendemontrasikan,dan lain
lain2
4. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar
B. Identifikasi masalah

Dari permasalahan tersebut berdampak pada proses pembelajaran siswa yakni kurang
memahami materi pembelajaran PAI yang disampaikan oleh guru. Temuan hasil belajar
siswa peneliti untuk melaksanakan perbaikan dalam proses pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan audio visual

C. Batasan masalah

Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup
masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan.
Hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari
2
Ibid: tentang media pembelajaran halaman 64

3
relevansi sehingga penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. Dalam arti kata lain
menegaskan atau memperjelas apa yang menjadi masalah.

Arti lain dari batasan masalah adalah suatu batasan terhadap sebuah ruang lingkup
dari suatu permasalahan supaya pembahasan yang akan kita lakukan tidak terlampau jauh dan
melebar dengan tujuan agar pembahasan yang kita bahas fokus pada satu penelitian saja.

Batasan masalah juga merupakan konsep yang digunakan untuk mengkomunikasikan


upaya-upaya peneliti untuk membatasi atau mempersempit ruang lingkup masalah yang telah
teridentifikasi dan masalah tersebut diyakini akan diteliti.

Batasan masalah perlu dilakukan agar identifikasi masalah pada studi pendahuluan tampak
tidak melebar kemana-mana.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana perencanaan pembelajaran pndidikan agama islam di SMK Maarif
banyuresmi
2. bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan media audio visual di SMK Maarif
Banyuresmi
3. faktor apa saja yang mempengaruhi pembelajaran PAI menggunakan media audio
visual di SMK Maarif Banyuresmi
4. bagaimana tingkat keberhasilan pembelajaran PAI dengan menggunakan media audio
visual
E. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran pendidikan agama islam di SMK Maarif
Banyuresmi
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan media audio visual di SMK
Maarif Banyuresmi
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pembelajaran PAI
menggunakan media audio visual di SMK Maarif Banyuresmi
4. untuk mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan pembelajaran PAI dengan
menggunakan media audio visual
F. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian
1.Manfaat teoritis

4
Secara teori penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi yang lengkap dan
jelas tentang penerapan media audio visual pada materi menghafal bacaan shalat

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai referensi guru untuk
mengembangkan media audio visual pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

b. Bagi Siswa
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi menghafal bacaan shalat.
c. Bagi Sekolah
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan mendorong guru
dalam penerapan media yang tepat dalam proses pembelajaran yang akan membawa citra
sekolah lebih baik.
d. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah, memberikan pengalaman,
kemampuan serta keterampilan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat
dibangku kuliah

G. Definisi operasional
Variabel penelitian menurut SUGIYONO adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3
H. Kerangka pemikiran
1. Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio visual merupakan salah satu jenis media yang dapat di gunakan dalam
proses pemebelajaran media audio visual berasal dari kata media yang berarti bentuk
perantara yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide
gagasan,atau pendapat yang di terima media audio visual merupakan atau penggunaan
materi yang mampu di pahami indra dengan adanya media tersebut akan terbentuk
kondisi yang dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran dengan sikap pengetahuan
dan keterampilan .
2. Fasilitas pembelajaran dan peranya dalam pembelajaran

3
Yusufhadi[menyemai benih teknologi pendidikan ] Jakarta prenada media grup edisi kedua hal 4

5
Derajat mengemukakan bahwa fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat
mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan
adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda benda
maupun uang.
Fasilitas merupakan salah satu kebutuhan peserta didik yang berperan penting dalam
proses pembelajaran guna mengembangkan potensi agar dapat berjalan secara
optimal.keberadaan fasilitas sebagai penunjang kegiatan belajar tentu sangat
mempengaruhi kelancaran serta keberlangsungan proses pembelajaran sebagaimana
pendapat dalyono yang menyatakan bahwa kelengkapan belajar akan membantu peserta
didik dalam belajar dan kurangnya alat alat atau fasilitas belajar akan menghambat
kemajuan belajarnya.
Jadi kelancaran keterlaksanaan proses pembelajaran akan sukses dan baik jika di
dukung oleh fasilitas pembelajaran yang lengkap serta dengan kondisi yang baik,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal
Jenis jenis fasilitas belajar menurut the liag gie, fasilitas belajar dapat dilihat daru tempat
dimana aktivitas belajar itu dilakukan berdasarkan tempat aktivitas belajar, maka fasiltas
dapat dikelompokan menjadi dua, yakni
a. Fasilitas belajar disekolah[gedung sekolah ruang,belajar alat bantu belajar dan
media pembelajaran,perpustakaan,sekolah alat tulis, buku pelajaran,dan lain lain],
dan
b. Fasilitas belajar di rumah [tempat belajar,perpustakaan dan lain lain]
Guru merupakan suatu profesi yang memerlukan kemampuan propesional
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dapat di ketahui dari kegiatan yang
berkaitan dengan propesinya sebagai pendidik, pembimbing dan administrator yang di
harapkan mampu berkomunikasi dengan baik sebagai proses interaksi mereka dengan
peserta didik
Media pembelajaran dapat membantu membawa pesan dan informasi dari
pendidik kepada peserta didik.akan tetapi,yang terpenting adalah media yang disiapakan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan peserta didik,sehingga
peserta didik dapat aktif terlibat dalam proses pembelajaran.maka dari itu,perlu di
rancang dan dikembangkan dilingkungan pembalajaran yang interaktif yang dapat
memenuhi kebutuhan belajar pesrta didik dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran
bserta medianya yang efektif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

6
Jadi sebagai seorang guru sudah selayaknya bepandangan bahwa media bukan
hanya alat bantu,namun media juga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
sebagai penyalur pesan yang dilakukan oleh guru [penyampai pesan]dan peserta didik
[penerima pesan].sebagai penyalur pesan,tentu guru harus memahami bahwa media
pembelajaran juga sebagai wakil guru dalam menyampaikan materi belajar.maka seorang
guru dituntut untuk menggunakan media pemebelajaran semaksimal mungkin.
3. Macam macam media pembelajaran audio visual
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang sangat
penting,karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang akan disampaikan
dapat di bantu dengan kehadiran media sebagai perantara.salah satu teknologi dalam
proses pengajaran itu adalah memilih media pembelajaran menurut rossi dan breidle
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat di gunakan untuk tujuan pendidikan,seperti
radio televise,buku,koran,majalah dan sebagainya.media pemeblajaran akan
memudahkan siswa dalam mencerna infornmasi pengetahuan yang disampaikan.media
pembelajaran manurut karakteristik pembangkit rangsangan indra dapat berbentuk audio
suara,visual gambar,maupun audio visual,
Media audio visual mempunyai efektivitas yang cukup tinggi.menurut riset, rata rata
di atas 60% sampai 80%.pengajaran melaui audio visual bercirikan pemakaian perangkat
keras,seperti mesin proyektor film,televise,tape,recorder,dan proyektor visual yang
lebar.dengan demikian ,pengajaran audio audio visual dilakulan dengan menggunakan
materi yang penyerapanya melaului pendengaran dan pandangan serta tidak seluuhnya
bergantung kepada pemahaman dan simbol simbol yang serupa
Media audio visual mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua
jenis pertama dan kedua. Media ini menjadi dua, yakni
a. Audio visual diam,yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film
bingkai suara [sound slide],film rangkai suara, dan cetak suara:dan
b. Audio visual gerak yaitu, media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
bergerak seperti film suara dan video –cassate.
Jadi media tersebut diharapkan membantu guru dalam mengembangkan potensi siswa
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat melalui aktivitas pembelajaran yang
diselenggarakan oleh guru.
4. kelebihan dan kekurangan media pembelajaran audio visual
Peoses pembelajaran dengan menggunakan audio visual merupakan salah satu
penyampaian materi dengan menggunakan mesin mesin mekanis dan elektronis untuk

7
menyampaikan pesan media audio visual.setiap jenis pembelajaran tidak terkecuali
media audio visual yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki kelebihan dan
kelemahan sebagai hal hal yang harus dipertimbangkan.
Kelebihan media audio visual menjadi salah satu pertimbangan tersendiri mengingat
pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus sesuai dengan kebutuhan siswa,sehingga
media pembelajaran dapat digunakan dengat tepat.terdapat beberapa kelebihan media
pembelajaran audio visual,antara lain
a. bahan pengajaran akan lebih bermakna,sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa
memungkinkan menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik:
b. .mengajar akan lebih bervariasi,tidak semata mata komunikasi verbal,sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga saat mengajar:
c. .siswa lebih banyak kegiatan belajar,sebab tidak hanya mendengarkan uaraian
guru,tetapi juga aktivitas mengamati,melakukan,mendemonstrasi,dan lain lain
d. .pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
Seperti yang kita ketahui,media pembelajran audio visual merupakan salah satu bentuk
media yang diaplikaskan dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan dalm proses
belajar mengajar.tentunya,media dirancang sedemikain rupa agar kelemahan yang terdapat di
dalam media tidak terdampak.
Mengingat adanya kelemahan dalam media pembelajaran dengan cara yang telah di
tetapkan oleh guru dan mempersiapakan rancangan media agar proses pembelajaran tetap
berjalan dengan baik.beberapa kelemahan media audio visual dalam pembelajaran
diantaranya
a. media audio lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal hanya dapat
dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang
baik
b. penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan verbalisme bagi pendengar
dan
c. kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
Kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam media audio visual bukan merupakan
kendala dalam proses pembelajaran,akan tetapi menjadi suatu hal dalam memberikan
pertimbangan agar guru tetap aktif dan kreatif dalam mengembangkan dan menyampaikan
materi pembelajaran.
5. tujuan media pembelajaran audio visual

8
Media pembelajaran digunakan untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar
tetap pokus pada materi yang akan disampaikan khusnya yangberkaitan dengan makna audio
visual yang mnyertai teks tersebut.jadi media ini mempunyai kemampuan lebih baik karena
meliputi dua jenis media,yaitu media audio dan media visual yang digabungkan dalam
pembelajaran
pada media hanya berpungsi sebagai alat bantu memperlancar dan mempertinggi proses
belajar mengajar.alat bantu tersebut dapat memberikan pengalaman yang mendorong
motivasi belajar,memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak,menyederhanakan
teori yang kompleks,dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar .
media audio visual merupakan media pembelajaran yang melibatkan pendengaran yang
identic dengan audio dan penglihatanya yang identik dengan visual.media ini lebih efektif
dan lebih bermakna untuk di terapkan dalam pembelajaran,karena materi yang disampaikan
akan terlihat lebih nyata singga peserta didik lebih cepat memahami dan terus termotivasi
dalam belajar.
Penggunaan media pembelajaran audio visual merupakan hal yang sangat penting guna
membantu proses pembelajaran.media audio visual juga dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meninggkatkan proses hasil belajar oleh
karena itu,media yang digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan
yang lebih baik
Jadi,media audio visual bertujuan untuk memberikan pengaruh dalam menunjang interaksi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas.peran guru sebagai
penyampai pesan dalam bentuk materi,akan lebih mudah menyampaikan materinya kepada
siswa kepada penerima pesan.selain itu penggunaan media audio visual juga dapat
mendukung terlatihnya kebiasaan dalam penggunaan IFTEK dalam dunia pendidikan yang
terus berkembang agar wawasan tentang pendidikan akan lebih luas
Observasi awal tentang kurangnya atensi dengan metode ceramah :terpusatnya sistem
pembelajaran yang kita pelajari tidak terlepas dari sebuah teknologi dengan adanya ini maka
sebuah sistem teknologi bisa mengukur sejauh mana suatu keadaan yang biasanya dilakukan
oleh seseorang yang mengajarkan suatu ilmu maka dengan seiringnya berjalan waktu maka
teknologi menjadi sasaran utama untuk membantu keadaan tertentu
dengan pembelajaran menggunakan media power point ini tidak terlepas dengan adanya
pembaharuan pola dari suatu kurun wanku ke kurun waktu yang lebih mengedepankan suatu
pembelajaran yang efektif dan kreatif sehingga dapat menghasilkan suatu jawaban yang tepat
dalam setiap pembelajaran maka dari itu pembelajaran dengan media ini sangat menunjang

9
dalam hal tahapan pembelajaranya terlebih dalam hal memberikan materi di kelas oleh guru
dan di pastikan juga ada sesuatu yang baru dalam menyajikan materinya dan murid juga bisa
menemukan dan memahami materi inti pembelajaran tersebut.
penjelasan toeri dale mengatakan bahwa pembelajaran ini lebih mengaktifkan mata
telinga saat belajar mengajar pada dasarnya semua guru menyampaikan materi secara jelas
dan baik teori ini lebih cenderung kepada tampilan atau gambar secara gemblang otomatis
semua siswa melihat ada yang menampilkan materi secara praktik langsung maupun dari
gurunya hanya saja memperaktikanya ada persiapan dari guru maupun dari siswa agar lebih
mandiri dan diharapkan kedepanya lebih memahami semua pelajaran yang dipelajari yang
diberikan oleh gurunya dan semua itu ada prosenya
Meningkatkan atensi belajar:dengan cara sadar atau memberikan informasi secara
menyeluruh atau tidak menyeluruh dengan cara komunikasi atau memberikan pelajaran yang
bervariasi oleh guru maupun oleh internet dengan demikian belajar lebih maju dan
berkembang
Harapanya bisa meningkatkan prestasi belajar di sekolah ketika kbm dan bisa di jadikan
motivasi oleh para siswa meliihat pembelajaranya di dalam kelas dan mudah mudahan bisa
bermanfaat dengan pembelajaran ini khususnya

Kurangnya atensi dengan metode ceramah

Pembelajaran mengunakan media powerpoint

1. Teori dale mengatakan bahwa media audio visual media yang mengatifkan
mata dan telinga peserta didik saat proses belajar mengajar berlangsung 10
1. Meningkatkan atensi belajar

2 . Meningkatkan keaktipan dan ketertiban kelas

I. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Maarif Banyuresmi yang beralamat di kp lembur
jambu kec.banyuresmi kab.garut
J. Metode Penelitian.
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian bekenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar. Metode ini digunakan sebagai metode pokok untuk mendapatkan data-
data mengenai hasil belajar peserta didik

Metode observasi yang digunakan sebagai alat pengumpulan data adalah untuk
mengamati dan untuk mengumpulkan data-data dengan jalan menjadi partisipan secara
langsung dan sistematis terhadap obyek yang diteliti. Adapun jenis observasi yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah observasi berperan serta (Participant Observation) yaitu peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan
ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat
makna dari setiap prilaku yang nampak.

Observasi adalah instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelititan pendidikan.
Dalam penelitian kualitatif, instrumen observasi lebih se’ring digunakan sebagai alat

11
pelengkap instrumen lain. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu
dari pancaindranya yaitu indra penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika
informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku, hasil kerja
resp’onden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keter batasan
dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti.
Untuk memaksimalkan hasil observasi, biasanya peneliti akan menggunakan alat bantu yang
sesuai dengan kondisi lapangan.

Di antara alat bantu observasi tersebut misalnya termasuk: buku catatan dan check list
yang berisi objek yang perlu mendapat perhatian lebih dalam pengamatan. Alat lain yang
juga penting yaitu kamera, film proyektor, dan sebagainya. Karena banyaknya alat bantu
observasi, maka peneliti dianjurkan untuk dapat memilih yang tepat dan dapat
memaksimalkan pengambilan data di lapangan.4

2. Metode Wawancara
Esterbeg mendefinisikan wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh
peneliti dalam menggunakan metode interview adalah sebagai berikut:
a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya.
c. Bahwa interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.5

4
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), h. 78-79.

5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 194.
12
Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin, yaitu peneliti
mempersiapkan kerangka pertanyaan atau membawa pokok permasalahan yang ditanyakan
dan responden diberikan kebebasan untuk menjawab. Adapun wawancara ini ditunjukkan
kepada guru pendidikan agama Islam, dan peserta didik yang dapat memberikan informasi
tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti tentang hasil belajar peserta didik Sekolah.
wawancara ini juga ditunjukkan kepada kepala sekolah, yang mana untuk mendapatkan
profil sekolah.

Terkait yang perlu diperhatikan dalam wawancara, jika peneliti menetapkan wawancara
sebagai teknik untuk pengambilan data dari responden, maka dianjurkan agar mereka
memperhatikan hal-hal penting seperti berikut:

a. Dalam proses wawancara dengan responden, peneliti hendaknya bernampilan rapi.


b. Peneliti harus dapat bersikap ramah, sopan, dan dapat beradaptasi dengan cepat
terhadap kondisi responden.
c. Peneliti hendaknya menguasai materi wawancara dan familiar terhadap
petunjuk wawancara yang berisi item-item pertanyaan yang harus diajukan kepada
responden.
d. Peneliti hendaknya dapat mengikuti skenario atau petunjuk wawancara
secara fleksibel dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden.
e. Peneliti hendaknya mampu mencatat jawaban semua responden secara
tepat dan cepat dengan tanpa mengurangi kelancaran dan kewajaran proses
wawancara.
f. Peneliti hendaknya juga mampu mengulang, dan menerangkan pertanyaan
yang diajukan responden, apabila responden belum jelas atau tertarik dengan
pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
g. Peneliti harus dalam kondisi sehat dan menjiwai terhadap situasi wawancara.
3. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu dokumen bisa berbentu
tulisan, gambar, karya-karya monumental dari sesorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi dll. Dokumen berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dll. Dokumen yang berbentuk karya
misalnya karya seni yang berupa gambar, patung, film dll. Studi dokumen merupakan

13
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.6
Pada teknik dokumentasi, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari
bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat,
dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya. Karena
metode ini di gunakan dalam memperoleh informasi terkait tentang kemampuan
pendidikan agama islam
4. Sumber Data
a. Sumber data dalam skripsi ini dapat di golongkan menjadi dua macam yaitu :
Sumber data primer
Yaitu hasil atau tulisan karya penelitian teoritik dan orisinil, sumber data
ini merupakan deskripsi langsung tentang kenyataan yang di buat individu
pertama kali. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung (nara
sumber). Data primer dalam skripsi ini adalah hasil wawancara dan observasi
peneliti dengan nara sumber. Data primer peneliti yaitu: kepala sekolah,
Guru, dan Peserta didik.
b. Sumber data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang di peroleh peneliti
secara tidak langsung atau data yang di peroleh peneliti dari data yang sudah ada.
Data sekunder umunya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip yang di publikasikan atau yang tidak di publikasikan. data sekunder
dalam skripsi ini berupa catatan, laporan historis berdirinya sekolah luar biasa (SLB)
dan lain-lain yang terkait dengan judul skripsi ini.
5. Teknik Analisa Data.
Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah di pahami dan
temuanya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data di lakukan
dengan mengorganisasikan data, mnjabarkanya ke dalam unit-unit, melakukan

6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 329.

14
sintesa menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan akan di
pelajari dan membuat kesimpulan yang akan di ceritakan kepada orang lain.7
a. Data reduction (reduksi data)
Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah di reduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila di
perlukan.8
b. Data display (penyajian data)
Setelah data direduksi maka proses selanjutnya adalah mendisplay data

yaitu menyusun data secara sitematis dan terorganisir sehingga tstrukturnya


dapat di pahami. Untuk penyajian data dalam kualitatif yang paling sering

7
17Husnaini Usman,MetodologiPenelitianSosial,( Jakarta,BumiAksara : 2011)h.84
8
18Sugiono,MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatid, dan R&D,(Bandung,Alfabeta : 2013 )
h.247

15
DAFTAR PUSTAKA

Moh.zainul rosyid,ragam media pembelajaran [pemekasan:cv literasi nusantara abadi


maret 2019]hal 61
Yusufhadi[menyemai benih teknologi pendidikan ] Jakarta prenada media grup edisi kedua.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:


Bumi
Aksara, 2010).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016).
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016).
Husnaini Usman,MetodologiPenelitianSosial,( Jakarta,BumiAksara : 2011).
18Sugiono,MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatid, dan R&D,(Bandung,Alfabeta : 2013 ).

16

Anda mungkin juga menyukai