Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS IV SDN 1
CIKEMBAR

Diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Dosen
Hilman Hilmawan, M.Pd.

Oleh:

Mita Novita

60403070118044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA MUTIARA SUKABUMI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan diri kualitas
diri dalam menghadapi masalah yang ada di pendidikan yang merupakan
kebutuhan esensial dalam memenuhi kebutuhan spiritual pendidikan juga bertujuan
untuk menjadikan manusia lebih kreatif dan mandiri melalui pendidikan formal
dimana jenjang sekolah dasar yang dijadikan sebagai literasi peserta didik sekolah
juga membekali lulusan terbaik dengan keterampilan dan kompetensi dasar
termasuk proses strategi dan keterampilan bahasa karena keterampilan bahasa itu
sangat diharapkan dapat menjadikan anak menjadi lebih baik dengan tahapan
proses perkembangan memahami dan berpartisipasi dalam semua proses yang 
membangun masa depan seorang anak.

Memiliki keterampilan bahasa itu tidak hanya dalam satu aspek penelitian
saja namun ada empat aspek yang harus dimiliki dari seorang anak yang pertama
yaitu menulis membaca berbicara dan keterampilan menyimak dalam hal ini kita
sedang meneliti mengenai keterampilan menyimak siswa karena seorang siswa
harus memiliki keterampilan yang baik dalam menyimak tujuannya agar dapat
paham dalam proses belajar mengajar karena di sekolah tidak hanya pendidikan
tetapi juga proses menangkap atau Pesan yang disampaikan secara verbal oleh
seorang guru melalui hasil dari anak itu mendengar.

Pentingnya menyimak itu dapat melatih  kecerdasan seorang anak. karena


pada dasarnya menyimak itu adalah bentuk upaya pola pikir dalam pelaksanaan
pembelajaran contohnya seorang guru menggunakan metode ceramah di sekolah
saat menyampaikan materi padahal yang seharusnya diterapkan seorang guru
adalah ah membuat siswa menarik untuk belajar motivasi agar Siswa lebih
memperhatikan guru selama proses pembelajaran bukan malah bermain bersama
teman. dalam dunia pendidikan banyak sekali yang harus kita pelajari Salah
satunya yaitu interaksi antara guru dan siswa di mana guru dapat lebih inovasi dari
jalur interaksi manapun karena akan dilakukan proses belajar mengajar lebih baik
menghadapi masalah pendidikan saat ini yaitu kurangnya inovasi dalam
mengembangkan media pembelajaran di kelas. padahal sekarang sudah ada
teknologi canggih yang bisa membantu seorang guru memudahkan seorang guru
dalam belajar dalam menerangkan materi di kelas yaitu media pembelajaran yang
sangat penting dalam meningkatkan kualitas pemahaman guru jadi siswa dapat
memperhatikan apa yang telah dijelaskan oleh guru media pembelajaran ini sangat
optimal sesuai dengan kondisi sekolah sehingga siswa pun dapat menangkap
materi pelajaran dan banyak hal lagi yang harus diperhatikan oleh siswa tidak
hanya materi di sekolah melainkan pengerjaan latihan  dan soal-soal yang
diberikan oleh guru titik.
B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka kita bisa
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di sekolah SD Negeri 1 cikembar
yaitu:

1. Seorang guru tidak menerapkan metode yang bervariasi dan belum


mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran atau teknologi.
2. Sebagian besar siswa Banyak yang tidak memperhatikan guru selama proses
pembelajaran dikarenakan metode pembelajaran yang kurang menarik.
C. Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih efektif efisien dan terarah maka
dari uraian latar belakang diatas penulis berharap agar nantinya:

1. Akan dilaksanakan di kelas IV SDN 1 cikembar 


2. Metode pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis video untuk
meningkatkan keterampilan menyimak siswa
D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan batasan masalah diatas dirumuskan oleh penulis


sebagai berikut:

1. Bagaimana keefektifan media pembelajaran berbasis video dalam meningkatkan


keterampilan menyimak siswa kelas IV SDN 1 cikembar?
2. Apakah terdapat beberapa perbedaan hasil belajar keterampilan menyimak
dengan metode konvensional atau metode ceramah yang dilakukan guru di
sekolah?
E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana keefektifan media pembelajaran berbasis video


dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas IV SD Negeri 1
cikembar
2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil pembelajaran penggunaan media
video pembelajaran metode konvensional atau metode ceramah di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan mempengaruhi keterampilan menyimak siswa
menjadi lebih baik dan juga sebagai sarana pengembangan pengetahuan
Secara teoritis bagi penulis dalam perkuliahan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis

Agar memperoleh keterampilan dalam menulis karya tulis ilmiah serta


dapat mengasah kemampuan dan keterampilan mengembangkan
produk pembelajaran dan memanfaatkan teknologi yang ada di industri
4.0.
b. Bagi Guru

Harapannya untuk guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang


lebih menarik seperti metode menggunakan basis video yang tujuannya
dapat memotivasi siswa untuk lebih baik lagi dengan memanfaatkan
teknologi yang ada.
c. Bagi Siswa

Dengan media ini diinginkan Siswa agar memahami materi yang


telah diajarkan oleh guru dengan menggunakan metode video
pembelajaran bukan menggunakan metode ceramah.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Menyimak

a. Pengertian Menyimak

Menyimak memiliki arti yaitu mendengarkan jelas apa yang dikatakan orang
lain karena kita coba memahami tingkat pemahaman kita tidak tercapai
dengan mendengarkan bunyi bahasa yang ditangkap oleh alat bantu dengar
kemudian diidentifikasi kelompok menjadi suku kata kalimat Klausa dan
akhirnya menjadi ucapan (Sutari, kk:1997:17).

Tarigan H.G (1983) memberitahukan bahwa mendengarkan yaitu proses


memperhatikan tanda verbal memahami evaluasi dan mengumpulkan
Menangkap isi dan memahami komunikasi jadi berdasarkan pendapat ahli di
atas menyimak itu adalah tanda bunyi yang dilakukan dengan sengaja dengan
menghentikan evaluasi interpretasi, refleksi, respon dan evaluasi mendapatkan
tangkapan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan mendengar tidak boleh
diabaikan karena mendengar merupakan salah satu cara untuk memperoleh
informasi lengkap dan memahami makna komunikasi.

b. Ragam Menyimak

Tujuan menyimak yaitu untuk mengumpulkan informasi dan menangkap isi


dan memahami isi komunikasi yang ingin disampaikan kepada lawan bicara
yang nantinya bertujuan untuk menimbulkan keragaman dalam menyimak
Apa yang dibicarakan menyimak ada dua yang pertama menyimak  ekstensif
di mana menyimak ini bersifat lebih umum dan atau liberal dengan tujuan apa
yang dikatakan sebagai proses menyimak dapat dilakukan di kehidupan sehari-
hari seperti percakapan radio televisi percakapan orang jalan di pasar khotbah
di masjid dan lain-lain.

1. Menyimak sosial, yaitu kegiatan menyimak yang dipimpin masyarakat


seperti jalan, pasar dan lain-lain.
2. Menyimak sekunder, yaitu kegiatan mendengarkan biasa, misalnya kita
sedang belajar dan tiba-tiba mendengar suara anggota keluarga bermain di
ruang tamu, radio, televisi dan lain-lain.
3. Menyimak estetik, yaitu untuk menikmati sesuatu, misalnya
mendengarkan seseorang membaca puisi.
4. Menyimak pasif, yaitu mendengarkan diskusi yang sedang berlangsung

Menyimak intensif dilakukan untuk memahami makna yang diinginkan karena


ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang menyimak intensif diantaranya
menyimak pemahaman Jadi apa yang orang lain bicarakan itu kita tangkap kita
pahami bahasa secara mendalam maka dari itu membutuhkan produksi
dokumen yang mendengarkan jenis intensif.  menyimak intensif meliputi:

1. Nyimak kritis atau critical listening dimana kita mendengarkan untuk


mengetahui kekurangan atau kesalahan dari ucapan orang lain yang bisa
kita terima dengan akal sehat kita lebih mendengarkan secara kritis lebih
cenderung memeriksa kesalahan dari ucapan seseorang tersebut.
2. menyimak konsentratif atau konsentratif listening di mana menyimak ini
dilakukan penuh perhatian dan kita memahami jelas Apa informasi yang
kita dapatkan kegiatan ini termasuk mendengarkan secara konservatif
Artinya kita mengikuti petunjuk percakapan orang lain yang mencari
hubungan seperti kelas lokasi kualitas waktu dan lain-lain apa yang
disampaikan kepada orang yang berbicara dengan kita apa yang
disampaikan sama orang yang berbicara dengan kita melalui percakapan
langsung itulah merupakan bunyi Makassar kreatif
3. menyimak kreatif atau kreativ listening dimana proses menyimak ini secara
aktif dengan memahami atau mempersepsikan isi pesan yang disampaikan.

2. Keterampilan Menyimak

a. Pengertian Keterampilan

Keterampilan yaitu terampil yang di mana keterampilan itu sama artinya


dengan kata kecepatan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cepat
dan akurat, tetapi dalam arti sempit, keterampilan ini seringkali lebih
berorientasi pada tindakan karena hanya pemahaman. Sehingga untuk
menjadi mahir membutuhkan latihan langsung, yang dapat memberikan
stimulasi bagi otak untuk membiasakan diri.

Poearwardarminta(2002:1088) menyimpulka keterampilan adalah


kecepatan tahu apa yang akan dilakukan itu lebih baik dan cermat
keterampilan itu Potensi manusia yang dapat dikembangkan oleh
pendidikan atau pelatihan lain pelatihan di luar dari pembelajaran di mana
tujuan semua itu adalah untuk memaksimalkan sebuah fungsi yang ada
pada diri seseorang dalam perkembangan manusia sehingga menjadikan
manusia itu Butuh seseorang yang memiliki keterampilan dan kemampuan
berbeda dari yang lain.

Banyak keterampilan yang bisa diciptakan oleh manusia seperti membuat


cerita keterampilan menulis puisi dan lain sebagainya dari pendapat di atas
mengenai keterampilan kita simpulkan bahwa ketrampilan itu mempunyai
konsekuensi yang terjadi secara terus-menerus untuk membentuk suatu
kebiasaan melakukan hal yang lebih spesifik yang tahu diri kita sendiri.

b. Keterampilan Menyimak

Keterampilan menyimak itu merupakan cakupan yang sangat besar tentang


kegiatan mendengar bunyi bahasa Indonesia, menginterpretasi, menilai
mengandung apa yang ada didalamnya. Menyimak itu bisa melibatkan
penghayatan penghayatan ingatan, pengertian, bahkan situasi Itu bisa
bersama bisa bersambung dengan bunyi bahasa yang disimak harus
memperhitungkan dalam menentukan makna.

3. Hakikat Pembelajaran

Hakikat pembelajaran pada penelitian ini yaitu guru dalam mengajarkan siswa
menjadikan siswa itu dapat lebih fokus siswa dapat mengamati materi dan
memahami pelajaran yang diberikan guru oleh kaena itu siswa mampu
memperhatikan dengan fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar,
berdiskusi, mencoba, menduga, dan menemukan sebaliknya apabila kondisi
siswa tidak belajar maka hakikat pembelajaran di atas akan kontradiksi dengan
aktivitas yang telah kita sebutkan siswa Hanya berdiam diri tidak beraktivitas
sama sekali tidak melakukan hal yang relevan selalu pasif fatalnya seorang
siswa bisa menghindar dari lingkungan sekolahnya.
4. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah penghubung yang tugasnya dan mendistribusikan informasi


kepada pihak-pihak yang bertindak sebagai penerima, contohnya layanan
televisi, dan media terkait lainnya. (jauhari, 2018). Media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan lingkungan,
sekolah dan segenap macam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan siswa dalam memanfaatkan perubahan
media.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

1. Media pembelajaran arti fisik lebih familiar dengan hardware atau alat
yang mampu dirasakan oleh panca indra manusia
2.  Media pembelajaran non fisik familiar dengan software atau Pesan yang
disampaikan oleh hardware
 Media media memiliki penekan visual serta audio
3.  Media arti atau media bantu dalam kegiatan belajar mengajar 
4. Media pembelajaran untuk proses komunikasi antara guru dan murid
5.  Digunakan secara massal misalnya media komunikasi berupa televisi
serta radio dan secara perorangan contohnya modul

Adapun ciri media pembelajaran menurut gerlach dan Ely yang dikutip oleh
Arsyad 2009 adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran yang berciri fiksatif, yaitu mampu merekam dan


menyimpan objek sebagai audio, video, dll.
2. Media pembelajaran berciri manipulative, yaitu transformasi dari suatu
objek. Awalnya, sebuah objek dapat memakan waktu yang lama,
sehingga bisa dipotong menjadi beberapa menit dengan perekaman
selang waktu

3. Media pembelajaran distribusi, yaitu mentransformasikan suatu objek


dalam ruang dan sekaligus objek tersebut dapat dikenalkan kepada siswa
melalui suatu pengalaman yang merangsang pendidik.
c. Fungsi Media Pembelajaran

(jauhari, 2018) menyimpulkan Fungsi media pembelajaran yaitu sumber


belajar yang diketahui akan lebih menarik siswa sumber belajar yang
memiliki makna yaitu sebagai penyampai dan penghubung. Media
pembelajaran sebagai fungsi semantik fungsi dimana kata dan bahasanya
seperti lambang dan isi keyakinan pikiran dan perasaan. Media di di mana
kemampuan media dalam merekam kemampuan melestarikan dan
mengkonstruksi berdasarkan ciri yang dimiliki media menjadikan
pendidikan memiliki dua kemampuan yaitu meminimumkan ruang dan
mengatasi batasan Indra

Jadi, dapat disimpulkan maka media berperan untuk sumber dalam belajar
dengan digunakan untuk maknanya memanipulasi objek dengan tujuan
agar Siswa lebih mudah memahaminya tanpa harus membawa benda asli
karena keterbatasannya ruangan dan waktunya.

d. Kontribusi Penggunaan Media Pembelajaran

Kontribusi yang pertama yaitu proses pembelajaran menjadi menarik


karena penggunaan media pembelajaran yang demikian suatu pembelajaran
itu akan digandrungi siswa. peningkatan kualitas hasil jika integritas
pengelolaan kata dan gambar digunakan sebagai sarana pembelajaran dan
dapat memberikan transfer pengetahuan yang terorganisir poin demi poin
dan spesifikasinya jelas.  Juga setiap guru pasti memiliki ciri jadi
penyampaian isi pesan pembelajaran itu lebih standart karena pemahaman
yang beragam namun dengan media pembelajaran guru akan lebih
memahami cara atau hasil dari maksud suatu pelajaran serta adanya alokasi
jangka dalam pembelajaran ini perlu dilakukan dengan memperpendek
pembelajaran karena kita belajar menggunakan media massa jadi waktu
pelaksanaan pembelajaran itu bisa dipersingkat.

5. Audio Visual terhadap media pembelajaran

a. Pengertian Video

Video adalah salah satu bentuk audio visual yang telah dikembangkan
untuk membuat atau melakukan segala hal terkhusus dalam keperluan
belajar mengajar karena tujuan dilakukannya video atau dibuatnya video
adalah untuk meningkatkan hasil dari belajar siswa karena dalam video itu
terdapat unsur gambar dan suara di mana apabila kita menonton sebuah
video itu kita dapat mengkomunikasikan pesan dan informasi. video adalah
gambar yang diproyeksikan secara mekanisme lensa proyektor sehingga
layar terlihat  hidup ( Arsyad dan Wiarto (2916:136)). Dapat disimpulkan
maka rangkaian gambar kehidupan itu mampu menyajikan informasi yang
lebih akurat karena di dalamnya terdapat ahli atau tutor yang akan
menambah rasa ingin tahu siswa hanya karena melihat video pembelajaran
positifnya bisa dilakukan secara berulang-ulang apabila pelajaran tersebut
tidak siswa paham.

b. Kelebihan dan Kekuarangan Video

Kelebihan video dapat memberikan pesan dan dapat diterima oleh peserta
didik apabila kurang jelas masih bisa diulang karena itu merupakan
kegiatan mengatasi keterbatasan ruang waktu yang lebih realistis karena
apabila dilakukan menggunakan metode ceramah siswa sekedar
mendengarkan pada saat itu juga tidak bisa diputar atau pelajaran diulang
jadi siswa hanya bisa melakukan pelajaran sendiri dirumah dengan
membaca buku cetak sedangkan kalau menggunakan video pembelajaran
siswa dapat mendengarkannya berulang-ulang sampai ia paham jadi
manfaat itu lebih ke keunggulan media pembelajarannya dengan efisiensi
waktu pembelajaran dan memberikan pengalaman baru untuk siswa dan
memberikan informasi yang lebih akurat menarik dan tidak memakan
waktu serta metode pembelajarannya pun tidak membutuhkan biaya yang
mahal.

B. Penelitian yang relevan


Penelitian ini bertujuan untuk mengubah cara penyampaian guru yang secara
konvensional menjadi memanfaatkan teknologi menggunakan video pembelajaran.
Adapun penelitian yang menjadi referensi dalam penelitian yang dilakukan yaitu
skripsi dengan judul “Pengembangan media video pembelajaran untuk meningkatkan
ketampilan dalam menyimak dan berbicara pada siswa kelas 3 di Sd negeri merjosari
2 malang” metode penelitiannya sama- sama menggunakan Research and
development R&D.
Selain itu, penelitian ini yang diteliti bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam menyimak pelajaran di sekolah dengan adanya bantuan video
pembelajaran. teknik yang digunakan dalam proses belajar mengajar skripsi ini di
sekolah yaitu wawancara dan observasi sedangkan teknik dalam penulisan
menggunakan test dan observasi.

C. Kerangka berfikir
Kerangka berpikir menjelaskan tentang tujuan tercapainya proses pembelajaran
melalui media pembelajaran berbasis video yang diharapkan oleh guru siswa dapat
memahami apa materi yang disampaikan oleh guru.

D. Hipotesis Penelitian
Kajian teori di atas kita dapat membuat hipotesis penelitian yaitu ada  atau pengaruh
media video terhadap keterampilan menyimak siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini dilakukan dengan research and development atau RnB, jadi
pengembangan ini merupakan metode proses yang digunakan untuk memfasilitasi
produk yang telah dibuat yang berbasis video pembelajaran.

B. Tempat waktu Penelitian


Tempat penelitian di SD Negeri 1 Cikembar, waktu penelitian Bulan Februari.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan Prosedur Penelitian RnD dimana langkah awal
menganalisis karakteristik siswa dalam pembelajaran yang meliputi kemampuan awal
gaya belajar motivasional siswa dengan tujuan menganalisis karakter tersebut siswa
dapat memahami dan mengetahui kebutuhan belajar siswa dalam menyelesaikan suatu
pernyataan menyeluruh dengan menggunakan metode, yaitu tes. dan observasi.
Langkah kedua menentukan standar tujuan pembelajaran. Langkah ketiga adalah
memilih dan membuat media pembelajaran yang dikembangkan kemudian diterapkan
dan menevaluasi hal yang dipelajari atau hasil belajar keempat merevisi rencana
pembelajaran dengan tujuan evaluasi ini Untuk melihat sejauh mana media dan materi
yang telah dipilih siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan menilai keefektifan
media yang akan dikembangkan.

D. Teknik Pengumpulan data


Peneliti membutuhkan teknik penelitian yang tepat agar dapat ditanggung jawabkan
secara ilmiah dan tertulis. Agar mendapatkan data dalam penelitian, Teknik dalam
pengumpulan data ini menggunakan pretest dan posttest dan observasi.

E. Instrument Penelitian
Peneliti sangat membutuhkan instrument agar semua data yang berkaitan dengan
masalah dan tujuan penelitian ini terlaksana.
1. Tes
Dalam mengetahui hasil pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru, teks metode
utama yang digunakan peneliti adalah untuk mendapatkan data tentang
peningkatan keterampilan menyimak siswa yang diterapkan pada kegiatan pretest
dan posttest. Dalam penelitian ini data diperoleh dari tes pada soal pilihan ganda
berjumlah 20 soal dengan jawaban skor semua benar 100. Jika salah skor 0 dan
skor personal 5 poin.
2. Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti mencatat semua informasi yang
dilakukan saat pembelajaran selama proses pengajaran di kelas antara guru dan
siswa, data yang direkam berkaitan dengan aktivitas perilaku siswa selama proses
pembelajaran. Pengamatan ini tidak terstruktur karena pengamatan ini tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang cara belajar mengajar.

F. Teknik Analisis Data


Peneliti melakukan tiga teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data
hasil pengembangan produk, yaitu analisis isi, analisis deskripsi, dan analisis uji coba.
Ketiga teknik ini cocok untuk data yang diperoleh dari pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jauhari, M. I. (2018). Peran Media Pembelajaran dalam Pendidikan Islam.

Jurnal Piwulang, 127.

Poerwadarminta, 2002., “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Depdiknas, edisi III, Cetakan
Kedua, Jakarta: Balai Pustaka.

Sutari, & dkk. (1997:17). Menyimak Bersama. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Tarigan, H. G. 1983. Menyimak Sebagai Keterampilan. Bandung: PT Angkasa

Anda mungkin juga menyukai