Jawab :
a. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik, di mana guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik. Dalam hal ini, pembelajaran menunjukkan adanya
interaksi yang baik antara pengajar dengan peserta didik.
Contoh : Ibu Lestari sedang mengajar di kelas V tentang muatan pelajaran
Matematika Pecahan dan para siswa menyimak dengan baik materi yang disampaikan
olehnya. Setelah menjelaskan materi belajar, siswa mengerjakan soal latihan dan
berdiskusi kelompok dengan aktif dan sesuai kesepakatan bersama.
b. Mendengar
Mendengar adalah dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga. Sadar atau tidak,
kalau ada bunyi, alat pendengar kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi
tersebut. Kita mendengar suara itu tanpa ada unsur kesengajaan.
Contohnya : Ibu Rini mendengar adanya bunyi ledakan kompor gas di rumah
tetangga sebelahnya sehingga secara spontan langsung berlari keluar rumah untuk
melihat kejadian yang didengarnya tersebut.
c. Mendengarkan
Mendengarkan adalah mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan tingkat
pemahamannya belum dilakukan
Contoh : Siswa kelas V mendengarkan gurunya sedang menjelaskan materi tentang
perkembangan makhluk hidup.
d. Menyimak
Menyimak adalah mendengarkan dengan pemahaman atau pengertian dan sampai ke
tingkat apresiasi dan dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang
disampaikan pembicara. Pada saat penyimak mendengar bunyi bahasa, pada saat itu
pula mental seseorang aktif bekerja, mencoba memahami, menafsirkan apa yang
disampaikan pembicara dan memberinya respon.
Contoh : Mahasiswa UT selalu menyimak materi inisisasi yang diberikan oleh tutor
dengan baik sehingga mampu menanggapi dan merespon setiap diskusi yang
dilaksanakan.
Berbicara
Keterampilan berbicara pada umumnya dapat dilakukan oleh semua orang, tetapi
berbicara yang terampil hanya sebagian orang mampu melakukan. Berbicara secara
umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat
dipahami oleh orang lain (Depdikbud, 1984:3/1985:7).
Keterampilan berbicara merupakan salah satu komponen dalm pembelajaran bahasa
Indonesia yang harus dimiliki oleh pendidik dan peserta didik di sekolah. Terampil
berbicara menuntut siswa untuk dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya. Seperti yang
diungkapkan oleh Supriyadi (2005:179) bahwa sebagian besar siswa belum lancar
berbicara dalam bahasa Indonesia. Siswa yang belum lancar berbicara tersebut dapat
disertai dengan sikap siswa yang pasif, malas berbicara, sehingga merasa takut salah dan
malu, atau bahkan kurang berminat untuk berlatih berbicara di depan kelas.
Guru harus mampu menumbuhkan minat berbicara para siswa ketika di dalam kelas.
Ajaklah mereka untuk mempraktikkan teks pidato, puisi, berdrama, dsb. Sehingga
mereka bisa mengalami.
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi
yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan.
Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan
beradab. Seseorang dikatakan santun atau tidak ditentukan oleh sikap berbahasanya
meliputi nada dan makna yang disampaikan.
Oleh karena itulah, menurut pendapat saya sangatlah penting pembelajaran bahasa
Indonesia dengan focus bicara untuk diajarkan kepada peserta didik pada era saat ini
sebahai bentuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju.
Sumber Referensi :