Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD (PDGK4204)

Tutor : Ibu Maryatin, S.Pd.,M.Pd.


Nama : Rini Lestari
NIM : 855711917

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA KOTA SORONG


2021
TUGAS 2
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD PDGK 4204
1. Jelaskan beberapa kompetensi dasar beserta hasil belajar pada standar kompetensi
dan dibuat simulasi kasus tersebut!
Jawaban :
Kompetensi Dasar ( KD ) Bahasa Indonesia dibagi dalam empat keterampilan berbahasa
yang meliputi :
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis

Berikut Kompetensi Inti 4 (KI-4):


Keterampilan
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Dasar KI-4 bahasa Indonesia Kelas 5


4.1. Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan verbal secara lisan, tulis,
dan visual

4.2. Menyajikan hasil pembagian terstruktur mengenai informasi yang didapat dari buku yang
dikelompokkan dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana memakai
kosakata baku

4.3. Menyajikan ringkasan teks klarifikasi (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik dengan
memakai kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan, tulis, dan visual

4.4. Memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau
elektronik dengan pertolongan lisan, tulis, dan visual

4.5. Memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah memakai aspek: apa, di mana, kapan,
siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat efektif

4.6. Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sempurna
sebagai bentuk ungkapan diri

4.7. Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam goresan pena
dengan bahasa sendiri

4.8. Menyajikan kembali insiden atau tindakan dengan memperhatikan latar dongeng yang
terdapat pada teks fiksi

4.9. Membuat surat seruan (ulang tahun, aktivitas sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan kalimat
efektif dan memperhati-kan penggunaan ejaan

Contoh simulasi kasus :

Mendengarkan
Kompetensi Dasar ( KD ) mendengarkan :
1.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan
1.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
Berbicara
Kompetensi Dasar ( KD ) berbicara :
2.1 Mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan
pilihan kata dan santun berbahasa
2.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

Membaca
3.1 Membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas
3.2 Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks khusus (buku petunjuk telepon, jadwal
perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) yang dilakukan melalui membaca memindai
3.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

Menulis
4.1 Meringkas isi buku yang dipilih sendiri dengan memperhatikan penggunaan ejaan
4.2 Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal,
perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan
4.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

2. Dalam menyusun naskah buku teks yang lengkap terdapat bagian-bagiannya, tolong
dijelaskan dan diberikan contohnya!
Jawaban :
Bagian – bagian naskah buku teks lengkap yaitu sebagai berikut :
a. Pendahuluan : Dalam buku ilmiah atau ilmiah populer, pendahuluan sudah termasuk isi
buku atau merupakan bab 1 (pertama); Judul bab tidak harus Pendahuluan tetapi isinya
kurang lebih sama yaitu mencakup: Pengertian judul secara lengkap, Perkembangan/latar
belakang judul, Ruang lingkup bahasan & uraian penjelasannya, Tantangan mendatang.
b. Penulisan Bab : Setiap bab mengandung tiga komponen: paragraf pembuka, paragraf
utama, dan paragraf penutup (Burton & Steane, 2004:180) serta dekorasi. Paragraf
pembuka untuk mengarahkan, memusatkan pikiran atau menarik pembaca pada substansi
yang akan dibaca.
c. Paragraf Pembuka : Paragraf memberikan latar belakang (gambaran umum) dan singkat
tentang judul bab. Secara struktural, paragraf pembuka menyebutkan sejumlah sub-bab
yang akan dibahas. Latar belakang menjawab sebagian dari pertanyaan berikut : Apa, Di
mana, Kapan Siapa, Mengapa, atau Bagaimana?. Kemudian teknik menarik pembaca
dalam paragraf pembuka pada 5M yaitu, Menyatakan perkembangan masalah yang ada,
Memprovokasi atau merangsang perasaan pembaca, Mengungkapkan fakta yang paling
menonjol, Menyatakan dengan ungkapan yang lucu atau meledek, Mernyatakan
kepercayaan, perhatian, atau pendapat masyarakat pada umumnya.
d. Paragraf Utama : Paragraf utama membahas semua sub-judul (bagian-bagian) yang
disebutkan dalam paragraf pembuka. Bagian-bagian paragraf utama mengikuti alur logis
yang mengalir dan pertaliannya logis (coherent) mendukung dan mengembangkan ide
utama (Burton & Steane, 2004:180). Ide utama biasanya berupa frasa dan muncul dalam
kalimat utama yang pada umumnya merupakan kalimat pertama dalam setiap paragraf.
Namun demikian para penulis yang sudah ahli mencantumkan ide utama tersebut tidak
dalam kalimat pertama paragraf melainkan di tengah atau akhir paragraf.
e. Paragraf Penutup : Paragraf penutup biasanya berisi ringkasan, pernyataan ulang atau
kesimpulan dilengkapi dengan komentar atau harapan penulis untuk dipikirkan atau
disikapi oleh pembaca. Sering juga ditemukan latihan, pertanyaan, soal-soal, kasus, atau
masalah yang berhubungan dengan judul bab untuk mengetahui pemahaman dan melatih
keterampilan pembaca.
f. Dekorasi : Dekorasi perlu dibuat untuk menghilangkan kejenuhan pembaca, menarik
perhatian pembaca, membuat pembaca lebih mudah memahami isi, dan untuk menghias
tampilan. Dekorasi bab biasanya berupa gambar, ungkapan (kutipan), diagram, tabel,
foto, ilustrasi dan sebagianya yang berhungan dengan bahasan bab.
g. Bahasa : Bahasa yang digunakan jelas, halus dan menarik, efisien dan konsisten
mengikuti standar aturan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Paragraf,
kalimat dan kata tidak mengandung kesalahan yang serius. Jargon (istilah asing dalam
bidang tertentu) boleh digunakan istimewa bila tidak sinonim yang pas untuk jargon
tersebut. Slang (bahasa prokem, gaul, plesetan) tidak digunakan dalam buku ilmiah dan
kata-kata ambigu serta tabu harus dihindari.
h. Bebas dari Pelanggaran : Pelanggaran harus dihindari dalam tulisan akademis.
Pelanggaran mencakup plagiarisme, libel, slander, isu-isu yang menyebabkan konflik dan
mengandung gagasan yang tendensius. Plagiarisme yaitu menggunakan gagasan orang
lain tanpa menyebutkan sumbernya. Kutipan ditulis sesuai dengan aturan yang berlaku.
Libel merupakan pernyataan atau gambar yang tidak fair (salah) sehingga menimbulkan
konflik antar suku, agama dan ras (SARA).
i. Penomoran : Buku teks sekarang pada umumnya hampir tidak menggunakan nomor atau
kalau mau pakai maksimal dua digit. Bila lebih dari dua digit, buku tersebut akan terlihat
seperti buku ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi atau artikel jurnal) dan bukan buku
text atau ilmiah populer.
j. Bagian Penutup : Bagian pentup buku berisi daftar rujukan, lampiran dan Biodata/CV
penulis.

3. Mengapa dalam praktek berkomunikasi 4 keterampilan bahasa yakni :


Mendengarkan, Berbicara, Membaca dan Menulis tidak dapat berdiri sendiri?
Jelaskan dan beri argumentasi dari beberapa pakar!
Jawaban :
4 keterampilan berbahasa ini memberi kesempatan kepada siapa pun untuk dapat
menciptakan konteks yang tepat dalam suatu pertukaran informasi. Menguasai 4
keterampilan berbahasa juga akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Menyimak (mendengarkan) dan membaca adalah kemampuan reseptif (menerima
pengertian) karena seseorang tidak perlu memproduksi bahasa. Kedua keterampilan
berbahasa ini menempatkan seseorang untuk dapat menerima dan memahami bahasa.
Keterampilan ini biasa disebut sebagai keterampilan pasif. Sebaliknya, keterampilan yang
produktif adalah berbicara dan menulis karena seseorang memproduksi bahasa. Dua
keterampilan ini disebut sebagai keterampilan aktif.
Berbicara dan mendengarkan/menyimak merupakan dua aspek keterampilan berbahasa lisan
yang berkaitan erat. Berbicara bersifat produktif, sedangkan mendengarkan atau menyimak
bersifat reseptif. Dua aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu menulis dan membaca.
Keduanya merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam tulis. Menulis merupakan kegiatan
berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca bersifat reseptif. Dalam pemerolehan
atau belajar suatu bahasa, keterampilan berbahasa jenis reseptif tampak banyak mendukung
pemerolehan bahasa jenis produktif. Dalam suatu peristiwa komunikasi sering kali beberapa
yang bisa digunakan dalam komunikasi tulis. Dalam aktivitas berkomunikasi, keempat aspek
keterampilan berbahasa itu tidak digunakan secara tunggal, melainkan digunakan secara
bersama-sama guna mencapai tujuan komunikasi.
a. Hubungan berbicara dengan menyimak
Menurut Brooks dalam Tarigan (1994:3), berbicara dan mendengarkan merupakan kegiatan
komunikasi dua arah yang bersifat langsung. Apabila kita amati peristiwa-peristiwa
komunikasi yang terjadi dalam masyarakat, pernyataan Brooks itu benar untuk peristiwa
komunikasi dalam situasi interaktif seperti komunikasi antarteman, pembeli dan penjual.
Kemudian dalam situasi noninteraktif misalnya dalam kegiatan khotbah di masjid, pidato
dalam suatu acara perayaan hari-hari besar, berkampanye, atau berbicara dalam suatu acara
siaran berita televisi. Di sini, hanya satu pihak yang berbicara. Pihak lain hanya
mendengarkan.
b. Hubungan mendengarkan dan membaca
Sehubungan dengan proses pembelajaran bahasa, Tarigan (1994:4-5) menyatakan bahwa
mendengarkan pun merupakan faktor penting dalam belajar membaca secara efektif.
Petunjuk-petunjuk mengenai strategi membaca sering disampaikan guru di kelas dengan
menggunakan bahasa lisan. Untuk itu, kemampuan murid dalam mendengarkan dengan
pemahaman sangat penting
c. Hubungan menulis dan membaca
Selanjutnya, dalam proses penulisan si penulis acap kali pula melakukan bongkar-pasang
untuk tulisannya itu. Di sana-sini dilakukan revisi untuk bagian-bagian tulisan yang
dirasanya tidak sesuai dengan gagasan yang akan disampaikannya. Kegiatan bongkar-pasang
tulisan ini diperlukan aktivitas membaca, lalu menulis kembali secara berulang-ulang. Jadi,
tampak jelas bahwa kemampuan membaca penting sekali bagi proses menulis (Wray,1994)
Sebaliknya pula, dalam kegiatan membaca, terutama dalam membaca pemahaman atau
membaca untuk kepentingan studi, sering kali kita harus menulis catatan-catatan, bagan,
rangkuman, dan komentar mengenai isi bacaan guna menunjang pemahaman kita terhadap isi
bacaan. Bahkan, kadang-kadang kita merasa perlu untuk menulis laporan mengenai isi
bacaan guna berbagi informasi kepada pembaca lain atau justru sekadar memperkuat
pemahaman kita mengenai isi bacaan. Selain itu, mungkin pula kita terdorong untuk menulis
resensi atau kritik terhadap suatu tulisan yang telah kita baca. Berdasarkan gambaran di atas,
tampak jelas bahwa antara aktivitas membaca dan menulis begitu erat kaitannya dalam
kegiatan berbahasa.
d. Hubungan menulis dan berbicara
Kegiatan menulis dilakukan guna mendukung aktivitas berbicara. Bahkan dalam suatu
seminar, keempat aspek keterampilan berbahasa itu dilibatkan secara simultan. Subyakto-
Nababan (1993:153) dan Tarigan (1994:10) menjelaskan bahwa baik berbicara maupun
menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Berbicara merupakan
kegiatan berbahasa ragam lisan, sedangkan menulis merupakan kegiatan berbahasa ragam
tulis. Kemudian, kegiatan menulis pada umumnya merupakan kegiatan berbahasa tak
langsung, sedangkan berbicara pada umumnya bersifat langsung. Ini berarti ada juga
kegiatan menulis yang bersifat langsung, misalnya komunikasi tulis dengan menggunakan
telepon seluler (SMS) dan dengan menggunakan internet (chatting). Sebaliknya, ada pula
kegiatan berbicara secara tidak langsung, misalnya melalui pengiriman pesan suara melalui
telepon seluler.

4. Jelaskan perbedaan dari tujuan membaca di SD kelas rendah dan tujuan membaca di
SD kelas tinggi!
Jawaban :
Tujuan membaca di SD kelas rendah adalah untuk membina kemampuan siswa
dalam hal-hal berikut ini:
a. Mekanisme membaca, yaitu mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa
yang diwakilinya (yang dilatih adalah membaca teknik dan nyaring).
b. Membina gerak mata membaca dari kiri ke kanan.
c. Membaca kata-kata dan kalimat-kalimat pendek.
Maksudnya membina kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi (pengenalan
bentuk huruf) seperti : pengenalan bentuk huruf; pengenalan unsur-unsur linguistik
(fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat, dan lain-lain); pengenalan
hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis);
kecepatan membaca bertaraf lambat.
Membina membaca kata-kata dan kalimat sederhana (pengenalan unsur linguistik) seperti
: memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal); memahami
signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan
kebudayaan, reaksi pembaca);

Tujuan membaca di kelas tinggi :


membaca yang harus dilatihkan atau dikembangkan untuk siswa SD kelas tinggi sangat
kompleks yang mencakup membaca bersuara dan membaca dalam hati. Membaca
bersuara disesuaikan dengan kebutuhan dan ditekankan pada teknik membaca yang tepat
sebab pada hakikatnya membaca bersuara ini membaca untuk orang lain. Jadi, orang
mendengar bacaan itu mudah menangkap atau memahami apa yang didengarnya. Yang
termasuk membaca bersuara tertera dalam kemampuan dasar untuk SD kelas tinggi
adalah membacakan teks, membacakan dongeng, membacakan puisi, membacakan
pengumuman, membacakan teks sambutan/pidato tertulis, dan membacakan cerita lama
yang masih populer.

5. Jelaskan perbedaan dan juga hubungan antara materi pokok dengan kompetensi
dasar!
Jawaban :
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru,lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar
pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
parapendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan
prosespembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar
secarautuh.
c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa
secaraberurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selaluberpikir
kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telahditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasaiuntuk
mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD
yangmemerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran
materitertentu).
i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur yang
mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek
belajar.

Daftar Pustaka :
https://eprints.uny.ac.id/13297/2/BAB%20II.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENDIDIKAN_BAHASA_DAN_SASTRA_INDONESIA_DI_SEKOLAH_DASA
R_KELAS_RENDAH/BBM_8.pdf
http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/19/standar-kompetensi-sk-kompetensi-
dasar-kd-dan-indikator/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131121701/lainlain/pengembangan_silabus.pdf
Daftar Pustaka :

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296019/penelitian/KEEFEKTIFAN+BELAJAR+MA
NDIRI+MAHASISWA+PROGRAM+STUDI+PENDIDIKAN.pdf

http://bringinputihbelajar.blogspot.com/2016/03/modul-4-telaah-kurikulum-dan-buku-
teks.html

http://mywidiarti.blogspot.com/2017/02/bahasa-pertama-dan-bahasa-kedua-anak.html

http://wbgfiles.worldbank.org/documents/hdn/ed/saber/supporting_doc/EAP/Teachers/In
donesia/31.%20BHS.IND.%20SD-MI.pdf

Anda mungkin juga menyukai