Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM MATA PELAJARAN


SENI BUDAYA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BOJA
KABUPATEN KENDAL
Kartika Ade Wjaya
Moh. Hasan. B, S.Sn., M.Sn
Mahasiswa Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
2501411007ade@gmail.com

Abstrak
Pembelajaran seni tari mencakup apresiasi karya seni tari dan mengekspresikan diri melalui
karya seni tari. Oleh karena itu perlu adanya wawasan umum yang luas tentang seni tari dan
bagaimana mengembangkan materi ajar tari yang menarik dan tidak membosankan.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Boja Kabupaten Kendal, yang terletak di Bebengan
No.205 Kendal. Masalah utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pembelajaran
seni tari dengan menggunakan media audio-visual dalam mata pelajaran seni budaya di kelas
XI SMAN 1 Boja dan apakah manfaat media audio-visual dalam proses pembelajaran sei tari
kelas XI di SMAN 1 Boja Kabupaten kendal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
atau mendeskripsikan manfaat media audio-visual dalam pembelajaran seni tari kelas XI di
SMA Negeri 1 Boja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana metode ini
memiliki sifat deskriptif. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pembelajaran seni tari dengan
menggunakan media audio-visual dalam mata pelajaran seni budaya kelas XI di SMA Negeri
1 Boja Kabupaten Kendal menunjukkan bahwa didalam kegiatan proses pembelajaran di
SMA Negeri 1 Boja meliputi kegiatan pendahuluan, penyajian, dan kegiatan penutup. Proses
pembelajaran di kelas, guru menggunakan media audio-visual seperti LCD (Liquid Crystal
Display), Laptop, Televisi, Speaker, dan Kaset VCD tari, selain itu guru juga menggunakan
metode demostrasi dan ceramah. Manfaat menggunakan media audio-visual dapat
meningkatkan apresiasi siswa, kreativitas siswa dan hasil belajar menjadi lebih baik, selain
itu dengan menggunakan media audio-visual dalam pembelajaran di kelas tidak
menimbulkan rasa jenuh terhadap siswa dan dalam penyampaian materi menjadi lebih
kreatif. Sedangkan hambatan dalam penggunaan media audio-visual dalam proses
pembelajaran seni tari di SMA Negeri 1 Boja Kabupaten Kendal adalah permasalahan
pendanaan dan operasional penggunaan media audio-visual oleh siswa.

Kata Kunci : Pembelajaran Seni tari, Media audio-visual

PENDAHULUAN perubahan terhadap diri siswa, yaitu


perubahan pengetahuan (kognitif),
Pembelajaran adalah suatu kegiatan keterampilan (psikomotor) dan nilai
atau proses yang berlangsung di dalam sikap (afektif).
kelas, di mana peserta didik sebagai Guru dalam proses
objek yang diutamakan dalam proses pembelajaran perlu merencanakan
pembelajaran. Terjadinya proses bagaimana nanati agar siswanya
belajar tentunya akan membawa berhasil mencapai ketiga kriteria
kognitif, prikomotor dan afektif sedang dipelajari. Apabila media
tersebut dengan baik. Agar terjadinya audio-visual dimanfaatkan dengan baik
perubahan dari ketiga aspek tersebut maka akan menghasilkan kualitas
diperlukan adanya sumber belajar, sumber belajar yang baik, tergantung
sumber-sumber belajar meliputi dari cara pemanfaatannya terhadap
sumber berupa data, orang maupun media audio-visual tersebut.
benda yang dapat digunakan untuk SMA Negeri 1 Boja dalam
memberi fasilitas atau kemudahan pembelajaran menggunakan metode
dalam proses belajar mengajar. Salah demonstrasi, yaitu guru memberikan
satu sumber belajar yang potensial penjelasan kepada siswanya di depan
bagi proses pembelajaran adalah kelas kemudian mempraktekkan gerak
berdasarkan teori komunikasi. atau sikap dasar tari. Selain dengan
Selain di instansi sekolah, para menggunakan metode demonstrasi,
orang tua pun menyadari bahwa guru juga menggunakan metode
pentingnya teknologi untuk menunjang ceramah, dimana guru menyampaikan
kemajuan anak didiknya, banyak orang materi sesuai buku paket dan di
tua yang sudah membekali anakanya sampaikan kepada siswa di depan
dengan media elektronik sepereti siswa.
laptop, handphone, internet dan lain Guru juga menggunakan buku
sebagainya. Artinya media komunikasi paket dari sekolah, dimana siswa
masa mempunyai potensi besar apabila diajak berimajinasi terlebih dahulu,
dimanfaatkan sebagai sumber belajar namun dengan metode tersbut
dan pembelajaran. membawa dampak yang kurang
Proses pembelajaran dalam maksimal terhadap hasil belajar,
pengembangan materi atau bahan ajar apresiasi dan kreatifitas siswa
dapat melalui berbagai cara, salah Tahun 2009 SMA Negeri 1
satunya adalah dengan optimalisasi Boja berganti status menjadi RSBI
penggunaan media. Media yang di (Rintisan Sekolah Berstandar
gunakan untuk memperlancar proses Internasional) kelengkapan sarana
pembelajaran disebut dengan media prasarana sekolah ditambah dengan
pembelajaran. beberapa macam alat pendukung
Media pembelajaran kegiatan pemelajaran, antara laian
merupakan sarana penunjang dalam yaitu, speaker, televisi dan LCD
kegiatan pembelajaran. Efektivitas (Liquid Crystal Display). Dahulunya
penggunaan media dalam media yang di sediakan sekolah hanya
pembelajaran ini selain dapat berupa type recorder.
menunjang kegiatan pembelajaran Melalui penggunaan media
apabila digunakan dengan baik audio-visual dengan mengguakan
tentunya akan menghasilkan kualitas Televisi, Laptop dan LCD guru seni
sumber belajar yang baik pagi peserta tari mencoba menayangkan beberapa
didik. Media yang di gunakan dalam macam video tari kepada siswa. dan
pembelajaran dan diyakini membawa dalam menyampaikan materi
efek yang positif bagi siswa adalah pembelajaran guru menggunakan
media audio-visual. aplikasi dari microsoft power point
Media audio-visual merupakan atau PPT. Menyadari bahwa media
alat peraga yang dapat didengar dan audio-visual ini dapat membawa
dilihat yang berfungsi untuk pengaruh positif kepada siswa dan
memperjelas atau mempermudah pihak sekolah yang ditunjukkan
dalam memahami bahasan yang dengan adanya hasil belajar yang

2
membaik, antusias belajar dan respon maka disebut juga sebagai teknologi
siswa meningkat. pembelajaran. Tujuan utama teknologi
Penunjukkan hasil tersebut, pembelajaran adalah untuk
maka dengan penggunaan media memecahkan masalah belajar atau
audio-visual dalam proses memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
pembelajaran dapat berpengaruh Untuk meningkatkan kualitas
positif terhadap hasil belajar siswa, pembelajaran sekolah harus memiliki
apresiasi siswa dan kreativitas siswa. sarana prasarana yang menunjang
Berdasarkan latar belakang diatas untuk proses pembelajaran, sarana
perlu diadakannya penelitian tentang yang berkaitan dengan tekonologi
penggunaan media audio-visual dalam adalah media audio-visual.
pembelajaran di kelas, dapat Belajar menurut kamus besar
dirumuskan masalah sebagai berikut : bahasa Indonesia adalah berusaha
Bagaimana pembelajaran seni tari memperoleh kepandaian atau ilmu,
denga menggunakan madia audio- berlatih, berubah tingkah laku atau
visual dan apakah manfaat penggunaan tanggapan yang disebabkan oleh
media audio- visual. pengalaman. Belajar dilakukan oleh
Pembelajaran merupakan manusia merupakan bagian dari
terjemahan dari kata “Instruction” hidupnya, berlangsung seumur hidup,
dalam kegiatan pembelajaran disebut kapan saja, dan dimana saja, baik di
dengan intruksional adalah usaha sekolah, di kelas, di jalanan dalam
untuk mengelola lingkungan dengan waktu yang tidak dapat ditentukan
sengaja agar sesorang membentuk diri sebelumnya. (Hamalik, 2009:154)
secara positif tertentu dalam kondisi Media bagian yang tidak
tertentu (Miarso, 2004:528) terpisahkan dari proses belajar
Pembelajaran bukan lah mengajar, demi tercapainya tujuan
aktivitas, sesuatu yang dilakukan oleh pendidikan pada umumnya dan tujuan
seseorang, lebih dari itu pembelajaran pembelajaran di sekolah pada
bisa terjadi di mana saja dan pada level khususnya. (Arsyad: 2-3). Media
yang berbeda-beda, secara individual, audio-visual apabila dimanfaatkan
kolektif ataupun sosial. (Wenger dalam secara berkala maka akan membawa
Miftakhul Huda, 2014:2) pengaruh positif dalam proses
Ada lima prinsip yang menjadi pembelajaran.
landasan pengertian pembelajaran Pemanfaatan adalah tindakan
yaitu: a) pembelajaran sebagai usaha menggunakan metode dan model
untuk memperoleh perubahan perilaku, intruksional, bahan dan peralatan
walaupun perubahan perilaku peserta media untuk meningkatkan suasana
didik merupakan hasil dari proses pembelajaran. (Warsita, 2008:37).
pembelajaran, b) memperoleh Fungsi pemanfaatan sangat penting
perubahan perilaku secara keseluruhan karena membicarakan kaitan antara
akibat dari hasil proses pembelajaran, peserta didik dengan bahan ajar atau
c) pembelajaran merupakan suatu system pembelajaran, prinsip
proses, d) proses pembelajaran terjadi pemanfaatan media juga dikaitkan
akarena adanya tujuan yang akan dengan karakteristik peserta didik.
dicapai, e) pembelajran merupakan Beberpa contoh pemanfaatan media
bentk pengalaman. (Warsita, 2008: dalam kegiatan pembelajaran antara
266-267). lain: a) pemanfaatan media video
Apabila pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, b)
dikaitkan dengan teori komunikasi, pemanfaatan kaset audio dalam

3
kegiatan pembelajaran, c) pemanfaatan kualitatif yang dimana pendekatan ini
media video, d) pemanfaatan televisi . memiliki sifat deskriptif.
Komponen pembelajaran Pendekatan kualitatif ini sering
antara lain yaitu : guru, siswa, tujuan disebut dengan pendekatan naturalistik
pendidikan, srategi pembelajaran, dan yang artinya pendekatan penelitian
metode pembelajaran, media yang dalam menjawab permasalahan,
pembelajaaran dan pengajaran, memerlukan pemahaman secara
langkah kegiatan pembelajaran, mendalam dan menyeluruh mengenai
evaluasi. suatu objek yang diteliti guna
Pembelajaran seni tari memberikan kesimpulan-kesimpulan
mencakup apresiasi karya seni tari dan penelitian dalam konteks waktu dan
mengekspresikan diri melalui karya situasi yang bersangkutan. Dengan
seni tari. Tujuan pembelajaran seni tari data kualitatif kita dapat mengikuti dan
bertujuan mengembangkan sensitivitas memahami alur peristiwa secara
persepsi indrawi melalui berbagai kronologis, menilai sebab akibat dalam
pengalaman kreatif berkesenian sesuai lingkup pikiran orang-orang sekitar
karakter dan tahap pengembangan atau setempat dan dapat memperoleh
kemampuan seni anak di tiap jenjang penjelasan yang banyak dan sangat
pendidikan, menstimulus pertumbuhan bermanfaat (Miles dan Huberman
ide-ide imajinatif dan kemampuan dalam Rohedi, 1992:1-2).
menemukan berbagai gagasan kreatif Alasan menggunakan metode
dalam memecahkan masalah artistik ini adalah permasalahan yang dibahas
atau estetik melalui proses eksplorasi, tidak berkenaan dengan angka-angka,
kreasi, presentasi, dan apresiasi sesuai tetapi bertujuan untuk menyajikan
minat dan potensi anak didik di tiap fakta secara sistematis agar mudah
jenjang pendidikan. Mengembangkan dipahami, disimpulkan dan memberi
kemampuan apresiasi seni dalam gambaran proses pembelajaran dengan
konteks sejarah dan budaya untuk menggunakan media audio-visual dan
menumbuhkan pemahaman, kesadaran manfaat penggunaan media audio-
dan kemampuan menghargai visual dalam proses pembelajaran
keanekaragaman budaya lokal., juga dengan media audio visual dalam
sebagai sarana pembentuk sikap saling pembelajaran seni tari di SMA Negeri
toleran dan demokratis dalam 1 Boja.
masyarakat yang pluralistik. (Pekerti Penelitian pembelajaran seni
dkk 2013 : 1.26) tari dengan menggunakan media
audio-visual dalam mata pelajaran seni
METODE budaya kelas XI SMAN 1 Boja
Metode penelitian adalah cara- Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
cara kerja untuk dapat memahami menggunakan metode kualitatif
objek penelitian dan merupakan bagian dengan objek penelitiannya adalah
yang penting untuk diketahui oleh Pembelajaran Seni Tari pada kelas XI
seorang peneliti. Metode penelitian IPS . Sifat kualitatif penelitian
juga memberikan ketentuan-ketentuan mengarah pada mutu dan kedalaman
dasar untuk mendekati suatu masalah uraian, yakni pembahasan tentang
dengan tujuan untuk menemukan dan proses pembelajaran seni tari dengan
memperoleh hasil yang akurat dan menggunakan media audio-visual
benar. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya kelas
dalam penelitian ini adalah pendekatan XI SMAN 1 Boja Kabupaten Kendal

4
yang dipaparkan sesuai dengan tahunan (PROTA), Program Semester
keadaan di lapangan. (Promes), Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP), SIlABUS,
Teknik pengumpulan data tahapan pelaksanaan pembelajaran tari
yang digunakan dalam penelitian ini (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
adalah observasi, wawancara, dan kegiatan penutup), tahapan akhir
dokumentasi. pembelajaran (evaluasi dan pemberian
Observasi atau yang disebut tugas kepada peserta didik). Observasi
pula dengan pengamatan meliputi dilakukan 5 kali dengan mengamati
kegiatan pemusatan perhatian terhadap guru mengajar seni tari di kelas XI
sesuatu objek dengan menggunakan IPS.
seluruh alat indera (Arikunto. Wawancara digunakan sebagai
2010:199). Penelitian yang diadakan teknik pengumpulan data apa bila
dengan cara mengadakan pengamatan peneliti ingin melakukan studi
terhadap obyek, baik secara langsung pendahuluan untuk menemukan
atau tidak langsung. Observasi ini permasalahan yang harus diteliti, dan
dilakukan untuk mengamati langsung juga apabila peneliti ingin mengetahui
letak, situasi dan kondisi SMA Negeri hal-hal dari responden yang lebih
1 Boja serta bagaimana suasana ketika mendalam dan jumlah respondennya
proses pembelajaran seni tari sedikit atau kecil (Sugiyono, 2007:
berlangsung. 194).
Kegiatan observasi yang Dokumentasi merupakan
berkenaan dengan proses pembelajaran catatan peristiwa yang sudah berlalu,
tari di kelas meliputi guru mengajar yang berupa bentuk, tulisan, gambar,
peserta didik, metode yang digunakan, atau karya-karya monumental dari
media yang digunakan, hasil yang seseorang (Sugiyono, 2006: 329).
dicapai oleh peserta didik maupun Dokumentasi asal katanya
guru dan manfaat penggunaan media adalah dokumen yang artinya barang-
audio-visual serta hambatan dalam barang tertulis (Arikunto, 2010: 198).
penggunaan media audio-visual dalam Metode dekumentasi yaitu mencari
proses pembelajaran seni tari pada data mengenai hal-hal atau variable
khususnya. yang berupa catatan, transkip, buku,
Metode ini digunakan untuk surat kabar, majalah, notulen, rapat
menghimpun data penelitian melalui dan sebagainya. Dengan metode
pengamatan dan penginderaan dimana dokumentasi ini peneliti
observer atau peneliti benar-benar mengumpulkan data-data atau
terlibat dalam responden. Data yang dokumen yang dianggap penting
dimaksud adalah informasi mengenai seperti silabus dan RPP guru seni tari,
kondisi umum SMAN 1 Boja yang serta jumlah guru, karyawan TU dan
terdiri dari: Gambaran umum tentang siswa yang ada di SMA Negeri 1 Boja.
SMA N 1 Boja, keadaan guru, keadaan Untuk memperoleh keabsahan
siswa, media pembelajaran seni tari, data atau kebenaran suatu hasil,
metode pembelajaran seni tari. peneliti menggunakan tringulasi
lingkungan sekolah, proses sebagai teknik untuk mengecek
pembelajarannya, beserta sarana dan keabsahan data. Dimana dalam
prasarana sekolah. Obervasi kegiatan pengertian tringulasi adalah teknik
belajar seni tari di SMA N 1 Boja yang pemeriksaan keabsahan data yang
terdiri dari: tahapan sebelum proses memanfaat sesuatu yang lain dalam
pembelajaran (mengetahui program membandingkan hasil wawancara

5
terhadap objek penelitian (Moleong, membutuhkan hal-hal yang baru di
1990: 178). Teknik triangulasi ini dalam kelas, menghadapi masalah ini
meliputi tiga unsure penting dalam pihak sekolah pada tahun 2009
mendukung keabsahan data yaitu, menambahkan sarana prasarana berupa
sumber, metode dan teori. media audio-visual, yaitu setiap kelas
disediakan sarana prasarana berupa
HASIL DAN PEMBAHASAN LCD. Ruang kelas seni tari sebelum
memakai media audio-visual berupa
laptop, LCD dll, hanya menggunakan
PROSES PEMBELAJARAN SENI type dan buku paket yang disediakan
TARI DI KELAS XI IPS SMA N 1 dari sekolah , semenjak tahun 2009
BOJA pihak sekolah menambahkan sarana
Sebelum tahun 2009 SMA N prasarana berupa laptop, LCD, DVD,
Boja dalam pelaksanaan proses TV, speaker dan beberapa kaset video-
pembelajaran belum menggunakan video tari.
sarana penunjang seperti media audio- Pembelajaran di kelas XI IPS
visual hanya sebatas mengandalkan berlangsung pada tanggal 18
buku paket dan lembar kerja siswa, hal september, 25 september dan 2
ini berdampak pada siswa maupun oktober-16 oktober 2014.
guru, belum tersedianya media audio- Pembelajaran yang berlangsung
visual dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan media visual
membuat guru harus ekstra dalam pada tanggal 18 september yaitu
menjelaskan materi kepada siswa agar menunjukan hasil bahwa guru dalam
siswa dapat memahami yang memanfaatkan media LCD dan leptop
dijelaskan guru di depan kelas, yaitu dengan cara membuat Power
meskipun guru sudah berusaha Point untuk menjelaskan materi, dan
menjelaskan dengan rinci masih menggunakan laptop beserta LCD
terdapat siswa yang belum memahami untuk menampilkan video-video tari.
materi yang dijelaskan guru. Pembelajaran tanggal 25
Ketidak pahaman siswa terjadi september, pemanfaatan media audio-
karena kurang sadarnya siswa untuk visual ini digunakan dalam kegiatan
mencatat hal-hal penting yang presentasi, siswa membuat materi
disampaikan guru, kemudian presentasi dengan menggunakan
rendahnya keseriusan siswa dalam Power Point, sedangkan pembelajaran
mengikuti pembelajaran, seperti pada tanggal 2-16 oktober adalah
mengobrol di dalam kelas atau bahwa dengan penggunaan media
memainkan handphone didalam kelas audio-visual melaui tayangan-tayangan
juga mempengaruhi teman-teman video tari, keterampilan siswa menjadi
lainnya sehingga tidak fokus untuk lebih baik. Keterampilan menjadi lebih
menerima materi dan sehingga baik ini melalui tahapan penilaian
penyerapan materi oleh siswa menjadi aspek gerak, pola lantai, dan iringan
kurang maksimal. musik.
Tidak pahamnya siswa dan
rendahnya keseriusan siswa di dalam MANFAAT PENGGUANAAN
kelas disebabkan karena pengelolaan MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM
atau suasana yang kurang menarik PEMBELAJARAN SENI TARI
perhatian siswa, sehingga hal tersebut PADA KELAS XI IPS
berdampak pada hasil belajar siswa  Manfaat penggunaan media
yang kurang maksimal. Siswa audio-visual bagi guru
6
Adanya laptop dan LCD guru Penggunaan media audio-visual di
merasa terbantu dalam menyampaikan dalam pembelajaran sangatlah
materi belajar, salah satu keuntungan membantu proses belajar mengajar
yang dirasakan oleh guru dengan bagi para guru dan siswa.
digunakannya media audio-visual  Manfaat penggunaan media
dalam kegiatan pembelajaran yaitu audio-visual bagi siswa
penyajian materi pembelajaran yang Sejak digunakannya media
efisien, selain siswa lebih tertarik. audio-visual dalam pembelajaran,
Banyak hal yang disajikan oleh guru siswa menjadi lebih semangat
ketika mengajar seni budaya (seni mengikuti pelajaran seni budaya,
tari), misalnya menyampaikan dengan bertambahnya apresiasi siswa,
beberapa gambar yang berhubungan hasil karya kreativitas para siswapun
dengan properti tari, guru tidak perlu jauh lebih baik. Dilihat dari apresisi
bersusah payah dengan membawanya yang ditayangkan melalui tayangan
kedalam kelas, sehingga contoh video tari, siswa lebih banyak
gambar properti tari bisa ditayangkan menyerap pengetahuan tentang
melalui LCD. berbagai macam tarian yang berada di
Sebagai tenaga pendidik, guru daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan,
juga merasakan manfaat dari maupun Irian jaya. Sehingga siswa
penggunaan media audio-visual dalam tidak lagi berandai-andai seperti apa
pembelajaran. Walaupun sebatas tarian-tarian yang berasal dari daerah
penggunaan untuk membantu guru lain.
dalam menyampaikan bahan ajar, hal
tersebut dirasa sudah sangat HAMBATAN PEMANFAATAN
membantu, dengan penayangan materi MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM
melalui LCD guru tidak perlu repot- PEMBELAJARAN SENI TARI
repot lagi menulis secara berkala di TARI DI KELAS XI IPS
papan tulis, atau membawa media lain Hambatan pemanfaatan media
yang memberatkan guru, dan kurang pembelajaran dalam menambah
menarik perhatian siswa. apresiasi, kreatifitas dan hasil belajar
 Manfaat penggunaan media yang baik dalam mata pelajaran seni
audio-visual bagi Kepala Sekolah tari pada kelas XI IPS SMA N 1 Boja
Kepala sekolah mengakui, Kabupaten Kendal adalah operasional
melalui pernyataan yang disampaikan, penggunaan media audio-visual oleh
dengan adanya media pembelajaran siswa yang tidak berhati-hati sehingga
komputer di SMA Negeri 1 Boja menimbulkan kerusakan dan
Kabupaten Kendal, membawa mengharuskan pihak sekolah
perubahan pada guru terutama dalam mengeluarkan pendanaan untuk
penyesuaian dengan teknologi pembelian media audio-visual yang
komputer, Selain itu kepala sekolah baru.
tak henti-hentinya melakukan Proses penggalangan dana
pembinaan kepada guru untuk lebih melibatkan kerja sama komite dengan
profesional dalam melaksanakan tugas. orang tua siswa berdasarkan
Karena melakukan pembinaan musyawarah dan mufakat serta
kepada guru dalam mengelola kelas keihlasan dari semua pihak, langkah
dengan menggunakan media audio- kepala sekolah tersebut berdasar pada
visual membawa dampak positif bagi pemikiran bahwa pendidikan
siswa dan juga menambah intelegensi merupakan tanggung jawab semua
baik guru maupun siswa itu sendiri.
7
pihak, pemerintah, masyarakat, pembelajaran dengan media
khususnya orang tua siswa. pembelajaran dan memberikan tata
Demikian juga tentang tertib yang harus dilaksanakan oleh
pendanaannya. Pemerintah telah siswa dalam mengikuti proses
berupaya memenuhi kewajiban dengan pembelajaran khususnya dalam
mengalokasikan dana pendidikan, menggunakan media audio-visual
misalnya BOS, APBD dan sebagainya. seperti lcd, proyektor, speker, maupun
Namun seringkali dana dari tv dan dvd sebagai alat penunjang
pemerintah tersebut belum mencukupi proses pembelajaran di dalam kelas.
untuk menjalankan proses belajar Selain permasalahan umum
mengajar yang diharapkan. Melalui diatas, ada beberapa hambatan kecil
dengan cara demikian, maka dana lainnya yaitu, apabila kelistrikan pada
yang bersumber dari masyarakat sekolah mati, maka penggunaan media
khususnya orang tua siswa, pihak audio-visual dalam pembelajaran
sekolah dan komite tersebut akan dikelas juga dapat terganggu, contoh
sangat berperan dalam peningkatan halnya saja seperti ketika siswa harus
mutu pendidikan. melihat tayangan video dan
Permasalah yang muncul dari menganalisis tarian daerah, sehingga
siswa itu sendiri, yaitu dalam hal tersebut dapat menghambat
menggunakan media audio-visual berjalannya aktivitas pembelajaran.
tersebut siswa kurang berhati-hati dan Terkadang selain masalah kelistrikan,
seenaknya sendiri, Siswa yang senang karena lamanya penggunaan media
dengan bermain, apabila guru lengah audio-visual yang terlalu melebihi jam
dalam melakukan pengawasan, atau pemakaian juga akan menimbulkan
guru izin untuk keperluan sebentar, kerusakan.
terkadang siswa mempunyai ulah yang Apabila kerusakan ini terjadi
bermacam-macam antara lain mencari pada LCD, maka pihak sekolah harus
program-program game, membuka membenahi kerusakan tersebut,
aplikasi lain selain program yang dengan pembetulan terhadap perangkat
diharuskan. Untuk mengatasi hal yang rusak, membutuhkan waktu
tersebut guru yang menggunakan cara pembetulan yang cukup lama. Apabila
yaitu melakukan pengawasan ekstra perangkat tidak bisa dibetulkan maka
terhadap siswa, memberikan tata tertib pihak sekolah harus mengganti dengan
yang harus dipatuhi oleh siswa alat yang baru, sehingga apabila
tersebut. kerusakan ini terjadi, selain
Melalui uraian di atas maka menghambat jalannya proses
dapat disimpulkan bahwa hambatan pembelajaran didalam kelas, pihak
yang terjadi di SMA Negeri 1 Boja sekolah juga harus menganggarkan
Kabupaten kendal dapat diatasi dengan dana untuk membeli atau mengganti
langkah sebgai berikut: (1) masalah kembali perangkat yang telah rusak
pendanaan, diadakan melalui tersebut.
kerjasama dengan orang tua, dan
komite sekolah untuk memecahkan Kesimpulan
permasalahan pendanaan, pengadaan Berdasarkan hasil penelitian
piranti keras dan lunak dilakukan oleh dengan judul “Pembelajaran Seni Tari
komite sekolah, (2) penggunaan media Dengan Menggunakan Media Audio-
audio-visual oleh siswa dapat diatasi Visual Dalam Mata Pelajaran Seni
dengan melakukan pengawasan yang Budaya Kelas XI Di SMA Negeri 1
ekstra terhadap pelaksanaan

8
Boja Kabupaten Kendal” maka dapat Dananjaya, Utaomo.2013.
diambil kesimpulan sebagai berikut: Media Pembelajaran Aktif. Bandung:
Proses penggunaan media Nuansa Cendekia
audio-visual di kelas XI IPS SMA Matthew, Milles & A. Michael
Negeri 1 Boja ini dimulai dengan Huberman. 1992. Analisis Data
menyiapkan peralatan media audio- Kualitatif. Jakarta: UI Press.
viaul seperti laptop, VCD Miarso, Yusufhadi. 2004.
pembelajaran, speaker, LCD dll, dalam Menyemai Benih Teknologi
mempersiapkan alat-alat ini tidaklah Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
mengurangi waktu pembelajaran, -----2007. Menyemai Benih
dikarenakan guru telah mempersiapkan Teknologi. Jakarta: Prenada Media
sebelum para siswa memasuki ruang Group.
kelas, sehingga dapat secara efektif Mudyahardjo, Redja. 2012.
digunakan untuk proses pembelajaran. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung:
Manfaat dengan digunakannya PT Remaja Rosdakarya Offset.
media audio-visual pada mata Moedjiono, Hasibuan. 2012.
pelajaran seni budaya khususnya seni Proses Belajar Mengajar. Bandung:
tari di SMA Negeri 1 Boja, baik Remaja Rosdakarya Offset.
penggunaan leptop, LCD, type, dapat Sukmadinata, Nana Syaodih.
memudahkan dan meningkatkan 2005. Metode penelitian Pendidikan.
kualitas pembelajaran, dengan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
menggunakan LCD, laptop ternyata ----- 2009. Metode Penelitian
dapat meningkatkan antusias belajar Pendidikan. Bandung: PT Remaja
siswa, penyampaian materi dengan Rosdakarya.
PPT dapat diulang-ulang sesuai Sutomo, dkk. 2009.
keperluan sehingga tidak menimbulkan Manajemen Sekolah. Semarang:
rasa jenuh bagi siswa, hasil belajar UNNES Press.
siswa menjadi lebih baik, dan Suparman, Alwi. 2012. Desain
imajinasi-imajinasi siswa berkembang Instruksional Modern: Panduan Para
dengan melihat video sehingga Pengajar & Inovator Penidikan.
kreativitas-kreativitas siswa menjadi Jakarta: Erlangga.
lebih baik. Uno, Hamzah B. 2011. Model
Pembelajaran Menciptakan Proses
DAFTAR PUSTAKA Belajar Yang Kreatif dan Efektif.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Jakarta: Bumi Aksara.
Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan:
Jakarta: PT Bumi Aksara. .
----- 2010. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2007. Media
Pembelajaran. Jakarta: Grafindo
Pustaka.

9
10

Anda mungkin juga menyukai