PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek yang harus dipenuhi, alah
satunya adalah aspek keterampilan. Aspek keterampilan sendiri juga dibagi kedalam 4 bagian,
yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Kegiatan menyimak identik dengan
“mendengar”, namun berbeda. Kegiatan mendengar dilakukan seara tidak sengaja, sedangkan
menyimak dilakukan karena ada unsur kesengajaan. Proses menyimak dala pembelajaran
memiliki tujuan agar para siswa dapat menginterpretasi, menganalisis serta mengevaluasi pesan
dalam bahan simakan. Dewasa ini media pembelajaran menyimak tidak lagi terbatas bunti, tetapi
didukung oleh media audi visual.
Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran berperan sebagai alat bantu dalam
proses penyampaian pembelajaran. Bentuk dan jenis media sangat beragam, salah satunya adalah
media pembelajaran audio visual. Basuki (2001, hlm. 67) mengatakan Media audio visual
merupakan media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar seperti film bersuara, video,
televisi, dan sound slide. Media pembelaara audio visual ini sendiri juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Di samping biaya yang relative mahal dan memerlukan keahlian khusus dalam
mengoperasikannya, audio visual dapat memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada siswa
serta dapat menyajikan objek secara detail.
Fakta dilapangan masih banyak sekolah yang kondisi pembelajaran menyimak masih
terkesan monoton, sehingga kualitas keterampilan berbahasa siswa masih kurang. Hal ini terlihat
dari keaktifan siswa dikelas. Selain itu, masih banyak terdapat guru yang mengambil materi
pembelajaran keterampilan menyimak dari buku ajar yang dimiliki siswa, baik materi menyimak
cerita, menyimak pidato, menyimak petunjuk, menyimak ceramah, maupun materi menyimak
lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian di sekolah SMAN 1 Pancur Batu, masih banyak siswa yang
memiliki kendala dan hambatan dalam menyimak. Adapun beberapa alasan mereka, seperti
kurang fokus dan kelelahan karena kegiatan lainnya. Dan dalam angket yang telah disebarkan,
mereka juga merasa penggunaan media pembelajaran yang lama belum dapat meningkatkan
keterampilan menyimak mereka secara optimal dan meminta adanya media pembelajaran lain.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat kita identifikasi masalah adalah
sebagai berikut:
1. Masih banyak siswa yang kesulitan dalam menyimak dan memiliki kendalah ketika
ditugaskan untuk menyimak.
C. Batasan Masalah
Searah dengan identifikasi masalah dan untuk menghindari meluasnya masalah yang
akan diteliti, maka dengan itu peneliti membatasi penelitian ini dengan fokus melihat pengaruh
penggunaan media audio visual terhadap keterampilan menyimak siswa dengan menaruh judul “
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Keterampilan Menyimak
Siswa.”
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: apakah ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual terhadap keterampilan menyimak siswa?
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melihat apakah ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran audi visual
terhadap keterampilan menyimak siswa di dalam kelas.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian Patta Lunita (0540952714) tentang “Pengaruh pengguaan media audio visual
terhadap keterampilan menyimak cerita pada hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas v SD
Negeri 102 Bisoli”, Universitas Muhammadiyah Makasar. Berdasarkan penelitian tersebut, ada
pengaruh media pembelajaran audio visual dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa.
Terbukti dari nilai pretest dan dilanjutkan post test yang semakin meningkat seteah
menggunakan media pembelajaran audio visual.
Penelitian Mella Lisyanti Gustiar tentang “Media Audio Visual Untuk Kemampuan
Menyimak Dongeng”, SMAN 1 Manonjaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan signifikan hasil dari Kelas X SMA Negeri 1 Manonjaya Tasikmalaya antara siswa
yang menggunakan media audio visual dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode
konvensional. Dimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan audio visual
media (17,06) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
metodekonvensional (10,00).
Persamaan penelitian yang akan diteliti dengan dua penelitan sebelumnya sama-sama
menggunakan media pembelajaran audi visual. Dari penelitian sebelumnya, dapat dibuktikkan
bahawa ada pengaruh peningkatan keterampilan menyunting siswa ketika menggunakan media
pembelajaran audio visual.
Perbedaan dengan penelitian Patta Lunita adalah subjek peneliti yang digunakan anak
sekolah dasar, sedangkan penelitian ini menggunakan anak SMA kelas X. Perbedan dengan
penelitian Mella Lisyanti Gustiar terletak pada tujuan penelitian dan rumusan masalahnya.
Dalam penelitian Mella Lisyanti Gustiar, bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan media
pembelaaran audio visual dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Sedangkan dalam
penelitian kali ini, hanya melihat pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap
keterampilan menyimak siswa.
2.4 Hipotesis