OLEH
NIM :1901040013
KUPANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan, yaitu apabila dikehendaki peningkatan mutu pendidikan maka
dibutuhkan motivasi yang lebih besar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kurangnya
motivasi belajar siswa, disebabkan karena terlalu monotonya suasana dalam pembelajaran
sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh guru.
Disamping itu juga faktor lingkungan belajar yang kurang mendukung dalam
merangsang motivasi siswa. Jika hal ini berlangsung secara terus – menerus dan tidak ada
tindakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan nyaman serta
membantu memper mudah memahami bagi siswa, maka hal ini akan sangat mempengaruhi
motivasi belajar siswa.
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan
hasil belajar. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik
memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu
meningkatkan keberhasilan peserta didik.Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di
sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan hasil belajar yang baik, sebab hasil
belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Menurut
Hamalik (2001,h.159), Penggunaan media pembelajaran, salah satunya bisa dengan
menggunakan media pembelajaran audio-visual. Media pembelajaran audio-visual
merupakan media yang menyampaikan materi dengan menggunakan suara dan gambar
salah satu contohnya adalah pemutaran video yang berkaitan dengan materi ajar yang akan
disampaikan oleh guru.
Manfaat Praktis
Sebagai bahan kajian bagi sekolah untuk lebih meningkatkan usaha- usaha pendidikan,
khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang baik.Dapat memberikan acuan bagi
guru khususnya guru mata pelajaran Biologi untuk menentukan media pembelajaran yang
tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu alternative untuk
audio-visual bagi siswa untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Media pembelajaran yaitu alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pengajaran yang terdiri dari buku tope recoeder, kaset,video camera, video
recorder ,film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Dengan kata lain, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar (Arsyad,2010).
Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-
pesan pembelajaran (Arsyad 2013,hal 3).
Media Audio Visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksi gambar
bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan
objek aslinya. Alat -alat yang termasuk dalam kategori media audio visual,adalah :
televisi, video, VCD, sound slide, dan flim (Sanaky, 2013)
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa
disebut media pandang-dengar. Audio Visual akan menjadikan penyajian bahan ajar
kepada siswa semakin lengkap dan optimal, selain itu media ini dalam batas-batas tertentu
dapat juga menggantikan peran dan tugas guru bisa beralis menjadi fasilitor belajar, yaitu
memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh media audio visual,
diantaranya program video atau televisi, video atau televisi instruksional, dan program
slide suara.
Objek yang dikaji biologi berupa kehidupan yang berjenjang, terdiri atas berbagai
tingkat organisasi biologi mulai dari molekul,sel, jaringan,organ, organisme/individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.
1. Molekul
Molekul adalah unit terkecil yang terdiri atas dua atau lebihikatan atom.
2. Sel
Sel adalah unit terkecil yang memiliki kemampuan hidup dari berkembang biak,
baik secara independen maupun sebagai
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.Biologi
pada tingkat tersebut memaparkan tentang berbagai jenis, ciri, dan fungsi, setiap
jaringan, misalnya jaringan saraf dan jaringan otot.
4. Organisme (individu)
Kelompok individu satu spesies yang hidup di tempat tertentu disebut populasi.
Misalnya, populasi manusia, populasi semut,dan populasi padi. Tingkatan di atas
populasi berupa komunitas, yaitu kumpulan populasi seluruh spesies yang
menempati area yang sama.
lingkungan. Misalnya, ledakan populasi, konservasi alam, dan tata ruang daerah.
Jadi, dapat disimpulkan hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri
seseorang yang perubahanya sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai akibat dari kegiatan
belajar. Perubahan sebagai akibat dari hasil belajar dapat meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor, khususnya pada materi pembelajaran biologi.
2.5 Kerangka Pikir
Salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran bagi siswa yang
memiliki karakter penggunaan media audio visual karena dengan penggunaan media tersebut,
siswa yang memiliki karakter akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan modalitas
yang dimilikinya. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh.
Suatu proses dalam pembelajaran peran guru adalah mengarahkan pola fikir siswa,
menuntun rasa ingin tahu siswa dan memfasulitasi siswa. Jika siswa mampu mengekspresikan
potensi, termotivasi dan dapat mengerjakan tugasnya dari guru maka tujuan pembelajaran
akan tercapai.Berdasarkan landasan teori dengan permasalahan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Biologi kelas X di SMAN 2 Langke Rembong
METODE PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakan dalam kurun waktu selama tiga bulan. Lokasi yang
digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah SMAN 2 Langke Rembong.
Subjek penelitian yang digunakan adalah Siswa kelas X MIPA 2 SMAN Langke
Rembong.Jumlah keseluruan siswa 30 siswa(20 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki)
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas,variabel terikat dan varibel
kontrol.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran Media
Audio Visual.Varibel terikatnya adalah Motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X MIPA
2 SMAN 2 Langke Rembong.Sedangkan variabel kontrol adalah mata pelajaran biologi pada
materi Ruang Lingkup Biologi.
Tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas diawal dengan kegiatan planning
(perencanaan tindakan ), acting (penerapan tindakan) Observing (Observasi dan mergevaluasi
proses dan hasil tindakan dan reflecting(melakukan penyegaran)Hubungan antara keempat
kegiatan di atas menunjukan bahwa sebuah siklus penelitian tindakan dilaksanakan tidak
hanya sekali melainkan berulang-ulang sampai peneli mersakan adanya perubahan atau
peningkatan dalam proses pembelajaran.
Jika disajikan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, penulis memutuskan untuk menghentikan tindakan atau
melanjutkan tindakan dengan catatan memperbaiki kekurangannya.
2. Kegiatan Penelitian
Siklus 1 : Tahapan Perencanaan, tahapan tindakan dan observasi (Pertemuan I,II), tahapan
refleksi.Siklus 2:TahapanPerencanaan,tahapan tindakan dan observasi (Pertemuan I,III),
tahapan refleksi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi dan tes sebagai teknik
utama, sedangkan teknik pendukungnya menggunakan wawancara, dokumentasi dan arsip.
Analisis Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan uji validitas, uji
reliabilitas,uji tingkat kesukaran butir soal, daya beda soal. menguji instrumen yang akan
diberikan kepada siswa berupa butir-butir soal dalam pre test,post test, Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) dan kuesioner.
Teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis data kualitatif dan analisis data
kuantitatif.Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi
mengenai situasi- situasi atau kejadian- kejadian Dalam analisis data kualitatif yang pertama
data yang muncul berupa kata-kata dan bukan rangkaian kata Data tersebut dikumpulkan
dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen) dan proses.Sedangkan
data yang bersifat kuantitatif seperti data hasil observasi motivasi siswa dianalisis dengan
menggunakan analisa deskriptif dan sajian visual. Sajian tersebut menggambarkan bahwa
dengan tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan,
perubahan, kearah yang lebih baik jika
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Untuk mengetahui hasil tindakan yang telah
dilakukan dapat menimbulkan perbaikan, peningkatan dan perubahan dari keadaan
sebelumnya, maka peneliti menggunakan rumus:
P= Presentase peningkatan
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Haryoko, Sapto. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio Visual sebagai Alternatif Optimalisasi
Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi.Vol.5/ No.1/ Maret2009/ hlm. 3.
https://kumparan.com/ruang-lingkup-biologi-cabang-ilmu-dan-tingkatan-objek(Diakses pada
tanggal 24 November 2021)
Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosda
Karya: 2004), hlm. 248.
Purwono Joni, dkk. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan”, Jurnal teknologi, pendidikan dan pembelajaran, Vol. 2,
No.2, hlm. 130.
Widiasworo, Erwin.2012. Kiat Sukses Membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Depok:
Ar-Ruzz Media.