Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAAN MEDIA GAMBAR UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA


DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS
1 DI MEJAYAN KABUPATEN MADIUN 2022/2023

Email:

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan pembelajaran
membaca permulaan dengan media gambar secara klasikal
maupun secara kelompok dan di dalam proses pembelajaran
terjadi peningkatan kemampuan membaca siswa. Data dalam
penelitian ini diperoleh dengan metode kualitatif,
pengamatan/observasi dan dibantu alat perekam berupa
kamera hp. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus
tindakan. Siklus pertama di titik beratkan pada peningkatan
pemahaman huruf abjad tentang huruf vocal dengan huruf
konsonan. Serta siswa diminta untuk menebali huruf dalam
lembar siswa yang sudah disediakan guru dan siklus kedua
pada peningkatan membaca dengan mengenalkan suku kata
yang tergabung dari huruf vocal dengan huruf konsonan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca
permulaan dengan media gambar secara klasikal siswa yang
pemalu cenderung paktif sehingga ketika guru memberi tugas
siswa untuk mencocok huruf yang sudah ada dalam gambar
siswa mampu daan perhatian sebagian siswa terfokus dalam
pembelajaran ini dan kemampuan membacanya masih
didominasi oleh siswa-siswa yang aktif. Dengan pembelajaran
kemampuan membaca dengan media gambar secara kelompok
siswa diajak untuk melakukan permainan mencocokkan suku
kata dengan gambar dengan teman sendiri dan guru bertindak
sebagai fasilitator dan motivator. Kreativitas siswa
kemampuan membaca siswa meningkat serta suasana
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dengan
menggunakan media Gambar.
Kata Kunci: Membaca, Media Gambar
Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efesien


dalam meningkatankan sumber data manusia untuk mencapai suatu
dinamika yang di harapkan. Pendidikan sebagai suatu usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadikan manusia berjiwa
Pancasila. Pembelajaran terjadi karena adanya dorongan manusia ingin
menjadikan dirinya lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan siswa masih kesulitan dalam memahami
Bahasa atau suku kata yang mereka baca. Tentunya mereka juga kesulitan
dalam menegrti apa yang mereka baca dan apa yang harus mereka pahami
dengan bacaan tersebut.
Factor factor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain
kemampuan kognitif sisewa dalam konsep konsep pembelajaran masih
rendah dan pembelajaran yang berlangsung sangat tidak kondusif atau
nyaman untuk anak anak seusia mereka. Hal ini adalah merupakan sebuah
tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru
dituntut lebih kreatif dam mempersiapkan pembelajaran yang akan
dilaksanakan dengan memilih media serta model pembelajaran yang akan
di laksanakan dalam pembelajaran yang termasuk dalam strategis
pembelajaran. Persiapan guru dalam mengelola pembelajaran akan
membawa dampak baik bagi para peserta didik yang akan menghasilkan
hasil belajar siswa yang lebih baik dam sesuai dengan indicator yang akan
di capainya. Salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan di saat
pembelajaran berlangsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
Media Gambar. Peserta didik dapat terlibat langsung dalam aktiovitas
pembelajaran agar siswa selama proses pembelajaran berlangsung siswa
sangat menikmati pembelajaran dengan nyaman dan kondusif.
Media Gambar merupakan suatu metode mengajar dengan
membagikan lembar soal disertai jawaban yang sudah tersedia. Siswa
diharapkan bisa mencari jawaban dari sebuah gambar tersebut. Berdasarkan
uraian di ata maka “Penggunakan Media Gambar Untuk meningkatkan
Kemampuan siswa membacva dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dikelas 1 SDN Bangunsari 03 Mejayan”.
Penggunakan Media gambar untuk meningkatkan kemampuan
siswa membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SDN
Bangunsari 3 Mejayan” menggunakan Metode Cooperative Learning.
Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
bagi peneliti : Penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran membantu
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam Materi Bahasa Indonesia
yang memberikan alternative pembelajaran yang aktif kreatif dan
menyenangkan bagi siswa serta meningkatkan suatu mutu Pendidikan di
Materi Bahasa Indonesia, bagi siswa : Untuk meningkatkan pemahaman
membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih sederhana,
bagi sekolah : Penelitian ini dapat menjadikan salah satu alternatif model
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di sekolah ini.

Kajian Teori

1. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan tujuan yang akan di capai dari suatu
kegiatan pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar.
Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah peserta didik yang
menguasai kompetensi yang diharapkan. Parta (2011) berpendapat sama
bahwa hasil belajar yang di capai peserta didik dapat dikelompokkan
dalam tiga kategori yaitu Dominan Kognitif, afektif, dan psikomotor.
Secara lebih terperinci dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Domain kognitif terdiri dari: pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode
pada situasi yang baru, analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Domain kemampuan sikap (affective) terdiri dari menerima atau
memperhatikan, merespons, penghargaan, mengorganisasikan dan
mempribadi (mewatak).
3. Domain Psikomotorik terdiri dari: menirukan, manipulasi,
keseksamaan (precision), artikulasi (articulation) dan naturalisasi.

Menurut Shabri (2005), hasil belajar yang dicapai siswa


dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari lingkungan dan
faktor yang datang dari diri siswa. Faktor yang datang dari diri siswa
seperti kemampuan belajar (intelegensi), motivasi belajar, minat dan
perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan
psikis. Sedangkan menurut Clark (dalam Shabri, 2005) mengemukakan
bahwa: Hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan
siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Artinya, selain faktor dari
dalam diri siswa sendiri, masih ada faktor-faktor. di luar dirinya yang
dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah
satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil
belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran juga
dipengaruhi oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara
lain:

1. Ukuran kelas (Class size). Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa


yang belajar. Ukuran yang biasanya digunakan adalah 1:40, artinya,
seorang guru melayani 40 orang siswa. Diduga makin besar jumlah
siswa yang harus dilayani guru dalam satu
kelas maka makin rendah kualitas pengajarannya, demikian pula
sebaliknya.
2. Suasana belajar. Suasana belajar yang demokratis akan memberi
peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan
suasana yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas yang ada pada
guru. Dalam suasana belajar yang demokratis ada kebebasan siswa
belajar, mengajukan pendapat, berdialog dengan teman sekelas, dan
lain-lain.
3. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Kelas harus diusahakan
ebagai laboratorium belajar bagi siswa. Artinya, kelas harus
menyediakan sumber-sumber belajar seperti buku pelajaran, alat peraga,
dan lain-lain.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil


belajar, Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal
sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas.
2. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan proses pembelajaran (Rusman, 2017b).
Media merupakan alat peraga yang menyajikan pesan dan informasi
tentang fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sesuai dengan pokok
bahasanya. Media ada yang by utilization (dimanfaatkan) oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran, artinya media tersebut diproduksi oleh
pihak tertentu dan guru tinggal by use (menggunakannya) secara
langsung dalam kegiatan pembelajaran, begitu juga media bersifat
alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah maupun lingkungan
masyarakat. Selain itu guru juga dapat mendesain dan membuat
medianya sendiri (by design) sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
siswa.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan. Komponen komponen ini meliputi: tujuan
pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, strategi
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran
Media Pembelajaran adalah merupakan jembatan berpikir dan
bertindak bagi siswa, serta sebagai sarana untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau pembawa pesan pesan atau informasi yang bertujuan
pembelajaran.
Dari pendapat diatas bisa di simpulkam bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran dalam pikiran dan perasaan peserta didik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran
yang maksimal serta optimal untuk jangka Panjang masa depan peserta
didik.
2. Jenis Media Pembelajaran
Dari www.Asikbelajar.com disebutkan Menurut Rudy Brets, ada 7
(tujuh) klasifikasi media, yaitu :
o Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi,
Televisi dan animasi.
o Media audio visual diam, seperti : Slide.
o Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.
o Media visual bergerak, seperti : Film bisu.
o Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto.
o Media audio, seperti : radio, telephon, pita audio.
o Media cetak, seperti : buku, modul.
3. Tujuan Pengunaan Media Pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran secara umum menurut Lestari,
Ariani, & Ashadi (2014) adalah membantu guru dalam menyampaikan
pesan- pesan atau materi pelajaran kepada siswanya agar pesan lebih
mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih menyenangkan bagi peserta
didik.
4. Media Pembelajaran sebagai pendukung Media Pembelajaran
Media gambar termasuk dalam media Visual. Media Gambar adalah
media yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber ke
penerima. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
komunikasi visual, di samping itu media gambar berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila
tidak digrafiskan.
5. Menggunakan Gambar Dalam Kelas
Media gambar digunakan untuk suatu tujuan pengajaran yang dapat
memberikan pengalaman dasar pada peserta didik. Mempelajari gambar
sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan dengan cara,
menyusun cerita berdasarkan gambar, mencari gambar-gambar yang
lama, atau menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu
obyek yang sudah ada dalam buku pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas dengan menggunakan
gambar akan berjalan secara efektif. Gambar-gambar yang digunakan
merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta
didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-
gambar dapat ditempel pada papan atau dinding didalam kelas serta
menjadikan ruangan pembelajaran menarik, media gambar memotivasi
siswa untuk meningkatkan minat, perhatian, dan menambah
pengetahuan siswa.
6. Kelebihan Media Gambar
Setiap media yang digunakan dalam metode pembelajaran memiliki
kelebihan yang dapat memperlancar proses belajar mengajar, begitu
juga dengan media gambar yang memiliki beberapa kelebihan seperti
yang dikemukakan oleh (Sadiman,1996:31). Kelebihan media gambar
tersebut yaitu
1. Sifatnya konkret dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman.
5. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan.
3. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia menggunakan alfabet latin yang terdiri dari 26
huruf dalam sistem perlambangan bunyinya. Secara garis besar, dari
semua huruf tersebut dibagi menjadi dua golongan, yaitu huruf vokal
dan konsonan.
Berikut pengertian huruf vokal dan konsonan beserta contohnya.
1. Huruf Vokal
huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam
bahasa Indonesia dan terdiri atas lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan
u.
Pengertian serupa juga terdapat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, huruf vokal adalah huruf
untuk melambangkan fonem vokal, yaitu a, i, u, e, dan o, atau
disebut dengan huruf hidup.
Huruf vokal pada umumnya dapat ditempatkan di depan, di
tengah, maupun di akhir suatu kata.
2. Huruf Konsonan
Konsonan merupakan bunyi atau ujaran bahasa yang terjadi karena
adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapat hambatan, konsonan
disebut juga huruf mati. Pada bahasa Indonesia huruf yang melambangkan
konsonan terdiri atas b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Metode Peneliatian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Bangunsari 03 Mejayan.


Kelurahan Bangunsari Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun Jawa Timur, yang
berada dekat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun. SDN Bangunsari 03
Mejayan Kelurahan Bangunsari Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun Jawa
Timur mempunyai fasilitas adanya Perpustakaan yang memadahi, Tidak ada
Laboratorium Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 11 orang
terdiri dari 4 orang Guru PNS dan 5 orang GTT, 1 orang Tenaga Kependidikan dan
1 orang Tenaga penjaga Sekolah. Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas I SDN
Bangunsari 03 Mejayan dengan jumlah siswa sebanyak 13, yang terdiri dari 10
siswa laki – laki dan 3 siswa perempuan.
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan
Oktober dan Nopember 2022. Penelitian ini pada Materi Bahasa Indonesia
yang diajarkan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing
siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan
Kelas dengan Siklus.
1. Siklus 1
Membahas Materi Huruf Abjad
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan
tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi
guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat Media gamabr untuk
evaluasi berbentuk tes menebali huruf abjad a-z.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan:
1. Guru menjelaskan materi Materi Bahasa Indonesia secara klasikal.
2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membuat siswa memahami huruf adjad
serta menjelaskan perbedaan Huruf Vokal serta Huruf Konsonan.
3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai
dengan panduan guru, guru menjelaskan satu persatu ap aitu huruf abjad dri A-
Z dan Meminta siswa memilih Huruf yang ada di Magic Box yang disebutkan
oleh Guru.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang
diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru.
Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil lembar kerja
siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran siklus 1 dan menjadikan
pertimbangan untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Pertimbangan akan di
lakukan siklus kedua apa bila di siklus pertama mengalami kendala evaluasi
pembelajaran. Komponen yang belum di capai oleh siswa adalah pencapaian
siswa kurang dari 70 % dan pencapaian siswa dapat di lihat dari hasil belajar
siswa.
e. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam
merencanakan siklus II dengan memeperbaiki kelemahan dan kekurangan pada
siklus I. Tahap yang akan di lalui sesuai dengan tahapan di siklus ke II.

Hasil Penelitian

Deskripsi Awal Penelitian siklus I

a. Perencanaan
Di tahap awal guru mempersiapkan perencanaan awal rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
pembelajaran menggunakan media Gambar pada Materi Bahasa
Indonesia Kelas satu, dan Guru mempersiapkan Lembar kerja Siswa
dan Menyusun Observasi aktifitas guru dengan siswa dengan
membuat hasil belajar siswa sebelum melaksanakan Tindakan kelas.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Tindakan kelas di lakukan pada hari Rabu, 9 November
2022 di kelas 1 jam 08.00 WIB sampai selesai. Kegiatan di lakukan
dengan tiga tahap yaitu kegiatan awal pembelajaran, kegiatan Inti
dan kegiatan Penutup. Alokasi waktu Kegiatan awal pembelajaran
selama 10 menit, Alokasi waktu kegiatan Inti pembelajaran selama
40 Menit dan alokasi waktu kegiatan penutup Selama 10 menit.
Dalam kegiatan pendahuluan guru melakakukan Guru membuka
kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas (
menyapa, berdoa, dan mengecek kehadiran Kelas dilanjutkan
dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Guru menyapa para
peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang
mereka lihat dalam perjalanan ke sekolah hari ini. Guru mengajak
peserta didik mengamati gambar sampul dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Serta guru mengajak siswa untuk bernyanyi
Bersama menyanyikan lagu ABC.
Melalui kegiatan inti Mengidentifikasi Bentuk Huruf pada Deret
Abjad. Guru menanyakan beberapa huruf kepada seorang peserta
didik. Apabila ia belum dapat menjawab pertanyaan, tawarkan
kepada peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru
Ajak peserta didik untuk membedakan bentuk huruf kapital dan
huruf kecil. Peserta didik bisa diminta untuk bergantian
menyebutkan nama huruf yang ditunjuk oleh guru yang berbentuk
Media Gambar, Setelah peserta didik memahami nama huruf dan
bentuknya, Guru memperkenalkan Huruf Vokal dan Huruf
Konsonan. Guru menjelaskan huruf vocal dengan menunjukkan
kartu kata A, I, U, E, dan O. setelahnya Guru melanjutkan tentang
huruf konsonan. Guru meminta siswa mengerjakan lembaran kerja
siswa yang sudah di sediakan oleh guru. Setelah Peserta didik
memahami huruf vocal dan Huruf konsonan, Guru harus
memberikan contoh penulisan huruf yang benar kepada peserta
didik. Guru membagikan lembar tugas siswa tentang Huruf Abjad.
Guru mulai berkeliling melihat perkembangan peserta didik di saat
menebali huruf. Guru memberikan pengarahan jika ada siswa yang
masih bingung dalam menebalkan huruf abjad. Lakukan kegiatan
membaca huruf abjad secara rutin setiap sebelum memulai
pembelajaran Bahasa Indonesia, hingga seluruh peserta didik
mengenali bunyi serta bentuk huruf.
Kegiatan Akhir Guru mengatakan bahwa peserta didik harus
menghafalkan bentuk huruf tersebut agar mudah dalam membaca.
Dan menjelaskan Kembali huruf Vokal dengan Huruf konsonan.
Guru mengajak para peserta didik untuk mengingat kembali tentang
bunyi huruf. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu
penutup.
c. Observasi
Partisipasi siswa kelas 1 SDN Bangunsari ada peningkatan dalam
melakukan kegiatan pembelajaran pada kondisi awal siswa
melakukan kegoatan menggunakan media gambar siswa antusias
dalam menyebutkan huruf huruf abjab a – z. hal ini dapat di lihat
dari hasil belajar siswa siswa menebali huruf huruf abjad dimana
siswa sudah mampu menebali walapun ada anak yang menebalinya
ada yang kurang dalam penebalannya tidak searah dengan garis
putus putus yang sudah ada di lembar kerja siswa. Dalam observasi
menggunakan media Gambar ini dari 13 siswa ada 3 siswa yang
hasilnya tidak tuntas dalam pengerjaannya. Dan 10 siswa yang
tuntas dalam mengerjakan pekerjaan tugasnya.
d. Refleksi
Awal mulai tujuan ini di lakukan adalah untuk mengetahui
meningkatnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas 1 SD dengan menggunakan media gambar
ternyata nilai yang di dapat nilai rata rata siswa sudah diatas nilai
minimum.
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
a. Perencanan
Di tahap awal guru mempersiapkan perencanaan awal rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
pembelajaran menggunakan media Gambar pada Materi Bahasa
Indonesia Kelas satu, dan Guru mempersiapkan Lembar kerja Siswa
dan Menyusun Observasi aktifitas guru dengan siswa dengan
membuat hasil belajar siswa sebelum melaksanakan Tindakan kelas.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Tindakan kelas di lakukan pada hari Selasa, 22
November 2022 di kelas 1 jam 08.00 WIB sampai selesai. Kegiatan
di lakukan dengan tiga tahap yaitu kegiatan awal pembelajaran,
kegiatan Inti dan kegiatan Penutup. Alokasi waktu Kegiatan awal
pembelajaran selama 10 menit, Alokasi waktu kegiatan Inti
pembelajaran selama 40 Menit dan alokasi waktu kegiatan penutup
Selama 10 menit.
c. Observasi
Partisipasi siswa kelas 1 SDN Bangunsari ada banyak peningkatan
dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada kondisi awal siswa
melakukan kegiatan menggunakan media gambar siswa antusias
dalam menyebutkan huruf huruf abjab a – z melalui lagu.
d. Refleksi
Dari hasil pembelajaran di siklus II siswa sudah mampu
membacakan suku kata dan menunjukkan mana huruf vocal dan
mana huruf konsonan yang ada dalam suku kata tersebut. Dan hasil
dari penelitian siklus II siswa hampie 90% memahami pemeblajaran
di siklus ini karena hanya ada 1 anak yang memang belum bisa
membaca dan belum tuntas dalam pemeblajaran kali ini.

Simpulan dan Masukan

Menggunakan Media Gambar yang diterapkan dalam pembelajaran Awal


siklus dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenal huruf abjad a- z mengalami
75 % nilai ketuntasan dalam pembelajaran. Dari 13 siswa di siklus pertama ada 10
siswa yang tuntas dalam pembelajarannya. Sedangkan dalam Pembelajaran
perbaikan dalam siklus II dari 13 siswa yang tuntas ada 12 siswa dan 1 siswa
mendapatkan nilai tuntas minimal dari KKM.
Dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk menjadikan pemeblajaran
menyenangkan dan siswa mampu menikmati pembelajaran dengan maksimal
sebaiknya Guru harus menggunakan alat peraga atau model pembelajaran harus
menarik peserta didik, makukan hal hal baru selalu di dalam kelas dengan anak anak
peserta didik, pembelajaran di dalam kelas bisa di inovasikan melakukan kegiatan
yang menyenangkan dengan di padupadankan melakkan kegiatan pembelajaran di
luar kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2019). Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta Timur : PT Bumi


Aksara
Asrori, M. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.
Felicia, N. (2022). Perkembangan Peserta Didik. Banten: Universitas Terbuka.
Jusmawati, S.Pd, M.Pd. dkk. (2021). Model Model Pembelajaran Inovatif di
Sekolah Dasar. Yogyakarta : Samudra Biru.
Meilany, & Rahayu, W. (2019). Ensiklopedia Bahasa Indonesia. Klaten: PT
Mediantara Semesta.
Wardani, I. A., & Wihardit, K. (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Nurfidia Azhari1, Hesti Sulistia2, Meiga Ayu Wanda3 Universitas Muhammadiyah
Tangerang , 2020 Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Sd Negeri
Tangerang 15

Bakhtiyar1, Imas Rahmadhtul Hidayah. 2020 . Meningkatkan Minat Membaca


Pada Anak Usia Sekolah DasarMelalui Program Tayangan Televisi Dalam
Perspektif Sosiologi. Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
Magdalena Elendiana. 2020. Upaya Meningkatkan Minta Baca Siswa Sekolah
Dasar. Progm Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
Mafika Nurdia Bakti1, Sofyan Susanto2, Djoko Hari Supriyanto3 . 2022.
Analisis Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sarana
Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Di Sdn Gemarang 7.
program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Sekolah Tinggi Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Modern Ngawi, Jawa Timur, Indonesia
https://www.asikbelajar.com/jenis-jenis-media-pembelajaran/

http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-bercerita-
anak.html

https://bobo.grid.id/read/082874905/pengertian-dan-ciri-ciri-cerita-dongeng-
materi-kelas-3-sd-tema-2?page=all

Anda mungkin juga menyukai