Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA FILM DOKUMENTER


PESONA INDONESIA PADA SISWA KELAS X6 SMAN 59 JAKARTA

NAMA : IBNU ABIYOGA


NIM : 2001220253

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 2


PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
STUDI KASUS PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA FILM
DOKUMENTER PESONA INDONESIA PADA SISWA KELAS X6 SMAN 59
JAKARTA

A. Deskripsi Studi Kasus


Pada saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Prajabatan yang telah
dilaksanakan selama kurang lebih dua semester terdapat beberapa kasus yang ditemukan.
Salah satunya ialah kemampuan peserta didik dalam menulis puisi masih belum maksimal,
masih banyak peserta didik yang memperoleh nilai dibawah standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yakni 75. Materi ini sangatlah penting untuk dijadikan bahan kajian atau
penelitian karena sesuai dengan Capaian Pembelajaran Fase E dalam kurikulum merdeka.
Salah satu tujuan dalam pembelajaran dalam materi puisi ini adalah siswa mampu menulis
puisi bedasarkan unsur-unsur pembangunnya. Hal tersebut dapat melatih kreativitas
peserta didik dalam merangkai kata-kata dan mengekspresikan pikirannya. Sejalan dengan
pendapat Emilia (2017: 5) yang mengatakan bahwa, kemampuan menulis puisi adalah
suatu kemampuan yang mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan dengan
menggunakan bahasa tulis, serta mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan
perasaan yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama.

B. Analisis Situasi
Situasi yang terjadi pada saat proses pembelajaran ialah media yang digunakan
oleh guru masih cenderung konvensional, kurang inovatif, dan kurang memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran yang ada atau kurang menyesuaikan dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan peserta didik. Hal tersebut menyebabkan peserta didik jenuh dan
bahkan banyak yang sibuk dengan gawainya ketika guru sedang menjelaskan materi
pembelajaran. Sesuai dengan situasi yang ada tersebut maka dilakukan suatu evaluasi
dalam proses pembelajaran, assesmen, serta media ajar. Sesuai dengan kurikulum merdeka
yang diberlakukan di sekolah maka dalam suatu perencanaan pembelajaran harus
melakukan assesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan
minat serta hambatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Setelah menggali dan
mendapatkan informasi peserta didik, barulah modul ajar mulai dirancang.
Dalam pembuatan perangkat ajar ini pihak yang terlibat ialah saya, guru pamong,
dan teman sejawat. Guru pamong berperan sebagai pemberi informasi tentang peserta
didik, sebab guru pamong sudah pasti mengetahui karakteristik peserta didik yang
diajarnya serta sebagai pemberi masukan apabila ada kekurangan. Teman sejawat berperan
sebagai kolaborator dan motivator, serta saya berperan sebagai pelaksana dalam
memecahkan masalah yang ada dalam proses pembelajaran di kelas.
Hambatan dan tantangan yang diahapi dalam proses merencanakan, merancang
dan mengevaluasi adalah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai
berbagai macam model, metode, dan media pembelajaran. Selanjutnya, adalah pemilihan
model, metode, ataupun media pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dengan
karakteristik siswa kelas X6 SMAN 59 Jakarta, dan pembuatan assesmen yang
berdiferensiasi sesuai dengan kondisi peserta didik.

C. Alternatif Solusi
Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan, maka terdapat beberapa
alternatif solusi antara lain;
1. Membuat dan merancang modul ajar yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran fase
E dalam kurikulum merdeka yakni “peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan
kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi”. Penyusunan modul ajar ini
sangatlah penting untuk guru supaya proses kegiatan belajar mengajar lebih
terstruktur.
2. Menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS (Think, Pair, Share). Metode ini
termasuk kedalam metode pembelajaran kooperatif. Metode TPS (Think, Pair, Share)
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon suatu pertanyaan dan dapat
menumbuhkan sikap saling membantu, bekerjasama, dan bertukar pikiran dalam
proses pembelajaran yang dilakukan antara satu dengan kelompoknya.
3. Menggunakan media dalam pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen
sumber belajar yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
memotivasi siswa untuk belajar (Wati, 2016: 3). Oleh sebab itu, penggunaan media
pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar sangatlah penting karena dapat
menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan dapat dengan mudah dicapai. Salah satunya
adalah dengan menggunakan media film dokumenter. Media film dokumenter pesona
Indonesia tersebut dapat membantu peserta didik mendapatkan inspirasi dalam
menulis sebuah puisi.

D. Evaluasi
Pengaruh atau hasil dari langkah yang telah dilaksanakan dapat menunjukan
adanya peningkatan atau dampak yang signifikan dalam keterampilan menulis puisi
menggunakan metode TPS (Think, Pair, Share) dengan bantuan media film dokumenter
pesona Indonesia. Dalam penerapannya pada 36 peserta didik, pada siklus 1 hanya
terdapat 5 peserta didik yang memperoleh rentang nilai 85-100, 25 peserta didik dengan
rentang nilai 75-84, dan 6 peserta didik memperoleh nilai <75. Pada siklus 2, 20 siswa
memperoleh rentang nilai 85-100, 16 peserta didik memperoleh rentang nilai 75-84, dan
tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai <75. Hasil tersebut menunjukan bahwa
terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk peserta didik dalam menulis teks puisi
dan telah mencapai target kelulusan atau KKM yang telah ditentukan yakni 75. Hasil tes
tersebut menunjukan bahwa penggunaan metode TPS (Think, Pair, Share) dengan bantuan
media film dokumenter pesona Indonesia dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam menulis puisi. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan metode dan media
pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan tidak membosankan.
E. Daftar Pustaka
Emilia. 2017. “Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas VIII 1 SMP
Negeri 18 Kendari dengan Menerapkan Model Koperatif Tipe STAD, Jurnal Bastra,
Volume 1, Nomor 4.

Wati, Ega Rima. 2016. Ragam Media Pembelajaran. _____: Kata Pena.

Anda mungkin juga menyukai