Anda di halaman 1dari 23

Peningkatan Hasil Belajar Materi Aplikasi Paint Menggunakan

Media Pembelajaran Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik

Oleh :
Muh. Afif, S.Kom.
ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Aplikasi Paint Menggunakan Media
Pembelajaran Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik”.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Aplikasi Paint Melalui Media
Pembelajaran Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research) yang
terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan
refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Media Pembelajaran dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Aplikasi Paint Melalui Media Pembelajaran Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan:
(1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang sama dapat menerapkan Media Pembelajaran untuk
meningkatkan Hasil Belajar.
(2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih membuat Media
Pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Media Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi
manusia seutuhnya berjiwa Pancasila.Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan efisien
dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang diharapkan.
Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik, Kabupaten
Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Aplikasi Paint siswa rendah di
bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 70.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :


a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep Teknologi Informasi dan
Komunikasi masih rendah,
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan membosankan,
c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi hanya sebagai
hafalan saja.

Dengan belajar secara menghapal membuat konsep–konsep Bahsa Inggris yang telah
diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi
dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan guru dalam
memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil
belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Materi Aplikasi Paint adalah Media
Pembelajaran karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab
masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat.
Media Pembelajaran merupakan suatu metode mengajar dengan membagikan lembar soal
dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan
mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan
penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar Materi
Aplikasi Paint siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil
Belajar Materi Aplikasi Paint Melalui Media Pembelajaran Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate
Gresik “.
2. Perumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan sebagai berikut:
“Bagaimanakah Media Pembelajaran dapat meningkatkan Hasil Belajar Materi Aplikasi Paint
Melalui Media Pembelajaran Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik ?”

3. Tujuan Penelitian
Meningkatkan hasil belajar Materi Aplikasi Paint menggunakan Media Pembelajaran Siswa
Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik.

4. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk
meningkatkan hasil belajar Materi Aplikasi Paint, memberikan alternative pembelajaran
yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu
pembelajaran Materi Aplikasi Paint.
2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Aplikasi Paint sehingga
pelajaran Materi Aplikasi Paint menjadi lebih sederhana.
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori


1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau
reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam aspek,
yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan membedakan secara visual,
ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana, melalui proses belajar mengajar yang optimal
ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsic
pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah dan ia akan berjuang
lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankanya apa yang telah
dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan
percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia
berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,
membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan
kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup
ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah
psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama
dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan
usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah melaksanakan
proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri tersebut di atas.
2.2. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah
perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan,
manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.
Menurut Briggs (dalam Ruston, 2007) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti: buku, film, video, gambar dan
sebagainya. National Education Associaton dalam Sonjaya (2011) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan
terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.

2. Jenis Media Pembelajaran


Dalam www.belajarpsikologi.com (2019) disebutkan ada beberapa jenis media
pembelajaran, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, gambar, poster, kartun, komik
2. Media Audio : radio, tape recorder, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide, over head projektor (OHP), dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD), komputer dan sejenisnya.

Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar
tetapi ternyata keberhasilan dalam menggunakan media pada proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan,
dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan
media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu
disampaikan dalam media pembelajaran maka tentunya akan memberikan hasil yang
maksimal.

2.3. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran


Ada beberapa tujuan dalam menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
1. mempermudah proses belajar-mengajar
2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
3. membantu konsentrasi siswa
4. membangkitkan semangat siswa untuk belajar

Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Menurut
Marso (dalam Ruston, 2007), apabila sampai hari ini masih ada guru yang belum
menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih
media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-
masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah
kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi,
penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran
tersebut.

2.4. Media Pembelajaran Sebagai Pendukung Proses Pembelajaran


Media Pembelajaran adalah media yang dipergunakan untuk memvisualisasikan atau
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam komunikasi visual, di samping itu Media Pembelajaran berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Kedudukan Media Pembelajaran dalam proses belajar mengajar tidak berdiri sendiri. Media
Pembelajaran dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar materi dapat dengan mudah
diterima oleh siswa. Menurut Sadiman dalam www.sekolahdasar.net (2019) mengemukakan
ada tiga tahap yang harus diikuti dalam pemanfaatan Media Pembelajaran yaitu:
a. Tahap persiapan tahap awal sebelum Media Pembelajaran dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemanfaatan gambar di dalam kelas yang meliputi cara
memperhatikan gambar bagaimana agar seluruh siswa dapat melihat gambit tersebut
dengan maksimal merata. Setiap gambar harus rnempunyai tujuan tertentu sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jumlah gambar yang akan diperlihatkan
kepada siswa harus dibatasi yaitu dengan memperhatikan satu persatu sesuai dengan
materi yang dijelaskan.
c. Tahap tindak lanjut untuk mengetahui keberihasilan proses pembelajaran, yaitu dengan
mengadakan evaluasi dan pemberian tugas-tugas rumah.
Selain tiga tahap pemanfaatan penggunaan media seperti yang dijelaskan tersebut, Sadiman
juga mengungkapkan syarat pemanfaatan Media Pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Syarat tersebut antara lain:
a. Gambar harus autentik. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat
keadaan atau benda yang sesungguhnya.
b. Ukuran gambar relative.
c. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu,
mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai
peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.
d. Perbuatan. Gambar hendaknya sedang melakukan perbuatan. Siswa akan lebih tertarik
dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
e. Gambar hendaklah Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai
gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Selain itu gambar haruslah jujur disesuaikan keadaan sebenarnya,
sehingga tidak membingungkan siswa dalam mengubah pandangan yang abstrak
kedalam pandangan yang konkrit.
2.5. Menggunakan Gambar Dalam Kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal
besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk
pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi
gambar juga bisa menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan. Gambar sebaiknya
disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan materi pembelajaran yang sesuai.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat
memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat
dilakukan dengan cara, menyusun cerita berdasarkan gambar, mencari gambar-gambar yang
lama, atau menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif. Gambar-
gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua
peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat
ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan
minat, perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.

2.6. Kelebihan Media Pembelajaran


Beberapa kelebihan dari penggunaan Media Pembelajaran antara lain:
1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistic menunjukkan pokok masalah dibanding dengan
media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek
atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek
tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau
toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjtdi di
masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang kadang tak dapat dilihat seperti
apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
3. Media Pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang
daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam
bentuk gambar.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa
saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan ke salahpahaman.
5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang
khusus.

2.7. Materi Aplikasi Paint


1. Pengenalan Software Sistem Operasi dan Sistem Aplikasi
( halaman 5-6 Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP)
2. Pengerian dan Kegunaan Program Microsoft Word
( halaman 6 Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP)
3. Menjalankan Program Microsoft Word 2007
( halaman 7-9 Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP)
4. Idenfikasi Menu dan Ikon pada Microsoft Word 2007
( halaman 10-15 Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP)
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Seting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMPN 1 Benua Lima Kabupaten Barito Timur
Propinsi Kalimantan Tengah tahun pelajaran 2019/2018, yang berada di luar kota sekitar 14 km
dari kota Kabupaten. SMPN 1 Benua Lima Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan
Tengah mempunyai fasilitas yang hampir lengkap dengan adanya Perpustakaan yang cukup
memadahi, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer dan lain-lain. Dengan jumlah guru
sebanyak 19 orang Guru PNS dan 19 Guru PHL serta 3 PNS Tenaga Kependidikan.

2. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik Kabupaten Barito
Timur Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2019/2018 dengan jumlah siswa sebanyak
28, yang terdiri dari 13 siswa laki – laki dan 15 siswa perempuan.

3. Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada
bulan Juli sampai dengan September 2019. Penelitian ini pada materi Materi Aplikasi Paint
Multikultural diajarkan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1
kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

Siklus I
Pada siklus ini membahas subkonsep Materi Aplikasi Paint.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan
dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan siswa, lembar
kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
1. Guru menjelaskan materi Materi Aplikasi Paint secara klasikal.
2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 5 kelompok, masing–masing
kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk
mempelajari LKS.
3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan
langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar
kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling membantu
dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati
adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan lembar
observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil belajar
siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan menjadi
pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya. Pertimbangan yang dilakukan
bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 65 %.
2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual
yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam merencanakan
siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui
sama seperti pada tahap siklus I.

4. Teknik Pengumpulan Data


Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini yaitu :
a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang kolaborator untuk
merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
menggunakan lembar observasi.
b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Instrumen yang
digunakan pada Penelitian

Tindakan Kelas ini terdiri dari:


1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
Guru.

5. Teknik Analisa Data


Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti berikut ini :
Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan Belajar siswa atau tingkat
keberhasilan belajar pada materi Materi Aplikasi Paint dengan menggunakan pembelajaran
Kooperatif tipe Media Pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika
siswa tersebut mampu mencapai nilai 65.
Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini jumlahnya sekitar 85% dari
seluruh jumlah siswa dan masing – masing di hitung dengan rumus, menurut Arikunto
(2012:24) sebagai berikut:

P=FN x 100%

Dimana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap aktifitas
N = Jumlah seluruh aktifitas
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Deskripsi kondisi Awal
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Media
Pembelajaran pada Materi Aplikasi Paint. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di
kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa Juli 2019 dari pukul 07.40
s.d 08.50 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan
untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan
inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa
dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3)
menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan selanjutnya.

Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.


Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan
dengan Media Pembelajaran, pertama-tama guru membagi siswa dalam 5 kelompok
dan setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan
dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi
berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali
mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan
hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait
jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih
dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan
kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.
Kegiatan akhir antara lain:
(1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan
pembelajaran dengan strategi Media Pembelajaran,
(2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan
(3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

c. Observasi
Partisipasi siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
menggunakan Media Pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons
siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah
yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya
masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan
masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa
mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik dalam kegiatan belajar mengajar
Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal. Hasil belajar
siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Media Pembelajaran dengan jumlah
28 terdapat 15 siswa atau 53,6 % yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 13 Siswa atau
46,4% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 64,6. Data dapat dilihat pada
tabel 3 dibawah ini.

Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal


No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adit Jansica 70 Tuntas
2 Alyzia Andriani 80 Tuntas
3 Andreas Tulus 70 Tuntas
4 Defsal Noptuahno 70 Tuntas
5 Uenike Priscila 80 Tuntas
6 Febri Monica 50 Tidak Tuntas
7 Fidella Erlita 80 Tuntas
8 Hendra Saputra 70 Tuntas
9 Hironimus Angga 60 Tidak Tuntas
10 Hollan Dwi 50 Tidak Tuntas
11 Imel 80 Tuntas
12 Ivana Ribka 70 Tuntas
13 Janang Mula Jari 60 Tidak Tuntas
14 Jhon Kristapea 70 Tuntas
15 Jingga 50 Tidak Tuntas
16 Kelvin Andrau 60 Tidak Tuntas
17 Lucy Augustine 50 Tidak Tuntas
18 Mara Paulina 70 Tuntas
19 Marselina Anut 80 Tuntas
20 Mina 50 Tidak Tuntas
21 Rendi Alpiyanus 70 Tuntas
22 Reto 50 Tidak Tuntas
23 Rivaldo Rifki 60 Tidak Tuntas
24 Selvia 50 Tidak Tuntas
25 Sheila Lolita T 60 Tidak Tuntas
26 Yawia Aptiliani 80 Tuntas
27 Yeriko Noprianto 70 Tuntas
28 Yoga Pratama 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1810

Rata-rata 64,6

Ketuntasan Klasikal 53,6%


d. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
pada materi Materi Aplikasi Paint Multikultural dengan menerapkan Media
Pembelajaran ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 64,6 dan secara
klasikal sebesar 53,6%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang
dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi
Aplikasi Paint.
Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan
Materi Aplikasi Paint. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini
terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu
dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–
hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman
sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab
dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan
diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang
siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga
siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang
saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti
memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi Aplikasi Paint khususnya
untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh
pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1


1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Media
Pembelajaran dengan Materi Aplikasi Paint. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan
di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 8 Agustus 2019 dari
pukul 07.40 s.d 08.50 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu
untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan
mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3) menggali
pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan
dengan Media Pembelajaran, pertama-tama guru membagi siswa dalam 6 kelompok
dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan
sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru
berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari
hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban
kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu
meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan kelompok
yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.

Kegiatan akhir siklus I antara lain:


(1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan
pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran,
(2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan
(3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

3. Observasi
Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan Media Pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan
Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada siklus I, maka
kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada
siklus II dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik dalam kegiatan belajar mengajar
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus I.
Hasil belajar siswa pada siklus I dengan penerapan model pembelajaran menggunakan
Media Pembelajaran dengan jumlah siswa 28 orang, terdapat 20 siswa atau 71,4% yang
tuntas dan yang tidak tuntas ada 8 Siswa atau 28,6% yang tidak tuntas dengan nilai
rata-rata 72. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I


No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adit Jansica 75 Tuntas
2 Alyzia Andriani 85 Tuntas
3 Andreas Tulus 75 Tuntas
4 Defsal Noptuahno 75 Tuntas
5 Uenike Priscila 85 Tuntas
6 Febri Monica 60 Tidak Tuntas
7 Fidella Erlita 85 Tuntas
8 Hendra Saputra 75 Tuntas
9 Hironimus Angga 70 Tuntas
10 Hollan Dwi 60 Tidak Tuntas
11 Imel 85 Tuntas
12 Ivana Ribka 75 Tuntas
13 Janang Mula Jari 70 Tuntas
14 Jhon Kristapea 75 Tuntas
15 Jingga 60 Tidak Tuntas
16 Kelvin Andrau 70 Tuntas
17 Lucy Augustine 60 Tidak Tuntas
18 Mara Paulina 75 Tuntas
19 Marselina Anut 85 Tuntas
20 Mina 60 Tidak Tuntas
21 Rendi Alpiyanus 75 Tuntas
22 Reto 60 Tidak Tuntas
23 Rivaldo Rifki 70 Tuntas
24 Selvia 60 Tidak Tuntas
25 Sheila Lolita T 70 Tuntas
26 Yawia Aptiliani 85 Tuntas
27 Yeriko Noprianto 75 Tuntas
28 Yoga Pratama 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1935

Rata-rata 69,1

Ketuntasan Klasikal 71,4%

4. Aktifitas Siswa
Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar yang
menerapkan model Media Pembelajaran pada Materi Aplikasi Paint pada siklus 1 adalah
rata–rata 3,00 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka
jalani dengan menggunakan Media Pembelajaran digunakan angket yang diberikan
kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket respons siswa
terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media Pembelajaran, ditunjukan pada tabel 3 di
bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket tentang tanggapan 28 siswa
terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Media Pembelajaran yang diterapkan
selama kegiatan pembelajaran materi Materi Aplikasi Paint, siswa secara umum
memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
senang, siswa juga merasa senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas,
maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka
terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena
bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Pembelajaran.

Tabel 3
Respons siswa terhadap model pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran
No. Uraian Tanggapan Siswa
Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama 28 96,6 1 3,4
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
Senang Tidak Senang

F % F %

2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :


a. Materi pelajaran
b. Lembar kerja siswa (LKS) 29 100 0 0
c. Suasana Belajar di Kelas 28 96,6 1 3,4
d. Cara penyajian materi oleh guru 28 96 1 3,4
29 100 0 0
Mudah Sulit

F % F %

3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 25 86,2 4 13,8


pembelajaran ini
Bermanfaat Tidak
Bermanfaat
F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi 29 100 0 0


kamu ?
Baru Tidak Baru

F % F %

5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 29 100 0 0


Ya Tidak

F % F %

6. Apakah kamu menginginkan pokok 28 96,6 1 3,4


bahasan yang lain menggunakan Media
Pembelajaran?
Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran
Menggunakan Media Pembelajaran
N=Jumlah: 28 orang

5. Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe Media Pembelajaran ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Media
Pembelajaran dalam materi pelajaran Sistem Operasi dan Sistem Aplikasi pada siklus I
sebesar 2,65 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan Media Pembelajaran

No. Aspek yang diamati Skor pengamatan


RPP I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pendahuluan 2,3 Baik
3. Kegiatan Pokok 2,3 Baik
4. Penutup 3,0 Baik
Rata – Rata 2,65 Baik

Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik

6. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
pada Materi Aplikasi Paint dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Media Pembelajaran. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada
peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Aplikasi Paint.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Aplikasi
Paint. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,
siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang
tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu
atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan
guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan
diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang
siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga
siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang
saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti
memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Aplikasi Paint khususnya untuk
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh
pengamat.

4.1.3 Deskripsi data siklus II


1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Media
Pembelajaran dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi Materi
Aplikasi Paint. Disamping itu guru juga membuat tes hasil belajar. Sebelum
pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar
observasi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 22 Agustus 2019 dari
pukul 07.40 s.d 08.50 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu
untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan
mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3)menggali
pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses
menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan
dengan Media Pembelajaran, pertama-tama guru membagi siswa dalam 7 kelompok
dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan
dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi
berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali
mengomentari hasil kerja siswa.Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan
hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait
jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih
dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan
kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.
Kegiatan akhir siklus II antara lain:
(1)melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan
pembelajaran dengan strategi Media Pembelajaran,
(2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan
(3)siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

3. Observasi
Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif menggunakan Media Pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain
kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.
Partisipasi siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik dalam kegiatan belajar mengajar
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus
II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Media Pembelajaran dengan jumlah 28 siswa, terdapat 26 siswa atau 92,9%
yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 7,1% yang tidak tuntas dan nilai
rata-rata sebesar 78. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Adit Jansica 80 Tuntas
2 Alyzia Andriani 85 Tuntas
3 Andreas Tulus 80 Tuntas
4 Defsal Noptuahno 80 Tuntas
5 Uenike Priscila 90 Tuntas
6 Febri Monica 70 Tuntas
7 Fidella Erlita 90 Tuntas
8 Hendra Saputra 80 Tuntas
9 Hironimus Angga 80 Tuntas
10 Hollan Dwi 70 Tuntas
11 Imel 90 Tuntas
12 Ivana Ribka 80 Tuntas
13 Janang Mula Jari 75 Tuntas
14 Jhon Kristapea 80 Tuntas
15 Jingga 70 Tuntas
16 Kelvin Andrau 75 Tuntas
17 Lucy Augustine 65 Tidak Tuntas
18 Mara Paulina 80 Tuntas
19 Marselina Anut 90 Tuntas
20 Mina 65 Tidak Tuntas
21 Rendi Alpiyanus 80 Tuntas
22 Reto 70 Tuntas
23 Rivaldo Rifki 75 Tuntas
24 Selvia 70 Tuntas
25 Sheila Lolita T 75 Tuntas
26 Yawia Aptiliani 90 Tuntas
27 Yeriko Noprianto 80 Tuntas
28 Yoga Pratama 70 Tidak Tuntas
Jumlah 2185

Rata-rata 78

Ketuntasan Klasikal 92,9%

Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe
Media Pembelajaran
N = Jumlah: 28 orang

4. Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Media Pembelajaran ditunjukan pada tabel 4, bahwa
pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Media Pembelajaran dalam materi
pelajaran Sistem Operasi dan Sistem Aplikasi pada siklus I sebesar 3,00 yang berarti
termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran

No. Aspek yang diamati Skor pengamatan


Siklus II Keterangan
1. Pesiapan 3,33 Baik
2. Pendahuluan 3,33 Baik
3. Kegiatan Pokok 3,33 Baik
4. Penutup 3,33 Baik
Rata – Rata 3,33 Baik

Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik
5. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
pada Materi Aplikasi Paint dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan
Media Pembelajaran. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada
peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Aplikasi Paint.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Aplikasi
Paint. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,
siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang
tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu
atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan
guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk
mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnya akan
diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang
siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua.
Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih
memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain
dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan
lebih detail tentang Materi Aplikasi Paint khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau
tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang
ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.2 Pembahasan
1. Hasil Belajar
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal siswa Kelas 2 SD
NU-1 Trate Gresik untuk Materi Aplikasi Paint dengan model pembelajaran mengunakan Media
Pembelajaran diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 64,6 dengan nilai tertinggi adalah
80 terdapat 4 orang dan nilai terendah adalah 50 terdapat 8 orang dengan ketentusan belajar
53,6% dan yang tidak tuntas 46,4%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik
pada siklus 1 untuk Materi Aplikasi Paint dengan model pembelajaran, Media Pembelajaran
diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 72 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 5 orang
dan nilai terendah adalah 60 terdapat 8 orang dengan ketentusan belajar 71,4% dan yang tidak
tuntas 28,6%.
Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Aplikasi Paint diperoleh nilai rata – rata
siklus II sebesar 86,2 dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 4 orang dan nilai terendah
adalah 65 terdapat 2 orang dengan ketuntasan belajar 92,9% dan yang tidak tuntas 7,1,%.
Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini
disebabkan siswa tersebut pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk
sekolah.
Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa Kelas 2 SD NU-1 Trate Gresik tahun pelajaran 2019/2018
menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Sistem Operasi dan
Sistem Aplikasi. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan peningkatan hasil
belajar siswa pada materi yang sama yaitu Sistem Operasi dan Sistem Aplikasi. Hal ini
disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif
menggunakan Media Pembelajaran.
2. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menerapkan Media
Pembelajaran pada Materi Aplikasi Paint menurut penilaian pengamat termasuk kategori baik
semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek
aktivitas siswa: mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam
kelommpok, bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi,
memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab
pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling dominan
dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini menunjukan bahwa
siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini
sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung
jawab dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Media Pembelajaran


Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif menggunakan
Media Pembelajaran menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori baik untuk semua
aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola
Media Pembelajaran pada Materi Aplikasi Paintl. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim
(2000), bahwa guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru
harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga
minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung
adalah piter (dalam Nur dan Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam
pengelolaan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan
efisien.

4. Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran


Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran kooperatif tipe
Media Pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti menunjukan bahwa siswa merasa senang
terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut
siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Media Pembelajaran mereka lebih mudah
memahami materi pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa
tercipta semakin baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap
model pembelajran kooperatif tipe Media Pembelajaran disebabkan suasana belajar dikelas
yang agak ribut.
Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan Media
Pembelajaran. Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya menggunakan Media
Pembelajaran, dan siswa merasa bahwa model pembelajaran kooperatif menggunakan Media
Pembelajaran bermanfaat bagi mereka, karena mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi
pelajaraan yang didapat mudah diingat.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatiftive
menggunakan Media Pembelajaran, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan Media Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Materi Aplikasi Paint
Siswa Kelas VIIb SMPN 1 Benua Lima.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–saran, yaitu:
1. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Media Pembelajaran
sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.
2. Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Media Pembelajaran disarankan untuk
membikin Media Pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.


Jakarta: Depdiknas

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.

Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Kemdiknas

-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif


Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas

Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT


Remaja Rosda Karya

Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung:PT Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe MEDIA PEMBELAJARAN. Surakarta: Tiga


Serangkai

Anda mungkin juga menyukai