Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
Abstract. to find out the effectiveness of using the mind mapping learning media model of
mulasi compared to conventional classes in increasing student understanding of the subject of Islamic
Religious Education (2) to find out students' responses to the use of multimedia learning mind
mapping models. The research method used is descriptive analytic method, which is to analyze the
picture that occurs at the time of the research, namely the study of the use of mind mapping learning
models with interactive multimedia. The results showed that first the mind mapping learning method
can improve the learning outcomes of Islamic religious education, second, the use of interactive
multiedia can improve student learning outcomes, third, mind mapping learning and the use of
interactive multimedia can improve student learning outcomes.
Abstrak. (1) untuk mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran model mind
mapping mulasi dibandingkan dengan kelas konvensional dalam meningkatkan pemahaman siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (2) untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
penggunaan multimedia pembelajaran model mind mapping. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif analitik, yaitu menganalisis gambaran yang terjadi pada saat dilakukan
penelitian, yakni kajian terhadap penggunaan Model Pembelajaran mind mapping dengan multimedia
interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama metode pembelajaran mind mapping dapat
meningkatkan kemampuan hasil belajar pendidikan agama islam, kedua penggunaan multiedia
interaktif dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa, ketiga pembelajaran mind mapping
dan penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.
kondisi, dan lingkungan belajar yang diciptakan menggunakan metode ceramah dan kelas
oleh guru. Penggunaan media pembelajaran eksperimen kelas yang menggunakan
dalam proses belajar mengajar dapat media pembelajaran model simulasi.
mengakibatkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam Rumusan Masalah
kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media dalam penelitian ini, maka rumusan
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan permasalahan penelitian sebagai berikut :
proses pembelajaran, penyampaian pesan dan 1. Bagaimana efektifitas penggunaan media
materi pelajaran pembelajaran model mind mapping
Pembelajaran yang merupakan proses dibandingkan dengan kelas konvensional
komunikasi antara guru dengan siswa, guru dalam meningkatkan pemahaman siswa pada
sebagai penyampai informasi dan siswa sebagai mata pelajaran PAI?
penerima informasi. Dalam interaksi tersebut 2. Bagaimanakah tanggapan atau respon siswa
terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam terhadap penggunaan media pembelajaran
berkomunikasi sehingga tidak efektif dan efisien model mind mapping dalam meningkatkan
yang disebabkan adanya kecenderungan pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI?
verbalisme, ketidaksiapan siswa, kurangnya
minat dan kegairahan dalam belajar yang Tujuan Penelitian
berdampak pada kejenuhan dalam belajar Sesuai pada rumusan masalah yang ada, maka
Untuk menghindari kesalahan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
penerimaan informasi oleh siswa, maka seorang adalah :
guru harus memiliki keterampilan khusus 1. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan
sehingga dapat melaksanakan suatu media pembelajaran model mind mapping
pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Belajar mulasi dibandingkan dengan kelas
bermakna merupakan suatu proses yang dapat konvensional dalam meningkatkan
menimbulkan perubahan perilaku kognitif, pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI
afektif, dan psikomotor pada diri siswa secara 2. Untuk mengetahui tanggapan peserta didik
bertahap. terhadap penggunaan media pembelajaran
Media pembelajaran model mind mapping dapat model mind mapping.
diimplementasikan pada mata pelajaran Manfaat Penelitian
Pendidikan Agama Islam materi struktur 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
organisasi kehidupan memuat informasi yang manfaat baik bagi siswa, guru, sekolah
bersifat abstrak. Dengan kata lain, penerapan maupun institusi pendidikan lainnya.
media model mind mapping bertujuan untuk : 2. Bagi siswa, melalui penelitian ini diharapkan
(1)Lebih efektif dan efisien, (2) Ide ide baru bisa dapat meningkatkan pemahaman siswa.
muncul dengan menggambar diagram diagram, 3. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat:
(3)Digram yang terbentuk bisa menjadi alur 4. Memberikan masukan mengenai strategi
berfikir yang efektif dan bermanfaat untuk hal pembelajaran dalam upaya meningkatkan
lain. pemahaman siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada 5. Memotivasi guru untuk melakukan model
penelitian ini peneliti memfokuskan kajian pembelajaran yang sejenis untuk semua
penelitian sebagai berikut : materi pelajaran atau memotivasi guru untuk
Penelitian ini berfokus pada penggunaan melakukan inovasi pembelajaran yang
media pembelajaran model simulasi dalam menggunakan media pembelajaran model
peningkatan proses belajar mengajar. simulasi.
Penelitian ini berfokus pada peningkatan
pemahaman siswa. METODE
Penelitian terbagi ke dalam dua kelas, Dalam penelitian ini peneliti
kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
𝐵
𝑃=
Tabel 3.2 Validitas Butir Soal 𝐽𝑆
Besarnya rxy Interpretasi Keterangan :
0,80 < rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi P = indeks tingkat kesukaran
0,60 < rxy ≤ 0,80 Validitas tinggi B = jumlah siswa yang menjawab benar
0,40 < rxy ≤ 0,60 Validitas sedang JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
0,20 < rxy ≤ 0,30 Validitas rendah Tabel 3.6. Klasifikasi Indeks Kesukaran
0,00 < rxy ≤ 0,20 Validitas sangat Nilai Indeks Kesukaran Tingkat
rxy≤ 0,00 rendah Kesukaran
Tidak valid
Uji Reliabilitas Instrumen 0,00<= P < = 0,30 Sukar
Reliable adalah instrumen yang bila 0,31 <= P <= 0,70 Sedang
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek 0,71 <= P <= 1,00 Mudah
yang sama, akan menghasilkan data yang sama
juga, Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf Daya Pembeda
signifikansi tinggi apabila tes tersebut dapat Daya pembeda adalah kemampuan soal
memberikan hasil yang tetap dan cukup untuk membedakan antara siswa yang menguasai
dipercaya untuk digunakan sebagai alat materi (berkemampuan tinggi) dengan siswa
pengumpul data. tidak menguasai (berkemampuan rendah) materi
Teknik analisis data, untuk pengujian pelajaran (Arikunto, 2009:211). Rumus yang
reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s digunakan sebagai berikut:
Alpha: 𝐵𝐴 𝐵𝐵
∑ 2
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝑛
r11=(𝑛−1) (1 − 𝑆𝑖𝑆𝑖2 ) 𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan :
Keterangan : D = Daya Pembeda
r11 = reliabilitas instrumen J = Banyaknya siswa
n = banyaknya butir pertanyaan JA= Banyaknya siswa pada kelompok
∑Si2 = jumlah varians item atas
Si2 = varians total JB = Banyaknya siswa pada kelompok
bawah
Tabel 3.4. Tingkat Reliabilitas BA = Banyak siswa kelompok atas yang
Alpha Tingkat Reliabilitas menjawab soal dengan benar
BB = Banyak siswa kelompok bawah
0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah yang menjawab dengan benar
0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah Cukup Tinggi Menurut, hasil perhitungan
0,40 ≤ r11 < 0,60 Sangat Tinggi dikonsultasikan atau disesuaikan dengan
0,60 ≤ r11 < 0,80 klasifikasi daya pembeda
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Tingkat Daya
Uji Taraf Kesukaran Pembeda
Kesukaran suatu butir soal adalah
bilangan yang menunjukkan sukar dan 0,00 ≤ D ≤ 0,20 jelek (poor)
mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran 0,21 ≤ D ≤ 0,40 cukup (satisfactory)
antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan 0,41 ≤ D ≤ 0,70 baik (good)
indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal 0,71 ≤ D ≤ 1,00 sangat baik (excellent)
itu terlalu sukar, sedangkan indeks 1,0 Negative sebaiknya dibuang saja.
menunjukkan soal itu terlalu mudah. Suatu soal Teknik Analisis data
tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak menjelaskan bahwa ” analisis data
pula terlalu mudah. Rumus yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah
untuk menghitung tingkat kesukaran. atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
teknik analisis data dengan pendekatan metode rata-rata nilai pretest perolehan dari kelas kontrol
kuantitatif deskriptif. Dimana dalam dan kelas eksperimen sebelum dilakukan
pengolahan data secara kuantitatif ini mengolah pembelajaran. Uji ini dilakukan jika data
data hasil pretest dan posttest. Adapun langkah- berdistribusi normal dan homogen, maka
langkah pengolahan datanya sebagai berikut : dilakukan uji t dengan bantuan program SPSS
Pemberian Skor 20.0, dengan taraf signifikansi 5%.
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan Jika data berdistribusi normal dan
berdasarkan metode Right Only, yaitu jawaban homogen, maka digunakan uji t dengan
benar diberi skor satu dan jawaban salah atau statistik Independent Sample T-Test
butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. menggunakan equal varianced assumsed
Pengolahan data skor pretest dan posttest Jika data berdistribusi normal dan tidak
pemahaman matematis homogen, maka digunakan uji t’ dengan statistik
Pengolahan data skor hasil pretest dan Independent Sample T-Test menggunakan equal
posttest dianalisis dengan langkah sebagai variances not assumed.
berikut : Jika data tidak berdistribusi normal atau
Menghitung nilai rata-rata kelompok, salah satu dari kedua data tersebut tidak
minimum maksimum, standar deviasi dan berdistribusi normal dan homogen, maka
varians dengan menggunakan program SPSS digunakan uji statistik non-parametrik Mann-
20.0 for Windows Whitney
Melakukan uji normalitas. Uji ini Pengujian hipotesis dan hasilnya akan
dilakukan untuk mengetahui apakah data dari digunakan sebagai acuan penarikan kesimpulan.
masing-masing kelompok sampel berdistribusi Kriteria Uji :
normal atau tidak. Pengujian normalitas sebaran Independent Sample T-Test :
data dilakukan dengan cara membandingkan Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima
nilai Kolmogorov-Smirnov dan Probabilitas Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak
dengan nilai signifikansinya adalah 0,05. Berdasarkan signifikansi :
Dengan dasar pengambilan keputusan Jika signifikansi (P) < 0,05, maka H0 ditolak
bahwa : Jika signifikansi (P) > 0,05, maka H0
P dari koefisien K-S > α (0,05), maka data diterima
berdistribusi normal Mann-Whitney
P dari koefisien K-S < α (0,05), maka data tidak Jika signifikansi (P) < 0.05, maka 𝐻0 ditolak
berdistribusi normal. Perhitungan dalam
pengujian normalitas sebaran data ini Jika signifikansi (P) > 0.05, maka 𝐻0 diterima
menggunakan program SPSS 20.0 for Windows
Melakukan uji homogenitas. Uji ini Analisis Data Indeks Gain
dilakukan untuk mengetahui apakah data dari Gain adalah selisih antara nilai posttest
masing-masing kelompok sampel mempunyai dan pretest. Gain menunjukkan peningkatan
varians yang sama atau berbeda. Untuk menguji minat dan pemahaman atau penguasaan
homogenitas digunakan uji Levene dengan taraf konsep mahasiswa setelah proses pembelajaran.
signifikansi 5% dengan menggunakan program Besar gain yang ternormalisasi ini
SPSS 20.0 for Windows diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
gain ternormalisasi :
Kriteria pengujian : Gain ternormalisasi (N-gain) =
Jika nilai signifikansi P > α (0.05), maka 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
homoge.
Jika nilai signifikansi P < ∝(0.05), maka tidak Dengan kategori gain ternormalisasi (g) sebagai
homogen berikut :
Jika Melakukan uji kesamaan dua rata-
rata. Uji kesamaan dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat kesamaan antara