Anda di halaman 1dari 13

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN PADA MATERI

PANCASILA SEBAGAI NILAI KEHIDUPAN MELALUI MEDIA


G A M B A R D I S D N 1 L E M P U Y A N G B A N D A R TAHUN AJARAN 2023/2024
Aristina Paramitha1, Sakun2, Indra Nanda3
1)Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
2)Dosen Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

aristinaparamitha3@gmail.com, sakunpengawas@gmail.com, inanda70@gmail.com


ABSTRAK
Latar belakang permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini menjawab pertanyaan
bagaimana meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn kelas IV melalui penggunaan
media visual. Tujuan penelitian ini adalah Peningkatkan Hasil Pembelajaran PPKN
Pancasila Sebagai Materi Nilai-Nilai Kehidupan Melalui Media Visual Pada Siswa Kelas IV
SDN 1 Lempuyang Bandar Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah.
Melaksanakan penelitian untuk Meningkatkan hasil belajar siswa. Menggunakan Media
Visual dengan siswa kelas IV di SDN 1 Lempuyang Bandar tahun pelajaran 2023/2024
sebanyak 15 orang.. Pada siklus I jumlah siswa bertambah menjadi 10 (67%). Pada siklus
II jumlah siswa bertambah menjadi 15 (100%). Keberhasilan yang dicapai pada mata
pelajaran PPKN Siklus II Kelas IV SD Negeri 1 Lempuyang Bandar dapat menguasai materi
, mencapai 100% dan memahami materi secara klasikal. Penggunaan media visual sangat
penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 1 Lempuyang Bandar. Setelah
kegiatan perbaikan pembelajaran selesai, penulis dapat menarik kesimpulan berdasarkan
tahapan pelaksanaan dari prasiklus, Siklus I hingga Siklus II. Materi yang disampaikan,
media dan metode yang digunakan sangat beragam, penggunaan media gambar dapat
menjawab soal dan jawaban, media gambar menciptakan motivasi minat belajar Dengan
anak, pengelolaan kelas dapat lebih aktif dan mengandalkan media gambar.
Kata Kunci Hasil, Pancasila, Gambar

The background to the problems discussed in this research answers the question of how to
improve learning outcomes for class IV Civics subjects through the use of visual media. The
aim of this research is to improve the learning outcomes of PPKN Pancasila as material for
life values through visual media for class IV students at SDN 1 Lempuyang Bandar, Way
Pengubuan District, Central Lampung Regency. Carrying out research to improve student
learning outcomes. Using Visual Media with 15 class IV students at SDN 1 Lempuyang
Bandar for the 2023/2024 academic year. In the first cycle the number of students increased
to 10 (67%). In cycle II the number of students increased to 15 (100%). The success achieved
in PPKN Cycle II Class IV subjects at SD Negeri 1 Lempuyang Bandar was being able to
master the material, reaching 100% and understanding the material classically. The use of
visual media is very important to improve student learning outcomes at SD Negeri 1
Lempuyang Bandar. After the learning improvement activities are completed, the author can
draw conclusions based on the implementation stages from pre-cycle, Cycle I to Cycle II. The
material presented, the media and methods used are very diverse, the use of image media can
answer questions and answers, the image media creates motivation for interest in learning.
With children, classroom management can be more active and rely on image media.

Keywords : Results, Pancasila, Image

1
Pendahuluan

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan untuk mewujudkan potensi peserta didik,

dengan misi mengembangkan keterampilan, membentuk karakter dan peradaban

bangsa yang bernilai, dan mencerdaskan kehidupan nasional. Jadilah pribadi yang

beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap

kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Untuk memenuhi fungsi

tersebut, pemerintah membentuk Sistem Pendidikan Nasional sesuai dengan

ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Menurut Dr. Julhadi, M.A (2021: 15), Hasil belajar seseorang tidak serta
merta terlihat sampai orang tersebut melakukan suatu tindakan untuk menunjukkan
keterampilan yang diperoleh melalui belajar, hal ini sering terjadi.
Sebab hasil belajar adalah perubahan, yang mengubah segala sesuatu yang dilakukan
manusia. Menurut Sutiah, 2020: 76), hasil belajar dapat dibedakan menjadi tiga
bidang:
a. Domain kognitif: keterampilan berpikir, perolehan pengetahuan, persepsi,
pemahaman, konseptualisasi, pengambilan keputusan dan kemampuan
penalaran.
b. Korteks psikomotor : Kemampuan melakukan tugas dengan menggunakan
bagian tubuh. Keterampilan aktivitas fisik.
c. Ranah afektif: merujuk pada perasaan, emosi, sikap, dan derajat penerimaan
atau penolakan terhadap suatu objek.
Berdasarkan pengertian di atas, hasil belajar adalah perubahan kinerja manusia
yang terjadi sebagai akibat dari suatu proses belajar. Misalnya, setelah siswa
memperoleh pengalaman belajar, ia memperluas pengetahuan kognitif, emosional,
dan psikomotoriknya.
Teni Nurrita (2018: 1) Media pembelajaran merupakan alat yang dapat
menunjang proses belajar mengajar agar makna pesan yang disampaikan lebih jelas

2
dan tujuan belajar mengajar tercapai secara efektif dan efisien. Hasil belajar
merupakan hasil yang disampaikan kepada siswa setelah menyelesaikan proses
pembelajaran berupa penilaian pengetahuan dan penilaian sikap. Media pembelajaran
dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi siswa untuk menerima berita dan
informasi yang diberikan oleh guru,sehingga dapat melengkapi materi pembelajaran
dan menghasilkan pengetahuan bagi siswa.
Budi Juliardi (2015; 121) Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu
proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk membekali individu dengan
pengetahuan politik dan kemampuan mengambil keputusan politik yang rasional
sehingga bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa.
Berdasarkan pemikiran di atas maka pendidikan kewarganegaraan (PKn)
adalah pendidikan yang mencakup status formal, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
Pancasila, serta melayani perkembangan dan kemajuan seluruh umat manusia, ini
bukan hanya tentang pengalaman dan kesadaran. Mendorong warga negara untuk
melaksanakan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang bijaksana dan
cerdas.
Media visual adalah Segala sesuatu yang tampak secara visual dalam bentuk
dua dimensi sebagai berbagai bentuk ekspresi atau pemikiran yang berbeda. Misalnya
lukisan, potret, slide, film, strip, proyektor buram, dll. (Sri Mastuti, 2020: 96).
Media visual ini adalah media yang paling umum digunakan dan mewakili
tema-tema umum yang dapat dipahami dan dinikmati di mana saja. Media visual
meniru objek dan pandangan dari segi bentuk, tampilan, dan ukuran relatif terhadap
lingkungan. (Wardana, 2018: 29).
Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar dan pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.
Secara umum ciri-ciri penggunaan media visual mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Peran pendidikan adalah mendidik dan memberikan pengaruh positif terhadap
pendidikan.
b) Fungsi Sosial: Kami memberikan informasi dan pengalaman otentik dalam
berbagai bidang kehidupan dan membuat konsep yang sama tersedia bagi
semua orang.
c) Fungsi ekonomi, meningkatkan produksi melalui pengembangan prestasi kerja
yang maksimal.

3
Kemampuan seni, budaya, dan telekomunikasi untuk memajukan dan menghasilkan
kreasi baru. Hal ini juga mencakup model bisnis untuk mencipkan teknologi media
modern.

Karena hanya guru yang mengambil inisiatif dalam pembelajaran, siswa

kurang berinteraksi dan bekerjasama dalam pemecahan masalah serta terkesan bosan

dalam melaksanakan proses pembelajaran. Penyebab lainnya adalah kurangnya

inovasi di kalangan guru dalam hal model, strategi, metode, dan pendekatan

pengajaran dalam menyampaikan materi pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan model

pembelajaran guru yang selalu berbasis buku, sehingga konten yang disajikan sulit

dipahami siswa. Guru yang mengajar PPKN harus mempunyai strategi pembelajaran

yang tepat. Selanjutnya agar pembelajaran PPKN dapat diterima oleh siswa, guru

harus memilih salah satu model pembelajaran atau metode pembelajaran yang

dianggap cocok untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran berbasis

sekolah. dan untuk mencapai hal tersebut harus digunakan media pembelajaran yang

sesuai. Meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi pertama Mata Pelajaran

Kewarganegaraan Kelas IV (PKn) di SDN 1 Lempuyang Bandar, materinya adalah

Pancasila sebagai nilai kehidupan. Dari hasil evaluasi, hanya 6 siswa dari 15 Siswa

yang memiliki KKM (standar nilai minimal) ke atas, dan 9 siswa sisanya

memperoleh nilai ≤ KKM. Artinya 60% siswa tidak menguasai materi pelajaran.

KKM mata pelajaran PPKn SDN 1 Lempuyang Bandar adalah 60.

Para peneliti mencoba menggunakan ini untuk meningkatkan pembelajaran

dengan judul penelitian: “Peningkatan Hasil Belajar PPKN pada Materi pancasila

Sebagai Nilai Kehidupan Melalui Media Gambar di SDN 1 Lempuyang BANDAR

Tahun Pelajaran 2023/2024”.

4
Metode

Pelaksanaan penelitian peningkatan pembelajaran ini melalui dua siklus yang

masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Survei yang digunakan adalah Survey Perilaku Kelas, Menurut Suharsiwisi

(2019), Penelitian tindakan kelas adalah proses mempelajari tindakan kelas, atau

pembelajaran masalah ,yang dilakukan melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

menyelesaikan permasalahan melalui pelaksanaan berbagai tindakan yang

direncanakan dan analisis permasalahan dalam situasi nyata, yaitu proses mempelajari

masalah pembelajaran. Setiap perlakuan dilakukan seperti terlihat pada diagram

berikut:

Penelitian saat ini merupakan penelitian perilaku kelas yang mempelajari 15

siswa, 9 laki-laki dan 6 perempuan, di kelas IV SDN 1 Lempuyang Bandar, dan

seluruh populasi penelitian yang berjumlah digunakan untuk latihan penelitian.

Sampel Metode pengumpulan data meliputi observasi, tes dan dokumentasi. Data

dianalisis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penggunaan Kriteria

Integritas Minimum (KKM) adalah cara terbaik untuk memastikan keberhasilan

dalam situasi apa pun. Integrasi juga dilakukan pada setiap langkah . Peneliti

menganalisis hasil observasi setiap siklusnya. Peneliti melakukan evaluasi untuk

5
membantu mengidentifikasi cacat pada setiap siklus. Analisis dilakukan untuk

mengukur kelemahan dan kelebihan yang ada selama proses pembelajaran.

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Pada tahap implementasi, kajian dilakukan berdasarkan kurikulum yang

digunakan yaitu Kurikulum 2013, standar kompetensi yang digunakan untuk

memahami makna simbol-simbol Pancasila dan kompetensi dasar bidang

kewarganegaraan Terpilih. Selanjutnya membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran

yang akan dilaksanakan pada Siklus I. Selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran

pada Siklus I, peneliti berperan sebagai guru dan dibimbing oleh Ibu Siti Nur Azizah,

S.Pd sebagai rekan dengan menggunakan formulir observasi yang telah dibuat.

dengan hasil pada

Tabel 1 Hasil Belajar Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan


T TT
1 Ahmad Herlambang 65 60 √
2 Bunga Destarini 65 76 √
3 Dimas Imam Prayoga 65 69 √
4 Dwi Grecia 65 84 √
5 Elwinda Firlian 65 64 √
6 Fathur Rahman 65 69 √
7 Febe Maria Sidauruk 65 72 √
8 Five Keta 65 79 √
9 Julia Cahyani 65 73 √
10 M. Titan 65 54 √
11 M. Iskandar 65 94 √
12 M. Adli Abdurahman 65 44 √
13 M. Adli Maulana 65 34 √
14 Naya Ilma 65 60 √
15 Nody Ardiansyah 65 99 √
Jumlah 971
Rata-rata 68,73
Tuntas 9

6
Tidak Tuntas 6
Presentase Ketuntasan 60% 40%

Tabel 2 Grafik prestasi belajar siswa

100%

90%

80%

70%

60%

50% tidak tuntas


tuntas
40%

30%

20%

10%

0%
tuntas tidak tuntas

Dari hasil data diatas terdapat peningkatan Jumlah siswa yang menyelesaikan

kegiatan dibandingkan dengan kegiatan sebelum siklus. Dari 15 siswa, terdapat 9

siswa (60%) yang menperoleh nilai di atas KKM (65), sedangkan 5 siswa (40%) tidak

mencapai KKM (65). Siswa aktif mengikuti pembelajaran karena lebih termotivasi

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan media visual. Penelitian

ini berlanjut pada siklus berikutnya karena ada siswa yang tidak mencapai KKM.

2. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Setelah mengkaji dan menganalisis kegiatan pembelajaran Siklus I, kami mmembuat

kurikulum untuk perbaikan siklus II dan melaksanakan perencanaan kegiatan untuk

Siklus II dengan membuat rencana pengajaran untuk memperbaiki Siklus

II. .Terdapat peningkatan hasil belajar evaluasi siklus II terdapat pada Tabel 4.2 Hasil

Belajar Siklus II
7
Tabel 3 Hasil Belajar Siklus II

No Keterangan
KK
Nama Siswa Nilai T
M T
T
1 Ahmad Herlambang 65 84 √
2 Bunga Destarini 65 91 √
3 Dimas Imam Prayoga 65 84 √
4 Dwi Grecia 65 99 √
5 Elwinda Firlian 65 79 √
6 Fathur Rahman 65 84 √
7 Febe Maria Sidauruk 65 87 √
8 Five Keta 65 94 √
9 Julia Cahyani 65 88 √
10 M. Titan 65 69 √
11 M. Iskandar 65 100 √
12 M. Adli Abdurahman 65 69 √
13 M. Adli Maulana 65 60 √
14 Naya Ilma 65 100 √
15 Nody Ardiansyah 65 100 √
Jumlah 1204
Rata-rata 85,86
1
Tuntas
4
Tidak Tuntas 1
9
Persentase Ketuntasan 7
3
Belajar %
%

Tabel 4 Grafik Hasil Belajar Siswa

8
16

14

12

10

8 tidak tuntas
tuntas
6

0
tuntas tidak tuntas

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari 15 siswa yang mengikuti

kegiatan pembelajaran prasiklus, terdapat 5 siswa yang melebihi nilai KKM dan nilai

rata-rata kelas adalah 60. Setelah dilakukan perbaikan pada Siklus I, pembelajaran

siswa mengalami peningkatan. Hasilnya diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 68,73,

meningkat sebanyak 9 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Selain itu, hasil

belajar siswa pada kegiatan peningkatan Siklus II meningkat menjadi 14 siswa di

atas KKM, dengan nilai rata-rata kelas 85,86. Untuk lebih jelasnya lihat gambar

berikut : Berdasarkan hasil numerik yang diperoleh pada Siklus I dan Siklus II dengan

menggunakan media grafis, jumlah peserta yang aktif dan berhasil pada setiap bagian

mengalami peningkatan dibandingkan dengan jumlah peserta pada setiap bagian,

ternyata ada.

Peluang untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa terletak pada

perbaikan materi pembelajaran, baik dalam pemberian materi maupun aktif

menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang ditetapkan guru sebagai tujuan

pembelajaran.

Tabel 5 Grafik Hasil Belajar Siswa

9
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran PPKN pada materi

Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan melalui media visual pada siswa kelas IV di SDN 1

Lempuyang Bandar Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah. Melakukan

penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menggunakan Media Visual dengan

Siswa Kelas 4 SDN 1 Lempuyang Bandar tahun pelajaran 2023/2024 sebanyak 15 orang..

Pada siklus I jumlah siswa bertambah menjadi 10 (67%). Pada siklus II jumlah siswa

bertambah menjadi 15 (100%). Keberhasilan yang dicapai pada Mata Pelajaran PPKN Siklus

II Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 1 Lempuyang Bandar dapat menguasai materi ,

mencapai 100% dan memahami materi secara klasikal. Penggunaan media visual sangat

penting untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Lempuyang Bandar.

Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran selesai, penulis dapat menarik kesimpulan

berdasarkan tahapan pelaksanaan dari prasiklus, Siklus I hingga Siklus II. Materi yang

disampaikan, media dan metode yang digunakan sangat beragam, penggunaan media gambar

dapat menjawab soal dan jawaban, media gambar menciptakan motivasi minat belajar

Dengan anak, pengelolaan kelas dapat lebih aktif dan mengandalkan media gambar.

Simpulan

10
Penggunaan media visual pada bahan ajar mengenal makna lambang pancasila pada

mata pelajaran kewarganegaraan dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan di kelas

IV. Dalam kegiatan pra-siklus, 5 dari 15 siswa mencapai KKM (65) skor rata-ratanya

adalah 60. Siklus I, siswa yang berjumlah 9 orang mempunyai rata-rata nilai 68,73,

meningkat menjadi 14 pada siklus II. Siswa yang mencapai KKM mempunyai prestasi

lebih baik dengan rata-rata kelas sebesar 85,86 poin.

Saran

PPKN Alternatif strategi pembelajaran paling efektif yang dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa serta kinerja siswa di kelas adalah media

visual/ gambar

11
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2021). Strategi Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences. sumatera selatan: Penerbit

NEM.

Dr. Julhadi, M. (2021). HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK. sumatera barat: EDU PUBLISHER.

DR. SUTIAH, M. (2020). TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. MALANG: NLC.

Hidayat, L. M. (2022). PENERAPAN MEDIA VISUAL GAMBAR DENGAN TEKNIK

SISWASEKOLAH DASAR. journal of primary education, 1.

Juliardi, B. (2015). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER. Universitas Sriwijaya

( UNSRI) :E-Journal, 121.

MASTUTI, S. (2020). PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKnTENTANG

PERATURAN DENGANMODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

BERBANTUMEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS VSD 3 REJOSARI DAWE

KUDUS SEMESTER 1TAHUN PELAJARAN 2018/2019. Jurnal Bhakti Pendidikan

Indonesia Vol 2, 96.

Nurrita, T. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK . Jurnal Ilmu-Ilmu Al-

Quran , 1.

Nurrita, Teni. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK. Jurnal Ilmu-Ilmu

Al-Quran, Hadist, Syariah dan Tarbiah, 1.

Setiyawan, H. (2020). Pemanfaatan Media Audio Visual dan Media Gambar Pada Siswa Kelas V.

jurnal prakasa paedagogia, 25.

12
Wardaya, M. (2018). Visual Media as Assisting Instrumentto Improve Students’ Listening Ability.

Visual Communication Design Journal, 29.

13

Anda mungkin juga menyukai