Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006
menetapkan bahwa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
IPS di SD merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai
oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
setiap satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian awal pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV SDN 120 Hutabargot materi Alat
Transportasi. Hasil evaluasi menunjukkan dari 15 siswa hanya 6 orang yang
mendapat nilai >KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), sedangkan sisanya 9
orang mendapat nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang belum menguasai materi
pelajaran sebanyak 60 %. KKM Mata Pelajaran IPS di SDN 120 Hutabargot
adalah 60.
Dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan masih banyaknya
siswa yang belum menguasai materi pelajaran dan belum tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan, maka penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang

1
maksimal. Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan
Kelas" (PTK). Menurut Raka Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto (dalam
Wardhani:2008) tujuan PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran
dengan sasaran akhir belajar siswa. Dengan adanya PTK kesalahan dalam
proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan
tersebut tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar
siswa diharapkan akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengkaji melalui
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Alat
Transportasi Menggunakan Media Gambar di SDN 120 Hutabargot”.

1. Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang di dapat adalah:
a. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.
b. Guru tidak meggunakan media pemelajaran
c. Pembelajaran hanya berpusat pada guru

2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan
adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c. Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah diatas, langakah selanjutnya guru
merencanakan alternatif pemecahan masalah, untuk memperbaiki proses
pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif pemecahan
masalah diantaranya :

2
a. Penggunaan alat media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa
c. Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar siswa aktif.
Dilihat dari mata pelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang
akan diajarkan maka penulis mengambil prioritas pemecahan masalah yaitu :
menggunakan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Alat Transportasi di
SDN 120 Hutabargot

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Alat Transportasi Menggunakan
Media Gambar di SDN 120 Hutabargot.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Secara umum tujuan perbaikan ini adalah Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
Alat Transportasi Menggunakan Media Gambar di SDN 120 Hutabargot.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.

2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.

3
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya,
sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa

3. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran untuk usaha-usaha peningkatan kualitas
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, khususnya SDN
120 Hutabargot Kecamatan Hutabargot

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
Suprijono (2011:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (2003:198), hasil belajar berupa:
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan
lambang.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.

Nasution (1995:25) mengemukakan bahwa hasil adalah suatu


perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya
perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap,
pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu setelah ia
menerima pengalaman belajarnya yang meliputi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

5
B. Media Gambar
1. Pegertian Media Gambar
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
daripada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai
dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara
visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang
bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,
opaque projektor (Hamalik, 1994:95).
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang
merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
mana (Sadiman,1996:29).Media gambar merupakan peniruan dari benda-
benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif
terhadap lingkungan (Soelarko,1980:3).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar
adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda,
pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam
bentuk dua dimensi.Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan
yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.

2. Fungsi Media Gambar


Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat
mempertinggi kualitas proses belajar- mengajar yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Secara garis besar, fungsi
penggunaan media gambar adalah sebagai berikut :
a. Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh
positif pada pendidikan
b. Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman
berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada
setiap orang.

6
c. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi
kerjasecara maksimal. d. Fungsi politis, berpengaruh pada politik
pembangunan.
d. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi
kemediaan yangmodern (Hamalik, 1994:12).

3. Kelebihan Media Gambar


a. Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,
jikadibandingkan dengan bahasa verbal.
b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang
e. sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
f. Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman,
1996:31).

4. Kekurangan Media Gambar


a. Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
b. Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
b. Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27).

C. Materi IPS Tentang Alat Transportasi


Dapatkah kalian naik sepeda? Naik kendaraan apa jika kamu
berangkat sekolah? Nah, sekarang kalau pergi ke tempat nenek bagaimana?
Tentu saja jika rumah nenek tidak jauh dapat naik sepeda, sepeda motor,
mobil, bus, atau mungkin dengan kereta api. Jika rumah nenek jauh atau
berbeda pulau, bisa naik kapal laut atau kapal terbang.

7
Sarana tersebut dinamakan alat transportasi. Transportasi adalah
sarana perhubungan yang dapat mempermudah dan mempercepat
mengangkut orang maupun barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Perkembangan sarana transportasi dari waktu ke waktu terus
mengalami peningkatan. Dahulu daya angkut maupun kecepatan sangat
terbatas, tetapi sekarang telah banyak meng- alami peningkatan dan
perubahan.
Adakah sarana transportasi di rumahmu? Coba sebutkan apa saja?
Indonesia adalah negara kepulauan. Antara pulau satu dengan yang lain
dihubungkan dengan laut. Hal itu sangat membutuhkan suatu transportasi.
Berdasarkan jenisnya, transportasi dibagi menjadi transportasi darat, laut, dan
udara.
a. Transportasi Darat
Sarana angkutan yang membawa penumpang maupun barang dari
tempat satu ke tempat lain melalui jalan darat disebut angkutan darat. Ada
yang menggunakan mesin ada yang tidak menggunakan mesin. Tidak
menggunakan mesin misalnya sepeda, becak, dokar, dan gerobak. Alat
yang menggunakan mesin, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api,
truk, bemo, bajaj, dan taksi.
Transportasi darat yang semakin meningkat menuntut perbaikan
jalan. Jika jalan makin meningkat akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan. Sekarang masih ada transportasi darat yang
menggunakan tenaga hewan seperti sapi, kerbau, kuda, gajah, pedati,
delman, dan andong. Di Yogyakarta masih banyak dijumpai becak dan
andong untuk pelestarian budaya dan keperluan pariwisata.
Sarana angkutan yang membawa penumpang maupun barang dari
tempat satu ke tempat lain melalui jalan darat disebut angkutan darat. Ada
yang menggunakan mesin ada yang tidak menggunakan mesin. Tidak
menggunakan mesin misalnya sepeda, becak, dokar, dan gerobak. Alat
yang menggunakan mesin, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api,
truk, bemo, bajaj, dan taksi.

8
Transportasi darat yang semakin meningkat menuntut perbaikan
jalan. Jika jalan makin meningkat akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan. Sekarang masih ada transportasi darat yang
menggunakan tenaga hewan seperti sapi, kerbau, kuda, gajah, pedati,
delman, dan andong. Di Yogyakarta masih banyak dijumpai becak dan
andong untuk pelestarian budaya dan keperluan pariwisata.
Kereta api merupakan angkutan darat yang dapat mengangkut
penumpang dan barang dengan jumlah besar. Kereta api ada yang
dijalankan dengan mesin uap. Penemu mesin uap adalah James Watt pada
tahun 1770. Kereta api per tama dibuat di Inggris oleh Stephenson pada
tahun 1825. Perusahaan angkutan dengan kereta api pertama di Indonesia
didirikan pada tahun 1878. Mobil dan truk ada yang dijalankan dengan
mesin diesel. Mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel, orang Jerman,
pada tahun 1879.

b. Transportasi Laut
Pernahkah kalian naik kapal laut? Transportasi laut ada yang
berme- sin ada pula yang tidak bermesin. Contoh yang tidak bermesin
adalah perahu dayung dan kapal layar. Angkutan yang bermesin adalah
kapal laut. Kapal ada yang berukuran besar ada pula yang berukuran kecil.
Karena besarnya itu, kapal, bus, truk, dan mobil dapat masuk dalam kapal.
Ada pula yang berukuran sedang dan memiliki kecepatan tinggi.
Pada perkembangan sekarang, alat angkutan laut mengalami
kemajuan dan perkembangan industri. Perakitan kapal telah dapat
diproduksi di dalam negeri yaitu PT. PAL di Surabaya Jawa Timur.
Beberapa perusahaan pemerintah yang mengelola transportasi laut adalah
PT. Pelni dan Perum ASDP (Angkatan Sungai Danau dan Penyeberangan).

c. Transportasi Udara
Di setiap kota-kota besar di Indonesia hampir telah memiliki
pelabuhan udara (bandara). Hal ini menunjukkan bahwa penerbangan di

9
negara Indonesia berkembang dan semakin maju. Apakah nama bandara di
Ibu kota provinsi tempat tinggalmu?
Bila dibandingkan dengan angkut- an darat dan angkutan laut,
angkutan udara lebih mahal, tetapi waktu tempuhnya lebih cepat.
Angkutan udara di negara kita ditangani oleh Departemen Perhubungan
RI. Pada pengaturan jadwal penerbangan, lembaga ini bekerja sama
dengan Badan Meteorologi dan Geofisika, yang memahami cuaca dan
memungkinkan untuk penerbangan. Bila cuaca kurang baik akan
membahayakan dalam penerbangan.
Penerbangan ada yang diusahakan peme- rintah, yaitu Garuda
Indonesia dan Merpati Nusantara. Ada pula yang ditangani swasta,
misalnya Bouraq, Mandala, dan Simpati. Ada jenis pesawat terbang yang
kecepatannya melebihi kecepatan suara, yaitu pesawat Supersonik.
Kapal terbang yang tinggal landas dan mendarat dengan tegak
lurus adalah helikopter yang menggunakan baling-baling. Daerah terpencil
yang sulit ditempuh dengan jalan darat telah dibangun bandara perintis,
sehingga dapat dijangkau dengan pesawat perintis (kecil). Industri
pesawat terbang di negara kita terdapat di Bandung, Jawa Barat.
Orang yang pertama terbang dengan pesawat terbang adalah
Witbur Wright (Amerika Serikat) pada tanggal 17 Desember 1903.
Pesawat jet pertama dibuat oleh Frank Whitle (Inggris) pada tahun 1939.

10
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu


1. Subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 120 Hutabargot
Kecamatan Hutabargot yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 7 laki-laki
dan 8 Perempuan.

2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDN 120
Hutabargot Kecamatan Hutabargot Mandailing Nartal Provinsi Sumatera
Utara.

3. Waktu Pelaksanaan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tanggal Materi
No Kegiatan Kelas Keterangan
Pelaksanaan Pelajaran
31 Oktober Alat
1 Prasiklus IV
2023 Transportasi
02
Alat
2 Siklus I November IV
Transportasi
2023
10
Alat
3 Siklus II November IV
Transportasi
2023

4. Pihak yang Membantu


Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dibantu oleh Ibu
Masrelawati, S.Pd selaku Kepala Sekolah Tempat Praktik PKP dan bapak
Darman Husein,S.Pd selaku teman sejawat yang bertugas mengamati
kegiatan pembelajaran.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

11
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen
pokok penelitian kelas, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (action)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)

1. Siklus I
a) Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan penulis sebelum membuat
rencana perbaikan, meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merancang model pembelajaran
4. Mendiskusi kan metode dan media yang akan digunakan
5. Menyiapkan instrumen.

b) Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap yang berisi kegiatan di dalam kelas. Secara
umum kegiatan yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan penutup, dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru
maupun siswa terdapat di dalam rencana pelaksanaan pemelajaran

12
(RPP). Dalam tahap pelaksanaan ini, penulis melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan
2. Menggunakan media gambar pada kegiatan pembelajaran
3. Melakukan pengamatan setiap langkah-langkah kegiatan
pembelajaran
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan kegiatan yang
dilaksanakan
5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kedala
saat melakukan tahap tindakan.

c) Observasi
Tahap observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran pada siklus
I berlangsung dan setelah pembelajaran tersebut selesai. Penulis dibantu
teman sejawat yaitu Bapak Darman Husein, S.Pd melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melakukan diskusi mengenai rencana perbaikan pembelajaran
2. Bapak Darman Husein, S.Pd selaku teman sejawat melakukan
observasi terhadap penerapan media pembelajaran yang digunakan.
3. Bapak Darman Husein, S.Pd mencatat setiap kegiatan dan perubahan
yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran.
4. Melakukan diskusi dengan Bapak Darman Husein, S.Pd tentang
kelemahan dan kelebihan yang dilakukan peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung serta memberikan saran perbaikan untuk
pembelajaran berikutnya.

d) Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja, maka
peneliti mengubah strategi pembelajaran pada siklus berikutnya agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

13
2. Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik lagi. Rincian kegiatan
pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus sebelumnya, yaitu :

a) Perencanaan
1. Hasil refleksi pada siklus I di evaluasi, didiskusikan dengan Darman
Husein, S.Pd selaku teman sejawat dan mencari upaya perbaikan
untuk diterapkan pada pembelajaran.
2. Mencatat kelemahan dan kelebihan pada saat pembelajaran
berlangsung
3. Merancang skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I

b) Pelaksanaan
1) Melakukan analisis pemecahan masalah
2) Melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II dengan
memaksimalkan penerapan media gambar.

c) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan
Bapak Darman Husein untuk mengamati kegiatan pembelajaran dengan
berfokus pada :
1. Media gambar yang digunakan
2. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru

d) Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian tujuan pembelajaran,
apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, maka peneliti tetap
melanjutkan pembelajaran pada siklus berikutnya sampai tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

14

Anda mungkin juga menyukai