Anda di halaman 1dari 15

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATERI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI MENGGUNAKAN


MEDIA AUDIO VISUAL DI SDS PELANGI KASIH SINGKAWANG

DISUSUN OLEH :
SAMUEL DAVID
NIM 836993687

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PDGK4501)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA PONTIANAK
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Kurikulum yang sudah mulai digunakan sekarang adalah kurikulum 2013.
Kurikulum tersebut merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya (KTSP).
Berlakunya kurikulum 2013 diharapkan dapat memacu pengembangan kompetensi
siswa kearah yang lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif
dalam pembelajaran karena guru dianggap mampu semua hal yang dapat membantu
siswa berkembang. Pada makalah ini akan dianalisis salah satu SNP yaitu standar
kompetensi lulusan (SKL) yang ada pada KTSP dan kurikulum 2013.
Dimana pada pengembangan KTSP menjadi kurikulum 2013 ini akan melahirkan
output yang sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini dan yang akan datang..
Selama penyebaran Covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring.
Dalam proses pembelajaran secara daring, siswa lebih cenderung belajar secara
individual akibat keterbatasan akses berkomunikasi dengan guru bahkan siswa yang
lainnya. Hal ini yang mengakibatkan peranan guru sangat dominan dalam proses
pembelajaran. Akibatnya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebagai arah
dari proses belajar mengajar tidak tercapai.
Kondisi pembelajaran secara daring tersebut berdampak kepada
pencapaian hasil belajar siswa kelas III dalam materi perkembangan teknologi
transportasi di SDS Pelangi Kasih Singkawang sangat rendah. Hal ini terbukti dari
hasil evaluasi dan penilaian awal di kelas III SDS Pelangi Kasih Singkawang materi
Perkembangan Teknologi Transportasi. Hasil evaluasi menunjukkan dari 15 siswa
hanya 6 orang yang mendapat nilai >KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal),
sedangkan sisanya 9 orang mendapat nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang belum
menguasai materi pelajaran sebanyak 60 %. KKM Mata materi perkembangan
teknologi transportasi di SDS Pelangi Kasih Singkawang adalah 60.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengkaji melalui
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
III Pada materi Perkembangan Teknologi Transportasi Menggunakan Media Audio
Visual di SDS Pelangi Kasih Singkawang”.

1. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran siswa kelas III pada materi perkembangan
teknologi transportasi di SDS Pelangi Kasih Singkawang Semester II Tahun
Pelajaran 2021-2022, teridentifikasi hal-hal sebagai berikut.
a. Siswa tidak memiliki semangat belajar yang tinggi
b. Siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
c. Siswa tidak memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
d. Siswa tidak memiliki motivasi diri untuk belajar yang lebih baik

A. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan
adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c. Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.

B. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah diatas, langakah selanjutnya guru
merencanakan alternatif pemecahan masalah, untuk memperbaiki proses
pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif pemecahan
masalah diantaranya :
a. Penggunaan media untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa
c. Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar siswa aktif.
Dilihat dari mata pelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang
akan diajarkan maka penulis mengambil prioritas pemecahan masalah yaitu :
menggunakan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III pada materi perkembangan teknologi transportasi di SDS Pelangi
Kasih Singkawang.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III pada materi
perkembangan teknologi transportasi Menggunakan Media Audio Visual di
SDS Pelangi Kasih Singkawang”.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Secara umum tujuan perbaikan ini adalah Meningkatkan hasil belajar
siswa Kelas III pada materi perkembangan teknologi transportasi di SDS
Pelangi Kasih Singkawang Singkawang.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti materi perkembangan teknologi
transportasi.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.
2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannya dengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar
siswa baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaran atau pendekatan yang tepat.
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya,
sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa
d. Mengembangkan kemampuan guru dibidang Teknologi
3. Bagi Sekolah
Sebagai salah satu arsip dokumentasi materi yang diajarkan, serta sebagai
sumbangan pemikiran untuk usaha-usaha peningkatan kualitas
pembelajaran Guru Sekolah Dasar, khususnya SDS Pelangi Kasih
Singkawang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
Suprijono (2011:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (2003:198), hasil belajar berupa:
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan
lambang.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.

Nasution (1995:25) mengemukakan bahwa hasil adalah suatu


perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya
perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap,
pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu setelah ia
menerima pengalaman belajarnya yang meliputi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

B. Media Audio Visual


1. Pegertian Media Audio Visual
Media Audio-visual adalah media penyampai informasi yang
memiliki karakteristik audia (suara) dan visual (gambar). Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua
karakteristik tersebut. Selanjutnya media audio-visual dibagi dua yaitu: a)
Audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slide), film bingkai suara, dan cetak
suara; b) audio-visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan Video cassette.
Pembagian lain dari media audio-visual adalah: a) audio-visual murni,
yaitu baik unsur suara maupun gambar berasal dari satu sumber seperti
film video cassette; b) audio-visual tidak murni, yaitu yang unsur suara
dan unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film
bingkai suara yang unsur gambarnya dari slide proyektor dan unsur
suaranya bersumber dari tape recorder.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa secara
konseptual dapat diartikan sebagai perlakuan dalam proses pembelajaran
yang memiliki ciri-ciri : a) suasana yangdapat berpengaruh, atau hal yang
berkesan terhadap penampilan; dan b) keberhasilan usaha atau tindakan
yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. efektivitas pembelajaran
melalui media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (membaca) teks yang bergambar atau moving. Gambar, simbol
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Hamalik
dalam Azhar Arsyad (2007:15) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran, sesuai
dengan tuntutan kurikulum.

2. Fungsi Media Audiovisual


Melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat
mempertinggi kualitas proses belajar- mengajar yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Secara garis besar, fungsi
penggunaan media gambar adalah sebagai berikut :
a. Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan pengaruh
positif pada pendidikan
b. Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik dan pengalaman
berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada
setiap orang.
c. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui pembinaan prestasi
kerjasecara maksimal.
d. Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan.
e. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi
kemediaan yangmodern (Hamalik, 1994:12).

3. Kelebihan Media Audio Visual


a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbataan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
c. Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi langsung antara peserta didik
dan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu
guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta
didik (komunikan) dan tujuan pembelajaran. Menurut Suprijanto (2007:
173) ada beberapa manfaat alat bantu audio visual dalam pengajaran,
antara lain:
a. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar.
b. Mendorong minat.
c. Meningkatkan pengertian yang lebih baik.
d. Melengkapi sumber belajar yang lain.
e. Menambah variasi metode mengajar.
f. Meningkatkan keingintahuan intelektual.
g. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak
perlu.
h. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama.
i. Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman
biasa.
Media audio visual merupakan salah satu media yang dianggap
mampu memberikan kemudahan dalam menyampaikan isi pesan
pembelajaran, terlebih lagi media audiovisual yang dapat memberikan
dorongan dan motivasi siswa dalam belajar.
4. Kekurangan Media Audio Visual
a. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
b. Pembuatannya memerlukan proses yang lama sehingga menyita
banyak waktu dan tenaga.
c. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangan materi.
d. Masih sedikit sekali video dipasaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran disekolah.

C. Materi Tentang Perkembangan Teknologi Transportasi


Bayangkan, kamu harus pergi jauh. Kamu bisa berjalan kaki, tetapi
butuh waktu lama. Apa yang dapat kamu lakukan?
Kamu dapat menggunakan alat transportasi. Yaitu, alat yang digunakan
untuk mengangkut barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain. Alat
transportasi apa saja yang sudah kamu ketahui?.
Dapatkah kalian naik sepeda? Naik kendaraan apa jika kamu
berangkat sekolah? Nah, sekarang kalau pergi ke tempat nenek bagaimana?
Tentu saja jika rumah nenek tidak jauh dapat naik sepeda, sepeda motor,
mobil, bus, atau mungkin dengan kereta api. Jika rumah nenek jauh atau
berbeda pulau, bisa naik kapal laut atau kapal terbang.
Sarana tersebut dinamakan alat transportasi. Transportasi adalah
sarana perhubungan yang dapat mempermudah dan mempercepat
mengangkut orang maupun barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Perkembangan sarana transportasi dari waktu ke waktu terus
mengalami peningkatan. Dahulu daya angkut maupun kecepatan sangat
terbatas, tetapi sekarang telah banyak meng- alami peningkatan dan
perubahan.
Adakah sarana transportasi di rumahmu? Coba sebutkan apa saja?
Indonesia adalah negara kepulauan. Antara pulau satu dengan yang lain
dihubungkan dengan laut. Hal itu sangat membutuhkan suatu transportasi.
Berdasarkan jenisnya, transportasi dibagi menjadi transportasi darat, laut, dan
udara.
a. Transportasi Darat
Sarana angkutan yang membawa penumpang maupun barang dari
tempat satu ke tempat lain melalui jalan darat disebut angkutan darat. Ada
yang menggunakan mesin ada yang tidak menggunakan mesin. Tidak
menggunakan mesin misalnya sepeda, becak, dokar, dan gerobak. Alat
yang menggunakan mesin, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api,
truk, bemo, bajaj, dan taksi.
Transportasi darat yang semakin meningkat menuntut perbaikan
jalan. Jika jalan makin meningkat akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan. Sekarang masih ada transportasi darat yang
menggunakan tenaga hewan seperti sapi, kerbau, kuda, gajah, pedati,
delman, dan andong. Di Yogyakarta masih banyak dijumpai becak dan
andong untuk pelestarian budaya dan keperluan pariwisata.
Sarana angkutan yang membawa penumpang maupun barang dari
tempat satu ke tempat lain melalui jalan darat disebut angkutan darat. Ada
yang menggunakan mesin ada yang tidak menggunakan mesin. Tidak
menggunakan mesin misalnya sepeda, becak, dokar, dan gerobak. Alat
yang menggunakan mesin, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api,
truk, bemo, bajaj, dan taksi.
Transportasi darat yang semakin meningkat menuntut perbaikan
jalan. Jika jalan makin meningkat akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan. Sekarang masih ada transportasi darat yang
menggunakan tenaga hewan seperti sapi, kerbau, kuda, gajah, pedati,
delman, dan andong. Di Yogyakarta masih banyak dijumpai becak dan
andong untuk pelestarian budaya dan keperluan pariwisata.
Kereta api merupakan angkutan darat yang dapat mengangkut
penumpang dan barang dengan jumlah besar. Kereta api ada yang
dijalankan dengan mesin uap. Penemu mesin uap adalah James Watt pada
tahun 1770. Kereta api per tama dibuat di Inggris oleh Stephenson pada
tahun 1825. Perusahaan angkutan dengan kereta api pertama di Indonesia
didirikan pada tahun 1878. Mobil dan truk ada yang dijalankan dengan
mesin diesel. Mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel, orang Jerman,
pada tahun 1879.

b. Transportasi Laut
Pernahkah kalian naik kapal laut? Transportasi laut ada yang
berme- sin ada pula yang tidak bermesin. Contoh yang tidak bermesin
adalah perahu dayung dan kapal layar. Angkutan yang bermesin adalah
kapal laut. Kapal ada yang berukuran besar ada pula yang berukuran kecil.
Karena besarnya itu, kapal, bus, truk, dan mobil dapat masuk dalam kapal.
Ada pula yang berukuran sedang dan memiliki kecepatan tinggi.
Pada perkembangan sekarang, alat angkutan laut mengalami
kemajuan dan perkembangan industri. Perakitan kapal telah dapat
diproduksi di dalam negeri yaitu PT. PAL di Surabaya Jawa Timur.
Beberapa perusahaan pemerintah yang mengelola transportasi laut adalah
PT. Pelni dan Perum ASDP (Angkatan Sungai Danau dan Penyeberangan).

c. Transportasi Udara
Di setiap kota-kota besar di Indonesia hampir telah memiliki
pelabuhan udara (bandara). Hal ini menunjukkan bahwa penerbangan di
negara Indonesia berkembang dan semakin maju. Apakah nama bandara di
Ibu kota provinsi tempat tinggalmu?
Bila dibandingkan dengan angkut- an darat dan angkutan laut,
angkutan udara lebih mahal, tetapi waktu tempuhnya lebih cepat.
Angkutan udara di negara kita ditangani oleh Departemen Perhubungan
RI. Pada pengaturan jadwal penerbangan, lembaga ini bekerja sama
dengan Badan Meteorologi dan Geofisika, yang memahami cuaca dan
memungkinkan untuk penerbangan. Bila cuaca kurang baik akan
membahayakan dalam penerbangan.
Penerbangan ada yang diusahakan peme- rintah, yaitu Garuda
Indonesia dan Merpati Nusantara. Ada pula yang ditangani swasta,
misalnya Bouraq, Mandala, dan Simpati. Ada jenis pesawat terbang yang
kecepatannya melebihi kecepatan suara, yaitu pesawat Supersonik.
Kapal terbang yang tinggal landas dan mendarat dengan tegak
lurus adalah helikopter yang menggunakan baling-baling. Daerah terpencil
yang sulit ditempuh dengan jalan darat telah dibangun bandara perintis,
sehingga dapat dijangkau dengan pesawat perintis (kecil). Industri
pesawat terbang di negara kita terdapat di Bandung, Jawa Barat.
Orang yang pertama terbang dengan pesawat terbang adalah
Witbur Wright (Amerika Serikat) pada tanggal 17 Desember 1903.
Pesawat jet pertama dibuat oleh Frank Whitle (Inggris) pada tahun 1939.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu


1. Subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDS Pelangi Kasih
Singkawang yang berjumlah 15 siswa terdiri dari 8 laki-laki dan 7
Perempuan.

2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDS
Pelangi Kasih Kecamatan Singkawang Selatan Kota Singkawang Provinsi
Kaliamntan Barat.

3. Waktu Pelaksanaan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tanggal Materi
No Kegiatan Kelas Keterangan
Pelaksanaan Pelajaran

Perkembangan
24 April
1 Prasiklus Teknologi III
2022
Transportasi

Perkembangan III
25 April
2 Siklus I Teknologi
2022
Transportasi

Perkembangan III
28 April
3 Siklus II Teknologi
2022
Transportasi

4. Pihak yang Membantu


Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dibantu oleh
Bpk. Wahyudi, S.Pd selaku Kepala Sekolah Tempat Praktik PKP dan Ibu Eka
Juniawati, S.Pd selaku teman sejawat yang bertugas mengamati kegiatan
pembelajaran serta dalam membantu dalam pembuatan video pembelajaran.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat komponen
pokok penelitian kelas, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (action)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)

1. Siklus I
a) Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan penulis sebelum membuat
rencana perbaikan, meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
3. Merancang model pembelajaran
4. Mendiskusi kan metode dan media yang akan digunakan
5. Menyiapkan instrumen.

b) Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap yang berisi kegiatan di dalam kelas. Secara
umum kegiatan yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan penutup, dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru
maupun siswa terdapat di dalam rencana pelaksanaan pemelajaran
(RPP). Dalam tahap pelaksanaan ini, penulis melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan
2. Menggunakan media audio visual pada kegiatan pembelajaran
3. Melakukan pengamatan setiap langkah-langkah kegiatan
pembelajaran
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan kegiatan yang
dilaksanakan
5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kedala
saat melakukan tahap tindakan.

c) Observasi
Tahap observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran pada siklus
I berlangsung dan setelah pembelajaran tersebut selesai. Penulis dibantu
teman sejawat yaitu Ibu Eka Juniawati, S.Pd melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melakukan diskusi mengenai rencana perbaikan pembelajaran
2. Ibu Eka Juniawati, S.Pd selaku teman sejawat melakukan observasi
terhadap penerapan media pembelajaran yang digunakan.
3. Ibu Eka Juniawati, S.Pd mencatat setiap kegiatan dan perubahan
yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran.
4. Melakukan diskusi dengan Ibu Eka Juniawati, S.Pd tentang
kelemahan dan kelebihan yang dilakukan peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung serta memberikan saran perbaikan untuk
pembelajaran berikutnya.

d) Refleksi
Setelah mengkaji hasil belajar siswa dan hasil pengamatan aktivitas
guru, serta menyesuaikan dengan ketercapaian indikator kinerja, maka
peneliti mengubah strategi pembelajaran pada siklus berikutnya agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

(2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Gagne. (2003). Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.

Hamalik, Oemar. (1994). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Joni, Raka. (2008). Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Pendidikan Guru.


Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas.

Nasution. (1995). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.


Jakarta: Bumi Aksara.

Permendiknas (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22


Tahun
2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.

Rahadi. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas.

Soelarko. (1980). Audio Visual. Bandung : Bina Cipta.

Suprijono. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka


Jaya.

Anda mungkin juga menyukai