Oleh
LESTARI
855777898
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PALEMBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan
peserta didik. Salah satunya guru harus memiliki keterampilan dalam
memilih metode pembelajaran yang tepat ketika menyampaikan suatu
materi kepada peserta didik agar menjadi lebih menarik, tidak mengalami
kebosanan, dan dapat menerima materi tersebut dengan mudah.
Media pembelajaran adalah suatu teknologi pembawa pesan yang
dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran, dan juga merupakan sarana
fisik dan komunikasi untuk menyampaikan materi pelajaran. Media
pembelajaran digunakan dengan tujuan untuk dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
Melalui cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar dapat
berjalan denga baik. Dengan demikian sangat penting bagi seorang pendidik
untuk mengenal media dalam pembelajaran supaya peserta didik merasa
semakin bersemangat saat mengikuti pembelajaran didalam kelas. Selain
itu, pemilihan media yang tepat, membuat peserta didik tidak cepat merasa
bosan atau jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salat satu mata pelajaran
yang wajib diberikan dan dipelajari di Sekolah Dasar (SD), mulai dari kelas
I sampai kelas VI. IPS di SD juga merupakan salah satu mata pelajaran yang
dapat melatih dan memberikan kesempatan berpikir kritis dan objektif
kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran IPS di SD, menekankan
pada pemberian pada pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir,
melatih pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilannya.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan di sekolah dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di dalamnya memuat materi geografi,
sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
Hamid Hasan, dkk (2009:1) menyatakan bahwa, sebaiknya
pembelajaran IPS mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk
kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan
kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Kualitas
dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode maupun media
pembelajaran.
Penggunaan media yang kurang tepat dalam proses kegiatan belajar
mengajar menyebabkan hasil belajar peserta didik belum mencapai kriteria
ketuntasan minimum (KKM). Hal ini menjadi masalah yang harus diatasi.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi proses
pembelajaran. Guru selaku pendidik dituntut untuk berinovasi dalam
memilih media yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar
mengajar yang lebih baik. Kemudian penggunaan media pembelajaran yang
tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang dari peserta didik terhadap
pelajaran, dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengerjakan
tugas serta dapat memberika kemudahan bagi peserta didik untuk
memahami pelajaran sehingga memungkinkan peserta didik mencapai hasil
belajar yang lebih baik.
Kemudian berdasarkan hasil pengalaman peneliti selama proses
pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 1 Banyuasin III, proses
pembelajaran belum menggunakan media yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran, sehingga kurangnya minat belajar dan pemahaman peserta
didik terhadap materi yang diajarkan. Hal ini dapat terlihat dari hasil
evaluasi belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Banyuasin III yang
berjumlah 22 orang, hanya 2 orang yang mendapat nilai ≥ 70. Ini
membuktikan bahwa kriteria ketuntasan minimum (KKM) belajar belum
tercapai. Berdasarkan data tersebut, pada mata pelajaran IPS peserta didik
kelas IV SD Negeri 1 Banyuasin III belum mencapai KKM, hal ini
dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu guru belum menggunakan
media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan data diatas maka penulis memilih judul penelitian
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar peserta didik Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis
Pekerjaan Melalui Media Gambar Di SD Negeri 1 Banyuasin III.
1. Identifikasi Masalah
Pada kelas IV SDN 1 Banyuasin III proses pembelajaran guru jarang
menggunakan alat peraga (media pembelajaran) sehingga kurang
menarik perhatian peserta didik dan keaktifan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Ketika melakukan pengamatan pada
proses belajar didapatkan hasil bahwa penyebabnya hasil belajar peserta
didik rendah adalah proses pembelajaran kurang variasi serta tidak
menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk menanamkan
konsep materi yang terkait.
2. Analisis Masalah
Analisis Masalah Berdasarkan hasil identifikasi masalah maka
ditemukan beberapa penyebab rendahnya hasil belajar IPS peserta didik
kelas IV dengan Kompetensi Dasar 3.3 Mengidentifikasi kegiatan
ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan sebagai
berikut:
1. Pendekatan yang dilakukan masih teacher oriented sehingga guru
lebih dominan di kelas.
2. Tidak adanya kegiatan tes akhir pada kegiatan pembelajaran.
3. Media yang digunakan kurang sesuai dengan pembelajaran IPS.
4. Pada kegiatan awal pembelajaran, kurang mengelola kelas sehingga
keadaan kelas tidak kondusif.
2. Pembelajaran IPS di SD
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD yang
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Dijelaskan
dalam pasal 37 UU. Sisdiknas bahwa mata pelajaran IPS merupakan
muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk dapat
menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab,
saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta menjadi warga
Negara yang cinta pada kedamaian. Materi IPS di SD mengajarkan
siswa untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan serta
mengajarkan bagaimana menjadi warga masyarakat yang dapat
bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang ada dimasyarakat.
Siswa juga diharapkan mampu memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan social sehingga dapat melatih siswa
untuk bersikap mandiri. Melalui materi yang diajarkan, IPS bertujuan
untuk memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan serta berkemampuan untuk berkomunikasi, bekerjasama,
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat nasional dan
global.
4. Materi IPS di SD
Menurut Retnani (2012) pembelajaran IPS di SD mencakup materi
fakta, konsep dan generalisasi, sejarah kenampakan alam, pemanfaatan
dan pemeliharaan sumber daya alam, gejala alam, bentuk-bentuk dan
menanggulanginya, kehidupan yang sejahtera dan harmonis, peran
bangsa Indonesia pada era global, peran Indonesia dalam kerjasama
ekonomi internasional, aktivitas ekonomi dalam masyarakat, dan
peranan uang dalam perekonomian.
B. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua
pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari
diri seseorang.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Heinich, and friends (1982) dalam Arsyad (2013: 3)
mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang menyampaikan
informasi antara sumber dan penerima. Definisi tersebut menekankan istilah
media sebagai perantara. Media berfungsi untuk menghubungkan informasi
dari satu pihak ke pihak lain. Sedangkan dalam dunia pendidikan kata media
disebut media pembelajaran. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam
proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
siswa untuk belajar.
Lebih lanjut, Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2013:4)
secara eksplisit mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup alat-alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi bahan ajar. Dari kedua
pengertian tersebut, media merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
Melalui cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar dapat
berjalan denga baik. Dengan demikian sangat penting bagi seorang pendidik
untuk mengenal metode dalam pembelajaran supaya peserta didik merasa
semakin bersemangat saat mengikuti pembelajaran didalam kelas.
Selain itu, pemilhan metode yang tepat, membuat peserta didik tidak
cepat merasa bosan atau jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar
didalam kelas.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Sekolah Dasar Negeri 1 Banyuasin III
Kabupaten Banyuasin, yang beralamatkan di Jalan Mutiara No.61
Kelurahan Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III Kabupaten
Banyuasin
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan mulai dari tanggal
01 April 2022 sampai dengan 25 April 2022, dengan jadwal pelaksanaan
penelitian perbaikan pembelajaran seperti pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
No Tanggal Kegiatan Materi
1. 01 April 2022 Menganalisis video dari Pembelajaran model
Guru Pintar Online (GPO) kompetitif
2. 14 April 2022 Siklus I Jenis-jenis pekerjaan
3. 25 April 2022 Siklus II Jenis-jenis pekerjaan
Sumber: Data primer yang diolah
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilaksanakan proses pengumpulan data terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat dan mengadakan penilaian untuk mengetahui kemampuan berpikir
siswa.
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan, minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran ini diamati dengan
menggunakan instrument yang telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk
selanjutnya data hasil observasi tersebut dijadikan dasar untuk menyusun
perencanaan tindakan berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan suatu proses mengulang kembali terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik atau peneliti
kelas. Pelaksanaan refleksi ini perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran
tingkat keberhasilan perencaan pembelajaran yang tertuang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil refleksi ini sangat pentung
digunakan untuk menetukan langkah selanjutnya yang terkait dengan
pembelajaran. Desain yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas di
Kelas IV SDN 1 Banyuasin III pada Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesioanl (PKP) dapat dilihat pada Gambar 2. sebagai berikut.
Desain prosedur perbaikan pembelajaran pada Gambar 2. di atas akan
diuraikan sebagai berikut:
a. Siklus I
Tahap – tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I yaitu:
1. Perencanaan
Kegiatan dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan pembelajaran
siklus I adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I dengan
materi jenis-jenis pekerjaan.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk menjelaskan jenis-jenis
pekerjaan.
c. Guru menyiapkan instrument berupa format refleksi siklus I.
d. Guru menyiapkan alat tes (evaluasi) dan lembar penilaian peserta
didik (daftar rekap nilai peserta didik).
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan Awal
a. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran peserta didik.
b. Selanjutnya doa dipimpin oleh guru.
c. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya
jawab dengan mengulang kembali yang telah dipelajari.
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti
1) Menjelaskan apa itu bekerja? Serta jenis pekerjaan beserta contohnya
Bekerja adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
penghasilan. Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Misalnya untuk makan, kesehatan, dan pendidikan. Jenis pekerjaan
dipengaruhi oleh keadaan alam. Di pedesaan yang berbentuk pegunungan,
penduduknya banyak yang bekerja sebagai petani. Di pedesaan yang
berbentuk dataran rendah, penduduknya banyak yang bekerja sebagai
petani sawah. Sementara itu, di perkotaan, pekerjaan penduduknya lebih
bervariasi. Ada yang menjadi pedagang, guru, arsitek, dokter, pengusaha,
tukang ojek dan sopir.
2) Memaparkan jenis kegiatan ekonomi, contoh, serta kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan bidangnya, bentuk kegiatan
ekonomi masyarakat dibedakan sebagai berikut:
1.Kegiatan Ekonomi Agraris
Adalah kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan pengelolaan alam
(hewan dan tumbuhan). Contoh kegiatan ekonomi agraris adalah
kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Hasil kegiatan ekonomi agraris berupa bahan pangan, seperti padi, sayur
mayur, daging, susu, telur, ikan, kayu, dan rotan. Contoh pekerjaan yang
terkait dengan kegiatan ekonomi agraris yaitu petani, peternak, nelayan,
dan lain-lain.
2. Kegiatan Ekonomi Pertambangan
Adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengelolaan bahan galian (bahan
tambang). Pertambangan adalah kegiatan manusia untuk menemukan, menggali,
dan mengolah barang-barang tambang demi kesejahteraan manusia. Kegiatan
ekonomi pertambangan meliputi kegiatan penelitian, pengambilan (eksplorasi)
bahan tambang hingga pengolahan dan distribusinya. Contoh kegiatan ekonomi
pertambangan antara lain kegiatan penambangan emas, penambangan batu bara,
dan penambangan minyak bumi.
Adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan dengan proses jual beli barang
dari produsen ke konsumen. Orang yang bekerja pada bidang perdagangan
disebut pedagang. Menurut tempat usahanya, pedagang dapat dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu:
C. Kegiatan Akhir
3. Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengamatan terhadap minat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran siklus I. Kegiatan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument yang telah
dipersiapkan di siklus I
4.Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis refleksi terhadap video
simulasi praktik perbaikan pembelajaran siklus I sebagai berikut:
a. Tekniknya dengan cara menonton video simulasi siklus I dan menganalisa video
simulasi tersebut.
c. Instrumen yang digunakan untuk hasil belajar peserta didik / hasil analisa data
adalah hasil nilai peserta didik yang diambil.
Siklus Kedua (II)
1. Perencanaan
Kegiatan dilakukan pada tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus II
adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II dengan materi
jenis-jenis pekerjaan.
b. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk menjelaskan jenis-jenis pekerjaan.
c. Guru menyiapkan instrument berupa format refleksi siklus II.
d. Guru menyiapkan alat tes (evaluasi) dan lembar penilaian peserta didik
(daftar rekap nilai peserta didik).
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus
II adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan Awal
a. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek
kehadiran peserta didik.
b. Selanjutnya doa dipimpin oleh guru.
c. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan kegiatan tanya
jawab dengan mengulang kembali yang telah dipelajari.
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan apa itu bekerja? Serta jenis pekerjaan beserta contohnya
Bekerja adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
penghasilan. Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Misalnya untuk makan, kesehatan, dan pendidikan. Jenis pekerjaan
dipengaruhi oleh keadaan alam. Di pedesaan yang berbentuk pegunungan,
penduduknya banyak yang bekerja sebagai petani. Di pedesaan yang
berbentuk dataran rendah, penduduknya banyak yang bekerja sebagai
petani sawah. Sementara itu, di perkotaan, pekerjaan penduduknya lebih
bervariasi. Ada yang menjadi pedagang, guru, arsitek, dokter, pengusaha,
tukang ojek dan sopir.
b. Memaparkan jenis kegiatan ekonomi, contoh, serta kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa
Berdasarkan bidangnya, bentuk kegiatan ekonomi masyarakat
dibedakan sebagai berikut:
1.Kegiatan Ekonomi Agraris
Adalah kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan pengelolaan alam
(hewan dan tumbuhan). Contoh kegiatan ekonomi agraris adalah
kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Hasil kegiatan ekonomi agraris berupa bahan pangan, seperti padi, sayur
mayur, daging, susu, telur, ikan, kayu, dan rotan. Contoh pekerjaan yang
terkait dengan kegiatan ekonomi agraris yaitu petani, peternak, nelayan,
dan lain-lain.
2. Kegiatan Ekonomi Pertambangan
Adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengelolaan bahan galian (bahan
tambang). Pertambangan adalah kegiatan manusia untuk menemukan, menggali,
dan mengolah barang-barang tambang demi kesejahteraan manusia. Kegiatan
ekonomi pertambangan meliputi kegiatan penelitian, pengambilan (eksplorasi)
bahan tambang hingga pengolahan dan distribusinya. Contoh kegiatan ekonomi
pertambangan antara lain kegiatan penambangan emas, penambangan batu bara,
dan penambangan minyak bumi.
Adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan dengan proses jual beli barang
dari produsen ke konsumen. Orang yang bekerja pada bidang perdagangan
disebut pedagang. Menurut tempat usahanya, pedagang dapat dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu:
C. Kegiatan Akhir
3. Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengamatan terhadap minat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran siklus II. Kegiatan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument yang telah
dipersiapkan disiklus II
4. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis refleksi terhadap video
simulasi praktik perbaikan pembelajaran siklus II sebagai berikut:
a. Tekniknya dengan cara menonton video simulasi siklus II dan menganalisa video
simulasi tersebut.
c. Instrumen yang digunakan untuk hasil belajar peserta didik / hasil analisa data
adalah hasil nilai peserta didik yang diambil.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuantitatif
dan kualitatif. Teknik kuantitatif berupa perhitungan berdasarkan data nilai hasil tes
pesertSa didik yang diperoleh pada tugas peserta didik berupa soal yang dikerjakan.
Sedangkan teknik kualitatif berupa hasil dari refleksi bukan observasi. Nilai yang
diperoleh untuk menentukan hasil belajar peserta didik merupakan penjumlahan
dari skor jawaban yang diperoleh oleh peserta didik. Ketuntasan belajar peserta
didik diproleh melaui rumus sebagai berikut:
Peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai > 69 sesuai
dengan Nilai Standar Ketuntasan Belajar di SDN 1 Banyuasin III. Sedangkan untuk
mencari nilai rata – rata peserta didik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2. Rumus untuk menentukan persentase ketuntasan peserta didik berdasarkan
KKM
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Persentase ketuntasan = x 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎