Anda di halaman 1dari 21

PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN IPS

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS IV SD


NEGERI 40 LUBUKLINGGAU

OLEH :

DHEA MARETA

NPM. 5020104

DOSEN PENGAMPU :

NOVIANTI MANDASARI, M.pd. Mat.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS dengan judul Penggunaan Media
Interaktif Pada Pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV
SD Negeri 40 Lubuklinggau

Adapun proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar proposal ini.

Namun tidak lepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
Kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran kritik kepada saya sehingga saya dapat
memperbaiki proposal ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah
ini dapat di ambil hikmah dan manfaanya sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembacanya.

Lubuklinggau, januari 2023

Dhea Mareta

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………...………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………....iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...……………..1

A. Latar belakang………………………………………………...………………1
B. Rumusan masalah……………………………………..………………………3
C. Tujuan penelitian………………………………………………..…………….3
D. Manfaat penelitian…………………………………………………………….3

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………….5

A. Deskripsi konseptual………………………………………………………..…5
B. Penelitian yang relevan………………………………………………………10
C. Kerangka Berpikir…………………………………………...………………10
D. Hipotesis Penelitian…………………………………………………….……11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..…………………………………..12

A. Jenis penelitian………………………………………………………...…….12
B. Setting penelitian……………………………...………….………………….12
C. Teknik Pengumpulan data…………………………...…………..…………..12
D. Teknik analisis data…………..……………………………….……………..13
E. Prosedur Penelitian……………………….……………………...…………..13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..18

BAB I

PENDAHULUAN

iii
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran formal harus melibatkan murid, guru, metode
mengajar, kurikulum, dan strategi mengajar. Melalui pendidikan anak dapat
mengembangkan aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif Guru mempunyai
peran yang sangat penting dalam menerapkan metode, media, dan pendekatan
pembelajaran. Asep (2014: 87) Pendidikan adalah proses melatih peserta didik
yang dirancang dalam bentuk pengalaman belajar untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dapat dijadikan modal untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pembelajaran merupakan cara proses interaksi (hubungan timbal balik)
yang terjadi antara siswa dengan guru untuk saling bertukar informasi atau
pembelajar beserta unsur-unsur yang ada didalamnnya. Hujair (2013:3)
berpendapat pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Tujuan pembelajaran ialah agar siswa lebih kreatif,
berpikir kritis supaya memperoleh prestasi belajar yang tinggi dan terdapat
perubahan prilaku positif pada diri siswa tersebut. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut, perlu dilakukan pembelajaran yang semenarik
mungkin dan mempunyai kualitas tinggi yang ditunjang oleh berbagai unsur
pembelajaran.
Unsur-unsur pembelajaran harus dirumuskan dengan baik, materi
pelajaran disusun runtut dan rapi, kondisi belajar nyaman, sarana dan
prasarana harus memadai, menggunakan media pembelajaran yang mampu
mendukung siswa untuk belajar dengan baik, dengan demikian penggunaan
media pembelajaran dikelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa
diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami
siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk
hekal hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang. Salah satu upaya
yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang
memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan
menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien.
Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu pendukung yang
efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.

iv
Selain itu, diperoleh data bahwa terdapat beberapa siswa dalam
pembelajaran IPS yakni siswa jarang bertanya kepada guru ketika mengalami
kesulitan ketika pembelajaran IPS sedang berlangsung. Kegiatan
pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan
belum menggunakan media pembelajaran yang menarik. Kegiatan
pembelajaran lebih didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya menerima
tanpa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Keadaan tersebut terlihat
pada tingkah laku siswa saat proses pembelajaran berlangsung Sebagian besar
siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, dan mengobrol dengan teman
lain. Beberapa siswa mengemukakan bahwa IPS sulit dipahami, penjelasan
dari guru membingungkan, penjelasan tidak terfokus dan tidak terarah pada
meteri pelajaran. Beberapa masalah tersebut menyebabkan siswa sangat
tergantung terhadap ceramah yang diberikan oleh guru sehingga siswa tidak
bisa memahami materi ketika belajar sendiri secara mandiri tentang materi
pelajaran.
Mengatasi permasalahan di atas, guru harus selalu berinovasi dalam
proses pembelajaran dengan cara menggunakan media pembelajaran yang
dapat memberikan stimulus kepada siswa sehingga mampu menarik minat
siswa untuk belajar secara mandiri dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang menarik dimaksudkan agar siswa tidak
merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran, yaitu dengan menggunakan
media interaktik.
Media pembelajaran interaktif dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa, dan interaksi secara langsung antara siswa dan lingkungannya. Hal ini
dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan prestasi belajar. Sesuai dengan
pendapat Inung. dkk (2018 :70) media interaktif ialah media yang tidak
tergantung pada lingkup aflikasi serta perkembangan teknologi media itu
sendiri, tetapi juga dilengkapi dengan suara, animasi, video dan interaksi.
Berdasarkan uraian di atas yang menggambarkan pentingnya media
pembelajaran interaktif untuk diterapkan pada pembelajaran IPS, maka
penulis terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas mengenai

v
penggunaan Media Interaktif Pada Pembelajaran IPS untuk meningkatkan
hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 40 Lubuklinggau".

B. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan disamping penelitian
mengangkat rumusan masalah Apakah hasil belajar IPS siswa kelas IV SD 40
Lubuklinggau setelah diterapkan media interaktif meningkat secara
signifikan".
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah untuk
mengetahui hasil belajar pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri 41
Lubuklinggau setelah diterapkan media Interaktif meningkat secara
signifikan?”.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Adapun beberapa manfaat dari penelitian secara teoritis yaitu sebagai
berikut:
a. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan
b. Menambah wawasan tentang media pembelajaran interaktif pada mata
pelajaran IPS dalam proses belajar mengajar.
2. Manfaat Praktis
Selain manfaat teoritis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktis.
yaitu sebagai berikut:
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan keterampilan berpikir bagi siswa.
2) Dengan diterapkannya media Interaktif akan dapat menumbuhkan
minat siswa dan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
1) Mengetahui kelemahan media interaktif dan menumukan solusi
untuk meningkatkan proses pembelajaran.

vi
2) Mendapat strategi pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan
pembelajaran dengan media interaktif
3) Meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui media interaktif.
2) Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang
inovatit

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi konseptual
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Aprida. (2017: 334) belajar merupakan sebagai proses perubahan
prilaku sebagai hasil intraksi individu dengan lingkungannya. Asep
Hermawan (2014 90) belajar ialah suatu proses mental yang mengarah
pada suatu penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan atau sikap
yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga
melahirkan perubahan pengetahuan dan tingkah laku. Azhar (2014: 1)
belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Dari pendapat di atas belajar adalah upaya

vii
memperoleh ilmu pengetahuan, pemahaman, kecakapan, kebiasaan
dan sikap yang disimpan dan dilaksanakan sehingga melahirkan
perubahan pengetahuan dan tingkah laku.
b. Pengertian Hasil Belajar
Sudijono (dalam Budi, 2016 114) hasil belajar merupakan
sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses
berpikir juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek
nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri setiap
individu peserta didik. Dimyati dkk (dalam Sulastri. 2011: 92) hasil
belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada
saat belum belajar. Winkel dkk (dalam Anggraini. 2017: 710) hasil
belajar adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana
setiap kegiatan dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas, dalam
hal ini hasil belajar meliputi keaktifan, keterampilan proses, motivasi,
dan prestasi belajar.
Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar adalah suatu
penelitian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang. Serta akan tersimpan delam jangka waktu lama atau
bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut
serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai
hasil yang lebih baik lagi sehingga akan mengubah cara berpikir serta
menghasilkan prilaku kerja yang lebih baik.
2. Hakikat Pembelajaran IPS
Sapriya (2017: 11) pembelajaran IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan. Rini, dkk (2018 14) pembelajaran IPS merupakan pembelaran
yang mengembangkan kemampuan membuat keputusan sebagai warga
negara dari beragam budaya, masyarakat demokratis di dunia saling
tergantung. Sadiman, dkk (2017-4) pembelajaran IPS merupakan suatu

viii
konsep yang mengembangkan pengetahuan sikap. dan keterampilan sosial
dalam rangka membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara
yang baik, juga telah menjadi bagian dari wacana kurikulum dan sistem
pendidikan di Indonesia, dan merupakan program pendidikan sosial pada
jalur pendidikan sekolah.
Berdasarkan Pendapat di atas pembelajaran IPS adalah pembelajaran
yang tidak hanya sebatas untuk mencapai kompetensi dasar siswa saja,
melainkan untuk menanamkan dalam diri siswa agar nantinya siswa dapat
menerapkan dilingkungan masyarakat, rumah dan sekolah.

3. Hakikat Media Pembelajaran


a. Pengertian Media Pembelajaran
Anitah (2012: 5) "kata media berasal dari bahasa latin, yang
merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang
terletak ditengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat Hujair
(2013 3) media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan
dapat digunakan untuk menyampikan pesan pembelajaran. Nunu
(2012: 27) Media pembelajaran merupakan wadah dan penyalur pesan
dari sumber pesan, dalam hal ini guru, Kepada penerima pesan, dalam
hal ini siswa Media pembelajaran cenderung diklasifikasikan kedalam
alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali infomasi visual dan verbal.
Bertolak dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa media Pembelajaran adalah setiap alat, bahan, atau orang yang
dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk
menerima pelajaran dengan baik sehingga tidak mudah bosan.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Anitah (2012-321) menjelaskan bahwa media gambar
mempunyai manfaat sebagai berikut:
1) Memperjelas proses pembelajaran.
2) Meningkatkan ketertarikan dan interektivitas siswa.
3) Meningkatkan efesiensi dalam waktu dan tenaga.

ix
4) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
5) Memungkinkan proses belajar dapat dilakukan ditempat mana saja
dan kapan saja.
6) Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar.
7) Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.
8) Mengkonkretkan materi yang abstrak.
9) Memabntu mengatasi keterbatasan panca indra.
10) Menyajiakan objek pelajaran berupa benda atau pristiwa langka
dan berbahaya kedalam kelas.
11) Dan meningkatkan daya retensi terhadap materi pembelajaran.

Nunu (2012) tujuan media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Stimulasi yang menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan


mengetahui lebih lanjut segala hal yang ada pada media.
2) Media yang merupakan perantara antara guru dan siswa. Dalam
hal ini, media menjembatani komunikasi antara guru dan siswa.
3) Informasi yang menampilkan penjelasan yang ingin disampaikan
guru.

Berdasarkan kesimpulan di atas, manfaat media pembelajaran adalah


untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.

c. Fungsi Media Pembelajaran


Anitah (2012: 320) menutur bahwasanya Media pembelajaran
memiliki enam fungsi utama sebagai berikut:
1) Fungsi atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan
sesuatu yang menarik dari media tersebut.
2) Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat
belajar.
3) Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa
terhadap materi pelajaran dan orang lain.

x
4) Fungsi konpensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam
menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau
verbal.
5) Fungsi psikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan
suatu kegiatan secara motorik.
6) Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam
merespons pembelajaran.

Hujair (2013: 7) nienjelaskan bahwa fungsi media pembelajaran


adalah sebagai berikut:

1) Mengatasi hambatan waktu,tempat, jumlah, dan jarak.


2) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan,
santai, dan menarik, sehingga dapat mecapai tujuan pembelajaran.
3) Menyajikan ulang informasi secara konsisten.
4) Memberi kesamaan persepsi.

Darmawaty (dalam Sadiman, 2015: 189) fungsi media pembelajaran


adalah sebagai berikut:

1) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra.


2) Dapat mengatasi sikap pasif pada anak.
3) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda dapat diatasi dengan
media.

Berdasarkan kesimpulan di atas, fungsi media pembelajaran adalah


untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran.

4. Media Pembelajaran Interakif


Gayestik dkk. (dalam Priyambodo, 2012: 2) "media pembelajaran
interaktif ialah sistem komunikasi efektif berbasis komputer yang mampu
menciptakan menyimpan, menyajikan. dan mengakses kembali informasi
berupa teks, grafik. suara video atau animasi. Novriyanti & Sudira (2015.
3) "media atau multimedia interaktif ialah kumpulan dari beberapa media

xi
seperti teks, gambar, audio, video, dan animasi yang bersifat interaktif
yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Inung dkk (2018 :70)
media interaktif ialah media yang tidak tergantung pada lingkup aflikasi
serta perkembangan teknologi media itu sendiri. tetapi juga dilengkapi
dengan suara, animasi, video dan interaksi.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang pengertian media interaktif
adalah media yang dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
karena adanya suara. gambar dan lain-lainya, sehingga siswa tidak mudah
bosan dan jenuh.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian menggunakan media pembelajaran Interaktif pernah dilakukan
Kurniawati (2018) dengan judul jurnal Meu Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Sekolah
Dasar Penelitian ini menyimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif telah dinilai layak secara teoritis.
2. Nopriyanti & Sudira (2015) dengan judul jurnal Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Kompetensi Dasar Pemasangan
Sistem Penerangan Dan Wiring Kelistrikan di Sekolah Dasar Negeri 2
Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitia ini menyimpulkan bahwa Produk
yang dihasilkan berupa software multimedia pembelajaran interaktif
kompetensi dasar pemasangan sistem penerangan dan wiring kelistrikan
materi sistem penerangan luar pada kelas V SD bidang keahlian Teknik
Kendaraan Ringan yang layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikit penelitian ini dilakukan mulai dari kondisi awal
menyangkut pada proses pembelajaran IPS yang dilakukan belum
menggunakan media interaktif yang mengakibatkan hasil belajar IPS rendah
dan rata-ratanya belum tuntas. Adapun penelitian ini dilakukan dengan
pemberian perlakuan berupa penggunaan media interaktif pada pembelajaran
IPS siswa kelas IV untuk mengetahui kondisi akhir penulis akan memberikan
beberapa siklus kepada siswa kelas IV dan selanjutnya dilakukansiklus I jika

xii
belum tuntas penulis akan melanjutkan ke siklus II, dari hasil siklus I dan II
maka memperoleh hasil belajar siswa kelas IV mengalami peningkatan.

Kerangka Berpikir

Pembelajaran masi Hasil belajar IPS siswa


KONDISI AWAL
konvensional belum rendah
menggunakan media
interaktif

Siklus I
Dalam pembelajaran Pengenalan konsep
TINDAKAN guru menggunakan media interaktif
media interaktif
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Observasi
 refleksi

HASIL Hasil belajar IPS Siswa Siklus II


Kelas IV SD negeri 40
 Perencanaan
kota Lubuklinggau
 Pelaksanaan
 Observasi
 refleksi

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis
penelitian adalah: Penggunaan Media interaktif pada pembelajaran IPS untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV SD negeri 40 kota
Lubuklinggau.

xiii
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang melibatkan guru sebagai
peneliti dalam meningkatkan dan memperbaiki masalah-masalah pada proses
pembelajaran siswa di kelas dengan membuat rencana terlebih dahulu,
kemudian melaksanakan, mengamati dan memberi refleksi tindakan terhadap
kegiatan melalui siklus.
Model rancangan yang dikembangkan dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah model spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya oleh Kemmis
dan McTaggart. Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart pada
hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu
perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu; perencanaan (Planning),
tindakan (Action), pengamatan (Observation) dan refleksi (Reflection).

B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 40 kota Lubuklinggau, yang
beralamatkan di jalan padat karya Rt.01 kel. Batu urip kec. Lubuklinggau
Utara II Kota Lubuklinggau provinsi Sumatera Selatan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Dokumentasi
2. Wawancara
3. Observasi
xiv
4. Tes

D. Teknik Analisis Data


Teknik Analisis data penelitian ini dilakukan dengan pengolahan data
secara kualitatif. Data diambil dari hasil aktivitas guru dan siswa yang
diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk
presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus:
JumlahSkor
Presentase Nilai Rata-rata = x 100
SkorMaksimal
SkoryangdiperolehSiswa
Presentase Nilai Rata-rata = x 100
Skormaksimal
DSI = Daya Serap Individu
JumlahSiswayangtuntas
KBK = x 100
JumlahSiswaSeluruhnya
KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal
Siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 70% siswa
telah tuntas.

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan melalui empat tahap (Suharismi, 2006:16),
yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting). Dapat dijelaskan bahwa keempat tahap dalam penelitian
tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah sikh dimana atu
kegiatan beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi, satu siklus adalah
dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain
adalah evaluasi. Prosedur tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD),
lembar observasi, instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes

xv
tertulis, dan menetapkan indikator ketercapaian yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan
1) Mengenalkan multimedia interaktif kepada peserta didik,
meliputi: alat-alat yang digunakan, program atau aplikasi yang
digunakan dan mengoperasikannya.
2) Menjelaskan konsep penggunaan multimedia interaktif dalam
pembelajaran IPS.
3) Guru melaksanakan pembelajaran IPS dengan materi
perjuangan melawan penjajahan Belanda menggunakan
multimedia interaktif. Multimedia interaktif yang digunakan
yaitu Microsoft Power Point yang digabung dengan CD
Pembelajaran interaktif serta dilengkapi dengan video dan
audio.
4) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok yang anggotanya terdiri 4-5
peserta didik. kemudian masing-masing kelompok, Berdiskusi
mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
diberikan gu melalui tayangan multimedia interaktif di depan
kelas.
5) Peserta didik melaporkan hasil diskusinya di depan kelas
dengan bantuan multimedia interit, Selanjutnya aru
memberikan umpan balik dan penguatan terhadap materi yang
dipelajari.
6) Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peserta didik
mengerjakan soal secara individu melalu tayangan multimedia
interaktif.
c. Pengamatan dan observasi
1) Guru kelas IV selaku observer melakukan pengamatan atau
observasi selama proses pembelajaran IPS berlangsung yang
meliputi: penggunaan multimedia interaktif, perilaku
berkarakter, dan keterampilan sosial peserta didik.

xvi
2) Guru kelas IV selaku observer melakukan pengamatan atau
observasi terhadap hasil belajar IPS peserta didik disetiap
pembelajaran IPS berakhir.
3) Guru kelas IV selaku observer melakukan pengamatan
terhadap aktivitas guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi
data yang berkaitan dengan indikator kinerja siklus I yang diadakan
melalui diskusi antara pengajar dan observer. Evaluasi untuk menilai
hasil belajar IPS dengan penggunaan media interaktif dilaksanakan
setiap akhir pertemuan /pembelajaran. Sasaran dari evaluasi ini yaitu
hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SD Negeri 40 kota
Lubuklinggau meningkat dan peserta didik yang mendapat nilai sama
atau di atas KKM atau dikatakan tuntas sebanyak 65% (19 peserta
didik) dari 20 peserta didik Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan
bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan
pada siklus II.
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan dan
penyempurnaan penggunaan media interaktif yang didasarkan pada
hasil refleksi pada siklus I. Hasil refleksi tersebut diantaranya:
1) Peserta didik belum father atau mengenal media yang berbasis
komputer seperti media interaktif
2) Sebagian besar peserta didik belum bisa mengoperasikan
komputer sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam
mengoperasikan tombol navigasi dalam media interaktif.
3) Materi IPS yang ditayangkan dalam slide masih terlalu banyak
dan kurang simpel sehingga terkesan tampilan slide penuh dan
kurang menarik.

xvii
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka perlu disusun rencana
perbaikan dan penyempurnaan pada siklus II ini, yang meliputi:

1) Setiap kelompok diberikan seperangkat multimedia interaktif


yang bertujuan memudahkan setiap peserta didik untuk praktek
mengoperasikan media interaktif sehingga peserta didik
menjadi lebih familier dengan media berbasis komputer.
2) Materi IPS dalam slide media interaktif dibuat lebih
mengurangi inti dari isi materi tersebut dan menambahkan
anim gambar, dan film sesuai dengan materi yang akan
diajarkan.
b. Tindakan
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar pada hasil
refleksi siklus I, yaitu pembelajaran IPS menggunakan media
interaktif yang sudah diperbaiki dan disempurnakan sesuai tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, adapun langkah-langkahnya:
1) Kelas tetap dibagi menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 4-
5 peserta didik. kemudian setiap kelompok diberikan
komputer, notebook, laptop dll)
2) Peserta didik bersama Kelompoknya berdiskusi mengerjakan
lembar kerja peserta didik (LKPD) yang diberik dengan
bantuan multimedia interaktif. Setiap peserta didik
mendapatkan giliran untuk mengoperasikan komputer dan
laptop sehingga peserta didik diharapkan mampu mengenal dan
mengoperasikan media interaktif dengan baik dan benar.
3) Peserta didik secara bergantian menjelajahi CD pembelajaran
interaktif yang terdapat dalam media interaktif
4) Peserta didik melaporkan hasil diskusinya di depan kelas
melalui penggunaan media interaktif. Selanjutnya guru
memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil diskusi
masing-masing kelompok.
5) Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru
c. Pengamatan dan Observasi
xviii
Pengamatan atau observasi dilakukan selama pembelajaran IPS
berlangsung, pada dasarnya hampir sama dengan pengamatan atau
observasi siklus I yang meliputi: penggunaan media interaktif,
perilaku berkarakter, dan keterampilan sosial. Selain itu juga
mengamati atau mengobservasi hasil belajar disetiap akhir pertemuan
atau pembelajaran IPS dan aktivitas guru dalam pembelajaran IPS.
d. Refleksi
Setelah pembelajaran siklus II berakhir aka diadakan analisis semua
data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara din evaluasi.
Sasaran pada siklus yaitu hasi belajar IPS peserta didik kelas IV SD
Negeri 40 kota lubuklinggau meningkat dan peserta didik yang
mendapat nilai sama atau di atas KKM atau dikatakan timtas sebanyak
75 % (22 peserta didik) dari 29 peserta didik. Apabila hasil evaluasi
pada siklus ini menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai,
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media interaktif dalam
pembelajaran IPS kelas IV berhasil meningkatkan hasil belajar IPS
peserta didik kelas IV SD Negeri 40 kota lubuklinggau.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, F & Elvira, H. (2017). Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model
Discovery Learning Siswa Kelas IV SDN Gudanganal. Jurnal Mitra
Kependidika 02. 1 (6), 708-720.

Anitah, S. (2012). Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka

xix
Aprida, P. (2017). Belajar dan Pembelajaran, Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman,
3(2), 133-152).

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rincka


Cipta.

Asep, H. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran Menurut Al-Ghazali. Jurnal


Qathruna, 1 (1),84-98.

Budi, T. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


PadaPembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK di Kota Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Vokasi. 1 (6), 111-120.

Hujair, S. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba


Dipantara. Inung. D. K., dkk. (2018). Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa
Jurnal Pendidikan Vokasi. 1 (2), 68-75.

Nopriyanti (2015). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Kompetensi


Dasar Pemasangan Sistem Penerangan Dan Wiring Kelistrikan Di SMKN 2
Depok. Jurnal Pendidikan Vokasi. 5 (2), 222-234.

Nunu, M. (2012). Kajian Terhadap Langkah-Langkah Pemilihan Media dan


Implementasinya dalam Pembelajaran. Jurnal Pemikiran Islam. 37 (1), 27- 33.

Priyambodo, E., dkk. (2012). Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web
Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal pendidikan Vokasi. 42 (2), 99-
109.

Rini, S. & Wira, F. (2018). Upaya Meningkatkan Pembelajaran IPS Bermakna di


Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosia! Indonesia. 3 (1), 14- 17.

Sapriya. (2017). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

xx
Wawan, P. (2016), Penerapan Multimedia Interaktif Berbasis Inkuiri Terbimbing
Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah
Dasar. 3 (2), 120-135.

xxi

Anda mungkin juga menyukai