Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SUB TEMA 3


GIAT BERUSAHA MERAIH CITA-CITA
MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA SISWA
KELAS IV MIN 15 ACEH SELATAN

Disusun untuk memenuhi tugas Akhir Modul Lokakarya,


Penelitian Tindakan Kelas yang diampu oleh Zikra Hayati, M. Pd

Disusun oleh :
RABAISAH
NIP. 196901192005042001

PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI GURU


DALAM JABATAN (PPG)
2021

1
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-


perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan.

Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan.


Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah telah
menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong
adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan
metode dan peralatan baru serta media yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua
peserta didik. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem
pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan dalam bidang
pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun.
Pada hakekatnya kegiatan beiajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan Siswadalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu
komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting.
Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan
sebagai sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat
membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang
disampaikan akan membuat Siswamerasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan
pelajaran tersebut.
Guru mengembang tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja
keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani,
juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal
semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional
akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan rnembangun dirinya sendiri serta
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi,
membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan peserta didik. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksirnal, peran guru sangat
penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih

2
model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan
disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih media yang efektif dalam menyampaikan
materi pelajaran agar diperoleh peningkatan pemahaman dan prestasi belajar Siswakhususnya
tema 4 sehat itu penting sub tema 3 peredaran darahku sehat. Misalnya dengan mcmbimbing
Siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu
Siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman Siswa
terhadap konsep- konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat, motivasi dan media
yang menarik. Tanpa adanya minat menandakan bahwa Siswatidak mempunyai motivasi untuk
belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan
bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi
oleh sejumlah Siswayang tidak memiliki dorongan belajar karena media yang digunakan tidak
menarik perhatian peserta didik. Sehingga nilai rata-rata mata beberapa muatan mata pelajaran
sangat rendah yaitu mencapai 40,00. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar
mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga, dan materi
pelajaran tidak disampaikan secara kronologis.
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya
membangkitkan motivasi belajar peserta didik, misalnya dengan membimbing Siswauntuk
terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan Siswaserta guru yang berperan sebagai
pembimbing untuk menemukan memahami system peredaran darah pada manusia.
Motivasi tidak hanya menjadikan Siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga
penting dalam menentukan seberapa jauh Siswaakan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran
atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswayang termotivasi
untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari
materi itu, sehingga Siswaitu akan meyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.
Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi Siswa melalui
penggunaan media pembelajaran yang baik (Nur, 2001 : 3). Untuk itu sebagai seorang guru
disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian
materi dengan menggunakan media yang efektif yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak,
sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi Peserta didik.
Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu media
pembelajaran, yaitu media Powerpoint untuk mengungkapkan apakah dengan menggunakan
media Powerpoint dapat meningkatkan pemahaman Siswa tema 4 sehat itu penting sub tema 1
peredaran darahku sehat. Penulis memilih media pembelajaan ini mengkondisikan Siswauntuk
terbiasa mengamati, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan sistem peredaran darah pada
manusia. (Siadari, 2001: 4). Dengan penggunaan media PowerPoint Siswaakan lebih dapat
memahami sistem peredaran darah pada manusia
Dari latar belakang tersebut diatas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul "
Upaya Meningkatkan Pemahaman Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita Menggunakan
3
Media Power Point Pada Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selata, Kecamatan Air Pinang.
Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 ".

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar helakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Pemahaman Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih


Cita- Cita Menggunakan Media PowerPoint Pada Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selata,
Kecamatan Air Pinang. Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 ".
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar Siswadengan diterapkannya media Power Point
Pada Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selata, Kecamatan Air Pinang. Kabupaten Aceh
Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Pemahaman Sub Tema 3 Giat Berusaha
Meraih Cita-Cita Menggunakan Media PowerPoint Pada Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selata,
Kecamatan Air Pinang. Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021

D. Hipotesis Tindakan

Mengacu pada pemikiran Resniek (1996) bahwa kejadian yang langsung dialami seseorang
hanyalah sebagian dari kecerdasan untuk membangun pengetahuan tersebut, maka dalam
penelitian iui penulis meugajukan hipotesisi positif. Perumusan hipotesis yang penulis ajukan
adalah :
1. Adanya peningkatan hasil belajar Siswa kelas IV MIN 15 Aceh Selatan, Kecamatan Air
Pinang. Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 tentang Sub Tema 3 Giat
Berusaha Meraih Cita-Cita Menggunakan Media PowerPoint.
2. Adanya peningkatan pemahaman Siswa kelas IV MIN 15 Aceh Selatan, Kecamatan Air
Pinang. Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 dalam memahami sub tema 3
Giat Berusaha Meraih Cita-Cita yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efesien dan
menyenangkan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :


1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran sub tema 3 giat berusaha
meraih cita-cita sehat menggunakan media Power Point pada Siswa MIN 15 Aceh Selatan,
Kecamatan Air Pinang. Kabupaten Aceh Selatan secara refleksi dan profesional.
2. Diperoleh seperangkat pengalaman baru bagi penulis dan kolaborator dalam inovasi-inovasi
pembelajaran daring, pengalaman tersebut sangat diperlukan sebagai upaya peningkatan
keprofesionalan guru dalam pembelajaran.
3. Bagi peserta didik, belajar meningkatkan pemahaman pada sub tema 3 giat berusaha meraih
cita-cita melalui proses pembelajaran menggunakan media yang menarik dan dapat
menemukan berbagai informasi yang bermanfaat
4. Dengan pembelajaran menggunakan media yang menarik Siswaakan mendapatkan
pengalaman belajar yang baru karena mampu memahami materi pembelajaran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research (CAR) adalah suatu
bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh praktisi (termasuk guru) untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya dalam melaksanakan tugas pokoknya bagi guru adalah pelaksanaan
KBM (agung Purwadi : 1998). Suatu pembeda PTK dengan penelitian jenis lain adalah
objeknya. Objek penelitian ini dalam pendidikan adalah pelaksanaan proses pembelajaran
tersebut.
PTK bagi guru merupakan refleksi diri dengan tujuan (1) Perbaikan dan peningkatan
profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas, (2) Implementasi berbagai
program di sekolah dengan mengkaji berbagai indokator keberhasilan proses dan implementasi
berbagai program sekolah (Notowijoyo : 1999).
Untuk kepentingan itu pertama-tama guru harus menyadari adanya masalah dalam
pembelajaran di kelasnya. Tindakan tertentu diperlukan untuk memecahkan masalah dalam
rangka memperbaiki/meningkatkan pembelajaran di kelas. Refleksi hasil penelitian tersebut
digunakan sebagai dasar berpijak untuk melakukan upaya perbaikan dari keadaan sebelumnya.

B. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan PTK meliputi 4 tahapan yang pada siklus (daur) digambarkan dalam bentuk

spiral sebagaimana berikut :

Gambar 1 Diagram Siklus PTK

C. Konsep Pemahaman peserta didik

1. Pengertian pemahaman peserta didik

Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefenisikan, merumuskan kata yang sulit dengan
perkataan sendiri. Dapat pula merupakan kesanggupan untuk menafsirkan suatu teori atau
melihat
konsekwensi atau implikasi, meramalkan kemungkinan atau akibat sasuatu. Menurut Benyamin
S. Bloom pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan di ingat. Seorang Siswadikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
menggunakan bahasa sendiri. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa pemahaman atau
komprehensi adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami arti atau
konsep, situasi, serta fakto yang diketahuinya. Dalam hal ini testee tidak hanya hafal cara
IVerbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Menurut
Sardiman, pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu
Dengan pikiran Menurut Winkel pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap
makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
pemahaman Siswaadalah kesanggupan Siswauntuk dapat mendefinisikan sesuatu dan mengusai
hal tersebut dengan memahami makna tersebut. Dengan demikian pemahaman merupakan
kemampuan dalam memaknai hal-hal yang terkandung dalam suatu teori maupun konsep-konsep
yang dipelajari.

2. Kategori Pemahaman

Kategori Pemahaman Pemahaman dapat dibedakan dalam tiga tingkatan:


a. Pemahaman terjemahan yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya.
b. Pemahaman penafsiran, misalnya membedakan dua konsep yang berbeda.
c. Pemahaman estra polasi yakni kesanggupan melihat di balik yang tertulis, tersirat dan
tersurat, meramalkan sesuatu dan memperluaskan wawasan.
Sejalan dengan pendapat tersebut Sudjana juga mengelompokkan pemahaman ke dalam tiga
kategori yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat terendah Pemahaman tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan.
b. Tingkat kedua Pemahaman penafsiran adalah menghubungkan bagian-bagian terdahulu
dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan
kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
c. Pemahaman tingkat ketiga Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adala pemahaman
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seorang mampu melihat balik yang tertulis,
dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti
waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

D. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli

Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang
berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan sebagai “antara’ atau “sedang”
(Latuheru,
1988: 14). Pengertian media pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media pembelajaran
adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan
maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain)
kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Berdasarkan pendapat ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan
dari sumber kepada penerima. Sadiman (2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian Siswasehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat
bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi
pembelajaran kepada Peserta didik.
Selanjutnya Schramm (dalam Putri, 2011: 20) media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media
pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Berdasarkan beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar
untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan Siswalebih
termotivasi dan aktif.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20) mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu:
a) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para Siswa
b) media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas
c) media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara Siswadengan lingkungan
d) media menghasilkan keseragaman pengamatan
e) media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis
f) media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
g) media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan
abstrak.
Fungsi media yang dipaparkan oleh Sudrajat tersebut dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berfungsi untuk membantu mengatasi hambatan yang terjadi saat pembelajaran
didalam kelas. Hamalik (dalam Arsyad, 2002: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media

pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap Peserta didik.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembalajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di
samping membangkitkan motivasi dan minat Peserta didik, media pembelajaran juga dapat
membantu Siswamenigkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Paparan fungsi media pengajaran
Hamalik di atas menekankan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar dapat meningkatkan motivasi dan keinginan belajar Siswaserta Siswadapat tertarik dan
lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Derek Rowntree (dalam Rohani, 1997: 7-8) memaparkan media pembelajaran berfungsi
membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus
belajar, mengaktifkan respon peserta didik, memberikan balikan dengan segera dan
menggalakkan latihan yang serasi. Pendapat Derek Rowntree di atas tentang fungsi media
pembelajaran dapat diketahui bahwa media pembelajaran memiliki fungsi untuk meningkatkan
keinginan dan memberikan rangsangan kepada Siswauntuk belajar.
.
E. Microsoft Power Point

1. Pengertian Microsoft Power Point

Microsoft Powerpoint adalah sebuah program aplikasi microsoft office yang berguna
sebagai media presentasi dengan menggunakan beberapa slide. Aplikasi ini sangat digemari dan
banyak digunakan dari berbagai kalangan, baik itu pelajar, perkantoran dan bisnis, pendidik, dan
trainer. Kehadiran power point membuat sebuah presentasi berjalan lebih mudah dengan
dukungan fitur yang sangat menarik dan canggih. Fitur template/desain juga akan mempecantik
sebuah presentasi powerpoint.

2. Fungsi dan kegunaan Microsoft Power Point.


Kegunaan atau fungsi dari ms powerpoint adalah sebagai berikut :
a) Sarana untuk mempermudah sebuah presentasi.
b) Membuat sebuah presentasi berbentuk softcopy sehingga dapat diakses oleh berbagai
perangkat komputer.
c) Membuat presentasi dalam bentuk slide yang menarik dan cantik dengan dukungan fitur
audio, IVideo, gambar dan animasi serta template/desain yang akan dipergunakan.
d) Mempermudah dalam membuat, mengatur dan mencetak berbagai slide.

F. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar


Dalam kamus umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa " Prestasi adalah hasil yang
dicapai/dilakukan atau dikerjakan ". ( WJS Poerwodarminto, 1986 : 412 ). Sedangkan makna atas
pengertian belajar ada dua pandangan yakni menurut pandangan tradisional dan pandangan
modern.
Menurut pandangan tradisional, " Belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan
". sedangkan menurut pandangan modern, " Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
interaksi dengan lingkungan ". ( Oemar Hamalik, 1987 : 27 ).
Dengan demikian pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dengan proses
kegiatan belajar yakni usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan atau perubahan
tingkah laku. Seseorang telah dinyatakan melaksanakan kegiatan belajar setelah memperoleh
hasil misalnya dari tidak mengerti menjadi mengerti atau dari tidak tahu menjadi tahu dan
sebagainya. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai
berikut :
a) Faktor yang ada pada organisma itu sendiri yanng disebut faktor indiIVidual, yang termasuk
didalamnya adalah faktor kematangan/ pertumbuhan kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi.
b) Faktor yang ada di luar indiIVidu, sering disebut faktor sosial, di antanya adalah : faktor
keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial. ( Thamrin Nasution dan Nurhalijah
Nasution, 1986 : 33).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.
Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi belajar dapat dikelomppokkan menjadi dua yaitu :
Faktor endogen, ialah faktor yang dating dari anak itu sendiri dan dapat bersifat biologis dan
psikologis, dan faktor eksogen adalah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak,
meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
( Dewa Ketut Sukardi, 1983 : 49 ).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MIN 15 Aceh Selatan, Kecamatan Air Pinang. Kabupaten Aceh
Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022. Alasan penelitian tersebut, adalah tempat bertugas penulis,
dengan jumlah Siswa 12 anak dan struktur anggota kelas heterogen baik dari kemampuan
akademis, skala ekonomi, hobi, serta perbandingan jumlah laki- laki dan perempuan ideal.
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai semester 1 tahun pelajaran 2020/2021 yaitu pada
tangga 22 bulan Oktober 2020 dengan rincian :
1. Satu minggu pertama digunakan menyusun rencana (instrumen) penelitian.
2. Dua minggu digunakan untuk tahap penelitian (implementasi tindakan)
3. Dua minggu digunakan untuk pengelolaan data dan penyusunan karya tulis.

B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan peningkatan
pada unsur desain yang memungkinkan diperolehnya gambaran keefektifan pembelajaran yang
dilakukan. Model rancangan penelitian ini mengacu pada model rancangan Kemmis dan Target
(1988) dengan 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri 4 tahap kegiatan yaitu :(1 ) Tahap
penyusunan rencana tindakan, (2) Tahap pelaksanaan tindakan; (3) Tahap obsevasi dan (4)
Tahap pengambilan kesimpulan atau refleksi. Adapun keempat tahapan tersebut dilaksanakan
pada tiap siklus, tahap awal dalam PTK ini adalah identifikasi masalah yang kesemuanya itu
diuraikan sebagai berikut
Tahap identifikasi ini penulis mengidentifikasi pemahaman sub tema 3 giat berusaha meraih
cita-cita yang sulit dipahami siswa. Cara yang ditempuh untuk kepentingan ini ialah dengan
memeriksa kembali nilai rata-rata ulangan harian, rencana pembelajaran, program semester dan
silabus kurikulum 2013. Masalah yang menjadi perhatian untuk diidentifikasi, dianalisa, dan
dirumuskan terfokus pada 2 hal yaitu : 1) Hasil belajar Peserta didik, dan 2) Aktivitas siswa
dalam pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-citamenggunakan media PowerPoint

a) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan


Dalam rencana pembelajaran tersebut memuat pola kegiatan-kegiatan yang dapat
memfasilitasi Siswa dalam menemukan konsep-konsep cita-cita melalui suatu proses, ketekunan
dan memuat kegiatan-kegiatan yang menjadi ciri khas/karakteristik model pembelajaran melalui
pengalaman. Kegiatan tersebut adalah percobaan/eksperimen dengan benda-benda kongkrit,
pengisian tabel pengamatan, dan diskusi atau perumusan konsep, serta aplikasi/penerapan dalam
kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini pula dipersiapkan instrumen penelitian yaitu bahan
obervasi baik berupa catatan khusus/tabel maupun catatan bebas.

2. Pelaksanaan Tindakan
Yang dilakukan penulis pada tahap pelaksanaan tindakan (Acting) adalah meliputi penyair
proses pembelajaran luring yang dilaksanakan di dalam ruangan kelas. Materi pembelajaran
siklus I sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita, siklus II masih menggunakan materi
pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita namun pada siklus 2 ada beberapa
komponen RPP yang dirubah untuk perbaikan pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa
diberi test/penilaian akhir sebagai cermin atau refleksi kegiatan pembelajaran.

2. Tahap Obervasi
Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan obervasi oleh kolaborator yaitu teman
guru MIN 15 Air Pinang. Fokus obervasi dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran luring menggunakan media PowerPoint pada materi sub tema 3 giat
berusaha meraih cita-cita

3. Perefleksian (Refleksi)
Hasil penelitian baik dalam proses maupun penilaian akhir dianalisa dan di tentukan
kekurangan/kelemahan dan penyebabnya bersama kolaborator, begitu pula hasil obervasi baik
catatan khusus maupun catatan bebas serta data hasil angket balikan siswa dengan prosentase.
Hasil penelitian ini dapat dikemukakan kedalam 2 siklus. Pada setiap siklus dirumuskan
hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa untuk pembelajaran luring di ruangan kelas
menggunakan media PowerPoint dan aktivitas Siswaselama mengikuti proses pembelajaran.

a) Siklur I
Dalam pembelajaran siklus I, materi pokok yang diajarkan adalah sub tema 3 giat berusaha
meraih cita-cita. Aktifitas Siswadalam kegiatan pembelajaran luring menggunakan media
PowerPoint diawali dengan kegiatan pendahuluan dilanjutkan kegiatan inti dan kegiatan penutup
Ciri khas pembelajaran luring menggunakan presentasi Power Point salah satunya adalah
penggunaan gambar dan video yang ditayang melalui Power Point, hal ini sangat cocok karena
Siswalebih mudah memahami sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita. Pada siklus ini
Siswamelakukan pengamatan yang berkaitan dengan kegiatan sistem peredaran darah pada
manusia.
Pada siklus ini Siswa kelas IV MIN 15 Aceh Selatan, Kecamatan Air Pinang. Kabupaten
Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2021/2021 mengalami sedikit kesulitan dalam memahami sub
tema 3 giat berusaha meraih cita-cita sehingga dalam diskusi guru banyak mengajukan
pertanyaan yang bersifat rnemancing/mengarahkan dan memandu dalam merumuskan yang
berkaitan dengan sistem peredaran darah pada manusia.
Pada kegiatan diskusi masih didominasi oleh beberapa anak yang aktif dan berani
berpendapat.

b) Siklus II
Materi yang dipelajari pada penelitian pembelajaran siklus II ini adalah sub tema 3 giat
berusaha meraih cita-cita. Berdasarkan refleksi siklus 1 ada 2 fokus masalah, yang pada
penelitian siklus II ini kedua permasalahan tersebut dapat dirumuskan dengan perumusan
masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana meningkatkan pemahaman sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita
menggunakan menggunakan media PowerPoint pada siswa kelas IV MIN 15 Aceh Selatan.
b. Bagaimana meningkatkan hasil belajar sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita
menggunakan menggunakan media PowerPoint pada Siswa kelas IV MIN 15 Aceh Selatan,
Kecamatan Air Pinang. Kabupaten Aceh Selatan.

Untuk menjawab permasalahan tadi dipilih alternatif tindakan penerapan kembali


kegiatan meningkatkan pemahaman tema 4 sehat penting sub tema 1 peredaran darahku sehat
menggunakan media PowerPoint. Pada kegiatan pembelajaran luring di dalam kelas
menggunakan media PowerPoint sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita dilakukan
pengamatan dengan menggunakan lembar obervasi dan dengan persiapan serta penjelasan yang
lebih baik, yaitu guru memberi pertanyaan-pertanyaan yang lebih bersifat memancing
Siswakearah penemuan konsep. Sedangkan untuk memperbaiki kegiatan diskusi guru lebih
memperhatikan Siswayang berkemampuan rendah mengemukakan pendapat. Berdasarkan uraian
diatas pada siklus II dapat dikemukakan hipotesis penelitian "Perbaikan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media PowerPoint yang interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa
pada sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita ".
Secara keseluruhan hasil penelitian pembelajaran siklus II sudah memenuhi harapan yakni
adanya peningkatan pemahaman siswa sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita. Namun
demikian bagi penulis pengalaman proses pembelajaran ini merupakan pengalaman baru
BAB IIV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MIN 15 Aceh Selatan, Kecamatan
Air Pinang. Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
dalam 2 siklus untuk menentukan bagaimana cara meningkatkan pemahaman menggunakan
media power point dalam pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita bagi siswa
kelas IV MIN 15 Aceh Selatan. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari
pemeriksaan tahap studi awal sampai pada siklus kedua diperoleh data sebagai berikut:

1. Deskripsi Tahap Studi Awal

Data yang diperoleh dari obervasi dengan guru kelas diperoleh penjelasan bahwa masih
ada beberapa Siswa yang mendapatkan nilai yang belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) IPA yang ditetapkan di MIN 15 Aceh Selatan yaitu 6,3. Selain itu siswa juga
memiliki keaktifan yang rendah dalam mengikuti pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih
cita-cita.
Untuk menentukan seberapa rendah Keaktifan siswa tersebut, peneliti melakukan obervasi
terhadap proses pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-citadi kelas MIN 15 Aceh
Selatan yang menjadi obyek penelitian. Peneliti menggunakan lembar obervasi yang dilakukan
pada hari Kamis , 12 September 2020 dengan materi pokok giat meraih cita-citaku.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan lembar obervasi
pemahaman dapat diperoleh data tertinggi adalah 1 dan skor terendah 6. Pengkategoriannya
terdapat pada tabel 1

Tabel 1.
Hasil Postest Pra-siklus Pemahaman Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selatan
No Pengkategorian Skor Kategori
Hasil Belajar Siswa
1 90-100 Sangat Tinggi
2 80-89 Tinggi
3 70-79 Cukup Tinggi
4 60-69 Rendah
5 0-59 Sangat Rendah
Dari hasil obervasi pada tahap awal yang dilakukan pada tanggal 13 Septemmber 2021
maka diperoleh gambaran pemahaman Siswa sebagai berikut:
b) Siswa kurang berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
c) Siswa merasa bahwa media power point yang ditayang merupakan hal yang baru
d) Skor hasil pree tes pra siklus masih rendah
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal dari hasil Postest Pemahaman sub tema 3 giat berusaha
meraih cita-cita Kelas IV Min 15 Aceh Selatan.
Tabel 2.
KKM Postest Pra-siklus Pemahaman Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021

No Kategori Frekuensi Persentase


1 Tuntas 3 25
No Kategori Frekuensi Persentase
2 Tidak Tuntas 9 75
Jumlah 12 100
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

Tabel 3
Hasil Obervasi Pra-siklus Pemahaman Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase Ket.
1 90-100 (Berkembang Sangat Baik) 0 0
2 80-89 (Berkembang Sesuai Harapan) 0 0
3 70-79 (Mulai Berkembang) 3 25
4 < 69 (Belum Berkembang) 9 75
Jumlah 12 100
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

Dari data tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata yang diperoleh Siswa adalah < 69
(belum berkembang). Ada 3 orang Siswa yang termasuk dalam kategori mulai berkembang.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

A. Siklus I
a) Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I mengacu pada hasil
obervasi pra siklus yang dilaksanakan pada pembelajaran Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih
Cita-Cita. Dari hasil obervasi awal, permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut:
1. Siswa kurang menguasai materi yang diajarkan guru.
2. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada tema dan sub tema tersebut sangat
rendah.
3. Jarang menjawab pertanyaan dengan benar.
4. Hasil belajar siswa sangat rendah

Dari permasalahan yang ada, maka diputuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman Siswapada sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita dengan
mengunakan media power point pada Siswa kelas MIN 15 Aceh Selatan, Kecamatan Air Pinang.
Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021. Agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan
perbaikan pembelajaraan, maka disusun perencanaan sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran yang efektif
3) Menyiapkan lembar obervasi.
4) Menentukan pelaksanaan obervasi.
5) Menyiapkan bahan ajar berupa buku kurikulum 2013 revisi 2017
6) Menyiapkan bahan evaluasi

b) Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan 2 dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu
pada siklus 1 hari Kamis 12 September 2020 sedangkan siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu
18 September 2020 Masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran, yang
terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

c) Skor Perolehan dari hasil observasi dan evaluasi Siklus 1


Tabel 1.
Hasil Postest siklus 1 Meningkat Pemahaman Sub tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Siswa Kelas IV MIN 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase Ket.
1 90-100 (Sangat Tinggi) 0 0
2 80-89 (Tinggi) 0 0
3 70-79 (Cukup Tinggi) 1 8,33
4 60-69 (Rendah) 4 33,33
5 0-59 (Sangat Rendah) 7 58,34
Jumlah 12 100,00
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

Tabel 2.
KKM Postest siklus 1 Meningkat Pemahaman Sub tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase
1 Tuntas 5 41,67
2 Tidak Tuntas 7 58,33
Jumlah 12 100
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

Tabel 3
Hasil Obervasi siklus 1 Meningkat Pemahaman Sub tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Siswa Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase Ket.
1 90-100 (Berkembang Sangat Baik) 0 0
2 80-89 (Berkembang Sesuai Harapan) 0 0
3 70-79 (Mulai Berkembang) 5 41,67
4 < 69 (Belum Berkembang) 7 58,33
Jumlah 12 100
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti
d) Refleksi

Hasil yang diperoleh sebagian besar Siswamenunjukan adanya peningkatan pemahaman sub
tema 3 giat berusaha meraih cita-citalebih baik dibandingkan dengan pemahaman Siswapada saat
obervasi pra siklus. Berdasarkan hasil obervasi terhadap peningkatan pemahaman Siswadalam
mengikuti kegiatan pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita menggunakan media
power point pada siklus I, adalah sebagai berikut:
1) Proses pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita menggunakan media power
point masih banyak siswa yang masih mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
2) Pada proses pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita menggunakan media
power point masih banyak Siswayang belum tuntas
3) Dalam pembelajaran masih banyak ada beberapa siswa yang belum memahami materi
pembelajaran yang disampaikan.
4) Sebagian siswa masih pasif
5) Hasil belajar Siswa masih ada yang belum berkembang.
Untuk mengatasi masalah tersebut akan direncanakan siklus II yaitu dengan merevisi RPP, bahan
ajar media dengan menyertakan gambar yang lebih sesuai dan ilustrasi yang memadai.

B. Siklus II

1) Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II mengacu pada hasil obervasi
yang dilaksanakan pada pelaksanaan pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita .
Beberapa kegiatan yang termuat dalam tahap perencanaan meliputi:
e) Menyusun dan revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, buku siswa kurikulum 2013, media,
dan evaluasi
f) Membuat lembar penilaian yang terdiri dari penilaian unjuk kerja, serta lembar pedoman
obervasi kegiatan siswa.
g) Menyiapkan buku siswa kurikulum 2013 revisi 2017, alat dan bahan, cara kerja dan
pertanyaan kegiatan pengamatan.
h) Menyiapkan ruangan, alat dan bahan serta alat peraga yang dibutuhkan pada setiap kegiatan
belajar mengajar.
2) Pelaksanaan
Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 September 2020 dan
pada Pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yaitu 1 kali pertemuan 170 menit

3) Skor Perolehan Hasil Belajar Siklus II


Tabel 1.
Hasil Postest siklus 2 Meningkat Pemahaman Sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita
Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase Ket.
1 90-100 (Sangat Tinggi) 0 0
2 80-89 (Tinggi) 8 66,67
3 70-79 (Cukup Tinggi) 4 33,33
4 60-69 (Rendah) 0 0
5 0-59 (Sangat Rendah) 0 0
Jumlah 12 100,0
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

Tabel 2.
KKM Postest siklus 2 Meningkat Pemahaman Tema 4 Sehat Itu Penting
Sub Tema 1 Peredaran Darahku Sehat Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase
1 Tuntas 12 100%
2 Tidak Tuntas 0 0,00%
Jumlah 12 100.%
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

Tabel 3
Hasil Obervasi siklus 2 Meningkat Pemahaman Tema 4 Sehat Itu Penting
Sub Tema 1 Peredaran Darahku Sehat Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan
No Kategori Frekuensi Persentase Ket.
1 90-100 (Berkembang Sangat Baik) 0 0
2 80-89 (Berkembang Sesuai Harapan) 8 66,67
3 70-79 (Mulai Berkembang) 4 33,33
4 < 69 (Belum Berkembang) 0 0
Jumlah 12 100,0
Keterangan: Data Hasil Olahan Peneliti

3, Refleksi

Hasil yang diperoleh pada siklus II semua siswa menunjukan adanya peningkatan
pemahaman sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita lebih baik dibandingkan dengan
pemahaman siswa pada saat obervasi siklus I siklus. Berdasarkan hasil obervasi terhadap
peningkatan pemahaman Siswadalam mengikuti kegiatan pembelajaran sub tema 3 giat berusaha
meraih cita- citamenggunakan media power point pada siklus II, adalah sebagai berikut:
6) Proses pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita menggunakan media power
point dapat menunjukan semua siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
7) Adanya peningkatan keaktifan siswa pada proses pembelajaran siklus II
8) Pada proses pembelajaran sub tema 3 giat berusaha meraih cita-cita menggunakan media
power point semua siswa sudah tuntas.
9) Adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diukur menggunakan lembar
obervasi dan evaluasi
10) Hasil belajar peserta sudah berkembang dengan baik.

B Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus ini dilakukan untuk
mengetahui apakah penerapan media pembelajaran power point dapat Meningkatkan
Pemahaman Siswa Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita Menggunakan Media Power
point Pada Siswa Kelas IV Min 15 Aceh Selatan Kecamatan Air Pinang Kabupaten Aceh Selatan
Tahun Pelajaran 2020/2021.
Adapun skor peningakatan pemahaman Siswaber dasarkan hasil obervasi pra siklus, siklus I dan
siklus II sebagai berikut:
Pra siklus Siklus I Siklus II
No Freku Persen Frekuensi persent Freku persentas
Kategori
ensi tase ase ensi e
1 90-100 (Berkembang 0 0 0 0 0 0
Sangat Baik)
2 80-89 (Berkembang 0 0 0 0 8 66,67
Sesuai Harapan)
3 70-79 (Mulai 3 25 5 41,67 4 33,33
Berkembang)
4 < 69 (Belum 9 75 7 58,33 0 0
Berkembang)
Jumlah 12 100 12 100 12 100
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) upaya meningkatkan pemahaman sub tema 3 giat
berusaha meraih cita-cita menggunakan media power point pada Siswa kelas IV Min 15 Aceh
Selatan Kecamatan Air Pinang Kabupaten Aceh Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 disimpulkan
sebagai berikut :
“Penggunaan media power point dapat meningkatkan pemahaman pada materi sub tema 3
giat berusaha meraih cita-citapada Siswa kelas IV Min 15 Aceh Selatan yang terbukti adanya
peningkatan pemahaman Siswamelalui peningkatan hasil belajar pada setiap 1siklusnya.
Peningkatan pemahaman Siswa dimana pada pra siklus dengan persentase 25 persentase kategori
mulai berkembang dan 75 persentase kategori belum berkembang. Pada siklus I ada peningkatan
pemahaman siswa dimana kategori mulai berkembang 41,67persentase, kategori belum
berkembang 58,33pesentase .
Sedangkan pada siklus II ada peningkatan yang siginifikan terhadap pemahaman pada sub
tema 3 giat berusaha meraih cita-cita yang mana kategori, berkembang sesuai harapan 66,67
persentase, kategori mulai berkembang 33,33 persentase, dan kategori belum berkembang
menjadi 0 persentase.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, dalam upaya memperbaikan Proses


Belajar Mengajar (PBM) melalui dua siklus meningkatkan pemahaman siswa pada sub tema 3
giat berusaha meraih cita-cita, peneliti menyarankan beberapa hal antara lain :
1) Kepada Guru
a) Guru mempersiapkan perangkat keras seperti leptop dan alat proyektor untuk
menyanayang materi ajar yang ditayangkan
b) Media seperti gambar dan video tentang materi dikemas dalam power point interaktif.
c) Keterampilan guru dalam mendesain dan mengemas bahan ajar dalam power point
yang akan dijadikan media yang dapat ditayang sangat diperlukan
d) Setiap penjelasan guru selalu dapat ditayangkan dalam media power point
2) Kepada Pengambil Kebijakan dalam Pendidikan.
a) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan diskusi untuk mengambil kebijakan
pembelajaran.
b) Hasil penelitian ini akan penulis jadikan acuan perbaikan pembelajaran di satuan
pendidikan masing-masing
C. Penutup

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatanya yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penelitian tindakan
kelas ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa laporan penelitina tindakan kelas ini masih jauh
dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh karena itu mohon saran dan kritik dari berbagai pihak
demi perbaikan dan kesempurnaan laporan penelitian tindakan kelas ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. 1S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CIV Jammars, 1999,


2. Anas Sudijono, Pengantar EIValuasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011
3. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik EIValuasi Pengajaran, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2010
4. W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009
5. Tohirin, Psikologi Belajar Mengajar, Pekanbaru: 2001
6. Witantri, Ayu. 2016. Pengertian,sejarah Microsoft Powerpoint Beserta Kelebihannya.
http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/12/pengertian-sejarah-dan-fungsi-microsoft-
powerpoint-beserta-kelebihannya/ . Di akses pada 30 September 2020.
7. UIN SUSKA RIAU REPOSITORY. Pengertian Pemahaman Peserta didik. Diambil dari
http://repository.uin-suska.ac.id/2379/3/BAB%20II.pdf (30 September 2020)
8. ePrints@UNY. Kajian Media Pembelajaran. Diambil dari
https://eprints.uny.ac.id/9668/3/bab%202%20-%2008205244010.pdf . (30 September
2020)
9. Digital Library UIN Sunan Ampel. Bab I Pendahuluan. Diambil dari
http://digilib.uinsby.ac.id/1288/4/Bab%201.pdf (30 September 2020)
10. Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar n.( Jakarta : PT.Bumi Aksara )

Anda mungkin juga menyukai