Anda di halaman 1dari 11

PENGGUNAAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA PADA KEGIATAN SOSIALISASI


BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR

Jundi fathurrohman
Pendidikan Sekolah Dasar, Fakulatas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
UNU Cirebon

Abstrak

Media pembelajaran menjadi suatu perhatian khusus oleh seorang guru, media yang pas bisa
menumbuhkan minat belajar siswa. Dari permasalahan yang di temukan bahwa kurangnya
minat belajar anak pada kegiatan Sosialisasi belajar sehingga proses kegiatan belajar mangajar
sangat terhambat. Tujuan penerapan media yang pas adalah agar tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah di tetapkan. Kurang minat nya belajar pada anak adalah kurang
menarik nya dari proses pembelajaran maka seorang pendidik harus bisa menciptakan inovasi
yang baru dalam pembelajaran. Kegiatan Sosialisasi belajar ini termasuk pada kegiatan KKN
Pendidikan desa berkualitas dengan mengadakan bimbingan belajar ini mengisi waktu
kekosongan Pada saat Jam sekolah. Metode yang dipakai pada laporan ini yaitu kuantitatif yang
di lakukan pada kegiatan Sosialisasi belajar desa talagasari kec.talagasari karawang . Dari hasil
temuan di lapangan bahwa penerapan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
bertambahnya minat belajar anak, setelah di lakukan pretest dan posttest yang ada bahwa
penerapan media sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak. Terdapat perubahan
signifikan pada proses pembelajaran setelah penggunaan media. Serta dapat di tentukan bahwa
minat belajar anak dapat meningkat dengan adanya sarana seperti media dalam proses
pembelajaran berlangsung. Dengan media bisa mengatar pendidik menyampaikan materi yang
akan di jelaskan dengan tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Kata kunci: minat belajar, media, proses pembelajaran

Abstract
Learning media is a special concern for a teacher, the right media can foster students' interest in learning.
From the problems found, there is a lack of interest in children's learning in tutoring activities so that the
process of teaching and learning activities is very hampered. The aim of applying appropriate media is
to achieve the learning objectives that have been set. Children's lack of interest in learning is a lack of
interest in the learning process, so an educator must be able to create new innovations in learning. This
tutoring activity is included in quality village education KKN activities by holding tutoring during
school holidays. The method used in this report is quantitative which was carried out in tutoring
activities in Talagasari village, Talagasari district, Karawang. From the findings in the field, it is clear
that the application of learning media has a great influence on increasing children's interest in learning.
After carrying out the pretest and posttest, it is clear that the application of media has a great influence
on children's interest in learning. There are significant changes in the learning process after using media.
And it can be confusing that children's interest in learning can increase with the presence of facilities
such as media in the learning process. With media, educators can convey the material that will be
explained so that learning objectives can be achieved

Key words: interest in learning, media, learning proces


Pendahuluan

Siswa bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan KKN yang merupakan kegiatan
pembelajaran lapangan. Mereka diminta untuk memberikan solusi untuk kesulitan yang dialami
oleh para korban. Diperkirakan bahwa siswa akan mengembangkan kemampuan kreatif mereka
sebagai hasil dari kegiatan ini, serta memperoleh pengetahuan tentang cara terhubung dengan
masyarakat. Dalam kegiatan KKN yang dilakukan merupakan suatu kegiatan untuk mencapai
Pendidikan desa berkualitas, kegiatan yang dilakukan untuk bisa mencapai tersebut adalah
dengan memberikan suatu Pendidikan atau pengajaran yangberkualitas.
Tahun ajaran 2023 menulis laporan ini ditempatkan di desa talagasari kec. Telagasari
karawang sebagai tempat untuk studi lapangan. Dalam esai ini, penulis meminta kerjasama
komunitas untuk berbagi pengetahuan (ilmu pengetahuan) di desa Talagasari . Pada
kesempatan ini juga penulis mencoba untuk bisa menawarkan solusi pada problem di desa
Talagasari, Kec Telagasari, Kab Karawang, dalam bidang pendidikan. Desa Talagasari menjadi
bagian dari kecamatan Telagasari yang wilayahnya di dominasi oleh pesawahan dan peternakan.
Desa Talagasari ini berada di Jln. Dusun krajan I Talagasari kec. Telagasari Kab.Karawang.
Terkait program KKN yang ada di Desa penulis laporan ini menentukan salah satu
point yaitu Pendidikan Desa Berkualitas sesuai dengan program studi dari penulis. Salah satu
program yang di jalankan oleh penulis laporan yaitu kegiatan bimbingan belajar di dusun
Krajan I kec.Talagasari yang di lakukan selama dua hari dengan kegiatan membaca, menulis,
berhitung, mewarnai, dan menerapkan nilai nilai Pancasila. Penulis laporan ini menemukan
beberapa permasalahan pada kegiatan bimbingan belajar yaitu kurangnya minat belajar pada
siswa sehingga tujuan dari pembelajaran tidak tercapai. Solusi yang diambil oleh penulis
laporan ini adalah memanfaatkan atau membuat media pembelajaran guna untuk memudahkan
dan meningkatakan minat belajar siswa sehinggakeaktifan siswa lebih meningkat.
Media pembelajaran dalam arti yang paling luas, sumber daya belajar termasuk semua
potensi yang dapat digunakan untuk melayani usaha pedagogis dan akademis (Munisah &
Kotabumi, n.d.2020) . Media pembelajaran menjadi konteks yang sangat diperlukan oleh
seorang guru guna bisa menambah motivasi belajar siswa sehingga pembelajaran bisa menarik
dan menumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa. dengan metode ceramah saja tidak cukup untuk
bisa menumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa atau meningkatnya hasil belajar siswa.
Permasalahan yang ada pada kegiatan bimbingan belajar bisa di Atasi dengan adanya suatu
media pembelajaran, hal yang perlu di tingkatkan adalah minat belajar siswa dalam materi
pecahan matematika. Di perlukan suatu media yang menarik dan tidak monoton dalam
bimbingan belajar.
Hal yang di upayakan oleh penulis laporan ini adalah pembuatan media dengan materi
pecahan matematika dengan penggunaan media UTANG PECAHAN ( Ular Tangga Pecahan )
dengan harapan tujuan dari pembelajaran bisa tercapai. Meningkatkan suatu minat belajar
adalah hal sangat perlu di perhatikan oleh tenaga pendidik karena jika siswa tidak ada minat
dalam pembelajaran maka tujuan atau proses pembelajaran akan tidak berjalan dengan mudah.
Minat adalah sesuatu atau sifat yang cukup stabil dalam seseorang. Ini karena minat memiliki
efek besar pada belajar, karena jika seseorang tertarik pada sesuatu, ia bisa melakukannya. Jika
dia tidak tertarik pada sesuatu, dia tidak bisa melakukannya (Dan et al., 2008) . Minat belajar
dalam diri siswa ini suatu upaya yang perlu di tingkatkan karena bisa menumbuhkan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam satu kegiatan belajar mengajar tentunya diperlukan suatu minat untuk bisa
memahami pembelajaran ataupun materi. Karena minat siswa dalam belajar sangat penting
untuk proses belajar, seorang guru harus dapat menjelaskan hal-hal dengan cara yang menarik
bagi siswa, terutama ketika datang ke kegiatan matematika. Jika pembelajaran yang ditawarkan
oleh guru tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan dapat belajar, dan guru tidak akan
bisa mengajar (Tiwow et al., 2022). Kegiatan Sosialisasi belajar yang dilakukan ini diperlukan
suatu hal yang menarik agar minat belajar siswa meningkat dengan adanya hal yang Peran guru
dalam proses pembelajaran jadi tokoh utama untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar.
seorang guru harus bisa memilih media mana yang pas untuk bisa diterapkan pada anak sekolah
dasar sehingga anak muda memahami materi dan mudah mengingat materi tersebut.
Meningkatkan minat siswa dalam belajar memungkinkan mereka untuk menciptakan atau
melakukan hal lain yang menarik karena pendidikan adalah hubungan antara dua sisi: individu
yang berkembang dan nilai-nilai sosial, intelektual, dan moral yang harus didorong oleh
pendidik (Charli et al., 2019)
Metode ini menggunakan media untuk komunikasi nonverbal. Media mutlak harus
digunakan dalam setiap pembelajaran sebagai komponen sistem. Hasilnya tidak akan maksimal
tanpa salah satu komponen tersebut Magdalena et al., tahun 2021). Laporan ini menggunakan
media belajar untuk memecahkan tantangan. Dalam media ini memberikan kemudahan siswa
untuk menangkap materi yang akan di jelaskan maka tujuan pembelajaran akan dicapai. Media
pembelajaran merupakan suatu seperangkat alat ataupun sebagai wadah dalam menyampaikan
suatu pesan ataupun informasi yang didapat bisa berupa materi dalam suatu pembelajaran
sehingga bisa menemukan satu minat seseorang untuk bisa belajar dan tercapainya tujuan dari
suatu pembelajaran. Media pembelajaran yakni perangkat ataupun alat guna bisa menyalurkan
atau menampilkan materi serta media tersebut bisa merangsang pikiran dari siswa yang
berdampak lancarnya pembelajaran yang aktif atau efektif serta tujuan pembelajaran bisa
tercapai dengan sempurna (Zahwa et al., 2022)
Dari uraian di atas penulis laporan menyimpulkan implementasi media dalam
pembelajaran amat membantu berjalannya suatu pembelajaran karena media hal yang perlu di
terapkan bagi pendidik , dalam kegiatan bimbingan belajar juga di perlukan media yang pas
sesuai dengan mata pelajaran yang akan di bahas dan di pelajari. Media juga dibuat sesuai
dengan kemampuan setiap anak.

Metode

Kegiatan bimbingan belajar yang di lakukan oleh mahasiswa UNU cirebon 2023 ini
yang berlokasikan di dusun Krajan I Desa Talagasari Kec. Talagasari Kab. Karawang jumlah
anak pada kegiatan bimbel dengan kelas atas ada 22 anak dengan itu penerapan media
digunakan pada anak belajar kelas , dalam kegiatan Sosialisasi yang berjalan ini dilaksanakan
selama dua hari dengan adanya beberapa penemuan masalah yang ada pada diri setiap anak.
Kegiatan Sosialisasi ini dilaksakan untuk mengisi waktu luang yang ada pada anak-anak karena
Memanfaatkan Waktu yang di jam kosong . Dalam pelaksanaan pengumpulan data penulis
laporan ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu secara observasi kepada target di
lapangan. Dalam menyelesaikan laporan ini penulis laporan juga menggunakan kuantitatif
merupakan data yang dikumpulkan angka yang berasal dari free test ataupun pos test yang
dilakukan oleh siswa pada kegiatan belajar disesuaikan dengan materi dan media yang
digunakan. Pada penggunaan pendekatan ini agar penulis laporan tahu seberapa meningkat nya
minat belajar pada siswa sebelum dan sesudah menggunakan media tersebut. Untuk mengukur
minat belajar pada siswa kegiatan bimbingan belajar di desa Talagasari ini merupakan suatu
tindakan yang dilakukan secara langsung melalui observasi dan dokumentasi yang dilakukan
untuk mengukur tingkat tercapainya minat belajar siswa.

Penulis laporan menggunakan suatu metode deksriptif kuantitatif dengan menjabarkan


dan menjelaskan fakta yang dipelajari dan menyimpulkan situasi kondisi yang teramati.
Langkah langkah yang dilakukan pada menulis laporan ini adalah mengidentifikasi suatu
masalah yang akan diteliti serta melakukan studi pendahuluan dengan observasi serta
merancang suatu Metode terhadap permasalahan yang akan diteliti serta penggunaan media
sesuai dengan mata pelajaran yang di lakukan serta kepada tahap analisis data mengolah data
dan menganalisis terhadap data yang terkumpul serta menarik kesimpulan & saran.
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil
Pada hasil kegiatan yang telah dilakukan disajikan dengan Descriptive serta dukungan data
kuantitatif. Penguraian Hasil pembelajaran dalam bimbingan belajar siswa sekolah dasar yang
kaitannya pada pemahaman konsep beserta aktivitas dari siswa sebelum penggunaan media dan
setelah penggunaan media.
Hasil yang ada pada tabel di bawah bahwa penilaian yang ada pada keaktifan siswa di
hitung berdasarkan seberapa jumlah siswa yang ada di lapangan dan hitung dengan presentasi
dan mendapatkan bahwa hasil tersebut akurat sesuai dengan yang ada di lapangan. Jumlah
siswa yang ada berdasarkan tabel tersebut di hasilkan dari hitungan penulis laporan bahwa
selama penelitian penulis menelaah dan memperhatikan seberapa tingkat keberhasilan dan di
bantu dengan tes tulis ataupun LKPD yang di sediakan.
Berikut adalah tabel yang diperoleh pada penggunaan media ular tangga dengan
ketetapan yang ditentukan pada pengambil keputusan sebagai berikut.:
Table 1. Konversi tingkat pencapaian dengan skala 5

Tingkat pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan


90-100 Sangat baik Tidak perlu direvisi
75-89 Baik Sedikit direvisi
65-74 Cukup Direvisi secukupnya
55-64 Kurang Banyak hal yang direvisi
0-54 Sangat kurang Diulangi membuat produk
Sumber : data penulis sesuai hasil observasi bimbel, 2023

1. Hasil penelitian sebelum menggunakan media


Pada tahap pertama pembelajaran dalam bimbingan belajar siswa sekolah dasar ini
hanya dilakukan dengan metode ceramah tanpa dengan adanya media. Seorang
Pendidik melakukan suatu penjelasan tentang materi yang diajarkan tentang
Pemahaman konsep pecahan matematika yang hanya dibantu dengan papan tulis
memberikan LKPD kepada siswa serta dibantu dengan hanya metode ceramah saja.
Dari tahap pertama ini mengukur seberapa efektif nya penggunaan media yang telah
dirancang. Perolehan dari proses observasi dan penilaian melalui rubrik aktivitas
siswa
sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil penilaian aktifitas siswa

Kriteria aktifitas siswa Banyak siswa


SANGAT AKTIF 8
AKTIF 8
CUKUP AKTIF 4
TIDAK AKTIF 2

Sumber : data penulis, 2023

Berdasarkan data pada tabel 1. di peroleh dari obsevasi yang dilaksanakan peneliti
sebelum menggunakan media pembelajaran pada kegiatan bimbel. Hasil yang ada
menunjukan bahwa pada penelitian ini sebelum penggunaan media dengan hasil di
lapangan pada kegiatan sosialisasi SDIT AL-KIFAH di desa telagasari, menunjukan
bahwa aktivitas bimbingan belajar optimal. Membutikan adanya 2 siswa tidak aktif
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media.

Tabel 3. Hasil tes sebelum menggunakan media pembelajaran

Banyak siswa Banyak siswa Banyak siswa Nilai rata- Presentasi


yang tidak lulus lulus KKM rata siswa lulus
mengikuti tes KKM (nilai (nilai >85) KKM
<85)
22 siswa 2 orang 20 orang 80 95%
Sumber: data penulis sesuai hasil observasi di lapangan, 2023

Keterangan : menunjukan adanya 2 siswa dari 20 siswa meraih KKM. Diartikan ada
95% anak yang lulus dikategorikan sebagai siswa paham terhadap materi. Dengan
hasil yang ada pada kegiatan Sosialisasi efektif. Hitungan ini bahwa jumlah anak yang
lulus di bagi dengan jumlah siswa lalu di kalikan 100% maka mendapatkan hasil
tersebut.
2. Hasil penelitian setelah penggunaan media
Tahap yang kedua ini dalam pembelajaran suatu materi yang dijelaskan diterapkan
dengan metode discovery learning serta dengan adanya suatu media yang telah
disiapkan yaitu media ular tangga pecahan. Dengan hal awal Pendidik memberikan
suatu penjelasan tentang materi ataupun pecahan dengan metode ceramah jelaskan
bagaimana konsep pecahan dalam matematika serta setelah penjelasan materi dibantu
dengan media ular tangga untuk bisa memudahkan seorang Pendidik menerangkan
materi yang diajarkan. Media ular tangga ini cara bermain nya seperti bermain ular
tangga biasanya. Dalam konteks penggunaan media dan proses pendidikan, penting
untuk memasukkan contoh ilustratif dan tugas untuk melibatkan anak-anak. Siswa
memperoleh hasil berikut melalui penggunaan observasi dan penilaian langsung di
dalam segmen aktivitas.

Tabel 4. Hasil penilaian aktifitas siswa


Sumber : data penulis sesuai hasil di lapangan, 2023

Kriteria aktifitas siswa Banyak anak Presentase


SANGAT AKTIF 8 anak 40%
AKTIF 8 anak 40%
CUKUP AKTIF 4 anak 18%
TIDAK AKTIF 2 2%

Keterangan : Data pada tabel 3. Didapat dri observasi oleh peneliti sesudah
menggunakan media pembelajaran pada kegiatan Sosialisasi dengan jumlah 22 anak.
Dengan jumlah presentasi yang ada bahwa jumlah banyaknya anak dari masing-
masing point di bagi keseluruhan jumlah anak yaitu 22 anak dalam kegiatan
Sosialisasi ini lalu di kalikan dengan 100% maka mendapatkan hasil pada table di atas.

Tabel 5. Hasil tes setelah penggunaan media

Banyak siswa Banyak siswa Banyak siswa Nilai rata- Presentasi siswa
yang mengikuti tidak lulus lulus KKM rata lulus
tes KKM (nilai (nilai >85) KKM
<85)
22 siswa 2 orang 20 orang 80 95%

Sumber : data penulis sesuai dengan hasil observasi di lapangan, 2023

Berdasarkan Pada tabel di atas tentang hasil tes menunjukkan bahwa hanya ada dua
orang anak yang tidak lulus dari 22 siswa maka hal itu memperlihatkan penggunaan
media ini sangat berdampak jelas pada ketercapaian minat belajar siswa dan
mengoptimlakan hasil belajar siswa.
Pembahasan
Berdasarkan temuan saat ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa untuk belajar
dipengaruhi oleh penggunaan media pendidikan. Salah satu pendekatan adalah penggunaan
media nyata yang menarik secara visual untuk menangkap perhatian siswa dan mendorong rasa
antusiasme terhadap proses belajar. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari pengamatan yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media instruksional secara signifikan
mempengaruhi tingkat pencapaian dalam proses belajar. Ada perbedaan antara kegiatan belajar
yang mencakup media pembelajaran dan yang tidak. Dengan tidak adanya media pembelajaran,
kegiatan belajar cenderung memicu tingkat antusiasme anak yang khas untuk belajar.
Sebaliknya, pengenalan media pembelajaran telah dilihat untuk meningkatkan minat anak-anak
dalam belajar.
Dari beberapa pedoman observasi yang telah dilakukan pada kegiatan bimbingan
belajar di desa Talagasari ini dengan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari suasana
kegiatan Bimbingan belajar lebih menarik ketika menggunakan media pembelajaran anak lebih
aktif dalam pembelajaran. Maka demikian kegiatan bimbingan belajar tersebut dipastikan sering
menggunakan media pembelajaran dan menyimpulkan bahwa penggunaan media sangat
berpengaruh terhadap tercapainya minat belajar siswa.
Berdasarkan dari hasil fretest dan posttest yang telah dilakukan dengan menggunakan
media yang dipakai membuat anak merasa memiliki minat dalam belajar sehingga hasil belajar
anak meningkat . Dari hasil freetest yang ada ketika tidak menggunakan media proses
pembelajaran menjenuhkan dan nilai anak dibawa rata rata dan siswa juga memiliki tingkat
Pemahaman yang kurang sedangkan dari hasil posttest yang ada bahwa kegiatan belajar siswa
meningkatkan proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
Gambar 1. kegiatan bimbingan belajar
Sumber : data penulis, 2023

Hubungan laporan ini bahwa peran media pembelajaran nyata optimal guna
memekasimalkan minat belajar. Riset ini menampilkan penggunaan media ular tangga
berdampak baik dari sebelumnya.
Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari permasalahan yang ada bahwa menciptakan suasana dalam pembelajaran yang
aktif sangat diperlukan oleh setiap Pendidik maka media pembelajaran merupakan suatu
konteks yang sangat diperlukan oleh seorang Pendidik untuk bisa menambah motivasi belajar
maupun minat belajar anak sehingga pembelajaran bisa menarik dan menumbukan rasa ingin
tahu pada setiap anak.

Dalam pembelajaran matematika ini terutama dalam materi pecahan diperlukan suatu
media interaktif menciptakan kan suasana pembelajaran efektif untuk bisa digunakan dalam
materi pecahan . Dalam kegiatan bimbingan belajar ini setiap anak memiliki karakteristik atau
kelebihan dan kekurangan masing masing maka tugas mendidik adalah bisa menerapkan media
yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan Pemahaman setiap anak. Pemilihan media yang
tepat adalah suatu langkah pertama yang harus diterapkan bagi pendidi karena media
merupakan sarana untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran
lebih aktif dan anak mudah mengerti dari materi yang disampaikan oleh Pendidik.
Dari media yang dipakai dalam bimbingan belajar ini menggunakan media ular tangga
pecahan yang termasuk ke dalam mata pelajaran matematika karena dari hal hal yang ada
bahwa kurang minatnya anak pada pembelajaran matematika sehingga penulis Menyelesaikan

permasalan tersebut dengan pembuatan media yang pas untuk tercapainya suatu tujuan
pembelajaran.

Hal yang perlu diperhatikan bagi tenaga Pendidik adalah harus menciptakan suasana
kelas atau proses pembelajaran yang menyenangkan karena setiap siswa memiliki karakteristik
dan kemampuan yang berbeda maka diperlukan suasana proses pembelajaran yang cukup
menyenangkan sehingga minat belajar siswa bertambah. Minat belajar siswa adalah satu hal
yang perlu diperhatikan bagi pendidi karena proses pembelajaran akan berjalan lebih efektif
jika minat belajar siswa ada.

Daftar Pustaka
Charli, L., Ariani, T., & Asmara, L. (2019). Hubungan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika. Science
and Physics Education Journal (SPEJ), 2(2), 52–60. https://doi.org/10.31539/spej.v2i2.727

Dan, M., Belajar, M., Penelitian, S., & Aritonang, K. T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. In Jurnal Pendidikan Penabur (Issue 10).

Magdalena, I., Fatakhatus Shodikoh, A., Pebrianti, A. R., Jannah, A. W., Susilawati, I., & Tangerang, U. M.
(2021). Pentingnya media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa sdn meruyu selatan 06
pagi. In: Jurnal Edukasi dan Sains (Vol. 3, Issue 2). https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi

Munisah, E., & Kotabumi, U. M. (n.d.). pengelolaan media pembelajaran sekolah dasar.

Tiwow, D., Wongkar, V., Mangelep, N. O., & Lomban, E. A. (2022). Pengaruh Media Pembelajaran Animasi
Powtoon Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Peserta Didik. Journal Focus Action of
Research Mathematic (Factor M), 4(2), 107–122. https://doi.org/10.30762/factor_m.v4i2.4219

Zahwa, F. A., Syafi’i 2, I., Tarbiyah, F., Keguruan, D., Sunan, U., Surabaya, A., & Timur, J. (2022).
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi pemilihan pengembangan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi. 19, 1. https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

Anda mungkin juga menyukai