Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA

PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


PUBLIC SPEAKING SANTRI NAZHATUT THULLAB

Tim Penyusun:
Amelia Triananda (NISN. 0046429828)
Nur Lailatul Qodriyah (NISN. 0058248412)
Karina Susanti (NISN. 0052665194)

SMA NAZHATUT THULLAB


PONDOK PESANTREN NAZHATUT THULLAB
Prajjan Camplong Sampang
2023
PENDAHULUAN
Setiap manusia senantiasa membutuhkan pendidikan. Karena pada hakikatnya
pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia dalam unsur jasmani dan
rohani, serta dalam kematangan berpikir. Dengan kata lain untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, kita membutuhkan pendidikan.
Seiring dengan banyaknya perubahan dan perkembangan teknologi informasi dan
pembangunan yang ada di pulau Madura, menjadi momentum bagi lembaga pendidikan
untuk berbenah diri. Beberapa lembaga pendidikan pun mulai menciptakan inovasi
demi menunjang proses belajar mengajar yang efektif. Salah satunya adalah Pondok
Pesantren Nazhatut Thullab yang berlokasi di Prajjan Camplong Sampang.
Pondok Pesantren Nazhatut Thullab sebagai pondok pesantren tertua ketiga di
Nusantara, sampai saat ini tetap eksis mencetak santri yang kompeten. Pada tahun 2021
Pondok Pesantren Nazhatut Thullab melakukan pengembangan sistem pendidikan.
Pengembangan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nazhatut Thullab dimulai
dengan pengembangan kurikulum pendidikan yang disebut dengan Kurikulum Tepat
Guna Berbasis Output.
Pada sisi “tepat guna”, kurikulum di Pondok Pesantren Nazhatut Thullab
bermuatan materi-materi yang lebih sederhana dengan penggunaan metode
pembelajaran yang lebih menarik, efektif dan efisien, serta mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi. Sedangkan pada sisi “berbasis out put”, implementasi penilaian
pada kurikulum di Pondok Pesantren Nazhatut Thullab terukur sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan disajikan melalui media penugasan berupa media sosial. Setiap
tugas yang disusun oleh siswa disajikan menggunakan akun media sosial siswa. Tugas
yang berupa karya tulis disajikan melalui media facebook dan Instagram siswa.
Sedangkan tugas yang berupa presentasi atau aksi peran disajikan melalui akun
YouTube siswa.
Dalam hal penugasan yang berbasis video, sebagai salah satu wujud dari out put
pebelajaran, bertujuan untuk melatih keterampilan public speaking siswa salah satu soft
skill yang semestinya dimiliki oleh. Public speaking adalah sebuah cara untuk
menyampaikan suatu informasi berupa ide atau pendapat melalui tindakan atau
keterampilan berbicara di depan umum. Setiap orang tentu saja dapat berbicara, namun
tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan menarik dan efektif di depan khalayak
ramai.
Manusia sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan komunikasi baik secara lisan
ataupun tertulis ketika bersosialisasi di depan umum dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut (Nagarajan & Dr.G.Wiselin, dalam Meutia, 2022), “komunikasi adalah dasar
dari semua hubungan interpersonal dan dibentuk oleh pengalaman berkomunikasi
dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.” Oleh karena itu, public speaking
merupakan hal yang penting bagi manusia sebagai fungsi interaksi paling mendasar di
kehidupan sehari-hari.

PEMBAHASAN
Jumlah pengguna sosial media di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.
Terhitung Jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang
pada Januari 2022. Jumlah itu naik 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya (M
Ivan Mahdi, dalam https://dataindonesia.id/). Dengan adanya media sosial ini
seyogyanya dijadikan sebagai suatu peluang dalam berbagai hal, termasuk dalam
kegiatan pendidikan. Melalui penggunakan media sosial, siswa dapat dengan lebih luas
menjangkau informasi dan dapat memaksimalkan daya tangkap peserta didik. Karena
bahan ajaran tidak hanya terpaku pada teks tetapi bisa berupa gambar, video atau media-
media menarik lainnya (Rahmat Riyadi, 2018).
Kurikulum Tepat Guna sebagai salah satu inovasi dalam sistem pendidikan di
Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, mengoptimalkan penggunakan media sosial siswa
sebagai media penyajian tugasnya. Tugas project yang berupa karya tulis disajikan
melalui Instagram dan Facebook milik siswa. Sedangkan tugas yang berupa video
disajikan melalui akun YouTube siswa. Selain itu, kami para siswa dan guru yang ada di
Pondok Pesantren Nazhatut Thullab juga memanfaatkan penggunakan email untuk
proses transfer materi pelajaran yang akan dikaji di ruang kelas. Sehingga kami selaku
siswa akan mendapatkan informasi awal melalui bahan ajar yang sudah dikirim
sebelumnya oleh guru melalui email. Dan pada saat pembelajaran di kelas, kegiatan
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien karena siswa sudah memiliki bekal
informasi bahan ajar yang diterima melalui email.
Melalui tugas project yang berbasis video, kami selaku siswa merasa bahwa
public speaking siswa semakin berkembang. banyak siswa yang mengaku sangat
terbantu untuk mengasah kemampuan berbicara mereka. Salah satu siswa
mengungkapkan dalam wawancaranya bahwa public speaking-nya benar-benar
berkembang. Karena saat para siswa membuat video tugas yang akan diupload ke akun
YouTube-nya, tentu mereka akan berupaya semaksimal mungkin untuk tampil sempurna
di depan kamera. Pembuatan video ini juga membuat mereka menjadi lebih terbiasa
mempresentasikan sesuatu di ruang kelas (Sulfiya, Wawancara, Januari 24, 2023).
Dengan melatih public speaking siswa juga akan mempermudah siswa untuk
membangun koneksi sosial baru.
Selain itu, public speaking sendiri adalah salah satu soft skill yang wajib untuk
kita miliki. Mengingat hal ini akan terus kita butuhkan sampai masa depan nanti. Dalam
salah satu wawancara dengan teman kelas didapati bahwa siswa merasa diuntungkan
dengan sistem pembelajaran yang baru. Karena siswa dapat mempelajari hal lain selain
mata pelajaran di waktu yang bersamaan, seperti mengedit video, meningkatkan
kepercayaan diri dan melatih public speaking yang nantinya akan beguna bagi masa
depan siswa (Novita Aulia Rafi, Wawancara, Januari 29, 2023).
Meskipun demikian, beberapa orang siswa mengeluh malu karena harus
berhadapan lansung dengan kamera. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa cara ini
sangat membantu siswa meningkatkan rasa percaya dirinya. Dengan adanya
pemanfaatan media sosial ini membuat seorang siswa pemalu dan tidak terbiasa
menjelaskan di depan kelas akan merasa lebih percaya diri. Meski awalnya karena
paksaan tugas, namun lambat laun siswa mulai terbiasa untuk berbicara dan presentasi
di depan teman-temannya (Imroatus Sholehah S.Pd, Wawancara, Januari 23, 2023)
Penggunaan media sosial sebagai media penugasan ini juga mendapatakan
respon postitif dan dukungan dari para siswa. Dengan menggunakan media sosial,
mereka akan lebih bebas dalam mengaktualisasikan diri. Dalam suatu wawancara
dengan salah satu teman di sekolah didapati bahwa siswa senang dan setuju dengan
adanya pemanfaatan media sosial sebagai media penugasan. Hal ini sangat bermanfaat
untuk kita para remaja agar tidak berstigma negatif tentang media sosial. Karena,
sebenarnya dengan media sosial kita dapat melakukan banyak hal. Entah itu berjualan,
meperdalam materi belajar di sekolah dan mempelajari hal yang tidak di pelajari di
sekolah (Holifatus Sa’diyah, Wawancara, Januari 23, 2023). Dengan adanya sistem
pembelajaran ini, siswa dapat merasakan manfaat lainnya bahwa para remaja akan
menjadi lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan terhindar dari beberapa dapak
negatif media sosial seperti termakan informasi hoax.
Selain para siswa, guru pun ternyata menyambut baik adanya sistem
pembelajaran berbasis media sosial. Para guru menilai, dengan hal baru ini, bukan
hanya siswa yang nantinya dapat mempelajari hal baru, namun juga para guru. Dalam
wawancaranya didapati bahwa guru pun antusias dengan sistem pembelajaran yang
baru. Karena selain sistem pembelajarannya yang lebih fresh, para guru juga dapat
melakukan dan menyebarkan hal positif melalui media sosial. Guru juga dapat belajar
mengenai beberapa hal baru yang berbau kekinian tetapi tentu tetap bernilai positif
(Slamet Haryono S.Pd, Wawancara, Januari 22, 2023). Pemanfaatan media sosial ini
juga mempermudah guru dalam memantau tugas siswanya.

PENUTUP
Pemanfaatan media sosial sebagai bagian dari pembelajaran dalam hal ini
sebagai media penugasan di Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, memiliki dampak
yang positif terhadap rasa percaya diri siswa. Dampak lain yang dapat dirasakan oleh
siswa dari pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran ini, yakni siswa menjadi lebih
bijak dalam menggunakan media sosial, dapat meredam berita-berita hoax dan dampak
negatif dari sosial media. Selain itu, dampak positif lainnya adalah peningkatan
kemampuan public speaking siswa yang nantinya akan menjadi bekal siswa di masa
depan.

DAFTAR PUSTAKA
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-capai-191-
juta-pada-2022. Diakses 20 Januari 2023

Meutia, dkk. 2012. Efektifitas Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Rasa Percaya
Diri dalam Kemampuan Public Speaking. Jurnal Pendidikan dan Konseling.
Universitas Pahlawan, 4(3)-2219

Rahmat Riyadi, 2018. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat
Di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1)-79

Anda mungkin juga menyukai